e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

32
www.koranmadura.com 0328-6770024 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU BERITA TERKAIT Hal 2 Romy: Kami Telah Disahkan oleh Kemenkumham Nasional hal 3 Rapat Paripurna Kembali Memanas Politisi PPP Gulingkan Meja R apat Paripurna DPR dengan agenda lanjutan penetapan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) berujung ricuh. Beragam perdebatan hingga banting meja membuat sidang berlangsung pa- nas. Bahkan kata-kata “bodoh” juga terdengar di ruang rapat dewan yang terhormat ini.

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 1

www.koranmadura.com0328-677002429 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU

BERITA TERKAIT

Hal 2

Romy: Kami Telah

Disahkan oleh

Kemenkumham

Nasional hal 3

Rapat Paripurna Kembali MemanasPolitisi PPP Gulingkan Meja

Rapat Paripurna DPR dengan agenda lanjutan penetapan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) berujung

ricuh. Beragam perdebatan hingga banting meja membuat sidang berlangsung pa-nas. Bahkan kata-kata “bodoh” juga terdengar di ruang rapat dewan yang terhormat ini.

Page 2: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 2 Berita Utama

JAKARTA-Rapat Paripurna DPR dengan agenda lanjutan pen-etapan Komisi dan Alat Keleng-kapan Dewan (AKD) berujung ricuh. Beragam perdebatan hingga banting meja, mem-buat sidang berlangsung panas. Bahkan kata-kata “bodoh” juga terdengar di ruang rapat dewan yang terhormat ini.

Ketegangan Rapat Paripurna ini beraw-al dari usulan nama yang diajukan Ketua Fraksi PPP Epyardi Asda versi Suryadharma Ali kepada Sekretariat Jenderal dan pimpi-nan DPR terkait nama-nama komisi dan alat kelengkapan dewan. Padahal, hingga saat ini, anggota fraksi PPP merasa belum mengajukan komposisi fraksi. “Menu-rut kami apa yang dibacakan ketua tadi harus diperjelas dulu, itu surat usulan dari siapa?” kata Sekretaris Fraksi PPP Arwani Thomafi melakukan interupsi dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/10).

Arwani menilai, munculnya komposisi fraksi PPP itu tidak pernah atas persetu-juan PPP sendiri. Nama Ketua Fraksi PPP juga berbeda dari yang ditentukan.

Anggota fraksi PPP yakni Hasrul Azwar

menambahkan interupsi dalam sidang paripurna. Menurut dia, Ketua Umum PPP yang sah adalah M Romahurmuziy. Hasrul mempersoalkan pergantian dirinya yang sebelumnya menjadi ketua fraksi. Dia juga mempersoalkan nama-nama yang diba-cakan oleh pimpinan rapat, karena dalam surat yang dibacakan tersebut atas tanda tangan Suryadharma Ali. “Mana yang sah, ada apa dengan PPP? Sidang paripurna memanggil kami, apa perlu kita ceritakan partai, surat yang ditandatangani SDA itu bodong,” teriak Hasrul.

Bahkan Hasrul menyampaikan surat hasil keputusan Menkum HAM yang baru, Yasonna Laoly. Di surat tersebut, kepengu-rusan PPP yang sah adalah hasil muktamar di Surabaya dengan Ketua Umum Roma-hurmuziy dan dirinya ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PPP.

Hasrul pun maju dan menyampaikan surat Menkum HAM akan pengurus PPP yang sah kepada pimpinan sidang. Namun, pimpinan DPR beranggapan bahwa ketua umum PPP yang sah adalah Suryadharma Ali. Sebab, muktamar PPP baru akan di-gelar pada 30 Oktober, besok.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PPP versi SDA, Epyardi Asda pun mem-bantah apa yang dikatakan Hasrul. Menu-rutnya, yang tidak sah adalah Hasrul sendi-ri bukan pihaknya. “Perlu kita jelaskan di

sini, waktu surat dikeluarkan SDA itu masih jadi ketum. Jadi yang disetorkan adalah sah. Romi sudah membuat muktamar di Surabaya itu kata Romi sedang diajukan ke Kemenkum HAM. Itu tidak abal-abal, jus-tru yang abal-abal itu Hasrul Azwar,” jelas Epyardi.

Bahkan Epyardi menyebut, jika Hasrul ingin terus berkuasa di DPR melalui Ket-ua Fraksi PPP dan enggan menyerahkan jabatannya. “Pak Hasrul ini inginnya terus berkuasa ingin menjadi ketua fraksi terus. Sudah lah berikan kepada kami-kami yang lebih muda,” ketus Epyardi.

Sayangnya, perdebatan soal posisi PPP ini tidak digubris Pimpinan Rapat Agus Hermanto. Aguspun langsung mengetok palu tanda rapat ditutup dan berakhir. “Si-dang kita tutup. Masih ada yang mau men-yampaikan nama-nama anggota fraksinya? Kalau tidak ada kita tutup sidang ini. Tok!” kata Agus sambil mengetok palu rapat, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Se-lasa (28/10).

Merasa argumennya tidak terakomodir, Hasrul langsung mendorong mejanya dan membuat meja yang dia tempati terbalik. Tidak hanya itu, meja di sampingnya juga ikut terbalik.

Aksi Hasrul dan penutupan rapat ini membuat rapat ricuh. Meski demikian tidak ada tindakan kekerasan dalam sidang ini.

Para pimpian rapat dan anggota rapat pun meninggalkan ruang rapat dengan tertib.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Hen-drawan Supratikno, menyambar interupsi itu dengan dengan menyebut DPR Agus Hermanto telah bertindak ceroboh. Dia menilai usulan Fraksi PPP terlalu terburu-buru diterima sebelum dipastikan validi-tasnya. “Ini kata-kata yang tidak boleh saya katakan, kalau itu (putusam -red) bodoh,” kata Hendrawan dalam paripurna di Ge-dung DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10).

Pernyataan Hendrawan diprotes se-jumlah anggota dewan lain karena diang-gap menghina pimpinan DPR. Hendrawan akhirnya meminta maaf dan menarik kata “bodoh” tersebut. “Tadi saya. mengguna-kan kata bodoh tidak tepat saya Hendrawan mencabut kata bodoh,” tukasnya.

Namun pernyataan Hendrawan ini tam-paknya terlanjur membuat Agus tersing-gung. Politisi Demokrat ini menyindir Hen-drawan dengan sebutan Profesor. “Walau Profesor di Dewan, rasanya saya lebih lama (di DPR -red) dari profesor. Kalau tadi saya sudah menanyakan dua kali dan tidak ada intrupsi baru saya ketok, saya tidak pernah merasa buru-buru,” tegas Agus.

Pimpinan rapat, Fahri Hamzah men-gatakan, ajuan nama ini tetap diakomodir. Sebab, hanya surat ini yang diterima Kes-ekjenan DPR soal ajuan nama. Selain itu, ada tandatangan Ketua Umum PPP Sury-adharma Ali (SDA) yang ikut dibubuhkan dalam surat tersebut.

Bila ada perubahan, pemimpin DPR pun menunggunya hingga besok. “Kalau memang ada surat lagi, kita tunggu sampai besok pagi,” pungkasnya. =GAM/ABD

Paripurna Penetapan Komisi dan AKD Ricuh

ant/yusran uccang BENTROK MAKASSAR. Sejumlah mahasiswa melempari polisi saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sulsel, Selasa (28/10). Bentrokan terjadi ketika polisi berusaha membubarkan aksi tutup jalan yang dilakukan mahasiswa yang menolak rencana kenaikan BBM.

Page 3: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

SKANDAL DANA HAJI

KPK Kembali Panggil Anggito JAKARTA-Mantan Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan UmrAh (PHU) Kemen-terian Agama (Kemenag), Anggito Abimanyu kembali diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (28/10).

Anggito diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi pe-nyelenggaraan ibadah haji den-gan tersangka Suryadharma Ali (SDA), mantan Menteri Agama. Pemeriksaan Anggito ini meru-pakan pemeriksaan yang kelima setelah terakhir kalinya diperiksa KPK sebagai saksi pada tanggal 7 Oktober 2014 dengan kasus yang sama.

Pantauan Koran Madura, , Anggito datang ke gedung KPK pada pukul 10.00 WIB dengan mengenakan jaket berwarna hitam dan membawa tas ransel. Namun dia enggan membeberkan rinci soal materi pemeriksaan. Dia berjanji setelah pemeriksaan, akan menceritakan kepada para wartawan. “Nanti ya, nanti ya,” kata Anggito sembari merangsuk ke dalam Gedung KPK.

Anggito bukan kali pertaman-ya menjalani pemeriksaan di KPK. Dia sering mondar-mandir setelah kasus ini disidik oleh KPK.

Hari ini, kelima kalinya Anggito dipanggil sebagai saksi untuk SDA. Anggito pertama kali diperiksa pada 11 Agustus lalu. Pemanggilan berikutnya pada 18 Agustus, 26 September, dan 7 Oktober lalu. Namun, pada 26 September lalu, Anggito mangkir dari pemeriksaan.

Menurut Anggito, dokumen tersebut baru dikonfirmasi karena pada pemeriksaan sebelumya penyidik lupa mengonfirmasi. Sayangnya, dia tidak merinci dokumen itu.

Menurut Ketua KPK Abraham Samad, saat ini proses penyidi-kan kasus haji baru mencapai 50 persen. Oleh karena itu, KPK belum bisa menahan sang tersangka SDA karena terbentur dengan batas masa penahanan.

Saat ini KPK telah menetap-kan SDA sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji tahun anggaran 2012-2013. =GAM/ABD

“Dengan disahkannya susunan kepen-gurusan DPP PPP maka mulai hari ini, hanya ada satu DPP PPP, yakni di bawah kepemimpinan Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Aunur Rofik,” kata Muhammad Romahur-muziy, melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Romahurmuziy juga menuliskan nomor surat tersebut, yakni Keputusan Menteri Hu-kum dan HAM RI No.M.HH-07.AH.11.01 ta-hun 2014 tanggal 28 Oktober 2014 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepenguru-san DPP PPP.

Dengan demikian, kata dia, maka seluruh keputusan muktamar VIII di Surabaya pada 15-17 Oktober 2014 telah sah sesuai amanah UU No 2 tahun 2008 jo UU No 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.

“Karena itu, mulai hari ini hanya ada satu DPP PPP,” katanya.

Romahurmuziy juga mengimbau kepada seluruh pengurus dan fungsionaris PPP baik di tingkat DPP, DPW, DPC, PAD, dan PR diin-struksikan untuk, pertama, menyatakan diri “ishlah dan ruju’ilal haqq” atas kepemimpi-nan nasional DPP PPP seperti yang dijelas-kan di atas.

Kedua, mengakhiri seluruh perbedaan

dengan berdiri di atas satu barisan, yakni kepemimpinan nasional di bawah Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy dan Sek-retaris Jenderal Aunur Rofik.

Ketiga, tidak menghadiri forum per-musyawaratan nasional dalam bentuk apap-un, termasuk yang menamakan dirinya muk-tamar pada 30 Oktober hingga 2 Nopember 2014.

Keempat, segera mengonsolidasikan diri kepada DPP PPP di bawah kepemimpi-nan Muhammad Romahurmuziy dan Aunur Rofik, melalui DPW-nya masing-masing.

Kelima, kepada seluruh ketua dan sek-retaris DPW PPP di seluruh Indonesia agar menghadiri rapat pimpinan nasional perta-ma di Jakarta, pada 28 Oktober 2014.

Romahurmuziy juga menginstruksikan agar hal ini disosialisasikan kepada seluhuh kader PPP.

=ANT/RIZA

Romy: Kami Telah Disahkan Kemenkumham

JAKARTA-Ketua Umum DPP PPP hasil muktamar VIII Mu-hammad Romahurmuziy me-negaskan susunan pengurus DPP PPP hasil muktamar di Surabaya yang dipimpinnya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM.

ant/yusran uccang AKSI SUMPAH PEMUDA. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Mahasiswa Pro Demokrasi berunjukrasa di depan kantor Badan Pemeriksa Keuan-gan (BPK) Makassar, Sulsel, Selasa (28/10). Aksi dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tersebut menuntut agar diusut tuntasnya kasus-kasus korupsi di Indonesia dan meminta agar pemerintah kembali pada ikrar sumpah pemuda

Page 4: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 4 Nasional

Rendahnya kesadaran masya-rakat membayar pajak dikeluhkan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany.

“Nggak ada cerita, kalau orang dilayani pasti bayar pajak. Ah, omong kosong,” tegas dia saat ditemui wartawan di Ge-dung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (28/10).

Menurutnya, hanya 20 persen masyarakat yang secara sadar dan sukarela memenuhi kewajibannya membayar pajak kepada negara. Sedangkan sisanya baru akan me-nyetor pajak jika pegawai pajak melakukan upaya ekstra.

“Sebanyak 80 persen masyarakat Indonesia dan ne-gara lain, seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan lainnya sama.

Di mana kita pegawai pajak harus mendatangi, menelepon, bahkan kalau perlu mengancam (supaya bayar pajak),” tegas dia.

Fuad menjelaskan, pegawai pajak perlu mendatangi setiap orang agar sadar dengan kewa-jibannya tersebut. Cara ini harus dilakukan jika ingin memaksimal-kan atau mengoptimalkan peneri-maan pajak yang menjadi tulang punggung anggaran negara.

“WP itu harus didatangi, jadi kami tidak ada pilihan meski-pun WP jutaan orang. Kalau kami nggak datangi, akhirnya kami jadi pasif. Kalau pasif, ya beginilah hasilnya penerimaan pajak man-dek terus,” tandasnya.

Lebih lanjut dia mengeluhkan kekurangan anggaran operasional untuk petugas pajak di lapangan.

Hal ini akan mengancam target penerimaan pajak yang selalu meningkat setiap tahun.

“Kami tidak mau mengeluh soal anggaran, karena anggaran untuk Kementerian Keuangan juga berkurang, jadi semua me-mang dikurangi,” paparnya.

Namun dia menyindir, jika be-lanja operasional DJP dipangkas akan bertolak belakang dengan tujuan pemerintah selama ini yakni meningkatkan penerimaan pajak.

“Orang harus bergerak, harus turun ke lapangan. Kalau biaya untuk turun ke lapangan (ope-rasional) nggak ada, nanti teman-teman DJP alasan untuk tidak pro aktif ke lapangan. Dia cuma nung-gu saja di meja, kalau nggak bayar pajak ya biarin, itu bisa kacau,” jelas Fuad.

Petugas pajak, kata dia, harus agresif mendatangi setiap Wajib Pajak (WP) untuk menghimpun lebih banyak penerimaan pajak negara ini. Upaya tersebut mem-butuhkan anggaran operasional yang cukup besar.

=GAM

Penerimaan Pajak Belum MaksimalDitjen Pajak: Kesadaran Masyarakat Rendah

JAKARTA-Rasio penerimaan pajak Indonesia selama ini baru mencapai level 12 persen. Angka ini jauh dari kata ideal bila dibandingkan potensi pajak yang ada. Kondisi tersebut akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyetor pajak. Untuk itu, pemer-intah siap jemput bola untuk memungut pajak.

“Para pelaku mencuri bran-kas berisi perhiasan emas se-berat 1,5 kilogram dan uang tunai Dolar Amerika Serikat,” kata Direktur Reserse Krimi-nal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta Selasa.

Kedua pelaku berkomplotan dengan tiga tersangka lainnya yakni Sumarni, Sukiman dan Sumarto yang mencuri harta milik Rieny Marlina di Jalan Cempaka Raya Blok E2 Nomor 14 Sawah Barat Jakarta Timur pada 2 Oktober 2014.

Saat ini, petugas masih memburu dua pelaku lainnya yaitu Rohim dan Bedun sebagai otak pelaku dan seorang pena-dah Ci’um.

Petugas menangkap Imin dan Seha di daerah Batang Jawa Tengah pada Rabu (22/10), se-dangkan tersangka lainnya pada beberapa lokasi yang ber-beda.

Heru mengungkapkan para pelaku menjalankan modus ter-sangka Seha menjadi pembantu rumah tangga di tempat yang menjadi sasaran.

Setelah bekerja beberapa lama, Seha memberitahukan kondisi rumah saat kosong ditinggal penghuninya kepada pelaku lain.

Heru menuturkan beberapa tersangka menjalankan peran-nya seperti suami Seha, Imin mengawasi lokasi atau pelaku lainnya membongkar brankas dan mengemudikan mobil se-waan untuk operasional.

Berdasarkan pengakuan ter-sangka, Heru menuturkan hasil kejahatan dijual kepada pena-dah Ci’um senilai Rp230 juta.

Tersangka Imin dan Seha kebagian Rp30 juta sedang-kan sisanya dibagi kepada para pelaku lainnya.

Dari tangan tersangka, poli-si menyita barang bukti berupa delapan unit telepon selular, tiga cincin emas, dua liontin, satu uni brankas dan satu bilah linggis.

Para tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pen-curian pemberatan dengan an-caman kurungan penjara lebih dari lima tahun.

=ANT/TAUFIQ

KRIMINAL

Gasak Harta Rp 2M, Pasutri Dibekuk PetugasJAKARTA-Polda Metro Jaya membekuk pasangan sua-mi istri (Pasutri) Mualimin alias Imin dan Nasekhatul Hasanah alias Seha yang terlibat sindikat pencurian bermoduskan menjadi pembantu rumah tangga dengan menggasak harta majikan senilai Rp2 miliar.

ant/noveradikaJAMASAN KERETA KRATON. Abdi dalem melakukan jamasan kereta (mencuci kereta) Kanjeng Nyai Jimat di Museum Kereta Kraton Yogyakarta, Selasa (28/10). Kereta yang dijamas adalah 2 kereta dari 23 kereta koleksi Kraton Yogya-karta, yakni Kereta Kanjeng Nyai Jimat dan Kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro, dimana air serta kain sisa jamasan kereta dalam tradisi yang berlangsung setiap bulan Muharram tersebut menjadi rebutan masyarakat.

ant/rosa panggabean SINDIKAT PENCURIAN. Sejumlah tersangka kasus pencurian di rumah tinggal di kawasan Jakarta Uta-ra dan Jakarta Timur berbaris di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (28/10). Para pelaku melakukan pencurian brankas dan barang berharga di rumah korban dengan modus menjadi pembantu rumah tangga.

Page 5: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

JAKARTA- Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, mele-mah 39 poin menjadi Rp12.147 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.108 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Zul-firman Basir di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi di tengah antisipasi pelaku pasar uang di dalam negeri terhadap hasil kebija-kan dari pertemuan the Fed pada pekan ini.

“Secara fundamental, investor global cenderung bersikap waspada menanti hasil pertemuan kebijakan moneter AS dengan melepas sebagian aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah,” katanya.

Ia mengemukakan bahwa bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) diprediksi akan mengakhiri program pembelian surat utang atau obligasi dan bersiap untuk mulai naikan suku bunga pada pertengahan tahun 2015 mendatang.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari domestik juga masih “wait and see”, inves-tor cenderung mengambil langkah hati-hati

seraya memantau rincian kebijakan ekonomi oleh Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla yang baru dibentuk itu.

“Investor masih perlu melihat apakah ka-binet tersebut dapat menjalankan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan oleh perekonomian Indonesia dan juga kejelasan atas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indo-nesia pada Selasa (28/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.158 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.042 per dolar AS.=ANT/ZUBI

Rupiah Kembali Melemah Pelaku Pasar Antisipasi Kebijakan The Fed

ant/dedhez anggara STASIUN PENGUMPUL JATIBARANG. Petugas melakukan pemeriksaan rutin pada instalasi di Stasiun Pengumpul Umum (SPU) Mundu PT. Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (28/10). PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang hingga 22 Oktober berhasil memproduksi rata-rata sebanyak 8.850 barel minyak per hari.

PERBANKAN

Siklus Keuangan MelambatJAKARTA-Bank Sentral di dunia kini memberi perha-tian lebih terhadap dinami-ka siklus keuangan. Belajar dari beberapa krisis sebel-umnya, pengelolaan makro perekonomian dengan hanya berdasarkan siklus bisnis atau naik-turunnya pertum-buhan ekonomi tidak cukup. Pasalnya, seringkali risiko justru timbul dari pergera-kan boom-bust (naik turun-nya) siklus keuangan yang tidak selalu sama dengan siklus bisnis.

“Sebelum terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008, kebijakan makroekonomi, termasuk moneter, sering terpaku pada siklus pertumbuhan ekono-mi atau siklus bisnis. Terkadang siklus bisnis sudah mengalami fase turun sementara siklus keuangan masih mengalami fase meningkat,” ujar Direktur Ekse-kutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara di Jakarta, Selasa (28/10).

Menurutnya, luputnya bank sentral di dunia dalam menga-wasi dinamika siklus keuangan dituding sebagai penyebab krisis keuangan global 2008. Dalam hal ini, kebijakan Bank Sentral untuk menurunkan suku bunga sejalan dengan pencapaian inflasi yang rendah justu dapat memicu risk taking atau perilaku mengambil risiko berlebih pada sektor yang spekulatif dengan motivasi men-cari high yield atau imbal hasil tinggi yang semakin dominan.

Saat ini, jelasnya, siklus keuangan Indonesia (SKI) mem-berikan indikasi mulai memasuki fase perlambatan. Hasil esti-masi BI menunjukkan terjadi perlambatan siklus keuangan sebagaimana tampak dari arah siklus keuangan yang cenderung menurun. Perlambatan SKI terse-but disebabkan oleh menurunnya laju pertumbuhan kredit sebagai indikator pembiayaan perekono-mian domestik.

Dia menjelaskan perlambatan siklus keuangan yang terjadi ber-samaan dengan ketidakpastian terhadap prospek pertumbuhan global ke depan, menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.

=ANT/ZUBI

Page 6: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 6 Ekonomi

Sofyan menegaskan salah satu per-masalahan sulitnya pengembangan UMKM ialah perizinan bagi unit usaha tersebut

dalam mendapat kredit usaha rakyat (KUR). Karena itu, salah satu skala prioritasnya adalah membuka hambatan bagi perkem-bangan UMKM ini.

“Satu bagaimana kita menyederhana-kan UMKM. UMKM itu sekarang ini izinnya banyak rumit. Nanti bikin satu izin saja, se-hingga satu izin maka UMKM bisa menjadi kreditional mereka untuk dipakai kredit perbankan,” kata Sofyan kepada awak me-dia usai melakukan rapat dengan Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Kompleks Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (28/10).

Sofyan berjanji realisasi solusi persoa-lan itu akan dikebutnya dalam jangka wak-tu dekat. “UMKM kita sangat banyak dan dapat dirasakan langsung oleh UMKM,” katanya.

Sofyan menegaskan teknis rencana ini akan dibahas lebih lanjut dengan Kemen-

terian Koperasi dan UKM. “Jangan birokrasi itu menghambat pertumbuhan ekonomi. Banyak masalah perizinan dan birokrasi yang selama ini sebenernya bisa diseder-hanakan,” pungkasnya

Sementara itu, pengamat Ekonomi dari CReco Research Institute, Raden Pardede menilai komposisi tim ekonomi makro di Kabinet Kerja Jokowi masih belum maksi-mal, padahal kedepannya Indonesia akan menghadapi permasalahan makro.

“Tim makro di Kabinet Kerja Jokowi saat ini kurang, karena kita bakal meng-hadapi permasalahan makro, seperti ke-naikan tingkat suku bunga AS The Fed (fed fund rate), nilai tukar rupiah, kenaikan harga BBM bersubsidi dan lain-lain,” ujar Raden saat seminar yang diselenggarakan Infobank dengan tema Peluang dan Tan-tangan Industri Perbankan dan Keuangan 2015, di Jakarta, Selasa, (28/10).

Menurutnya, pemerintah dinilai tidak memiliki figur menteri yang kompeten di bidang ekonomi khususnya dalam mere-spons tantangan ekonomi makro kedepan-nya. Sehingga pemerintah harus berkoor-dinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta me-nambahkan staf ahli yang mengerti ekono-mi makro dengan baik.

“Dengan adanya koordinasi dengan OJK dan BI, serta ada penambahan staf ahli ekonomi makro. Semua permasalahan The Fed, pelemahan Rupiah bisa dijalani den-gan baik,” tukasnya.

Namun, meskipun belum ada orang-orang yang kompeten di ekonomi makro, dirinya memberi kesempatan untuk kabi-net Jokowi agar dapat menjalankan pemer-intahan dengan baik. Dia berharap, kabinet Jokowi bisa mengontrol angka inflasi sebe-sar 6,5% di 2015. =GAM

Pemerintah Janji Pangkas Izin KUR

JAKARTA-Menteri Koordina-tor Perekonomian Sofyan Djalil akan menggenjot per-an sektor Usaha Mikro, Ke-cil dan Menengah (UMKM) agar memberikan kontribusi yang signifikan bagi pere-konomian nasional. Untuk itu, pemerintah akan mem-permudah pinjaman modal untuk meningkatkan geliat pengusaha sektor tersebut.

Menko Perekonomian: Jangan Birokrasi Itu Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

ant/andika wahyu PRESIDEN JOKOWI SIDAK BKPM. Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Kepresi-denan Jakarta, Selasa (28/10). Presiden Joko Widodo menyatakan proses pelayanan perizinan investasi nasional tak seperti yang diharapkannya sehingga diperlukan perbaikan pelayanan sesegera mungkin.

Page 7: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN:

A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Fety Fathiyah (Plt) MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Konsentrasi Kabinet

Salam Songkem

residen RI ke-7 Joko Widodo menegaskan semua Menteri di Kabinet Kerja yang dipimpinnya

harus nonaktif dari jabatan apa pun di luar Menteri agar bisa fokus bekerja di kementerian yang dijabatnya. Perny-ataan itu tentu diarahkan pada 13 Menteri perwakilan dari parpol, yaitu 4 dari PDIP, 4 Menteri dari PKB, 2 Men-teri dari Nasdem, dan 2 Menteri dari Hanura, serta 1 Menteri dari PPP.

Keempat Menteri asal PDI P adalah Tjahjo Kumolo (Mendagri), Yasonna H Laoly ( Menteri Hukum dan HAM), Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga (Menkop dan UMKM), dan Puan Maharani (Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebu-dayaan). Keempat Menteri dari PKB, masing-masing Harif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan), M. Nasir (Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi), Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olah-raga), dan Marwan Ja’far (Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tert-inggal dan Transmigrasi).

Menteri-menteri dari Nasdem, yaitu Siti Nurbaya (Menteri Lingkun-gan Hidup dan Kehutanan) dan Ferry Mursyidan Baldan (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN. Se-dangkan Yuddy Chrisnandi (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) dan M Saleh Hu-sin (Menteri Perindustrian) berasal dari Hanura. Serta Menteri Agama masih dijabat oleh Lukman Hakim Saifudin dari PPP.

Ketiga belas Menteri dari par-pol tersebut bersaing ketat dengan 21 pos kementerian lainnya yang diisi dari kalangan profesional dalam mewujudkan hasil kerjanya yang op-timal sesuai tupoksinya masing-mas-ing. Mampukah Menteri berlatarbela-kang partai politik itu menunjukkan kebersihannya dari kasus hukum ataukah justru terjerat KPK seperti para pendahulunya. Sedangkan Men-teri dari kalangan profesional pun tentu juga dipantau rakyat, bersih, kerja baik dan cepat, atau lelet dan hanya mengotori Kabinet Kerja di pemerintahan Jokowi-JK.

Persaingan itu telah dimulai se-jak mereka dilantik Senin (27/10) lalu. Siapa yang tidak berprestasi selambat-lambatnya dalam 1 tahun pertama memang tak perlu dipeli-hara lebih lama. (*)

Bersinergi Memperbaiki Negeri

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Saat kampanye, mereka tel-ah memberikan janji-janji politik dengan beragam

atau bervarian jenisnya. Karena itu, kini kita harus sabar men-unggu realisasi janji yang telah dikoar-koarkan selama kampa-nye tersebut.

Perjalanan kepemimpinan selama lima tahun ke depan cukup panjang bagi wakil rakyat untuk memberikan sumban-gan berupa kebijakan-kebijakan yang tepat dan menguntungkan rakyat. Kita tahu bahwa rakyat telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka baik karena tertarik dengan janji-janji politik, kewibawaan para kandi-dat, maupun hal yang lain. Semua itu harus selalu diingat oleh para kandidat yang sekarang telah berhasil menduduki satu kursi di DPR. Mereka berkesempatan menikmati ruangan wakil-wakil rakyat atas pilihan rakyat, maka kinilah saatnya mereka menye-jahterakan orang-orang yang telah memilihnya.

Jika secara saksama melihat sidang perdana yang dilaksana-kan oleh anggota DPR-RI pada 1 Oktober 2014 di Gedung Rapat Paripurna Nusantara II DPR-RI, Senayan, Jakarta, tentu kita akan tidak berhenti mengelus dada.

Sebab, sidang tersebut tidak ber-jalan dengan mulus karena ada perbedaan pendapat yang sulit diselesaikan dengan baik. Dari sejumlah anggota DPR-RI yang mengikuti sidang, di antaranya ada yang tidak sepakat dengan keputusan yang telah diambil pimpinan sidang Popong Otje Djunjunan, karena telah me-netapkan Setya Novanto dari Fraksi Partai Golkar sebagai Ket-ua DPR-RI periode 2014-2019. Sedangkan wakil ketua diduduki oleh Fadli Zon (Partai Gerindra), Agus Hermanto (Fraksi Partai Demokrat), Fahri Hamzah (Frak-si Partai Keadilan Sejahtera), dan Taufik Kurniawan (Fraksi Partai Amanat Nasional). (Kom-pas, 01/10/2014)

Jika demikian halnya, mau dibawa ke mana rakyat kita ke depan. Baru melaksanakan si-dang perdana saja sudah ricuh dan tidak memperlihatkan etika sebagai anggota DPR dengan lebih baik. Lantas, apabila hal tersebut justru dijadikan budaya ketika melaksanakan sidang-si-dang ke depannya, bisa dipastikan kebijakan-kebijakan yang dibuat selanjutnya tidak berdasarkan tuntutan rakyat yang sesung-guhnya, karena ada banyak unsur politik serta hegemoni politik di dalamnya. Karena itu, para ang-gota DPR-RI harus menghilang-kan budaya semacam itu ketika sidang dilaksanakan, dan yang terpenting harus mengutamakan kepentingan rakyat. Sebab, hal tersebut akan menjadi catatan buruk bagi mereka, dan rakyat pun ditakutkan akan tidak percaya lagi dengan mereka. Meskipun sidang perdana diliputi amarah, semoga sidang-sidang selanjutnya tidak terulang kembali.

Catatan DPR-RI 2009-2014Berdasarkan hasil laporan

yang diungkapkan oleh Ketua DPR-RI periode 2009-2014 Marzuki Alie, anggota DPR-RI dalam periodenya telah berhasil mengesahkan 126 Rancangan Undang-Undang (RUU) menjadi Undang-Undang (UU). Dari 126 RUU tersebut, 69 di antaranya merupakan RUU prioritas, se-

dangkan 56 yang lain merupa-kan RUU kumulatif terbuka. Dan kini masih meninggalkan 27 RUU prioritas yang masih dalam pembahasan atau pembicaraan di komisi-komisi dan juga pan-sus. Hasil tersebut sangat jauh dari target yang telah ditetap-kan DPR sebelumnya.

Pada tahun 2010, DPR memi-liki target 70 RUU prioritas teta-pi hanya mampu menyelasikan 8 UU. Pada tahun 2011 DPR hanya berhasil menyelesaikan 18 UU dari target 93 RUU prioritas. Be-gitu pula pada tahun 2012, DPR hanya menyelesaikan 10 UU dari 64 RUU prioritas. Kondisi terse-but diperparah pada tahun 2013 yang hanya menghasilkan 7 UU dari 70 RUU prioritas. Semen-tara pada tahun 2014 ini, dari target 66 RUU prioritas, DPR mampu menyelesaikan 26 UU.

Berdasarkan hasil tersebut sudah jelas bahwa para anggota dewan belum bekerja secara maksimal. Bisa disimpulkan bahwa ternyata anggota dewan yang menjabat periode sebel-umnya tidak memiliki kualitas yang mumpuni. Sebab, mereka hanya mampu menghasilkan UU dengan kapasitas kecil. Dan inilah tantangan bagi para ang-gota dewan periode 2014-2019, yang harus melampaui kinerja anggota dewan sebelumnya.

Pemimpin yang PekaMelihat hasil yang telah di-

torehkan anggota DPR sebel-umnya, maka yang harus dilaku-kan oleh para anggota dewan saat ini dan selanjutnya adalah memperbaiki komunikasi politik di dalam pemerintahan. Komu-

nikasi politik sangat diperlukan dalam momentum seperti ini, apalagi gedung DPR dewasa ini sedang dihuni oleh dua koalisi parpol yang sama-sama besar, yakni Koalisi Indonesia Hebat (Koalisi pendukung Jokowi-JK) dan Koalisi Merah Putih (Koalisi pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa). Hal tersebut wajib dilakukan agar kepemimpinan mendatang lebih baik bahkan mencapai hasil yang memuas-kan bagi rakyat. Tentunya harus menghasilkan UU dengan jum-lah banyak dan semuanya pro-rakyat.

Sangat tidak logis ketika DPR yang bekerja dalam pemer-intahan selama lima tahun han-ya mampu menghasilkan 126 RUU yang kemudian diresmikan sebagai UU, apalagi sebagian besar UU yang telah dihasilkan tersebut bukan semuanya RUU prioritas. Idealnya, dalam waktu yang cukup lama seharusnya para anggota dewan mampu menghasilkan separuh lebih dari target yang telah ditetapkan dalam setiap tahunnya, bahkan seharusnya lebih banyak. Akan tetapi realitanya tidak demikian. Mereka hanya mampu meng-hasilkan Undang-undang den-gan jumlah sedikit.

Sudah disebutkan di awal bahwa dewasa ini percaturan politik yang ada di nusantara terdapat dua kubu yang sama besar. Oleh karena itu, mereka harus saling bersinergi untuk membangun bangsa menjadi lebih unggul, baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, bu-daya, dan lain sebagainya. Wal-lahu a’lam bi al-shawab=

7

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indo-nesia (DPR-RI) periode

2014-2019 sudah berjalan hampir se-

bulan setelah dilantik pada 1 Oktober 2014 yang lalu. Melihat hal itu, kita pun bahagia

karena telah memiliki pemimpin-pemimpin baru yang kita hara-

pkan mampu men-jadikan negara lebih bermartabat dengan kebijakan-kebijakan

yang menyejahterakan rakyat.

Page 8: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 8PROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Pembongkaran Bangunan Sengketa Dilanjutkan

Selain membongkar bangu-nan yang dianggap melanggar pasal 11 ayat 1 Peraturan Daerah (Perda) No. 7 tahun 2009 Tentang Bangunan, petugas juga merusak taman perumahan Darmo Grand Garden.

Awalnya, upaya membuldoser taman Darmo Grand Garden yang dilakukan Satpol PP sempat men-dapatkan perlawanan dari Ong Helen Wijaya, selaku Direktur PT Darmo Greenland. Namun, upaya wanita paruh baya itu untuk melindungi tamannya ternyata sia-sia.

“Saya tidak akan menghalangi tugas kalian, namun taman Fasum ini masih milik kami sepenuhnya, belum diserahkan ke Pemkot,” teriak dia. Selasa (28/10).

Pembongkaran taman ini juga menuai reaksi keras dari mantan presiden Lion Club Surabaya Vic-toria, Melia. Dia mengecewakan arogansi Satpol PP dan DCKTR Kota Surabaya yang telah mem-bongkar taman Darmo Grand Gar-den tersebut.

“Hal ini harus dilaporkan ke Bu Risma karena sangat kontra-diksi dengan kebijakan Walikota Surabaya. Disaat beliau getol-getolnya mensosialisasikan peng-hijauan kota kok anak buahnya malah merusak taman,” ujar dia, seraya menduga jika upaya pem-bongkaran ini ada pihak yang menunggangi.

Sedangkan kuasa hukum PT Darmo Greenland, Malvin Rey-naldi SH, MH, mengatakan, jika pihaknya sangat menyayangkan apa yang dilakukan Pemkot Sura-baya. Dia menjelaskan, jika pihak pengembang perumahan Darmo Grand Garden selama ini sudah kooperatif dan tidak memper-masalahkan soal rencana jalan sesuai set plan Pemkot.

“Selama proses itu ditempuh secara aturan yang berlaku, kami bakal mendukung upaya Pemkot. Sebab, taman maupun ornamen yang dibongkar itu, hingga saat ini masih menunggu penyerahan fisik dari pihak pengembang ke Pemkot. Sesuai aturan, penyerahan fisik diserahkan apabila pemban-

gunan perumahan sudah menca-pai 75 persen. Sedangkan saat ini masih 25 persen, sejak 2012 tidak ada penjualan karena adanya per-masalahan ini,” papar dia.

Dia menambahkan, masih ada satu lahan lagi lahan untuk rencana Pemkot seluas 725 me-ter persegi yang bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang saat ini masih belum dibebaskan oleh Pemkot.

“Apabila Pemkot ingin mere-alisasikan rencana jalan, masih ada satu lahan lagi yang perlu dibebaskan. Dan sesuai NJOP la-han tersebut senilai Rp4 milyar lebih,” tambah dia.

Sesuai UU 2 tahun 2012 peng-adaan tanah untuk kepentingan umum, harus dibebaskan dengan cara memberikan ganti rugi. Se-dangkan saat ini pihak Pemkot main bongkar saja, hingga mun-cul gugatan dan dimenangkan pihak pengembang. Hingga apa yang dilakukan Pemkot tersebut terkesan merampas hak warga.

Kesan tergesa-gesa yang di-lakukan pihak DCKTR Surabaya dan Satpol PP Surabaya membong-kar taman yang masih merupakan fasum milik perumahan, membuat pihak pengembang bertanya-tanya ada apa dibalik itu semua.

Soal upaya hukum yang bakal

ditempuh, pihak pengembang masih mencoba menggunakan cara persuasif dengan pihak Pemkot. Bahkan pihak pengembang bakal mencoba mengajak secara lang-sung berkomunikasi dengan Wa-likota, Tri Rismaharini, duduk ber-sama membahas permasalahan ini.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian DCKTR Kota Sura-baya, Mohamad Taufik mempu-nyai pendapat berbeda. Dia me-ngatakan, bahwa set plan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya merupakan suatu hal yang men-gacu pada perencanaan kota dan itu sudah menjadi aturan.

“Kalau fungsinya sebagai ja-lan, ya harus dijadikan menjadi jalan, meskipun Fasum itu belum diserahkan pihak pengembang kepada Pemkot,” tandas dia.

Seperti diketahui, pembong-karan yang dilakukan petugas hari ini merupakan kelanjutan dari pembongkaran yang dilaku-kan sehari sebelumnya, Senin (27/10/2014), di perumahan elit Darmo Grand Garden. Polemik ini berawal sejak tahun 2012. Diawali dengan hearing di DPRD Kota Surabaya, pihak pengembang PT Darmo Greenland mendapat panggilan dari DCKTR, terkait rencana jalan yang melintasi pe-rumahan tersebut.

Tidak ada masalah dengan ren-cana jalan yang digagas oleh Pem-kot, pihak pengembang mengaku menyetujui. Namun, soal ganti rugi, tidak ada titik temu antar ked-ua pihak. Bertameng pada pasal 11 ayat 1 Perda no 7 tahun 2009 tentang bangunan, pihak Pemkot akhirnya nekat menerbitkan surat peringatan untuk membongkar pa-gar pembatas perumahan.

Tidak seberapa lama dari pener-bitan surat tersebut, akhirnya pihak pengembang mengajukan gugatan di PTUN. Oleh majelis hakim tung-gal DR Dani Elpah, SH, MH sekali-gus ketua PTUN, berdasarkan pu-tusan bernomor 12/G/2013/PTUN.SBY akhirnya memenangkan pihak pengembang dan menghukum pihak Pemkot untuk membatal-kan dan mencabut surat tergugat I Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang serta tergugat II Kasatpol PP Pem-kot Surabaya.

Selain itu, dalam putusan kedua bernomor 85/G/PTUN.Sby, keduanya dihukum denda tang-gung renteng sebesar Rp 5 juta. Namun, setahun kemudian awal 2014, keluar lagi surat peringatan terhadap obyek yang sama. Kali ini pihak pemkot mengunakan pasal pasal 11 ayat 2 Perda no 7 tahun 2009 Tentang Bangunan.

Bahkan, pada peringatan

kali ini dibarengi dengan adanya pembongkaran pagar. Walaupun hakim dalam pemeriksaan se-tempat memerintahkan tergugat untuk mempertahankan status quo hingga ditentukannya ada-nya putusan sela. Namun, belum terbit putusan sela, pihak pemkot dengan arogan membongkar pa-gar yang berada dibelakang peru-mahan Darmo Grand Garden.

Pada Kamis (23/10/2014) lalu, majelis hakim PTUN yang diket-uai Sofyan berdasarkan putusan bernomor 85/G/2014/PTUN.SBY, kembali memenangkan pihak pengembang PT Darmo Green-land selaku penggugat dan men-ghukum para tergugat untuk membayar ganti rugi. Bahkan, diperbolehkan membangun pagar kembali yang telah terlanjur di-robohkan Pemkot.

Namun belum turun salinan putusan tersebut, pihak Pemkot melalui DCKTR dan Satpol PP Sura-baya menerbitkan surat peringatan kembali terhadap pagar depan.

Sedangkan menurut kuasa hukum pengembang, sebenarn-ya obyek yang dipermasalahkan Pemkot Surabaya merupakan obyek yang dibangun diatas jalan yang sama terhadap gugatan-gu-gatan sebelumnya.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Petugas ga-bungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya akhirnya meneruskan kem-bali pembongkaran ban-gunan berupa pos satpam dan pintu masuk menuju perumahan Darmo Grand Garden, di jalan Pattimura Surabaya, yang sempat dihentikan sehari sebel-umnya.

agus setyawan/koran maduraDIHADANG. Direktur PT Darmo Greenland, Ong Helen Wijaya berusaha mengambil gambar Satpol PP Surabaya yang dianggapnya arogan. Namun upayanya dihadang Satpol PP wanita.

Page 9: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Habib Rizieq: Demo Anti-FPI itu Bagian Demokrasi

"Saya sudah terbiasa dengan gerakan anti-FPI yang menolak kedatangan saya ke daerah-daer-ah di Indonesia, termasuk Tulun-gagung. Jadi, saya ini tidak kaget ada yang nolak kalau saya datang ke daerah-daerah," katanya sete-lah menyampaikan tausiah dalam Halaqoh Aswaja di Gedung Balai Rakyat, Tulungagung, Jatim, Se-lasa (28/10).

Dalam konteks Tulungagung, tokoh FPI yang dikenal keras dan vokal ini balik bertanya kepada awak media karena dianggap lebih tahu tipologi masyarakat yang melakukan aksi massa me-nentang kehadirannya maupun

deklarasi FPI di Kota Marmer."Anda-anda sebagai media di

daerah lebih tahu, apakah mereka yang nolak itu golongan germo, pelaku prostitusi, preman, pemi-lik kafe, atau bahkan kelompok non-Muslim," katanya.

Rizieq berdalih selama aksi penolakan yang dilakukan sekelompok masyarakat itu di-lakukan secara prosedural dan beralasan, maka tindakan mereka bisa dia pahami sebagai bagian dari demokratisasi.

Namun dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan pada media untuk bersikap proporsional dan obyektif dalam memberitakan isu

FPI.Tidak hanya sebatas mem-

beritakan aksi penolakan maupun kritik yang dialamatkan ke ormas FPI, tetapi juga menyampaikan fakta kepada publik bahwa kehad-iran mereka diterima oleh seba-gian umat lain, yang jumlahnya tak kalah banyak dibanding massa yang menentang.

"FPI memiliki standar prose-dur perjuangan dan tidak asal berbuat anarkis. Ada sekian ta-hapan gerakan dalam rangka amar makruf nahi munkar yang kami berlakukan, mulai dari me-nerima laporan, investigasi, dakwah, hingga gerakan non-ligitasi, termasuk melalui unjuk rasa," jelasnya.

Ia membantah bahwa or-mas yang dipimpinnya itu se-lalu menggunakan pendekatan kekerasan. "Itu karena semua

ada tahapan prosedur perjuan-gannya," tegas Rizieq dalam halaqoh bertema "Harmonisasi Kesatuan Umat Penuh Rohmat" yang digelar FPI Tulungagung itu.

Acara yang diklaim telah dii-kuti kalangan pondok pesantren NU, Muhammadiyah, serta MUI Tulungagung itu sempat diwarnai aksi penolakan oleh massa dari komunitas pemilik warung kopi, kafe remang-remang serta tempat hiburan yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tulungagung Cinta Damai (AMTCD).

Massa yang datang dari ber-bagai penjuru daerah se-Tulunga-gung menggunakan aneka kenda-raan itu sempat berorasi di depan Pemkab dan DPRD setempat yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi seminar.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

TULUNGAGUNG - Imam besar Front Pembela Islam (FPI), DR Al-Habib Muhammad Rizieq menilai demonstrasi (demo) anti-FPI itu merupakan bagian dari demokrasi yang harus disikapi secara objektif.

ANTISIPASI NARKOBA

100 Anggota Polres Jalani Tes Urine

NGAWI - Sebanyak 100 anggota Kepolisian Resor (Pol-res) Ngawi, Jatim menjalani tes urine secara mendadak yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Polres Ngawi Kompol Edy Priyono di mapol-res setempat.

"Tes urine tersebut dilakukan untuk mengantisi-pasi penggunaan narkoba di kalangan anggota kepolisian setempat," ujar Wakil Kepala Polres Ngawi Kompol Edy Pri-yono, kepada wartawan, Selasa (28/10).

Ke-100 peserta tes tersebut berasal dari masing-masing satuan yang ada di polres setempat. Yakni, Satuan Lalu Lintas, Sabhara, Reskrim, Staf, Intelkam, Narkoba, dan Polsek jajaran.

Semua tahapan tes diawasi oleh anggota Propam Pol-res Ngawi, sehingga dijamin keakuratannya. Tes tersebut untuk mengetahui apakah ada urine yang teridentifikasi Amfitamin.

Hasilnya, seluruh peserta tes dinyatakan negatif, atau tidak ditemukan adanya ang-gota polres setempat yang mengonsumsi narkoba.

Meski tidak ada temuan, Wakil Kepala Polres Ngawi menekankan, jika dikemudian hari ada anggota yang terbukti mengonsumsi narkoba, pi-haknya tidak segan untuk mengambil tindakan tegas.

"Jika ada yang terbukti mengonsumsi narkoba, maka akan dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku," kata Kompol Edy Priyono.

Ia menambahkan, tes serupa akan rutin dilakukan guna mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan anggota Polri yang selayaknya memberikan tel-adan di masyarakat.

Pihaknya berharap, para anggota di jajaran Polres Ngawi tidak terlibat dalam penyalahgunaan dan per-edaran gelap narkoba. Sebab, selain bertentangan dengan hukum juga mengganggu kesehatan. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

KERAJINAN

UKM Bordir PKK Raup Omzet Jutaan Rupiah

SURABAYA - Usaha Kecil Me-nengah (UKM) kerajinan bordir yang dikelola oleh ibu-ibu PKK di RW 07 dan RW 08 di Kelurahan Perak, Kecamatan Pabean Canti-kan Kelurahan bisa meraup omzet jutaan rupiah dalam satu bulan.

Ketua PKK Yoice Kristianing-sih saat ditemui dalam kunjungan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Surabaya, Selasa, menga-takan sedikitnya dalam satu bu-lan kelompok UKM tersebut bisa menghasilkan Rp 1,5 juta hingga Rp12,5 juta.

"Sebetulnya kita enggak fokus sama keuntungan (profit oriented) yang penting ibu-ibu di sini diber-dayakan, ada kegiatan dan ada penghasilan tambahan," kata Yoice.

Dia mengatakan pengerjaan-nya pun dilakukan ibu-ibu PKK di waktu luang dan keuntungan yang didapat diputar kembali un-tuk modal.

Barang-barang yang dijual yakni bordir, seperti dompet, tempat pensil, tas, kerudung yang berkisar dari Rp 25.000-Rp200.000.

Namun, Yoice mengatakan pi-haknya menjual lebih murah apa-bila pembelian dilakukan secara borongan atau kiloan.

Selain bordir, Yoice juga men-jual macam-macam kue kering, seperti opak gapit, putri salju dan lainnya yang berkisar dari Rp 20.000-Rp 50.000.

Yoice juga memanfaatkan dedaunan kering dan pelepah pisang untuk dijadikan pelapis kerajinan kayu, seperti tempat alat kantor, tempat tisu dan tu-dung saji yang dihargai dari Rp 10.000-Rp 60.000.

"Tapi yang paling banyak di-cari itu tas," katanya.

Yoice mengatakan pengerjaan untuk tas paling lama tiga hari dan bahan baku didapat dari agen di pasar.

Selama ini, kata dia, pemasa-ran masih dilakukan dari mulut ke mulut, sesekali mengikuti pa-meran.

"Ada yang beli langsung ke kita, paling banyak itu bulan-bu-lan kemarin sedang banyak pro-mosi jabatan," katanya.

Dia mengatakan UKM terse-but dimulai sejak 2010, namun pada 2011 mendapat bantuan dari PT Pertamina (Persero) berupa pelatihan dan barang modal, se-perti tiga mesin jahit, tiga oven, tiga mixer dan 50 kursi.

= ANT/JUWITA TRISNA RAHAYU/DIK

ant/m risyalSENIMAN KRITISI PEMERINTAH. Sejumlah seniman dengan mengenakan kostum putih-putih menggelar teaterikal dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/10). Dalam teaterikal tersebut mereka meminta pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memperhati-kan penindakan hukum yang masih amburadul.

Page 10: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Mapsa Desak Penuntasan Kasus KBS

Mapsa berpendapat polisi se-bagai penegak hukum harus me-nyampaikan secara terbuka dan tegas kepada masyarakat tentang kasus yang sempat ditangani Pol-restabes Surabaya dan sudah me-manggil beberapa saksi, termasuk keterangan dari banyak pihak.

Untuk itu Mapsa ingin menge-tahui, sudah sejauh mana penan-ganan kasus tersebut, dan polisi wajib berterus terang, agar tidak ada kecurigaan dan salah pra-sangka.

Hal ini diungkapkan koordina-tor Mapsa, Susianto. Dia menga-takan, jika pihaknya mendesak kepolisian agar segera memasti-kan adanya tersangka atau tidak dalam kasus itu, sehingga tidak abu-abu seperti sekarang dan nanti akan menghilang begitu saja.

“Jika memang dalam kasus ini ada tersangkanya, kita ingin polisi segera menyebut nama tersang-kanya dan diadili, agar citra polisi baik di mata masyarakat, jangan dibiarkan terus berlarut-larut se-perti ini,” tegas dia.

Pihaknya juga meminta peny-idik agar konsisten dan tegas me-negakkan perundang-undangan yang berlaku, khususnya tentang satwa yang mengatur proses pe-mindahan satwa dari satu lem-baga konservasi ke lembaga kon-servasi lain.

“Sehingga tidak ada perlakuan seenaknya pada satwa-satwa di dunia, khususnya di KBS dan Jawa Timur,” katanya.

Seperti diketahui, di Kebun Bi-natang Surabaya (KBS), dilapork-an ada sekitar 800 lebih satwa hi-lang, dan dipindahkan ke lembaga konservasi lain di luar Surabaya. Alasannya, karena KBS mengala-mi kelebihan populasi dan perlu adanya pengurangan satwa untuk kesejahteraan satwa, dan bebera-pa alasan lain.

Mapsa sendiri menilai, upaya pemindahan satwa sebenarnya bukan persoalan, asalkan sesuai prosedur dan aturan. Tapi jika melanggar aturan, maka Mapsa mendesak polisi segera mengusut pelakunya dan menetapkannya sebagai tersangka.

Dalam kasus pemindahan sat-wa di KBS ke lembaga konservasi lain, Mapsa juga menilai ada yang janggal dan tidak sesuai aturan perundangan juga prosedur yang benar.

Satwa-satwa yang dipindah-kan dari KBS sendiri, merupakan hewan yang dilindungi seperti Orang Utan (Pongo Pygmaeus), Jalak Bali (Leucopsar Rothschi’di), Komodo (Varanus Komodoensis), Lutung Jawa (Trachypithecus Au-ratus), Ular Pupo Kajang (Phyton Reticulatus), Bekantan (Nasa-lis Larvatus) dan masih ratusan satwa lainnya yang masuk dalam jenis dilindungi.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Puluhan orang yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Satwa (Mapsa) mendatangi Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Timur (Jatim), Selasa (28/10). Mereka menuntut kejelasan kasus penjarahan satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), yang sempat dilaporkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BAHAN BAKAR MINYAK

TBBM Tuban Target Tampung Minyak 450.000 Kiloliter

TUBAN - Terminal BBM Tuban, Jawa Timur menarget-kan dapat menampung minyak sebanyak 450.000 kiloliter pada pertengahan 2015.

Kepala Operasi TBBM Tuban Hari Purnomo saat kunjungan di Tuban mengatakan saat ini TBBM Tuban telah menampung sebanyak 350.000 kiloliter untuk memasok sebagian besar daerah Jawa Timur.

"Artinya, kita menambah kapasitas 100.000 kiloliter min-yak dan pengerjaannya untuk tangkinya hampir 90 persen," kata Hari.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, terdapat dua tangki berkapasitas masing-masing 50.000 kiloliter.

Kedua tangki tersebut sedang dalam masa pengerjaan, dan hanya belum dipasang atap yang dinamakan "internal float-ing roof".

Atap tersebut bisa me-nyesuaikan kondisi di dalam tangki, ketika ketersedian min-yak menurun, atap tersebut ikut menurun begitu pun sebaliknya.

Hari mengatakan tujuan dibangunnya dua tangki tersebut untuk menampung minyak impor, sehingga tidak perlu lagi ditam-pung ke TBBM di Surabaya.

"Tujuannya, minyak impor bisa langsung ditampung di sini,

tidak ke Surabaya lagi," ucapnya.Pasalnya, lanjut dia, jika im-

por dilakukan secara sekaligus ke satu tempat penampungan akan menghemat biaya, baik itu biaya impor sendiri maupun biaya logistik.

Hari mengatakan saat ini pemasokan paling besar di Surabaya, yakni sebesar 60 persen dengan transfer "pipe-line" sepanjang 138 kilometer yang bisa mengalirkan premiun 155.000 kiloliter per bulan dan 150.000 kiloliter solar per bulan.

Sementara itu, lanjut dia, untuk daerah lain, seperti La-mongan, Bojonegoro, Rembang dan Tuban, dipasok melalui mobil tangki dengan kapasitas sebanyak 30.000 kiloliter premium dan 30.000 kiloliter solar per bulan.

Secara keseluruhan, lanjut dia, dari keempat daerah terse-but, TBBM Tuban memasok 98 SPBU.

Dia menambahkan untuk daerah Pati, Cepu dan Blora telah diambil alih oleh TBBM Semarang.

"Kita juga 'backup' untuk wilayah Timur, di antaranya Manggis, Tanjung Wangi, Ku-pang, Wayame, Makassar dan Bau-bau," tuturnya.

Jumlah minyak yang dipasok ke wilayah Timur tersebut, lanjut dia, yakni 78.000 kiloliter

premium dan 200.000 kiloliter solar per bulan.

Dia mengatakan TBBM Tuban memang mengkhusus-kan untuk menampung minyak impor yang saat ini berkapasitas 300.000 kiloliter untuk premium dan solar.

Premium, lanjut dia, diimpor dari Singapura, sementara solar diimpor dari Korea dan Kuwait.

Saat ini terdapat 10 tangki, tiga tangki berkapasitas 30.000 kiloliter (premium), tiga 20.000 kiloliter (premium) dan dua empat 50.000 kiloliter (solar).

Hari mengatakan saat ini kendala yang dihadapi, yakni terkait pembebasan lahan, masih ada warga yang lahannya tidak mau dibebaskan dan be-rada di tengah-tengah kawasan berbahaya itu.

Berdasarkan pantauan, masih ada sebidang tanah di tengah kawasan rawan api tersebut yang dimanfaatkan sebagai ladang dan di sekitarnya ditanami pepohonan, seperti pohon pisang dan mangga.

"Terus terang, sangat sulit sekali memberi pengertian kepada warga, mereka tetap tidak mau membebaskan lahan-nya meskipun kondisi ekonomi mereka memprihatinkan," ujar Hari.

= ANT/JUWITA TRISNA RAHAYU/DIK

ant/rudi mulyaPEMBELIAN PREMIUM MENINGKAT. Petugas melayani pengendara yang membeli BBM bersubsidi jenis Premium di salah satu SPBU di Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/10). Menurut pengelola SPBU, dua hari terakhir pembelian BBM bersubsidi jenis Premium meningkat hingga 100 persen dibandingkan hari biasanya. Hal ini di sebabkan warga panik dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 9.500 per liter pada pada 1 November.

Jika memang dalam kasus ini ada tersangkanya, kita ingin polisi segera menye-

but nama tersangkanya dan diadili, agar citra polisi baik di mata masyarakat, jangan

dibiarkan terus berlarut-larut seperti ini,”

SusiantoKoordinator Mapsa

Page 11: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 11Lintas Jatim

ant/ari bowo suciptoAKSI SUMPAH PEMUDA. Sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Selasa (28/10). Aksi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut menyerukan kepada para pemuda untuk peduli terhadap lingkungan.

Bupati Kecewa Undangan Upacara Sumpah Pemuda

"Jujur saya kecewa dan pri-hatin dengan sikap para undan-gan. Mereka banyak yang tidak mengikuti prosesi upacara, bah-kan tidak sedikitpun di benak mereka untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa pahla-wan yang berjuang merebut ke-merdekaan dari tangan penjajah," tegas Rendra Kresna usai mengi-kuti upacara Hari Sumpah Pemu-da di Stadion Kanjuruhan Kepan-

jen, Selasa (28/10).Menurut Rendra, rakyat In-

donesia sekarang ini tinggal menikmati jerih payah dan per-juangan para pahlawan, namun kenapa rasa hormat dan meng-hargai jasa-jasa pahlawan itu sama sekali tidak ada. Menghargai pahlawan dan bangsa di kalangan masyarakat, tidak hanya gener-asi muda, tapi juga para pejabat, wakil rakyat dan PNS harus dit-

ingkatkan.Seharusnya, tegas Rendra, se-

bagai undangan yang mewakili kalangan pejabat, PNS dan wakil rakyat, dan tokoh masyarakat, menunjukkan keteladanan yang baik bagi generasi muda dan pela-jar yang mengikuti upacara dengan berpanas-panas di lapangan. Oleh karena itu, jangan salahkan kalau anak-anak muda sekarang meniru generasi tua yang tidak menghar-gai jasa pahlawannya sama sekali, bahkan mengikuti upacara sampai selesai saja tidak bisa.

Menyinggung sanksi yang akan dijatuhkan pada PNS di lingkungan SKPD yang mening-galkan upacara, Rendra mengaku tidak akan memberikannya, na-

mun memberikan catatan pada beberapa tamu dari lingkungan SKPD maupun tamu undangan lainnya yang meninggalkan pros-esi upacara.

"Saya pikir sanksi bagi mereka adalah moral. Masak tidak malu memperlakukan dirinya seper-ti itu dan saya pasti memberikan catatan pada yang bersangkutan dan meninggalkan lokasi upacara sebelum seluruh kegiatan selesai nggak pantas jadi pemimpin di masa mendatang," tandasnya.

Selain menemukan sejumlah undangan dari kalangan SKPD, PNS maupun undangan lainnya yang harusnya duduk manis di tempat yang disediakan itu, tapi meninggalkan upacara sebelum

selesai, bupati juga memergoki sejumlah PNS, anggota DPRD Kabupaten Malang yang justru duduk santai dan jauh dari arena tempat duduk undangan semes-tinya dan sebagian bergerombol dan asyik ngobrol tanpa meng-hiraukan makna upacara Sumpah Pemuda.

Sementara itu sekitar 100 anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Kota Malang untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.

Setelah "long march" dari sta-dion luar Gajayana, pengunjuk rasa tersebut langsung berorasi. Dalam orasinya itu mahasiswa menyor-oti kemacetan di Kota Malang dan mengajak mahasiswa untuk tidak membawa kendaraan pribadi ke-tika ke kampus untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

Para pengunjuk rasa menga-jak mahasiswa untuk mengendari sepeda angin, naik angkutan kota (angkot) atau jalan kaki ketika be-rangkat dan pulang dari kampus.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kres-na mengaku kecewa dengan para undangan yang menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pe-muda karena meninggalkan lokasi sebelum upacara selesai, bahkan ada yang duduk-duduk di luar arena upacara.

Page 12: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Sekretaris Dewan (Sekwan) Supriadi mengatakan kegiatan reses merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh ang-gota dewan untuk menyapa kon-stituennya dengan melakukan jaring aspirasi masyarakat.“Itu semuanya dibiayai oleh APBD setiap tahun. Bahkan reses itu dilaksanakan selama 4 kali se-lama satu tahun,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (28/10).

Supriadi menjelaskan setiap anggota dewan dari besaran ang-garan reses yang ada mendapat-kan sekitar Rp 11 jutaan. Semen-

tara untuk nominal reses ketua dewan lebih besar dari anggota lainnya.

“Perbendaanya tidak begitu besar, untuk ketua Rp 11,5 juta dan anggota lainnya sebesar Rp 11,2 juta. Ada selisih Rp 300 ribuan saja,” katanya.

Sementara itu, anggaran yang digunakan tersebut setidaknya benar-benar tepat sasaran. Ka-rena dari kegiatan reses itu akan dimintai Surat Pertanggung Jawa-ban (SPJ) kegiatan.“Termasuk dokumentas kegiatan reses yang dilakukan kepada warga

masyarakat,” tegas Supriadi.Menanggapi hal tersebut,

anggota dewan dari Fraksi PKB Nahrowi, mengatakan reses yang direncanakan oleh dirinya akan melakukan pengumpulan konstit-uennya di daerah pemilihannya. Agar semua harapan dan keluhan masyarakat bisa diterimanya.

“Permasalahan yang berkaia-tan dengan kebijakan benar-be-nar sesuai dengan kebuatuhan masyarakat terutama di dapil masing-masing dewan,” terangn-ya.

Dia menambahkan, reses per-dana ini akan menjadi pengala-man yang berharga bagi dirinya. Apalagi reses ini akan bersentu-han langsung dengan masyarakat, terutama tentang keluhan perso-alan kebijakan yang menyangkut infrastrukutur maupun kebijakan lainnya.“Aspirasi masyarakat dari reses itu akan dibawah ke lem-baga legislatife nantinya,” ucap Nahrowi.

=Mahfud hidayatullah

Reses Dewan Sedot APBD Ratusan Juta Rp 507 Juta untuk 45 Anggota DewanPROBOLINGGO - Dalam sepekan ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo me-masuki masa reses. Dalam pelaksanaan reses tersebut, agar dana yang diberikan kepada wakil rakyat diharap-kan tepat sasaran. Dana yang disiapkan oleh pemerintah daerah melalui APBD 2014 sebesar RP 507 juta. Jumlah besaran dana reses itu diperuntukkan untuk 45 anggota dewan.

PROBOLINGGO – Ke-beradaan kandang peternakan ayam yang terdapat di Kelura-han Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang belakangan dikeluhkan warga sekitar terus berbuntut. Badan Pelayanan dan Perizinan (BPP) Kota Probolinggo ren-cananya akan melakukan cros cek di lapangan.

Hal ini disampaikan Kepala BPP setempat, Soemantri saat dikonfirmasi melalui Kabid Pelayanan Perizinan, Muh. Abas kepada wartawan, Selasa (28/10). “Beberapa waktu lalu staf BPP sudah melakukan cros cek. Pihak pemilik katanya akan mengajukan izin hinder ordo-nantie (HO),” katanya.

Namun, kata Muh. Abas, hingga saat ini pihak pemilik tidak juga mengajukan izin HO. “Sampai sekarang belum ada pengajuan,” imbuh dia.

Menurut dia, jika pihak pemilik belum juga mengajukan izin, maka BPP akan kembali turun ke lapangan. Bahkan, BPP nantinya akan mengajak petu-gas Sat Pol PP agar pihak pemi-lik segera mengajukan izin.

Diketahui sebelumnya, belakangan ini warga setem-pat mengeluh soal keberadaan kandang peternakan ayam milik warga setempat. Keluhan itu lantaran kandang peternakan ayam itu menimbulkan bau tak sedap. Apalagi lokasi kandang peternakan tersebut, berada tidak jauh dari pemukiman warga sekitar.

=MuhaMMad Sugianto

Buntut IZIn Kandang PeternaKan

BPP Ajak Satpol PP Kroscek Lapangan

MUH. ABAS. Kabid Pelayanan Per-izinan Badan Pelayanan dan Periz-inan (BPP) Kota Probolinggo

PROBOLINGGO – Pembela-jaran terhadap kalender tahun

hijriyah sangat penting dilaku-kan bagi kalangan siswa. Hal itu

disampaikan salah seorang tokoh NU di Kabupaten Probolinggo,

KH. Syaiful Hadi saat mem-peringati Tahun Baru Islam (1 Muharam), Selasa (28/10).

“Selama ini siswa itu hanya mengenal tahun Masehi saja. Sedangkan tahun hijriyah sangat jarang diketahui,” tandasnya dihadapan ribuan warga NU.

Padahal, kata dia, Tahun Baru Islam itu banyak men-gandung sejarah yang perlu dijadikan pembelajaran bagi kalangan siswa. Terutama di kalangan sekolah pendidikan Islam. “Salah satu contoh, pada 1 Muharam itu terjadinya hijroh Nabi Muhammad dari Mekan ke Madinah. Sehingga pada saat itu kemudian berdiri sebuah Negara yang bernama Al-Madinah,” ungkapnya.

KH. Syaiful Hadi menegaskan, kalender hijriyah itu memang perlu diperkenalkan terhadap siswa. Sehingga siswa tidak han-ya mengenal terhadap kelender Masehi saja. “Dengan memperk-enalkan kalender hijriyah itu, siswa nanti akan tahu sejarah

tentang bagaimana perkem-bangan Islam ini sebenarnya,” katanya.

Peringatan Tahun Baru Islam itu, tidak hanya dihadiri oleh kalangan pelajar saja. Tetapi juga dihadiri oleh ribuan warga se-Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Bahkan, KH. Syaiful Hadi berharap kegiatan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam itu akan dilakukan secara kontinyu setiap tahun. “Hara-pan kita ke depan seperti itu,” tegasnya.

Peringatan Tahun Baru Islam tersebut, tidak hanya untuk memeriahkan saja, namun juga bertujuan untuk menyambung si-laturihim antar umat. Tak heran, jika peringatan Tahun Baru Islam itu tidak hanya dihadiri oleh ribuan warga, namun juga dihadiri oleh sejumlah Satker di lingkungan Pemkab Probolinggo. Seperti Bagian Kesra Kabupaten Probolinggo, Kemenag dan se-jumlah satker lainnya.

=MuhaMMad Sugianto

PeMBeLaJaran

Tokoh NU : Pembelajaran Kalender Hijriyah Sangat Penting

Page 13: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III 13Probolinggo

PROBOLINGGO -Tepilihnya Jokowi dan Jusuf Kalla serta resmi terbentuknya kabinet kerja presiden, banyak harapan kepada presiden untuk bisa menepati janjinya agar bisa memajukan bangsa ini.

Harapan tersebut tidak hanya datang dari satu golongan saja. Namun semua kalangan masyarakat mulai dari, buruh, tukang becak dan juga petani dan juga kalangan lainnya.

”Agar jokowi sebagai presiden bisa mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” kata, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Ali Su-joko, Selasa (28/10).

Menurutnya, warga kecil memang banyak berharap kepada

Jokowi agar mampu membawa perubahan kepada negeri ini, Karena saat ini banyaknya per-soalan bangsa yang tergolong komplek. Mulai dari kasus korupsi sampai dengan sulitnya menegakkan keadilan.“Kalau masih korupsi ini marak dinegeri ini, maka sulit bangsa ini akan bisa besar dan maju,” jelas Ali Sujoko.

Ali Sujoko menambahkan, kabinet yang sudah terbentuk beberapa hari kemarin, agar bisa bekerja dengan baik, dan memberikan upaya pelayanan serta kebijakan yang mer-akyat. Sebab tugas dari menteri ikut mensukseskan program pemerintah.“Semoga bisa memberikan perubahan dan mengantarkan Indonesia lebeih

baik,”harapnya.Sementara itu, Dosen Politik,

Universitas Panca Marga Imam Sucahyo, juga mengatakan, terbentuknya, kabinet Jokowi JK. Benar benar bisa memberikan pe-rubahan serta wahana baru bagi negeri ini. Baik dengan terobosan yang bertujuan memajukan bang-sa ini.“Apalagi mereka tergolong dari orang-orang yang dinilai bersih dan belum tersentuh kasus hukum,”jelasnya.

Pihaknya mengatakan, semua yang menjadi kebijakan Presiden Jokowi JK agar benar-benar bisa menyentuh kepada perkemban-gan dan kemajuan Negara. Yang paling penting adalah berkaitan dengan upaya pembangunan serta pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber

Daya Alam (SDA).“Baik didunia pen-

didikan kesehatan, maupun sector social ekonomi

lainnya. Sehingga kekayaan bangsa Indonesia bisa

dikelola dengan baik demi terwu-judnya

masyarakat yang sejahtera,” kata Imam

Sucahyo singkat. =Mahfud hiday-

atullah

KABINET KERJA TERBENTUK

Sejuta Harapan untuk Jokowi-JK

PROBOLINGGO – Musim ke-marau tahun ini, puluhan hektare tanah tegal di daerah Kecama-tan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo tak produktif. Pu-luhan hektare tanah tegal milik warga tersebut dibiarkan kering kerontang, sehingga tidak meng-hasilkan panen apa-apa.

“Semua tanah tegal milik war-ga tidak ditanami apa-apa,” tutur seorang warga asal Desa Malasan, Supandi kepada wartawan, Selasa (28/10).

Keringnya tanah tegal terse-but, hampir setiap tahun terjadi. Yakni pada saat musim kemarau. Bahkan, kondisi tanahnya hingga retak-retak. “Di daerah sini san-gat kesulitan air untuk kebutuhan tanaman,” terang dia.

Akibat musim kemarau itu, warga terpaksa beralih profesi untuk menyambung kebutuhan hidup keluarganya. Sebagian warga ada yang memilih bekerja sebagai kuli bangunan. “Mereka tidak bisa bertahan dengan ber-gantung dari hasil cocok tanam dari lahan tegalnya,” katanya.

Di daerah Kecamatan Tegalsi-walan, memang terdapat saluran air PDAM. Namun saluran air itu hanya untuk kebutuhan rumah tangga. Bukan untuk kebutuhan mengairi lahan tegal milik warga.

Supandi menjelaskan, musim kemarau tahun ini tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi la-han tegal milik warga setempat, tetapi juga membuat sungai yang ada di desa kering kerontang. “Se-bagian sungai yang ada di desa tidak berair, sehingga untuk men-

gairi lahan tegal sangat sulit,” timpalnya.

Hal yang sama juga dikatakan, Misnali. Pada musim kemarau tahun ini, warga sudah tidak lagi bercocok tanam di tanah tegalnya. Itu dikarenakan warga merasa kesulitan untuk mendapatkan air. “Disini tidak bisa membuat sumber mata air sendiri. Karena kedalaman sumber mata airnya sangat dalam,” katanya.

Karena bercocok tanam di lahan tegal sudah tidak bisa di-harapkan, warga terpaksa men-cari pekerjaan lainnya. Ada yang menjadi kuli bangunan, ada juga yang berprofesi sebagai tukang ojek. Warga baru akan kembali bercocok tanam, setelah adanya perubahan musim.

“Kalau selama musim kema-rau, mereka tidak bisa bercocok tanam. Karena memang kebu-tuhan air untuk mengairi lahan tegalnya sangat sulit,” tandasnya.

=MuhaMMad Sugianto

TANAH TEGAL

Puluhan Hektare Lahan Pertanian Tak Produktif

Di daerah Kecamatan Tegal-siwalan, memang terdapat saluran air PDAM. Namun saluran air itu hanya untuk kebutuhan rumah tangga. Bukan untuk kebutuhan

mengairi lahan tegal milik warga.

Page 14: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III14 Probolinggo

Banyak keluhan masyarakat terkait kebocoran Rusunawa. Setelah tidak ada hujan bo-cor berasal dari kamar mandi. Demikian juga soal pelayanan administrasi.

“Kami tidak bermaksud untuk mencari permasalahan, karena yang dahulu hampir permasalahan tidak pernah terselesaikan. Seperti banya-kanya lampu yang mati di lokasi koridor Rusunawa,”ujar Agus Riyanto, Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, saat menggelar dengar pendapat bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Bagian Asset Kota Probolinggo, Selasa (28/10).

Pihaknya meminta per-masalahan kebocoran itu bisa segera diperbaiki, dan merasa bersyukur. untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk penye-lesaiannnya.

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Rusanawa, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo, Danang, mengatakan berdirinya Rusunawa Bestari, Bayuangga dan Semeru. Dari masing-masing Rusunawa masing-masing mem-punyai lokasi hunian, dan tidak semua menempati hunian di Rusanawa.

Awal tahun 2013, melaksana-kan tugas pihak UPT menempat-kan masyarakat dan pengelola di Rusunawa Semeru. Pihaknya su-dah menelusuri permasalahan di area Rusunawa, yang terjadi dari ulah masyarakat penghuni Ru-sunawa yang membuang kotoran kedalam kloset di MCK. Sehingga menyebabkan kebocoran peresa-pan dan pembuangan.

“Kami sudah melangkah dan mengajak penghuni Rusunawa agar peduli keberadaan Ru-sunawa. Setelah hasil kros chek lapangan banyak nut keramik kamar mandi yang bocor. Begitu juga soal lampu penerang yang sering mati. Jadi hanya sebagian memutuskan untuk mengganti lampu yang mati, ”tandas Dan-ang.

Agus Riyanto menambahkan, terkait permasalahan mobil tak bisa lewat, dan tak bisa masuk

untuk menurunkan barang. Berkaitan dengan buntunya salu-ran, tidak menutup kemungkinan penanganannya asal-asalan.

“Ini yang harus dicarikan jalan keluar, jika itu memang segera bisa diperbaiki sesuai den-gan kekuatan anggaran. Apakah perbaikan bisa segera dilak-sanakan, kalau memang tidak apa kendalanya,”tanya Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Spontan Kepala UPT Rusan-awa, memberi jawaban bah-

wasanya sudah melaksanakan, dan diutamakan yang paling parah kebocorannya.”Memang kami akui sangat lambat, karena pekerja kami tugasnya bergiliran,”papar Danang.

Lantas anggota Komisi A, Abdul Aziz dari Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) memper-tanyakan proses peralihan Rusunawa yang mengalami kebocoran yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pen-ghuninya akibat kerusakan. Faktanya, kewajiban penghuni tidak pernah ada dispensasi bagi masyarakat penghuni rata-rata kelas menengah kebawah.

“Apa sejak awal dan akhir-akhir ini fasilitas di Rusunawa terjadi kerusakan, dikuatirkan proses pengerjaannya asal-asalan, sehingga bisa menjamin

pelayanan punya koridor yang pasti,”ucapnya.

Tak hanya itu, bagian securty di lokasi Rusunawa Bayuangga harusnya melakukan tugas dan fungsinya sesuai tugasnya. Ini yang perlu disampaikan, agar sebagai pengguna mendapat pe-layanan yang baik bagi penghuni Rusunawa.

Soal tanggung jawab penggu-na Rusunawa, apakah ketika ter-jadi kerusakan terhadap fasilitas Rusunawa. Karena saat penyera-han kepada Pemkot Probolinggo ada serah terima mengenai peng-gunaan dan pemiliharaan jika terjadi kerusakan.

Merespon pertanyaan ang-gota dewan, Kepala UPT Ru-sunawa, mengungkapkan bahwa sebetulnya itu fleksibel seandain-ya ada mobil yang akan masuk ke

wilayah Rusunawa harus terpakir dengan baik, karena sudah ada yang mengatur dari security.

“Soal kerusakan di Rusunawa Semeru itu sudah mulai awal diketahui terjadi kebocoran di kamar mandi sebelah selatan. Ini menjadi tanggung jawab pihak ketiga karena masih dalam proses pemeliharaan,”kata Danang.

Diakhir dengar pendapat, Komisi C DPRD Kota Proboling-go meminta harus segera melakukan penanganan fasilitas Rusunawa yang rusak harus segera tuntas. Selanjutnya, melakukan inspeksi mendadak kelokasi Rusnawi Bestari, Ru-sunawa Bayuangga dan Ru-sunawa Semeru, untuk melihat seberapa jauh penanganan kerusakan fasilitas Rusunawa.

=M.HisbullaH Huda

Kerusakan Fasilitas Rusunawa Dipertanyakan DewanPROBOLINGGO – Penanganan Rusunawa yang menjadi tanggungjawab Bagian Asset dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) banyak dikeluhkan masyarakat. Keluhan itu terkait kondisi fisik fasikitas Rusunawa yang rusak , yang diperoleh anggota dewan sewaktu melaksanakan reses.

Page 15: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURARABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III 15

LONDON - Queens Park Rangers meraih kemenangan kedua musim ini setelah men-undukan Aston Villa 2-0 dalam lanjutan Liga Utama Inggris di Loftus Road, Senin (27/10) waktu setempat atau Selasa (28/10) dini hari WIB. Ini adalah tiga poin perdana QPR setelah melewati lima laga tanpa kemenangan (4 kalah, 1 seri), termasuk kekalahan menyakitkan atas Liverpool lewat dua gol bunuh diri pemainnya pada akhir pekan lalu.

Meskipun kemenangan itu sedikit menurunkan tekanan kepada pelatih Harry Redknapp, posisi “The Hoops” belum beranjak dari zona degra-dasi. Klub asal London saat ini menempati posisi ke-19 dengan raihan tujuh angka. Mereka hanya tertinggal dua poin dari Leicester City yang bertengger di urutan ke-17 sebagai batas aman terakhir. Sementara, Villa yang sempat merangsek hingga posisi kedua klasemen pada awal musim, kini terjun bebas ke peringkat 15 dengan torehan sepuluh angka.

“Ini merupakan penampi-lan yang bagus. Pemain mulai menguasai bola di babak kedua dan kami menaruh pemain tambahan di lapangan ten-gah. Itu membuat kami bisa menahan bola dan saya rasa mendominasinya. Kami juga punya beberapa kesempatan bagus mencetak gol,” ujar Redknapp seusai laga.

Tampil dengan formasi klasik 4-4-2, QPR tidak mampu berbuat banyak menghadapi agresivitas tim tamu yang men-

gusung pola 4-3-3. Meski tampil di markas sendiri, Bobby Zamora cs kalah telak dalam penguasaan bola yakni 65:35 persen. Villa juga mencatatkan peluang lebih ban-yak dengan 15 tembakan dengan enam diantaranya mengarah ke gawang. Sedangkan, tuan rumah melepaskan 11 tendangan dan empat tepat sasaran.

Villa langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Tidak lama laga berjalan, dua peluang sudah hadir melalui sepakan yang dilepaskan Ashley Westwood dan Carlos Sanchez. Namun, kiper Robert Green yang melakukan hingga enam pe-nyelamatan pada laga ini, masih mampu menggagalkannya.

Perlahan tetapi pasti, QPR mulai keluar dari tekanan dan meraih keunggulan lebih dulu ketika laga memasuki menit ke-17. Menerima umpan pan-jang, Zamora membelokan bola dengan dadanya kepada Charlie Austin. Tanpa pikir panjang, sang striker langsung menghajar bola dari jarak 20 meter yang menem-bus pojok kiri gawang lawan.

Villa coba meresponnya dengan melancarkan serangan berbahaya. Tiga menit pascagol, tim tamu sempat memiliki pelu-ang bagus untuk menyamakan kedudukan. Berawal dari umpan silang Westwood, bola ditanduk Christian Benteke dari tengah kotak penalti. Akan tetapi, arah bola masih melenceng dari gawang Green.

Tertinggal satu gol hingga tu-run minum, usaha “The Villans” untuk mencari gol penyeimbang kedudukan terus berlanjut begitu

memasuki interval kedua. Pada menit ke-55 Benteke memberikan umpan matang melalui tandu-kannya memanfaatkan bola mati kepada Ciaran Clark. Namun, sang pemain bertahan justru menembak bola melebar.

Efektivitas QPR dalam memanfaatkan peluang kembali terlihat menyusul lahirnya gol kedua pada menit ke-69. Be-rawal dari kecerobohan Carlos Sanchez yang kehilangan bola di lini tengah, Eduardo Vargas memanfaatkanya untuk mel-ancarkan serangan balik kilat. Menyisir dari sisi sayap kanan, ia melepaskan umpan kepada Austin yang mengkonverinya menjadi gol lewat sepakan men-datarnya dari tiang dekat.

“Penyelesaian yang ba-gus. Gol itu memang yang kita butuhkan karena memberikan sedikit rasa aman. Hari ini ada-lah titik balik bagus bagus kami dan tentunya kemenangan yang hebat,” kata Zamora mengo-mentari gol yang dicetak Austin.

Di kubu lawan, arsitek Villa Paul Lambert menilai dua gol yang dilesakan QPR lebih kepada kesalahan yang dibuat pemain-nya. Hal itu cukup ironis, lanjut Lambert, mengingat Villa men-guasai penuh jalannya pertandin-gan. Ini adalah kekalahan kelima secara beruntun yang diraih Villa.

“Kami bertahan sangat buruk sehingga terjadi dua gol itu. Kami sebenarnya harus bisa lebih tajam di sepertiga lapa-ngan. Tapi dua gol itu sangat mengecewakan karena kami menguasai sebagian besar bola,” kata Lambert. =SKY SPORTS/CAROL AJI

LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho menuduh pelatih Tim Nasional (Timnas) Spanyol Vicente Del Bosque sebagai pe-nyebab cederanya Diego Costa. Pemain Timnas Spanyol ini absen pada tiga laga terakhir “The Blues” karena cedera ham-string yang dia dapat saat membela Spanyol di kuali-fikasi Piala Eropa 2016.

Menurut pelatih asal Portugal ini, keputusan Del Bosque yang memainkan Diego Costa pada seluruh laga kualifikasi Piala Eropa dua pekan lalu, masing-masing melawan Luksemburg dan Slowakia, sangat merugikan Chelsea. Pasalnya, sepulang dari laga internasional, pemain kelahiran Brasil ini tidak bisa membela klubnya.

“Soal virus tidak masalah. Ini sulit. Dia sudah ke rumah sakit dan itu tidak memban-tunya pulih dari cedera. Dia tidak bisa bermain pada hari Minggu lalu karena masalah cedera, bukan karena terserang virus. Diego mengalami cedera hamstring karena dia bermain pada dua pertandingan dalam tiga hari. Padahal di Chelsea kami tidak melakukan kebijakan seperti itu,” kata mantan pelatih Real Ma-drid ini.

Dia berharap Del Bosque melindungi pe-mainnya tersebut. Tetapi kelihatan-nya, harapan ini akan bertepuk seb-elah tangan. “Dia masih akan bermain lagi untuk tim nasional November mendatang,” imbuh mantan pelatih FC Porto dan Inter Milan tersebut.

Costa tidak bisa bermain saat Chelsea ditahan imbang 1-1 oleh Manchester United Min-ggu (26/10) lalu. Jose Mourinho terpaksa menurunkan penyerang veteran Didier Drogba untuk mengisi lini depan karena peny-erang kedua, Loic Remy juga ced-era. Beruntung, Drogba tampil bagus dan berhasil mencetak satu gol untuk “The Blues”.

Chelsea bermain tanpa penyerang murni pada laga melawan Shrewbury di ajang Piala Liga Inggris Rabu (29/10) dini hari WIB. Mourinho tidak bisa menurunkan Didier Drogba karena pemain veteran itu perlu istirahat selama 24 jam sete-lah tampil penuh saat ditahan imbang Manchester United akhir pekan lalu.

Karena itu, Mourinho menu-runkan Andre Schurrle sebagai penyerang. Meskipun pemain Jerman ini lebih berperan sebagai gelandang serang, walaupuan kerap kali rutin menjebol gawang lawan. =ESPN/CAROL AJI

DIEGO COSTA CEDERA

Mourinho Salahkan Del Bosque

LIGA PRIMER INGGRIS

Kemenangan Kedua QPR Musim Ini

PENCETAK GOL. Striker Queens Park Rangers (QPR) Charlie Austin merayakan gol yang dibuatnya pada laga melawan Aston Villa yang berlangsung di Stadion Loftus Road, Selasa (28/10) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III

MourinhoSalahkan

Del BosqueOlahraga | 15

BACA JUGA

QUEENS PARK RANGERS

PARIS - Federasi Sepakbola Du-nia atau FIFA mengumumkan daftar 23 nama calon peraih penghargaan pemain terbaik dunia 2014 atau Ballon d’Or.

Di antara nama-nama itu terdapat pemain terbaik dunia atau peraih Ballon d’Or 2013 Cristiano Ronaldo dan pemain terbaik dunia empat kali berturut-turut 2009-2012 Lionel Messi. Keduanya akan bersaing lagi memperebutkan penghar-gaan tertinggi yang akan diumumkan pada Januari 2015 mendatang.

Dari daftar itu, sebanyak 17 orang calon pemain terbaik dunia berasal dari Eropa, lima orang datang dari Amerika Latin, dan hanya satu orang dari Afrika yaitu Yaya Toure yang merumput bersama Manchester City. Sedangkan Benua Asia dan Australia sama sekali tidak terwakili.

Jerman adalah negara yang menyum-bang calon penerima Ballon d’Or terban-yak. Negeri Bavaria itu menyumbang enam pemain yaitu Toni Kroos, Mario Goetze, Phlipp Lahm, Thomas Mueller, Manuel Neuer, dan Bastian Scweinsteiger yang se-muanya bermain untuk Bayern Muenchen, kecuali Toni Kroos yang hengkang ke Real Madrid pada jendela musim panas lalu. Hal ini bisa dipahami karena mereka adalah juara dunia pada Piala Dunia 2014 silam.

Sementara itu, Spanyol dan Argentina sama-sama menyumbang tiga nama un-tuk meraih penghargaan tertinggi sepak-

bola sejagat ini. Spanyol diwakili Sergio Ramos, Andres Iniesta, dan Die-go Costa. Sementara Ar-gentina diwakili Angel Di Maria, Lionel Messi, dan Javier Mascherano.

Adapun Belgia dan Prancis sama-sama menyumbang dua nama ke dalam daftar ini. Belgia men-girim Thibaut Courtois dan Eden Hazard, sedangkan Prancis menyertakan Karim Benzema dan Paul Pogba. Negara lain yang menyumbang masing-masing satu pemain adalah Portugal (Cristiano Ronaldo), Wales (Gareth Bale), Brasil (Neymar), Belanda (Arjen Robben), Swedia (Zlatan Ibrahi-movic), dan Pantai Gading (Yaya Toure).

Sementara dari sudut klub, Real Madrid dan Bayern Muenchen sama-sama meny-umbang enam nama ke dalam daftar calon pemain terbaik dunia ini diikuti Barcelona (empat nama), Chelsea (tiga pemain), MU,

City, Juventus dan PSG masing-masing satu nama.

Dari daftar itu, hanya dua kiper yang dicalonkan sebagai peraih Ballon d’Or yaitu kiper Chelsea Thiabut Courtois dan kiper Timnas Jerman yang merumput ber-sama Bayern Muenchen Manuel Neuer.

FIFA juga mengumumkan 10 nama calon pelatih terbaik. Di dalam daftar itu terdapat dua pelatih yang saling berha-dapan di final Piala Dunia 2014 lalu yaitu pelatih Timnas Jerman Joachim Loew dan mantan pelatih Argentina Alejandro Sabella.

Selain itu terdapat pelatih sejumlah klub elite Eropa seperti pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola, pelatih Man-chester City Manuel Pellegrini, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone dan pelatih Timnas Italia Antonio Conte. Terdapat juga pelatih Chelsea, Jose Mourinho dan pelatih Timnas Amerika Serikat Juergen Klinsmann. =ESPN/CAROL AJI

Gareth Bale Karim Benzema

Toni Kroos James Rodriguez

Cristiano Ronaldo Sergio RamosPhilipp Lahm

Thomas MullerManuel Neuer

Mario Gotze Arjen Robben

Bastian Schweinsteiger Javier Mascherano

Lionel Messi Andres Iniesta

Neymar Diego Costa

Thibaut Courtois Angel Di Maria

Eden Hazard Zlatan Ibrahimovic

Paul Pogba Yaya Toure

Real MadridReal MadridReal MadridReal MadridReal MadridReal MadridBayern MunichBayern MunichBayern MunichBayern MunichBayern MunichBayern MunichBarcelonaBarcelonaBarcelonaBarcelonaChelseaChelseaManchester UnitedChelseaPSGJuventusManchester City

RONALDO DAN MESSI

BERSAING REBUT BALLON D’OR 2014

Calon Penerima Ballon d’Or 2014

MARIO GOETZEJERMAN

LIONEL MESSIARGENTINA

CRISTIANO RONALDOPORTUGAL

NEYMARBRASIL

Keputusan final mengenai pemenang Ballon d’Or akan dibuat kapten dan pelatih kepala di timnas serta perwakilan dari media internasional yang dipilih France Football. Pengumuman pemenang FIFA Ballon d’Or akan dilakukan di Zurich Kongresshaus pada 12 Januari 2015. Namun sebelumnya, tepatnya pada 1 Desember 2014, para kandidat akan dirampingkan menjadi 3 pemain.

Page 17: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III ATKI MENINGGAL

DUNIA DI MALAYSIASAMPANG | J

Taneyan LanjangKORAN MADURA

PEMUDA PELOPORFathorrahman bercerita proses kehidupannya dan kecintaannya pada pendidikan yang membawanya berprestasi.

29 OKTOBER 2014 No. 0473 | TAHUN III

RABU NETER

KOLENANG

HALAMAN PIKUTI LOMBA

MENULIS PUISI

KORANMADURA

Sampang – pada hari sumpah pemuda, Selasa (28/10), aktivis gerakan mahasiswa dan pemuda peduli Rakyat (gmp2R) melakukan demonstrasi di depan kantor DpRD Sampang. Sementara Himpunan mahasiswa Islam (HmI) Cabang Sumenep, berorasi di sepanjang Jalan Truno-joyo Sumenep.

Pantauan Koran Madura, ke-marin, GMP2R mempertanyakan penanganan sejumlah kasus tin-dak pidana korupsi yang ditan-gani Kejaksaan Negeri Sampang, seperti dugaan kasus korupsi pe-sangon anggota dewan periode 1999-2004, pengadaan bibit fiktif di Dinas Pertanian (Dispertan), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), dan dugaan ko-rupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar).

Kejaksaan telah menetapkan tersangka dan menahan beberapa orang dalam kasus tersebut. “Kena-pa hanya beberapa orang yang ditahan, sedangkan penetapan tersangka masih banyak dan sam-pai saat ini belum ditahan,” teriak salah satu korlap aksi, Moh Jalil.

Mereka meminta kepada ang-gota DPRD Sampang sebagai wakil rakyat ikut serta memoni-toring penanganan sejumlah kasus tersebut. Hal itu, agar pen-anganan kasus tidak jalan di tem-pat. “Kami minta anggota dewan sebagai controling harus berperan aktif penanganan kasus ini, jan-gan hanya duduk manis wahai wakil rakyat,” ucapnya.

Aksi sempat diwarnai kericu-han karena wakil rakyat tidak segera menemui mahasiswa. Na-mun, akhirnya Wakil Ketua I DPRD Sampang Fauzan Adima menemui massa di depan kantor yang bera-da di Jalan Wijaya Kusuma.

Menurutnya, anggota wakil rakyat selama ini sudah melakukan tugas kontrol sebagaimana mes-tinya. “Tetapi kita serahkan saja

kepada Kejari dalam memproses tipikor. Negara kita ini menggu-nakan asas praduga tidak bersalah, jadi jangan langsung menyalah-

kan, serahkan semua kepada yang bersangkutan,” jelasnya.

Korlap Aksi lainnya, Khalilur Rahman meminta kepada wakil rakyat tidak hanya obral janji. Akan tetapi, perlu bukti dan ki-nerja yang bisa dipercaya. “Baik kalau Bapak dewan akan terus memonitoring, tapi jangan janji saja tetapi harus dibuktikan,” tegasnya.

Mendapat pernyataan itu, ma-hasiswa langsung meninggalkan kantor DPRD dan melanjutkan aksinya di kantor Kejaksaan Neg-eri Sampang. Sebelumnya, aksi dimulai dari depan Pasar Sriman-gunan Sampang secara long march menuju kantor DPRD dan Kejari.

Mereka menuntut agar seluruh kasus tipikor segera dituntaskan. Lakukan penahanan bagi pejabat negara yang berstatus tersangka. Mereka meminta Kejari selesaikan dugaan korupsi pesangon yang melibatkan anggota dewan.

Terpisah, Kasi Intel Kejari Sampang, Sucipto saat menemui massa, mengklaim, sejauh ini telah maksimal berupaya menun-taskan penanganan kasus tipikor. “Kita bukan tidak terbukti, terbuk-ti kasus Dispertan sudah ada dua tersangka yang sudah dilimpah-kan ke Tipikor Surabaya dan sudah menjani persidangan,” tuturnya.

Jalan KakiSementara puluhan maha-

siswa yang tergabung dalam Him-punan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep, melakukan ora-si di sepanjang Jalan Trunojoyo Sumenep, Selasa (28/10) dengan cara berjalan kaki. Kegitan terse-but dilakukan sebagai bentuk re-fleksi peran pemuda dalam proses lahinya sumpah pemuda pada tangal 28 Oktober 1928.

Pantauan Koran Madura, se-jumlah mahasiswa dari berbagai

perguruan tinggi, selain berorasi juga membawa poster yang ber-tuliskan salah satunya ’Sumenep Maju Bersama Pemuda’, ’Seman-gat Pemuda Adalah Harapan Bangsa’ dan bentuk tulisan lain yang mengungkapkan peran pe-muda di masa lampau yang saat ini mulai punah.

Setelah sampai di sebelah barat taman bunga, sejumlah ma-hasiswa tampak berkumpul dan melakukan orasi kembali. Mereka mengungkapkan peran pemuda dalam membangun Negara Kes-atuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua HMI Cabang Sumenep Hanafi menjelaskan, dilakukann-ya kegitan tersebut sebagai lang-kah kecil dalam rangka memberi-kan penyadaran terhadap para pemuda untuk selalu berkiprah memperbaiki negara.

”Jadi, kami anggap berdosa dan bersalah jika para pemuda saat ini tidak melakukan refleksi sekicil ini. Apalagi, saat ini meru-pakan momentum untuk mem-peringati hari lahirnya sumpah pemuda,” katanya sambil mem-bentangkan bendera yang ber-warna hijau hitam tersebut.

Bahkan, sebagai langkah konkret lainnya dalam memper-ingati lahirnya sumpah pemuda, pihaknya bersama sejumlah ma-hasiswa lain akan melakukan pendampingan terhadap sejum-lah pemuda yang berda di Kabu-paten Sumenep.

Pendapingan tersebut akan dilakukan di berbagai kecamatan. Salah satunya yang menjadi sasa-rannya, adalah Kecamatan Dasuk, dan Kecamtan Ambunten. ”Jadi, selain kami akan memberikan penyadaran terhadap sejumlah pemuda, kami juga akan mem-berikan bimbingan sekaligus pen-dampingan kepada nelayan mau-pun petani. Itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian para kaum pe-muda dalam membangun bangasa ini,” tukasnya.

=RYAN HARIYANTO/ JUNAEDI /MK

Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (GMP2R) bersitegang dengan aparat Polres Sampang saat berunjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, Selasa (28/10).

MAHASISwA UNJUK RASA

“Kami minta anggota dewan sebagai kontroling

harus berperan aktif penanganan kasus ini,

jangan hanya duduk manis

Moh. JalilKorlap Aksi GMP2R

Page 18: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Selain melapor kepada Bu-pati Sumenep A. Busyro Karim, meraka juga melaporkan tin-dakan yang dilakukan salah satu cakades kepada sejumlah pejabat tinggi yang berada di Kabupaten Sumenep, seperti Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma dan Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pem-des) Moh. Ramli.

Sekretaris Forsmat, Asis As-mong mengungkapkan, lapo-ran yang disampaikan tersebut, merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarat Kecama-tan Talango, untuk mengawal proses pesta demokrasi ting-kat desa. Sehingga, pelaksanaan pesta demokrasi tersebut ber-jalan sesuai yang diamanatkan undang-undang. Salah satunya, berjalan langsung, umum, bebas, dan rahasia (Luber).

Disinggung desakan pe-nundaan pelaksanaan pilkades, salah satunya disebabkan karena persyaratan dukungan meng-gunakan kartu tanda penduduk (KTP) bagi calon yang melebihi batas maksimal, yaitu lima calon.

Kebijakan itu dinilai telah me-

munculkan fenomena yang da-pat mengurangi keabsahan pesta demokrasi. Menurutnya, akibat dari kebijakan itu kini di desan-ya marak jual-beli KTP sebagai bukti dukungan. ”Kondisi seperti ini sangat menguntungkan bagi cakades yang bermodal besar,” kata laki-laki berusia 33 tahun itu.

Bahkan, mereka menilai ben-tuk dukungan melalui KTP terse-but, sudah termasuk money poli-tics (politik uang) kasus itu juga tidak selaras dengan rencana pemerintah untuk menghapus biaya pilkades bagi calon. Sebab, dengan adanya jual beli KTP calon dipaksa untuk mengeluarkan bi-aya. ”Kalau memang pemerintah berkeinginan, kami siap berdialog dan memberikan solusi alternatif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.

Menanggapi hal itu, Kabag Pemdes Setkab Sumenep Moh. Ramli mengatakan jadwal pelak-sanaan pilkades merupakan ke-bijakan dari Bupati Sumenep A Busyro Karim. Selama tidak ada rekomendasi, dirinya tidak mungkin mengubah jadwal yang telah disosialisasikan kepada

masyarakat.Dikatakan, terkait dugaan

jual-beli KTP, pihaknya men-yarankan agar masyarakat untuk tidak menjual dukungannya. Se-lain dilarang, jual-beli dukungan bisa menyebabkan cakades yang

terpilih tidak pro-rakyat. ”Saya sarankan agar warga tidak men-jual dukungannya dengan Rp 30 ribu sampau Rp 50 ribu,” katanya.

Semakin dekatnya pelak-sanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak bertahap,

persoalan demi persoalan terus bermunculan. Setelah muncul isu intimidasi dan permalsuan iden-titas calon kepala desa (cakades), kini muncul permintaan pen-udaan pelaksanaan pilkades.

=JUNAEDI/MK

Warga Poteran Lapor BupatiTerkait Maraknya Dugaan Jual Beli Dukungan dalam PilkadesSUMENEP – Karut marutnya persiapan pelaksanaan pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa/Kecamatan Talango, Pulau Poteran, seperti jual-beli dukungan, dilaporkan kepada Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Selasa (28/10). Mereka meminta agar pemerintah menunda pelaksanaan pesta demokrasi yang bakal digelar bulan depan. Laporan tersebut disampaikan Forum Silaturrahmi Masyarakat Talango (Forsmat).

LAPOR. Sekretaris Forum Silaturrahmi Masyarakat Talango (Forsmat), Asis Asmong, memperlihatkan bukti lapor di Gedung DPRD Sumenep, Selasa (28/10).

SUMENEP- Persoalan pem-bangunan monomen keris di Jl. Depenogoro, hingga saat ini se-makin meruncing. Sebab semua pihak terkesan tidak mau tahu terkait pelanggaran yang nya-ta-nyata terjadi dalam proses pembangunannya. Meski pem-bangunannya tidak berizin, na-mun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep tidak mau tahu.

Kepala Satpol PP Kabupaten Sumenep, Abd Madjid seakan tak peduli terhadap kenyataan pelanggaran peraturan daerah

(perda) yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dalam pembangunan monumen yang akan diresmikan saat peringatan hari jadi Kabu-paten Sumenep nanti.

Madjid mengatakan, pem-bangunan monumen keris itu sudah dirapatkan bersama SKPD terkait. Sehingga, ia mengata-kan pembangunan monomen tersebut sudah mendapatkan izin dari Badan Pelayanan Periz-inan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sumenep. "Kayaknya sudah ber-izin," kata Madjid terkesan tidak

yakin dengan ucapannya.Ketika dijelaskan, bahwa

pembangunan monumen keris itu masih belum mendapatkan izin dari BPPT Sumenep, Mad-jid enggan berkomentar. Saat disinggung mengenai tindakan yang akan dilakukan Satpol PP terhadap bangunan tanpa izin tersebut, ia tak berkenan berko-mentar. "Kalau soal itu saya no comment," ucapnya sambil buru-buru mematikan telepon.

Menanggapi sikap Satpol PP yang terkesan tidak peduli ter-hadap monomen tanpa izin itu,

salah seorang aktivis mahasiswa di Sumenep, Herman Pratama mempertanyakan keseriuan Sat-pol PP dalam menegakkan Per-da. Menurutnya, Satpol PP harus profesional dalam menegakkan aturan, tanpa pandang bulu.

"Coba bandingkan, ketika banyak pengemis berkeliaran, PKL yang menyalahi aturan, sam-pai perumahan yang tak berizin, Satpol PP begitu berani melaku-kan pembongkaran. Tapi dalam persoalan ini, di mana Satpol PP? Saya harap, sebagai penegak per-aturan, Satpol PP harus bekerja

sesuai aturan," keluhnya.Sebelumnya diberitakan,

Kepala BPPT Kabupaten Sume-nep, Herman Poernomo men-gatakan bangunan monomen keris itu mestinya mendapat izin dari BPPT, meskipun itu milik pemerintah. Menurutnya, sampai hampir selesai diban-gun, monomen keris itu masih belum mendapatkan izin dari BPPT. “Saya sudah tanyakan kepada dinas terkait, tapi kata mereka masih proses,” tuturnya Senin lalu.

=FATHOL ALIF

MONUMEN KERIS TAK BERIZIN

Satpol PP Tak Mau Tahu

Page 19: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III CSumenep

Kepala ESDM Sumenep, Abd. Kahir mengatakan ren-cana pemasangan tiang di wilayah itu memang sem-pat disosialisasikan kepada masyarakat. Dikatakan, wak-tu itu pemerintah menarget-kan pemasangan tiang akan dilaksanakan pada bulan September lalu. Namun, ia mengakui, rencana itu masih belum terealisasi sampai saat ini.

Kahir menceritakan, pada tahun 2014 pemerintah ber-encana memasang tiang den-

gan jaringannya sebanyak 200 tiang di masing-masing desa yang ada di Kepulauan Giliraja. Namun, lanjutnya, jumlah tiang yang tersedia saat ini masih kurang. Oleh sebab itu, masih perlu ada penambahan jumlah tiang terlebih dahulu sebelum di-pasang. Rencananya, penam-bahan jumlah tiang itu masih akan direalisasikan pada ta-hun 2015 nanti.

Menurutnya, yang men-jadi kendala pemasangan tiang listrik di Giliraja ka-

rena pihaknya kekurangan anggaran. Selain itu, Kahir mengatakan juga karena kurangnya dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) setempat. "Se-andainya anggran sudah ter-sedia semua, dipastikan su-dah terealisasi dengan baik," kata Kahir, Selasa (28/10).

Dikatakan, anggaran yang digunakan untuk pema-sangan tiang listrik tersebut menggunakan anggaran Pe-rubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2014. Diperkira-kan, pemasangan tiang itu akan menghabiskan angga-ran sebanyak Rp 16 miliar.

Lebih lanjut, Kahir men-ceritakan, setelah tiang dan jaringan listrik dipasang di Giliraja, pemerintah juga be-rencana akan membangun rumah listrik dan pengadaan jenset. Namun, imbuhnya, itu akan direalisasikan pada tahun 2015. “Kalau angga-

ran itu sudah tersedia, maka dipastikan pulau itu akan terang benderang, artinya listrik dipastikan normal," paparnya

Jika tak ada kendala lain, imbuhnya, pamasangan tiang akan dimulai minggu depan. Pertama yang akan dilakukan adalah penggalian lubang untuk tiang. “Setelah sudah digali baru tiang akan didirikan. Kemudian akan di-pasangkan jaringan atau ka-bel,” tutupnya.

Sebelumnya, warga Kepu-lauan Gliraja mempertanya-kan keseriuasan pemerintah untuk memasang tiang listrik di daerah itu. Pasalnya, pada bulan Agustus lalu pemerin-tah sudah berjanji akan me-masang tiang listrik beserta jaringannya di Giliraja. Na-mun, sampai bulan Oktober akhir, janji pemerintah itu belum kunjung terealisasi.

=FATHOL ALIF

Pemasangan Tiang Belum Terealisasi

Dikabarkan, realisasi DAK di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep tidak berjalan mulus. Dana sebesar Rp 298 juta yang bersum-ber dari dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2013 itu disinyalir tidak tepat sasaran.

Informasinya, dana ratusan juta itu diberi-kan terhadap dua lembaga yang berada di dua kecamatan, yakni sekolah menengah atas (SMA) yang berada di Kecamatan Pragaan sebesar Rp 158 juta dan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berada di Kecamatan Bluto senilai Rp 140 juta.

"Jika itu benar, tentunya kami sangat men-yayangkan, dan Disdik selaku pengelola anggaran harus segera bertindak dan bertanggung jawab," kata politisi PKB asal kepulauan tersebut kepada Koran Madura.

Menurut Dul Siam, setiap program yang ber-sumberkan dari APBD, wajib hukumnya terealisasi sesuai juknis (petunjuk teknis) dan RAB (Rancana Anggaran Belanja) yang ada. "Kalau memang juknis penggunaan DAK itu untuk RKB (Rehab Kelas Baru), tidak boleh dipergunakan untuk yang lain," terangnya.

Jika dalam kasus tersebut memang ditemu-kan adanya penyalahgunaan anggaran, Dul Siam menganjurkan agar temuan terebut dilaporkan, paling tidan temuan terebut dilaporkan kepada wakil rakyat yang berada di parlemen. Selama ini, pihaknya mengaku belum menerima laporan dugaan itu.

"Kalau dilihat dari segi aturan yang berlaku, me-mang realisasi tersebut sudah melanggar peraturan. Sedangkan penggunaan anggaran yang tidak sesuai anggaran itu harus dikembalikan," tegasnya.

Hal senada juga dikatakan Aktivis Madura Transparan Watch (MTW) Sumenep, Sutrisno. Menurutnya, Disdik harus segera mengambil langkah bijak. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan hal serupa terus terjadi di lembaga lain. "Sebelum hal itu terjadi, lebih baik Disdik segera mengambil keputusan untuk menyelesaikan persoalan terse-but," terangnya.

Sebab jika tidak, akan menimbulkan sentimen dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat itu senidiri. "Jangan sampai ada penilaian yang kurang enak dari masyarakat. Bahkan kami tidak ingin nantinya sampai terjadi aksi anarkis dari warga," ungkapnya.

Sementara Kepala Disdik Sumenep A. Shadik masih belum bisa dimintai keterangan soal langkah penyelesaian kasus tersebut. Saat Koran Madura bertandang ke tempat kerjanya kemarin sekitar pukul 13.45, A. Sahdik akan menghadiri acara di Gedung Korpri Sumenep.

"Tidak bisa ditemui, Mas, karena pukul 14.00, Pak Kadis ada acara bersama Pak Bupati, dan saya sudah ditelepon oleh ajudan mulai tadi. Jadi, kem-bali besok pagi saja," kata salah satu staf Kadisdik A. Shadik di ruang tunggu Kantor Disdik di Jalan dr. Cipto, kemarin. =JUNAEDI/MK

PENDIDIKAN

Disdik Harus Bertanggung JawabSUMENEP - Dugaan tidak tepatnya re-alisasi penggunaan DAK (Dana Alokasi Khusus) di bawah naungan Dinas Pendidi-kan (Disdik) Sumenep, mendapat tang-gapan dari anggota DPRD Sumenep, Dul Siam. Mantan anggota Komisi D DRPD itu meminta agar Disdik bertanggung jawab.

Kepala ESDM Mengaku Kurang Didukung DPRDSUMENEP - Pada bulan Agustus lalu, pemerintah melakukan sosialisasi pemasangan tiang lis-trik di Kepulauan Giliraja, Kabupaten Sumenep. Dalam kesempatan itu, pemerintah berencana memasang tiang listrik pada bulan awal bulan September lalu. Namun, sampai saat ini, rencana itu masih belum terealisasi. Pasalnya, anggaran yang tersedia di kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) Sumenep masih minim.

SUMENEP - Beredarnya foto bugil seorang peremp-uan yang ditengarai maha-siswa Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep menuai kritik dari banyak kalangan. Bukan hanya si perempuan dalam foto itu yang dinilai miring oleh banyak orang, tapi kampusnya pun tak lu-put dari kritik.

Anggota dewan perwaki-lan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi sangat menyayang-kan beredarnya foto tak se-nonoh tersebut. Menurutnya, beredarnya foto tersebut mencerminkan bahwa moral kebanyakan anak muda saat ini sudah di luar batas.

Tak hanya itu, Indra juga menyesalkan jika be-nar yang terdapat dalam foto itu adalah salah satu mahasiswa Unija. Pasalnya, sepengetahuan Indra, kasus semacam itu sudah merupa-kan yang kesekalian kalinya. Ia menilai, Unija sudah ga-

gal dalam mendidik maha-siswanya.

"Saya kira, jika memang benar itu adalah mahasiswa Unija sebagaimana informasi yang beredar, saya sangat menyayangkan sekali hal itu. Beredarnya foto itu men-unjukkan pihak Unija gagal membangun karakter maha-

siswanya," tandasnya, Selasa (28/10).

Lebih lanjut, ia menga-takan, beredarnya foto bugil yang diduga mahasiswa Uni-ja itu memberi kesan bahwa Unija selama ini hanya men-transfer ilmu pengetahuan, tapi tidak pernah memberi-kan arahan kepada maha-

siswanya agar pengetahuan itu harus diimbangi dengan perbuatan yang baik.

"Seharusnya, sebagai lembaga pendidikan tinggi, apalagi digadang-gadang akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri di Sumenep, Unija mampu mendidik mahasiswanya dengan baik. Sehingga ke-jadian-kejadian memalukan seperti itu tidak pernah ter-jadi," tuturnya.

Atas kejadian itu, In-dra mengharap pihak Unija memberikan tindakan tegas terhadap mahasiswa terse-but jika terbukti foto itu ada-lah foto mahasiswa Unija. Agar kejadian itu menjadi yang terakhir kalinya. "Kare-na beredarnya foto itu tidak hanya akan merusak nama baik dan almamaternya, yai-tu Unija. Tapi lebih dari itu, foto semacam itu juga dapat merusak citra Sumenep se-cara umum," tutupnya.

=FATHOL ALIF

FOTO BUGIL

Kampus Gagal Bangun Karakter Mahasiswa

Page 20: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III D Sumenep

SUMENEP - Dalam rangka persiapan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tahun 2014, Persatuan Dokter Gigi Indo-nesia (PDGI) Cabang Sumenep mengada-kan kegiatan bakti sosial di lapangan Ke-camatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Selasa (28/10).

Menurut Wakil Ketua PDGI Cabang Sumenep, Doni, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan kesadaran kepada masyarakat luas arti pending kesehatan gigi. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak di kalan-gan masyarakat yang tidak terlalu peduli terhadap kesehatan gigi.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh PDGI masyarakat

nantinya bisa menjaga kesehatan giginya. Terutama, katanya, agar masyarakat juga dapat memperhatikan kesehatan gigi anaknya. “Karena yang seringkali terjadi, anak-anak kurang peduli terhdap keseha-tan giginya,” katanya.

Selain itu, ia juga berharap kegia-tan itu tidak hanya satu kali. Harapan-nya, kegiatan itu bisa kontinyu. Agar masyarakat Sumenep bisa tahu bahwa di Sumenep ada dokter spesialis gigi. Namun untuk itu, harapnya, pemerin-tah setempat juga harus mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh PGDI ke depan. “Harapannya pemerintah juga bisa lebih memperhatikan keberadaan kami,” tuturnya. =FATHOL ALIF

PDGI Adakan Baksos

SUMENEP – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Kabupaten Sumenep melantik pen-gurus Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) KNPI se-Kabupaten Sumenep juga Temu Pemuda Sumenep di Gedung Nasional In-donesia (GNI), Selasa (28/10).

Prosesi pelantikan dalam acara itu dipimpin oleh Ketua DPD KNPI Sumenep, Achmad Mahsun. Setelah prosesi pelanti-kan, Ketua KNPI Sumenep menyampaikan sambutan.

Dalam kata sambutannya, ia berharap kepada pengurus yang baru dilantik agar dapat menjalankan program organisasi KNPI dengan baik dan benar sesuai ang-garan dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi. DPK KNPI yang baru juga diharap dapat membuat program yang positif dan visioner.

Selain itu, Mahsun juga menekankan

agar sebagai pemuda lebih banyak ber-buat untuk kepetingan masyarakat. Men-urutnya, ke depan KNPI Sumenep akan memulai gerakan ekonomi kreatif. Hal itu dalam rangka meningkatkan kesejahter-aan masyarakat Sumenep. Namun untuk itu, kata Mahsun, KNPI perlu menggali po-tensi yang terpendam dalam diri pemuda Sumenep. ”Karena dari dulu memang, perubahan itu selalu lahir dari pemuda,” tukasnya.

Sementara Bupati Sumenep A. Busro Karim dalam sambutannya berharap agar para pemuda yang ada dalam naungan KNPI tidak hanya pintar, tapi juga memi-liki kepedulian sosial yang tinggi terhadap lingkungannya. Karena menurutnya, ban-yak pemuda hanya pintar tapi tidak peduli terhadap sesama. “Ke depan, saya ingin li-hat program nyata dari KNPI ini,” katanya.

=FATHOL ALIF

DPK KNPI se-Sumenep Dilantik

Pada Kamis (23/10), anggota Satlantas diduga memukul Hadiri (45), warga Desa/Kecamatan Gu-luk-Guluk dan dilakukan visum untuk mengungkap kebenaran dugaan tersebut. Namun hasilnya dirahasiakan. Buktinya, pihak ke-luarga korban saat meminta hasil visum tersebut merasa dipersulit.

Adik Hadiri, Muhammad Hus-nan (27) mengatakan, dirinya saat meminta hasil visum korban, mengaku tidak dikasih oleh pihak rumah sakit. Padahal, dirinya su-dah beberapa kali meminta kepa-da rumah sakit dengan cara yang sopan. ”Sampai saat ini, kami be-lum menemukan titik terang ten-tang hasil visum,” katanya.

Dikatakan, hasil visum itu sangat dibutuhkan oleh keluarga untuk mengetahui kondisi kes-ehatannya. Sebab, dikhawatirkan akibat kejadian itu, Hadiri men-galami luka serius. ”Saya khawatir kakak saya mengalami luka serius seperti gegar otak dan semaca-mnya,” katanya.

Menurutnya, seharusnya hasil visum itu tidak hanya diserahkan kepada aparat kepolisian saja. Ke-luarga pasien juga berhak men-gatahui. Sebab, dengan data itu keluarga bisa mengetahui kondisi korban.

Kabid Pelayanan RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep Tatik Kris-tiowati membenarkan bahwa di-

rinya tidak memberikan hasil vi-sum tersebut. Sebab, hasil visum tersbut bukan untuk dikonsumsi umum, melainkan untuk bahan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. ”Siapa pun tidak boleh, itu hanya untuk bahan penyelidikan pihak ke-polisian,” katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Kasi Rawat Jalan RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Asfan Efendi. Bahkan, sesuai kode etik kedokteran, memang hasil visum tersebut tidak bisa dikomsumsi secara umum. ”Jadi, kalau misal-kan pihak keluarga, famili korban, dan insan pers mau mengetahui hasil visum tersebut, silakan bisa koordinasi dengan pihak kepoli-sian,” terangnya.

Sementara Kapolres Sumenep AKP Marjoko Melalui Humas Pol-res Sumenep AKB Jaiman men-gatakan, saat ini pihak kepolisan sudah mengantongi hasil visum tersebut. Hanya saja masih belum bisa merilis hasil visum tersebut. ”Untuk visumnya kami masih be-

lum tahu. Soalnya masih di tan-gan beliau (Kapolres Sumenep),” akunya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan penye-lidikan secara mendalam. Ter-masuk akan memeriksa korban itu sendiri. ”Yang jelas setelah kondisi korban sembuh, kami juga akan melakukan pemerik-saan,” tegasnya.

Untuk diketahui, pada hari Kamis (23/10) sekitar 9 per-sonel Satlantas Polres Sumenep menggelar operasi gakum di ja-

lan raya Desa Ketawang Laok, Kecamtan Guluk-Guluk. Operasi tersebut, dilakukan sebagai upaya untuk mengungkap maraknya curanmor yang dinilai meresah-kan warga itu.

Namun sayangnya, saat ope-rasi berlangsung, salah satu petu-gaas diduga memukul Hadiri. Aki-batnya, Hadari mengalami luka parah di bagian kepala, dan luka lecet di bagian muka serta luka lecet di bagian lengan kanan. Bahkan akibat lukanya itu, kor-ban pingsan selama kurang lebih lima jam.

Pada saat itu Hadari lang-sung dilarikan ke Puskesmas Ke-camatan Ganding, namun tidak lama kemudian Hadari dirujuk ke RSUD dr. Moh. Anwar Sume-nep. Korban baru sadar setelah mendapat penanganan medis dr. Moh. Anwar Sumenep. Saat ini kondisi korab masih terbaring lemas dan mengeluh kesakitan di bagian kepala dan sering muntah-muntah.

=JUNAEDI

Hasil Visum DirahasiakanRSUD dr. H. Moh. Anwar: Itu untuk Bahan Penyelidikan

SUMENEP – Hasil visum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar terhadap Hadiri, korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh petugas Satlantas (Satuan Lalu Lintas) Polres Sumenep dirahasiakan.

Untuk visumnya kami masih belum tahu. Soalnya masih di tangan beliau (Kapolres

Sumenep),”

AKB JaimanHumas Polres Sumenep

Bupati A. Busyro Ka-rim dan Ketua TP PKK Nur Fitriana meng-hadiri baksos yang digelar PDGI, Selasa (28/10)

Ketua DPD Komite Na-sional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sume-

nep Ahmad Mahsun melantik DPK KNPI,

Selasa (28/10) di Ge-dung Nasional Indonesia

Sumenep.

Page 21: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III ESumenep

Pihaknya menilai lamban-nya penetapan alat kelengka-pan dewan tersebut, disebab-kan karena sejumlah anggota dewan masih mementingkan kegiatan yang bersifat sek-toral atau partai politik (par-pol) dibandingkan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kepentingan umum, seperti pembahasan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2015 yang hingga saat ini masih be-lum selesai.

”Idealnya, anggota dewan yang sudah duduk di ruang DPRD itu, tidak lagi mengede-pankan kepentingan yang bersifat sektoral. Bahkan, harus mengutamakan kepent-ingan masyarakat umum. Na-mun kenyataannya berbeda,” katanya, Selasa (28/10).

Selain karena persoalan tarik ulur kepentingan sektoral, lambannya pembahasan terse-

but, juga akibat pengaruh kuali-tas individu yang dinilai kurang mumpuni. ”Disadari atau tidak, saat ini masih ada beberapa anggota yang kemampuanya diragukan, sehingga dalam menjalankan amanat, masih jauh dari yang diinginkan masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu bukti konk-retnya, saat ini sejumlah anggota dewan masih belum mampu menyelesaikan alat kelengkapan dewan. Bahkan, saat ini sejumlah pimpinan masih melakukan konsultasi terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Padahal, persoalan itu tidak boleh berlangsung lama. Para wakil rakyat yang saat ini duduk di gedung perlemen harus menyamakan persepsi. Sehingga, alat kelengkapan DPRD segera bisa terbentuk.

”Sejak dilantik pada Jum’at (21/8) lalu, seharusnya lang-

sung fokus untuk melengkapi alat kelengkapan. Termasuk penetapan keanggotaan dan pimpinan komisi. Karena se-lama alat kelengkapan tidak terbentuk, anggota DPRD tidak bisa bekerja,” terangnya.

Apalagi, pembentukan alat kelengkapan merupakan kepentingan masyarakat. Sebab, melalui itu masyarakat bisa menyampai-kan aspirasinya. Sehingga, apa pun konsekuensinya harus di-dahulukan.

”Seharusnya saat ini para wakil rakyat itu sudah tidak membahas persoalan itu. Tapi, mereka sudah fokus pada tugas mereka masing-masing layaknya kabupaten yang lain. ”Apalagi, waktu pembahasan APBD su-dah mepet. Padahal, APBD merupakakan kepentingan masyarakat yang sifatnya sangat mendesak,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep Moh. Hanafi mengatakan, lamban-nya pembahasan alat keleng-kapan tersebut, bukan faktor kepentingan yang bersifat personal. Melainkan disebab-

kan adanya penafsiran yang berbeda tentang distribusi keanggotaaan komisi.

”Sesuai PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 16/2010 tentang Pedoman Penyusu-nan Peraturan, DPRD tidak menyebutkan secara spesifik. Sehingga di sana masih ban-yak penafsiran yang berbeda,” katanya.

Oleh sebab itu, agar tidak ada penumpukan dalam satu komisi, maka pimpinan mengeluarkan surat keputu-san yang membatasi jumlah anggota menjadi 25 persen. Hanya saja, lanjut Hanafi, kebijakan itu ditentang oleh anggota dewan yang lain.

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku agar tidak terjadi persoalan pada pengambilan keputusan dikemudian hari, unsur pimpinan sepakat un-tuk menunda pembahasan itu. ”Saya sudah berkoor-dinasi dengan pemerintah provinsi mengenai hal itu. Namun, untuk rapat paripur-na lanjutan kita masih men-unggu kesepakatan anggota yang lain,” ungkapnya.

=JUNAEDI/MK

Kinerja Wakil Rakyat Dinilai Lelet

SUMENEP – Walaupun Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Buta Aksara pada pertengahan tahun 2014, namun keberadaanya masih belum bisa dit-erapkan di kabupaten ujung timur Pulau Ma-dura ini.

Belum diterapkannya perda itu, disebab-kan pihak eksekutif belum menerbitkan Per-bup (Peraturan Bupati). Padahal, keberadaan perbup itu sangat dibutuhkan. Akibatnya, perda produk legislatif tersebut terkesan sia-sia.

”Memang saat ini masih banyak perda yang telah dihasilkan oleh kami (DPRD pe-riode 2009-2014) yang masih belum ada per-bupnya. Sehingga, perda tersebut tidak bisa diterapkan,” kata anggota DPRD Sumenep, Dul Siam.

Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa asal kepulauan itu, keberadaan per-bup sangat dibutuhkan. ”Selama masih be-lum ada perbupnya, maka perda itu tidak bisa diterapkan,” ujarnya, Selasa (28/10).

Perbup tersebut, nantinya akan menjadi acuan penerapan perda di lapangan.”Kami tidak mengerti, mengapa sampai saat ini, pemerintah masih belum menerbitkan per-bupnya. Padahal, untuk menerbitkannya tidak membutukan waktu yang begitu lama,” terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya selaku wakil rakyat, mendesak agar pemkab pro-aktif un-tuk segera menerbitkan perbup itu sendiri. Hal itu melihat keberadaan perda terse-but sudah ditunggu olah masyarakat secara umum.

”Kami yakin, pihak pemerintah juga mempunyai anggapan yang sama dengan kami. Maknya, kami harap agar pemer-intah segera menerbitkannya. Sehingga, adanya perda itu segera bisa dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Kendati demikian, pihaknya optimis jika perda buta aksara itu bisa diterapkan di akhir tahun 2014. ”Hasil koordinasi terakhir den-gan pihak pemerintah, saat ini penyusunan perbup itu sudah berlangsung. Jadi, kalau se-lesai dalam jangka waktu satu bulan ini, akh-ir tahun sudah bisa diterapkan,” terangnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep Hadi Soetarto masih belum bisa memberikan kepastian terkait target penyelesaian perbup itu sendiri. Sebab saat dihubungi melalui telepon selulernya, tidak merespons walaupun dana sambungn-ya terdengar aktif.

Untuk diketahui, dalam perda tersebut akan mengatur banyak hal, salah satunya tentang legalitas anak didik. Sebab, ketika perda tersebut sudah diterapkan, guru ngaji akan diberi keleluasaan untuk mengeluarkan sertifikat terhadap semua anak didik yang sudah dianggap mumpuni mengaji.

Sertifikat tersebut, berguna untuk dijadi-kan bukti ketika anak didik tersebut akan mel-anjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

=JUNAEDI/MK

PERDA BUTA AKSARA

Terganjal Peraturan Bupati

DPRD Lebih Mementingkan Kepentingan SektoralSUMENEP – Tertudanya penetapan alat keleng-kapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep periode 2014-2019 terus mendapat kri-tikan dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik dan hukum, Rausi Samurano.

SUNYI. Kantor DPRD Sumenep tampak sunyi, Selasa (28/10). Bahkan lebih separuh anggota dewan tidak masuk kantor.

Page 22: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 29 OKTOBER 2014No. 0473 | TAHUN III

PAMEKASAN - Sejum-lah aset milik Pemerin-tah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan yang tak layak pakai dibiarkan tak teru-rus. Aset-aset itu dibiarkan terbengkalai, bahkan belum ada upaya untuk dilakukan penghapusan. Akibatnya aset yang ada makin rendah nilainya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan, Taufikurrah-man mengakui masih banyak aset yang tidak terurus di masing-masing kantor, baik aset bergerak atau diam. Namun, menurutnya, BKPA tidak mempunyai kewenan-gan untuk melakukan lelang begitu saja.

Pasalnya, jelas Taufik, penghapusan aset ada-lah hak masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ber-sangkutan. Sebab, aset itu terdaftar sebagai hak milik SKPD. Sehingga jika akan dilakukan penghapusan perlu ada pengajuan pele-langan dari SKPD, agar dapat dilakukan proses lelang sesuai jadwal pen-gajuan.

”Kami tidak bisa mel-akukan penghapusan mela-lui lelang kalau tidak ada pengajuan dari SKPD. Kami menunggu permintaan dari SKPD yang memilikinya. Ketika mereka mengaju-kan baru kami lakukan penjadwalan lelang pada barang yang diusulkan itu,” katanya.

Akibat tidak kunjung di-lakukan penghapusan kondisi barang yang semula cukup bagus makin memprihatin-kan. Tentunya, semakin rusak, nilai jualnya akan semakin murah ketika akan digelar lelang.

Menanggapi harga barang yang semakin lama semakin murah, Taufik menjelaskan hal itu tidak menjadi persoalan, sebab tidak ada aturan aset harus dijual sebelum barang rusak. Harga barang yang dilelang sesuai dengan kondisi barang. Jika tidak bisa digunakan maka dijual seharga rongsokan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH)

ASET PEMKAB

Nilai Aset Semakin Rendah

Tunggakan tersebut merata atau semua kabupaten di Pu-lau Garam itu mempunyai utang ke Bulog Madura. Kepala Bulog Subdivre XII Madura, Suhariyono mengatakan semua kabupaten di Madura mempunyai tunggakan. Kabupaten Sumenep Rp 766 juta lebih, Pamekasan Rp 1,8 M leb-ih, Sampang Rp 1,4 M lebih dan Bangkalan punya tunggakan Rp 234 juta.

“Tunggakan terendah itu Kabupaten Bangkalan, disusul

Sumenep, kemudian Sampang, sedang Kabupaten Pamekasan tunggakannya tertinggi. Selain itu sejak tiga bulan terakhir juga masih banyak raskin yang belum ditebus di Madura,” ka-tanya.

Untuk itu, jelas Suharyono, untuk menekan nilai tungga-kan raskin pihaknya secara ak-tif terus melakukan koordinasi dengan pihak pemkab di empat kabupaten tersebut, termasuk dengan pihak kecamatan, serta

pihak desa sendiri yang memi-liki tunggakan raskin pada ta-hun ini.

Terangnya, upaya itu dilaku-kan melalui berkirim surat se-cara resmi, kemudian juga men-datangi langsung pihak pemkab dan meminta agar tunggakan raskin itu bisa segera diselesai-kan.

“Jadi, mulai dari pemerintah tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, kami selalu ingatkan untuk secepatnya menyelesaikan administasi keuangan itu agar kedepannya bisa lancar,” ungka-pnya.

Lanjutnya, secara umum pola distribusi raskin tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu melalui aparat desa yang bersangkutan. Tugas Bulog hanya

mendistribusikan bantuan beras tersebut dari gudang ke titik dis-tribusi, yaitu ke balai desa. Se-dangkan dari desa ke masyarakat penerima manfaat sudah menjadi tugas aparat desa yang bersang-kutan,” katanya.

Data di Bulog Subdirve XII Madura, warga miskin penerima program bantuan raskin tahun 2014 ini, dari empat kabupaten tersebut sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS). Jumlah penerima bantuan terbanyak ada-lah Kabupaten Sumenep 116.378 RTS, disusul Kabupaten Sampang sebanyak 108.647 RTS, kemudian Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Dan paling sedikit, Kabupaten Bangkalan sebanyak 85.068 RTS.

=ALI SYAHRONI/UZI

Raskin se-Madura Mengendap Rp 4,3 MPola Pendistribusian Masih Melalui Aparat DesaPAMEKASAN - Empat Kabupaten di Madura, yaitu Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan masih mempunyai tunggakan ke Bulog Subdivre XII Madura. Nilai tunggakan dari masing-masing kabupaten tersebut mencapai Rp 4,3 miliar.

MENUMPUK. Beras untuk masyarakat miskin di Gudang Bulog di Jalan Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Page 23: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III GPamekasan

PAMEKASAN - Penanga-nan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Embung di Desa Bangkes, Kecama-tan Kadur, Pamekasan, belum ada kejelasan. Bahkan warga yang sempat dijanjikan do-kumen perencanaannya oleh DPRD juga belum dipenuhi. Akibatnya warga menengarai pembangunan embung terse-but tanpa dokumen perenca-naan.

Salah seorang ahli waris pe-milih lahan yang terkena dampak, Faridi mengatakan proyek terse-but dianggap bermasalah, karena seluruh SKPD di Pamekasan tidak menyimpan dokumen peren-

canaan pembangunan embung tersebut. Dokumen yang dimak-sud mulai dari Master Plan, Studi Kelayakan, Detail Enginering De-sign (DED) dan dokumen dampak lingkungan.

“Saya sudah konfirmasi ke Komisi III, katanya masih beru-saha mencari dan BLH juga mengaku tidak pernah men-gurus dokumen lingkungannya (Amdal). Jadi kesimpulannya itu, sejak awal pembangunan embung itu bermasalah,” ka-tanya.

Lanjut Faridi, semestinya setiap proyek sudah direncana-kan, sehingga tidak berdampak lagi setelah selesai dibangun.

Jika kemudian tidak ada doku-men perencanaan, permasala-hannya bukan sekedar pembe-basan lahan, tapi pelanggaran. Untuk itu, pihaknya tetap mem-perjuangkan masalah itu baik melalui jalur hukum maupun secara politik.

“Siapapun yang bermain-masin dengan proyek ini harus diseret ke meja hijau, supaya menjadi pelajaran dan tidak selalu menyepelekan proyek. Ketika sudah berdampak pada masyarakat, semuanya baru ketahuan jika pembangunan itu tanpa dokumen pelengkap, utamanya dokumen lingkun-gan,” ungkap Faridi.

Terpisah, Kepala Badan Ling-kungan Hidup (BLH) Pamekasan, Amin Jabir mengatakan dokumen lingkungan yang dipersoalkan warga terdampak itu, bukan ke-wenangan Pemkab Pamekasan, untuk menentukannya karena Embung Bangkes adalah proyek nasional dengan anggaran dari APBN.

“Kewajibannya dokumen lingkungannya itu bukan Amdal tapi UKL/UPL (Upaya Pengelo-laan Lingkungan / Upaya Pe-mantauan Lingkungan), meng-ingat luasan, dampak dan yang terkait dengan indikator penyu-sunan dokumen lingkungan,” ujar Jabir

Mengenai dampak lingkun-gan, Jabir mengakui memang ada beberapa tanah warga yang belum dibebaskan, namun ter-imbas. Menurutnya, setiap pem-bangunan pasti mempunyai dampak, air tergenang itu bisa dikatakan terdampak namun harus ada kajian yang kompre-hensif.

“Dampak yang ditimbul-kan itu dampak ekologis yang memang pasti terjadi dan berupa genangan air, tapi sig-nifikansi dampak sosiologis dalam artian penghasilan dan semacamnya belum kami li-hat,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

PEMBANGUNAN EMBUNG

Ditengarai Tanpa Dokumen Perencanaan

Ketua Forum Guru Madrasah Diniyah Pamekasan, Muzam-mil Imron mengaku sepanjang program Bosda digulirkan oleh Gubernur Jawa Timur, Pemkab Pamekasan hanya memberikan dana pendamping dua kali.

Masing-masing pada tahun 2010, pada masa kepemimpinan Mantan Bupati Pamekasan Kholi-lurrahman, dan pada Kepemimpi-nan Bupati Achmad Syafii, tahun 2014 ini. Sementara pada tahun 2011-2012 hingga 2013 tidak ada dana pendamping dari APBD Pamekasan, sebagaimana amanat Gubernur Jawa Timur yang mengisyaratkan, agar pemkab di 38 kabupaten/kota memberikan dana pendamping terhadap ban-tuan operasional tersebut.

Menurut Muzammil, guru madin telah banyak berperan dalam mencetak generasi Pame-kasan yang berakhlaq mulia dan memiliki karakter yang baik. Sebagaimana semangat ikon Gerbang Salam.

Ia berharap, Bupati Pame-kasann Achmad Syafii pada tahun 2015 mendatang, bisa memenuhi permintaan ribuan guru madin di Pamekasan. Yakni memenuhi

6 bulan dari sisa APBD Jawa Tmur. Sebab, selama ini lembaga pendidikan madin, mulai dari pembangunan fisiknya hingga bi-aya operasional pendidikan, lebih banyak dibantu masyarakat yang jumlahnya sangat terbatas.

Bahkan ada sebagian madra-sah diniyah yang proses Kegiatan Belajar Mengajarnya (KBM) di Emperan Masjid, karena kondisi bangunan fisiknya sudah tidak layak ditempati.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pemkab Pamekasan, Taufi-kurrahman mengakui APBD Pamekasan 2014 memberi-kan dana pendamping untuk bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) sebesar Rp 3.132.000.000,- sementara men-genai penggunanya ia memas-rahkan sepenunya kepada Dinas Pendidikan, yang memiliki kewenangan dengan hal itu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan, Slamet Gustiantoko mengakui dana pendamping tersebut merupakan tambahan dari bantuan keuangan provinsi terhadap guru madin yang sudah dicairkan sebel-

umnya. Penggunaannya, sama dengan bantuan bosda madin yang dicairkan kepada 1.400 lembaga Madin dan guru swasta di Pamekasan.

Sebelumnya Bupati Pame-kasan, Achmad Syafii berkomit-men akan memberikan perhatian

lebih kepada guru madin di Pamekasan. Sebab, diakui guru madin telah banyak berperan dalam mensukseskan pendidikan agama di Pamekasan.

Bentuk perhatiannya terse-but kata Syafii akan diwujudkan dalam bantuan operasional ke-

pada guru madin dan operasional kelembagaan berupa bosda. Termasuk bantuan pembangunan fisik sekolah. Tetapi, semuanya itu akan dilakukan disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki daerah.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Guru Madin KecewaDana Pendamping Bosda dari APBD Hanya 2 BulanPAMEKASAN - Sejumlah guru madrasah diniyah (Madin) di Kabupaten Pamekasan mengaku kecewa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang hanya mengalokasikan dua bulan dana pendamping bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Harapan merekaa, APBD dapat menga-lokasikan 6 bulan dana pendamping dari sisa Bantuan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Page 24: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN IIIH PamekasanPamekasan

Data yang diperoleh 90% dari jumlah siswa tersebut men-gaku pernah berpacaran. 36% mengaku tidak hanya sekadar berpacaran, melainkan pernah melakukan cipika-cipiki dengan pasangannya. 30% siswa tidak hanya sekadar cipika-cipiki melainkan lebih dari pada itu. Sementara 14% lainya siswa Pamekasan mengaku pernah melakukan hubungan seks den-gan pasangannya.

Itu disampaikan Abrari di hadapan puluhan pemuda Pame-kasan, mulai siswa dan maha-siswa dalam sarasehan pemuda di Pendopo Ronggosokowati Pamekasan, Selasa (28/10).

Mantan jurnalis senior yang kini menjadi pengamat psikologi Madura ini menambahkan data tersebut terjadi pada tahun 2005.

Kala itu arus informasi dan tel-ekomonikasi publik di Pamekasan tidak secepat saat ini. Ia tidak per-nah membayangkan kondisi pada tahun 2014 ini justru lebih parah dan datanya berbanding terbalik dengan tahun 2005 tersebut.

Menurut Abrari, perkembangan zaman telah menggeser berbagai cara manusia hidup bermasyarakat dan memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Secara dasar, manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang memang interdependen satu dengan yang lain. Masing-masing membutuh-kan manusia yang lainnya, dan bagaimana manusia hidup.

Pria yang kini hijrah men-jadi politisi ini mengang-gap pemerintah kurang te-gas dalam memperlakukan masyarakatnya. Seharusnya

Negara harus mampu memaksa warganya untuk berbuat baik, sehingga masyarakatnya akan terpaksa berbuat baik. Apabila masyarakatnya sudah terbiasa berbuat baik, maka berbuat baik akan menjadi kebiasaan yang akan dilakukan setiap hari.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Informasi Jawa Timur, Im-aduddin, yang juga hadir dalam sarasehan pemuda tersebut menyesalkan dengan peraturan audiensi yang pernah dibuat oleh DPRD Pamekasan. Seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di masa transparansi publik saat ini.

Cara-cara itu, kata mantan Ketua KPU Pamekasan ini, akan menutup kran pemuda dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil-wakilnya di parlemen.

Imadudin yang duduknya ber-dampingan dengan Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, berkali-kali mengaku kecewa terhadap ketentuan tersebut. Sekalipun pada akhirnya ketentuan tersebut harus dicabut, setelah mendapat protes dari elemen pemuda dan mahasiswa Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/RAH

Abrari Beberkan Krisis Moral PemudaPerkembangan Zaman Menggeser Cara Manusia Hidup

PAMEKASAN - Abrari, tokoh budaya Madura, membe-berkan kebobrokan moral Pemuda Pamekasan. Hasil riset yang pernah dilakukan dirinya bersama dengan mahasiswa Muhammadiyah Malang pada tahun 2005 silam terhadap 300 siswa di tiga sekolah negeri di Pamekasan membuktikan begitu bebasnya pergaulan.

NARA SUMBER. Abrari saat menjadi pemateri dalam sarasehan pemuda di Pendopo Ronggosokowati Pamekasan, Selasa, (28/10).

PAMEKASAN - Rektor Uni-versitas Madura, Abdur Rozik menyatakan kemerosotan mor-al Pemuda Pamekasan sudah berada di titik kronis, sangat memprihatinkan. Itu dibukti-kan dengan beberapa kejadian amoral yang melibatkan pemu-da di Pamekasan.

Mulai dari pelaku pencu-rian yang melibatkan pemuda, cabe-cabean yang melibatkan pemuda, tertangkapnya peker-ja seks komersial (PSK) yang melibatkan pemuda hingga aksi tawuran yang melibatkan usia produktif pemuda Pame-kasan.

Menurut pria berkecamata ini, pemuda seharusnya men-jadi benteng utama dalam pe-rubahan lebih baik terhadap pembangunan Pamekasan dan Negara pada umumnya. Bukan justru sebaliknya membeban-kan terhadap Negara.

Abdur Rozik menyata-kan ada beberapa faktor yang menyebabkan moral pemuda Pamekasan merosot, di antara-nya faktor kemajuan media ko-munikasi sosial yang memuat konten-konten negatif yang bisa merusak mental generasi muda Pamekasan.

Sementara kemajuan media komonikasi itu su-lit dibendung. Jika tidak ada penyadaran oleh pemuda itu sendiri. Sehingga diperlukan bimbingan khusus untuk men-gubah pradigma pemuda ke hal-hal positif yang memacu kemandirian pemuda, melalui pengembangan kreativitas dan pengembangan potensi yang dimiliki pemuda.

Selanjutnya kepedulian orang tua kepada kaum muda masih sangat rendah. Akibatnya kaum muda lebih memilih ke-bebasan untuk melakukan apa saja. Sekalipun harus memberh-alakan materi.

Identitas Pamekasan seba-gai Kota Gerbang Salam masih belum jelas perannya mem-bendung prilaku amoral yang dilakukan oleh pemuda Pame-kasan. Memperbaiki moral pe-muda tidak sepenuhnya menja-di tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh masyarakat Pamekasan. Mulai dari sekolah, guru, tokoh agama, ulama, dan pendeta memiliki tanggung jawab yang sama untuk meru-bah moral buruk pemuda Pame-kasan.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Pamekasan, Hofifi menilai kemerosotan moral yang men-impa pemuda Pamekasan, tidak semata-mata karena pemuda. Melainkan kurang perhatiannya pemerintah terhadap pemuda. Akibatnya, prilaku amoral ser-ing terjadi dilakukan oleh pe-muda.

Ia meminta pemerin-tah untuk lebih menggerak-kan kegiatan-kegiatan budi pengerti dan pendidikan akhlak. Selama ini yang terjadi di sekolah, para siswa lebih banyak dibidik menjadi orang pintar. Namun sangat sedikit pendidikan akhlak dan budi pengertiannya. Sehingga tidak sebanding antara pengeta-huan umum dan pengetahuan akhlak dan budi pengertian-nya.

=FAKIH AMYAL/RAH

DEKADENSI

Moralitas Pemuda Ada di Titik Kronis

DITANGKAP. Remaja (16) yang mengaku menjadi pemandu karaoke di-tangkap Pol PP.

Page 25: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473| TAHUN III IPamekasan

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik menyatakan seharusnya pemerintah mem-berikan contoh yang baik ke-pada perusahaan, yakni dengan memberikan upah kepada tenaga honorer sesuai dengan UMK yang sudah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur.

Selama ini, kata Apik, peru-sahaan sering menjadi sasaran, karena tidak mampu membayar

upah buruh sesuai UMK. Semen-tara di internal pemerintah sendi-ri, belum sepenuhnya menjalan-kan ketentuan yang diamanatkan Gubernur Jawa Timur tersebut.

Menurut Politisi Partai Nas-dem ini, informasi yang diter-imanya upah karyawan honorer yang bekerja di Pemkab Pame-kasan, masih dibawah UMK dan jauh dari harapan. Sementara tu-gasnya, tidak jauh beda dengan

karyawan yang berstatus PNS.Sudah selayaknya kata Apik,

Pemkab mengeluarkan regulasi khusus tentang upah karyawan honorer, yang disesuaikan den-gan kebutuhan hidup layak (KHL) saat ini.

“Selama ini perusahaan saja yang sering dituntut agar pem-bayarannya sesuai dengan UMK, sementara, karyawan honorer di Pemkab gajinya masih dibawah UMK,” ujarnya.

Plh. Kepala Bidang Pem-binaan dan Pengawasaan Ke-tenagaan Dinsosnakertrans, Ali Khusni mengaku tidak memi-liki kewenangan untuk mende-sak SKPD yang memperkerjakan tenaga honorer. Sebab, lembag-anya hanya bertugas mengawasi

dan mengontrol upah buruh pe-rusahaan saja.

Selayaknya, kata dia, pemer-intah harus memberikan contoh dengan memberlakukan UMK ke-pada setiap buruh honorer yang dipekerjakan di masing-masing instansi. Sehingga, pengusaha da-pat mencontoh penerapan UMK-nya.

Sebelumnya, Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigra-si (Dinsosnakertrans) Pemkab Pamekasan, mengajukan kenai-kan Upah Minimun Kabupaten (UMK) tahun 2015.

Pada tahun 2014 ini, UMK Kabupaten ini mencapai Rp 1.090.000. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun 2013 yang hanya Rp 1 juta. Pada tahun 2015

Dinsosnakertrans kembali men-gusulkan kenaikan UMK sebesar Rp 1.150.000 kepada Gubernur Jawa Timur, atau mengalami ke-naikan sebesar Rp 60 ribu dari ta-hun sebelumnya.

Perbedaan pendapat menge-nai angka usulan UMK tersebut terus bergulir saat pembahasan. Perwakilan penguasaha meng-inginkan UMK diusulkan Rp 1.140.000, sementara perwakilan buruh menginginkan kenaikan mencapai Rp100 ribu dari tahun sebelumnya. Namun, berdasar-kan hasil pertimbangan akh-irnya diputuskan Rp 1,150.000. Diperkirakan penetapan UMK akan disahkan pada 21 November 2014.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Penerapan UMK Perlu ContohPemkab Belum Menjalankan Amanat Gubernur Jawa TimurPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan belum sepenuhnya memberikan contoh yang baik terhadap perusahaan yang ada di kabupaten ini soal pen-erapan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Sebab banyak karyawan honorer yang bekerja di Kantor Pemkab Pame-kasan, upahnya masih di bawah UMK.

UPACARA SUMPAH PEMUDA. Sejumlah remaja berpakaian adat berbagai daerah ketika mengikuti upacara sumpah pemuda ke-86 di Pamekasan, Jatim, Selasa (28/10). Hari Sumpah Pemuda meru-pakan hari pengikraran seluruh pemuda Indonesia untuk bersatu mempertahankan kemerdekaan dari penjajah yang menjadi hari istimewa dalam sejarah kebangkitan pemuda Indonesia.

Page 26: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN IIIJSampangSumenep RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Menurut Kasi Penempa-tan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang Teguh Waluyo, Selasa (28/10), TKI yang mengalami ke-celakaan kerja itu bernama Hol-bari, warga Dusun Seben, Desa Karangpenang Oloh, Kecamatan Karangpenang.

“Korban meninggal di Johor, Malaysia, akibat terjatuh dari lantai 8 tempat ia bekerja,” kata Teguh Waluyo menjelaskan.

Korban merupakan TKI ilegal dan berangkat ke Malaysia mela-lui pelantara calo atau “tekong” bukan melalui perusahaan resmi jasa tenaga kerja.

Puguh menuturkan, keluarga korban sempat meminta bantuan Pemkab Sampang untuk mengu-rus pemulangan jenazah, akan tetapi hal itu tidak bisa dilakukan karena TKI yang berangkat mela-lui jalur ilegal bukan tanggung jawab pemkab.

Hanya saja, kata dia, pihaknya

hanya bisa membantu membuat surat kematian agar korban bisa mendapatkan bantuan sosial Pemkab Sampang.

“Tapi jumlahnya tentu tidak seberapa hanya ala kadarnya saja,” terang Puguh.

Kasus TKI asal Sampang yang meninggal dunia di tempat kerjanya karena mengalami ke-celakaan kerja kali ini merupakan kali kedua dalam bulan ini.

Pada awal Oktober 2014, se-orang TKI asal Sampang juga meninggal di tempat kerjanya di Malaysia.

Kala itu, TKI yang meninggal di Malaysia itu bernama Armadin, warga asal Desa Tlambah, juga

dari Kecamatan Karangpenang, Sampang. Sebagaimana Holbari, Armadin juga berangkat ke luar negeri menjadi TKI melalui jalur ilegal, dan tidak terdaftar di PJTKI.

Data di Dinsosnakertrans Sampang menyebutkan, jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang berangkat melalui jalur il-egal dan terpaksa dipulangkan paksa oleh pemerintah di tem-patnya mereka bekerja, baik di Malaysia ataupun di Arab Saudi terdata sebanyak 1.345 orang.

Jumlah ini meningkat dari data TKI ilegal asal Sampang tahun 2009 yang menyebutkan bahwa jumlah TKI ilegal asal Kota Bahari itu sebanyak 1.200 orang,

sehingga jumlah total TKI ilegal asal Sampang mencapai 3.591 orang.

“Jumlah TKI asal Sampang yang kami ketahui ilegal itu, sete-lah bermasalah, semisal dipulang-kan, atau mengalami kecelakaan kerja, seperti yang baru saja ter-jadi ini,” terang Teguh Waluyo.

Di Kabupaten Sampang warga yang banyak bekerja di luar neg-eri menjadi Tenaga Kerja Indone-sia, tersebar di lima kecamatan di wilayah utara Kabupaten Sam-pang. Yakni Kecamatan Sokoba-nah, Ketapang, Kecamatan Bany-uates, Robatal dan Kecamatan Karangpenang, Sampang.

=ABD AZIZ/ANT

TKI Meninggal Dunia di Malaysia

SAMPAng - Mencegah peredaran penggunaan narkoba dikalangan anggota Korp Bhayangkara, jajaran Polres Sampang menggelar tes urine kepada puluhan anggota yang bertugas di sejumlah bagian. Termasuk, direncanakan secara bertahap untuk semua ang-gota polres yang mencapai 531 anggota beserta jajaran polsek setempat.

Tes urine dilakukan di depan ruangan Kasi Propam Mapolres Sampang. Secara hilir berganti, satu persatu anggota membawa tabung berisi urine dan kemudian diletakkan di meja yang telah disediakan.

Ketua Tim Urusan Keseha-tan (Urkes) Polres Sampang, Aiptu Muhson mengatakan pengetesan kandungan urine menggunakan ampitamin, sebuah alat untuk mengetes kandungan narkoba dalam urine. “Sampel urine diambil dari tabung menggunakan pipet dan diteteskan ke ampitamin,” ucapnya.

Dijelaskan, setelah dimasuk-kan, garis ampitamin bergerak membentuk dua garis. Artinya semua urine anggota negatif atau bebas dari narkoba. “Urine dinyatakan positif narkoba jika garis yang terbentuk hanya satu garis, kalau garis kosong dipastikan hasil rusak atau invalid,”jelasnya.

Kasat Resnarkoba AKP Syaiful Anam menuturkan, tes urine

yang dilakukan tersebut ber-sifat rahasia tanpa pemberita-huan sebelumnya. “nah setelah apel selesai digelar, anggota langsung diminta untuk tes urine,”tuturnya.

Dikatakan, anggota yang di test urine tersebut termasuk Kapolres Sampang AKBP Yudo nugroho Sugianto. Dilakukannya tes sebagai bukti penegak hukum bersih dari narkoba.

Kapolres Sampang AKBP Yudo nugroho Sugianto men-egaskan, pihaknya tidak akan menoleransi jika ada anak buahnya terbukti terlibat men-gonsumsi narkoba. “Kalau ada

anggota yang positif memakai narkoba, maka akan diproses oleh Propam dan akan ditindak tegas,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO

SAMPAng - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sampang, meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia, karena mengalami kecelakaan kerja.

PENCEGAHAN NARKOBA

Polisi Dites Urine

Angota Polres Sampang memperlihatkan hasil tes urine kepada wartawan, Selasa (28/10).

Page 27: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III K

ryan hariyanto/koran madura

Sampang

Ketiga pelaku yang diduga melakukan pemerkosaan, yaitu Widianto alias Bendot (25), warga Dusun Duk Timur, Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, serta berinisial AM (24) dan MS (25). Keduanya merupakan warga Desa Ketapang.

Pengakuan Widianto ke-pada polisi, kronologis kejadian bermula ketika korban ber-sama tunangannya membesuk pamannya yang sedang sakit di rumahnya di Dusun Duk Timur, Desa Ketapang Daya. Pada saat itu, salah satu dari ketiga pelaku, yakni Widianto, meng-hampiri korban dan berinisiatif mengantarkan pulang.

“Alasan pelaku ingin mengantarkan pulang, karena sudah larut malam dan tidak baik korban sama tunangannya berada di dalam rumah paman, apalagi khawatir digerebek sama warga setempat. Akh-irnya, korban pulang secara terpisah dengan tunangan diantarkan oleh pelaku,” ucap Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Ka-satreskrim Polres Sampang AKP Hari Regasa.

Di tengah perjalanan, korban dipaksa melangsungkan nafsu bejat tersangka Widi-anto alias Bendot. Aksi bejat tersebut dilakukan di sebuah langgar atau musala. Seiring

kemudian, dua pelaku lainnya datang ke lokasi dan ikut serta memperkosa gadis tersebut.

Widianto berhasil dia-mankan polisi, Senin (27/10) setelah menerima laporan dari keluarga korban. “Dua pelaku lainnya masih dalam pengeja-ran dan sudah diketahui iden-titasnya, karena pelaku yang telah ditangkap ini (Widianto) sempat lari ke Kota Malang. Akibat kesigapan anggota akh-irnya tersangka diamankan,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa baju korban dan hasil visum. Akibat perbuatannya, pelaku kini dijerat Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. “Kita akan periksa satu tersangka ini dan terus mengembangkan kasus tersebut,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG - Penambangan batu kapur atau penambangan jenis galian golongan C di Desa Ketapang Timur Kecamatan Ketapang terlihat semakin marak dan terkesan dibiarkan. Informasi yang dihimpun Koran Madura, penambangan batu kapur yang dilakukan di wilayah pantura tersebut diduga bodong alias tidak berizin. Sebab ak-tivitas penambangan di wilayah pantai utara (pantura) ini jauh dari pantauan Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sampang.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertamban-gan (Disperindagtam) Misdi melalui Kabid Pertambangan Suadi membantah pihaknya dikatakan hanya berdiam diri. Sebab menurutnya, pihak Dis-perindagtam telah melakukan pendekatan kepada oknum yang melakukan penambangan. Dis-perindagtam telah melakukan pendekatan sebanyak dua kali.

“Memang penambangan di sana masih belum berizin. Tapi kami sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada oknum yang melakukan penambangan batu kapur di Desa Ketapang Timur sudah dua kali. Dan untuk melakukan penambangan batu kapur di sana itu juga berdasarkan per-setujuan tim,” kelitnya, Selasa (28/10).

Sementara Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dan Penana-man Modal (KP3M) Sampang Abd Syakur melalui Kasubag TU Ainur Rasyid membenarkan jika aktifi-

tas penambangan jenis golongan C yang berada di Desa Ketapang Timur tidak mengantongi surat izin. Aktivitas penambangan yang ada di wilayah pantura masih belum ada rekomendasi dari tim.

“Memang dulu ada ok-num yang mengajukan terkait penambangan batu kapur di Desa Ketapang Timur, namun pember-itahuan itu tidak jelas. Sehingga pihak KP3M tidak berani menge-luarkan izin selama masih belum ada rekomendasi dari tim. Jadi intinya penambangan batu kapur itu masih bodong, dan KP3M tidak bisa berbuat banyak, sebab pihak KP3M hanya sekadar mengeluarkan izin atas rekomen-dasi tim,” tuturnya.

Bahkan ketika dikonfirmasi kepada Kepala Satpol PP Sam-pang Hamdani melalui Kasi Operasional M Sadik berdalih-pihaknya saat ini tengah mem-perbincangkan serta membahas perda trantib dengan SKPD terkait. Bahkan pembahasan mengenai adanya perda trantib akan segera diberlakukan untuk semua oknum-oknum yang menyalahgunakan tindakan yang melanggar.

“Saat ini kami masih mem-bahas trantib baru dengan tim. Dan kami juga masih menunggu dari DPRD untuk mengesahkan perda trantib baru itu. Semisal nanti sudah disahkan, maka kami akan turun ke lapangan untuk menjalankan perda itu,” janjinya.

=MOHAMMAD MUHLIS

KRIMINALITAS

Ada Pemerkosaan di Tempat Ibadah

Diintrogasi: Tersangka Widianto alias Bendot (25), warga Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, saat diintrogasi di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Sampang.

SAMPANG – Perempuan berusia 21 tahun asal Desa Banyusokah, Kecamatan Ketapang, Jumat (24/10) dini hari sekitar pukul 02.00 Wib menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh tiga orang saat diantar pulang ke rumahnya.

LENGANG. Pengendara sepeda motor ketika melintas di area penambangan di wilayah pantura, kemarin

LINGKUNGAN

Penambangan di Pantura Terkesan Dibiarkan

Page 28: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Sikap indisi-pliner salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Sampang ada yang tidak wajar. Pasalnya, Selasa (28/10) sekitar pukul 09. 17 WIB, ada salah seo-arang PNS dijemput paksa oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang di kediamannya lantaran menolak dimutasi dari staf (BLH) pindah ke staf kantor Satpol PP.

Kepala Satpol PP Sampang Hamdani melalui Pejabat Peny-idikan dan Penindakan (DikDak) Moh Jalil menjelaskan bahwa penjemputan PNS yang ber-nama Adi Susanto dikarenakan telah melakukan tindakan in-disipliner dengan tidak masuk kerja karena alasan menolak dipindah kerja (mutasi). Selain itu, Adi Susanto dikenal sebagai salah satu PNS yang mokong. Karena menurutnya, Adi Su-santo sudah absen kurang lebih selama satu bulan tidak masuk kantor.

“Kami menjemputnya ka-rena PNS ini sudah melanggar perda terkait disiplin PNS. Ber-dasarkan surat BKD dan PP No 53 Tahun 2010 Pasal 8, Nomor 9 huruf c tentang disiplin PNS dan surat edaran Bupati tahun 2011, untuk dibawa ke kantor Satpol PP guna dimintai keter-angan,” tuturnya kepada awak media, Selasa (28/10).

Dihadapan penyidik, Adi mengaku sengaja tidak masuk kerja sebagai bentuk protes. Dia merasa tidak melakukan kesala-han sehingga tidak layak untuk dimutasi.

“Dari hasil pemeriksaan ini, nantinya kami akan laporkan pada Bupati, Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD), Badan Ling-

kungan Hidup (BLH) dan Ins-pektorat Kabupaten Sampang, sehingga nantinya keputusan terkait sanksi terhadap PNS yang menolak mutasi tersebut bisa diberikan,” tegasnya.

Lanjut Jalil, turunnya SK mutasi terhadap Adi tertanggal pada 17 September 2014 yang memerintahkan Adi dipindah

sebagai staf Satpol PP Sampang.Namun sayang, Kepala BLH

Sampang Suhrowardi belum bisa memberikan keterangan terkait kebenaran salah satu staf yang dilakukan mutasi, sebab ketika dihubungi tidak ada respons meski selulernya aktif.

=MOHAMMAD MUHLIS

Kabupaten Sampang mem-punyai cadangan kandungan migas terbesar kedua di Jawa Timur (Sumber Oyong dan Sumber Wortel). Namun, ke-beradaannya sampai saat ini be-lum jelas.

Head Relations HCML Hamim Tohari saat dikonfirmasi mengatakan, di perairan Sam-pang ada titik-titik yang berpo-tensi menghasilkan migas. Di-

katakan, blok BD yang terletak 5 mil dari kepulauan Mandangin memiliki 5 sumur. Sedangkan untuk blok MAX yang berjarak 2 mil dari Mandangin juga me-miliki 4 sumur. Namun hasil ekonomis yang bisa dipastikan dan akan dilakukan eksploitasi pada tahun 2017 mendatang yaitu Blok BD.

“Dua titik tersebut sangat besar potensinya. Namun saat

ini blok BD lebih potensial. Jadi nanti tahun 2017 kami akan mulai memproduksi gas di Blok BD,” tuturnya kepada Koran Ma-dura, Selasa (28/10).

Ketika ditanya potensi di blok MAX, Hamim mengaku belum bisa menyampaikan. Sebab menurutnya, saat ini blok MAX masih dalam pros-es penelitian dan pengkajian HCML. Hanya saja, pihaknya menegaskan jika blok MAX be-lum dianggap ekonomis dan masih menunggu kajian lanju-tan. Namun demikian dirinya mengaku, saat ini untuk blok MAX sudah dalam tahap ek-splorasi dan pengeboran.

“Kalau untuk blok MAX

tinggal menunggu kajian lebih lanjut, tahapan seismik dan pengeboran sudah kami laku-kan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, Pulau Mandangin Kecamatan Kota Sampang merupakan wilayah ring satu adanya kegiatan eksploitasi yang dilakukan HCML. Namun sayang, kontri-busi yang diberikan belum be-gitu jelas.

Hal itu terbukti ketika Head Relations HCML Madura Lim-ited enggan membeberkan adanya bantuan yang berkes-inambungan dengan kebutuhan masyarakat Pulau Mandangin yaitu meliputi Air bersih dan lis-trik. =MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG - Kasus perjudian di wilayah hukum Sampang, tampa-knya belum ada habisnya. Pada-hal, berkali-kali aparat keamanan setempat mengobrak-abrik lokasi yang dijadikan tempat tindak pidana perjudian.

Hal itu diperkuat dengan peng-gerebekan lokasi perjudian sabung ayam di sebuah kebun lahan kosong di Dusun Masaran, Desa Kodak, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sam-pang, Selasa (28/10) sekitar pukul 12.00 oleh anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0828 Sampang.

Penggerebekan dipimpin lang-sung oleh Danramil Torjun Kapten Inf Miftahudin dibantu Unit Intel Kodim 0828 Sampang. Alhasil, dua pelaku sabung ayam diamankan dan diserahkan kepada Polres Sampang. Dua orang itu, Kertah (48), warga Dusun Kacondur, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, dan Buyar (55), warga Dusun Masaran, Desa Kodak, Kecamatan Torjun.

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasa-treskrim Polres Sampang AKP Hari Regasa mengatakan, kasus perju-dian jenis sabung ayam di wilayah tersebut bukan hanya kali ini saja, melainkan sudah berkali-kali.

Pada penggerebekan tersebut, anggota TNI berhasil mengamankan dua pelaku dari tiga pelaku sabung ayam, sementara satu pelaku lainnya melarikan diri saat akan ditangkap. “Ada dua pelaku yang berhasil dia-mankan, satu pelaku masih lari, tapi kami sudah mengetahui identitasnya, karena judi sabung ayam ini bukan sekali, (melainkan) sudah ketujuh kali dan akhirnya ditangkap,” ucapnya.

Dijelaskan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan guna menjalani penyelidikan lebih lanjut. “Akan kita kembangkan dari hasil pemeriksaan nantinya,” jelasnya.

Dari keterangan petugas, sistem judi sabung ayam tersebut dilakukan dengan menggunakan taji semacam pisau kecil yang ditempatkan di kaki ayam. “Ayam diadu sampai salah satu ayamnya meninggal, ayam siapa yang masih hidup itulah yang menang,” terangnya.

Akibatnya, pelaku dijerat Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian dengan ancaman huku-man maksimal 10 tahun penjara. Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu ayam dan dua kendaraan motor milik pelaku saat melakukan perju-dian. =RYAN HARIYANTO/MK

KRIMINALITAS

Dua Pelaku Sabung Ayam Diamankan

Mandangin Hasilkan Gas 100 Juta KubikSAMPANG - Pulau Mandangin menghasilkan gas 100 juta kaki kubik per hari (standard cubic feet) selama 10 tahun. Perusahaan migas yang melaku-kan eksploitasi di daerah tersebut, yaitu Huski-CNOOC Madura Limited (HCML).

DIJEMPUT. Adi Susanto ketika dijemput Satpol PP di kediamannya Kelurahan Gunung Sekar karena menolak di mutasi, Selasa (28/10).

INDISIPLINER

Enggan Dimutasi, Satpol PP Jemput di Kediamannya

Page 29: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III MBangkalanBangkalan RABU 29 OKTOBER 2014

No. 0473 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Peluru Panas Menembus Kaki ResedivisTersangka Termasuk dalam Komplotan si Raja Tega

"Tersangka ini memang terk-enal licin. Kami dua kali beru-saha menangkap, tapi (Fuad) selalu berhasil meloloskan diri dari kejaran petugas. Maka kami terpaksa melepaskan dua kali tembakan. Dua pelor menem-bus bagian lutut dan mata kaki tersangka," jelas Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo,SH.

Menurutnya, tersangka ba-gian dari komplotan Si Raja Tega, Jazuli (31), warga Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, pelaku pencurian dengan kekerasan (Cu-

ras) yang telah tertangkap, Rabu (3/9) waktu lalu.

Di hadapan penyidik, ter-sangka mengaku beberapa kali melakukan perampasan sepeda motor di sejumlah tempat di wilayah Bangkalan. Sebut saja di jalan raya Kartini Kecamatan Kota Bangkalan, Desa Klobungan Ke-camatan Socah dan di Kecamatan Tanah Merah.

"Kami akan terus kembangkan kasus ini hingga komplotan per-ampasan yang selama ini berop-erasi dan meresahkan warga be-nar-benar tidak terulang kembali.

Tersangka akan di jerat pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan,” jelasnya.

Fuad Amin termasuk target dari sederet nama yang tercan-tum di dalam daftar pencarian orang (DPO) yang menjadi bu-ronan petugas kepolisian. Se-belumnya sebanyak empat DPO lainnya telah diringkus dan kini meringkuk di balik jeruji Polres Bangkalan. Mereka itu, Jasuli (31), Heriyanto (30), dan Hosen (40). Sedangkan Rohim (35) merupa-kan penadah motor hasil curian tersebut. Keempat tersangka itu merupakan warga Desa Sanggra Agun Kecamatan Socah.

"Sejatinya kami masih memi-liki target dua penadah. Namun, salah satu target itu berinisial MZ (45)warga Desa Jaddih, Ke-camatan Socah, sudah menin-ggal terlebih dahulu. Dengan demikian, masih tersisa satu penadah yang menjadi buruan kami," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Fuad Amin (24), warga Desa Janteh Ke-camatan Kwanyar, yang kerap melakukan kejahatan tipu gelap harus menyerah dan bertekuk lutut di hadapan petugas Polres Bangkalan, setelah dua peluru timah bersarang di kakinya. Residivis yang terkenal licin itu, terpaksa dilumpuhkan karena berusaha kabur dari keja-ran petugas saat hendak dibekuk dari persembunyiannya di Desa Tanah Gurah Barat Kecamatan Sepuluh, Senin (27/10) sekitar pukul 18.00 malam hari.

doni heriyanto/koran maduraDIRINGKUS. Fuad Amin (24), warga Desa Janteh Kecamatan Kwanyar, saat digelandang ke Mapolres Bangkalan.

PEMBEBASAN TANAH

Konsinyasi Dilakukan ke Pengadilan

BANGKALAN - Mandeknya proses pembebasan tanah di ja-lan kembar menuju Martajasah kini sudah masuk tahap kon-sinyasi. Pemilik lahan menolak untuk memberikan secara suka-rela atas tanah kepemilikannya. Sebagai gantinya pemerintah daerah sebagai pembeli meng-ganti harga tanah sesuai kepu-tusan appraisal. Permasalahan pembebasan tanah tersebut terjadi sejak 2011 antara Panitia Pembebasan Tanah pemkab Bangkalan dengan pemilik tanah yakni Haji Yasin.

Alotnya proses pembebasan lahan terjadi sejak 2011, seluruh tanah yang hendak dibangun jalan kembar tersebut sudah sepenuhnya dibebaskan, kecuali tanah milik haji Yasin yang be-lum juga tuntas. Tanah tersebut sepanjang 200 meter yang akan digunakan untuk kepentingan jalan umum. Akhirnya, pada tahun 2014 proses konsinyasi dilakukan, karena tak juga men-dapatkan titik temu.

"Sudah dilakukan konsinyasi ke pengadilan negeri, agar pemi-lik tanah bisa mendapatkan hak ganti tanah yang akan dipergu-nakan untuk kepentingan umum. Peradilannya sudah dilakukan 15 Oktober lalu," kata Wibagio S, Bendahara Panitia Pembebasan Tanah (P2T) pemkab Bangkalan.

Pihaknya menerangkan dana pengganti untuk tanah yang baru dibebaskan tersebut menghabiskan Rp 2,059 miliar. Dana tersebut sudah dititip-kan ke pengadilan negeri agar diambil oleh pemiliknya. Hal itu dilakukan karena tak kunjung ada kesepakatan harga antara pemkab Bangkalan dengan pemilik tanah.

Menurutnya, selama ini masalah kebuntuan nilai harga memang tidak pernah ada kes-epakatan. Aturan sudah dipe-nuhi, tapi tak menemukan titik

temu. Sejak tahun 2011 sebelum pembangunan jalan dilakukan sudah ada studi kelayakan. Kemudian sampai pada tahun 2013 proses penyelesaian juga belum ditemukan. Pada tahuan 2014 belum juga ada kesepaka-tan, akhirnya proses konsinyasi dilakukan ke pengadilan negeri.

"Proses pembangunan harus terus berjalan. Setelah proses konsinyasi, pembangunan jalan akan terus dilanjutkan. Kita su-dah menitipkan ke pengadilan negeri. Selanjutnya, PN yang mengadakan agenda peny-erahannya ke pemilik tanah," terangnya.

Harga yang diberikan sudah sesuai dengan petunjuk ap-praisal tanah. Harga permetern-ya bervariasi antara Rp 400- 600 ribu. Sebab letak tanah yang ada tidak sama. Itu berband-ing terbalik dengan keinginan pemilik yang meminta harga Rp 1,5 juta per meter. Tentu-nya, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi lantaran harga ekonomisnya sudah mengacu pada appraisal.

"Kita sudah appraisal ulang, karena beda tahun sehingga pengaruh harga juga bertambah naik. Namun tetap saja belum ada kesepakatan meski dengan harga baru," jelasnya.

Permasalahan tersebut me-rupakan bentuk perkara yang sifatnya perdata. Apalagi untuk kepentingan umum, sehingga berdasarkan aturan hukum tidak bisa saling karena sudah ada aturannya. Hal itu sudah sesuai dengan Perka BPN nomor 3 tahun 2007 tentang ketentuan pngadaan tanah untuk kepent-ingan umum.

"Mengenai pengerjaan jalan sudah dilakukan oleh SKPD terkait, kita hanya bagian pembebasan lahannya saja," ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraPROYEK. Jalan kembar Martajazah yang sudah mulai digarap.

Page 30: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III N

Beradasarkan data temuan Madura Corruption Watch, izin gangguan (HO) milik tiga mini-market telah habis. Kemudian,

surat izin usaha perdaganga (SIUP) enam minimarket juga telah berkahir, tetapi tetap dibi-arkan beroperasi. Bahkan, dua

minimarket yang tidak masuk kedalam 29 daftar minimarket dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T), yaitu alfamart di Jl. Ketengan, Kecamatan Burneh dan alfamart di Songket. An-ehnya, alfamart tersebut tetap beraktivitas dan tidak dilakukan penyegelan seperti alfamart yang terletak di Kecamatan Arosbaya..

"Kami menemukan beberapa alfamart dan indomart yang be-lum mengantongi ijin tapi sudah berani membuka usahanya dan ada juga ijin yan lain belum diper-panjang," jelas Direktut MCW Bangkalan, Syukur.

Dia menerangkan, kondisi demikian dapat menimbulkan kesan adanya pembiaran dari pihak terkait dalam hal ini men-jadi tanggung jawab KP2T se-tempat. Semestinya, pihak yang berwenang berani mengambil langkah tegas dengan melakukan penetertiban berupa penyegelan bagi pasar modern yang tak beri-jin. Apalagi, peraturan sebagai le-galitas formal yang mengatur ten-tang keberadaan pasar modern itu sangat jelas.

“Pemerintah daerah hanya mengandalkan Perda nomor 11 Tahun 2010 tentang retribusi perijinan tertentu dan peraturan menteri Perdagangan RI nomor 36 Tahun 2007 tentang SIUP. Pa-

dahal seharusnya ada 3 ijin yang harus dikantongi pengusaha, ijin gangguan (Hinder Ordonantie – HO), IMB, dan SIUP serta harus memperhatikan Perda Jatim No 3 Tahun 2008 dan PP no 112 tahun 2007 tentang Penataan dan pem-binaan pasar," paparnya.

Sementara itu, Kepala Di-nas KP2T Bangkalan, Rizal Moris saat dihubungi untuk konfirmasi terkait maraknya pasar modern yang tak mengatongi ijin, me-lalui telepon selulernya tidak memberikan respon hingga ber-ita ini diterbitkan. Berulang kali, wartawan Koran Madura mencoba menghubungi namun tetap tidak memberikan jawaban.

Terpisah, anggota komisi A DPRD Bangkalan, Mahmudi me-ngatakan menyikapi permasalah itu alangkah bijaknya jika pemilik minimarket tersebut dengan pe-nuh kesadaran tidak mengoprasi-kan usahanya jika memang tidak mengantongi ijin, sebelum di-lakukan penutupan secara paksa.

"Lebih baik ditutup sendiri oleh pemilik minimarket itu, dari pada harus ditertibkan se-cara paksa. Apabila, tetap tidak mengindahkan jangan salahkan pihak yang berwenang apabila mengambil langkah tegas," ujar politisi Hanura itu.

= DONI HERIYANTO/RAH

Bangkalan

Dinas Perizinan

MandulPasar Modern Tak Berizin

Semakin MenjamurBANGKALAN – Dinas Perizinan Kabupaten Bangkalan tampaknya mandul, tak dapat menangani permasalahan penjajahan pasar modern. Di wilayah Bangkalan, ke-beradaan pasar modern Alfamart dan Indomaret yang tak memiliki izin operasi di Kabupaten Bangkalan semakin menjamur. Namun, sayangnya meskipun tak menganton-gi izin, Dinas Perizinan terkesan bungkam dan diam saja. Buktinya, tak ada upaya penertiban terhadap pasar mo-dern tersebut. Padahal keberadaan pasar itu berdampak terhadap pelaku usaha kecil dan pasar tradisional.

ist/koran maduraTETAP BEROPERASI. Salah satu Alfamart yang berlokasi di jalan Ketegangan Kecamatan Burneh, diduga tidak mengantongi izin tapi tetap beraktivitas.

EKSPLORASI MIGAS

Pemuda Harus Ambil Peranan

BANGKALAN - Dalam peringatan sumpah pemuda, para pemuda harus mengam-bil peranan dalam bidang ke-daulatan energi. Sebab sumber energi minyak dan gas (migas) sudah banyak tereksploitasi oleh asing. Tak hanya di skala nasional, dalam skala lokal Bangkalan kekayaan hasil migas per hari tak tanggung-tanggung Rp 2 miliar dikeruk dari tanah Bangkalan oleh PT PHE WMO.

Menurut tokoh pemuda Bangkalan, Ardiansyah, ke-kayaan minyak dan gas yang ada di Bangkalan belum mam-pu menjadikan masyarakat sejahtera dan mandiri dalam penghidupan. Hal itu berband-ing terbalik dengan hasil yang begitu besar yang didapat oleh perusahaan migas di Bangka-lan.

Dia menyebut, berdasar-kan data Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, hasil eksplorasi PT PHE WMO menghasilkan migas 20.000 perbarel. Dalam perhitungan jual 100 dolar perbarel, sebe-lum dikurangi harga produksi. Jika hal itu tidak dibarengi dengan peranan dari tokoh pemuda tentunya hasil yang diterima Bangkalan tidak akan pernah maksimal.

"Seluruh pemuda Bang-kalan harus bergerak dalam mengawal setiap kepentingan masyarakat. Terutama dalam mengawasi dan menyelamat-kan hasil kekayaan tanah ini sendiri dari kapitalisasi asing," kata Ardiansyah yang juga merupakan Ketua Seknas Jokowi Bangkalan.

Pihaknya bersama para pemuda juga mendesak kepemimpinan kabinet kerja Jokowi-JK untuk bisa mena-sionalisasi aset yang dikuasai oleh asing. Pasalnya, hampir 50 persen perusahaan migas di Indonesia merupakan kepemi-likan asing.

"Bagi hasil untuk peme-rintah Bangkalan tidak begitu nyata, khususnya kawasan terdampak. Tidak ada peruba-han yang signifikan mengin-gat penghasilan yang begitu besar dari perusahaan migas," terangnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III O

Saat diinterogasi, Benyamin mengaku membeli narkoba

dari Saleh. Pada saat itu juga, kami langsung me-

nangkap Saleh yang sedang berada di dalam rumah. Lalu

kami membawa keduanya ke Mapolres guna proses

lebih lanjut,”

Kompol Yanuar HerlambangWaka Polres Bangkalan

Bangkalan

Bandar-Pemakai Narkoba Diringkus

"Benyamin ini pemakai, se-dangkan Saleh sebagai bandar. Tersangka kami tangkap setelah mengkonsumsi narkoba di rumah Saleh," ujar Waka Polres Bangka-lan, Kompol Yanuar Herlambang kepada wartawan.

Kronologis penangkapan itu berawal dari informasi

masyarakat yang menyatakan di rumah Saleh sedang ada aktivitas pesta sabu, Senin (27/8) seki-tar pukul 16.00 wib. Kemudian petugas bergegas dan melaku-kan penggerebekan di tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil penggerebakan tersebut, petugas berhasil mengamankan Beny-

amin yang baru saja menikmati barang haram itu di dalam bilik.

"Saat diinterogasi, Benyamin mengaku membeli narkoba dari Saleh. Pada saat itu juga, kami langsung menangkap Saleh yang sedang berada di dalam rumah. Lalu kami membawa keduanya ke Mapolres guna proses lebih lanjut," imbuhnya.

Dari hasil penggerebakan ini, kata Yanuar, sejumlah BB dari tangan Benyamin diaman-kan. Di antaranya satu kantong plastik bekas isi sabu, satu buah bong lengkap pipet dan sedotan-nya, serta satu buah korek api gas warna biru. Sedangkan dari tangan Saleh, petugas menga-mankan dua kantong plastik isi sabu seberat 3,00 gram. Selain itu, satu buah timbangan digital, satu buah kompor sabu dan uang sebesar 250 ribu.

"Semua barang bukti berupa peralatan yang digunakan ter-sangka kami amankan. Untuk sabu akan langsung kami kirim ke Labfor Polda Jatim," tuturnya.

Untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya, sam-bung Yanuar, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal 114 Sub, pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

"Pemberantasan kasus ini menjadi prioritas kami, agar Bangkalan benar-benar terbebas dari bahaya narkoba," tan-dasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Jajaran Satuan Resnarkoba (Satresnarkoba) Polres Bangkalan kembali meringkus dua tersangka pen-yalahgunaan narkoba, Moch Benyamin (45), warga Bratang Binangun Baratajata Kecamatan Gubeng Surabaya dan Saleh (42), warga Dusun Rabesen Timur, Desa Parseh Ke-camatan Socah. Dari kedua tersangka tersebut polisi meny-ita barang bukti (BB) berupa sabu-sabu seberat 3,00 gram dan sejumlah peralatan yang digunakan untuk menikmati barang haram tersebut.

doni heriyanto/koran maduraDIAMANKAN. Satu bandar dan pemakai beserta barang bukti narkoba saat diamankan petugas Polres Bangkalan, Selasa (28/10).

Page 32: e Paper Koran Madura 29 Oktober 2014

KORAN MADURARABU 29 OKTOBER 2014 | No. 0473 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RA

Hasil riset yang pernah dilakukan dirinya bersama dengan maha-siswa Muhama-diyah Malang pada tahun 2005 silam terhadap 300 siswa di tiga sekolah negeri di Pamekasan membuktikan begitu bebasnya pergaulan.

Selengkapnya PAMEKASAN | Hal. H

Abrari Beberkan Krisis Moral Pemuda

RABU 29 OKTOBER 2014 No. 0473 | TAHUN III P

FathorrahmanSebagaimana yang telah tahbiskan oleh Soekarno,

kaum muda me-miliki energi yang besar untuk mel-

akukan peruba-han pada masing-masing masanya.

Fakta “having fun” terbukti telah mem-

buat kaum muda timpang dari label

asalnya. Oleh kare-nanya, energi besar

itu harus dimuat dalam koridor yang

benar dan penuh target, sehingga

pengejawantahan-nya pun tepat.

Sehingga, kita pun akan men-jadi sosok yang cerdas dan cendikia. Menjadi seorang

intelektual, apalagi masih muda, merupakan suatu kehormatan yang pantas disyukuri. Sebab di tengah kian tingginya biaya pen-didikan, tak semua orang dapat menjadi sosok yang berprestasi. Terlebih melihat banyak dari generasi muda yang hanya bisa terkatung-katung dan tersebar di sejumlah ruas jalan, mulai dari yang hanya duduk berpangku tangan hingga yang berpeluh deras mengais rezeki hanya dari sesuap nasi. Dalam diri seorang yang pandai, tentu tidak ada keinginan untuk menjadi seperti para generasi muda yang sedang berlalu-lalang di ruas-ruas jalan tersebut; arah dan tujuannya tidak jelas. Wujud keinginan seorang pandai akan memotivasinya meraih tingkat pendidikan yang sebaik-baiknya.

Memang tidak mudah men-jadi pelaku sejarah, harus melalui proses yang panjang. Bahkan proses itu serupa sebuah pertem-puran melawan ego, malas dan nafsu diri. Awal-awal, bisa jadi seseorang dipaksa lingkungan, namun ia memaksa diri. Berang-kat dengan jiwanya yang payah, jasadnya pun lelah, hingga akh-irnya terbiasa. Lalu terasa nikmat menjalaninya. Lalu ia mengaca, menghayati kembali makna hidup. Awalnya memang akan berang-kat dari kepayahan, namun pada akhirnya keindahannya pun tak berujung. Kita pun akan dicatat oleh sejarah sebagai sosok ma-nusia yang patut dihormati dan dihargai.

Fathorrahman merupakan salah satu pemuda yang benar-benar mampu mencatatkan namanya dalam bingkai sejarah. Pemuda asal dusun Kapeng Desa Juruan Laok, Kecamatan Batu-

putih tersebut dinobatkan sebagai pemuda pelopor bidang pendidi-kan tingkat Jawa Timur.

Ada rasa bangga dalam hati ketika putra Madura yang lahir di desa, dapat mengharumkan nama Sumenep di tingkat Jatim. Pada hari Selasa (28/10) kemarin, tepat pada momentum sakral sumpah pemuda, Fathorrahman menerima penghargaan itu di Graha Guber-nur Jatim.

Boleh saja, lelaki Kelahiran 06 Juli 1987 lahir di pelosok desa, namun bagi Oong, biasa dipang-gil, tak membuatnya berkecil hati, malah keterbatas menjadikan-nya lebih berenergi untuk terus berjuang dan berproes. Iya, sejak kecil Oong memang dikenal ulet dan rajin belajar. Bahkan saat di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Oong kian cinta pada pengetahuan. Kecintaan-nya kepada ilmu pengetahuan pun membuat dirin-ya haus akan ilmu dan pengala-man, akhirnya ia pun mengikuti beberapa kegiatan di pesantren.

“Dulu ada rasa pesimis untuk menimba ilmu di Annuqayah, sebab di Annuqayah, sekelas MTs, bacaannya sudah buku-buku ilmi-ah, seperti filsafat dan pemikiran keislaman. Namun, saya berkata dalam hati bahwa tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajar,” tuturnya.

Ia terus bercerita, setelah lulus MA di Annuqaha tahun 2005, ia sebenarnya punya impian meneruskan ke Jogja dan Jakarta, tetapi apalah dikata, ia hanya anak orang desa yang tak berpunya. Takdir pun harus membuat dia memilih ber-tahan di pesantren dengan kuliah di Institut Ilmu Keisla-man Annuqayah (INSTIKA).

“Namun, Allah berkata lain, proses saya di An-nuqayah ternyata adalah pintu menuju lembaran hidup yang lain. Kini, Alhamdulillah, rasa syukur tak terhingga saya ucapkan, sebab Annuqayah telah men-jadikan saya menjadi manusia yang seutuhnya. Prestasi ini kami persembahkan untuk

mereka yang telah menjadikan saya lebih baik,” ungkap Direktur Forum Peduli Pendidikan Anak (FP2A).

Soal penobatan pemuda pelopor, Oong mengungkapkan bahwa awalnya ikut kompetisi itu karena terinspirasi oleh pen-didikan di desa. Akhirnya, tanpa pikir panjang, tema “Kesetaraan Pendidikan Desa” membuat di-rinya telah dicatat oleh sejarah. Ia terpiliha sebagai pemuda pelopor Kabupaten.

Kemudian, Oong kembali dikirim ke Provinsi untuk me-wakili Sumenep dalam kompetisi pemuda pelopor tingkat Jatim. Dengan kegigihannya, sang revo-lusioner pendidikan Desa

Juruan Laok tersebut terpiliha sebagai

pemuda pelopor Jawa Timur bidang pen-didikan. “Hanya satu kata

yang bisa saya ucapkan,

pendidikan itu adalah segala-galanya,” ucapnya.

=SYAMSUNI

Pahlawan Muda Berprestasi

Nama : FathorrahmanAlamat : BatuputihTetala : Sumenep, 06 Juli 1987Cita-cita : Pengamat Pendidikan

DesaHobi : Baca buku dan menulis

riwayat Pendidikan = MA 1 Annuqayah= S1 Instika

Karier/Pekerjaan= Direktur Forum Peduli Anak= Pendidik di Batuputih

Prestasi= Pemuda Pelopor 2014 Kabupaten

Sumenep= Pemuda Pelopor 2014 Se-Jatim