Ejaan dan istilah bi
-
Upload
muhammad-luthfan -
Category
Education
-
view
100 -
download
4
Transcript of Ejaan dan istilah bi
EJAAN DAN ISTILAH
Oleh:
Ilma Amalia H 135100100111049
Inmas Putri R 135100101111021
Putri Satika Dewi135100101111019
Rahma H 135100101111057
Virzha Galih 135100101111045
Whima Lestari 135100101111067
PENGERTIAN EJAAN
Ejaan adalah keseluruhan peraturan meliputi bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf dan tanda baca.
KAPITAL Huruf pertama yang berada di kata pada
awal kalimat Digunakan sebagai huruf petikan langsung Huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti milik Tuhan
Digunakan pada nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti dengan nama orang
Huruf pertama jabatan yang diikuti dengan nama orang, istansi dan daerah
Huruf pertama pada nama orang Huruf pertama nama suku, bangsa dan
bahasa
KAPITAL Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan
peristiwa bersejarah Huruf pertama geografi Huruf pertama semua unsure nama Negara, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi, kecuali kata seperti dan
Huruf pertama setiap unsure bentuk ulang sempurna yang terdapat nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi
Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecualikata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal
Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan
Huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara yang dipakai dalam penyapaan
Huruf pertama kata ganti Anda
HURUF MIRING untuk menuliskan nama buku, majalah
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata atau kelompok kata
untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing,kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
PENULISAN KATA PENULISAN KATA
KATA DASAR
KATA TURUNAN / JADIAN
KATA ULANG
GABUNGAN KATA
KATA GANTI
KATA DEPAN
KATA SI DAN SANG
PARTIKEL
SINGKATAN DAN AKRONIM
ANGKA
LAMBANG BILANGAN
KATA TURUNAN / JADIAN
Imbuhan : awalan, sisipan, akhiran ditulis serangkai dengan kata dasarnya
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkaian dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan atau akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai
KATA ULANG Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung
Misalnya:anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undan
GABUNGAN KATA Gabungan kata yang lazim disebuta
kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahanpengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yangbersangkutan.Misal: Alat pandang-dengar, anak-istri saya,
buku sejarah-baru Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
KATA GANTI
Kata Ganti –ku, -mu, dan –nya Kata ganti ku dan kau ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Apa yang kumiliki boleh kauambil, Siapapun yang dapat mengobatinya akan mendapatkan hadiah dariku
KATA DEPAN Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Misalnya: Kain itu terletak di dalam lemari, Evan Dimas pergi ke Malaysia
KATA SI DAN SANG Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil, Si Unyil masuk rumah sakit.
PARTIKEL Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :Bacalah buku itu baik-baik, Apakah keadaan Dira baik-baik saja?
SINGKATAN Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri
atas satu huruf atau lebih Macam –macam singkatan :
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badanorganisasi, serta nama dokumentasi resmi yang terdiri atas huruf awal kata dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
DPR Dewan Perwakilan Rakyat PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
A.S Kramawijaya, RA. Kartini, H. Tri Suharno M.Si
Macam-macam singkatan Lambang kimia, singkatan satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidakdiikuti tanda titik. Misalnya: Cu (cuprum) , TNT
(trinitrotulen)Singkatan umum yang terdiri atas tiga
huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dll. (dan lain-lain) , dsb.
(dan sebagainya)
AKRONIM Akronim nama diri yang berupa
gabungan huruf awal dari deret kata ditulis selurhnya dengan huruf capitalMisalnya: ABRI (Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia), LAN (Lembaga Administrasi Negara)
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.Misalnya: Akabri (Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupungabungan huruf dan kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.Misalnya:
Pemilu (pemilihan umum)Radar (radio detecting and ranging)
AKRONIM
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazimdigunakan angka Arab atau angka Romawi.Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
X, L (50), C (100), D (500), M(1000), V (5.000), M (1.000.000)
Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, dan isi, satuan waktu, nilai uang, dan kuantitas.Misalnya: 0,5 sentimeter, 1 jam 20 menit
kilogram, pukul 15.00
Angka lazim dipakai untuk melambangka nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamarpada alamat. Misalnya:Jalan Tanah Abang I No. 15, Hotel
Indonesia, Kamar 169 Angka digunakan juga untuk menomori
bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252,
Surah Yasin: 9 Penulisan lambang bilangan dengan huruf
dilakukan sebagai berikut. Bilangan utuh >>Dua belas 12 Bilangan pecahan>>Setengah ½
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN Penulisan lambang bilangan tingkat
dapat dilakukan dengan cara berikut.Contoh : Paku Buwono X; pada awal abad
XX Penulisan lambang bilangan yang
mendapat akhiran -an mengikuti cara yang berikut.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan hurufContoh : tahun ’50-an atau tahun lima
puluhan, uang 5000-an atau uang lima ribuan
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN
Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimatdiubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Lima belas orang tewas dalam
kecelakaan itu. Jika bilangan dilambangkan dengan angka
dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang
sebesar Rp999,75 (Sembilan ratus Sembilanpuluh Sembilan dan tujh puluh lima perseratus rupiah).
TANDA BACA TITIK Tanda titik dipakai pada akhir kalimat
yang bukan pertanyaan atau seruan.Misalnya:Ayahku tinggal di Solo.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkanwaktu.Misalnya:Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
TANDA BACA TITIK Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka
di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.Misalnya:Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Misalnya:Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
TANDA BACA KOMA Tanda koma dipakai diantara unsur-
unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.Misalnya : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setaraberikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, atau melainkan.Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
TANDA BACA KOMA Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anakkalimat itu mendahului indukn kalimatnya.Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak datang.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yangterdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari katalain yang terdapat di dalam kalimat.Misalnya:Wah, bukan main!
TANDA BACA KOMA Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Misalnya : “Saya gembira sekali,” kata ibu, “karena kamu lulus.”
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempatdan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Misalnya:Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan raya Salemba 6, Jakarta.
TANDA BACA KOMA Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian
nama yang dibalik susunannya dalamdaftar pustaka.
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya utnukmembedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yangdinyatakan dengan angka.
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
TANDA BACA TITIK KOMA Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
TANDA BACA TITIK DUA Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab danayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan , serta (iv) diantara nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
TANDA BACA HUBUNG Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar
yang terpisah oleh pergantian baris. Tanda hubung meyambung unsur-unsur kata ulang. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja
satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i)
hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan baian kelompok kata.
Tanda hubung dipakai untuk merangkai (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
TANDA BACA PISAH Tanda pisah membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai dengan’ atau‘sampai ke’.
TANDA BACA ELIPSIS (…) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat
yang terputus-putus. Tanda elipsis menunjukkan bahwa
dalam satu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
TANDA BACA TANYA (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.Misalnya:
Kapan ia berangkat?
Tanda taya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yangdisangsikan atau yang kurang dapat membuktikan kebenarannya.Misalnya:
Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?)
TANDA SERU (!) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan
atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah y menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
TANDA KURUNG ((…)) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan. Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun
DIK (Daftar Isian Kegiatan) kanitu. Tanda kurung mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian integral pokokpembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama
yang terkenal di Bali) ditulis padatahun 1962. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kokain (a). Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang
memerinci satu urutan keterangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a)
alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
KURUNG SIKU ([…]) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lainMisalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi
gemerisik. Tanda kurung siku mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.Misalnya: Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan.
TANDA PETIK (“…”) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: “Saya belum siap,” kata Mira,
“tunggu sebentar!” Tanda petik mengapit judul syair, karangan,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Bacalah “Bola Lampu” dalam buku
Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang
kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan
cara “coba dan ralat” saja.Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.
TANDA PETIK (“…”) Tanda petik penutup mengikuti tanda
baca yang mengahkiri petikan langsung.Misalnya: Kata Tono, “Saya juga minta
satu.” Tanda baca penutup kalimat atau
bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.Misalnya: Karena warna kulitnya, Budi
mendapat julukan “si Hitam”.Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
TANDA PETIK TUNGGAL (‘…’) Tanda petik tunggal mengapit petikan
yang tersusun di dalam petikan lain.Misalnya: Tanya Basri, “Kau dengar bunyi
‘kring-kring’ tadi?” Tanda petik tunggal mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya: feed-back artinya ‘balikan’
TANDA GARIS MIRING (/) Tanda garis miring dipakai dalam nomor
surat dan nomormpada alamat dan penandaanmasa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.Misalnya: No. 7/PK/1973, Jalan Kramat III/10
Tanda gris miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.Misalnya: Barang saya dikirimkan lewat
darat lewat darat/ laut?harganya Rp25,00/lembar ‘harganya Rp25,00 tiap lembar’
TANDA PENYINGKAT ATAU APOSTROF
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.Misalnya:
Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan) Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah) 1 Januari ’88. (’88 = 1988)
PERSYARATAN ISTILAH YANG SANTUN DAN BENAR kata atau frasa yang paling tepat kata atau frasa yang paling singkat kata atau frasa yang sedap didengar
(eufonik) kata atau frasa yang bernilai rasa
(konotasi) baik kata atau frasa yang bentuknya seturut
kaidah bahasa Indonesia.
PENYERAPAN ISTILAH Istilah asing yang akan diserap meningkatkan
ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat keperluan masa depan.
Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak mengandung konotasi buruk.
PENGERTIAN ISTILAH Istilah adalah kata atau
frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadilan atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
MACAM-MACAM ISTILAH
Istilah Umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.Contoh:
Anggaran belanja. Penilaian. Daya. Radio. Nikah. Takwa.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu. Contoh:
Apendektomi Kurtosis Bipatride Pleisosen
KESANTUNAN EJAAN DAN ISTILAH
Santun berarti memberi penghargaan atau menghormati pendengar maupun pembaca.
Gaya bahasa dan kesantunan yang dimaksud dalam ejaan dan istilah adalah kejelasan dan kesingkatan serta dapat dimengerti oleh pembaca
SUMBER ISTILAH DAN KATA NAMA Kosakata Bahasa Indonesia
Kata Nama Istilah Bumi Siliwangi apotek hidupKota Bunga daya angkutKota Udang garis lintang
Kosakata Bahasa SerumpunAsing Bahasa Serumpun
Peat gambutPain nyeriDevice gawai
Kosakata Bahasa Asing Asing Indonesia
Samenwerking kerjasamaBalanced budget anggaran berimbangMedication pengobatan
SUMBER ISTILAH DAN KATA NAMA Istilah Serapan
Asing Indonesia
Agent agen
Atom atom
Amputation amputasi
Bungalow bungalo
Energy energi Istilah Serapan Terjemahan
Asing Indonesia
Bound morphemmorfemterikat
Clay colloid koloid lempung
Clearance volume volume ruang
bakar
Supermarket pasar swalayan
Subdivision subbagian
SUMBER ISTILAH DAN KATA NAMA Contoh daftar istilah pertanian
Alih guna lahan : peralihan penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan perkebunan, lahan sawah menjadi areal pemukiman dan seterusnya.
Bahan organik tanah : Hasil dekomposisi seresah tumbuhan, hewan yang mati, produk sintesa mikroba, serta asam-asam
Bioaktivator : Aktivator biologis perombakan bahan organik
Cekaman air : Kondisi di mana tanaman kekurangan air dan layu akibat dari defisit neraca air
Evaporasi : proses hilangnya air melalui penguapan dari permukaan tanah,permukaan batang,dan permukaan daun.