Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

44

description

SAATNYA TINGGAL LANDAS

Transcript of Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

Page 1: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014
Page 2: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

JENDELA

Judul : Saatnya “TINGGAL LANDAS”

Desain : Retno Wulandari

Resensi=35

Kyay Jamo Adien = 4Komitmen = 5Berita Kampus = 6Tips & Trik = 10Anakedah = 12Sekilas Teknokra = 13Inovasi = 14Sekilas Info = 16Ekspresi = 17Denah Unila = 20Galeri Foto = 22Komik = 24Tutorial Photoshop = 25Sorotan = 26Opini = 29Sebaiknya Anda Tahu = 30TTS = 34Resensi = 35Cerpen = 36Puisi = 39Lifestyle = 40Pojok PKM = 42

Tak mendapat restu belajar di negeri Sakura, Farhan

tetap mengejar keinginannya. Berbagai prestasi gemilang

ia raih selama menjadi mahasiswa. Jurnalnya

tentang potensi industri kratif pariwisata menjadi 15 jurnal

terbaik dunia. Memberinya kesempatan menyampaikan

kuliah singkat bagi mahasiswa pascasarjana di Turki.

Ekspresi=17

LifeStyle=40

Kebiasaan berfoto Selfie menulari semua kalan-gan. Gemar dilakukan siapa pun tanpa menge-nal usia dan jabatan.

Salah satu syarat agar impian terwu-jud adalah dengan membangun impian tersebut dan menu-liskannya di atas papan tulis atau bahkan secarik kertas.

Page 3: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

Salam Redaksi

M ahasiswa se-harusnya tak hanya sekadar

nama, namun menjelma menjadi sebuah gerbang untuk memperoleh ke-merdekaan dalam ber-pikir dan bergerak menu-ju proses yang lebih baik. Merdeka yang tak hanya kata-kata penyemangat yang lantas menguap tan-pa bekas.

Di Teknokra, kami mera-sakan kemerdekaan itu. Merdeka yang sesung-guhnya. Dan tentu saja bukan harga murah untuk merasakan kemerdekaan ini. Banyak pengorbanan yang telah kami berikan. Tak sedikit keringat yang telah kami keluarkan. Ber-bagai rintangan juga ha-rus kami lalui untuk terus menjaga loyalitas serta

komitmen kami hingga detik ini. Perubahan demi perubahan telah kami ra-sakan, menjadi penanda serta pengingat atas perjuangan meraih ke-merdekaan berpikir.

Melalui majalah edisi khusus mahasiswa baru ini, kami ingin mengajak pembaca yang baru saja menyandang status ma-hasiswa untuk ikut mera-sakan kemerdekaan yang kami rasakan. Menjadi mahasiswa yang dapat terus berpikir merdeka. Selamat datang di kam-pus hijau Unila sekali lagi kami ucapkan.

Edisi Teknokra kali ini menyajikan informasi yang sangat dibutuhkan maha-siswa baru, mulai dari info seputar Unit Kegiatan Ma-hasiswa di Unila, tips dan

trik, hingga info beasiswa. Info-info penting dan me-narik lainnya terkait Unila juga kami sajikan, terma-suk berita terkait biaya UKT yang masih dirasa mahal oleh mahasiswa. Problema-tika UKT ini layak disoroti demi sebuah perbaikan.

Kami berharap, ma-jalah edisi khusus ini dapat memotivasi para mahasiswa baru dalam membentuk karakter dan intergritas sebagai ma-hasiswa yang merdeka. Yang tak hanya sekadar kuliah dan pulang tanpa menciptakan karya untuk almamater tercinta. Dari Pojok PKM kami tak per-nah bosan mengajak dan memotivasi para maha-siswa melalui karya-karya kami untuk ,Tetap Berpikir Merdeka!

Tetap BerpikirMerdeka!

TABLOID TRI MINGGUAN diterbitkan oleh Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) TEKNOKRA Universitas Lampung ALAMAT Grha Kemahasiswaan Lt.1 Jl.Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Telp .(0721) 788717 EMAIL [email protected], [email protected] WEBSITE www.teknokra.com

Pelindung: Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, MS Penasihat: Prof. Dr. Sunarto, SH, MH Dewan Pembi na: Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc Anggota Dewan Pembina: Asep Unik, SE. ME., Drs. M. Toha B. Sampurna Jaya, M.S., Ir. Anshori Djausal, M.T., M.A., Dr.Yuswanto.SH.,MH., Dr.Eddi Rifai SH.MH., Maulana Mukhlis, S.Sos., MIP., Asrian Hendi Caya,SE.,ME., Dr. Yoke Mo-elgini M.Sc, Irsan Dalimunte,SE.M.Si,MA., Dr.Dedy Hermawan S.Sos,M.Si., Dr. Nanang Trenggono M.Si., Dr.H.Sulton Djasmi, M.Si., Syafarrudin, S. Sos. MA., Toni Wijaya S.Sos.MA, Rudiyansyah, Rikawati, S,Sos., Rukuan Sujuda, S.Pd.

Pemimpin Umum: Muhamad Burhan Pemimpin Redaksi: Vina Oktavia Pemimpin Usaha: Yurike Pratiwi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan: Novalinda Silviana Kepala Kesekretarian: Fitri Wahyuningsih Redaktur Pelaksana: Aprohan Saputra, Haya-tun Nisa, Yovi Lusiana (Non Aktif) Redaktur Berita: Ayu Yuni Antika Reporter : Fahmi Bastiar, Siti Sufia, Rika A, Yola Septika Re-daktur Foto: Kurnia Mahardika Fotografer: Lia Vivi F Redaktur Artistik: Imam Gunawan (Non Aktif) Staf Artistik: Retno Wulandari Kameramen: Kurnia Mahardika Webmaster: Khorik Istiana Manajer Keuangan: Faris Yursanto Manajer Usaha : Imam Gunawan Staf Keuangan: Yola Savitri Staf Periklanan: - Staf Pemasaran: Wawan Taryanto Staf Kesekretariatan: Fitria Wulandari, Staf Pusat Penelitian dan Pe ngembangan: Hayatun Nisa, Fajar N Magang: Ahmad R, Ana Pratiwi M, Diah P, Kurnia Dwi P.S, Meri H, M. Erig R, M. Ziea U.A, Nur Kholik, Purwo K, Ridha P, Riska Martina, Annisa, Defika P.N, Fitri A, Tiara I.S.

Page 4: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

4 5=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Ole

h Fi

tri W

ahyu

ning

sih

Page 5: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

4 5=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Komitmen

Euforia menyandang status “maha-siswa” pasti dira-

sakan oleh setiap orang yang dapat menikmati pendidikan di universi-tas. Meski banyak ang-gapan bahwa masa terin-dah adalah ketika duduk di bangku SMA, namun gelar mahasiswa selalu menawarkan “sesuatu” yang menarik. Selain tak harus lagi mengenakan seragam sekolah, jadwal belajar dan waktu istira-hat pun tak diatur secara menoton. Mahasiswa juga “bebas” menentu-kan aktivitas menarik di sela-sela jam kuliah. Ban-yak hal positif yang dapat dilakukan, mulai dari dis-kusi, membaca buku di per-pustakaan, atau mengikuti berbagai seminar.

Seorang mahasiswa se-harusnya paham bahwa dirinya berperan sebagai agent of change, iron stock, sekaligus social control. Ia di-persiapkan sebagai agen pe-rubahan yang harus mampu memberikan solusi jika ter-hadap suatu permasalahan. Pun peka terhadap lingkun-gan sekitar demi mengon-trol kondisi sosialnya. Jelas, mahasiswa mengemban tanggungjawab yang besar untuk kemajuan bangsa ini. Kebiasaan buruk saat masih mengenakan seragam SMA harus segera ditinggalkan karena universitas adalah pemberhentian terakhir

Saatnya “Tinggal Landas”

untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin. Di sini pula mahasiswa me-miliki kesempatan lebih be-sar untuk dapat menggapai mimpi dan cita-citanya. Univer-sitas ibarat sebuah pesawat yang membawa mahasiswa se bagai penumpangnya untuk terbang menggapai angkasa.

Perubahan ke arah positif harus pula dilakukan oleh Unila yang diibaratkan se-buah “pesawat” agar dapat membawa penumpangnya dengan selamat. Selamat dimaksud tentu dimaknai se-bagai lembaga yang mampu menghasilkan sarjana yang ber kualitas dan memiliki daya saing. Bukan sarjana “abal-abal” yang setelah lulus masih kebingungan akan dibawa kemana nasib hidupnya. Banyak aspek

yang harus jadi perha-tian Unila, yakni fasilitas, akreditasi, layanan pen-didikan, perpustakaan, laboraturium, sampai kualitas dosen. Semua-nya saling terkait agar mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Tantangan AFTA 2015 yang semakin dekat juga seharusya mampu membuka mata kita semua untuk segera berbenah. Inilah saat-nya “tinggal landas” dan manggapai mimpi .

Apalagi, di tengah euforia kita saat ini, ma-sih ada orang-orang yang terpaksa menang-

galkan gelar mahasiswanya karena tercekik biaya UKT. Sistem yang harapkan mampu memperluas akses pendidikan ini justru mem-buat mimpi sebagian orang pupus. Mereka terpaksa hanya menyaksikan kita menaiki tangga “pesawat” dari luar landasan. Ada juga mahasiswa yang awalnya ikut “terbang”, namun ter-paksa “terjun bebas” akibat tak mampu lagi menang-gung biaya kuliah. Betapa kenyataan ini seharusnya membuat kita yang tak pu-nya rencana untuk menyia-nyiakan kesempatan belajar di Unila. Mengambil setiap kesempatan besar yang su-dah ada di depan kita. Tak hanya disibukkan dengan angan-angan tanpa upaya menggapainya.=

Page 6: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

6 7=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Info Kampus

Unila-Tek: Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1991, Pekan Seni Maha-siswa Nasional (Peksimi-nas) menjadi ajang kom-petisi bagi mahasiswa penggiat seni tingkat nasi-onal. Tahun ini, giliran Kota Palangkaraya yang men-jadi tuan rumah Peksimi-nas XII. Peksiminas tahun ini diikuti 29 provinsi dari total provinsi yang ada di Indonesia.

Lampung mengirimkan 13 kandidat dari 13 cabang perlombaan yang dii-kuti. Nevia Setiana (Ilmu Pemerintahan’12) adalah salah satu kandidat untuk lomba pembacaan puisi. Ia akan membawakan satu buah puisi wajib dan satu buah puisi pilihan yang ditetapkan oleh panitia. Wanita yang tergabung dalam Unit Kegiatan Bidang Seni (UK-MBS) Unila ini mengaku cukup kewalahan menga-tur waktu dalam persia-

Kompetisi Seni Lewat PeksiminasOleh Yola Septika

pan menjelang Peksimi-nas.

Usai Peksimida di tingkat provinsi, Nevia dan kandidat wakil Lam-pung lainnya hanya me-miliki waktu dua minggu sebelum berkompetisi di Palangkaraya. “Diband-ingkan dengan Yogyakar-ta dan kota lainnya, jatah waktu latihan kita lebih sedikit,” ujarnya saat dite-mui disela-sela latihan. Kendati demikian, Nevia berharap dapat mem-bawa kabar kemenangan untuk Lampung. Selain Nevia, Freddy Ronald (Teknik Sipil ’11) akan men-gukuti lomba fotografi dengan tema Landscape Pesisir Sungai Kahayan.

Ada 15 perlombaan yang akan digelar pada ajang ini, yakni lomba vo-kal grup dan solo untuk aliran musik pop, keron-cong, seriosa, dan dang-dut. Selain perlombaan menyanyi, lomba tari,

pembacaan puisi, cerpen, lakon dan monolog juga ada. Tak ketinggalan, lom-ba desain poster, melukis, fotorgrafi, dan komik strip juga ikut digelar.

Ketua pelaksana BPSMI Lampung, Madi Hartono mengatakan 13 maha-siswa yang akan berang-kat berasal dari Unila dan Perguruan Tinggi Swasta di Lampung, yakni Uni-versitas Bandar Lampung (UBL), IBI Darmajaya, Teknokrat, STKIP PGRI Bandarlampung, dan Uni-versitas Muhammadiyah Metro (UMM). Madi op-timis para kandidat dapat memberikan yang ter-baik, khususnya pada ca-bang lomba karya sastra. Tahun sebelumnya, Lam-pung berhasil menyabet juara ketiga untuk lomba penulisan lakon dan pui-si. “Semoga mereka bisa berkompetisi semaksimal mungkin,” tutur dosen Juru-san Peternakan Unila ini.=

Gedung Baru.Dua pekerja sedang mem-buat tiang pondasi untuk

pembangunan Gedung Lembaga Kemahasiswaan

dan Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Maha-siswa Fakultas Hukum.

Pembangunan ditargetkan selesai tahun 2015. Foto

dibidik, Sabtu (6/10)

Foto Kurnia Mahardika

Page 7: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

6 7=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Info Kampus

FISIP-Tek: Pemandan-gan tak biasa terlihat di Ruang C.1.2, Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila, Kamis (11/9). Sekitar 50 mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi ‘13 terlihat sibuk lalu-lalang men-gangkat kursi dari Ruang C 1.1 yang ada disebe-lahnya. Hal tersebut di-lakukan karena adanya penggabungan dua kelas. Kapasitas ruang dan fasili-tas yang ada tak sepadan dengan jumlah maha-siswa memaksa mereka harus mengangkut kursi.

Erika Widiastuti (Ilmu Komunikasi ‘13) sempat kecewa karena pengurus gedung kurang mem-perhatikan sarana dan

Mahasiswa Angkut Kursi Akibat Penggabungan Jadwal Kuliah

prasarana di ruang kelas. Ia mengharapkan agar ada beberapa kursi tam-bahan di tiap ruang kelas. “Pihak gedung kampus harus memperhatikan sarana dan prasarana ru-angan. Ruangan ini muat berapa, kalau kurang ya ditambah,” ujarnya. Tak hanya itu, Erika juga mengharapkan dosen memperhatikan kapasitas ruangan jika ingin meng-gabungkan kelas agar mahasiswa tak perlu men-gangkut kursi.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Teguh Budi Raharjo membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi karena adanya penggabungan kelas se-hingga kapasitas kursi

tak sesuai. Namun, Teguh mengatakan kekurangan kursi yang terjadi harus-nya menjadi wewenang fakultas, bukannya pihak jurusan. “Secara admin-istrasi dosen dan Kajur ilmu komunikasi memang berada di gedung ini, na-mun gedung ini bukan milik komunikasi, gedung ini milik fakultas. Jadi bukan kewenangan kita tentang kekurangan kursi ini,” ujarnya. Ia mengaku tak dapat dapat berbuat banyak karena sudah ada aturan tentang kapasi-tas ruangan. “Kesadaran masing-masing dosen un-tuk melaksanakan sesuai dengan kapasitas ruan-gan yang ada,” ujarnya berkomentar.

Oleh Ahmad Roihan

Parkir Liar. Satpam Unila tengah mengempeskan ban mobil yang parkir sembaran-gan di badan jalan. Foto dibidik, Jumat (12/9).

Foto

Kur

nia

Mah

ardi

ka

Page 8: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

8 9=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Info Kampus

Unila-Tek: Tahun ini Uni-versitas Lampung berha-sil menempati peringkat keenam sebagai Pergu-ruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik dalam pelayanan ujian online. Hal ini disam-paikan Muhamad Koma-rudin selaku Kepala UPT Puskom (Pusat Komuni-kas) Unila. Prestasi mem-banggakan ini didapat-kan dari Direktur Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang dis-ampaikan melalui Pem-bantu Rektor I.

Sejak dibuka setahun yang lalu, Puskom telah beberapa kali menyeleng-garakan tes TPA dan TOEFL secara online. Baik bagi guru, karyawan, maupun dosen yang be-rasal dari kala ngan inter-nal maupun luar Unila.

Menurut Komarudin, selain telah rutin dan konsisten melaksanakan

Unila Masuk 6 PTN Terbaik Ujian OnlineOleh Defika

ujian online, Unila juga telah dipandang mampu dan selalu siap dalam se-tiap menyelenggarakan ujian online.

“Respon dari peser-ta juga bagus karena setiap Puskom Unila melaksanakan tes online semua peserta diadvokasi manakala menemui ken-dala maupun kekurangan dalam penyelenggaraan,” ujarnya. Selain Unila, ada lima Perguruan Tinggi lainnya yang mendapat penghargaan serupa, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Insititut Teknologi Ban-dung (ITB), Insititut Sepu-luh November Surabaya (ITS), Universitas Padjad-jaran (UNPAD) Bandung, dan Universitas Sriwijaya (Unsri).

“Kedepannya, secara internal Unila akan lebih mengintensifkan pro-

gram tes online bagi para dosen untuk memasti-kan mendapatkan pass-ing grade dan TOEFL se-bagai syarat dalam mem-peroleh sertifikasi dosen atau kenaikan jabatan,” tutup pakar Mikropro-sesor itu.

Menanggapi kabar tersebut, banyak Maha-siswa mengaku senang dan bangga. “Saya se-laku Mahasiswa Unila merasa sanggat bangga atas prestasi yang telah diraih Unila ini. Saya ber-harap kedepannya ban-yak prestasi-prestasi lain yang bisa diraih,” ungkap Sukur Pambudi (FKIP Eko-nom’13).

Hal sama juga dirasakan Lora Nauzulia. (Pend. Eko-nomi,14) .“Semoga kede-pannya sistem di Puskom dapat ditingingkatkan menjadi lebih baik lagi.” ujarnya.=

Membludak.Satpam Unila tengah memeriksa STNK mahasiswa. Banyaknya mahasiswa yang meng-gunakan kendaraan bermotor membuat Unila menambah kantong parkir di Taman Beringin. Foto dibidik, Senin (8/9)

Foto Lia Vivi Farida

Page 9: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

8 9=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Info Kampus

Unila-Tek: Suasana Berin-gin Universitas Lampung terasa berbeda pada (28/8). Tiga puluh karya foto yang dipamerkan oleh Unit Ke-giatan Mahasiswa (UKM) Zoom Unila berjajar rapi di Gazebo Beringin Unila. “Lampung in My Eyes” menjadi tema dalam pa-meran yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Ketua pelaksana, Mia Yulia (Agroteknologi ’12) men-gatakan bahwa tujuan pameran ini adalah untuk memperkenalkan budaya, pariwisata dan kehidupan sosial ekonomi di Lampung.

Seleksi Anggota,UKM Zoom Gelar Pameran Foto

Semua karya yang di-pamerkan merupakan hasil jepretan sembilang orang calon anggota UKM Zoom. “Kegiatan ini merupakan agenda wajib sebagai ujian akhir untuk diangkat menjadi pengu-rus,” ujar Fredi Ronald Effendi (DIII Survey dan Pemetaan ’11) yang men-jabat Ketua Umum. Menu-rutnya, foto-foto yang pamerkan adalah hasil bidikan selama tiga bulan. Meski sempat terhambat karena menunggu kiri-man roll film dari Yogya-karta, namun persiapan

pameran berhasil diram-pungkan.

Antusiame mahasiswa terlihat dari banyaknya pengunjung yang sen-gaja datang untuk meli-hat pameran. Arini salah satunya, mahasiswi baru jurusan Teknik Arsitek-tur ini mengaku sangat tertarik melihat pameran foto tersebut. “Pameran ini kelihatannya bagus dan sangat menarik perhatian saya,” tutur Arini. Ia pun mengharapkan agar ke-giatan serupa diadakan dapat digelar setiap ta-hun.=

Oeh Fitri Ardiani

FKIP-Tek: Akreditasi A diraih oleh program studi Geo-grafi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila sejak dikeluarkannya SK pada 23 Mei 2014. Menurut Zulkarnain se-laku Kapala Prodi Geo-grafi, banyak upaya yang dilakukan. Petbaikan kual-itas SDM sampai struktur kepegawaian telah di-lakukan. “Kami memiliki Tim yang solid,” ujar nya saat ditemui diruang ker-janya (11/9).

Ia berharap prodi Geo-

Geografi Raih Akreditasi A

grafi dapat mempertah-ankan akreditasi dan dapat menjadi icon bagi FKIP. Pihaknya bahkan-berencana mendirikan Stasiun Teropong Bintang dan Stasiun Meteorologi Klimotologi.

Nur Eka Kusuma (Pendi-dikan Geografi’14) merasa senang mendengar kabar ini. Ia berharap prodinya itu dapat terus memper-tahankan akreditasi yang telah diraih. “Semoga me-nambah prestasi-prestasi lagi,” ujarnya. =

Oleh Defika

Foto

Lia

Viv

i Far

ida

Renovasi. Seorang pekerja tengah menurunkan material dari lantai 4 kelantai dasar Rusunawa. Renovasi 96 toilet direncanakan selesai pada Desember 2014. Foto dibidik, Rabu (10/9)

Page 10: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

10 11=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Membuat list 

Tuliskan kegiatan dan urusan-urusanmu yang belum selesai. Susunlah mana yang lebih penting dan mana yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu. Pertimbangkan kepentingan yang mendesak dan tujuan yang ingin diraih.

Yakin

Tak hanya keyakinan dalam beragama, berorganisasi juga butuh keyakinan loh. Karena ketika kita hanya setengah-setengah menjalaninya, maka kita tak akan mencapai tujuan dengan maksimal. Organisasi dapat menjadi penghubung ke tujuan kita, loh . Maka dari itu, yakini dan totalitaslah dalam berorganisasi.

Tujuh tips tersebut tidaklah mutlak. Masih banyak cara lain yang mungkin akan kamu temui dalam perjalanan kamu selama berkuliah sambil berorganisasi. Selamat mencoba menjadi mahasiswa yang sukses berorganisasi.

Tips SuksesKuliah Sambil Berorganisasi

Oleh Tiara Indah Sari

Menjadi mahasiswa tak melulu berkutat dengan soal kuis, tugas, makalah atau laporan dan lain sebagainya. Menjadi mahasiswa harus mampu mengeksplor kemampuan yang mungkin masih terpendam. Universitas telah menyediakan banyak pilihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik ditingkat jurusan maupun universitas.

Sekarang pilihan ada ditangan kita. Ambil kesempatan dan memilih salah satu dari banyak UKM yang ada atau hanya ingin jadi mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah pulang-Kuliah pulang)?.

Setidaknya ada dua jenis keuntungan ketika kita berkuliah dan berorganisasi. Pertama, keuntungan idealis. Kita dapat menjadi manusia yang memanusiakan manusia. Bagaimana bisa begitu ? Karena, saat berorganisasi kita tengah belajar memanusiakan manusia dan belajar bekerja tanpa pamrih demi tujuan yang lebih besar dari pada tujuan personal.

Kedua, keuntungan pragmatis. Keuntungan ini berbentuk hal-hal yang praktis seperti kemampuan atau potensi yang ditawarkan masing-masing UKM. Misalnya Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra yang memberikan kesempatan belajar menulis, men-design tampilan tabloid atau majalah, fotografi, dan lain-lain. Begitu pula dengan keuntungan pragmatis pada UKM lainnya.

Setelah melakukan survei kepada beberapa mahasiswa yang sukses dalam kuliah dan organisasinya, berikut beberapa tips khusus untuk kamu yang masih bingung bagaimana cara mengatur waktu sebagai mahasiswa berorganisasi sukses.

Carilah Kos Yang Tak Punya Jam Malam

Ini penting!. Kos yang tak punya jam malam akan mem-berikan keleluasaan untuk mengatur waktu kamu selama 24 jam. Bayangkan jika kamu yang sangat aktif beror-ganisasi hingga larut malam tinggal di tempat kos yang memiliki jam malam. Tentu saja aktivitas kamu diluar kos hanya akan berputar kurang dari 24 jam.

Manfaatkan Kesempatan Yang Diberikan Kampus Untuk Berkegiatan

Di beberapa jurusan telah dibuat jadwal khusus bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi. Jadwal itu dapat berupa hari atau jam tertentu yang mengharuskan tidak adanya jam perkuliahan. Jam kosong itu nantinya menjadi waktu khusus bagi mahasiswa yang ingin berorganisasi.

Jagalah Komitmen Dan Tanggung Jawab

Komitmen dan tanggung jawab adalah hal mutlak dalam rangka menyeimbangkan kuliah dan kegiatan berorgani-sasi kamu. Ketika salah satu diabaikan, maka kamu akan

mendapati hasil yang buruk pada perkuliahan dan organi-sasimu. Ingat ! selalu ada prinsip sebab-akibat di dalamnya.

Utamakan Ilmu Daripada Nilai

Ilmu disini bukan dalam arti hanya pengalaman di organisa-si atau hanya pelajaran di bangku kuliah. Ilmu disini adalah apa saja yang kamu butuhkan. Berbeda dengan mahasiswa

yang hanya mementingkan nilai, biasanya mahasiswa itu akan selalu hadir dan duduk manis menanti presensi meski

dosennya ngawur.

Jadikan Organisasi Tempat Praktik Belajarmu

Praktik di sini artinya menjadikan organisasi untuk mem-praktekkan teori-teori sosial yang diajarkan ruang belajar

padamu. Semisal kamu mahasiswa, maka gunakanlah kecer-dasan matematismu untuk merumuskan keputusan dan

proses belajar sosialmu.

tips & trik

Page 11: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

10 11=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Oleh Retno Wulandari

Ilust

rasi

Ret

no W

ulan

dari

Anakedah=

Disangka lebih tua? Itu bener-bener gak banget! Rasanya pengen bawa masalah itu

ke MK, nangis-nangis di pangkuan Hamdan Zoelva. Tapi temanku kayaknya cuma bakal nangis sambil guling-guling ngelilingin MK setelah apa yang terjadi dengan dirinya.

Sebut saja cewek ini Mawar, manusia absurd yang bisa tiba-tiba GaJe a.k.a Gak Jelas, lalu tiba-tiba bisa serius banget, dan Mawar adalah salah satu cewek yang paling gak merhatiin penampilan (itu menurut kita sih, atau mungkin Mawar terlalu kreatif? Hanya Tuhan yang tahu...). Suatu hari Mawar diberi pj (baca: penanggung jawab) liputan di FISIP ditemani fotografer yang sebut saja Dandang, Dandang itu cowok loh, Dandang satu tahun di atas Mawar (baca: senior di organisasi tersebut). Di tengah hari dan diterpa sinar matahari, Mawar yang memakai rok, baju, dan kerudung tak senada, serta tak ber-make up dan Dandang mengenakan kaos, serta celana panjang hitam pergi ke FISIP, namun entah apa yang terjadi, mereka malah ikutan halal bihalal alumni Pasca Sarjana FISIP. Mungkin duo ngekos yang hobi rumpi ini lagi pengen makan enak.

Masuklah mereka dan bersalam-salaman dengan para alumni dan dosen disana, lalu tiba giliran Mawar bersalaman dengan salah satu dosen, melihat Dandang yang berdiri tepat

di belakang Mawar dengan wajah innocent , sang dosen yang tak kalah innocent berkata, “itu bujangmu?,”

Krik...krik...krik...

APAAA?? DANDANG ANAKNYA MAWAR??? Bisa-bisanya sang dosen mengira Dandang yang beda jauuuuh pake banget dengan Mawar disangka ANAK BUJANG-nya Mawar.

Mungkin di dalam pikiran sang dosen begini, “ wah anaknya temen gue ini pasti mirip banget sama bapaknya nih, secara gak ada tuh mirip-mirip sama emaknya...”

Yang lebih men-jleb-kan ialah, sang dosen ternyata mengira Mawar itu teman sang dosen ketika masih kuliah. Ntah apa yang ada dibenak Mawar ketika disangka teman sang dosen dan punya anak sebesar Dandang.

Mawar dan Dandang kembali ke sekret, bukan cuma membawa cerita absurd ini, tapi juga membawa ayam bakar dari acara halal bihalal alumni Pasca Sarjana FISIP.

Hmmm... yang penting, ayam bakaaaar...=

ANAK BUJANG?!

Page 12: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

12 13=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Sekilas

Tak mudah bagi sebuah lembaga pers ma-hasiswa untuk terus

mempertahankan eksisten-sinya hingga puluhan tahun, Hal itu pula yang dirasanya oleh Unit Kegiatan Penerbi-tan Mahasiswa (UKPM) Tek-nokra Unila. Lembaga pers yang telah berusia 37 tahun ini telah melalui berbagai lika-liku demi memperta-hankan eksistensi. Dua kali mati suri dan dua kali pula mengalami reinkarnasi. Teknokra lahir pertama kali pada tahun1975 di bawah naungan Dewan Mahasiswa (Dema) Unila.

Rezim orde baru pernah berupaya mengontrol ak-tivitas mahasiswa dengan konsep back to campus. Pers mahasiswa yang pemberi-taannya kritis ikut dikebiri dan hendak dibredel. Ken-dati pun begitu, Teknokra tetap menyeruak di tengah berbagai intervensi.

Teknokra merupakan ak-

ronim dari teknologi, inova-si, kreativitas, dan aktivitas. Asep Unik yang merupakan salah satu founding father Teknokra yang mengusul-kan nama itu. Ia juga yang mengusulkan pembentu-kan media penerbitan kam-pus. Hal itu mendapatkan tanggapan positif dari dua rekannya dalam tim peru-musan program kerja Dema Unila, yaitu Muhajir Utomo dan M Thoha BS Jaya.

Edisi perdana Teknokra terbit pada April 1975 dalam bentuk buletin 30 halaman. Dengan bobot 80 persen opini dan tu-lisan ilmiah sedangkan si-sanya berisi artikel lepas. Terdapat pula kolom yang diberi nama Watch Dog. Kolom yang banyak meng-kritisi kebijakan kampus dan pemerintah.

Edisi perdana itu juga merupakan media pertama yang berhasil diterbitkan di Sumatera. Namun, saat itu Teknokra belum me-miliki Surat Tanda Terdaf-tar (STT). Usai pertemuan Dema se-Indonesia di Me-dan, Asep Unik dan Thoha segera mengurus perijinan tersebut sehingga Teknokra resmi memiliki STT pada 1 Maret 1977. Tanggal dijadi-kan momentum hari lahir Teknokra, meskipun secara

de facto telah ada sejak 1975.

Tahun 1978, muncul kebijakan normalisasi ke-hidupan kampus dan badan koordinasi kemahasiswaan (NKK/BKK). Kebijakan ini sempat membekukan Dema di setiap universitas, terma-suk Dema Unila dan mem-buat Teknokra mati suri. Tiga tahun berselang, salah seorang pendirinya, Thoha menggerakkan kembali se-mangat teman-temannya untuk membangkitkan Teknokra. Dua tahun men-jalankan tugasnya, lembaga ini kembali mati suri saat beberapa pengurusnya melanjutkan studi.

Teknokra bangun dari kematian, melalui media penerbitan mahasiswa ber-nama Cendikia yang digagas Ansori Djausal pada 1984. Rutinitas terbitan Cendikia mendapat teguran dari Departemen Penerangan (Deppen) akibat tak memi-liki ijin terbit. Eddy Rifai, yang saat itu menjabat pe-mimpin umum berangkat ke Jakarta untuk mengurus STT. Atas pertimbangan waktu, diputuskan bahwa Cendikia menggunakan STT milik Teknokra. Saat itulah Cendekia bermetamorfosis menjadi Teknokra. Dua ta-hun berselang kiat “Ilmiah

Bertahan Menyuarakan NuraniOleh Ahmad Roihan

Page 13: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

12 13=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Sekilas

Bisa, Populer Juga Boleh” secara otomatis menjadi kiat Teknokra yang masih digunakan sampai seka-rang.

Pendekatan dan negosiasi dengan pihak Rektorat di-tempuh untuk mengatasi masalah pendanaan. Tek-nokra mendapat bantuan dari mahasiswa Unila un-tuk membayar langganan Teknokra yang dirincikan pada pembayaran SPP. Hal ini yang menyebabkan Tek-nokra bisa terbit secara ru-tin hingga kini.

Eksistensi Teknokra ber-tahan hingga kini. Teknokra memiliki bidang redaksi dan bidang usaha serta me-miliki dua divisi, yaitu divisi Kesekretariatan dan divisi penelitian dan pengemban-gan. Tabloid trimingguan, majalah edisi khusus ma-hasiswa baru, dan majalah tahunan yang mengang-kat permasalahan seputar Lampung serta website teknokra.com merupakan produknya.

Tak hanya terbitan, Teknokra juga telah men-gadakan berbagai macam kegiatan yang berlevel dae-rah dan nasional. Teknokra aktif menggelar berbagai lomba fotografi jurnalistik dan pelatihan jurnalistik untuk pelajar dan maha-siswa. Teknokra juga per-nah terpilih sebagai salah satu lembaga dari delapan universitas yang menggelar event Kompas Kampus pada 2012. Selain itu, beberapa kali mendapat penghargaan untuk karya jurnalistiknya.

Eksistensi Teknokra bu-kan tanpa halangan. Pem-beritaan Teknokra tak ja-rang diintervensi banyak pihak. Namun, banyaknya intervensi tak membuat Teknokra gentar. Sampai saat ini, Teknokra tetap ber-tahan untuk menyuarakan nurani mahasiswa Unila dengan terus mencoba pro-fesional dan tetap indepen-den.

Tetap Berpikir Merdeka!.=

Page 14: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

14 15=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Inovasi

Beras. Makanan pokok ini tak dapat dipisahkan dari lidah masyarakat

Indonesia. Keberadaannya di pasaran menjadi belanjaan wajib ibu rumah tangga. Kebutuhan yang meningkat membuat harga beras kian melambung. Apalagi saat pasokan terhambat akibat gagal panen atau cuaca buruk. Impor kerap menjadi pilihan yang harus diambil pemerintah.

Diversifikasi atau penganekaragaman pangan mulai digalakkan sebagai solusi ketergantungan beras. Potensi ketersediaan pangan yang beragam, seperti umbi-umbian diketahui memiliki nilai gizi yang hampir setara dengan beras. Salah satu jenis umbi yang sering diolah adalah umbi batang atau singkong yang memiliki nama latin Manihot utillisima.

Kreasi olahan berbahan dasar singkong kerap kita jumpai dalam bentuk makanan, seperti keripik, getuk, atau kue tradisional lainnya. Inovasi berbeda lahir dari Lugito, seorang

Bubur Ayam Singkong,Inovasi Pangan Berbahan Lokal

mahasiswa jurusan Agroteknologi 2011. Berawal dari tugas yang mengharuskannya membuat olahan makanan nonberas, ia dan empat orang temannya berhasil membuat panganan bercita rasa khas yang ia sebut bubur ayam singkong.“Saya dan teman-teman mencoba menginovasikan bubur ayam berbahan dasar singkong. Apalagi Lampung merupakan salah satu sentral singkong terbesar di Indonesia, jadi sangat baik untuk dikembangkan dan diinovasikan,” ujarnya.

Singkong dipilih karena mengandung karbohidrat serta zat Amelo pectin lebih banyak dari beras. Namun, singkong diketahui memiliki kandungan asam sianida (HCN) yang cukup tinggi. Asam jenis ini merupakan zat beracun yang mengontraksi lambung sehingga dapat mengakibatkan sakit di perut dan gangguan pencernaan. Untuk menghilangkan kandungan asamnya, singkong perlu direndam selama satu sampai dua hari.

Proses pembuatan bubur ayam berbahan singkong ini memang tak jauh berbeda dengan bubur ayam umumnya. Untuk mendapatkan singkong dengan kandungan asam sianida yang rendah, hanya singkong muda sajalah yang dipilih. Kupas singkong dan potong menjadi bagian kecil, lalu rendam selama satu hari. Selanjutnya, singkong dikukus dalam panci atau dandang hingga lunak.Untuk mendapat tekstur lembut seberti bubur, singkong yang sudah lunak digiling hingga halus.

Pelengkap sajian pada bubur ayam singkong ini hampir sama, yaitu berupa bakso, ayam suir, kacang kedelai goreng, emping, daun seledri dan bawang goreng yang ditabur di atas bubur. Perbedaan baru terletak pada kuahnya. Kuah bubur ayam singkong ini lebih bercita rasa opor, karena memang menggunakan bumbu opor ayam tanpa santan. Bubur ayam singkong yang dikembangkan Lugito hadir dalam tiga varian rasa, yaitu

Inovasi bubur ayam berbahan dasar singkong buatan Lugito diminati banyak kalangan. Lauching per-dananya pada sebuah acara bazar laris manis. Peluang bisnis diversivikasi pangan yang menjanjikan.

Oleh Fitria Wulandari

Page 15: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

14 15=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Inovasioriginal, bakso dan bubur ayam spesial. “Rasanya unik, Cita rasa khas dari bubur ini yaitu pedas manis, gurih crunchy dan pedas crunchy,” ujarnya.

Tak sekadar isapan jempol, Lugito membuktikan bahwa panganan berbahan dasar singkongnya ini memiliki penggemar di kalangan mahasiswa dan dosen. Terbukti, promosi produknya pada acara bazar yang diadakan jurusan Agribisnis ludes terjual dalam waktu 30 menit. Melihat respon baik ini, Lugito berniat berdagang

lokal seperti, ubi-ubian dan kacang-kacangan. Mahasiswa harus bisa membuat inovasi baru dengan olahan yang berbeda dan disukai banyak orang,” ujarnya.=

keliling dengan gerobak. Ia mematok harga yang cukup ekonomis untuk kantong mahasiswa, yakni Rp.5-6 ribu per porsinya.

Dengan pengetahuan dan intelektual yang dimiliki mahasiswa, Lugito mengharapkan mahasiswa lainnya mampu menciptakan inovasi pangan nonberas berbahan dasar lokal lainnya. “Perlu ada inovasi pangan yang berasal dari tanaman

Dok.

Page 16: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

16 17=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=Tak mendapat restu belajar di negeri Sakura, Farhan tetap mengejar keinginannya. Berbagai prestasi gemilang ia raih selama menjadi mahasiswa. Jurnalnya tentang potensi industri kratif pariwisata menjadi 15 jurnal

terbaik dunia. Memberinya kesempatan menyampaikan kuliah singkat bagi mahasiswa pascasarjana di Turki.

Oleh Wawan Taryanto

TAK INGIN JADI

MAHASISWA BIASAFarhan Kurn ia Mayendr i ,

Ekspresi

Page 17: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

16 17=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Masih lekat dalam ingatan Farhan Kurnia Mayen-

dri, ketika ibunda memin-tanya pulang ke Indonesia. Kepatuhan pada orang tua membuatnya rela an-gkat kaki dari Universitas Ritsumeikan Asian Pasific, Jepang. Padahal, Farhan sudah menjalani perkulia-han selama tiga minggu di jurusan College of Interna-tional Ma nagement. Meski hatinya sedih karena harus melepaskan beasiswa yang susah payah ia peroleh, Farhan lebih menguta-makan ridho orang tua. “Orang tua tidak men-ginginkan saya kuliah di Jepang. Kebanyakan yang kuliah S1 di sana akan melanjutkan S2. Selanjutnya bekerja dan memajukan negara sana,” ujar Farhan ber-cerita.

Sekembalinya ke In-donesia, Farhan me-mutuskan untuk mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru. Ia diterima sebagai mahasiswa jurusan Ekono-mi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Univer-sitas Lampung. Kali ini, Far-han tak lagi terganjal restu orang tua. Jarak Lampung yang tak jauh dari tanah kelahirannya, Minang mem-buat Farhan sesekali dapat pulang untuk mengunjungi keluarga.

Farhan tak pernah mera-sa menyesal berkuliah di Unila. Ia justru ingin men-gukir banyak prestasi di kampus ini. Keinginan itu ia tanamkan sejak menjadi mahasiswa baru. Farhan bahkan tetap berambisi

melanjutkan S2 ke luar ne-geri. Mimpi itu ia rekat den-gan belajar sungguh-sung-guh demi mendapatkan in-deks prestasi harapannya. Tak hanya itu, Farhan juga memilih aktif di berbagai aktivitas kemahasiswaan. Selama kuliah ia pernah tergabung dalam AISEC yang merupakan organisasi untuk mahasiswa yang in-gin belajar ke luar negeri. “Organisasi adalah wadah untuk dapat berproses de-ngan lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, belajar tak hanya di ruang kelas. Or-ganisasi mengajarkan ma-hasiswa untuk lebih siap menghadapi dunia. Farhan justru acapkali merasa tertantang menghadapi berbagai kesulitan yang ia peroleh di kampus. “Mem-bawa kita keluar dari zona nyaman,” lanjutnya.

Berprestasi Hingga Luar Negeri

Meski gagal menyele-saikan kuliahnya di Jepang, Farhan tak kehilangan ke-sempatan untuk bisa berla-ga ke kancah dunia. Januari 2013, ia mendapatkan dua penghargaan sekaligus di luar negeri. Farhan terpilih

menjadi duta mahasiswa bagi Lampung sekaligus bagi Indonesia di Negeri Cina. Prestasi itu juga mengan-tarkannya meraih predikat Best Exchange Participant dan Best Of The Best External Speaker dalam ajang itu.

Sukses dalam ajang tersebut, Farhan mengukir prestasi lain yang bahkan tak pernah ia duga. Farhan tidak mengira bahwa jurnal internasional tentang poten-si industri kreatif pariwisata bagi kemajuan ekonomi

dunia yang pernah ia tulis dalam ajang 10th International Student Conference (ISC) 2014 masuk dalam 15 ju-rnal terbaik dunia. Jurnalnya bahkan di-publikasikan di situs Amazon.com. Selain itu, dipublikasikan juga di beberapa negara, sep-erti Turki, Cina, Jerman dan Amerika. Berkat prestasi ini, Farhan tak

hanya mendapatkan royalti yang lumayan besar, namun juga berkesempatan bertan-dang ke Turki saat mempre-sentasikan jurnalnya di de-pan 85 peserta dari penjuru dunia. “Dari 15 besar peser-ta, hanya saya yang masih S1. Selebihnya mereka yang se-dang menempuh pendidikan S2 bahkan S3,” ujarnya.

Makalah penelitian Farhan banyak diacungi jempol. Se-lain menerapkan teori dan rumus ekonomi yang dipe-lajariya, Farhan juga menya-jikan data langsung tentang Pulau Pisang sebagai Potensi Emas wisata di Indonesia. “Saya pernah KKN di Pulau Pisang jadi saya tau kondi-sinya,” jelasnya.

“Saya benar-benar keget. Saya yang belum lulus S1 mengajari ma-hasiswa pascasar-jana,” ujarnya me-

ngenang.

EkspresiFo

to L

ia V

ivi F

arid

a

Page 18: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

18 19=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

EkspresiBahkan, salah seorang

profesor yang menjadi mo-derator saat ia menyampai-kan presentasi memberikan kehormatan untuk berbagi pengetahuan tentang teori makro ekonomi yang ia pelajari di Unila. Oleh Prof. Hakan, pria berdarah Padang ini diajak masuk ke ruangan perkuliahan. Dirinya diper-kenalkan kepada sekitar 40 mahasiswa sebagai tamu dari Indonesia dan diminta memberi kuliah.

Dengan sedikit kaget, Farhan menuruti. Tak lupa, Farhan memperkenalkan budaya dan potensi sektor pariwisata di Indonesia. “ Beberapa diantara mereka sepertinya paham, saat saya memebrikan materi, tetapi ada juga beberapa yang tak mengerti,” ujar pria yang juga pernah menjadi juara robotik nasional saat SMA ini. Ia bertambah kaget saat di akhir perkuliahan, ia mengetahui bahwa para mahasiswa dihadapannya adalah mahasiswa yang tengah menyelesaikan pro-gram S2 di fakultas Ekono-mi, Kazmir University. “Saya benar-benar keget. Saya yang belum lulus S1 me ngajari mahasiswa pascasa-rjana,” ujarnya mengenang.

Menguasai Bahasa In-ternasional

Prestasi yang Farhan capai tak terlepas dari ke-mampuannya menguasai bahasa inggris dengan baik. Kemampuannya menggu-nakan bahasa yang sering digunakan dalam komu-nikasi internasional ini memudahkannya untuk membaca dan mencari ber-

bagai info dari mana pun. Ia bahkan menguasai ber-bagai bahasa asing lain-nya tanpa harus mengikuti pendidikan formal. “Saya dapat mengusasai bahasa Inggris, Jerman, Jepang dan Mandarin tanpa harus ikut les, tetapi belajar otodidak,” jelasnya. Hal yang menu-rutnya hanya bermodalkan kemauan dan kerja keras.

Ia menilai, kemampuan menguasai bahasa inter-nasional sangat diperlukan bagi mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa dapat membaca berbagai buku atau referensi jurnal inter-nasional dengan mudah. Berbagai referensi tersebut tentusangat bermanfaat bagi mahasiswa sehingga dapat menambah pengeta-huan.

Selain itu, Farhan juga selalu membiasakan ber-jalan kaki demi menjaga kesehatannya. Menurutnya, menjaga kesehatan juga sangat penting agar tak menghambat aktivitasnya. Ia mengaku selalu berang-kat ke kampus dengan ber-jalan kaki.

Tak Putus Asa Meski Ga-gal

Berhasil mengukir prestasi di luar negeri tak lantas membuatnya se-lalu berhasil mencapai apa pun. Farhan pernah gagal menjadi juara pertama saat mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada Juli 2014 lalu. Ia hanya dapat masuk dalam 10 terbaik mahasiswa berprestasi se-indonesia. Padahal, beber-apa temannya telah man-jagokannya sebagai juara. Meski kalah, Farhan men-gaku tak terlalu kecewa. Ia sadar harus menghormati keputusan juri dan ikut memberikan selamat pada rekan dari Universitas In-donesia yang memenangi ajang tersebut.

Lelaki yang memegang prinsip hidup Minang “Alam Takambang Jadi Guru” ini mengaku selalu belajar dari pengalaman. Menurutnya, yang terpenting adalah ia telah mencoba menakluk-kan tantangan. Ia ingin mahasiswa lain juga ber-prestasi dan memanfaatkan waktu untuk berorganisasi, serta mengikuti berbagai lomba. “Pokoknya berakit rakit kehulu, bersenang senang kemudian,” ungkap farhan berfilosofi. Kini, ia tengah mempersiapkan diri mengikuti konferensi inter-nasional yang diadakan oleh UNESCO di beberapa negara. “Kunci sukses sebenarnya beranilah untuk mencoba, karena akan terasa ke-hidupan ini, setelah men-cobanya,” lanjutnya Far-han mengakhiri perbin-cangan.=

Page 19: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

18 19=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

SekilaS info

TOKO BUKU

• Toko Buku GramediaJL. Raden Intan, Tanjung Karang, 63, Bandar Lampung, 35118 (0721) 268222• Toko Buku Fajar AgungJl Raden Intan 61 Tanjung Karang Bandar lampung 35118.• Toko Buku KarismaKartini Mall, Ground Floor, JL Kartini, No. 49, Bandarlampung (0721) 269014• Toko Buku Pasar BawahJl. Raden Intan C2 Komplek Pertokoan Pasar Ramayana • Balai bukuJl. Teuku Umar No. 5 (Samping Jamu Cak Umar) Tanjung Karang Bandar Lampung. 081369229009• Toko Buku MultazamJl. Pulau Sebesi No.38 Sukarame Bandar Lampung. 081540852341

LAYANAN KESEHATAN

1. RS. Abdoel Moeloek Jl. Dr. Rivai No.6 Penengahan Bandarlampung. (0721) 702455

2. RS. Bumi Waras Jl. Wolter Monginsidi, Bandar lampung. (0721) 254589

3. RS. Graha HusadaJl. Gajah Mada No. 6 GH, Tanjng Karang Timur, Bandar Lampung (0721) 240000

4. RS. Urip SumoharjoJl. Urip Sumoharjo No. 200 Bandarlampung. (0721) 771323

5. RS. ImmanuelJl. Sukarno Hatta Bandarlampung. (0721) 704900

6. RS. Advent Jl. Teuku Umar No. 48 Bandarlampung. (0721)

703459

NOMOR TELPON DARURAT

• Ambulans : 118• PMI : (0721) 253452• Pemadam Kebakaran : (0721) 252741• Gangguan PAM : (0721) 483855• Gangguan PLN : (0721) 63206

TARIF ANGKOT

Rajabasa-Unila (angkot biru langit) Rp 3,000,-* Rajabasa-Tanjung Karang (angkot biru langit) Rp 3,000,-* Unila-Pramuka (angkot biru langit) Rp 3,000,-* Pramuka-Kemiling (angkot kuning) Rp 3,500,-*Menurut ketentuan Dinas Perhubungan Bandarlampung

TITIK HOTSPOT

Fakultas Pertanian: Dekanatt = 2 titik (lantai 1 dan 2) Gedung D = 3 titik (lantai 1-3)Gedung Kehutanan = 3 titik (lantai 1-3) FKIP Dekanat = 2 titik lmu Pendidikan= 1 titik Gedung G = 2 titik (lantai 1 dan 2) Gedung IPS = 1 titik FISIP Dekanatt = 2 titik Komunikasi = 3 titik Magister = 3 titik (2 di lantai satu, dan 1 di lantai dua) Gedung C = 2 titik FAKULTAS HUKUM Dekanatt = 2 titik REKTORAT Lantai 1 = 1 titik Lantai 3 = 1 titik

FAKULTAS EKONOMI Dekanatt = 1 titik Gedung Ekonomi Manajemen 2 titik Gedung Akuntansi = 1 titik Gedung Magister = 2 titik Gedung D3 Akuntansi = 1 titik FAKULTAS KEDOKTERAN Gedung dekanat = 1 titik Gedung B = 3 titik FAKULTAS TEHNIK Dekanatt = 1 titik FMIPA Dekanat = 1 titik Gedung Kimia = 1 titik

Balai Bahasa =1 titik Rusunawa Lantai Bawah = 1 titik Lantai 2 = 1 titik

Page 20: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

20 21=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

DENAH UNILA

Page 21: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

20 21=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

1 Rektorat2 Graha Kemahasiswaan3 ATM4 Balai Bahasa5 Pasca Sarjana Hukum6 Halte7 Kantor Pos8 Kandang Rusa9 Lapangan Voli

10 Lapangan Tenis11 Lapangan Basket12 Lapangan Sepak Bola13 Kolam Renang14 Rusunawa15 Gedung Serba Guna16 Pusat Komunikasi17 Perpustakaan18 Masjid Al-Wasi’i

Desain Retno Wulandari

Page 22: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

22 23=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

w

Galeri Foto

Panas TerikF-Stop : f/5.6Exposure : 1/1000 secISO : 150-400

Foto-Foto Oleh : Lia Vivi Farida, Kurnia Mahardika

Glow In The DarkF-Stop : f/7.1Exposure : 1/13 secISO : 150-800

Hore... WisudaF-Stop : f/5.6Exposure : 1/15 secISO : 150-2800

Page 23: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

22 23=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

w

Hore... WisudaF-Stop : f/5.6Exposure : 1/15 secISO : 150-2800

Barisan PetaniF-Stop : f/5.3Exposure : 1/10 secISO : 150-100

Beda Tapi GayaF-Stop : f/5.6Exposure : 1/15 secISO : 150-450

Hogward SchoolF-Stop : f/5Exposure : 1/6 secISO : 150-3200

Page 24: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

24 25=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Oleh Wawan Taryanto

Page 25: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

24 25=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

TutorialPHOTOSHOP

Untuk memberi warna pilih Gradient Tool, pilih warna yang diinginkan, lalu tarik dari ujung ke ujung, (saran:

akan terlihat bagus jika di tarik diagonal)

Pada foto seleksi warna hitam, select> Color Range > (klik invert) > ok,

Lalu select > Inverse

Pilih foto yang akan diedit,kemudian buang background foto,Jika foto terlalu gelap atau terlalu terang atur level kecerahan foto, klik (ctrl+l) atau klik create new fill or adjusment layer, pilih levels

Foto yang akan diedit harus dijadikan hitam putih, pilih Image > Adjusments

> Desaturate

Lalu buat foto menjadi lebih halus, pilih Filter > Stylize > Diffuse, pilih Anisotropic

Lalu pilih Image > Adjusments > TresholdUntuk memilih kontras yang tepat antar hitam dan putih

Oleh Retno WulandariSiluet

Kreasi

Page 26: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

26 27=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

SOROTAN

Genap satu tahun sistem Uang Kuliah Tunggal diberlakukan

di seluruh perguruan tinggi negeri sesuai Ketetapan Ke-menterian Pendidikan dan Kebudayaan No. 55 Tahun 2013. UKT dipercaya mampu mengatasi polemik biaya pendidikan. Namun, baru seumur jagung sistem ini banyak menuai kontroversi. Tak sedikit mahasiswa yang merasa kecewa dan memu-tuskan mundur karena UKT yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan pendapatan orang tua. Bahkan, masih ada yang terombang-amb-ing tanpa kejelasan penga-juan banding.

Devi Listia Lupita salah sat-unya. Ia terkejut saat menge-tahui UKT yang diterimanya mencapai Rp 10.090.000,00 per semester. Padahal, ayahnya hanya seorang PNS dengan gaji tiga juta rupiah per bulan dan masih harus menanggung biaya hidup enam anggota keluarganya. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Mahasiswa baru jurusan kimia FMIPA ini merasa kecewa dengan be-sarnya UKT tersebut. “Nggak nyangka bisa segitu tinggin-ya,” ungkapnya.

Tak mau tinggal diam, Devi lantas mengajukan band-ing untuk menurunkan UKT ke pihak BEM. Karena tak

jua mendapat kepastian, ia berinisiatif mencari in-formasi ke pihak rektorat. Berharap dapat mem-bawa angin segar, ia jus-tru mendapati kekecewaan mengetahui UKT-nya tidak bisa diturunkan. Tak dapat berbuat banyak, akhirnya Devi urung melanjutkan pendidikannya di Unila dan memutuskan untuk menco-ba peruntungannya tahun depan.

Setali tiga uang, ma-hasiswi Pendidikan Ke-warganegaraan, Amalia Fadila Agni memutuskan tak melanjutkan pen-didikannya tahun ini. UKT sebesar Rp 4.920.000,00 menciutkan se-mangat Amalia be-serta orang tua. Ayahnya yang hanya seoarang sopir angkutan kota di Jakarta merasa tak mampu membi-ayai pendidikannya. Di hari terakhir pendaftaran ulang, ia ditemani saudaranya me-nyambangi pihak Dekanat di fakultasnya untuk me-minta keringanan UKT. “Sudah kesana, tapi kata satpam, pimpinan lagi di Palembang. Terus di suruh ke PR II, dilempar ke Kabag Keuangan tapi tetap nggak bisa,” akunya. Saudaranya juga sudah menghubungi Rektor dengan harapan pimpinan tertinggi universi-

tas d a p a t

memberi bantuan agar Amalia tetap dapat berku-liah. Namun, usaha ini tak berbuah apa pun.

Berbeda dengan dua rekannya, nasib cukup baik dialami Arif Sigit Ananto. Mahasiswa yang diterima di Fakultas Kedokteran Unila ini berhasil menekan biaya kuliah yang mulanya Rp9.310.000,00 menjadi Rp1.000.000,00. Penurunan biaya UKT yang ia terima cu-kup signifikan hingga men-capai delapan juta rupiah.

UKT Tinggi,

Modal Undurkan DiriOleh Fajar Nurrohmah

Ilust

rasi

Waw

an T

arya

nto

Page 27: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

26 27=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

SOROTAN

Mahasiswa asal Yogyakarta ini mengaku langsung men-emui Dekan Fakultas Kedok-teran untuk memberikan berkas advokasi penurunan UKT-nya. Hal ini ia lakukan karena profesi orang tuanya sebagai petani dirasa tak mampu menunjang biaya pendidikan dan hidupnya selama di Unila. Beruntung, pihak Dekanat Fakultas Kedokteran memberikan respon baik sehingga Arif tetap dapat berkuliah.

Wakil Dekan II FK Uni-la, Susianti membena-rkan bahwa pihaknya membantu mahasiswa baru yang mengajukan keberatan biaya UKT. Menurutnya, Fakultas ke-dokteran memang men-jadi fakultas dengan UKT golongan enam tertinggi. Ia bersama timnya melakukan menganalisa dan mensur-vey ulang mahasiswa yang mengajukan advokasi penu-runan UKT. Tim juga akan mengadakan peninjauan langsung. Ia berpendapat UKT yang tak sesuai bisa jadi karena kesalahan mengin-put data. “Sejauh ini kurang lebih lima mahasiswa baru kedokteran mengajukan ad-vokasi,” ujarnya.

Badan Eksekutif Maha-siswa Unila juga turutmem-fasilitasi mahasiswa baru yang merasa UKT-nya ter-lalu tinggi untuk melaku-

kan advokasi. Langkah ini diambil karena BEM merasa ba nyak mahasiswa ingin mengundurkan diri akibat tak mampu membayar uang kuliah. BEM telah membuka layanan advokasi UKT sejak 10 Agustus lalu dan sudah menerima lebih dari 55 ber-kas advokasi. Pihak BEM menyeleksi semua berkas

UKT Tinggi,

Modal Undurkan Diri

yang terkumpul dan me-nyerahkannya kepada pihak fakultas masing-masing. Na-mun, BEM juga tidak dapat menjanjikan bahwa UKT ma-hasiswa baru akan otomatis turun. “Keputusan turun atau tidaknya ada ditangan fakultas. Kami hanya mem-fasilitasi,” ujar Nur Kholis Aji yang menjabat Asisten Kementrian HAN BEM Unila. Mahasiswa Ilmu Administra-si Negara 2011 ini berharap langkah yang dilakukan BEM dapat membantu maha-siswa.

Kasubag Humas Unila, Badrul Huda menyayangkan

“Jika UKT mahasiswa bisa diturunkan maka

akan berubah di semester selanjutnya,

karena harus menunggu Surat

Keputusan Penurunan UKT,” terang Dwi

dalam rekaman suara singkat tersebut.

keputusan mahasiswa yang memilih mundur karena UKT yang tinggi. “Padahal me-reka bisa mengajukan penu-runan jika mereka memang tidak mampu,” ujarnya. Menurutnya, penentuan golongan UKT sudah sesuai dan ditangani langsung oleh tim verifikasi.

Sayangnya, Wakil Rektor II Unila, Dwi Haryono eng-gan ditemui untuk dimintai pendapatnya mengenai masalah ini. Melalui Badrul, Dwi hanya menitipkan rekaman suara menjawab pertanyaan reporter Tek-nokra. Dwi mengatakan bahwa UKT yang ditetap-kan Unila tidak bersi-fat mutlak, tetapi dapat berubah ketika terjadi pe-rubahan ekonomi dalam

keluarganya. “UKT itu tidak flat, tapi fleksibel,” ucapnya.

Pihaknya menjanjikan ke-pada mahasiswa yang mera-sa UKT tidak sesuai dapat mengajukan penurunan UKT ke Bagian Keuangan Gedung Rektorat yang ada di lantai II. Berkas tersebut selanjutnya akan diserahkan ke fakultas untuk ditindak lanjuti. “Jika UKT maha-siswa bisa diturunkan maka akan berubah di semester selanjutnya, karena harus menunggu Surat Keputusan Penurunan UKT,” terang Dwi dalam rekaman suara singkat tersebut. =

Page 28: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

28 29=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Opini

Tahun 2014, Uang Ku-liah Tunggal (UKT) kembali menjadi

kontroversi di kalangan mahasiswa baru. UKT bahkan dikatakan sebagai uang kuliah tinggi. Sistem ini mengharuskan pem-bayaran biaya selama masa studi dibagi rata per se-mester sehingga tidak ada uang pangkal. UKT ibarat membeli motor secara kredit tanpa uang DP. UKT muncul ketika diberlaku-kan Permendikbud nomor 55 Tahun 2013. Tahun ini, dilakukan beberapa pe-rubahan pada pasal 3 dan 4 yang dituangkan pada Permendikbud nomor 73 Tahun 2014.

UKT dilakukan dengan cara pengelompokan atau penggolongan sesuai den-gan kondisi ekonomi ma-hasiswa. Mahasiswa yang kurang mampu mendapat golongan lebih rendah dari pada mahasiswa yang mampu. Pada dasarnya, tu-juan diberlakukannya UKT memang bagus, yaitu untuk membebankan biaya kuliah sesuai dengan penghasilan dan kondisi keluarganya. Akan tetapi mengapa ban-yak terjadi permasalahan di tataran teknis?

Dua tahun terakhir pem-berlakuan UKT, pendidikan tinggi dihadapkan pada permasalahan serius men-

Uang Kuliah Tunggal Persulit Pendidikan TinggiOleh Ahmad Khairudin Syam*

genai penggolongan yang tak tepat sasaran. Para Rek-tor di seluruh Indonesia mungkin menganggap ma-salah biasa, akan tetapi bagi mahasiswa masalah ini ha-rus segera diselesaikan, Jika tidak, setiap tahun akan ter-us terjadi protes dari maha-siswa. Apalagi kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi di masyarakat ma-kin meningkat setiap tahun.

Universitas Lampung merupakan salah satu universitas yang sistem UKT-nya bermasalah. Per-masalahan yang muncul di Unila adalah penggolongan, transparansi, dan fasilitas.

Salah GolonganSalah Golongan! Masalah

ini yang terjadi sejak 2013. Tercatat ratusan maha-siswa melakukan banding. Tahun 2014, kembali ter-jadi masalah serupa. Se-benarnya, masalah ini mu-dah diatasi manakala pihak birokrat serius dan konsen-trasi memperbaiki sistem penggolongan. Ada beber-apa indikasi mengapa ter-jadi ketidaktepatan penen-tuan golongan. Pertama, kurangnya variabel untuk menentukan golongan. Kedua, sistem komputer yang dibangun untuk me-nentukan golongan tidak dilakukan pengungujian atau bahkan masih manual?

Ketiga, adanya nepotisme dalam penentuan golongan oleh pihak tertentu, dan keempat ada kemungkinan kesalahan dalam teknis me-masukan data mahasiswa oleh tim verifikasi. Univer-sitas Lampung seharusnya terus memperbaiki sistem penggolongan. Terjadinya protes sebenarnya dise-babkan penggolongan yang tidak sesuai. Bahkan, ada yang secara ekonomi lebih kaya, namun besaran UKT yang didapat justru lebih rendah.

Transparansi“Transparansi bukan be-

rarti semua harus dibuka”. Statement ini selalu disam-paikan oleh para birokrat yang terhormat. Dalam undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Ket-erbukaan Informasi Pub-lik, tujuan dibentuknya undang-undang ini salah satunya adalah menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pem-buatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik. Selain itu, tujuan lainnya adalah mewujudkan penyeleng-garaan negara yang baik, yaitu transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta

Page 29: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

28 29=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Ilustrasi Retno Wulandari

Opini

dapat dipertanggungjawab-kan.

Kembali pada statement soal transparansi, dalam undang-undang tersebut memang disebutkan ada be-berapa informasi yang dike-cualikan, akan tetapi bukan pada titik pengecualiannya, tapi apa saja yang dike-cualikan. Informasi yang dikecualian adalah infor-masi yang membahayakan pertahanan dan keamanan negara, menghambat proses penegakan hukum, merugi-kan ketahanan nasional, dan beberapa hal yang mem-bahayakan keutuhan neg-ara. Pada kasus ini, apakah transparansi terkait uang kuliah tunggal ini memba-hayakan negara? Transpar-ansi yang mahasiswa in-ginkan bukan transparansi

dana UKT digunakan untuk apa saja dan dikemanakan saja. Mahasiswa paham bahwa semua terkait pen-ganggaran, pembelanjaan, dan penggunaan uang ku-liah itu adalah hak birokrasi untuk mengatur itu. Akan tetapi, tansparansi yang di-inginkan adalah bagaimana proses penggolongan yang dilakukan, seperti apa bukti nyatanya, dan data-data seluruh mahasiswa yang masuk ke Unila beserta be-saran UKT-nya.

Sebagai Badan Ekseku-tif Mahasiswa, kami ikut mengawal semua kebi-jakan yang diberlakukan oleh Unila. BEM senantiasa meminta transparansi atas kebijakan penggolongan, namun belum ada respon baik dari birokrat. Bahkan, Birokrat selalu beralasan bahwa transparan bukan buka-bukaan. Birokrat me-mang berjanji akan mem-beri ruang kepada BEM dan mahasiswa untuk melaku-kan evaluasi, akan tetapi ti-dak ada data yang diterima terkait penggolongan UKT. Apa yang akan dievaluasi? Kami masih berharap pi-hak terkait bisa melakukan diskusi kembali masalah penggolongan UKT dan memberikan transparansi. Apabila birokrat kampus merasa tidak ada yang per-lu dipermasalahkan dalam penggolongan UKT, silah-kan berikan penjelasan segamblang-gamblangnya dan yakinkan publik bahwa bahwa penentuan UKT uni-la sudah sesuai.

Sistem yang transparan sebenarnya akan membuat

sebuah instansi terkait lebih sehat, bahkan tumbuh dan berkembang. Instansi akan mendapat kepercayaan dari publik sehingga pemban-gunan dan kinerjanya tidak akan terhambat.

FasilitasFasilitas Unila rasanya

masih apa adanya dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan. Biaya kuliah yang mahal tidak seband-ing dengan fasilitas yang diberikan sontak membuat banyak mahasiswa baru kaget. Sebagai pemangku kebijakan, Rektor maupun Dekan harusnya memper-timbangkan hal ini. Biaya UKT di Unila tidak bisa disa-makan dengan UI, ITB, dan UGM. Kenaikan UKT seha-rusnya dilakukan bertahap dan diimbangi dengan fasili-tas yang semakin baik. Ma-sih ada mahasiswa S1 satu yang UKT-nya mencapai 8 juta, bahkan untuk Fakultas Kedokteran menembus ang-ka 23 juta. Mahasiswa tentu berharap dengan adanya UKT ini pembangunan dan perbaikan fasilitas sema-kin baik. Masalah fasilitas ini menjadi tantangan bagi pihak birokrat kampus se-hingga mahasiswa percaya bahwa dengan biaya kuliah yang relatif mahal, fasilitas yang didapat juga mema-dai.=

*) Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendi-dikan. Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung tahun 2014-2015.

Page 30: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

30 31=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Di jaman serba cang-gih dan maju ini, pendidikan menjadi

salah satu faktor terpent-ing dan menjadi sorotan. Generasi muda yang memiliki pendidikan tinggi digadang-gadang mampu membawa Indonesia men-jadi lebih baik.

Melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi memang menjadi idaman para lulusan SMA/SMK sederajat. Meski tak jarang ketiadaan biaya menjadi hambatan. Apalagi sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sudah mulai diter-apkan tahun lalu turut menuai polemik. Banyak mahasiswa baru yang keberatan dengan golongan

UKT yang diperoleh. Tetapi mahasiswa baru

tak perlu cemas. Universi-tas lampung menyediakan beberapa jalur beasiswa bagi mahasiswanya. Me-mang tak mudah, banyak persyaratan yang harus dilengkapi. Tak hanya itu, Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menjadi hal yang ha-rus diperhatikan. Sebagian besar beasiswa mengha-ruskan IPK per semester yang selalu naik. Untuk itu, mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa harus tekun dan rajin belajar agar mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya.

Syarat umum yang harus dilengkapi seperti, mengisi

formulir yang disediakan pihak Fakultas masing-masing, melampirkan surat keterangan sehat dari dokter/puskesmas terdekat, surat keteran-gan tidak pernah terkena sanksi akademik, surat ket-erangan layak menerima beasiswa dari Pembimb-ing Akademik (PA), surat keterangan tidak sedang menerima beasiswa lain, pas photo hitam putih 3x4 sebanyak 4 lembar, photo copy KTM, transkip semes-ter 1 sampai dengan yang diduduki, kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu (BBPPPA), surat keterangan belum menikah dan beberapa syarat lain-nya.=

Daftar jenis beasiswa di Universitasa Lampung.

Info Beasiswadi Universitas LampungOleh Annisa

Sebaiknya Anda Tahu

Page 31: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

30 31=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Apa Itu Program

Mahasiswa Wirausaha?Oleh Yola savitri

Pernahkah terlintas di kalian untuk menjadi seorang wirausaha? Menjadi seseorang yang tak bekerja pada orang lain, tetapi menyediakan lapangan pekerjaan dan kalian adalah bosnya ?

Pemerintah, melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) sejak tahun 2009 menghadirkan program wirausaha mahasiswa atau yang biasa disingkat PMW. PMW adalah salah satu program pemerintah yang diluncurkan untuk mengasah kreativitas serta jiwa wirausaha mahasiswa. Melalui program tahunan ini, pemerintah berharap mahasiswa mampu mengubah pola pikirnya. Tidak lagi sebagai pencari kerja namun membuat pekerjaan. PMW dilaksanakan oleh seluruh perguran tinggi negeri (PTN) serta perguruan tinggi swasta (PTS) terpilih. Melalui program ini mahasiswa mempunyai kesempatan mendapatkan modal usaha hingga delapan juta rupiah. Modal diberikan untuk proposal yang lulus seleksi baik secara individu atau kelompok. Peserta yang lolos nantinya akan didampingi oleh perguruan tinggi dan pengusaha mandiri ataupun asosiasi sehingga usaha yang dikembangkan dapat berjalan baik.

Program wirausaha ini dibuka lebar untuk mahasiswa S 1 yang telah menempuh 60 SKS atau yang duduk minimal di semester III. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat tersebut dapat mengajukan proposal yang berisi rencana usaha yang akan ia jalani. Selanjutnya, peserta akan menempuh seleksi yang meliputi aspek minat, motivasi berwirausaha, kelayakan usaha dan soft skills. Seleksi dilakukan oleh tim profesional yang terdiri dari unsur perguruan tinggi, pengusaha, dan perbankan. Mahasiswa yang telah lolos dan mendapatkan bantuan dana akan dimintai laporan pertanggungjawaban usahanya kepada pengelola.

Biasanya, proposal yang lolos tahap seleksi awal adalah proposal yang sesuai petunjuk penulisan. Untuk mengetahui detail petunjuk penulisan, mahasiswa harus rajin membuka website dikti.go.id. Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah jadwal pengajuan proposal. Unila memberikan kesempatan satu tahun sekali untuk mengikuti seleksi. Tahapan seleksi ini biasanya dimulai pada bulan Mei-September. Jadwal ini dapat saja berubah sehngga mahasiswa juga harus aktif mencari informasi.

SYARAT PMW

Sebaiknya Anda Tahu

Page 32: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

32 33=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Sebaiknya Anda Tahu

Kesempatan Menjadi

Oleh Yola Savitri

Jika kamu adalah mahasiswa yang berprestasi dengan kemampuan akademik yang

diatas rata-rata, aktif organisasi dan juga menguasai Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, dan punya banyak ide cemerlang untuk membuat karya ilmiah yang apik, kamu mungkin masuk kualifikasi untuk ikut Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Program yang lebih akrab disebut Mawapres ini merupakan program Dikti demi memberikan penghargaan pada mahasiswa. Mawapres dibagi dalam dua kategori, Mawapres untuk mahasiswa sarjana dan diploma.

APA

SAJA

PERSYA

RATA

NN

YA?

MAHASISWA BERPRESTASI

Untuk menjadi mawapres mahasiswa dituntut tidak hanya fokus pada kurikuler. Prestasi dibidang ekstrakurikuler serta aktif dalam organisasi menjadi salah satu poin penting yang harus dimiliki peserta. Dalam pelaksanaanya program mawapres dibagi menjadi 2 kategori yakni Mawapres Sarjana dan Diploma. Berkewarganegaraan indonesia adalah syarat mutlaknya. Mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3.00. Untuk mahasiswa sarjana maksimal menduduki semester VII serta berumur sebanyak-banyaknya 23 tahun. Sedangkan mahasiswa diploma maksimal berumur 22 tahun untuk D III, 23 tahun D IV dan maksimal duduk di semester VI.

Selain persyaratan tersebut, mahasiswa juga diwajibkan membuat karya tulis ilmiah berbahasa indonesia, artikel berbahasa asing serta prestasi yang telah dicapai. Kepribadian mahasiswa juga menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan mahasiswa berprestasi. Sebelum bertarung dikancah nasional, peserta akan diseleksi oleh perguruan tinggi asalnya untuk mewakili perguruan tingginya.

So, Siapkan dirimu untuk menjadi salah satu mahasiswa berprestasi mewakili Unila? Ini kesempatanmu. Siapkan diri dari awal dan bila sampai waktunya kelak, saatnya tinggal landas.

Ilust

rasi

Waw

an T

arya

nto

Page 33: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

32 33=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Page 34: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

34 35=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

TTS

Menurun1. Mampet2. Hal yang tidak bisa dihindari3. Angkatan laut4. ruangan yang berbatasan dengan enam bidang segi empat5. sumber energi pembangkit listrik jepang yang pernah bocor aki-bat gempa dan tsunami.6. bahan wol halus yang terbuat dari bulu kambing7. lingkungan suatu usaha9. tiba di tempat yang di tuju14. antonim lama15. benda angkasa yang bagian tengahnya bercahaya terang dan mengelilingi matahari18. salah satu jenis hukum di Indonesia19. provinsi di ujung pulau sumatra21. bintang berekor23. putaran waktu yang di dalamnya terdapat kejadian-kejadian yang berlangsung secara tetap dan teratur25. pahlawan perempuan indonesia26. tetap berfikir.... (jargon UKPM teknokra)32. menang (inggris)34. dewan pemimpin partai35. sekelompok organisme auotrof yang tidak memiliki organ den-gan perbedaan fungsi yang nyata.39. perserikatan bangsa-bangsa (inggris singkatan)40. pergi

Mendatar1. salah satu UKM penerbitan di Unila4. hubungan, proses penyampaian pesan dari komunikator ke komu-nikan8. ragam suara berirama10. salah satu suku di Pulau Sumatra11. kalah12. terbebas dari bahaya13. tumbuhan yang tumbuh di tempat lembab14. rusak dan berbau tidak sedap16. orang yang belajar di perguruan tinggi17. republik indonesia20. unit pewarisan sifat bagi organisme hidup22. perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas24. tenaga kerja indonesia27. benua putih28. uang kuliah tunggal30. pemimpin tertinggi universitas31. baru (inggris)33. tamat sekolah34. kode-kode genetik dalam inti sel. Yang membedakan mahluk hidup35. perhiasan kepala pakian adat khas wanita lampung37. masuknya bola ke gawang lawan38. ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur41. sesuatu yang dilakukan / perbuatan42. perlintasan benda langit

Kirimkan Jawaban Anda ke :UKPM Teknokra UnilaPojok Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Lantai 1UnilaSertakan Fotocopi Lembar Jawaban,Struk Pembayaran SPP, Identitas Diri ,dan Nomer Ponsel Kamu . Raih Bingkisan Menarik Untuk 3 Pemenang Khusus Mahasiswa Unila Angkatan 2012

1 2 3

8

9

4 5 6 7

10 11

12 13

14 15

16 17

18 19

20 21 22 23

24 25 26

27 28 29

33

37

35

31 32

34

40

42

38 39

36

41

30

Oleh Ahmad Roihan

DEADLINE PENGUMPULAN

10 OKTOBER 2014

Page 35: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

34 35=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Resensi

Mencapai kesuksesan di segala bidang meru-pakan impian tiap manusia. Berbekal ilmu dan pengalamannya sebagai seorang motivator

muda, Hengki Yuliansyah berhasil menyelesaikan buku berjudul Diary Dikejar Sukses “30 Hari Menuju Kebaha-giaan Sejati”.

Buku perdananya ini terilhami dari berbagai training, materi seminar, jasa konsultasi, dan workshop yang telah dilakoninya. Semua tertuang apik dalam catatan tiga puluh bab. Tiap bagian berisi tips yang diramu den-gan beberapa pengalaman langsung saat memberi materi motivasi. Lewat bahasa yang lugas tetapi santai, Hengki menuliskan beberapa cara sederhana yang mampu mem-bantu pembaca sukses mencapai impiannya.

Dare to dream, menjadi judul pada bab pertama yang memberikan petuah pada pembaca untuk berani dalam merangkai impian. Mahasiswa jurusan Ilmu Komuni-kasi Unila ini, menuliskan bahwa seseorang yang tidak memiliki keberanian untuk bermimpi, merupakan orang yang tidak memiliki jiwa fighter dan tak pernah mengi-jinkan satu pun tantangan hinggapi hidupnya. Dengan cara memvisualisasikan impian, otak lantas menjadikan apa yang kita visualisasikan menjadi kenyataan dan akan melekat pada pikiran bawah sadar manusia. Hal tersebut dipercaya mampu mempengaruhi kehidupan kita sekitar sembilan kali lebih kuat dibanding pikiran sadar.

Pesan Impossible is I’m Possible, pada bab tujuh turut menyadarkan pembaca untuk melihat kemungkinan. Sesuatu yang kerap di anggap tak mungkin, sulit terjadi, atau sulit dilakukan berkemungkinan menjadi pencapa-ian hebat yang mampu dibanggakan. Impian yang di ukir mungkin impossible, tetapi buku ini mengajarkan bahwa langkah menuju impian haruslah possible. Kare-na, sesuatu yang dianggap impossible saat ini, dipercaya akan menjadi possible suatu hari nanti.

Seluruh analogi serta kisah nyata dalam buku men-gajarkan pembaca untuk sadar bahwa setiap kesuksesan

Judul buku `: Diary Dikejar Sukses “30 Hari Menuju Kebahagiaan Sejati”Penulis : Hengki YuliansyahPenerbit : Indepth PublishingTebal buku : XI- 212 halaman

memerlukan suatu proses panjang yang tak mudah. Hanya kesabaran yang mampu membalut kesukaran menjadi kemudahan, dan kes-abaran dalam menghadapi ujian pula lah yang mampu membentuk seseorang menjadi pribadi yang mahal.

Buku setebal 212 halaman ini memang sarat dengan analogi serta kisah nyata mengagumkan yang mampu membangun, memotivasi, dan merajut kehebatan diri. Petunjuk dan tips-tipsnya dapat dijadikan acuan bagi seluruh generasi muda terutama mahasiswa baru yang ingin masa depannya cemerlang dikejar kesuksesan.

Dengan membaca buku ini, pembaca dapat langsung memulai langkah menuju kesuksesan dengan menulis 100 target lima tahun yang akan datang, 10 batasan hidup, 10 jenis kegiatan yang mendukung impian, 10 orang yang menjadi motivator hidup kita, dan lain sebagainya.

Seluruh cara dan langkah mudah mencapai impian dikemas apik dalam bahasa santai yang kekinian. Di dalamnya tertuang petunjuk praktis yang memper-mudah pembaca mengaplikasikan tiap tips-nya. Mata pembaca akan dimanjakan dengan banyak ilustrasi yang mewakili tiap Babnya. Selain itu, Judul Diary Dikejar Sukses “30 Hari Menuju Kebahagiaan Sejati” dirasa ampuh menarik perhatian pembaca hingga mampu menambah nilai plus buku ini.

Munculnya kata motivasi yang sering kita jumpai di internet atau buku motivasi menjadi salah satu kelemahannya. Bagi pembaca yang amat berpedoman pada kata baku, buku ini belum dapat di kategorikan sempurna. Karena ditemukan beberapa penulisan kata yang salah, seperti kata “untuk” menjadi unruk, “tertentu” menjadi terntentu, “faktor” menjadi factor, dan masih banyak lagi lainnya.=

VISUALISASI MIMPI,Langkah Sukses Bahagiakan Diri

Fitri Ardiani

Page 36: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

36 37=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Namaku Ino. Kata orang yang tinggal di daerah perkotaan, hidupku rumit. Aku tidak pernah menyalahkan semua orang atas perlakuan mereka padaku. Aku cukup tahu diri tentang siapa aku dan mereka yang disegani. Dari warna kulit yang terbakar matahari pun mereka sudahlah membenci. Wajar kalau mereka menyepelekan anak suku Bajo pinggiran Kabalutan.

Walau posisiku rendah aku juga bersekolah. Sekolah umum yang sama dijalani orang normal seusiaku di perkotaan. Lulus SD melanjut ke SMP. Tak muluk cita-citaku. Menjadi seorang yang berguna buat keluargaku pun lebih dari cukup. Kental ingatanku saat bapak telah dijemput kereta Tuhan. Rintihanku dan Emak menusuk jantung. Air mataku menembus malam hingga kuning keemasan pukul 5 pagi menjemput, aku tetap meradang.

Jutaan kenangan yang ku kecap selalu manis saat kami bertiga masih lengkap. Tidak perduli bisa tidur atau tidak karena seharian penuh perut keroncongan. Tidak perduli bisa berpakaian baru atau tidak karena air bersih untuk mandi dan berganti baju tidak ada. Memori indah dan bahagia memadati tiap sulur di kepalaku. Aku tak punya simpanan bayangan wajah bapak di tanganku karena desaku tak terjamah teknologi yang bisa memegang wajah yang dicintai dalam cetak foto. Terlalu mahal untukku mengupah seseorang

Buku Harian Ino yang menyediakan selembar kertas agar tercipta lukisan tentang aku, bapak, dan emak yang sedang tersenyum bersama di sebuah kursi taman.

Tiap sore di pinggir jembatan mengarah ke laut ini, tak pernah ku lewatkan kesempatan menunggui bapak pulang dengan atau tanpa hasil tangkapan. Jika tidak ada ikan yang suka rela menyerahkan diri untuk ditangkap kami pun berhenti makan. Padahal bapak tahu betul kemampuanku berkelana di dalam air laut. Meski keruh apapun yang aku temui akan menghasilkan uang. Pernah suatu saat, ketika Tuhan menurunkan rezeki-Nya padaku, bapak dan aku berhasil memunguti teripang hingga 61 kilogram. Kutunjukkan gigi putihku pada emak. Bangga akan kelihaianku menembak di dalam air keruh yang asin. 1 kg teripang dihargai Rp10.000. Keluargaku kaya seketika.

Kini denyut hidupku seolah menjadi satu-satu. Terputus karena kehilangan tongkat. Terhenti karena tak punya sandaran. Emakku pun tak usah ditanya. Kemungkinan besar besok dia pun berpulang. Menjemput kekasihnya yang tercinta di ujung jembatan. Dalam hatiku terbersit perasaan cemburu. Apakah aku juga mesti menyusul? Tapi aku masih ada Luka. Kucing coklat bermata buta. Akhirnya, emak pergi menjemput bapak selang dua hari.

Suaraku mengerang di tengah kegelapan. Berangkulan berdua

Luka di dekat api kompor. Memasak batu yang tak kunjung melunak. Keesokkan paginya aku bersiap. Berkelana memeluk laut agar sedia memberi kami ikan atau racun hingga tenggelam. Ku seret serta Luka yang enggan beranjak dari pintu rumah saat kaki ku menjejak di atas perahu yang beratap ilalang. Aku simpan beberapa lembar baju dan kain besar-besar dan panci-panci memasak emakku dulu. Dengan dayung di tanganku, aku bergerak. Menyerobot angin

membelah arus. Ku jatuhkan jangkar kecil

yang sesuai dengan perahuku ke dasar laut. Menenggelamkan diri bersama tembakan tombak buatan bapakku. Luka melonggokkan kepalanya ke air seolah berkata hati-hati dan segera kembali. Satu, dua, puluhan kali tombakku meleset. Ikan-ikan itu masih tak rela menjadi pengganjal perutku. Aku berenang ke atas berusaha menghirup udara dalam-dalam. Lelah bertubi menyerang tapi saat aku melihat ke arah Luka, dia seperti menangis. Aku masih kuat berenang. Aku anak Bajo.

Tepat satu harian aku berkelana dan memutuskan untuk pulang. Ku bereskan peralatan dan membuka pintu depan rumah. Tidak ada yang gelisah atau khawatir menyambut kepulanganku. Sudah hilang tangisan sedih emak ketika melihatku berdarah akibat terjatuh dari tangga. Sepi pula tak dengar teriakkan bapak yang melarangku bermain dekat dapur karena takut terkena

Page 37: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

36 37=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

api. Yang ada hanya Luka yang memutari betisku meminta ikan satu untuknya makan karena hanya separuh genggam nasi putih saja yang kuberikan, sisanya untukku. Aku makan di depan Luka sambil bercerita betapa rindunya aku ketika menghadapi hari yang sunyi. Seolah mendengarkan Luka pun berhenti makan dan melihat lekat-lekat ke dalam mataku.

“Selamat pagi, maaf mengganggu… kami izin untuk sensus penduduk.”

“Maaf aku dan Luka tak perlu disensus.” Jawabku sekenaknya. Alis mereka menyatu saling berpandangan melihatku kalem. “Aku sebatang kara bersama seekor coklat yang manis bernama Luka.”

“Maaf sebelumnya, kami khusus datang dari kota untuk menyalurkan sepikul beras dan sedus mie instan. Kami data dulu baru kami akan berikan.”

Aku bersandar lelah di sandaran kursi renyotku. “Kau pilih aku atau tidak tak masalah dengan jatah yang aku dapatkan. Tapi berikan Luka segenggam nasi untuknya karena saat dia makan selalu merasa tak kenyang. Kalian tahu, dulu ikan di hulu laut sering merapat, tapi kini mereka sombong seolah pergi merantau. Aku pula yang merasakan akibatnya. Sudah sendirian perut pun kelaparan. Hiburanku hanya Luka yang sedang pulas di pangkuanku. Menikmati setiap helai bulunya yang lembut menyapu air mataku.” Racauku tak jelas. Mungkin aku menjadi gila karena keroncongan.

Orang-orang yang akan mensensus penduduk Bajo itu pergi. Kocar-kacir yang sangat lucu. Tak ada separuh desa mereka kunjungi lalu mengangguk-angguk sebentar

dan pergi. Tidak paham betul aku maknanya namun mereka meninggalkan jejak roda di tanah yang dikunjungi.

Malamnya bunyi kentongan dan gedoran di pintu rumahku bertalu-talu. Saling beradu siapa yang paling kedengaran olehku. Si empunya rumah selain rumahku terkejut dan bergegas keluar. Melongok akan kegiatan yang diadakan oleh orang bersetelan panjang hitam. Ada yang berkacamata ada yang tidak.

Raut wajahnya dibuat semiris mungkin. Entah benar-benar terharu atau demi tersorot lampu besar yang terletak di sudut-sudut itu.

“Ada apa?” Kataku saat tiba di depan rumah kepala desa kepada salah satu warga Bajo lain yang ikut berombongan sambil menggendong Luka.

“Tidak tahu, ada yang membagikan makanan katanya, kau ikut?” tanyanya padaku.

“Ambil saja milikku kalau kau dapat! Sisakan saja cerita bagus untukku besok malam ketika aku kembali dari melaut,” sambungku.

“Aku tahu.” Sambutnya lemah. Kalau orang-orang itu datang dan mengembalikan nyawa emak dan bapakku menjadi hidup seperti dulu, baru aku akan menjilati jempol kakinya satu per satu.

“Namamu Ino, bukan?” Tanya pria berkulit putih di hadapanku ini.

“Apa lagi mau kalian dariku?” “Mengapa kau tak ada di

malam kemarin?” “Aku tak butuh makanan.” “Aku tahu, lalu apa yang…?” “Kau bisa mengabulkannya jika

aku katakan?” potongku. “Mungkin jika kau

membutuhkannya dan aku mampu mewujudkannya pula.”

“Aku… aku sendirian saat ini…”

“Lalu apa hubungannya dengan…” Dia mengernyit.

“Bisakah kau hidupkan emak dan bapakku?”. Dia diam, mungkin akan gila juga sepertiku yang aku jelas tak akan mendapatkannya. Dia itu bukan Tuhan kataku dalam-dalam akhirnya.

“Sebegitu rindu dan inginnya kau bertemu mereka lagi?” helaannya terasa berat.

“Aku tak mau bertemu tapi memiliki nyawanya, agar bersamaku, agar memelukku. Hangat walau perut kami keroncongan. Dekat walau kami sedang berseberangan tempat.” Pria berkulit putih itu beranjak dari duduknya. Melangkah keluar lalu menoleh melihat raut wajahku sekali lagi kemudian pergi menghilang. Ajaibnya aku jadi terkenal. Kepala desa jadi rutin memperhatikan tubuhku.

Hari rabu pagi aku pulang melaut. Tubuh Luka mengigil terkena guyuran badai hujan di laut semalam. Ku selimuti dia dengan tumpukkan baju keringku sesampainya di rumah. Namun tubuhnya tetap bergetar hebat. Aku berlarian menuju rumah kepala desa. “Pak Jali… pak… pak Jali… bisakah kau menghubungi pria berkulit putih kemarin yang datang padaku? Aku ingin dia datang sekarang?”. Aku yang berpikiran sempit mengharap dia datang membawa seorang dukun penyembuh Luka.

“Kucing ini sudah tua. Dia sakit karena tak cukup menerima asupan vitamin dan makanan dalam tubuhnya.” Kata pria berjas putih yang menyuntik tubuh Luka tadi, dia datang karena dibawa oleh pria berkulit putih di tengah pagi.

“Aku berharap dengan begini aku bisa menghadang Tuhan.” Kataku di samping tempat tidurku berdua Luka kepada pria

Page 38: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

38 39=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

berkulit putih. Pria itu bertanya, “Apa maksudmu dengan menghadang Tuhan?”.

“Aku merasa Luka akan mati, aku meminta kepala desa menghubungimu agar kau tahu aku butuh kau kali ini. Untuk menghadang niat Tuhan mengambil Luka dari sisiku. Aku tidak mau betul-betul sendiri.” Akhirnya pria berkulit putih itu menginap di rumahku.

“Apa pekerjaanmu di kota?” Tanyaku disuatu senja saat beranjak pergi sambil mengayuh pelan membelah riak air. Pria berkulit putih itu bersamaku dalam perahu ini. Katanya ingin mengikutiku saat mencari ikan. Sudah ku larang tapi dia merengek seperti pria kecil pada emaknya. Hatiku terenyuh makanya ku tarik dia bersamaku.

“Aku yang sering muncul di televisi. Kata orang aku terkenal dan rupaku disukai gadis-gadis. Kau tak mengenali akukah?”

“Aku tidak punya benda kotak itu. Kau lihatkan di rumahku cuma ada kain, panci, dan perahu ini, oh ya dan juga... tentu saja Luka itu milikku. Aku tidak mengenalmu. Kata tetanggaku, aku sangatlah beruntung.

Betulkah demikian, mengapa?” “Aku tidak tahu, hanya saja aku

menyukaimu. Orang pertama dalam hidupku yang menolakku. Yang melarang aku masuk ke dalam rumahmu. Yang tidak tersenyum gembira menyambut kedatanganku di pintu depan.”. “Namaku Andra.” Sambungnya sambil tersenyum padaku. Nama yang sulit, pikirku.

“Bisakah aku memberikan kalung ini padamu?”

“Kalung tidak bisa buatku bahagia.”

“Kenapa?” “Kau tahu yang membuat

bahagia untuk kami yang Bajo, adalah beras dan sekolah. Ini menurutku. Bajo kurus karena kurang makan. Tidak berkulit putih karena harus melaut mencari ikan. Jika dapat teripang sekitar puluhan kilogram dalam seminggu kami tidak sekolah. Karena dari 1 kg yang dihargai Rp10.000 akan digunakan untuk kami melanjutkan nafas. Jika kau lihat helaanku berat berarti menumpuk di pundak. Kau bisa ukur kebahagian kami dengan hal kecil yang kau sepelekan seperti itu. Tangisan kami hanya itu”.

Dari pagi hingga malam dan

bertemu ayam berkokok lagi seluruh lelaki baya berkumpul. Ada yang memukul dengan palu. Memotong dengan gergaji. Mengaduk dengan sendok besar sekali. Mereka yang banyak, membangun sebuah rumah besar dengan ruangan besar pula. Ruangannya ada banyak juga. Di tengahnya terpancang tiang berkibar merah putih di ujung paling atasnya. Ada bangunan mengepul lainnya di depan rumah besar oleh lelaki baya. Di sana berjubel wanita baya. Kesibukkannya lain lagi. Memotong dengan pisau kecil yang juga hasilnya kecil-kecil. Mengaduk dengan sendok kecil ke dalam panci. Ada yang memukul dengan palu untuk daging yang teriris kecil. Riuh dan kontras seru melihatnya. “Boleh aku minta senyummu sekarang? Karena lelaki baya dan wanita baya juga anak Bajo, saat ini

semuanya sedang tertawa?” “Kau baik.” “Tentu saja, karena kau Ino-

ku.” Hartaku kini bertambah satu. Selain Luka ada Andra. Selain kain, perahu, dan panci di dalam rumahku tentunya.=

Rahmad Apriawan,Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Uni-versitas Lampung

Page 39: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

38 39=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Layar-layar Putih di Ambang Senja

Layar-layar putih kembangPerbatasan bukit dengan laut(sebuah tebing curam)Mengecil, mengecil, mengecilMenjadi setitik dari gumulan abuBurai dari genggaman tanganMenuju peraduan matahariDekat sudah sandar di dipan

Ambang senja jingga melelehAnggap langit biru lumurOleh tetesan aroma terbakarTiba-tiba mulut dibekap gelapRayap pengap dan senyap

Biduk kematianBernama selamat jalan

Prima HelaubudiMahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Fatin Nabila

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Lampung

Sepucuk Bunga Tanpa Kelopak

Sepucuk Bunga.... Hinggap dirawa-rawa

Warna nya merah tanda merona Betapa indah dipandang mata

Sepucuk Bunga...

Kini tumbuh kian Pesat... Membawa kesenangan dari pantai hingga keselat

Sepucuk Bunga...

Bergoyang goyang terkena angin namun tak goyah sedikit pun tak ingin

Desir angin kian melantak

menghapus kenangan indah dari surga Kini Bunga kehilangan kelopak

Kegembiraan yg terhapus oleh kekejaman 

Tak kan menggoyahkan pendirian Inilah Saya wahai Tuan

Berdiri tegap Membela kebenaran  demi mempertahankan Kemerdekaan

Bagimu Gundah ku.... Bagiku Kemerdekaan ku

Page 40: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

40 41=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Lifestyle

Siapa yang tak tahu ‘Selfie’? singkatan dari self potrait ini

bermakna potret diri yang diambil sendiri dengan bantuan kamera digital atau kamera handphone. Ungkapan Selfie yang mun-cul pada tahun 2002 ini menjadi sangat fenomenal. Pria, wanita, tua dan muda, bahkan pelajar hingga petinggi negara pun tak mau ketinggalan memeri-ahkan dunia maya dengan ber-Selfie.

Bahkan, baru-baru ini majalah Time menerbitkan laporan yang berjudul The Selfiest Cities in the World. Studi tersebut meranking 100 kota di dunia yang ma-syarakatnya paling banyak melakukan Selfie. Hasilnya, Kota Makati dan Pasig di

Percaya diri dengan Ber-Selfie?

Kebiasaan berfoto Selfie menulari semua kalangan. Gemar dilakukan siapa pun tanpa mengenal usia dan jabatan.

Oleh Fitria Wulandari

Filipina menempati pering-kat satu dunia. Tak keting-galan, Kota Denpasar, Bali yang menduduki urutan 18 kota ter-Selfie di dunia. Tak terelakkan lagi, sebagai bentuk narsisme fenomena Selfie ini sudah menjamur dan melekat pada kesehar-ian masyarakat tanpa men-genal usia maupun jabatan.

Salah satu penggemar Selfie adalah Kartini. Maha-siswi jurusan Ilmu Komu-nikasi Unila angkatan 2012 ini mengaku sangat suka ber-Selfie. Sudah tak terhi-tung lagi koleksi foto Selfie-nya baik di laptop maupun handphone miliknya. Saat mengambil satu gaya Selfie, Kartini akan melakukannya berulang-ulang. Tujuan-nya, tak lain agar hasilnya sempurna dan sesuai den-

gan keinginannya. Kartini berujar bahwa dengan ber-foto Selfie, kapan, dimana dan sebanyak apapun ia memotret diri, ia tak perlu merepotkan orang lain di sekitarnya.

Menurutnya, Selfie merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan diri sendiri. “Selfie dituju-kan untuk mencari kepua-san diri, untuk senang-senang dan sebagai bentuk kesyukuran kita terhadap sang pencipta,” ujar Kartini. Lebih dari itu, Selfie diper-

Page 41: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

40 41=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Lifestyle

Percaya diri dengan Ber-Selfie?

Foto

-Fot

o O

leh

Lia

Viv

i Far

ida

caya memiliki nilai positif untuk melatih rasa percaya diri seseorang. Namun demikian, dalam ber-Selfie seseorang harus tetap memperhatikan batasan-batasannya. Ia tak pernah memperlihatkan bagian tubuhnya yang tak patut untuk dipublikasikan.

Erna Rochana yang juga dosen Jurusan Sosiologi Unila mengatakan ke-biasaan memotret diri merupakan bentuk dari gejala post modern. Gejala tersebut terjadi karena tersedia teknologi canggih seperti gadget. Tak jarang, kebiasaan ini dilakukan untuk mencapai sebuah popularitas. “Masyarakat dimanjakan oleh fasilitas-fasilitas yang semakin modern dan semakin cang-gih,” ujarnya.

Menurutnya, kebiasaan ini dapat berbahaya bagi kalangan menengah ke-bawah. Selfie merupakan bentuk pelarian bagi seseorang yang merasa tak sanggup untuk berkompe-tisi secara nyata. Tanpa dis-adari, masyarakat menjadi mangsa bagi dunia industri untuk membeli produk

yang mereka jual. Namun demikian, Erna

juga membenarkan bahwa Selfie dapat disebut sebagai bentuk dari aktualisasi diri guna mencapai kepuasan. Selfie bisa menimbulkan kesenangan karena puas dan terlihat tampil beda. “Contohnya seperti ber-pose berkali-kali,” terang-nya.

Kebiasaan ini dapat menjadi masalah saat seseorang hanya ingin mencapai kepuasan tanpa mempunyai kemandirian. Selfie bisa menjadi pelarian yang dapat menimbulkan keburukan tanpa disadari.

Erna juga mengungkap bahwa islam tidak mem-perbolehkan umatnya memamerkan bentuk wajah atau bentuk tubuh yang dapat menarik perha-tian orang lain. Ia meng-harapkan agar mahasiswa menghindari diri dari ke-miskinan moral. Selain itu, mahasiswa harus mema-hami bahwa hidup harus berdasarkan kebutuhan, bukan kepuasan semata. “Kampanyekan hidup yang efektif, efisien, dan berdaya guna,” ujarnya.=

Page 42: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

42 43=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Pojok PkM

Penggunaan kata “maha” yang me-lekat pada kata “siswa” acap kali menggoda pikiran saya. Betapa tidak,

istilah “maha” yang ada dibenak saya biasan-ya disandingkan dengan sesuatu yang tak dapat ditandingi. Tuhan yang kita sembah misalnya, sering kita sebut sebagai Maha Esa, Maha Agung, atau Maha Tinggi. Makna “Maha” tersebut jelas karena kita percaya tak ada “sesuatu” yang dapat mengalahkan “Kemahaan” Tuhan. Maka, ketika istilah ma-hasiswa lahir untuk memaknai seseorang yang baru melangkahkan kaki ke sebuah universitas atau perguruan tinggi, pertan-yaan yang muncul dalam pikiran saya adalah “maha” apa yang ingin dimunculkan agar dapat mewakili istilah tersebut?

Entah sejak kapan, istilah mahasiswa mulai digunakan. Jika mengkajinya secara etimologi, kata “maha” dapat berarti san-gat, paling, atau teramat. Sementara, kata “siswa” merujuk pada makna seseorang yang mendapat pengajaran. Istilah siswa mungkin saja muncul jauh sebelum Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa.

Kata “maha” yang melengkapi istilah ini terlanjur memberikan kesan bahwa maha-siswa yang ingin diungkapkan melalui kata ini pastilah seseorang yang teramat mem-punyai intelektual. Seseorang yang memakai gelar “maha” dari “kesiswaannya”. Sosok yang diharapkan muncul pastilah seseorang yang selalu mengasah otak untuk berpikir, belajar menjadi pribadi yang mandiri, dan dapat menyelesaikan masalah.

MENYANDANG GELAR “MAHA”

Konsekuensi penggunaan gelar “maha” lainnya adalah bahwa mahasiswa haruslah memiliki standar berpikir yang tinggi. Kes-adaran ini memunculkan makna bahwa ma-hasiswa kelak memegang tanggungjawab kepemimpinan. Di pundaknya akan diperta-ruhkan kemajuan sebuah bangsa. Sadar atau tidak, mahasiswa bak memberikan semacam janji kehidupan yang lebih baik.

Amat mengerikan jika kemudian, maha-siswa yang lahir dari perguruan tinggi tak ada bedanya dengan siswa lulusan sekolah dasar. Tak terlalu mampu memberikan kon-tribusi bagi lingkungannya. Bahkan, justru tak dapat bersaing di dunia luar. Alangkah kecewanya orang tua dan masyarakat kita pada status mahasiswa?

Betapa kita seharusnya paham, bahwa menyandang gelar ini menuntut sebuah tanggungjawab yang besar. Kesadaran ini yang seharusnya dimunculkan di tengah banyaknya kabar miring tentang “maha-siswa” saat ini. Berbagai perilaku tindak kekerasan, asusila, dan perangai buruk lain yang menodai norma kerap dilakukan oleh oknum mahasiswa.

Melangkahkan kaki ke sebuah perguruan tinggi mesti dibarengi dengan kesiapan me-nyandang gelar besar itu. Status mahasiswa bak nama baik yang seharusnya dijaga. Se-bab, masyarakat terlanjur percaya bahwa kelak kita mampu melakukan banyak hal besar. Maka, hingga kini sesungguhnya saya amat takut menyandang gelar ini. Entah den-gan anda.

Vina OktaviaPemimpin Redaksi

Page 43: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014

42 43=Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014 Edisi Khusus Mahasiswa Baru 2014=

Page 44: Edisi khusus mhs baru teknokra 2014