Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

60
Biologi - A PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN ISTILAH

description

perihal pembentukkan istilah menurut ejaan yang disempurnakan

Transcript of Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Page 1: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Biologi - A

PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN ISTILAH

Page 2: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Disusun oleh

Heli Halimah (125040005)

Rizkiyah Maulani Sahab (125040016)

Lia Oktapiani (125040027)

Anisa Meiranni (125040047)

Krisna Setiawati (125040058)

Erlin 1250400

Page 3: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

KONSEP DASAR

1. Definisi istilah2. Tata Istilah dan Tata Nama3. Istilah Khusus dan Istilah Umum

contoh : Istilah Khusus Istilah Umum

diagnosis dayapidana penilaian

4. Kata Dasar Peristilahancontoh :Kata Dasar Bentuk Turunanimpor pengimporanion pengionanproklamasi memproklamasikan

Page 4: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

5. Imbuhan Peristilahanmisalnya :

pen + cacah = pencacahlapis + an = lapisanke + jenuh + an = kejenuhan

6. Kata Berimbuhan Peristilahanmisalnya :

bersistem pemolimeranpendakwaan tersinar-X

7. Kata Ulang Peristilahanmisalnya :

jari = jejarikuning = kekuning-kuninganlangit = langit-langitpohon= pepohonan

Page 5: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

8. Gabungan Kata Peristilahanmisalnya:angkatan bersenjata = daya angkutkomisaris utama = persegi panjangpusat listrik = tenaga air

9. Perangkat Kata Peristilahanmisalnya :absrob = serapabsorbate = zat terserap, bsorbatabsorbant (nomina) = zat penyerap,

absorbent

Page 6: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Sumber Istilah

1. Kosakata Bahasa Indonesiamisalnya :berumah dua garam garis bapakgaya hari jatuh hitung dagangpejabat teras peka suaka politik

2. Kosakata Bahasa Serumpunmisalnya, istilah yang lazim :gambut (Banjar) peat (Inggris)nyeri (Sunda) pain (Inggris)timbel (Jawa) lead (Inggria)Istilah yang tidak lazim atau sudah kunogawai (Jawa) device (Inggris)luah (Bali, Bugis) discharge (Inggris)

Page 7: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

3. Kosakata Bahasa Asinga. Penerjemahan Istilah Asing

misalnya :samen werking kerjasamabalanced budget anggaran berimbang

b. Penyerapan Istilah Asingmisalnya :oxygen oksigen zat asamchemistry kimia ilmu uraienergy energi daya, gaya,

kekuatanc. Penyerapan dan Penerjemahan Sekaligus

misanya:bound morpheme morfem terikatclay colloid koloid lempungsubdivision subbagian

Page 8: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

d. Macam dan Sumber Bentuk Serapanmisalnya:atom atomelectron elektronfundamental fundamentalmathematics matematika

e. Istilah Asing yang Bersifat Internasionalmisalnya:alegro moderato kecepatan sedang (dalam musik)status quo keadaan yang sekarang

Page 9: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

f. Bagan Prosedur Pembentukan Istilah

Page 10: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Aspek Tata Bahasa dalam Peristilahan

A. Penggunaan Kata Dasarmisalnya:gulma lebih baik daripada tumbuhan penggangguharga jual lebih baik dari harga penjualan

Page 11: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

B. Proses Pembentukan

Page 12: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

C. Proses PengulanganMisalnya:baris baris-berbarisdaun dedaunankacang kacang-kacangankanak kekanak-kanakan

D. Proses PenggabunagnMisalnya:angkat besi, balok kotak, daya angkut, direktur muda, garis lintang, jembatan putar, tampak depan, sistem tabung.

Page 13: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Aspek Semantik Peristilahan

A. Perangkat Istilah yang BersistemMisalnya:a. Morpheme morfem

phoneme fonemeb. Kiesrecht hak pilih

stakingsrecht hak mogokc. Horse power daya kuda

power dayad. Force gaya

touque momen gaya

Page 14: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

B. Sinonim dan Kesinonimanmisalnya:gulma lebih baik daripada tumbuhan

penggangguhutan bakau lebih baik daripada hutan

payaumisalnya:

misalnya:zat lemas harus diganti dengan nitrogenilmu pasti harus diganti dengan

matematika

Istilah yang Diizinkan

Istilah yang Diutamakan

Istilah Asing

Absorb Serap Absorp

Akselerasi Percepatan Acceleration

Page 15: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

C. Hinonim dan Kehomoniman1. Homograf

misalnya:Pedologi paedo dengan pedologi pedon(ilmu tenteng hidup (Ilmu tentang tanah)dan perkembangan anak)Teras (inti) dengan teras (bagian rumah)

2. Homofonmisalnya:bank dengan bangmassa dengan masasanksi dengan sangsi

Page 16: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Istilah Singkatan dan Lambang

A. Istilah Singkatanmisalnya:cm yang diistilahkan centimeterl yang diistilahkan litersin yang diistilahkan sinus

B. Istilah Akronimmisalnya:laser (like amplification by stimulated emission of radiation)radar radio (detecting and ranging)rudah (peluru kendali)

Page 17: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

C. Huruf Lambang misalnya:

F gayaHg raksam meter

D. Gambar Lambang

Page 18: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

E. Satuan Dasar Sistem Internasional

Page 19: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

F. Kelipatan dan Fraksi Satuan Dasar

Page 20: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

G. Sistem Bilangan Besar

Page 21: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

H. Tanda Desimal

Page 22: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Ejaan dalam Peristilahan

Ejaan Fonemik Ejaan

Etimologi

Penyesuaian Ejaan

Transliterasi

Ejaan Nama Diri

Penyesuaian

Huruf Gugus

Konsonan Asing

Penyesuaian

Imbuhan Asing

Page 23: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Ejaan Fonemik

Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan pada ejaan fonemik, artinya hanya satu bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan huruf.

Misalnya :

presiden

bukan president

standar bukan standard

teks bukan text

Page 24: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Ejaan Etimologi

Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah yang homonim dengan kata lain dapat ditulis dengan mempertimbangkan etimologinya, yakni sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan walaupun lafalnya mungkin sama.

Misalnya :

bank dengan bang

sanksi dengan sangsi

Page 25: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Transliterasi

Pengejaan istilah dapat juga dilakukan menurut aturan transliterasi, yakni penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain, lepas dari bunyi lafal yang sebenarnya. Hal itu, misalnya, diterapkan menurut anjuran International Organization for Standardzitation (ISO) pada huruf Arab (rekomendasi ISO-R 233), Yunani (rekomendasi ISO-R 315), Siril (Rusia) (rekomendasi ISO-R 9) yang dialihkan ke huruf latin.Misalnya :

yaum ul-adha (hari kurban)suksma (sukma)psyche (jiwa, batin)Moskva (Moskwa, Moskou)

Page 26: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Ejaan Nama Diri

Ejaan nama diri, termasuk merek dagang, yang di dalam bahasa aslinya ditulis dengan huruf Latin, tidak diubah.Misalnya, Baekelund, Cannizaro, Aquadog, Daeron.

Nama diri yang bentuk aslinya ditulis dengan huruf lain dieja menurut rekomendasi ISO, ejaan Inggris yang lazim, atau ejaan Pinyin (Cina). Misalnya, Keops, Sokrates, Dmitri Ivanovic Mendellev, Anton Cekhov, Mao Zedong, Beijing.

Page 27: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Penyesuaian Ejaan

Dalam perkembangan bahasa Indonesia menyerap unsur berbagi bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sansakerta, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasakan taraf integerasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas tiga golongan besar.1) Unsur-unsur yang sudah lama terserap kedalam bahasa

Indonesia yang tidak perlu lagi diubah ejaannya. Misalnya, sirsak, iklan, otonomi, dongkrak, pikir, paham, aki.

2) Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shuttle cock, real estate. Unsur-unsur ini dipakai di dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

3) Unsur yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaan bahasa asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.

Page 28: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

aa (Belanda) menjadi a au tetap au

paal pal autotrophe autotrof

baal Bal hydraulic hidaraulik

ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap ae caustic kaustik

aerobe aerob c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k

aerosol aerosol calome kalomel

aerolit aerolit construction konstruksi

ai tetap ai classification klasifikasi

caisson kaison vocal vokal

trailer trailer cubic Kubik

Page 29: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

c di muka e, i, oe, dan y menjadi s cc di muka e dan i menjadi ks

central sentral accent aksen

coelom selom vaccine vaksin

circulation sirkulasi accessory aksesori

cylinder silinder ch dan cch di muka a, o, dan konsonan menjadi k

Cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k charisma karisma

accomodation akomodasi cholera kolera

accilimatization aklimatisasi saccharin sakarin

Page 30: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Penyesuaian Huruf Gugus Konsonan Asing

Huruf gugus konsonan pada istilah asing yang tidak diterjemahkan dan diterima ke dalam bahasa Indonesia, sedapat-dapatnya dipertahankan bentuk visualnya. Kaidah penyesuaian ejaan yang diuraikan pada Pasal 65 tetap berlaku dalam pelambang huruf gugs konsonan itu

Page 31: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Asal Menjadi

cl- clinic kl- klinik

chl- chlorophyl kl- klorofil

cr- cricket kr- kriket

chr- chromium kr- kromium

gh- spaghetti g- spageti

phl- phlegmatic fl- flegmatik

phr- schizophernia

fr- skizofrenia

rh- rheumatic r- reumatik

scr- scrotum sk- skrotum

sph- atmosphere

sf- atmosfer

th- theology t- teologi

Huruf gugus konsonan di awal atau di tengah

Page 32: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Huruf gugus konsonan akhir

Asal Menjadi

-ck block -k Blok

-ct contract -k Kontrak

-mb bomb -m Bom

-mph limph -mf Limfa

-nce ambulance -ns Ambulans

Huruf gugus konsonan akhir yang memperolah a

Asal Menjadi

-ct fact -kta Fakta

-ns lens -nsa Lensa

-rb verb -rba Verba

-rm norm -rma Norma

-rp harp -rpa harpa

Page 33: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Penyesuaian Imbuhan Asing

Penyesuaian AkhiranAkhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standard, implemen, dan objek.

Asal Menjadi

-air populair -er populer

-asm pleonasm -asme pleonasme

-ate emirate -at emirat

-eur amateur -ir amatir

-eus (Belanda)

misterieus -us misterius

-icle article -ikel artikel

Page 34: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Penyesuaian Awalan

Awalan asing yang bersumber dari bahasa Indo-Eropa dapat dipertimbangkan pemakaiannya di dalam peristilahan Indonesia setelah disesuaikan ejaannya. Awalan-awalan asing itu antara lain sebagai berikut

a-, ab-, abs-, (‘dari’, ‘menyimpang dari’, ‘menjauhkan dari’) tetap a-, ab-, abs-

aberration aberasi

ad-, ac- (‘ke’, ‘berdekatan dengan’, ‘melekat pada’) menjadi ad-, ak-

adrenal adrenalacculturation akulturasi

ante- (‘sebelum’, ‘depan’) tetap ante-

Antedeluvian antedeluviumAnterior anterior

Page 35: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Bahasa Indonesia

Awalan (prefiks)

Sisipan (infiks)

Akhiran

(sufiks)

Konfiks

Page 36: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Awalan (Prefiks)

Awalan adalah imbuhan yang dibubuhkan di awal kata. Yang termasuk awalan dalam bahasa Indonesia adalah me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, per-, dan pe-

A. Awalan me-Awalan me- memilik beberapa arti berikut1. Menghasilkan sesuatu

Misalnya: Menyayur MenggulaiMenyambal Mendengkur

2. Melakukan pekerjaanMisalnya: Menulis Memukul

Mendengar Memasak

Page 37: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

3. Melakukan pekerjaan dengan alat seperti yang disebut kata dasarnyaMisalnya: Mencangkul Mengecat

Mengisap Menelepon

4. Memberi atau membubuhiMisalnya: Mengapur Menandatangani

Menambal Mencoret5. Membuat jadi

Misalnya: Mengotori MenghitamkanMenebalkan Menyelesaikan

6. Mengambil Misalnya: Mebului Menguliti

7. Mengeluarkan BunyiMisalnya: Menari Menangis

Mengembik Mengeong

8. Mengeluarkan atau menampilkan

Misalnya: Menari MenangisMelompat Menjerit

Page 38: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

9. Menjadi

Misalnya: Meninggi MerugiMeluas Menghitam

10.Berlaku seperti atau menjadiMisalnya: Membeo

MembujangMeraja Membabibuta

B. Awalan ber-

Awalan ber- memiliki beberapa arti berikut1. Memiliki

Misalnya:

Beristiri BerkumisBersahabat Beranak

2. Menggenakan atau memakaiMisalnya

:Bertopi Berkalung

3. Bersifat atau dalam keadaanMisalnya

:Bersedih Bermalas-malasan

Page 39: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

4. Menyatakan perbuatan yang berbalasan

Misalnya:

Bersalaman Bertengkar

5. Memperoleh atau mendapat

Misalnya:

Beruntung Bernasib

6. Melakukan sesuatu

Misalnya:

Berkicau Bersiul

7. Melakukan pekerjaan terhadap diri sendiri

Misalnya:

Berjemur Bersantai

8. Memanggil

Misalnya:

Berpaman Berbapak

9. Menyatakan himpunan atau berkelompok

Misalnya:

Berlima Bersatu

Page 40: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

C. Awalan ter-

Awalan ter- memiliki arti1. Dapat

Misalnya: Koper yang berat itu terangkat olehnya

2. Tidak sengaja

Misalnya: Bukunya terambil olehku

3. Paling

Misalnya: Ia murid terpandai dikelasnya

D. Awalan di-

Awalan di- bermakna perbuatan yang pasif. Awalan di- merupakan kebalikan dari me- yang bermakna pasif.Misalnya : baca + di- dibaca

ambil + di- diambiljual + di- dijual

Page 41: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

E. Awalan ke-

Awalan ke- memiliki arti :1. Menyatakan kumpulan

Misalnya: kesebelasan2. Menyatakan urutan atau

tingkatMisalnya: kesatu, kedua, ketiga

3. Menyatakan ‘yang di-’Misalnya: ketua, kehendak, kekasih

Page 42: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Sisipan (Infiks)

Sisipan adalah imbuhan yang dibubuhkan di tengah kata. Sisipan dalam bahasa Indonesia adalah –el, -em, dan –er.

Fungsi sisipan adalah :1. Banyak dan bermacam-macam

Misalnya:

gunung gemununggertak gemeretak

2. Menyatakan intensitas, frekuensi

Misalnya:

getar gemetargulung gemulung

3. Mempunyai sifat

patuk pelatukgembung gelembung

Misalnya:

Page 43: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Akhiran (Sufiks)

Akhiran adalah imbuhan yang dibubuhkan di akhir kata. Yang termasuk akhiran dalam bahasa Indonesia adalah –kan, -i, -an, -lah, -kah, -tah, dan -pun.

A. Akhiran –kanSecara umum, akhiran –kan mengandung arti perintahMisalnya: Dengarkan baik-baik!

Pikirkan kembali perbuatanmu!

Adapun terhadap kata kerja aktif transitif (kata kerja yang membutuhkan objek langsung) bisa mengandung arti :1. Menyatakan sebagai alat atau membuat dengan

Misalnya: menusukkan pisau melemparkan batu

Page 44: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

2. Menyebabkan atau menjadikan sesuatu

Misalnya:

membesarkan menjatuhkanmelemparkan

3. Menyatakan arti bahwa suatu pekerjaan dilakukan untuk orang lainMisalnya

:meminjamkan membelikanmengambilkan

4. Mentransitifkan kata kerja intransitif

Misalnya:

Sinar matahari memantul ke dindingS P ket. tempat

menjadi

Kaca itu memantulkan sinar matahari ke dinding S P O ket. tempat

Page 45: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

B. Akhiran -i

Secara umum akhiran –i mengandung arti membentuk kalimat perintah.Misalnya :

Turuti perintahnya!Bului ayam itu!

Terhadap kata kerja aktif transitif, akhiran –i mengandung arti :1. Menyebabkan sesuatu jadi

Misalnya:

Menyakiti hatiMenghargai dia

2. Menyatakan intensitas (pekerjaan yang berulang-ulang)

Misalnya:

menembaki melemparimemukuli

C. Akhiran -anAkhiran –an memiliki makna berikut :1. Menyatakan tempat

Misalnya: pangkalan, kubangan

2. Menyatakan alat

Misalnya: ayunan, timbangan

Page 46: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

3. Menyatakan hal atau cara

Misalnya: didikan, pimpinan

4. Menyatakan akibat, hasil perbuatan

Misalnya: hukuman, balasan

5. Menyatakan sesuatu yang di....

Misalnya: catatan, suruhan

6. Menyatakan seluruh

Misalnya: lautan, sayuran

7. Menyatakan menyerupai

Misalnya: anak-anakan, kuda-kudaan

8. Menyatakan tiap-tiap

Misalnya: tahunan, mingguan

9. Menyatakan mempunyai sipat

Misalnya: asinan, kuningan

Page 47: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Konfiks

Konfiks adalah imbuhan berupa gabungan awalan dan akhiran, diantaranya adalah berupa me-kan, ber-an, pe-an, dan se-nya. Selain itu, ada pula konfiks bentuk baru, yakni mem-per-kan.

A. Konfiks me-kan dan mem-per-kan

(1) Makna me-kan adalah sebagai berikut :a. Melakukan pekerjaan untuk orang lain

Misalnya: Adik memesankan ibu baju baru

b. Menyebabkan atau membuat jadiMisalnya: Ledakan itu memecahkan kaca jendela kamar

c. Melakukan perbuatanMisalnya: Kakak menyemburkan air ke wajah adik

Page 48: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

d. Mengarahkan Misalnya: Ayah meminggirkan mobilnya

e. Memasukkan Misalnya: Polisi memenjarakan maling itu

(2) Makan mem-per-kan adalah ‘menyebabkan’ atau ‘membuat jadi’Misalnya: Pak Hasan sedang mempertontonkan kebolehannya

dalam bermain sulap

B. Konfiks mem-perkan dan di-perkan

Arti konfiks memper-kan dan diper-kan adalah berikut :1. Membuat jadi

Misalnya: mempertemukan, diperdebatkan

2. Perbuatan yang diulang-ulangMisalnya: berguling-guling

3. Menganggap sebagaiMisalnya: mempersekutu, diperbudakkan

Page 49: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

4. Menyuruh/ disuruhMisalnya: memperdengarkan, dipersilakan

C. Konfiks ber-an

Makna ber-an adalah sebagai berikut :1. Jumlah pelakunya banyak

Misalnya: berdatangan, berlarian

2. Perbuatan yang diulang-ulangMisalnya: berguling-gulingan

3. Hubungan antara dua pihakMisalnya: bersamaan, bersebelahan, bersebrangan

4. Timbal balik atau resiprokMisalnya: bersalaman, bersahutan, berbalasan

Page 50: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

D. Konfiks pe-an

Makna konfiks pe-an adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan halMisalnya: penenaman, pendidikan

2. Menyatakan proses/ perbuatanMisalnya: pemberontakan, pendaftaran

3. Menyatakan hasilMisalnya: pengakuan, penyamaran

4. Menyatakan tempatMisalnya: penampungan, pemandian

E. Konfiks per-anMakna konfiks per-an adalah sebagai berikut :

1. Menyatakan tempatMisalnya: perhentian, percetakan

2. Menyatakan daerahMisalnya: pertigaan, perapatan

Page 51: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

3. Menyatakan hasil perbuatanMisalnya: pertahanan, pernyataan

4. Menyatakan perihalMisalnya: perbukuan, peristilahan

5. Menyatakan banyakMisalnya: persyaratan, peralatan

F. Konfiks di-i dan di-kan

Fungsi konfiks di-i dan di-ikan membentuk verba pasif, yaitu verba yang mengakibatkan subjek suatu kalimat dikenai pekerjaan. Konfiks di-i dan di-kan memiliki makna sebagai berikut :1. Dikenai tindakan

Misalnya: dimarahi, dilayari, dipindahkan, dimandikan2. Diberi atau dibubuhiMisalnya: direstui, dibiayai, diizinkan, didoakan

3. Intensitas (mengeraskan arti)Misalnya: dilempari, disirami

Page 52: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

4. Dibuat menjadiMisalnya: dilengkapi, diteladani, dibelokkan, dibukukan

5. Dihilangkan Misalnya: dikuliti, dibului

6. Dibawa Misalnya: dilarikan, diterbangkan, diseberangkan

G. Konfiks ke-anMakna imbuhan ke-an adalah sebagai berikut :1. Menyatakan tempat atau daerah kekuasaaan

Misalnya: kesultanan, kelurahan

2. Menyatakan hal/ perihalMisalnya: kebudayaan, kecelakaan

3. Dikenai suatu hal atau menderita suatu halMisalnya: kehujanan, kelaparan

4. Menyatakan perbuatan yang tidak disengaja dilakukanMisalnya: ketiduran, ketinggalan

Page 53: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

5. Menyatakan sifat atau keadaanMisalnya: kecantikan, kekuatan, kejujuran

6. Menyatakan hasilMisalnya: ketertiban, kedisiplinan

H. Konfiks se-nya1. Konfiks se-nya sering disertai dengan kata ulang

Misalnya: seputih-putihnyasependek-pendeknya

2. Konfiks se-nya umumnya menyatakan makna ‘tingkat yang paling tinggiyang dapat dicapai’

Misalnya: seindah-indahnyasebagus-bagusnya

Page 54: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Serapan dari Bahasa Asing

Imbuha

n

sera

pan

dari

bahasa

Arab

Imbuhan

serapan

dari

bahasa

Sansake

rta

Imbuhan

serapan

dari

bahasa

Arab

Page 55: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Serapan dari Bahasa Arab

Serapan dari bahasa Arab diantaranya –ih, -iah, -wi

Sebagai pembentuk atau penanda kata sifat, dengan makna ‘berhubungan dengan, mengenai, memenuhi syarat’. Makna yang dikandungya pun menyatakan ‘memiliki sifat.

Contoh : insani memiliki sifat keinsananalamiah memiliki sifat kealaman, naturalagamis menunjukkan sifat orang yang

beragama, taat beragama

manusiawi bersifat kemanusiaan

Page 56: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Serapan dari Bahasa Sansakerta

Serapan dibahasa Sansakerta diantaranya –man, -wan, -wati Berfungsi membentuk kata benda. Ketiga imbuhan

tersebut memiliki makna berikut :1. Menyatakan orang ahli

Contoh : ilmuwan, negarawan

2. Menyatakan orang yang memiliki pekerjaanContoh : usahawan, wartawati

3. Menyatakan orang yang memiliki sifatContoh : rupawan, budiman

Page 57: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Serapan dari Bahasa Barat

Serapan dari bahasa Barat diantaranya –is, if, -a Untuk membentuk kata sifat dengan makna ‘ mempunyai

ciri atau sifat seperti kata dasar’Contoh : egois, deskriptif, formal

Selain itu ada pula akhiran –isme, isasiPemakaian imbuhan ini terbatasMakna yang dibentuk oleh kedua imbuhan tersebut adalah :1. Akhiran –isme bermakna paham atau ajaran2. Akhiran –isasi bermakna proses atau menjadikan sesuatu

Page 58: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)

Imbuhan Berpartikel

Merupakan satuan bahasa yang memiliki makna yang jelas apabila digabungkan dengan bahasa lainnya.

Contoh-contoh imbuhan partikel adalah sebagai berikut :

a- (tidak, tanpa) amoral, asusilaadi- (besar, kuat) adikuasa, adidayaanti- (bertentangan dengan) anitesi, antiklinalauto- (sendiri, bertindak sendiri) autobiografiintra- (di dalam, di antara) intramolekulernon- (tidak, diluar) nonformal

Page 59: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)
Page 60: Ejaan yang disempurnakan (pembentukkan istilah)