e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

32
25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 1000 Pesan di Balik Busana Jokowi: 70 Persen Subsidi Tidak Tapat Sasaran Berita Utama hal 2 Berbagai tema mengemuka di ajang Jember Fash- ion Carnaval. Salah satu yang sangat mencolok adalah Defile Mahabara- ta dan Borobudur. JFC ke-13 ini mengambil tema “Triangle” dengan konsep mengangkat keterkaitan tiga elemen kehidupan, yakni ma- nusia, alam, dan Tuhan, sedangkan sub temanya “Dinamic in Harmony” yang merupakan penguatan terha- dap pesan yang disuarakan oleh masyarakat dunia. BERITA TERKAIT Hal 8 JEMBER FASHION CARNAVAL

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 125 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

1000 Pesan di Balik Busana

Jokowi: 70 Persen Subsidi

Tidak Tapat Sasaran

Berita Utama hal 2

Berbagai tema mengemuka di ajang Jember Fash-ion Carnaval. Salah satu yang sangat

mencolok adalah Defile Mahabara-ta dan Borobudur. JFC ke-13 ini mengambil tema “Triangle” dengan konsep mengangkat keterkaitan tiga elemen kehidupan, yakni ma-nusia, alam, dan Tuhan, sedangkan sub temanya “Dinamic in Harmony” yang merupakan penguatan terha-dap pesan yang disuarakan oleh masyarakat dunia.

BERITA TERKAIT

Hal 8

JEMBER FASHION CARNAVAL

Page 2: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 2

Demokrasi itu indah, kata seorang kawan, bila ada kesiapan menerima kemenangan tanpa sikap jumawa dan mengakui kekalahan dengan legawa. Sebab, katanya lagi, demokrasi bukanlah pertarungan berhadap-hadapan seba-gaimana perang atau pertandingan gulat, tinju. Demokrasi pada dasarnya hanya mengetahui dan mengukur seberapa besar kepercayaan rakyat.

Jika rakyat lebih sedikit yang mempercayai bukan berarti sebagai kekalahan. Rakyat hanya kurang yakin dan masih mengharap bukti untuk meyakinkan dirinya. Selalu ada peluang meraih kepercayaan di masa mendatang, tentu melalui bukti yang meyakinkan rakyat.

Jangan lupa, berdemokrasi secara subtansi merupakan ajang berlomba-lomba dalam kebaikan, bagaimana berbuat baik, mengabdi kepada rakyat dengan sebaik-baiknya. Ka-rena itu jika rakyat belum mempercayai seseorang mengabdi pada satu bidang jabatan, masih terbuka banyak ruang lain sebagai ladang pengabdian.

Istilah kalah sebenarnya jauh dari tepat digunakan dalam demokrasi. Karena siapapun yang bersemangat mengabdi memiliki ruang sesuai kapasitas kepercayaan rakyat. Mereka yang mengumpulkan lebih banyak kepercayaan dapat meng-abdi di dalam kekuasaan, yang lainnya mengabdi di luar kekuasaan.

Bagaimana pandangan subtantif demokrasi pada mereka yang mendapat ke-percayaan lebih banyak dari rakyat? Sebagaimana predikat kalah jauh dari tepat, kata menangpun jauh dari benar. Sebab yang mendapat keper-cayaan tidak akan memasuki ruang kegembiraan tempat berhura-hura. Mereka justru mendapat beban berat dari kepercayaan yang diberikan rakyat. Harapan rakyat tergan-tung; keharusan kerja keras dengan sendirinya terbentang di depan mata. Dan jika gagal,

rakyat bisa berbalik dari yang sebelumnya memberikan dukungan, berubah menggoyang untuk menjatuhkan.

Tidak salah bila ada seorang kawan mengatakan, siapa-pun yang mendapat kepercayaan terpilih sebagai Presiden/Wakil Presiden adalah orang yang seharusnya justru perlu “dikasihani,” perlu didukung dan dibantu. Karena yang ter-pilih itu secara sosial politik mengemban beban tugas sangat berat. Kompleksitas persoalan di negeri ini, begitu luar biasa sehingga siapapun yang mendapat kepercayaan bahkan memerlukan waktu lebih dari 24 jam.

“Tak usah berpikir nyelimet. Dengan sederhana saja, mudah mengetahui dari anatomi APBN, yang hanya sedikit memberi ruang bagi siapapun yang terpilih, untuk mengem-bangkan ide-ide, visi misinya. APBN sendiri sudah terbebani persoalan seperti subsidi BBM, listrik, gaji pegawai dan hutang luar negeri,” kata seorang kawan. “Lalu, apa kata menang masih pantas disandangkan kepada yang terpilih?” katanya, bertanya tajam.

Di sinilah mengapa demokrasi di banyak negera maju begitu usai pemilihan yang dikembangkan kearifan dengan bersikap jauh dari jumawa bagi yang “menang”, mengem-bangkan sikap legawa bagi yang “kalah.” Sebab pada dasarn-ya demokrasi hanya pembagian tugas, siapa yang harus berada di dalam kekuasaan dan yang berada di luar kekua-saan, memberikan keseimbangan. Keduanya sama-sama me-miliki ruang kemungkinan terhormat jika sungguh-sungguh bekerja. Demikian pula, keduanya berpotensi mendapatkan kritikan keras masyarakat bila tak menjalankan perannya masing-masing.

Pada akhirnya, pesan indah demokrasi yang sering tera-baikan adalah tidak penting menjadi apa dan memiliki apa. Yang terpenting dan utama, bagaimana berbuat semaksimal mungkin bagi kepentingan rakyat. Bagaimana mengabdi dan melayani serta mengantar rakyat menuju Indonesia Hebat. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 2

Pesan indah demokra-si yang sering tera-baikan adalah tidak penting menjadi apa

dan memiliki apa. Yang terpenting dan utama,

bagaimana berbuat semaksimal mungkin

bagi kepentingan rakyat

Langkah ini dilakukan karena se-lama ini 70% subsidi BBM dinikmati oleh orang-orang mampu. “Saat ini, opsi kenaikan harga BBM subsidi masih dikalkulasi lebih lanjut,” kata Jokowi di Masjid Sunda Kelapa, Men-teng, Jakarta Pusat, Minggu (24/8).

Jokowi mengakui ada keter-batasan ruang fiskal pada APBN 2015 untuk mengakomodasi ang-garan subsidi BBM seperti yang selama ini digelontorkan setiap tahun. “Yang jelas memang ruang fiskal yang ada tak memungkinkan kita membangun secara cepat. Jadi

kita harus tahu subsidi BBM itu dinikmati 70% yang memakai mo-bil,” katanya.

Terkait pengalihan anggaran subsidi BBM untuk usaha produk-tif, menurut Jokowi usaha produktif antara lain usaha rakyat, meliputi ekonomi petani, nelayan, hingga Us-aha Kecil Menengah (UKM). “Harus masuk usaha produktif, bukan sub-sidi untuk kenikmatan,” papar Joko-wi.

Ditempat terpisah, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung menilai, pemimpin baru sudah harus memersiapkan diri untuk menata kebijakan termasuk di bidang ekonomi moneter. “Ada beberapa catatan yang menjadi re-komendasi kepada pemerintah baru ini, harus sudah menata kebijakan ekonomi moneter untuk ke depan-nya,” ujarnya.

Menurutnya, reformasi sub-sidi harus menjadi hal utama untuk dibenahi di pemerintahan Jokowi-JK. Salah satu yang menjadi perha-

tiannya adalah besarnya nilai subsi-di untuk energi, baik BBM dan listrik. “Jadi satu-satunya adalah reformasi subsidi dengan melakukan realokasi subsidi ke sektor lain seperti ke sek-tor infrastruktur,” tukas Juda.

Selain itu, lanjutnya, reformasi struktural di sektor perdagangan ek-spor dan impor juga harus menjadi perhatian utama. Hal tersebut seja-lan dengan masih tingginya defisit transaksi berjalan yang disumbang dari impor minyak. Pasalnya, Indo-nesia telah ketergantungan dengan impor untuk memenuhi kebutuhan BBM sehingga menyebabkan defisit transaksi berjalan besar.

Oleh sebab itu, pemerintah yang baru harus dapat mendorong terwu-judnya diversifikasi energi di Indo-nesia. “Di sini yang harus direfor-masi. Kalau bisa didiversifikasi, maka ketergantungan minyak bisa dikurangi, impor minyak berkurang, ketimpangan neraca karena ban-yak impor minyak tadi juga bisa di-kurangi,” tutup Juda.

=GAM

Jokowi: 70% Subsidi MenyimpangJAKARTA-Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mengali-hkan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memajukan sektor-sektor produktif yang dapat menggerak-kan roda perekonomian.

“Dikasihani”Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

JEMBER- Pengamat hukum tata negara dari Universi-tas Jember, Jawa Timur, Dr Widodo Eka Tjahyana menilai rencana gugatan yang dilay-angkan tim Prabowo Subian-to-Hatta Rajasa ke Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara akan sia-sia.

“Melanjutkan gugatan ke jalur MA dan PTUN tidak akan memen-garuhi hasil Pilpres 2014 dan tidak akan berdampak apapun, sehingga tindakan tersebut hanya menguras energi dan waktu,” katanya saat dihubungi di Jember, Sabtu.

Mahkamah Konstitusi telah memutuskan menolak seluruh per-mohonan perselisihan hasil pemilu

(PHPU) yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta pada Kamis (21/8), karena seluruh dalil dan bukti pemohon yang menyatakan terjadi pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif pada Pilpres 9 Juli 2014 tidak terbukti.

“Dengan ditetapkannya putusan MK tersebut, maka perjalanan pemilu sudah selesai sehingga menguatkan keputusan KPU yang menyatakan pasangan Joko Wido-do-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014-2019,” tuturnya.

Ketika majelis hakim MK mem-bacakan putusan sengketa Pilpres, lanjut Widodo, tidak ada lagi upaya hukum yang tersedia dan putusan itu langsung berkekuatan hukum tetap, final dan mengikat, sehingga tidak ada lembaga hukum yang bisa

memperkarakan putusan MK.“Putusan yang sudah dikeluar-

kan oleh MK tidak dapat dipersoal-kan karena secara konstitusi sudah selesai, sehingga tidak perlu lagi ada pansus, menempuh jalur PTUN dan MA, karena percuma saja,” ucap Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi itu.

Widodo mengimbau pasangan Prabowo-Hatta memiliki sikap ken-egarawanan untuk bisa menerima kekalahan tersebut dengan legawa, meskipun masih ada ketidaksem-purnaan dari pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Langkah hukum apapun yang akan diambil oleh tim Prabowo-Hatta setelah pembacaan putusan MK tidak akan membawa keun-tungan sedikit pun dan terkesan sikap tersebut tidak menunjukkan kedewasaan berpolitik dalam ber-demokrasi,” tambah Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember itu.

Ia juga mengimbau semua pihak untuk menghormati dan menerima putusan MK, karena Indonesia mer-upakan negara hukum, sehingga semua warganya wajib menaati dan tunduk pada hukum yang sudah ditetapkan.=ANT/ZUMROTUN

SENGKETA PILPRES

Pengamat: Gugatan Prabowo-Hatta ke MA Sia-sia

Mayoritas Dinikmati Orang yang Punya Mobil

Page 3: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Jokowi-JK Abdul Kadir Karding menang-gapi adanya permintaan penundaan pelan-tikan Jokowi-JK yang disampaikan kubu Prabowo-Hatta. “MK memutuskan untuk menolak seluruh gugatan yang diajukan Prabowo-Hatta. Jadi, tidak ada celah atau alasan dari sisi hukum untuk menunda pelantikan,” kata Karding di Jakarta, Min-ggu (24/8).

Anggota Komisi X DPR itu mengatakan penundaan pelantikan termasuk dalam kategori melawan hukum. “Bahwa ada

proses politik tetap tidak bisa menahan pelantikan. Pelantikan tetap akan dilak-sanakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Fraksi Partai Gerindra menyatakan akan menindaklanjuti per-mohonan yang diajukan koalisi pengacara masyarakat terkait permintaan pembentu-kan panitia khusus dan penundaan pelan-tikan Jokowi sebagai presiden periode 2014-2019. “Kita terima di fraksi (Gerindra) dan kita akan membantu menyalurkan ke Komisi II,” kata Martin Hutabarat, Anggota DPR Fraksi Gerindra, di gedung DPR, Jakar-ta, Jumat (22/8).

Diketahui, koalisi pengacara masyarakat mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta permoho-nan dibentuknya panitia khusus (Pansus) pemilihan umum presiden dan wakil pres-iden 2014. Pengacara itu dikomandoi oleh Alamsyah Hanafiah.

Alamsyah mengatakan pihaknya memohon agar pelantikan Jokowi-JK di-tunda. Alasannya, status Jokowi-JK masih dalam sengketa (status quo), sebagaimana telah terdaftar dalam perkara perdata no: 387/PDT/i2014/PN.JKT.PST pada 14 Agus-tuts 2014 di Pengadilan Jakarta Pusat.

Namun politisi PDI Perjuangan, Eva Sundari mengingatkan bahwa Indonesia sebagai negara hukum tentu menghor-mati keputusan hukum tertinggi daripada putusan politik. “Apapun putusan politik tidak akan mengubah putusan MK,” kata Eva seusai acara Aksi Damai 5.000 Tanda-tangan Suarakan Hak-hak Sipil & Anak-Perempuan dan rilis lagu Jokowi, di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (24/8).

Eva menuturkan, KPU telah menjalan-kan amanat UU Pilpres terkait mekanisme sengketa Pemilu Presiden. Setelah kepu-tusan MK, KPU akan menjalankan tahapan Pemilu Presiden berupa pelantikan pres-iden dan wakil presiden terbaru. “DPR tidak bisa menunda karena DPR juga harus patuh pada putusan MK dan UU Pilpres,” ujar Anggota Komisi III DPR itu.

PAN MerapatSedangkan terkait dengan bakal mera-

patkan Partai Amanat Nasional (PAN), Eva memastikan keinginan partai pimpi-nan Hatta Rajasa merapat dalam koalisi PDI Perjuangan bukan sekedar isapan jempol. Sebabnya, sejumlah kader ingin membangun bangsa bersama Jokowi-JK.

“Kalau pak Jokowi ngomong sudah ada yang merapat, pasti sudah ada yang mera-pat lah, kan engak perlu izin mas Drajad Wibowo,”jelasnya.

Menurutnya, PAN yang merapat ke kubu Jokowi-JK merupakan kader yang in-gin membangun bangsa ini bersama kedua pasangan tersebut. “Yang merapat kan san-gat cair ya, karena kan kepemilikan parpol kan untuk semua orang. Jadi ketika para aktifisnya bergerak pun tidak harus tahu,” ucapnya.

Selain PAN, Eva juga mengungkap-kan partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun akan bergabung bersama Jokowi. “Dari mbak Puan, pak Jokowi, mas Tjahjo kan ngomong ada ko-munikasi untuk mulai membuka, menjajaki koalisi,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi menyata-kan ada partai pengusung Prabowo-Hatta yang akan merapat dalam koalisi Jokowi-JK. Namun,Waketum PAN Drajad Wibowo membantah partai berlambang matahari putih akan hengkang dari koalisi merah putih dan mendukung pasangan Jokowi-JK.

=GAM/ABD

Pelantikan Jokowi-JK DiusikDPR: Putusan Politik Tidak Akan Mengubah Ketetapan MK

PEMERINTAHAN PASCA PUTUSAN MK

Kuasa hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail (ten-gah) bersama kuasa hukum Jokowi-Jusuf Kalla Ahmad Rifai (kiri) dan pakar hukum Margarito Kamis, menyampaikan tang-gapan terkait putusan sengketa Pilpres oleh Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Minggu (24/8). Koalisi Me-rah Putih menilai keputusan MK yang menolak seluruh gugatan mereka tidak mencerminkan keadi-lan substantif karena tidak memperhatikan bukti dan saksi secara mendalam.

ant/puspa perwitasari

JAKARTA-Kubu Joko Wido-do-Jusuf Kalla mengin-gatkan semua pihak agar menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bersifat final dan mengikat. Penghormatan terhadap keputusan MK ini cerminan sikap taat konsti-tusi.

Page 4: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 4 Nasional

“Warga PKB, NU, dan kalangan pesantren jelas tidak sepakat atas gerakan radikal yang melakukan kekerasan atas nama Islam. Jadi, itu menjadi perhatian khusus kami,” kata Ketua Umum PKB Muhaimin Is-kandar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Muhaimin, se-benarnya para kiai pesantren dan warga NU sudah bergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat akan ba-haya kepentingan politik yang dibungkus agama.

Namun, ia berharap reko-mendasi tentang pencegahan gerakan radikal yang dihasil-kan muktamar PKB nanti bisa diaplikasikan oleh pihak terkait dalam upaya deradikalisasi di Tanah Air.

Sebelumnya, Sabtu (23/8), PKB menerima rekomen-dasi forum diskusi tokoh muda pesantren Jawa Timur yang salah satu isinya adalah agar PKB bisa mempengaruhi pemerintah supaya bersikap lebih tegas terhadap setiap jenis gerakan radikal yang men-

gancam NKRI.Rekomendasi itu merupakan

hasil dari forum “bahtsul ma-sail” atau forum pembahasan masalah tertentu yang di-kaji berdasarkan hukum Islam, yang diikuti kiai muda dari 60 pesantren di Jawa Timur.

Hadir dalam forum itu antara lain KH Muhammad Ali Romzi (Gus Romzi) dari Ponpes Darul Ulum, Selo Tumpuk, Kabupaten Blitar M Shodif (Gus Shodif) dari Ponpes Al Falah Malang, Gus Hazani Zubair (Ponpes Nurul Chilil, Bangkalan) Gus Toif (Ponpes Al Falah, Ploso, Jombang), Gus Ahmad Athoil-lah (Ponpes Denanyar, Jom-bang), Gus Aizzudin (Ponpes Tebuireng, Jombang), dan Gus Faiz (Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo).

Para kiai muda itu men-yatakan tak sepakat konsep pembentukan Daulah Islamiyah atau negara Islam di Indonesia karena bertentangan dengan negara Pancasila yang sah secara hukum Islam.

=ANT/SIGIT

MUKTAMAR PKB

Paham Radikal Harus Segera DicegahJAKARTA- Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Surabaya, Jawa Timur, 30 Agustus-1 September 2014 akan membahas strategi pencegahan paham radikal.

Menurut lembaga bentukan Munir itu, salah satu tokoh HAM Indonesia yang menjadi korban pembunuhan, perlindungan HAM selama SBY memerintah sangat buruk.

SBY dianggap tidak berhasil menyelesaikan permasalahan HAM selama dua periode pemer-intahan. “10 tahun bersama SBY saya pikir kita hadapi kondisi HAM Indonesia yang buruk,” ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar, di Kantor KontraS, Jakarta, Min-ggu (24/8).

Haris mengatakan, banyak permasalahan kasus HAM yang tidak dapat diselesaikan pada era SBY. Di antaranya adalah kasus kekerasan terhadap kelompok minoritas yang marak terjadi, misalnya kasus Ahmadiyah dan

kasus pelanggaran HAM yang di-alami pemeluk Syah di Sampang, Madura.

SBY dinilai melakukan tin-dakan pasif terhadap orang yang melanggar HAM terhadap kelom-pok minoritas di Indonesia. “Dis-kriminasi terhadap kelompok mi-noritas berjalan cukup konsisten. Jika dilihat dari sisi pelaku, SBY patut dianggap tolerah terhadap organisasi yang tidak beradab yang melakukan kekerasan dan kebencian terhadap kelompok minoritas,” ucapnya Haris.

Selain pelanggaran HAM ter-hadap kelompok minoritas, SBY juga dianggap tidak dapat me-nangani dengan baik terjadinya pelanggaran HAM di Papua. Dalam catatan KontraS, selama periode SBY, tercatat telah terjadi

264 peristiwa kekerasan dengan jumlah korban tewas mencapai 54 orang, termasuk warga sipil, dan Anggota TNI/Polri.

Dalam upaya menyelesaikan kasus HAM di Papua, lanjut Haris, SBY hanya menjawab dengan pi-dato kenegaraan pada tahun 2010 di Gedung DPR RI, tanpa diketa-hui tindak lanjutnya.

KontraS juga menyoroti proses hukum kasus pelanggaran HAM berat masa lalu pada era pemer-intahan SBY. Menurut Azhar, SBY seolah-olah menganggap persoa-lan HAM di masa lalu sudah sele-sai, dengan mengalihkan proses penyelesaian kasus HAM berat tersebut dari hukum ke jalur poli-tik.

SBY, kata dia, telah memer-intahkan Menkopolhukam mem-bentuk tim kecil penyelesaian pelanggaran HAM berat. Namun, hingga kini hasil kerja tim kecil tidak jelas tindak lanjutnya. “SBY dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa di masanya tidak terjadi pelanggaran HAM yang berat. Mengingkari adanya fakta-fakta pelanggaran HAM yang meluas secara perlahan dalam masa pemerintahannya.” ucap Haris.

=GAM/ABD/AJI

Perlindungan HAM pada Masa SBY Kurang Maksimal

JAKARTA-Usia pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tinggal menghitung hari sete-lah 10 tahun menjadi orang nomor 1 di Indone-sia. Tetapi di ujung rezim SBY ini, ada penila-ian miring dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), khususnya terkait perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manu-sia (HAM) selama 10 tahun terakhir.

ant/zabur karuru TOLAK KEBARADAAN ISIS INDONESIA. Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Nasionalis membawa poster dan spanduk ketika menggelar aksi damai di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/8). Aksi tersebut mengajak masyarakat menolak keberadaan ISIS di Indonesia.

CIANJUR- Keberadaan Situs Magalit Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, dinilai layak masuk kurikulum sekolah.

“Tidak menutup kemungkian banyak fakta berbagai bidang ilmu pengetahuan ditemukan di situs tersebut usai ekskavasi dan penelitian,” kata Koordinator Sahabat Gu-nung Padang (SGP), Eko Wiwid, di Cianjur, Minggu.

Dia menjelaskan, Situs Gunung Padang sudah layak masuk dalam kurikulum sekolah pada mata pelajaran seja-rah, geologi atau geografi. Hal tersebut untuk lebih diketa-hui pelajar tentang potensi, sejarah, seni dan kebudayaan kehidupan orang-orang zaman dulu.

“Potensi situs itu seperti yang kita ketahui bahwa po-tensinya sangat luar biasa. Setelah terkuak peradabannya, diharapkan bisa masuk kurikulum sekolah,” katanya.

Dia menjelaskan, keberadaan situs tersebut semakin banyak yang mengapresiasi, bahkan yang berkunjung tidak hanya dari kalangan ilmuwan, budayawan, seniman, seja-rahwan, jurnalis, TNI serta masyarakat secara umum.

=ANT/FIKRI

SEJARAH

Gunung Kidul Layak Masuk Kurikulum Sekolah

Page 5: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

ant/anis efizudin PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH. Seorang pekerja menyaring minyak daun cengkeh (eugenol) hasil penyulingan daun cengkeh kering di Desa Ngadiwongso, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Jumat (22/8). Musim kemarau seperti saat ini produksi minyak daun Cengkeh meningkat hingga dua kali lipat dibanding saat musim hujan karena banyaknya daun cengkeh yang rontok, dan minyak daun Cengkeh biasanya digunakan sebagai bahan aromat-erapi atau minyak urut yang dijual Rp125 ribu-Rp150 ribu per kilogram.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa berdasarkan APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi dikuran-gi dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL. Sesuai dengan amanat tersebut, maka Pertamina harus melakukan pengaturan kuota per harinya untuk memastikan BBM bersubsidi cukup hingga akhir tahun 2014.

“APBN-P 2014 telah meng-gariskan kuota BBM bersubsidi

tidak boleh melampaui kuota yang telah ditetapkan. Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan, pertama yaitu menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan kon-sekuensi kuota BBM bersub-sidi habis sebelum akhir tahun, yaitu pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium, dan selanjutnya masyarakat harus membeli BBM non subsidi hingga akhir tahun. Sementara

Pilihan lainnya adalah menga-tur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun,” ungkap Ali di Ja-karta, Minggu (24/8).

Secara teknis, lanjut Ali, Pertamina melakukan peng-aturan BBM bersubsidi secara prorata sesuai alokasi volume BBM bersubsidi untuk masing-masing SPBU dan lembaga penyalur lainnya yang telah dilakukan terhitung sejak 18 Agustus 2014. “Untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Pertamna menye-diakan BBM non subsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Solar non subsidi,” urainya.

Adapun, terjadinya fenome-na antrian dan disusul habisnya

BBM bersubsidi pada sore hari di SPBU bukan merupakan kel-angkaan BBM, tapi konsekuensi dari penyaluran BBM bersubsidi yang disesuaikan dengan kuota yang tersedia. Adapun Stok BBM yang ada di Pertamina be-rada pada level di atas 18 hari kebutuhan nasional. “Habis-nya alokasi harian BBM ber-subsidi di SPBU pada sore hari merupakan konsekuensi logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan sisa kuota yang telah ditetap-kan dalam UU APBN-P 2014. Dengan pengaturan ini, sangat diharapkan pengertian dan ke-sadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasa-kan diri menggunakan BBM non subsidi,” pungkasnya.

=GAM

JAKARTA- PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM bersubsidi, mulai mengatur kuota BBM bersubsidi guna memasti-kan agar kuota Solar dan Premium cukup hingga akhir tahun sesuai dengan amanat UU No.12 Tahun 2014 tentang APBN 2014.

APBN-P 2014

Kuota Solar Bersubsidi Dikurangi 2 Juta KL

PERBANKAN

Ada Overlapping antara BI dan OJKBANDUNG-Meski sudah ada pembagian tugas antara Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) un-tuk menjaga kinerja industri perbankan, namun hingga kini kedua lembaga itu belum memiliki batas yang tegas untuk menjalankan kebijakan makroprudensial dan mikro-prudensial. Hl ini telah memicu terjadinya tumpang tindih kebijakan antara BI dan OJK.

“Adanya wilayah abu-abu dalam menjalankan tugas markriopru-densial dan mikroprudensial telah memicu terjadinya tumpang tindih kebijakan regulasi,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Bandung, Sabtu (23/8).

Dia mengaku, BI dan OJK mem-butuhkan koordinasi yang lebih kuat di antara kedua lembaga tersebut. Namun kordinasi itu belum sepe-nuhnya berjalan.

“Tetapi dalam hal ini, lebih baik terjadi overlapping kebijakan daripada terjadi suatu kevakuman di sisi pengaturan dan pengawasan perbankan. Sehingga, penguatan koordinasi antara BI dan OJK men-jadi solusi untuk menjawab ketidak-tegasan batas pelaksanaan tugas di kedua lembaga,” papar Tirta.

Dia mencontohkan, tump-ang tindih kebijakan pada kedua lembaga ini bakal terjadi pada sisi penyaluran kredit perbankan yang konsentrasi kedua lembaga dalam pelaksanaannya sebagai otoritas moneter dan keuangan. “Selama ini kami masih terus mencari batas yang tegas. Jadi, koordinasi harus lebih intensif di level teknis,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK, Lucky FA Hadibrata mengakui, selama ini kedua lembaga belum memiliki batas pembagian tugas yang jelas.

“Bahkan, dalam pembahasan di tingkat internasional pada perte-muan di Washington DC, belum ada batasan yang jelas. Sehingga, masing-masing negara memiliki pemahaman yang berbeda dalam melaksanakan tugas makro dan mikroprudensial,” tuturnya.

=GAM/ABD

Page 6: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 6 Ekonomi

ant/dedhez anggaraANTREAN BBM DI SPBU PANTURA. Sejumlah warga menunggu kiriman BBM jenis Premium dan Pertamax yang telah habis di salah satu SPBU di Jalur Pantura, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (24/8) malam. Kelangkaan tersebut merupa-kan konsekuensi dari kebijakan penyaluran BBM bersubsidi yang disesuaikan dengan kuota, sehingga warga mengantre dan menunggu hingga malam hari untuk mendapatkan BBM tersebut.

“Fenomena antrean dan disu-sul habisnya alokasi harian BBM bersubsidi pada sore hari di SPBU bukan merupakan kelangkaan, tapi konsekuensi logis dari peng-aturan penyaluran agar sisa kuota cukup sampai akhir tahun,” ka-tanya di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, stok BBM saat ini berada dalam level aman yakni memenuhi kebutuhan nasional di atas 18 hari.

Ali mengatakan, sejak 18 Agustus 2014, Pertamina mel-akukan pengaturan BBM bersub-sidi secara prorata sesuai alokasi harian masing-masing SPBU dan

lembaga penyalur lainnya.Pengaturan tersebut dilaku-

kan untuk memastikan kuota so-lar dan premium cukup hingga akhir 2014.

APBN-P 2014 mengamanat-kan kuota BBM bersubsidi di-kurangi dari 48 juta menjadi 46 juta kiloliter.

Dengan pengurangan kuota tersebut, maka hanya ada dua pilihan yaitu menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota habis sebelum akhir tahun.

Sementara, plihan lainnya adalah mengatur volume pen-yaluran setiap harinya, sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun.

“Dengan pengaturan ini, san-gat diharapkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasakan diri menggunakan BBM nonsubsi-di,” kata Ali.

Badan Pengatur Hilir Min-yak dan Gas Bumi (BPH Migas) melalui Surat Edaran No 937/07/Ka BPH/2014 tertanggal 24 Juli 2014 mengeluarkan kebijakan pembatasan penjualan solar dan premium bersubsidi mulai Agus-

tus 2014.Kebijakan pembatasan terse-

but antara lain tidak menjual so-lar bersubsidi di Jakarta Pusat.

Selain itu, penjualan solar bersubsidi di SPBU di wilayah ter-tentu di Jawa, Sumatera, Kaliman-tan, dan Bali dibatasi pukul 08.00-18.00 waktu setempat.

Kemudian, alokasi solar ber-subsidi untuk lembaga penyalur nelayan juga dipotong 20 persen dengan penyalurannya mengu-tamakan kapal nelayan di bawah 30 ton.

Seluruh SPBU di jalan tol tidak menjual premium bersubsidi dan hanya menyediakan pertamax.

Kebijakan pembatasan terse-but dikeluarkan agar kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter bisa cukup sampai dengan akhir 2014.

Kementerian Keuangan sudah mengeluarkan surat yang berisi tidak akan membayarkan klaim subsidi atas kelebihan kuota BBM.

Jika tidak dilakukan pengen-dalian, Pertamina memperkirakan konsumsi solar subsidi akan habis pada 30 November dan premium pada 19 Desember 2014.

=ANT/KELIK

Antrean di SPBU karena Pengaturan BBM Bersubsidi

JAKARTA-Juru Bicara PT Pertamina (Pers-ero) Ali Mundakir mengatakan, antrean pembelian BBM sub-sidi di SPBU meru-pakan dampak ke-bijakan pengaturan penyaluran komodi-tas tersebut.

Menteri ESDM Jero Wacik dalam surat kepada Dirut PLN Nur Pamudji yang salinannya diperoleh di Jakarta, Minggu mengatakan, Permen ESDM Nomor 10 Tahun 2014, yang menyebutkan formula biaya produksi ditambah marjin pada pemanfaatan batubara untuk PLTU Mulut Tambang, berlaku pada semua nilai kalori batubara.

“Dengan memerhatikan hal itu, kami harap untuk peman-faatan batubara PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10, nilai kalorinya tidak dibatasi dan dilaksanakan dengan ketentuan pengadaan yang membawa manfaat paling besar bagi nega-ra,” katanya.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, kalori batubara PLTU mulut tambang tergan-tung jenis pembangkitnya.

“Hal tersebut ditentukan PLN sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan stok paso-kan batubara yang memenuhi selama masa operasi pembang-kit,” katanya.

Surat Menteri ESDM yang ditembuskan kepada Menko Perekonomian tersebut merupakan jawaban atas surat Dirut PLN Nur Pamudji nomor 1954/121/DIRUT/2014 tertang-gal 6 Agustus 2014.

Dalam suratnya, Nur Pa-mudji meminta Menteri ESDM menerbitkan keputusan tentang pemakaian batubara PLTU Sumsel 9 dan 10 mengingat pe-manfaatan batubara di Sumsel merupakan bagian dari strategi kebijakan energi nasional.

PLN berencana mengguna-kan batubara berkalori di bawah 3.000 kkal/kg dengan tujuan mengoptimalkan cadangan yang besar di Sumsel.

BUMN listrik itu menilai pemakaian batubara kalori di bawah 3.000 kkal/kg bakal meningkatkan royalti sekaligus pemanfaatannya.

Namun, di sisi lain, penggu-naan batubara kalori di bawah 3.000 kkal/kg akan meningkat-kan investasi dan biaya operasi bahan bakar.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

mempertanyakan pemanfaatan batubara PLTU Sumsel 9 dan 10 terutama terkait besaran tarif dan subsidi listrik.

“Diketahui saat ini sedang dilakukan pelelangan PLTU mulut tambang khusus batu-bara kategori 3.000 dan 4.000 kalori. Bagaimana pengaruh perhitungan ‘cost plus mar-gin’ terhadap tarif listrik dan subsidi secara keseluruhan,” sebut Wakil Penanggung Jawab BPK Arief Senjaya dalam surat yang ditujukan ke Kementerian ESDM dan PLN.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penyediaan dan Penetapan Harga Batubara Un-tuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang tidak mensyaratkan batubara dengan nilai kalori tertentu.

Sesuai permen tersebut, harga batubara dihitung berdasarkan formula biaya produksi ditambah marjin (cost plus margin).

Sejumlah kalangan seperti pengamat dan peserta tender proyek PLTU Sumsel 9 dan 10 juga meminta PLN tidak mem-batasi kalori batubara.

Pembatasan tersebut dinilai bakal mengurangi kompetisi dan kredibilitas proses tender.

Tender PLTU Sumsel 9 berkapasitas 2x600 MW dan 10 1x600 MW memakai skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP).

Pembangunan pembangkit tersebut merupakan bagian proyek kemitraan pemerintah-swasta (KPS) yang masuk program MP3EI.

Sejumlah investor dalam dan luar negeri sudah dinya-takan lolos proses prakualifi-kasi proyek dengan perkiraan investasi tiga miliar dolar AS tersebut.

Saat tahap prakualifikasi itu, peserta tidak dibatasi pada batubara kategori tertentu.

Namun, belakangan dalam dokumen tender “request for proposal” (RFP), peserta dibatasi hanya perusahaan yang memiliki cadangan batubara di bawah 3.000 kkal/kg.

=ANT/KELIK

PEMBANGKIT LISTRIK

PLN Diminta Tidak Membatasi Kalori Batubara PLTU

JAKARTA- Pemerintah meminta PT PLN (Persero) tidak membatasi kalori batubara dalam tender internasional proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10.

Page 7: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heri-yanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Revolusi Mental

Salam Songkem

residen dan wakil presiden ter-pilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla masih belum dilantik, tapi su-

dah menjadi harapan Pendeta Fu Kwet Khiong M.M. Agamawan yang akrab dipanggil Pendeta Fu ini meminta pada Joko Widodo-JK dalam mengendalikan pemerintahan Indonesia tidak seperti pemerintahan sebelumnya, yang tidak bisa memberikan keadilan kepada plu-ralisme, keberagamaan, dan kebhin-neka tunggal ikaan di negeri ini. Inilah revolusi mental yang diminta kalan-gan minoritas di Indonesia terhadap pemerintahan baru di bawah kepem-impinan Joko Widodo-JK.

Pendeta Fu menyatakan kalangan minoritas di Indonesia masih terping-girkan, karena pemerintah Indoneisa berpihak pada kalangan mayoritas. Konflik agama yang terjadi di Sam-pang, Madura, antara Suni dan Syiah, ditangani pemerintahan sebelumnya tanpa ada keadilan. Juga penyegelan Gereja Yasmin di Bogor dibiarkan terja-di, merupakan beberapa dari sejumlah sikap yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemerintahan Indonesia, namun itu terjadi pada masa pemerintahan sebelum Joko Widodo-JK.

Intimidasi oleh kaum mayoritas terhadap kalangan minoritas selama ini masih merajalela. Diharapkan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa pemerintahan Joko Widodo-JK. Hanya saja permasalahannya, mam-pukah Joko Widodo-JK memberikan apa yang menjadi harapan kalangan minoritas itu?

Bila yang terjadi Joko Widodo-JK memberlakukan sebaliknya, kalangan minoritas mendapat perlakukan lebih daripada kalangan mayoritas, dapat dipastikan Joko Widodo-JK tampaknya akan menemui ganjalan serius. Sebab yang dilakukannya bukan yang se-harusnya.

Semestinya, kalangan mayoritas memang perlu mendapatkan per-lakuan yang lebih besar daripada yang minoritas. Itu seharusnya yang terjadi. Itu juga yang dilakukan oleh pemer-intahan sebelum Joko Widodo-JK, setidak-tidaknya sesuai pernyataan Pendeta Fu. Karena itulah, bila Joko Widodo-JK melakukan sebaliknya dari yang seharusnya itu, tentu menjadi pr-estasi yang tak ubahnya mengencingi kakbah. Kiranya revolusi mental yang semacam ini tidaklah mudah.(*)

Annuqayah dan Perjuangan Kebangsaan

Bahkan, saat belakangan media memberitakan aksi terorisme yang di antara-

nya melibatkan lulusan pesant-ren, citra pesantren dalam kaitannya dengan perjuangan kebangsaan jadi terbalik. Se-mangat yang diajarkan pesant-ren seolah tak sejalan dengan kehidupan kebangsaan yang di antaranya berupa pengayoman atas seluruh masyarakat Indo-nesia beragam.

Sejarah peran pesantren dalam perjuangan khususnya yang bersifat lokal dan masih tercerai-berai itu kiranya penting untuk digali, didokumentasikan, dan kemudian disiarkan agar se-jarah perjuangan kebangsaan Indonesia menjadi lebih utuh.

Di Sumenep pada khususnya dan Madura pada umumnya, salah satu pesantren yang tak boleh dilewatkan dalam kaitan-nya dengan perjuangan ke-bangsaan ini adalah Pesantren Annuqayah yang dahulu lazim disebut Pesantren Lukguluk. Perjuangan kebangsaan An-nuqayah yang didirikan pada tahun 1887 sebenarnya sudah dicatat dalam buku Satu Abad

Annuqayah yang terbit terbatas pada tahun 2000 (yang menjadi bahan utama tulisan ini).

Nama salah satu kiai pesant-ren ini telah tercatat sebagai salah satu nama jalan di kota Sumenep. Beliau adalah KH Abdullah Sajjad. KH Abdul-lah Sajjad adalah putra pendiri Pesantren Annuqayah yang be-rasal dari Kudus, Kiai Muham-mad Syarqawi (w. 1910). Pada masa Agresi Militer Belanda tahun 1947, beliau yang saat itu baru menjadi Kepala Desa Guluk-Guluk memimpin Barisan Sabilillah menghalau laju pasu-kan Belanda yang bergerak dari arah Surabaya ke Sumenep. Di lapangan, Sabilillah dipimpin oleh ponakannya, yakni Kiai M Khazin Ilyas (w. 1948), yang den-gan sengit memimpin langsung pertempuran di Dusun Orai, Pamoroh, Pamekasan, bersama saudaranya, Kiai Moh Ashiem Il-yas (1997), dan juga sepupunya, Kiai Ja’far Husain (w. 1368 H).

Berkat pelawanan yang gigih, laju pasukan Belanda yang melewati jalur tengah yang menghubungkan Pamekasan-Sumenep ini tertahan sampai beberapa bulan. Singkat cerita, setelah melalui siasat dan tipu daya, pada hari Selasa, 3 Desem-ber 1947, KH Abdullah Sajjad meninggal di tangan tentara Be-landa di lapangan Kemisan, Gu-luk-Guluk, setelah sekitar empat bulan mengungsi ke pedalaman Desa Karduluk, Pragaan.

Keterlibatan kiai-kiai An-nuqayah pada perjuangan ke-bangsaan saat itu juga dilakukan secara berjejaring dengan to-koh-tokoh nasional. Pada tahun 1942, Kiai Moh Ashiem Ilyas dan Kiai Moh Amir Ilyas (w. 1996) yang menempuh pendidikan di Tebuireng juga berlatih kemi-literan dengan pasukan Hizbul-lah dan sempat bertempur di Sidoarjo selama dua pekan.

Kiai M Khazin Ilyas pernah mengikuti pendidikan kemi-literan bersama pasukan Peta (Pembela Tanah Air) di Jawa Barat. Beliau juga menjabat seba-gai wakil ketua Barisan Pember-ontakan Rakyat Indonesia (BPRI)

pimpinan Bung Tomo yang untuk cabang Sumenep diketuai oleh Kiai Idris Jauhari (w. 2012), dari PP Al-Amien, Prenduan.

Dari sumber-sumber lain yang masih berbentuk seja-rah lisan, kita bisa meneguh-kan bagaimana perjuangan An-nuqayah dalam ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan ini sangatlah nyata. Saat ini, masih ada tokoh-tokoh yang juga bertempur langsung pada masa Agresi Belanda itu. KH Ahmad Basyir, misalnya, yang tak lain adalah putra KH Abdullah Sajjad dan sekarang menjadi Ketua De-wan Masyayikh Pesantren An-nuqayah, pada tahun 1947 juga turut bertempur di lapangan.

Selain terlibat dalam per-tempuran, jauh sebelum ke-merdekaan RI, pada tahun 1933, Pesantren Lukguluk mendiri-kan lembaga pendidikan formal yang sudah menggunakan sis-tem berjenjang (kelas) bernama Madrasah Salafiyah Annuqayah. Inilah cikal bakal nama An-nuqayah yang sekarang menjadi sebutan/nama pesantren ini. Madrasah yang saat itu terdiri dari 5 jenjang ini digagas oleh Kiai M Khazin setelah terilhami oleh madrasah formal di Pesant-ren Tebuireng, Jombang.

Yang menarik, KH Moh Mah-foudh Husainy, salah satu tokoh pendidikan di Annuqayah yang meninggal tahun 2009, pernah mengemukakan pandangan bahwa dibukanya lembaga pen-didikan formal ini adalah bentuk perjuangan kebangsaan An-nuqayah yang saat itu menilai bahwa keberhasilan perjuangan kebangsaan dicapai dengan ger-akan pendidikan sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar De-wantara melalui Taman Siswa dan juga Budi Utomo.

Pandangan Kiai Mahfoudh ini penting untuk digarisbawa-hi saat mencermati peran An-nuqayah saat ini dalam melan-

jutkan semangat perjuangan kebangsaan melalui ikhtiar pendidikan pada khususnya dan pengabdian masyarakat pada umumnya. Dengan kerangka pikir seperti ini, tak heran jika upaya pendidikan Annuqayah sejak dahulu dapat kita lihat dengan jelas. Untuk hal ini, kiai-kiai Annuqayah tak ragu belajar dan merangkul hal-hal di luar pesantren dalam rangka pendid-ikan dan semangat kebangsaan.

Pada tahun 1945, tak lama setelah proklamasi, tercatat bah-wa Kiai Ilyas Syarqawi (w. 1959) langsung menanggapi pencanan-gan Bahasa Indonesia sebagai ba-hasa nasional dengan mengguna-kannya sebagai bahasa pengantar dalam pengajian kitab kuning di pesantren. Beberapa tahun sete-lah itu, Kiai Mahfoudh menggagas dimasukkannya pelajaran Bahasa Inggris ke dalam kurikulum Ma-drasah Salafiyah Annuqayah.

Berbagai catatan sejarah lokal yang memiliki semangat serupa dengan uraian singkat di atas, yakni tentang semangat perjuangan kebangsaan pesant-ren, sangat mungkin kita temu-kan di tempat lain. Bagaimana-pun, tokoh agama di pesantren dari dulu hingga sekarang juga kerap berperan sebagai tokoh perubahan sosial yang di anta-ranya memperlihatkan etos ke-bangsaan yang luar biasa.

Upaya untuk menggali seja-rah lokal seperti ini sangatlah penting untuk terus didorong oleh pihak-pihak yang ber-wenang di Madura, mulai dari pengurus publik (pemerintah), ilmuwan/akademisi, maupun orang pesantren sendiri. Catatan sejarah tersebut pasti akan san-gat berharga untuk membangun cermin utuh identitas kebang-saan Indonesia yang akan men-jadi modal besar dalam melang-kah mengisi ruang kemerdekaan dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.=

Peran pesantren dalam perjuangan

kebangsaan Indonesia sangatlah nyata. Na-mun, sumber-sumber

yang menegaskan hal ini masih belum

banyak tersiar secara luas melalui dokumen

tertulis yang mudah diperoleh masyarakat

umum. Akibatnya, orang-orang yang

sangat terbatas akses informasinya atas du-nia pesantren sering hanya menempatkan

pesantren sebagai dunia-kecil yang ber-

kutat pada bidang keagamaan murni.

7

Page 8: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Perbedaan adalah esensi dari kehidu-

pan, perbedaan telah memberikan manusia untuk berpikir kreatif dan tanpa batas, per-bedaan telah menjadi-kan dunia begitu indah dalam warna-warninya, dan perbedaan meru-pakan anugerah ter-

besar dari Sang Maha Pencipta,”

Dynand FarizPresiden JFC

ant/senoJEMBER FASHION CARNAVAL. Sejumlah peserta defile Borobudur dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 di Jember, Jawa Timur, Minggu (24/8). Grand Carnival JFC-13 diikuti oleh 600 orang peserta yang menampilkan 10 defile, yakni Mahabharata, Tambora, Borobudur, Phoenix, Wild Deer, Flying Kite, Pine Forest, Stalagmite, Chemistry, dan Apache.

Budaya Glamor Masih Bertahta di JFC

"Ada 10 defile yang ditampil-kan dalam JFC ke-13 yakni Ma-habharata, Borobudur, Tambora, Flying Kite, Phoenik, Wild Deer, Pine Forest, Stalagmite, Apache, dan Chemistry," kata Presiden JFC Dynand Fariz.

JFC ke-13 mengambil tema "Triangle" dengan konsep men-gangkat keterkaitan tiga ele-men kehidupan yakni manusia, alam , dan Tuhan, sedangkan sub temanya "Dinamic in Harmony" yang merupakan penguatan terh-adap pesan yang disuarakan oleh masyarakat dunia.

"Perbedaan adalah esensi dari kehidupan, perbedaan telah memberikan manusia untuk ber-

pikir kreatif dan tanpa batas, per-bedaan telah menjadikan dunia begitu indah dalam warna-warn-inya, dan perbedaan merupakan anugerah terbesar dari Sang Maha Pencipta," tuturnya.

Menurut dia, setiap tahun JFC selalu mengangkat kebudayaan dan warisan Nusantara untuk dikenalkan kepada para wisata-wan domestik dan mancanegara yang datang untuk menyaksikan pagelaran wisata karnaval busana di Kabupaten Jember.

"Borobodur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan bangunan candi raksasa den-gan detail dan keunikannya men-jadi sebuah karya yang menakjub-

kan, sehingga Borobudur menjadi salah satu defile yang ditampilkan pada JFC tahun ini dan para pe-serta harus kreatif menggambar-kannya dalam busana yang spek-takuler," paparnya.

Selain Borobudur, defile yang cukup menyita perhatian penon-ton adalah defile Mahabharata yang menggambarkan kejayaan, kemegahan, dan keagungan kisah kerajaan di atas kayangan karena kostum yang digunakan peserta didominasi oleh warna putih, emas, hitam, kuning, dan coklat dengan pesan yang ingin disam-paikan yakni karakter manusia dalam berbagai perannya di du-nia.

"JFC menjadi pelopor Modern Carnival Indonesia, sehingga pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) menggelar Wonderful

Artchipelago Carnival Indonesia (WACI) yang pertama kali dalam rangkaian JFC International Event 2014 di Jember," ucap Dy-nand yang juga Ketua DPP AKARI.

Karnaval busana unik dan spektakuler tersebut diikuti se-banyak 700 peserta dengan "cat-walk" sepanjang 3,6 kilometer, yang dimulai dari depan halaman Pemkab Jember hingga Gedung Olahraga PKPSO Kaliwates.

Yang menjadi beda JFC dengan karnaval mode pada umumnya adalah busana yang digunakan oleh peserta adalah hasil rancan-gannya sendiri dan dibuat dengan menggunakan dana pribadi, ke-mudian diperagakan sendiri, se-hingga peserta harus berpikir kre-atif untuk menciptakan busana yang unik dan spektakuler sesuai dengan defile yang ditentukan.

Sementara Bupati Jember MZA Djalal dalam sambutannya me-nyampaikan terima kasih kepada Dynand Fariz dan seluruh pihak yang terlibat dalam pagelaran karnaval mode JFC yang membuat nama Jember dikenal di dunia in-ternasional.

"Jember sudah dikenal seba-gai kota karnaval berkat JFC. Saya berharap anak-anak JFC terus ber-juang dan berkarya untuk mem-berikan yang terbaik, sehingga mengharumkan nama Kabupaten Jember di kancah internasional dengan prestasinya," katanya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Defile Borobudur dan Mahabharata menjadi salah satu andalan yang memeriahkan Grand Carnival Jember Fashion Carnaval ke-13 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (24/8) sore.

Defile Mahabarata-Borobudur Menjadi Andalan

Page 9: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Ada Jadwal Jokowi-JK ke Muktamar PKB

Ketua Panitia Daerah Muk-tamar PKB, Thoriqul Haq menga-takan, selain Presiden terpilih kegiatan tersebut akan dihadiri oleh seluruh pengurus cabang PKB yang ada saat ini.

"Saat ini seluruh persiapan sudah dilakukan dan sekitar 90

persen persiapan untuk muk-tamar ini sudah dilakukan," ka-tanya.

Ia mengemukakan, sedikitnya terdapat 17 hotel di Kota Sura-baya sudah disiapkan untuk menampung peserta muktamar yang mencapai ribuan orang ini.

"Ada juga simpatisan dari se-luruh anggota dewan terpilih di Indonesia yang menyatakan ke-siapannya untuk turut serta un-tuk menjadi peserta resmi pada muktamar ini," katanya.

Ia mengatakan, pada 30 Agustus mendatang, pada agen-da pertama akan dilaksanakan penelaahan materi dari masing-masing pengurus wilayah.

"Selain itu, kami juga di-undang oleh Gubernur Jawa Timur untuk melakukan makan malam bersama dengan pengu-

rus terkait dengan kegiatan ini," katanya.

Ia mengatakan, pagelaran wayang kulit salah satu kader PKB Ki Enthus S juga turut serta menyemarakan kegiatan muk-tamar ini dan pagelaran itu ren-cananya akan dilaksanakan di Pasuruan.

"Kami berharap pada kegia-tan ini akan berlangsung dengan tertib dan aman tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata-nya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SURABAYA - Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla akan hadir pada kegiatan muktamar Partai Kebangkitan Bagsa (PKB) di Surabaya 30-31 Agustus 2014.

PERIODE 2009-2014

60 Raperda Diselesaikan?

MADIUN - Anggota DPRD Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mampu membahas dan menyelesaikan sebanyak 60 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) selama masa jabatan periode tahun 2009-2014.

"Dari 60 Raperda yang dis-elesaikan, terdapat beberapa Raperda yang merupakan Raperda inisiatif dan lainnya merupakan usulan eksekutif," ujar Ketua DPRD Kabupaten Madiun periode 2009-2014, Y. Ristu Nugroho, seusai meng-hadiri pelantikan anggota DPRD Kabupaten Madiun periode 2014-2019 di gedung DPRD setempat, Minggu (24/8).

Menurut dia, raperda inisiatif yang telah disahkan menjadi Perda tersebut di antaranya, Perda Nomor 2 Ta-hun 2013 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi, Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pem-bangunan Pengendalian dan Pengawasan Menara Teleko-munikasi, serta Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisi-onal, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Kemudian, Perda Nomor 5 tahun 2013 tentang Penanggu-langan Kemiskinan dan Perda Nomor 6 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Penanggulan-gan Bencana.

Pihaknya merinci, 60 pembahasan Raperda menjadi Perda selama masa kepem-impinan tersebut adalah, tahun 2010 sebanyak 15 perda, tahun 2011 sebanyak 20 perda, tahun 2012 sebanyak sembilan perda, tahun 2013 sebanyak 12 perda, dan hingga akhir masa jabatan tanggal 24 Agustus tahun 2014 terdapat sebanyak empat perda.

Ia menjelaskan, secara kuantitatif produk DPRD baik itu peraturan daerah, keputusan DPRD, keputusan pimpinan DPRD, maupun rekomendasi dewan kepada eksekutif mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan perkembangan yang signifikan.

"Demikian juga dari sisi kualitatif, produk dewan se-lama tahun 2009 hingga 2014 memberikan gambaran kualitas yang semakin baik dari periode dewan sebelumnya," tambah pria yang kembali terpilih menjadi anggota DPRD dari PDI Perjuangan tersebut.

= ANT/SLAMET AS/DIK

CJH

Calon Haji Sidoarjo Jadi Kloter Pertama

SURABAYA - Ratusan calon haji dari Kabupaten Sidoar-jo, Jawa Timur, akan menjadi kelompok terbang (kloter) yang pertama berangkat ke Tanah Suci pada 1 September mendatang, karena itu mereka akan masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada 31 Agustus.

"Kloter pertama calon haji yang masuk pertama kali ke As-rama Haji Embarkasi Surabaya berasal dari Kabupaten Sidoarjo," kata Kasubag Pelayanan Umum Asrama Haji Surabaya HM Su-tarno kepada Antara di Surabaya, Minggu (24/8).

Ia menjelaskan calon haji kloter pertama dari Sidoarjo itu dijadwalkan masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) pada 31 Agustus pukul 10.00 WIB dan berangkat ke Tanah Suci pada 1 September pukul 10.00 WIB.

"Keberangkatan kloter awal dari Jatim itu tidak akan dilepas dari Bandara Juanda seperti bi-asanya, melainkan akan dilepas oleh Gubernur Jatim Dr Soekar-wo di Asrama Haji Embarkasi Surabaya," kata Sekretaris I Pani-tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya itu.

Ditanya calon haji dari da-erah mana untuk kloter beri-kutnya, ia mengatakan hal itu belum diketahui, karena pihak-nya masih menunggu informasi dari Kemenag RI dalam 1-2 hari ke depan, namun pihaknya sudah mengetahui bahwa kloter perta-ma berasal dari Sidoarjo.

"Yang jelas, calon haji Jatim yang berangkat tahun ini tidak

jauh berbeda dengan tahun lalu yakni sebanyak 27.323 orang, karena 4.000-an orang yang tertunda berangkat akibat kebi-jakan pengurangan kuota dari pemerintah Arab Saudi. Ada pe-motongan kuota 20-an persen," katanya.

Tentang proses visa untuk calon haji asal Jatim, ia mengata-kan sekitar 60 persen visa sudah terselesaikan, namun paspor dan visa untuk calon haji yang be-rangkat paling awal sudah terse-lesaikan.

Seperti tahun sebelumnya, PPIH Embarkasi Surabaya akan melayani calon haji dari provinsi lain yakni Bali dan Nusa Teng-gara Timur. "Dulu, kami juga me-layani calon haji dari NTB, tapi sejak tiga tahun terakhir sudah tidak lagi, karena mereka sudah memiliki embarkasi (titik ke-berangkatan)," katanya.

Hingga kini, pengelola As-rama Haji Embarkasi Surabaya sudah melakukan serangka-ian persiapan, di antaranya masalah sanitasi yang dicek petugas kesehatan dari Kan-tor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Perak Surabaya.

Tahun ini, PPIH Embarkasi Surabaya akan melayani 27.323 calon haji dari Jatim serta ratu-san orang dari Bali dan NTT. Se-muanya tercakup dalam 64 klot-er. "Insya-Allah pada H-2, asrama haji sudah steril dari masyarakat umum untuk persiapan pem-berangkatan calon haji kloter pertama," katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

ant/rudi mulya

MENCARI SISA PANEN PADISejumlah perempuan mencari sisa hasil panen padi atau ngasak di

areal persawahan Dusun Ngampel, Desa Ngmpel, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/8). Setiap musim panen padi sejumlah perempuan di pedesaan memanfaatkan untuk mencari sisa panen

padi yang tertinggal atau jatuh ke tanah. Dalam sehari seorang mampu mengumpulkan rata-rata satu sampai tiga kilogram gabah yang hasilnya

untuk dijual dan di konsumsi sendiri.

Page 10: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Penghias Manten Tewas Terlindas Truk

m. hisbullah huda/koran maduraTEWAS. Pengendara sepeda motor terlindas truk bermuatan di Jalan Raya Dringu Kabupaten Probolinggo.

Sesampainya di jalan raya Drin-gu, korban yang di ketahui bernama Sahrawi (55), warga desa Kalkarang Kecamatan Sumber Canting Kabu-paten Situbondo itu menyenggol

bak truk bagian kanan."Korban (Sahrawi) nyeng-

gol bak truk, terpeleset dan dil-indas ban truk sebelah kanan," ujar Rahmat Hidayat saksi mata

di lokasi kejadian Minggu (24/8) sekitar pukul 16.30 WIB.

Kendaraan truk Nopol S 8605 NR yang melindas korban berhen-ti begitu saja dan sopir lari. "Sop-irnya kabur, truknya ditinggalkan di tepi. Gak tahu kemana,"beber Hidayat.

Petugas Satlantas Polres Probolinggo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Selanjutnya, korban dibawa ke kamar mayat RSUD dr Shaleh Kota Probolinggo.

Keterangan di lapangan me-nyebutkan kalau korban akan mengantar bunga melati ke warga di kawasan Probolinggo.Sebab, korban merupakan seorang peng-hias penganten yang rencananya akan menghias kematen pada esok harinya.

= M. HISBULLAH HUDA

PROBOLINGGO - Seorang pengendara motor tewas sete-lah di lindas truck bermuatan di jalan Raya Dringu Desa Kalisalam Kabupaten Probolinggo. Korban yang mengen-darai motor Honda jenis Vario nopol P 3851 FD itu melaju kencang dari arah Situbondo ke Surabaya.

PENYAKIT

Glukoma Jadi Penyebab Utama Tingginya Kebutaan BLITAR - Penyakit gloukoma

menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kebutaan di dunia dengan persentase mencapai 10 persen, kata dokter spesialis mata RSUD dr Saiful Anwar, dr Soni Agung Santoso di Kota Blitar, Jatim.

"Di Indonesia, kasus glouk-oma tergolong paling tinggi setelah katarak, akibat kurangnya pengetahuan masyarakat ter-

hadap jenis penyakit satu ini," katanya saat menjadi pembicara tunggal dalam seminar keseha-tan mata bertema "Gloukoma dan Mata Kering" di klinik mata Inoveye, Kota Blitar.

Ia tidak merinci jumlah kasus penyakit yang disebabkan menin-gkatnya tekanan pada bola mata tersebut di Indonesia, namun data yang pernah dirilis Kemen-terian Kesehatan RI pada akhir

2013 mencatat kasus glukoma di Indonesia mendekati angka 500 ribu penderita.

Penyakit mata yang bisa me-nyebabkan kebutaan sejauh ini masih didominasi kasus katarak dengan persentase mencapai 39 persen.

"Sebaran kedua yang bisa memicu kebutaan adalah kasus mata refraktif atau kelainan pada bola mata sehingga bayan-

gan benda tidak bisa jatuh pada makula retina," katanya.

Menurut dia, kasus refraksi mata mencapai 18 persen di bawah katarak, namun kedua jenis penyakit mata tersebut pada dasarnya masih bisa disembuhkan atau dipulihkan untuk penglihatan penderita dengan syarat segera di-lakukan tindakan medis dan tidak ada penyakit bawaan lain.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

DPRD

Bentuk Fraksi Sebulan

KEDIRI - Pimpinan Legis-latif (DPRD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan akan membentuk alat kelengkapan termasuk fraksi dalam wak-tu satu bulan, sehingga bisa segera menyelesaikan sejum-lah program.

"Kami targetkan satu bulan, tergantung komuni-kasi dengan partai lain. Jadi, setelah ini, kami segera ko-munikasi dengan partai un-tuk membentuk fraksi," kata Ketua DPRD Kabupaten Kediri sementara Sulkani di Kediri, Minggu (24/8).

Ia mengatakan, dalam wak-tu dekat juga akan berupaya agar pimpinan sementara bisa definitif, agar bisa bekerja den-gan lebih maksimal. Ia juga ber-harap, fraksi segera terbentuk, sehingga alat kelengkapan lain juga bisa secepatnya dibentuk.

Sebanyak 50 anggota Leg-islatif Kabupaten Kediri peri-ode 2009-2014, resmi dilantik pada Minggu (24/8) di kantor setempat menggantikan leg-islatif periode 2009-2014. Dari jumlah 50 anggota legislatif itu, 18 di antaranya merupa-kan anggota legislatif yang lama, sementara sisanya baru.

Dari jumlah 50 legislatif di Kabupaten Kediri tersebut, partai yang mendapatkan kur-si paling banyak adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuan-gan (PDIP) dengan jumlah mencapai 12 kursi, lalu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jumlah sembilan kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan jumlah enam kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan jumlah enam kursi, sementara partai lain di bawah enam kursi.

Selama periode 2014, leg-islatif di Kabupaten Kediri tel-ah menyelesaikan 35 produk berupa peraturan daerah, mau-pun keputusan DPRD lainnya.

Sekretaris DPRD Kabupaten Kediri Solihin mengatakan un-tuk pimpinan legislatif semen-tara memang telah ditunjuk dua orang, yang merupakan partai dengan jumlah perolehan kursi terbanyak, yaitu Sulkani (PDIP) dan Sentot Djamaludin (PKB). Mereka nantinya bertugas me-nyusun dan mengomunukasi-kan untuk membentuk alat ke-lengkapan legislatif.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Mayoritas Warga Belum Tahu Profil Anggota DPRD

"Hasil survei kami terhadap 250 responden dari berbagai kalangan yang mewakili sekitar 800 ribu penduduk Kota Malang pada April-Mei 2014, 76 persen menyatakan tidak mengenal para anggota dewan, bahkan tidak tahu sama sekali profil mereka," tegas Kepala Divisi Riset Malang Corruption Watch (MCW) Zein Ihya Ulumuddin di Malang, Ming-

gu (24/8).Meski lima tahun mewakili

konstituen masing-masing, ka-tanya, para wakil rakyat tersebut juga tidak diketahui kinerjanya dan apa yang dihasilkan selama duduk di kursi parlemen. Hal itu, menunjukkan kurang meraky-atnya wakil rakyat tersebut.

Kurang dekatnya wakil raky-at dengan warga yang diwakil-

inya itu, kata Zein, disebabkan mereka kurang turun ke lapang-an untuk menyerap aspirasi rakyat.

Lebih lanjut, Zein mengata-kan, setiap responden diminta menjawab tiga pertanyaan, yakni apakah responden mengetahui profil anggota dewan periode 2009-2014. Kedua, bagaimana kinerja dewan dalam membuat rancangan peraturan daerah (ran-perda) serta bagaimana kinerja dewan secara umum.

Jawaban pertanyaan pertama, hanya 24 persen yang mengetahui profil anggota dewan, sedangkan 76 persen responden mengaku tidak mengetahui. Bukan hanya

profil anggota dewan yang tidak diketahui responden, 49 persen responden juga tidak tahu kin-erja dewan membuat ranperda, 35 persen responden lain menjawab tidak puas terhadap ranpenda yang disahkan dewan.

Mayoritas responden (55 pers-en) menilai kinerja dewan secara umum tidak baik dan amburadul, tidak visioner, bahkan 18 persen responden lain menilai kinerja dewan semakin tidak baik.

Sementara Wakil Ketua MCW Hayik Maulana, menilai tiga fungsi dewan selama ini tidak di-laksanakan dengan baik. Kinerja DPRD selama satu periode ba-nyak menimbulkan permasalahan

di bidang sosial, pendidikan, dan lingkungan.

"Indikator pertama adalah soal lemahnya pengawasan, di-mana kasus korupsi di kota Ma-lang selama 5 tahun terkahir me-rupakan indikasi yang jelas bahwa fungsi pengawasan DPRD 'man-dul', apalagi pengawasan terkait kasus korupsi, khususnya dugaan kasus korupsi Rumag Sakit Umum Daerah (RSUD).

Hayik mengemukakan pengembangan investigasi be-berapa kasus yang dilakukan oleh MCW, seperti dugaan kasus jem-batan kedungkandang, mengarah pada indikasi kuat adanya keterli-batan oknum dewan dalam melo-loskan anggaran.

Fungsi penganggaran DPRD kota Malang, lanjutnya, juga men-unjukkan kinerja yang asal-asa-lan, bahkan cenderung destruktif. "Program Legislasi Daerah Kota Malang dan realisasinya dalam bentuk peraturan daerah masih sulit diakses oleh masyarakat," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Sebanyak 76 persen warga Kota Malang, Jawa Timur, tidak mengenal profil para anggota Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, meski para wakil rakyat tersebut telah mewakilinya selama lima tahun (2009-2014).

LEGISLATOR

Janji "Lunasi" Utang Raperda PACITAN - Ketua sementara

DPRD Pacitan, Jawa Timur, Ron-ny Wahyono, berjanji pada tahun pertama keanggotaan legislator baru periode 2014-2019 akan di-fokuskan pada pelunasan "utang" penetapan dua rancangan peratu-ran daerah (raperda) inisiatif ten-tang pendidikan dan kesehatan.

"Kami akan segera selesai-kan dan berkoordinasi dengan dinas terkait," katanya dikonfir-masi wartawan, Minggu (24/8), menanggapi dua raperda inisiatif yang sampai saat ini belum bisa ditetapkan karena belum selesai pembahasannya itu.

Selain banyaknya materi yang perlu pendalaman, kata dia, tak waktu yang tersedia pada akhir masa tugas DPRD.

Akibatnya, hanya empat dari enam raperda inisiatif yang ber-hasil dirampungkan. Sisanya, Ronny memastikan akan ditin-daklanjuti kalangan legislatif pe-riode 2014-2019.

"Dua raperda inisiatif pen-didikan dan kesehatan, bakal di-wariskan ke anggota dewan baru," tandanya.

Menurut Ronny, kedua peker-jaan rumah tersebut merupakan bagian dari proses inventarisasi

permasalahan-permasalahan legislatif pada masa jabatan se-belumnya, termasuk penilaian masyarakat menyangkut kinerja para anggota dewan. Namun se-cara formal, Ronny yang berasal dari Partai Demokrat ini meng-isyaratkan ada sejumlah agenda yang akan dilaksanakan oleh DPRD dalam waktu dekat, seper-ti pembentukan fraksi-fraksi, dan pembentukan alat-alat kelengka-pan baik di komisi maupun badan. "Sebelumnya kami juga akan mengikuti pembekalan dari badan diklat di Surabaya," kata dia.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

PANEN RUMPUT GAJAH.Buruh tani memanggul rumput gajah keatas mobil truk saat panen di lahan per-tanian rumput gajah Desa Ngasem, Kediri, Jawa Timur. Rumput gajah hasil panen tersebut dijual kesejumlah peternakan sapi pedaging dan sapi perah di wilayah Malang, Nganjuk, Tulun-gagung, Blitar dengan harga Rp 10.000 per 7 kilogramnya.

ant/rudi mulya

MALANG - Partai Kebangki-tan Bangsa Kota Malang, Jawa Timur, mengusulkan tiga nama sebagai calon ketua Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah periode 2014-2019 ke Dewan Pimpinan Pusat partai tersebut.

"Ketiga nama kader terbaik yang kami usulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah dua calon senior, yakni Rusma-ji dan Abdurahman serta satu calon dari kader yunior, yakni Zainuddin," kata Ketua Tan-fidziyah DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Malang, M Anton di Malang, Minggu (24/8).

Anton yang juga Wali Kota Malang itu mengakui dari tiga nama yang diusulkan partainya itu, Anton cenderung memilih yang lebih senior karena sudah berpengalaman. Hanya saja, yang memutuskan adalah DPP.

Sedangkan PDI Perjuangan se-bagai partai pemenang Pemilu Leg-islatif 2014 juga mengajukan tiga nama calon pimpinan DPRD Kota Malang. Ketiga nama yang diusul-kan itu adalah Priyatmoko Oetomo, Abdul Hakim dan Arif Wicaksono.

Sama halnya dengan PKB, yang memutuskan siapa-siapa dari tiga nama yang diusulkan tersebut juga DPP. "Kami ha-nya mengusulkan, namun yang memutuskan adalah DPP," kata anggota DPRD Kota Malang pe-riode 2014-2019 yang juga men-

jadi pimpinan sementara DPRD kota itu, Priyatmoko Oetomo.

Priyatmoko yang pada pe-riode sebelumnya (2009-2014) menjadi Wakil Ketua DPRD itu menargetkan pembentukan un-sur pimpinan dan alat kelengka-pan dewan lainnya, seperti frak-si, komisi dan badan di DPRD, tuntas selama dua bulan setelah pelantikan.

Rapat paripurna istimewa pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019 dilaksanakan di gedung DPRD Kota Malang, Minggu (24/8/). Rapat paripurna istimewa itu dipimpin Ketua DPRD Kota Ma-lang Arif Dharmawan.

Arif Dharmawan mengatakan, pengucapan sumpah tersebut merupakan tindak lanjut kepu-tusan Gubernur Jatim tentang pemberhentian DPRD periode 2010/2014. "Berdasarkan keputu-san gubernur, hari ini adalah hari terakhir masa tugas anggota de-wan yang lama," ujar Arif.

Ia mengemukakan selama lima tahun menjabat sebagai anggota dewan, DPRD Kota Ma-lang yang lama telah menjalan-kan fungsinya dengan baik.

"Kami punya tiga fungsi se-bagai wakil rakyat, yakni fungsi legislasi, pengawasan, dan ang-garan," katanya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

PARPOL

PKB Usulkan Tiga Calon Ketua DPRD

Page 12: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Aksi penolakan yang dilaku-kan tiga serikat pekerja mulai Serikat Buruh Sejahtera Indo-nesia (SBSI), Serikat Pekerja Kertas Leces (SPKL), dan Seri-kat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) itu berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB. Jumat (22/8) kemarin.

Mereka menghadang kurator untuk masuk ke lokasi pabrik. Ku-

rator dihadang sejak pintu masuk menuju pabrik. Bahkan, para kar-yawan memasang spanduk peno-lakan berbunyi ‘Seluruh karyawan PTKL menolak kurator PKPU no-mor 5/PKPU/2014/PN Niaga Sura-baya’.

“Kita menolak kedatangan ku-rator karena akan menyusahkan kami,” ujar Suryono, Ketua SBSI.

Suryono mengatakan, ku-

rator pasti akan menyita aset-aset PTKL. Imbasnya, tanggun-gan perusahaan pada karyawan pasti tidak dibayar. Apalagi, tanggungan perusahaan pada penggugat nilainya lebih kecil daripada ada karyawan. Sebab, PTKL memiliki hutang sekitar Rp 11,5 miliar pada suplier asal bandung.

Sedangkan pada karyawan, menurut Suryono, tanggungan perusahaan mencapai Rp 85 mil-iar. “Itu termasuk karyawan yang aktif maupun yang sudah pen-siun,” katanya.

Pada kesempatan itu, Suryo-no juga meminta menteri BUMN Dahlan Iskan bertanggung-jawab atas kondisi PTKL. “Kalau pemerintah mau turun tangan,

kondisinya tidak demikian,” terangnya.

Aksi penghadangan karyawan tersebut membuat tim kurator memilih menyingkir. Para kar-yawan meletakkan dua alat berat dibelakang pintu masuk.

Sementara itu, Sekretaris PTKL Cilik Sukariadi mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu atas aksi karyawan tersebut. “Itu aksi spontanitas karyawan saja,” ka-tanya.

Terkait hutang perusahaan pada suplier, Cilik tidak me-nampik. Hanya saja ia mengaku jatuh tempo utang tersebut masih tahun depan. Karenanya, ia heran ketika pihaknya dinyatakan pailit oleh pengadilan.

=M.HisbullaH Huda

Kurator Dihadang Karyawan PTKLPROBOLINGGO – Puluhan karyawan PT Kertas Leces menghadang kurator yang ingin melakukan verifikasi aset di pabrik tersebut. Verifikasi itu dilakukan menyusul keputusan pengadilan niaga Surabaya yang menyatakan bahwa PTKL pailit. Keputusan itu bermula dari gugatan yang diajukan PT Laut Warna Sari yang menjadi suplier bahan kimia.

SIGAP, Puluhan karyawan PT Kertas Leces menghadang kurator yang ingin melakukan verifikasi aset di pabrik tersebut

PROBOLINGGO – Gaung penolakan terhadap kelompok radikal Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS) tak hanya dilakukan organisasi Islam di Probolinggo. Namun sikap penolakan itu dilakukan oleh sejumlah parpol.

Salah satunya, partai Ha-nura Kabupaten Probolinggo. Partai pimpinan purnawiran Jenderal Wiranto itu meno-lak keras terhadap kelompok sectarian radikal tersebut.

“Hanura menolak keras terhadap kelompok radikal itu,” ujar Wakil Ketua DPC Ha-nura Kabupaten Probolinggo, Tiarnam saat dimintai komen-tarnya, Minggu (24/8).

Menurut dia, kelompok radikal yang kini menjadi isu wacana nasional tersebut, dinilai melanggar Undang-Undang 45 dan mengancam NKRI. “Makanya kita tetap menolak ISIS di Probolinggo,” terang dia.

Sikap penolakan terse-but, dengan meminta ke-pada jajaran Kepolisian agar melakukan pengawasan secara ketat terhadap gerakan ISIS di wilayah Probolinggo. “Gerakan ini tidak main-main, makanya kita berharap pihak-pihak yang terkait melakukan pengawasannya,” tandasnya.

Tiarnam mengatakan, untuk mengantisipasi adanya gerakan radikal itu, pihaknya berharap agar jajaran pen-gurus dan ranting dibawah untuk turut membantu. “Karena lokasi yang paling rawan dengan adanya gerakan tersebut daerah pinggiran yang masyarakatnya mudah terpengaruh,” katanya.

Sementara itu, gaung sikap penolakan terhadap kelompok ISIS itu hingga berujung aksi demo. Aksi demo tersebut dilakukan oleh puluhan aktifis dan ormas. Seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indone-sia (PMII), Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Badan Ekskutif Maha-siswa (BEM) Sekolah Tinggi Nurul Jadid (TTNJ), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid(STIKESNJ), Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), Universitas Panca Marga (UPM), dan Uni-versitas Bayuangga Kota Probolinggo.

=MuHaMMad sugianto

ISIS

Hanura Tolak ISIS

Page 13: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 13Probolinggo

Meski kerap kali di bersih-kan, keberadaan sampah mudah muncul kembali.”Ya setiap hari kami bersihkan sampah di jalan raya. Namun kalau musim angin seperti ini daun kering mudah berguguran,” terang Fauzi, salah satu pegawai Kebersihan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabu-paten Probolinggo, kepada warta-wan, Minggu (24/8).

Menurutnya, setiap pagi sudah membersihkan sampah di daerah jalan raya. Sampah yang dia bersihkan tidak hanya dari dedaunan pohon saja. Namun, sampah dari limbah warga juga

di bersihkan.“Setiap Pukul 06.30 WIB petugas kebersihan mulai menyapu pinggir jalan,” jelas Fauzi.

Dengan kencangnya angin di Kabupaten Probolinggo, kata Fauzi, tidak hanya menyapu sampah daun. Di sore hari petu-gas juga melakakukan pembersi-han sampah.“Kalau tidak disapu pagi sore, sampah daun akan bertebaran dan mudah men-umpuk,” tegasnya.

Senada disampaikan, Yusup (45) salah satu tenaga pembersih BLH Kabupaten Probolinggo. Ia mengatakan petugas kebersihan

sudah mengumpulkan sampah. Selanjutnya diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di setiap Kecamatan.

“Sampai di TPS, sampah dari berbagai lokasi termasuk sampah pasar dan limbah rrumah tangga, di ambil petugas untuk dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di tingkat Kabupaten,”ucapnya.

Setiap harinya sampah di Ka-bupaten Probolinggo yang masuk ke TPA Kabupaten Probolinggo kurang lebih 12 ton. Sampah itu terkumpul dari berbagai sumber, mulai dari limbah rumah tangga, pasar dan jalan umum.

“Sampah organik di kelola menjadi pupuk kompos. Dan sampah kering, dipilah untuk bahan kerajinan tangan,”pungkas Yusup.

=Mahfud hidayatullah

Sampah Masih BerserakanKurang Lebih Dua Belas Ton per Hari PROBOLINGGO - Musim angin kencang beberapa bulan terakhir di wilayah Kabupaten Probolinggo terus men-erjang. Akibat dari kencangnya angin tersebut, banyak sampah mudah berserakan karena banyak daun-daun pepohanan yang mudah berjatuhan.

BERSERAKAN. Petugas sampah kewalahan membersihkan sampah dedaunan pohon ketika musim angin.

PROBOLINGGO – Di-nas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo melibatkan para siswa untuk melakukan gerakan cinta lingkungan dengan ke-cil menanam dewasa memanen (KMDM). Hal ini disampaikan Kepala Disperta Kota Proboling-go, Yudha Sunantya kepada wartawan, Minggu (24/8).

“Gerakan KMDM ini tidak hanya melibatkan siswa, namun juga para orangtua siswa,” tan-dasnya.

Salah satu bukti, SDN Sum-ber Wetan 2, Kecamatan Kade-mangan, Kota Probolinggo dijadikan obyek percontohan. Dengan adanya program terse-but, para siswa diajak untuk melakukan penanaman pohon sejak dini.

“Nanti setelah dewasa mere-ka akan merasakan hasilnya dengan memanen pohon yang mereka tanam,” katanya.

Tak heran, jika KMDM yang digalakkan oleh Disperta ta-hun 2014 ini mendapatkan anugerah penghargaan dari pemerintah kepada SDN Sum-ber Wetan sebagai juara 2 ting-kat Nasional.

Yudha Sunantya menjelas-kan, penghargaan itu tidak han-ya pada tahun ini saja. Tetapi juga pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2013, SDN Kedung

Asem 4 juga mendapatkan juara tingkat Nasional. Sementara ta-hun 2012, SDN Mangunhardjo mendapatkan juara harapan III tingkat Nasional. “Program ini akan dilakukan secara kontinyu setiap tahun,” imbuh dia.

Untuk melakukan penana-man di sekolah, kata dia, tidak memerlukan lahan yang luas. Karena Disperta juga melibat-kan orangtua siswa untuk turut andil. Seperti giat kemarin, ada sebanyak 1000 bibit pohon sen-gon, 100 bibit pohon mangga dan sebanyak 200 bibit pohon jabon yang ditanam.“Semua bibit itu kita berikan lewat or-angtua siswa untuk ditanam,” terang dia.

Yudha menambahkan, tu-juan dari program tersebut, se-lain untuk membiasakan pada siswa untuk menanam sejak dini juga bertujuan agar mereka cinta terhadap lingkungan seki-tar. Itulah sebabnya, agar pro-gram tersebut berjalan sesuai harapan.

Disperta melibatkan masyarakat terutama orangtua siswa agar membiasakan diri melakukan penanaman pohon sejak dini. Sehingga setelah anak dewasa mereka tinggal menikmati hasil panennya yang mereka tanam.

=MuhaMMad Sugianto

KMDM

Disperta Libatkan Orangtua Siswa

GENCAR, Gerakan cinta lingkungan dengan kecil menanam dewasa me-manen (KMDM) tidak hanya melibatkan siswa, namun juga para orangtua siswa.

Page 14: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III14 Probolinggo

Puput Tantriana Sari men-gatakan itu kepada wartawan, Jumat (22/8) kemarin, menjawab kabar yang menyatakan pelan-tikan 17 pejabat eselon III dan 48 pejabat eselon IV hingga 55 pejabat fungsional yang kerap digelar di lingkungan Pem-kab Probolinggo dikhawatirkan akan berdampak pada polemik dan profesionalisme seseorang pada posisi yang tidak tepat dan sesuai dengan ilmu yang dimi-

likinya.“Sebenarnya mutasi ini su-

dah melalui pertimbangan-per-timbangan yang matang dari Baperjakat terhadap siapa-siapa saja pejabat yang akan duduk,” jelasnya.

Menurutnya, banyaknya pejabat yang dilantik ini tidak sesuai dengan ilmu yang dimi-likinya. Dimana, sebelumnya mereka berada dibidang teknis dan dimutasi pada bidang yang

tidak dikuasai. Sehingga ini ber-dampak kepada kinerja dari mas-ing-masing individunya.

Jika memang dikemudian hari pejabat ini kinerjanya tidak bagus maka akan dievaluasi.”Pengalihan tugas atau jabatan merupakan kaderisasi yang lumrah yang di-berikan dengan hijrah. Secara tak langsung berpindah untuk pro-mosi tempat kerja yang lama ke tempat yang baru,”tandas Puput Tantriana Sari.

Puput Tantriana Sari menam-bahkan, sebagai manusia hijrah tak pernah berhenti. Bisa dihenti-kan manusia hanya diliang kubur. Begitu juga, soal pintu taubat tertinggi dan akan berhenti jika hari kiamat.

Dia berharap para pejabat

yang dimutasi jauh lebih profe-sional, bersemangat dan men-unjukkan aura yang positif bagi kinerjanya.”Mutasi hari ini, dan sebelumnya tak per-nah berhenti sampai hari ini.Insya’allah sudah dimusya-warahkan dengan Baperjakat sesuai kepantasan dan sumber-daya manuasia,”tegasnya.

Dikatakan, semua PNS yang menjadi kepanjangan tangan Bu-pati yang tertuang dalamVisi dan Misi ketika dilantik.”Tuntutan bupati, jerja yang profesional sesuai tupoksi. Mutasi akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan roda pemerintahan untuk penyegaran pegawai,”ucap Puput Tantriana Sari.

Terakhir, Puput Tantriana

Sari menegaskan bahwa manu-sia akan merugi, dimulai dari pengangkatan PNS berada dil-ingkungan yang sama, kecuali sudah mengabdi selama 25-30 tahun hanya berada di satu SKPD. Dan terus menggodok un-tuk penyegaran, agar pengala-man baru sebagai PNS tidak sep-erti “Katak Dalam Tempurung” yang dilihat tidak ada sebuah kemajuan.

“Saya meminta pejabat yang baru dilantik untuk terus menin-gkatkan kinerja dan profesional-isme dalam melaksanakan tugas di tempat yang baru. Agar bisa bekerja secara profesional ser-ta memajukan pembangunan,” tegasnya.

=M.HisbullaH Huda

Mutasi Pejabat Sesuai BaperjakatBupati : Jangan seperti Katak dalam TempurungPROBOLINGGO – Bupati Probolinggo, Hj.Puput Tan-triana Sari mengatakan mutasi pejabat yang dilakukan beberapa kali sebelumnya sudah melalui tahapan pertim-bangan dari Badan Pertimbangan Kinerja dan Kepangka-tan (Baperjakat).

BERIKRAR. Perwakilan pejabat di lingkungan Pemkab Boyolali yang dimutasi mengucapkan sumpah dan janji jabatan di pendapa kantor Bupati.

Page 15: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III 15

Musim ini, mereka tidak bisa membeli pemain berkualitas ka-rena krisis keuangan. Dengan kesuksesan ini, Inzaghi menilai, Milan berada dalam jalur yang benar.

Milan sukses menjuarai tur-namen pramusim tersebut, yang digelar dengan format 45 menit tiap pertandingannya, setelah menundukkan Juventus 1-0 dan Sassuolo 2-0. Ini jadi modal bagus buat Rossoneri sebelum melakoni laga perdana Serie A, 31 Agustus mendatang.

Keberhasilan di Trofeo TIM juga memperbaiki hasil di laga-laga pramusim sebelumnya, di mana Milan hanya sukses mer-aih tiga kemenangan dalam tu-juh laga. “Saya senang dengan sikap yang ditunjukkan para pemain. Jelas, Juve adalah tim yang hebat, tapi kami bisa me-

nahan mereka dengan baik dan melakukan serangan balik,” ujar Inzaghi.

Dia melanjutkan, “Kami be-rada di trek yang tepat dan saya senang melihat rasa lapar yang ditunjukkan oleh para pemain, yang mana merupakan sesuatu yang ingin kami bangun ulang.”

Dengan budget terbatas, Mi-lan membangun skuat musim ini dengan banyak mendatang-kan pemain berstatus free agent ataupun dengan sistem pinjam. Sejauh ini, Inzaghi puas dengan kualitas skuat yang dimilikinya. “Saya melihat tim ini berkem-bang seiring pertandingan yang kami jalani dan berkembang se-cara konstan. Di satu sisi saya senang, di sisi lainnya saya tahu bahwa kami masih butuh wak-tu,” kata Inzaghi.

Sementara itu, Wakil Pres-

iden AC Milan, Adriano Galli-ani, dan Direktur Olahraga AS Roma, Walter Sabatini, tertang-kap kamera tengah makan siang bersama. Rumor pun merebak: keduanya tengah serius mem-bahas transfer Mattia Destro.

Setelah melego Mario Ba-lotelli ke Liverpool, ada satu pos lowong di lini depan Mi-lan. Rossoneri pun dikabarkan membidik Destro, yang musim lalu mencetak 13 gol dalam 20 laga bersama Roma. Milan dikabarkan ingin meminjam Destro selama satu musim den-gan opsi untuk membelinya se-cara permanen seharga 17 juta euro. Namun, Roma dikabarkan menganggap tawaran tersebut kurang menarik.

Selain Destro, Milan juga di-kabarkan berminat untuk meng-gaet penyerang asal Kolombia, Radamel Falcao. Falcao disebut telah meminta dijual dan ber-sedia memotong gajinya jika bermain untuk klub lain. Selain Milan, Falcao juga dikabarkan diminati oleh Juventus yang in-gin meminjamnya selama satu musim. =CAROL AJI

Manchester United (MU) dikabarkan telah menyepakati transfer Angel di Maria senilai 60 juta Euro dari Real Madrid. Transfer ini akan memecahkan rekor pembelian pemain terma-hal oleh klub Inggris.

Pemain asal Argentina itu memang dikabarkan ingin hengkang dari Real Madrid ka-rena tuntutan kenaikan gajinya tidak dipenuhi. MU dan PSG menjadi dua klub yang ingin mendapatkan tanda tangannya. Namun, PSG terpaksa harus mundur karena terkendala aturan FPP.

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti juga memberikan pernyataan bahwa Angel di Ma-ria telah mengucapkan salam perpisahan dengan Real Madrid.

“Di Maria mengucapkan se-lamat tinggal. Hal ini memang

belum resmi, namun akan segera diumumkan,”

Skuat Pas-pasan, Inzaghi Puas dengan MilanMILAN - Pelatih AC Milan Filipo Inzaghi mengaku puas dengan keberhasilan anak-anak asuhnya me-raih trofi TIM dalam kompetisi segi tiga antara AC Milan, Juventus, dan Sassuolo, meskipun, klub asal kota mode Italia itu memiliki skuat pas-pasan.

Mattia Destro Diincar untuk Gantikan Balotelli

TRANSFER PEMAIN

Di Maria Selangkah Lagi Berbaju MU

tutur Ancelotti seba-gaimana dilansir harian AS.

“Saya punya relasi yang sangat baik dengannya dan

itu merupakan keputusan-nya untuk pergi. Klub telah melakukan segala cara untuk mempertahankannya, namun

dia memutuskan untuk pergi. Kami mengucapkan terima kasih kepadanya untuk semua hal yang diberikannya kepada kami,” imbuh Ancelotti.

Di MU, Angel di Maria akan diberikan nomor ikonik

yang pernah dipakai sejumlah pemain legendaris, nomor 7.

=MIRROR/DAR

Page 16: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III16

LIVERPOOL-”The Gunners” Arsenal harus puas dengan satu poin yang mereka raih dari lawatannya ke Goodison Park untuk menantang tuan rumah Everton pada Sabtu (23/8) sore waktu setempat atau Minggu (24/8) dini hari WIB. Sempat tertinggal dua gol tanpa balas pada babak pertama, Arsenal sukses mencetak dua gol guna mengakhiri pertandingan menjadi 2-2 melawan Everton.

Dua gol Everton pada laga tersebut di-cetak oleh sundulan Seamus Coleman dan juga tendakan Steven Naismith. Sementara dua gol Arsenal dicetak oleh Aaron Ram-sey dan Oliver Giroud yang baru masuk di babak kedua menggantikan Alexis Sanchez yang tumpul selama 45 menit pertama.

Sebenarnya, Giroud nyaris mencetak gol cepat di awal babak kedua. Sayang, ten-dangan first time kaki kirinya menyambut umpan lambung Alex Oxlade-Chamberlain di depan mulut gawang masih melayang di atas mistar gawang Tim Howard. Untung, pemain Timnas Prancis ini bisa menebus kesalahannya dan menghindarkan Arsenal dari kekalahan.

Meski hanya bermain imbang, para pemain Arsenal cukup puas dengan hasil tersebut, terutama dengan reaksi mereka atas ketertinggalan dari “The Toffees”. Ka-

rena itu, tambahan satu angka dari lawatan ke Liverpool adalah hasil yang fantastis. Apalagi mereka sempat tertinggal dua gol.

Jack Wilshere, misalnya, menilai, hasil imbang ini mencerminkan sikap para pe-main Arsenal yang tidak mudah menyerah dan bermain seperti orang gila selama ba-bak kedua. “Kami tak pernah menyerah dan di level ini sangat menentukan. Kami selalu menunjukkan selama beberapa tahun bahwa Arsenal bertarung seperti orang gila hingga

pertandingan berakhir,” kata Wilshere .Dia melanjutkan, “Sudah ada beberapa

banyak pertandingan di mana kami tert-inggal hingga saat-saat terakhir, dan kami terus berjuang. Ini merupakan poin yang fantastis dan sekarang kami mempunyai pertandingan besar di hari Rabu dan ini memberi kami kepercayaan diri yang luar biasa menuju laga itu.”

Senada dengan dia, pemain senior Ar-senal asal Prancis Mathiu Flamini memuji perjuangan kawannya dalam memetik satu poin tersebut. “Saya pikir, kami tampil luar biasa karena sempat tertinggal 0-2 lebih dulu. Spirit kami begitu luar biasa karena ini bukan laga mudah. Di saat jeda, manajer mengatakan kepada kami bahwa ada celah-celah di mana kami bisa menciptakan pe-luang dan kami percaya kami bisa melaku-kannya,” ujar Flamini

Pujian yang sama dilambungkan pelatih Arsenal Arsene Wenger. “Kami merespons dengan sangat baik dengan penuh hasrat untuk bangkit dan semangat para pemain fantastis. Pada akhirnya kami mampu me-maksa skor imbang 2-2 dan kami menda-patkan satu poin penting yang kami pantas dapatkan, jika melihat peluang yang kami dapatkan, khususnya di babak kedua. Kami terlalu telat bangkit tapi semangat kami membuahkan satu poin. Pertandingan tadi memperlihatkan keyakinan serta kegigihan tim ini. Gol kedua (Everton) tadi offside namun kami tidak goyah dan akhirnya bisa bangkit,” kata Wenger.

Sedangkan pelatih Everton Roberto Martinez mengakui bahwa anak-anak asuh kehabisan “bahan bakar” pada 15 menit terakhir pertandingan. “Penampilan me-mang seperti yang kami inginkan. Perfor-ma di babak pertama sesuai dengan yang kami rencanakan. Tapi kami mulai sedikit kelelahan dan seperti Anda prediksi, bahwa Arsenal mulai menyerang total dan Anda mulai merasa bahwa gol ketiga sangatlah penting,” ucapnya.

Dia meneruskan, “Jelas kami sangat kece-wa kehilangan poin tapi kami sangat senang dengan performa kami dan cara kami ber-main di babak pertama.” =SKY SPORTS/CAROL AJI

ARSENAL DITAHANIMBANGEVERTON

“Sudah ada beberapa banyak pertandingan di mana kami tertinggal hingga saat-saat terakhir, dan kami terus berjuang,”

Jack Wilshere | Arsenal

Dalam dua pertandingan awal, Everton selalu bermain imbang. Sejatinya, mereka punya kesempatan menang karena lebih dulu mencetak gol daripada lawan. Everton harus belajar mempertahankan keunggulan.

Romelu Lukaku tampil brilian dan menghadirkan masalah bagi sisi kiri pertahanan Arsenal. Kendati tak mencetak gol, satu umpan briliannya mampu dikonversi Steven Naismith menjadi gol kedua bagi The Toffees.

Arsenal sepertinya masih perlu belanja lagi. Lini pertahanan mereka belumlah kuat meski telah mengontrak Calum Chambers. Selain itu, problem di lini serang belum teratasi. Alexis Sanchez masih butuh waktu untuk beradaptasi.

Setelah tampil impresif pada laga kontra Besiktas, Alex-Oxlade Chamberlain mendapat jatah starter dari Wenger. Ox menjawab kepercayaan itu dengan penampilan yang meyakinkan. Apakah tahun ini akan menjadi musimnya Ox?

lahragaKORAN MADURA

16SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III

1 2 3 4Empat Hal Penting dari Laga The Toffees Kontra The Gunners

Gelandang Arsenal Aaron Ramsey saat mencetak

gol bagi timnya pada laga yang berlangsung di

Goodison Park, Minggu (24/8) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III A

25 AGUSTUS 2014 No. 0426 | TAHUN III

SENIN DKP: ADAMAFIA GARAM SUMENEP E

POLISI BELUM UNGKAPPENYEBAB KEBAKARAN SAMPANG J

TERUSIK KETIMPANGANEKONOMI NETER KOLENANG P

SUMENEP – Warga Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Minggu (24/8) menemukan mayat tak beridentitas tanpa kepala. Mayat yang di-duga korban mutilasi itu ditemukan pertama kali oleh Misti (45), di sebuah jurang bekas galian batu pospat di Dusun Tanung-gul, Desa Torbang, Ke-camatan Batuan.

Misti menemukan mayat berjenis laki-laki yang sudah mem-busuk itu saat hendak

menyabit rumput di ladang mi-liknya, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya mayat itu, sekitar pukul 8.00.

Pada saat itu, Misti melintas di sebuah jurang yang merupakan bekas galian batu pospat. Namun, saat melintasi jurang tersebut, Misti mencium bau tak sedap, seperti bau bangkai hewan. Sejak mencium bau tak sedap itu, Misti mencoba melongoh ke dalam ju-rang tersebut yang diduga men-jadi sumber bau.

Ketika melihat ke dalam ju-rang tersebut, Misti melihat mayat manusia yang sudah mem-busuk dan dikerubungi lalat. Ka-rena Misti merasa terkejut dan ketakutan, Misti lari sambil berte-riak mengabarkan terhadap warga termasuk ketua RT dan aparat desa setempat.

Tidak lama kemudian, pu-luhan warga dan aparat desa berbondong-bondong mengham-piri tempat mayat tanpa kepala itu. Hanya saja, walaupun sudah banyak warga yang menghampiri lokasi itu, tidak ada seorang pun yang berani mengangkat mayat ke permukaan.

Mayat tanpa kepala itu ber-hasil diangkat kepermukaan saat petugas kepolisian beserta tim medis dari RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep mengevakuasi. Sejurus kemudian, mayat tersebut lang-sung dibawa ke RSUD dr. Moh An-war untuk dilakukan autopsi.

”Awalnya kami tidak sadar

kalau itu mayat masnusia. Saya kira bau itu hanya bangkai bina-tang seperti kucing dan kambing saja. Eh, setelah saya amati, ter-lihat kaki dan tangannya. Karena

saya takut, maka saya melapor-kan temuan itu ke aparat desa di sini,” kata Misti kepada wartwan, kemarin.

Sekretaris Desa Torbang A

Badri Munfarid mengatakan, setelah aparat desa mendapatkan laporan penemuan mayat terse-but, karena tidak mau mengambil risiko, dirinya langsung melapor-

kan kepada aparat kepolisian Sek-tor Kota Sumenep.

”Awalnya kami di sini semua takut untuk mendekati lokasi itu, baru kami berani setelah petugas kepolisian bersama petugas me-dis dari RSUD dr Moh Anwar men-gevakuasi mayat tanpa identitas itu,’’ ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Kota Sumenep AKP Moh Heri belum mengetahui identitas mayat itu dan masih akan mel-akukan penyelidikan lebih jauh terkait identitas dan motif ter-bunuhnya korban.

”Hingga saat ini (kemarin), kami masih belum tahu identi-tas korban, karena setelah kami periksa tidak ada identitas yang melekat di badannya. Makanya, hingga saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan agar asal usul korban diketahui, dan motif pembunuhannya segera terkuak,” katanya.

Saat ini petugas kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mencari asal usul korban dengan cara mencari keluarga korban. Bahkan, saat ini, petugas kepolisian juga tengah mendalami kabaradan salah se-orang warga bernama Asmad (35) menantu kepala dusun setempat yang dikabarkan sudah lima hari menghilang dari rumahnya.

”Sampai saat ini kami masih menanti hasil outopsi dari dok-ter RSD dr Moh Anwar Sumenep, jika mengarah ke salah satu warga yang hilang itu, maka Insya Al-lah nanti akan segera terungkap,’’ terangnya.

Polsek Kota Sumenep saat ini telah mengamankan barang bukti yang ditemukan di lokasi dite-mukan mayat tersebut, berupa cangkul, yang ditemukan di lokasi dekat mayat, sarung perempuan, baju anak-anak, karung, dan dua bilah bambu. =JUNAEDI/MK

Mayat tanpa Kepala di deSa torbang

SILVIA CRISTINA

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Page 18: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Warga Desa Kombang, Ke-camatan Talango, Imam Syafi'ie, mengatakan, Desa Kombang masuk kategori kering kritis, dan terjadi hampir tiap tahun. Sejak satu minggu lalu, beberapa sum-ber air sudah tidak mengeluar-kan air.

"Memang Jumat kemarin ada pendistribusian air, tetapi tak op-timal, masih sering menyisakan masalah. Artinya, kinerja pemer-intah belum sepenuhnya efisien, ada air saat warga mengeluh. Tetapi belum ada antisipasi se-jak awal ketika musim kemarau panjang tiba," katanya, Minggu (24/8).

Kata Imam, pemerintah tidak cukup hanya mengandalkan dis-tribusi air untuk mengatasi kek-eringan. "Saya kira tidak selalu distrubusi air, tetapi ada solusi lain, misal dibuat bor untuk ket-ersediaan air saat kemarau pan-jang tiba. Sehingga saat sumber air di beberapa sumur sudah tak mengeluarkan air, masyarakat bisa menggunakan bor," jelasnya.

Secara terpisah, Bupati Sumenep A. Busyro Karim men-gatakan, pihaknya telah memer-intahkan Kepala BPBD untuk segera mengirim air ke beberapa desa yang mengalami krisis air.

"Sudah kami perintahkan

Kepala BPBD, kemarin untuk mendistribusikan langsung ke beberapa desa di Talango, teru-tama Desa Kombang. Dan BPBD langsung distribusikan air ke sana," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumenep Koesman Hadi men-jelaskan bahwa air bersih yang dikirim sebanyak dua tangki atau 12.000 liter. "Dua tangki sudah kami distribusikan ke beberapa titik lokasi kekeringan," jelasnya.

Tanaman Mati Akibat kekeringan yang me-

landa Desa Muncek Timur, se-jak sebulan terakhir, sejumlah tanaman pertanian warga seperti cabai mulai banyak yang mati akibat kekurangan air.

Selain mengandalkan ban-tuan air dari pemerintah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga harus mengambil ke sumur yang ada di bawah per-bukitan di desa lain yang letakn-ya sangat jauh.

Rizkiyah, warga yang men-galami kekurangan air sejak beberapa hari, mengatakan, air bersih bantuan dari pemerintah setempat ditampung di balai desa setempat menggunakan tangki air dan sebagian ditam-pung menggunakan jeding desa.

"Tetapi air bersih bantuan dari pemerintah ini biasanya digunakan untuk kebutuhan se-hari-hari seperti memasak atau minum, sedangkan untuk ke-butuhan mandi, tanaman atau mencuci, warga biasanya nump-ang ke sumur yang ada di desa tetangga," katanya.

Pantauan Koran Madura, di Kecamatan Lenteng, sedikitnya 20 desa mengalami krisis air bersih. Walaupun ada bantuan dari pemerintah, tetapi belum mencukupi. "Apalagi bantuan air bersih hanya dua kali setiap min-ggu, jadi sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan warga, kata Kepala Desa Muncek Timur, Ruji.

=SYAMSUNI/MK

Pemkab Tidak Cukup Hanya Distribusikan AirRuji: Bantuan Air Bersih Hanya Dua Kali Setiap MingguSUMENEP – Penanganan bencana kekeringan di be-berapa daerah dikeluhkan warga. Pemerintah dinilai tidak sigap atasi kekeringan, seperti yang terjadi di Desa Kombang, Kecamatan Talango. Sementara BPBD Sume-nep, sejak tahun 2013, sudah memasukkan Desa Kom-bang dan Palasa, kecamatan setempat, ke dalam daerah berpotensi kekeringan.

SUMENEP - Nasib juru parkir (jukir) di Kabupaten Sumenep memang sungguh memprihatin-kan. Upah yang mereka terima tidak berbading lurus dengan kewajiban yang mereka lakukan.

MA, warga Kecamatan Mand-ing yang bekerja sebagai jukir di salah satu warung makan, menuturkan, menjadi jukir tidak mudah, jukir harus fokus dalam bekerja, sebab menjaga kend-araan orang lain. Belum lagi jika ada hilang, maka jukir yang kena getahnya.

“Apalagi malam hari, fokus saya tak boleh terbelah. Bah-kan semua sepeda harus dalam pengamatan. Sebab karena ken-daraan rentan hilang. Walaupun saya tidak wajib mengganti, tapi saya harus berusaha memberikan rasa aman kepada pengendara,” katanya.

Soal honor, ia mengaku bahwa profesinya itu jika diband-ingkan dengan pekerjaannya menjaga sepeda, tidak sesuai dengan honor yang diperolehnya.

“Gaji saya tidak sampai Rp 500 ribu. Tapi tak apa, yang penting halal. Tapi biasanya ada tam-bahan dari uang pemberian peng-endara yang ikhlas,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Muhammad Fadillah mengatakan bahwa saat ini ada 80 orang juru parkir (jukir) di Sumenep yang bekerja bergantian siang malam.

“Gaji jukir Rp 300-450 ribu per bulan. Kalau dihitung nomi-nalnya memang kecil. Tapi waktu kerjanya tidak seharian penuh, tapi sekitar delapan jam kok,” jelasnya.

Mantan Kepala BPBD itu menjelaskan, operasi jukir sehari semalam 18 jam. Tapi, menu-rutnya, waktu tersebut tidak selamanya diisi satu jukir.

=SYAMSUNI

JURU PARKIR

Upah Tak Sebanding Pengabdian

Muhammad Fadillah Kepala Dishub

BANTUAN AIR. Warga mengambil air dari tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jum’at (22/8). Warga mengeluhkan kurangnya air karena hanya dua kali dalam seminggu.

Page 19: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III CSumenep

”Lokasi tambang pasir itu bukan lahan kosong, melainkan tempat pemaka-man nenek moyang kami. Tak heran kalau warga sampai marah bila ada penambang, karena banyak kuburan leluhur warga yang hilang,” kata Azis, dari balik jeruji besi Mapolres Sume-nep, Minggu (24/8).

Abd Azis dan Abul, beberapa waktu lalu ditahan

karena diduga menganiaya penambang dan merusak mobil pengangkut pasir. Polisi dinilai hanya tajam kepada dirinya, namun tumpul kepada penambang. Pasalnya, penambang liar yang mengantarkan ke pen-jara hingga saat ini masih aman di rumahnya.

Dikatakan, penambang pasir liar sebanyak tiga orang, yakni Suyadi, Ibnu

Hajar, dan Sulaiman. Keti-ganya warga Dusun Baru, Desa/Kecamatan Talango, Sumenep, dan ketiganya dilepas oleh petugas kepoli-sian, saat tertangkap basah oleh warga dan mobil yang digunakan mengangkut pasir dirusak.

”Kok malah kami yang ditahan, sementara pelaku penambangan dilepas dan tidak diproses secara hukum. Kami akan meminta kebijakan pada Pemerin-tah Kabupaten Kabupaten (Pemkab) Sumenep, ini tidak adil,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, mengaku akan memproses

pelaku penambangan pasir ilegal di Dusun Pasar, Desa/Kecamatan Talango itu.”Sekarang kita proses terlebih dahulu pelaku perusakannya, baru setelah itu kami akan memproses penambangnya,” janjinya.

Untuk diketahui, Abd Azis dan Abul diamankan Polsek Talango karena di-laporkan merusak mobil dan melakukan penganiyaan oleh Asy’ari (30), pemi-lik mobil. Aziz dan Abul dinyatakan bersalah karena melakukan penganiayaan dan merusak mobil secara bersama-sama, dan akan dijerat Pasal 173.

=JUNAEDI/MK

PENEGAKAN HUKUM

Polisi Tumpul pada Penambang Pasir Liar? SUMENEP - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina

Marga Sumenep pada tahun 2014 telah mengang-garkan dana sebesar Rp 9 miliar untuk mengubah Jalan Trunojoyo menjadi satu arah.

"Anggarannya sudah ada, dan siap untuk dile-lang," kata Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Edi Rasiyadi kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, upaya tersebut merupakan ba-gian dari bentuk semangat Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas infrastruktur yang berada di lingkungan Kabupaten Sumenep.

"Sebenarnya jalan tersebut merupakan jalan nasional yang seharusnya perbaikannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun, kami tidak memandang itu, yang penting ke depannya infrastruktur di Sumenep lebih baik," ujar mantan Kadis PU Pengairan.

Sementara pekerjaannya, sambung Edi, akan dilakukan oleh kontraktor yang mempunyai kontrak langsung dengan salah satu perusa-haan Asphalt Mixing Plant (alat pengolah as-pal). Itu dilakukan untuk menjaga agar kulitas pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah.

Sehingga, ketika di tengah pekerjaan terdapat permasala-han, seperti putus kontrak, tidak hanya menjadi tanggung-jawab rekanan, mel-ainkan juga menjadi tanggung jawab peru-sahaan.

"Dengan begitu di antara rekanan dan perusahaan tidak akan sembarangan mengerjakan jalan itu, karena risiko akan ditanggung bersama.

Jika rekanan diberi sanksi maka otomatis perusa-jaan juga kena imbasnya," terangnya.

Selain menjaga kualitas, lanjut Edi, untuk men-jaga agar pekerjaan tersebut bisa selesai sesuai dengan batas waktu tiga bulan yang diberikan oleh pemerintah.

"Batas waktu pekerjaan itu hanya tiga bulan, makanya kami cari rekanan yang mempunyai link langsung dengan perusahaan AMP. Sehingga, re-kanan yang menjadi pemenang cepat memulai pekerjaan itu," ucapnya.

Dalam perbaikannya nanti akan dibuat pe-nyekat jalan yang dilengkapi dengan lampu pen-erangan jalan umum, sehingga untuk sementara waktu pasti akan mengganggu arus lalu lintas menuju ke kota.

"Kami harap pengguna jalan bersabar, karena itu untuk kenyamanan pengguna jalan ke depan-nya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebagian Jalan Trunojoyo mu-lai pintu masuk jantung Kota Sumenep, yakni di Desa Patean, Kecamatan Saronggi sudah diper-baiki dan menjadi satu arah. Hanya saja masih belum sampai ke jantung Kota Sumenep. Bahkan kondisi jalan yang belum berusia dua tajun itu, sudah banyak yang bergelombang. Sehingga pen-gendara harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan tersebut.

=JUNAEDI/MK

PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

Rp 9 M untuk Jalan Trunojoyo

Kami harap peng-guna jalan bersabar, karena itu untuk ken-yamanan pengguna jalan kedepannya,”

Edi Rasiyadi Kepala Dinas

PU Bina Marga

SUMENEP – Kepala Dusun Pasar Daya, Desa/Kecamatan Talango yang juga aktivis ling-kungan Abd Azis (40), dan Abul (37), warga desa setempat, mempertanyakan proses hukum penambang liar yang masih kerap beraksi di kampungnya.

PAMERAN FOTOGRAFI ROHINGYA. Seorang wanita melihat foto-foto yang berjudul "Exiled To Nowhere: Burma's Rohingya" di Jogja Gal-lery, Yogyakarta, Minggu (24/8). Pameran fotografi ini menampilkan karya dari pemenang penghargaan jurnalis foto Greg Constantine yang dibuka pada 23 Agustus dan berlangsung hingga 30 Agustus 2014.

Page 20: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III D Sumenep

SUMENEP - Sebanyak 1.149 unit rumah mendapat ban-tuan program Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2014. Pemerin-tah Kabupaten Sumenep mulai mengucurkannya dan akan diba-gi menjadi beberapa tahap.

Untuk tahap pertama, Pem-kab mengucurkan ke Kecamatan Ambunten dengan 3 desa, Desa Ambunten Timur sebanyak 70 unit, Desa Campor Timur 121 unit, dan Desa Tambaagung Ares sebanyak 220 unit. Sehingga jumlah penerima untuk tahap pertama berjumlah 411 unit.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Jumat (22/8)

saat Sosialisasi dan Penyerahan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya 2014 di Pendopo Agung Kabupaten Sumenep.

“Alhamdulillah, Tahun ini,

Sumenep mendapat kuota seban-yak 1.149 unit. Masing-masing unit dibantu Rp 7.500.000,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Sume-nep dua periode tersebut men-

gungkapkan bahwa program BSPS harus tetap ada, sebab dengan program itu, warga tidak mampu kian optimis untuk bisa keluar dari kubangan nasib yang kurang beruntung, sehingga mereka mu-lai berdaya dan mandiri.

"Nah, BSPS adalah salah satu caranya untuk bisa mem-erangi kemiskinan. Oleh karena itu, kami akan ajukan penam-bahan kuotanya, karena rumah yang layak huni dan sehat itu

adalah kebutuhan, bukan keingi-nan,” ujarnya.

Untuk itu, para penerima bantuan agar memanfaatkan se-baik mungkin untuk pemenuhan kebutuhan akan rumah yang lay-ak huni. Bahkan Busyro secara tegas mengingatkan kepada para pelaksana agar bantuan BSPS ini sampai secara utuh.

=ADV/SYAMSUNI

1.149 Warga Miskin Terima BSPSPenerima Bantuan Stimulan Pe-rumahan Swadaya (BSPS) berfoto bersama usai mengikuti sosialisasi dan penyerahan BSPS di Pendopo Agung Sumenep, Jum`at (22/8).

=Desa Ambunten Timur 70 unit=Desa Campor Timur 121 unit=Desa Tambaagung Ares

220 unit.

MASing-MASing UniT ADAlAh RP. 7.500.000,-.

Tahap Pertama Bantuan BSPSKecamatan Ambunten

"Itu (raperda) menjadi agenda kami yang utama un-tuk segera diselesaikan. Kalau tidak ada halangan bulan Ok-tober mendatang semua PR (pekerjaan rumah) akan terse-lesaikan semua," kata politisi PKB asal Kecamatan Pragaan kepada Koran Madura.

Namun, sebelum melan-jutkan pembahasan delapan raperda itu, dirinya masih akan menyusun peraturan DPRD tentang tata tertib (tatip) kedewanan. Sebab, tatip itu akan menjadi pa-yung hukum untuk menyu-sun semua agenda kedewa-nan, termasuk menyusun alat kelengkapan DPRD seperti penyusunan alat di komisi dan pembahasan delapan raperda itu sendiri.

Tata tertib ditargetkan selesai pada bulan Septem-ber. "Kami targetkan bulan September mendatang tatip sudah selesai. Itu melihat banyaknya agenda kedewa-

nan yang harus diselesaikan," terangnya.

Sebelum melakukan itu semua, lanjut Abrori, semua anggota DPRD akan melaku-kan kegiatan orientasi kede-wanan yang akan dilakukan di Surabaya pada akhir bulan Agustus ini yang akan dilaku-kan oleh Kementerian Dalam Negeri. "Itu merupakan agen-da kami yang pertama," ung-kapnya.

Aktivis MTW (Madura

Transparance Watch) Sutrisno mengaku kecewa terhadap ki-nerja 50 anggota DPRD Sume-nep periode 2009-2014. ”Jelas kami sebagai warga Sumenep kecewa, sebab kinerja anggota DPRD yang lama terkesan main-main dalam menjalan-kan tugasnya dimeja legis-latif,” katanya.

Itu terbukti, lanjut Sutris-no, selama lima tahun men-jabat, anggota DPRD tidak bisa menyelesaikan 27 rap-erda yang telah menjadi keg-iatan kedewanan itu. ”Nah selama lima tahun, apa yang dilakukan oleh dewan, pada-hal yang kami dengar jadwal penyelesaian reperda itu su-dah dilakukan di awal masa jabatan,” terangnya

Sutrisno meminta 50 ang-gota DPRD yang baru dilantik pada hari Kamis (21/8) lalu lebih profesional lagi dalam menjalankan tugasnya.

”Kami tidak ingin kinerja dewan yang baru sama den-gan kinerja dewan yang lama. Makanya, kami sebagai bagian dari kontrol masyarakat juga akan terus memonitor dan mengawal aspirasi masyarakat kecil nantinya,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Target 8 Raperda Bulan OktoberSUMENEP - Ketua Sementara DPRD Sumenep Abrori Mannan optimis pada bulan Oktober menda-tang, delapan rancangan peraturan daerah (rap-erda) peninggalan DPRD periode 2009-2014 sudah selesai.

Orientasi Kedewanan Ditempatkan di Surabaya

Itu (raperda) men-jadi agenda kami yang

utama untuk segera diselesaikan."

Abrori MannanKetua Sementara DPRD Sumenep

“Semoga bisa mengemban amanat ummat”

Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

MAdrASAh AliyAh MiSBAhul MunirdAndAn PrAgAAn dAyA

MoH. JUfRI, S.Pd.IKepala MA Misbahul Munir

Selamat dan SuksesATAS DIlANTIKNYA AbRoRI MANNAN

Mengucapkan

SUMENEP – Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Sumenep Mohammad Yusuf mengatakan, fasilitas yang di-berikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk kantor KI sangat minim. Sehingga membuat kinerjan-ya kurang maksimal.

”Untuk saat ini fasilitas di kan-tor KI masih sangat minim, sehigga terkadang juga tidak optimal dalam menyelesaikan permasalahan yang ditangan oleh KI itu sendiri,” kata Yusuf kepada wartawan, kemarin.

Informasinya, sampai saat ini, KI Sumenep masih belum mempunyai kantor sendiri. Saat ini, hanya nump-ang di gedung kantor radio milik Pemkab Sumenep. Sementara ruan-gan yang dijadikan kantor KI hanya satu ruangan dengan ukuran lebar sekitar 2 meter dengan ukuran pan-jang 12 meter.

Ruang kantor kecil itu difungsi-

kan untuk semua kegiatan yang ada, salah satunya tempat pelaksanaan sidang, rembuk bersama (mediasi), dan juga tempat untuk administrasi perkantoran. ”Fasilitas berbentuk barang elektronik yang ada di kantor hanya satu unit komputer itu,” sam-bungnya.

Yusuf berharap agar pemerin-tah memperhatikan kebutuhan KI. Sebab, fasilitas yang memadai akan sangat memengaruhi kinerja KI sendiri.

”Tentu semua berkeyakinan bahwa tersedianya fasilitas yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap kemaksimalan pekerjaan,” pungkasnya.

Sayangnya, Kepala Dinas Komu-nikasi dan Informasi (Diskominfo) Yayak Nurwahyudi belum bisa di-mintai keterangan.

=JUNAEDI/MK

FASILITAS INSTANSI

Fasilitas Komisi Informasi Kurang Memadai

Page 21: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III ESumenep

"Saya katakan ada mafia dalam harga garam petani. Sebab antara kami, Disper-indag dan gudang ada kes-epakatan soal harga. Jika tidak sesuai dengan HPP ga-ram, maka saya katakan ada mafia harga," katanya.

Di Sumenep, luas lahan garam rakyat mencapai 2.068 hektare. Sedangkan kelompok

petani garam sebanyak 366 kelompok. "Dari 366 kelom-pok itu nanti yang akan di-verifikasi. Sebab dari ratusan kelompok, tidak semua yang memenuhi syarat untuk men-dapatkan bantuan. Makanya, masih akan kami verifikasi," tuturnya.

Jakfar menambahkan bahwa Kabupaten Sumenep

digadang-gadang menjadi satu dari sembilan kabu-paten se-Indonesia yang diproyeksikan menjadi ka-wasan minapolitan garam oleh Kementerian Kelautan. Dan Sumenep mendapatkan bantuan berupa geomem-bran dari Kementerian Ke-lautan.

“Tahun ini kami menda-patkan bantuan geomem-bran yang akan diberikan kepada petani garam. Ban-tuan itu untuk menunjang produksi garam rakyat. Oleh karena itu, perlu verifikasi terhadap semua kelompok,”

kata Mohammad Jakfar.Jakfar memaparkan, ban-

tuan berupa geomembran itu sepanjang 30 roll yang akan dibagi-bagikan kepada kelompok tani garam. “Nanti akan dibagikan ke kelompok yang belum pernah menda-patkan bantuan,” ujarnya.

Bantuan geomembran itu untuk meningkatkan produktivitas, kualitas garam rakyat di Sumenep, agar har-ga bisa bersaing dengan dae-rah lain. “Realisasinya masih menunggu pembahasan APBD Perubahan,” tuturnya.

=SYAMSUNI/MK

DKP: Ada Mafia Garam

PAMeKASAN - Puluhan warga menjaga per-batasan Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sumenep setiap malam untuk mengantisipasi ser-ingnya terjadi pencurian kendaraan bermotor dan hewan di wilayah itu dalam sebulan terakhir.

Koresponden Antara di Pamekasan, Sabtu (23/8) malam, melaporkan warga bersama aparat desa memberlakukan jam malam pada tujuh desa di dua kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Sumenep.

Ketujuh desa, yakni Desa Kertagena Laok, Kerta-gena Tengah, Kertagena Daja, Bungbaruh, Sokale-lah dan Desa Gagah di Kecamatan Kadur, serta Desa Kaduara Barat di Kecamatan Larangan. Ketujuh desa ini tergolong rawan tindak pidana kriminal pencurian berupa kendaraan bermotor dan pencu-rian hewan.

"Pemberlakukan jam malam di desa kami atas inisiatif warga sendiri, karena di sini memang raw-an terjadi pencurian," kata warga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan Mustain.

Setiap malam warga di desa ini patroli keliling kampung memantau situasi dan kondisi keamanan desa secara bergantian.

Warga yang keluar malam dihadang dan dit-anyai identitasnya, karena mereka dikhawatirkan pelaku pencurian.

Tidak hanya di Desa Gagah, di desa-desa lain yang berbatasan dengan Kabupaten Sumenep juga diberlakukan jam malam.

Di Desa Kertagena Laok, penjagaan banyak di lakukan warga di sepanjang jalan raya dari Desa Kaduara Barat menuju Desa Kertagena Tengah.

Menurut warga, daerah perbatasan itu rawan pencurian, karena pelaku berasal dari wilayah Ka-bupaten Sumenep, seperti Pragaan dan Desa Bra-kas, Kecamatan Guluk-guluk.

"Dulu, pelakunya sudah pernah ditangkap oleh Polsek Kadur dan semuanya dari berasal dari Sume-nep, yakni Pragaan," tutur warga desa itu, Saman.

Sejak banyak pelaku yang ditangkap, kondisi kemanan di daerah perbatasan, baik di Desa Kerta-gena Laok, Kertagena Tengah dan Desa Kertagena Daja, termasuk di Desa Gagah, aman terkendali.

Namun, sambung dia, sejak pascalebaran hing-ga saat ini, kasus tindak pidana kriminal pencurian kembali terjadi, sehingga warga akhirnya sepakat untuk memberlakukan jam malam.

=ABD. AZIZ/ANT

RAWAN KRIMINALITAS

Perbatasan Dijaga Warga

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

SUMeNeP – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengungkapkan ada mafia garam saat musim panen tiba. Akibatnya, harga garam petani selalu berada di bawah harga pokok produksi (HPP).

Sumenep Diproyeksikan Jadi Kawasan Minapolitan

FESTIVAL GEROBAK SAPI Sejumlah pengunjung melihat-lihat gerobak sapi dengan aneka lukisan di Festival Gerobak Sapi, Lapangan Maguwoharjo, Sleman, Min-ggu (24/8). Pada Festival Gerobak Sapi 2014 terdapat pula karnaval dan balapan serta instalasi yang bertujuan melestari-kan tradisi yang hampir hilang.

Page 22: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 25 AGUSTUS 2014 NO. 0426 | TAHUN III

Pamekasan

Akibat revisi perda tem-bakau itu masih belum ada kejelasan, membuat Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LKPD) Pamekasan angkat bi-cara. Ketua LPKD Pamekasan, Sodik mengaku kecewa terha-dap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, terutama kepada yang purna tugas, karena belum mampu menuntaskan revisi tata niaga tembakau. Padahal sudah sejak lama didesak oleh mahasiswa, karena dinilai sangat merugi-kan terhadap petani tembakau. Bahkan ia menengarai, perda tersebut sama sekali tidak ber-pihak kepada petani, melain-

kan ditengara perda pesanan dari pengusaha tembakau. Se-hingga, beberapa item pasal harus direvisi.

Salah satu isinya pasal yang menguntungkan pengu-saha tembakau, yakni mem-berikan kesempatan kepada pengusaha tembakau untuk mengambil 1 kilo gram den-gan alasan sampel untuk me-nentukan kualitas dan harga tembakau. Sample 1 kilo gram tersebut dinilai sangat tinggi. Sehingga, rasa keadilan petani tembakau tidak ada.

Pihaknya juga kecewa ke-pada pemerintah daerah yang tidak kunjung membuat aturan

mengenai standar harga tem-bakau berdasarkan kualitas. Sehingga, pihak gudang secara sepihak bisa menentukan harga.

Sodik berharap kepada Ang-gota DPRD Pamekasan yang baru dan Pemkab setempat untuk segera merevisi perda serta memberikan kepastian kapan tuntasnya revisi terse-but. “Harus ada kejelasan target pembahasan revisi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Hosnan Ah-madi, Pansus revisi Perda tata niaga tembakau yang kembali dilantik sebagai Anggota DPRD Pamekasan memastikan usulan revisi tata niaga tembakau su-dah masuk dalam program leg-islasi daerah (Prolegda). Tetapi ia belum memastikan tuntasnya pembahasan revisi perda terse-but.

Menurut Hosnan, usulan revisi suatu perda tersebut me-kanismenya sama dengan pen-gajuan perda. Dengan proses yang panjang dan pengkajian

yang cukup lama. Namun, ia dalam pembahasannya akan melibatkan para aktivis maha-siswa di Pamekasan,

Dalam kesempatan ter-pisah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan berharap kepa-da semua pihak, agar perda tersebut dipatuhi oleh semua pihak, khususnya pihak pabri-kan dalam membeli tembakau petani.

Ketua Cabang PMII Pame-kasan, Ahmad Kusairi mengata-kan perda tersebut dibuat agar menjadi payung hukum dalam tata niaga tembakau di wilayah itu, sehingga baik petani mau-pun pembeli sama-sama dil-indungi dan diuntungkan. Pembeli tidak boleh lagi seme-na-mena dalam membeli tem-bakau petani, dan petani men-jual tembakau yang diinginkan pabrikan dengan kualitas ter-baik.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Cepat Selesaikan Revisi Perda Tembakau!LPKD: Pemda MengecewakanPAMEKASAN – Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau hingga kini masih tak jelas. Wacana revisi perda ini berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan.

PAMEKASAN - Biasanya kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, ditilang karena memakai pelat nomor bua-tan (tidak memakai pelat nomor yang didapat dari Samsat). Akan tetapi, saat ini tidak lagi. Pelat nomor buatan, yang tidak ada logo Satlantas Polrinya itu, kini sudah dilegalkan alias diperbolehkan dipasang di kendaraan bermotor. Kendaraan tersebut boleh dikend-arai ke mana saja, bahkan ke luar kota sekalipun, kata Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP Bambang Soegiharto, kemarin (24/8).

Kebijakan ini mulai diber-lakukan pada 2014 sekarang. Pemilik kendaraan, roda dua dan roda empat, dibebaskan membuat pelat nomor kendaraan sendiri tanpa ada logo Satlantas Polri. Hal ini disampaikannya setelah pihaknya mendapat petunjuk dari atasannya, karena ketersediaan pelat nomor di 2014 ini sangat terbatas. Kemudian dipersilakan masyarakat untuk membuatkan pelat nomor sendiri untuk kend-araannya.

Kebijakan ini berlaku bagi kendaraan keluaran 2014 atau yang memperpanjang dengan ganti pelat nomor (lima tahunan) di 2014. Bagi kendaraan baru dan perpanjangan di 2014 ini, tidak akan mendapatkan pelat nomor dari Kantor Samsat. Karena itu pemilik dipersilakan untuk mem-buat sendiri ke jasa-jasa pembua-tan pelat nomor.

“Untuk kendaraan itu (yang baru dan perpanjangan di 2014), kami tidak mewajibkan adanya logo Satlantas Polri di pelat nomornya. Silakan buat sendiri, tidak apa-apa, tidak akan ditilang. Meski ke luar kota Pamekasan, atau ke Jawa, tidak akan kena tilang. Kebijakan ini menyeluruh seluruh Indonesia,” ujar Bambang.

Untuk kendaraan keluaran 2013, atau perpanjangan di 2013 lalu, tetap menggunakan pelat nomor resmi dari Satlantas Polri. Sebab Satlantas Polres Pame-kasan baru saja mendapatkan kiriman sebanyak 3000 pelat nomor untuk kendaraan roda dua, dan 2000 pelat nomor untuk roda empat. Baik yang berwarna hitam, kuning, maupun putih.

Akan tetapi, pelat-pelat nomor itu hanya cukup diberikan kendaraan baru dan perpanjan-gan di 2013 saja. Sebab banyak kendaraan yang membutuhkan pelat nomor itu di tahun terse-but, yang hingga saat ini belum mendapatkannya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

KENDARAAN BERMOTOR

Ada Legalisasi Pelat Nomor

TIRUAN. Salah satu motor berpelat nomor palsu.

Page 23: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III GPamekasan

Ancaman pencopotan terse-but bukan tidak berdasar. Selain PDAM mendapat protes langsung dari masyarakat pelanggan yang menyampaikan langsung terha-dap PDAM, keluhan serupa juga disampaikan kepada Bupati saat bertemu secara diam-diam den-gan masyarakat di sejumlah titik pelayanan PDAM di Pamekasan.

Ia mengaku mendatangi se-jumlah masyarakat yang berada di warung kopi, dengan menyamar sebagai masyarakat biasa, serta menanyakan kepada masyarakat

yang berada di warkop tersebut, tentang pelayanan pemerintah yang belum maksimal. Dari per-temuan itu, muncul pernyataan belum maksimalnya pelayanan PDAM, serta beberapa pelayanan lainnya.

Menurut Syafii, ia akan men-gevaluasi secara utuh menajemen PDAM, serta sistem pelayanan yang sudah diterapkan. Apabila pelayanannya belum memuaskan, bukan tidak mungkin pimpinan PDAM akan dicopot. ”PDAM ini perusahaan milik pemerintah,

maka harus maksimal pelayanan-nya, serta menguntungkan set-inggi-tingginya kepada pemer-intah, apabila pelayanan kurang baik, pencopotan pimpinan pasti akan kami lakukan,” ungkapnya.

Di tubuh PDAM, tidak hanya pelayanan yang menjadi perha-tiannya, melainkan pula pengem-bangan usaha bisnis yang ada di perusahaan tersebut akan dieval-uasi. Misalnya, penjualan air me-neral adeni, isi ulang adeni juga akan menjadi perhatinya.

Pengelola PDAM harus kre-atif dan berinisitif melakukan pengembangan usaha yang bisa menguntungkan pendapatan kepada daerah. Dan tidak boleh kalah terhadap perusahaan swas-ta dalam mencapai target penda-patannya.

Cara bertemu masyarakat se-

cara langsung, tanpa harus meng-etahui dirinya sebagai kepala daerah, masyarakat akan meny-ampaikan apa adanya pelayanan. Setelah mengetahui usulan dan saran masyarakat, maka dirinya akan menindaklanjuti ke masing-masing SKPD yang membantu menjalankan program kepem-impinan dirinya.

Sebelumnya, Komite Arek Lancor Bangkit (Kalab) Pame-kasan menyoroti kenaikan tarif PDAM Pamekasan sebesar 38,89 persen dari angka semula, atau mengalami kenaikan Rp 700 per-m3 dari semula Rp 1.800 per-m3 menjadi Rp 2.500 per-m3. Sebab, kenaikan tarif ini tidak diim-bangi dengan peningkatan pe-layanan.

Kalab mengeluhkan air PDAM yang tidak sampai ke rumah pen-

duduk (konsumen), salah satunya di Desa Padelegan. Sementara masyarakat dipungut biaya sebe-sar Rp. 40 ribu setiap saluran per-bulan.

Belum maksimalnya pelay-anan PDAM pasca kenaikan ta-rif ini, mementahkan pernyat-aan direktur PDAM Agus Bahtiar yang mengaku akan mening-katkan pelayanan terhadap pel-anggan PDAM. Tetapi, buktinya masyarakat pelanggan masih mengeluh.

Sekretaris Kalab Wahyu Garu-da meminta PDAM untuk serius memberikan pelayanan kepada masyarakat pelanggan. Karena bi-aya saluran air PDAM tersebut su-dah cukup tinggi. Sehingga, tidak ada alasan lagi PDAM untuk tidak meningkatkan pelayanan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Bupati Berencana Copot Direktur PDAMPengembangan Usaha dan Pelayanan Menjadi Bahan EvaluasiPAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii men-gancam akan mencopot Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan, Agus Bahtiar, jika tidak mampu meningkatkan pelayanan dan perbaikan terhadap sistem pelayanan kepada pelanggan PDAM.

BAHAS PROGRAM. Bupati Pamekasan, Achmad Syafi’i saat membahas beberapa program kerja pemerintah daerah, termasuk pelayanan PDAM di Pamekasan

Page 24: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN IIIH Pamekasan

Ir. BAMBANG PRAYOGI.M, MMSekwan Kabupaten Pamekasan

SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT(DPRD)

KABUPATEN PAMEKASAN

Semoga Menjadi Wakil Rakyat yang Dapat Mengemban Amanat dalam Membangun Pamekasan yang Lebih Baik

Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES

ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PAMEKASAN PERIODE 2014-2019

ANGGOTA DPRD KABUPATEN PAMEKASANDAPIL V(GALIS, LARANGAN, PADEMAWU) PERIODE 2014-2019

Terima Kasih kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Kabupaten Pamekasan Terutama Pendukung

dan Tim Sukses Atas Amanat Juga Kepercayaannya.

Mengucapkan

HOSNAN ACHMADIAnggota Dprd Kabupaten Pamekasan

Dapil V

Semoga Bisa Menjalankan Amanat yang Diberikan oleh Rakyat

Mengucapkan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPRD) KABUPATEN PAMEKASAN

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT PERIODE 2014-2019

Semoga Bisa Menjalankan Amanat yang Diberikan oleh Rakyat

1. ISMAIL (DAPIL 1) 4. ROBBI FERNANDI (DAPIL IV)2. NURFATILAH, SH (DAPIL II) 5. H. HERMANTO (DAPIL V)3. MOH. ALI (DAPIL III)

TERIMA KASIH KEPADA SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN PAMEKASAN TERUTAMA PENDUKUNG

DAN TIM SUKSES ATAS AMANAT JUGA KEPERCAYAANNYA.

DPRD KABUPATEN PAMEKASAN FRAKSI DEMOKRAT

Page 25: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III IPamekasanPamekasan

ANGGOTA DPRD KABUPATEN PAMEKASAN DAPIL II

(PROPPO, PALENGAAN) PERIODE 2014-2019

Terima Kasih kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Kabupaten Pamekasan Terutama Pendukung

dan Tim Sukses atas Amanat Juga Kepercayaannya.

SAHUR, SHAnggota DpRD

Kabupaten pamekasan Dapil II

Semoga Bisa Menjalankan Amanat yang Diberikan oleh Rakyat

Dalam sidang itu akan dip-impin Pimpinan DPRD Pame-kasan Sementara, dengan Ketua Halili dan Wakil Ketua Moh. Hosnan. Menurut Halili, di masa pimpinan sementara ini, ada tiga agenda yang harus dilakukan, hingga nanti sampai pimpinan definitif. Rapat perdana yang akan dilakukan ini dalam rangka men-gawali penyelesaian tiga agenda tersebut.

Tiga agenda atau kewajiban yang harus diselesaikan oleh pimpinan sementara ini, antara lain, untuk segera membuat Pan-

sus guna membahas Tata Tertib (Tatib) DPRD Pamekasan 2017-2019. Kedua, memfasilitasi pem-bentukan fraksi-fraksi termasuk penentuan ketua-ketua dari fraksi-fraksi tersebut. Ketiga, me-nyiapkan pelantikan untuk Ketua DPRD Definitif.

Terkait lama waktu perumu-san itu, Halili memastikan paling tidak membutuhkan waktu antara satu hingga dua bulan. Untuk pembahasan tatib dan pemben-tukan fraksi-fraksi, Halili mem-perkirakan satu bulan sudah sele-sai. Sedangkan untuk penentuan

Ketua DPRD definitif dan pimpi-nan lainnya, yaitu tiga orang wakil ketua, Halili merencanakan maksimal dua bulan ke depan su-dah selesai.

Ditanya terkait porsi pimpi-nan dewan, Halili mengatakan sebagaimana biasanya, yaitu empat partai peraih suara ter-banyak Pemilu. Untuk legis-latif Pamekasan, Ketua DPRD masih milik PPP, wakil ketua masing-masing milik PKB, Par-tai Demokrat, dan PBB. Terkait mekanismenya diserahkan ke internal partai masing-masing. Nanti masing-masing partai menyerahkan satu nama ke DPRD, untuk dilakukan pelan-tikan pimpinan DPRD Pame-kasan definitif.

“Tugas pokok pimpinan se-mentara kurang lebih hanya itu. Berikutnya akan dihendel pimpi-nan definitif. Semoga segala proses ini lancar,” ungkap politisi PPP ini.

Selain itu, sebagaimana dije-laskan Sekwan Bambang Prayogi, dimulai 3 September besok, se-lama lima hari, 45 anggota dewan baru ini, akan menjalani orien-tasi di Surabaya. Tak hanya khu-sus anggota baru, orientasi ini juga wajib diikuti 17 incumbent. Pelaksana kegiatan ini adalah Badan Diklat Provinsi Jatim. Se-belumnya orientasi ini bernama Bimtek. Bimtek ini biasa dilaku-kan pada masa awal wakil rakyat menjadi legislatif. Tujuannya un-tuk memberikan pemahaman dan pengertian terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kedewanan, yang mesti dilakukan para wakil rakyat ini ke depan.

Tak kalah penting perlu juga diketahui, para wakil rakyat pe-riode sebelumnya, yang baru saja purna tugas itu, masing-masing mendapat pesangon sebesar Rp 8 juta lebih. Sayangnya, Bambang tidak menyebutkan berapa an-

gka pastinya, dengan alasan lupa karena saat diminta konfirmasi sedang tidak memegang data. Dia menjelaskan, yang dalam ba-hasanya adalah dana representasi bukan pesangon, bahwa pemberi-an dana representasi, yang diluar gaji itu, ada ketentuannya dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu).

Dana ini hitungannya per-tahun masa pengabdian seba-gai anggota DPRD. Dalam satu tahun masa pengabdian, ang-gota DPRD itu menerima satu kali dana representasi sebesar Rp 1 juta lebih. Dua tahun masa pengabdian menerima dua kali dana representasi, tiga tahun pengabdian menerima tiga kali dana representasi, dan beri-kutnya. Sehingga jika lima ta-hun full menjadi anggota DPRD, yang bersangkutan menerima lima kali dana representasi, yang totalnya sebesar Rp 8 juta lebih. Tak terkecuali untuk para incumbent yang duduk lagi, juga menerima dana itu.

“Dana itu diberikan atas pengabdiannya selama ini (satu periode) menjadi legislatif. Yang duduk kembali menjadi legislatif, menerima dana representasi un-tuk periode sebelumnya. Itu ada-lah hak masing-masing anggota DPRD di akhir masa jabatannya,” terang Bambang.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PAMEKASAN - Sejak dilantik menjadi Anggota DPRD Pamekasan pada 21 Agustus lalu, anggota dewan yang baru ini akan melaksanakan sidang perdana pada hari ini. Sidang tersebut akan diikuti seluruh anggota dewan, yang akan dilakukan di ruang Rapat Paripurna, Kantor DPRD Pamekasan, Jalan Kabupaten.

PAMEKASAN - Meski sebagian besar petani tembakau sudah mulai memanen tembakaunya, pabrikan rokok dan semua gudang besar belum ada yang buka. Hal ini membuat para petani bingung harus menjual tembakaunya kemana dan kapan bisa menjualnya.

Menurut salah satu petani asal Ke-camatan Palengaan, Ali, 30, jika tembakau yang sudah dipanen itu tak cepat dijual ke gudang dan hanya disimpan di rumah para petani, maka kualitasnya berangsur-angsur akan menurun. Sebab para petani tidak memiliki tempat penyimpanan yang tertutup dan memadai. Tembakau itu hanya disimpan di luar rumah, yang terk-ena angin, debu, dan cuaca siang-malam yang berganti-ganti.

“Kalau sudah demikian, harga tembakau pasti akan turun ketika dijual ke gudang. Karena sudah layu dan tidak harum lagi, gara-gara terlalu lama disimpan di rumah petani,” ucap Ali kemarin (24/8).

Kepala Disperindag Pemkab Pame-kasan, Bambang Edy Suprapto belum bisa memastikan kapan gudang tembakau akan buka. Pihaknya mengatakan saat ini antara Pemkab dan pihak gudang sedang membahasnya. Pemkab pekan lalu juga sudah memanggil pabrikan untuk kedua kalinya. Dalam kesempatan itu memba-has persiapan panen tembakau kali ini.

Mulai dari segala persiapan musim panen tembakau, kapan gudang mulai buka, dan kapan pabrikan rokok itu memulai pem-belian tembakau.

Dii pertemuan itu, pihaknya membic-arakan semua terkait tata niaga tembakau di Pamekasan untuk masa panen tahun ini. Selain para pabrikan rokok, puluhan pemilik gudang besar juga dipanggil. Ada 49 gudang besar di Pamekasan, selain gudang-gudang milik pabrikan rokok. Gudang besar ini adalah yang setiap harinya mampu membeli minimal 50 bal tembakau.

Sebagaimana diberitakan, sebanyak enam pabrikan rokok akan melakukan pembelian tembakau kali ini. Mereka akan melakukan pembelian dalam jumlah besar. Lebih besar dari 2013 lalu. Berdasarkan data di Disperindag Pamekasan, keenam perusa-haan yang akan membeli tembakau petani ini adalah, PT. Gudang Garam Tbk dengan jumlah rencana pembelin sebanyak 4.400 ton, PT. Sadhana Arifnusa dengan rencana pembelian sebanyak 9.000 ton. Kemudian PT. Djarum dengan rencana pembelian sebanyak 8.000 ton. PT. Bentoel dengan rencana pembelian sebanyak 929 ton. PR. Nojorono sebanyak 1.300 ton. Serta PR. Sukun dengan rencana pembelian sebanyak 450 ton.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PERTANIAN

Gudang Masih Ditutup saat Tembakau Dipanen, Ada Apa?

Page 26: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN IIIJ

mohammad muhlis/ koran madura

Sumenep SENIN 25 AGUSTUS 2014No. 0426 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Sayangnya, selama lima ta-hun ini masih menyisakan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang kemungkinan besar tidak dapat terselesaikan. Sebab, pejabat wakil rakyat ini sudah di akhir penghujung pada Senin (25/8). Sehingga, diyakini dua raperda ini akan diwariskan kepada para wakil rakyat yang baru.

Dua raperda yang belum terselesaikan itu, yakni Raperda tentang Informasi Keterbukaan Publik dan Raperda Mutu Pendid-ikan. Dua raperda tersebut sangat urgen demi kemajuan Sampang ke depan.

Sekretaris DPRD Kabupaten Sampang Sudarmanta mengakui bilamana dua raperda tidak dapat terselesaikan. Menurutnya, belum

diketahui pasti penyebab tidak selesai pembahasan dua raperda tersebut.

“Ini sudah lumayan selama lima tahun sudah ada 64 perda, cuma ada dua raperda yang be-lum disahkan, tidak tahu kenapa,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjannya.

Mantan Kabag Pemdes Pem-kab Sampang itu menjelaskan, pada tahun 2009 DPRD sudah mengesahkan lima perda, tahun 2010 ada 12 Perda, tahun 2011 sebanyak 12 perda. Sedangkan, tahun 2012 terdapat delapan perda, tahun 2013 ada 13 perda, dan 2014 mengesahkan empat perda.

Akan tetapi, dirinya tidak bisa

memberikan rincian secara detail dari ke 64 perda tersebut. Bahkan, sejurus kemudian Koran Madura disuruh menanyakan kepada Ka-bag Hukum Pemkab Sampang, Juwaini. “Sampean ke sana saja, karena kita tidak mempunyai do-kumentasi rincian perda dengan detail,” jelasnya.

Sementara saat dikonfirmasi Kabag Hukum Juwaini, mengaku sedang tidak ada di ruang kerjan-ya. Lantaran, menghadiri rapat. “Mohon maaf, Mas, bapak sedang rapat,” terang salah satu stafnya.

Terpisah, Ketua DPRD Sam-pang Imam Ubaidilah menutur-kan, selama kepemimpinannya sebagai ketua wakil rakyat, raper-da sudah terselesaikan seluruhn-

ya. “Sudah seratus persen selesai semua,” dalihnya.

Imam menegaskan, dengan demikian tidak ada Pekerjaan Rumah (PR) bagi anggota dewan yang baru untuk melanjutkan Raperda tersebut. “Tidak ada be-ban bagi anggota dewan yang baru nanti,”tegasnya.

Dirinya menambahkan, un-tuk mengetahui secara detail se-luruh rincian Perda yang telah disahkan tersebut, maka masih menunggu waktu pelantikan. “Nanti saat pelantikan pasti saya paparkan semua, berapa Perda yang sudah disahkan dan berapa kali rapat paripurna akan saya sebutkan,”imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Dewan Masih Sisakan Dua RaperdaSampang - memasuki massa transisi DpRD Ka-bupaten Sampang periode 2009-2014, sebanyak 64 peraturan Daerah (perda) telah disahkan dan dis-elesaikan oleh wakil rakyat di Kota Bahari. pelan-tikan DpRD periode 2014-2014 akan dilaksanakan pada hari ini.

SAMPANg - Petugas Polres Sampang, Jawa Timur, hingga kini belum bisa men-gungkap penyebab kebakaran Pasar Srimangunan yang terjadi pada 11 Agustus 2014 dan me-nyebabkan 128 kios dan 289 lapak di pasar itu ludes.

“Kami belum mengungkap apa yang menjadi penyebab kebakaran Pasar Srimangunan ini, karena sejauh ini kami belum menerima informasi dari tim Labfor Polri,” kata Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar, Jumat (22/8).

Kapolres mengatakan, penelitian penyebab terba-karnya Pasar Srimangunan yang menjadi pusat bisnis di Kota Sampang itu ditangani lang-sung oleh Polda Jatim melalui tim Lapfor yang melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) secara langsung sehari setelah musibah itu terjadi.

Dengan demikian, katanya, semua hasil penelitian nantinya akan diketahui apabila hasil penelitian atas oleh TKP yang dilakukan tim Polda Jatim akan selesai. “Mungkin sampai saat ini belum, makanya kami belum menerima informasi apa yang menjadi penyebabnya,” terang Kapolres.

Pasar Srimangunan di Jalan Wahid Hasyim Sampang itu, terbakar pada tanggal 11 Agus-tus 2014 mulai sekitar pukul

17.00 WIB (versi warga pukul 17.30 WIB), dan api baru bisa dipadamkan enam jam kemu-dian, setelah Pemkab Sampang minta bantuan dengan men-datangkan mobil pemadam kebakaran dari Pamekasan dan Bangkalan.

Pada sekitar pukul 21.00 WIB, api sudah biasa dikuasai, akan tetapi, belum bisa dijinak-kan secara total, baru sekitar pukul 23.00 WIB kobarannya bisa dipadamkan.

Kepala BPBD Pem-kab Sampang Wisno Hartono mengatakan, kerugian mate-rial akibat kebakaran pasar Rp17.851.265.000.

Jumlah kerugian mate-rial sebanyak ini, merupakan keseluruhan, baik yang dialami pemerintah, maupun para pedagang yang berjualan di pasar itu dan kiosnya juga ludes terbakar.

“Kalau korban jiwa dalam musibah kebakaran itu tidak ada, cuma kerugiannya sangat besar mencapai miliaran,” kata Wisno Hartono.

Ia menjelaskan, saat ini sebagian pedagang yang berjua-lan di pasar itu sudah ada yang stres karena diantara mereka berjualan dengan meminjam ke pihak bank, sedangkan mereka sudah tidak berjualan lagi aki-bat barang dagangannya ludes terbakar. =ABD AZIZ/ANT

PASAR SAMPANG

Polisi Belum Ungkap Penyebab Kebakaran

Seorang petugas sedang memandangi puing-puing bangunan dalam peristiwa kebakaran Pasar Srimangunan, Sampang, yang terjadi pada Senin (11/8) malam. Hingga sasat ini polisi masih belum bisa menemukan penyebab kebakaran tersebut.

Page 27: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III KSampang

Hutang perjuangan itu, setidaknya, meliputi gagalnya anggota DPRD Sampang Peri-ode 2009-2014 mengawal dan menggunakan hak kedewanann-ya dalam mengurus raibnya aset PT SMP sebesar USD 110.000, belum selesainya dua rancan-gan peraturan daerah (raperda) tentang keterbukaan informasi publik dan mutu pendidikan, dan lolosnya anggaran proyek pembangunan embung di Desa Bunten Timur yang bermasalah pembebasan lahannya.

Ketua LSM Madura Develop-ment Watch (MDW) Tamsul me-nilai, anggota DPRD Sampang Periode 2009-2014 seharusnya bisa menggunakan haknya un-tuk melakukan pengawalan ter-hadap sejumlah isu strategis, seperti hilangnya aset PT SMP yang janggal. Kekayaan BUMD yang seharusnya bisa masuk PAD itu seharusnya diperjuang-kan pengembaliannya oleh Ang-gota DPRD Sampang.

Sebab, hilangnya aset itu sangat janggal, dimana tidak ada kerusakan pada brankas PT SMP dan masih ada uang dalam pecahan rupiah yang tidak hi-lang padahal berada dalam satu brankas. ”Itu kan peristiwa yang merugikan rakyat. Seharusnya anggota dewan punya hak untuk membentuk pansus hingga bisa menyatakan pendapat politik. Tapi itu tidak dilakukan (oleh Anggota DPRD Sampang),” ka-tanya, Minggu (24/8).

Sementara, lanjut Tamsul, dua raperda yang belum sele-

sai itu sangat berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan rakyat Sampang, yaitu keterbu-kaan informasi dan mutu kes-ehatan. Keduanya sangat vital bagi Kabupaten Sampang yang IPM-nya berada di urutan buncit se-Jawa Timur.

”Bisa kita lihat, dua raperda itu akan sangat membantu pen-ingkatan kualitas SDM Sampang. Tapi, itu tidak mampu disahkan oleh DPRD Periode 2009-2014. Akibatnya banyak dinas yang sulit diminta datanya yang ber-hubungan program penigka-tan kesejahteraan rakyat. Dan, rumah sakit tidak yang berani menegur meskipun berkali-kali salah diagnosa hingga pasien meninggal dunia. Dalam kasus ini, anggota dewan punya hu-tang pada rakayat Sampang.”

Baru-baru ini, Banggar DPRD Sampang malah melolo-skan anggaran proyek pemban-gunan embung di Desa Bunten Timur. Padahal proyek tersebut ditentang masyarakat karena pembebasan lahannya tidak be-res.

”Dalam konteks ini, kita bisa berasumsi bahwa Anggota DPRD Sampang tidak memperhatikan aspires masyarakat di bawah. Sehingga bisa kita katakan kalau penganggaran proyek itu hanya berasal dari kesepakatan kalan-gan elit di atas,” terangnya.

Hingga berita ini ditulis pukul 20.46 WIB, Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah

tidak bisa dimintai penjelasan. Saat dihubungi melalui nomor telepon yang biasa digunakan tidak diangkat. Sementara Wakil Ketua DPRD Sampang Ach Kian Santang mengatakan, tidak se-lesainya raperda tersebut karena terkendala waktu. Menurutnya, ada raperda penyertaan modal ke BAS (Bank Arta Sejahtera) yang juga belum rampung ka-rena terkendala waktu. ”Kalau gagalnya pembentukan pansus terkaiy hilangnya uang PT SMP itu mungkin karena kesibu-kan temen-temen (dalam tugas kedewanan yang lain) sehingga lupa,” singkatnya melalui salu-ran telepon.

Sekedar mengingatkan, PT SMP telah kehilangan uang sebesar USD 110.000. Uang tersebut tersimpan dalam bran-kas yang prangkat aksesnya hanya diketahui oleh jajaran Direksi PT SMP. Sebelum ke-hilangan, brankas tersebut ber-isi uang total Rp 1,5 M dan USD 132.500. Itu berdasarkan peng-hitungan terakhir yang disaksi-kan olah sejumlah staf dan jaja-ran Direksi PT SMP. Tepatnya pada 20 September 2013. Tapi selang tiga hari, tepatnya pada tanggal 8 Oktober 2013, uang dalam pecahan dollar tersebut sudah berkurang sebanyak USD 110.000, dan hanya tinggal Rp 1,5 M dan USD 22.500. Semen-tara itu, tidak ada kerusakan sedikitpun pada brankasnya.

=MIFTAHUL ULUM

SAMPAng - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengalokasikan ang-garan sebesar Rp200 juta pada APBD 2014 ini untuk menga-tasi kekeringan di sejumlah kecamatan di wilayah itu.

“Anggaran sebesar Rp200 juta ini untuk membantu masyarakat Sampang yang di-landa kekeringan, salah satunya melalui penyaluran bantuan air bersih,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu Hartono, Jumat (22/8).

Wisnu menjelaskan, di Ka-bupaten Sampang terdapat 12 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di wilayah itu yang rawan kekeringan dan kekuran-gan air bersih pada kemarau seperti sekarang ini.

Dari 12 kecamatan yang rawan kekeringan itu, enam kecamatan diantara tergolong parah, yakni Kecamatan Ke-dungdung, Kecamatan Karang-penang, Robatal, Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Pangarengan.

“Kalau jumlah desa yang rawan kekeringan dari 12 ke-camatan itu sebanyak 58 desa,” katanya menjelaskan.

Menurut Wisno Har-

tono, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Peru-sahaan Air Minum Daerah (PDAM) Sampang terkait hal itu serta telah menyerahkan data-data desa yang men-galami rawan kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau ini.

Sebagian diantara 58 desa yang rawan kekeringan itu telah mendapatkan distribusi ban-tuan air bersih sejak beberapa hari lalu.

Umumnya, terang Wisnu, desa-desa yang rawan keker-ingan itu di daerah pedalaman yang jalannya banyak rusak dan bergelombang, sehingga petu-gas juga merasa kesulitan untuk melakukan distribusi.

Selain faktor jalan, juga ser-ing menjadi persoalan adalah jumlah armada tangki, karena di Sampang kini yang tersedia hanya dua unit dan jumlah itu dirasa belum memadai mengin-gat jumlah desa yang mengala-mi kekeringan tidak sedikit.

“Kami sebenarnya se-lalu mengusulkan agar jumlah armada ditambah, tapi karena dana APBD memang terbatas, ya mau bagaimana lagi,” tu-kasnya.

=ABD AZIZ/ANT

SAMPAng - Pemerin-tah Provinsi DKI Jakarta me-mutuskan kegiatan belajar mengajar sekolah di Ibu Kota hanya berlangsung pada Senin hingga Jumat. namun, tidak untuk sekolah di bawah naun-gan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang.

Plt Kepala Dinas Pendidi-kan Sampang Heri Purnomo mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) aktif selama enam hari. “Kalau di Provinsi Jatim belum memberlakukan Sabtu libur,” ucapnya.

Heri menjelaskan, alasan itu bukan tanpa sebab, dikare-nakan yang berhak mengatur hari efektif sekolah khususnya di daerah Sampang menjadi kewenangan dari Dinas Pen-didikan Provinsi Jawa Timur.

“Jadi yang berhak menen-tukan jam masuk dan hari efek-tif sekolah itu bukan pemer-

intah kabupaten, melainkan kewenangan tingkat satu, yakni Disdik Jatim,” jelasnya.

Jika nantinya Dinas Pen-didikan Provinsi Jatim akan memberlakukan hari efektif sekolah selama lima hari, maka tidak menutup kemungkinan di tingkat daerah terutama di Kota Bahari juga demikian.

Dirinya menambahkan, proses kegiatan belajar di se-kolah seluruh tingkat pendidi-kan selama enam hari tersebut sebenarnya diwajibkan seban-yak enam jam mata pelajaran (mapel).

“Semua tingkat sama mata pelajarannya tiap hari enam jam mapel, akan tetapi sam-pai saat ini Disdik Jatim belum menerapkan belajar mengajar selama lima hari, karena ini sudah menjadi hak dari Pem-prov Jatim,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

PENANGGULANGAN BENCANA

Rp 200 Juta untuk Atasi Kekeringan

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Sabtu Tidak Libur

Hutang DPRD 2009-2014 pada Rakyat SampangSAMPANG- Anggota De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabu-paten Sampang Periode 2009-2014 tampaknya belum mampu mewaris-kan legacy pengawasan yang ideal bagi periode selanjutnya, 2014-2019. Pasalnya, DPRD peri-ode saat ini sedikitnya mempunyai empat hu-tang perjuangan dalam menjaga dan mening-katkan kesejahteraan rakyat Sampang.

Tampak depan kantor DPRD Sampang

Page 28: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN IIIL Sampang

Kabid Kurikulum Disdik Kabupaten Sampang Arief Bu-diansor mengakui jika pihakn-ya belum menetukan langkah terkait laporan dugaan adanya pungli di SMA 1 Kedungdung itu. Meski telah melakukan monitoring ke sekolah ber-sangkutan, tapi belum menen-tukan keputusan hitam-putih. Menurutnya, monitoring

telah dilakukan oleh tim yang dipimpin dirinya sendiri sehari pasca laporan diterima.

“Pak kepala masih ada acara di luar kota. Nanti sete-lah dia di Sampang persoalan dugaan pungli akan dilapor-kan secara resmi. Bahkan tidak hanya pungli saja, semua persoalan yang mencuat akhir-akhir ini akan dilapor-

kan,” janjinya, kepada Koran Madura, Minggu (24/8).

Arief menjelaskan, pem-bayaran tersebut merupakan sumbangan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3). Sumbangan tersebut di-dasarkan persetujuan sejum-lah pihak, termasuk orang tua siswa. Sumbangan tersebut dilakukan sebelum ada dana Bantuan Operasional Siswa (BOS). “Misalnya awalnya BP3 Rp. 150.000 dikurangi bos sisanya menjadi Rp 70 ribu,” jelasnya.

Selama tahun 2014, ber-

dasarkan keterangan Kepala Sekolah SMA 1 Kedungdung, ada sejumlah siswa yang tidak membayar sumbangan BP3. Itu terjadi pada Juni-Agustus. Oleh karena itu, pihak sekolah meminta siswa untuk melunasi sumbangan tersebut.

Bagian Kesiswaan SMA 1 Kedungdung Rahmat menepis secara tegas jika pihak lembaga sekolahnya melakukan penari-kan sebesar Rp 200 ribu untuk biaya registrasi siswa. Akan tetapi Rahmat mengakui jika lembaga sekolahnya melakukan penarikan terhadap siswanya.

Penarikan tersebut menurutnya merupakan sebuah kegiatan yang biasa dilakukan di lemba-ganya.

“Penarikan itu untuk sum-bangan kegiatan zakat fitra, koperasi siswa, dan untuk pembelian kalender, dan itu-pun rata untuk semua siswa. Kegiatan itu juga tidak terikat sebab banyak siswa masih belum bayar. Sedangkan untuk biaya penarikan itu saya tidak hafal, semua datanya ada di sekolah,” jelasnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sampang menjaring 10 PNS dari berbagai instansi dan 4 pelajar dalam sepekan terakhir. Baik PNS maupun pelajar indisipliner tersebut kemudian digelandang ke kantor penegak perda itu un-tuk dilakukan pendataan dan dilaporkan kepada instansin-ya masing-masing.

“Dalam sepekan ini kami sudah merazia 10 PNS dan 4 pelajar dari lembaga pen-didikan tingkat SMA. Kami temukan di jalanan yaitu di antaranya di Jl Imam Bonjol dan Jl Samsul Arifin. Untuk PNS yaitu berasal dari oknum guru, bidan, dan Pegawai Pemkab. Sedangkan untuk pelajar kami juga menjar-ingnya di jalanan,” terang Kepala Satpol PP melaui Bagian Penyidik Moh Jalil ke-pada Koran Madura, Minggu (24/8).

Lanjut Jalil, penertiban akan terus dilakukan baik di jalanan maupun di tempat-tempat yang mereka tidak menduganya agar tak ada lagi pegawai maupun siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat mer-ugikan daerah.

“Bagi PNS yang terjaring razia yang tidak bisa men-

unjukkan surat izin atau surat tugas keluar kantor dari kepala dinas yang ber-sangkutan akan dilakukan pendataan identitas untuk diserahkan kepada atasan masing-masing. Sedangkan untuk pelajar kami hanya memberikan pembinaan dan dilakukan penda-taan untuk diserahkan ke lembaga sekolah mereka,” terang Jalil.

Jalil menjelaskan, razia PNS dilakukan sesuai in-struksi bupati yang berdasar-kan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sanksi yang akan diberikan berupa sanksi ringan maupun berat yang nantinya akan diberi-kan kepada PNS tersebut bukan dari Satpol PP, akan tetapi bentuk sanksinya akan dikoordinasikan dengan in-stansi terkait serta memberi-kan surat tembusan langsung ke sekda.

“Hasil razia kami koor-dinasikan kepada sekda. Untuk sanksinya kami tidak bisa menentukan, melainkan kami hanya sebagai penegak perda. Sanksi yang dikena-kan akan ditentukan sesuai dengan PP Nomor 53 tahun 2010,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG- Bagian Pem-bangunan Sekretariat Kabu-paten Sampang dituding men-jadi dalang kisruh dan lambannya pengerjaan proyek di Kota Bahari. Tudingan itu mulai mencuat pas-ca merebaknya kabar sejumlah pimpinan SKPD yang mengeluh lantaran Kabag Pembangunan menjadi pengatur proyek tanpa melalui koordinasi dengan para stakeholder di SKPD terkiat.

Aktivis Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Nurhasan me-nilai jika lambannya pengerjaan proyek, baik non PL (penunju-kan langsung) maupun yang PL menunjukkan adanya indikasi tarik ulur di dalam proses pelak-saan. Terutama dalam proses pe-luncuran proyek PL.

”Selain SKPD tentu bagian Ka-bag pembangunan yang sangat berperan dalam persoalan penger-jaan proyek ini. Kami mencurigai jika lambannya pengerjaan proyek ini karena terjadi antar SKPD den-gan Kabag Pembangunan,” ujarnya, Minggu (24/8).

Menurut Nurhasan, salah satu pengerjaan proyek PL seperti Re-habilitasi Plengsengan milik Dinas PU Pengairan di Desa Gersempal Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sampai saat ini tidak ada pengerjaan. Bahkan dirinya menuding jika tidak terlaksananya pengerjaan tersebut karena Bagian Pembangunan terlalu ikut campur

dalam proses penunjukan. ”Informasinya, pengajuan

proyek PL yang disampaikan PU Pengairan kepada Kabag Pemban-gunan ternyata dilakukan peruba-han oleh Kabag pembangunan,” singkatnya.

Hal tersebut juga ditanggapi oleh Wakil Ketua DPRD Sampang Ach Kian Santang. Dia menuding jika pengerjaan proyek tahun ini sangat lamban. Sebab, dari sekian proyek yang sudah direncanakan namun belum nampak penger-jaannya. Menurutnya, lambanya pengejaan proyek tersebut tidak lepas dari kinerja SKPD maupun bupati selaku pimpinan di Kabu-paten Sampang. Bahkan dirinya menilai jika koordinasi antar

SKPD sangat lemah.”Bisa dilihat sendiri bagaima-

na nasib proyek di Sampang, saya sangat menyayangkan karena tidak satupun proyek yang dik-erjakan. selain nasib Plt yang tak jelas, juga adanya pengerjaan proyek PL yang tak kunjung di-gelar, kemana SKPD maupun bu-pati selama ini. Sebab sisa waktu pengerjaan proyek sudah tinggal empat bulan,” jelasnya.

Terpisah, Kabag Pembangu-nan Abd Hannan Pemkab Sam-pang saat dikonfirmasi menepis jika pengerjaan proyek PL pihakn-ya dikatakan terlalu ikut campur. Dikatakannya, jika proses PL murni atas kebijakan SKPD yang bersangkutan. ”Proyek PL tentu sudah menjadi kebijakan SKPD, jadi tidak benar manakala bagian pembangunan dikatakan ikut menunjukan,” ujarnya.

Bahkan, Hannan tidak terima dengan adanya tudingan jika di-rinya selama ini menjadi dalang terkait lambannya pengerjaan proyek. Diakuinya, jika pihaknya selama ini sudah bekerja secara profesional.

”Kalau proyek non PL sebagian sudah proses lelang dan sebagian sudah dikerjakan, dan masalah saya ikut campur dalam penuju-kan pengerjaaan di PU pengairan itu tidak mendasar sekali. Jadi se-muanya itu tidak benar,” tegasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

DUGAAN PUNGLI

Disdik Belum Tindak Tegas SMA 1 KedungdungSAMPANG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang sampai sejauh ini masih belum mengambil tidakan tegas terhadap oknum SMA 1 Kedungdung yang diduga melakukan pungutan liar (pungli).

PEMERINTAHAN

Kabag Pembangunan Dituding Jadi Dalang Lambannya Proyek

Informasinya, penga-juan proyek PL yang dis-ampaikan PU Pengairan kepada Kabag Pemban-gunan ternyata dilaku-

kan perubahan oleh Ka-bag pembangunan.

NurhasanAktivis Lira

INDISIPLINER DALAM SEPEKAN

Satpol PP Jaring 10 PNS dan 4 Siswa

Page 29: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Fatkhur Rahman Kepala Bank Jatim Cabang Bangkalan

50 Anggota DPRD Bangkalan DilantikFuad Amin Jadi Ketua Dewan Sementara

BANGKALAN - Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang baru terpilih dalam Pileg 2014 dilantik Minggu (24/8). Seluruh anggota legislatif turut hadir dalam acara rapat paripurna istimewa pengambilan sumpah anggota DPRD Bangkalan periode 2014 - 2019 ini. Selain itu, Bu-pati dan Wakil Bupati Bangkalan beserta jajaran di bawahnya juga terlihat mengikuti prosesi pelan-tikan. Para anggota Muspida, perwakilan parpol, LSM, tokoh masyarakat, juga tokoh agama tu-rut memenuhi kursi undangan.

Ketua DPRD purna bhakti, KH.

Ali Wahdin mengucapkan selamat dan bekerja kepada 50 anggota dewan yang baru terpilih. Pelanti-kan tersebut merupakan tahapan akhir dari proses pemilihan legis-latif yang sudah berlangsung, se-hingga anggota dewan yang baru bisa menjalankan amanat rakyat ke depan yang lebih baik.

"Kepentingan rakyat harus dik-edepankan. Sebab menjadi dewan merupakan tugas yang besar yang wajib dipertanggungjawabkan," ujar Ali Wahdin di hadapan para undangan yang memenuhi gedung Aula DPRD Kab. Bangkalan.

Berdasarkan SK Gubernur Ja-

tim no 171.433/471/011/2014 ini tidak nampak satu nama perem-puan yang menjadi bagian keang-gotaan DPRD Bangkalan yang baru. Seluruh hasil pilihan raky-at Bangkalan diwakilkan kepada para wakil berjenis kelamin laki-laki. Di samping itu, mantan Bu-pati Bangkalan, RKH. Fuad Amin pun ikut dilantik dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Bangkalan. Fuad yang merupakan bagian anggota terpilih yang baru perwakilan partai Gerindra ditun-juk menjadi Ketua Dewan semen-tara, sebelum terpilihnya Ketua Dewan yang baru. Sedangkan H Fatkhurrahman yang berasal dari partai PDIP ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan sementara.

"Tugas ketua dewan sementa-ra ini adalah melaksanakan proses pemilihan ketua, wakil ketua, dan

fraksi-fraksi serta komisi-komisi nantinya," kata Sekretaris DPRD Bangkalan, Affandi, setelah mem-bacakan SK Keputusan.

Suasana mengharukan terjadi saat penyematan lencana DPRD Bangkalan yang dilakukan secara simbolis oleh Bupati Bangkalan RK. M. Makmun Ibnu Fuad kepada RKH. Fuad Amin. Mantan Bupati Bangkalan ini meneteskan airma-ta lantaran merasa terharu saat anaknya sendiri memasangkan lencana ke dada kirinya.

Sidang Paripurna Istimewa kemudian langsung diambil-alih oleh Ra Fuad yang bertindak se-bagai Ketua Dewan sementara, usai pengambilan sumpah jabatan anggota dewan yang baru dengan melanjutkan agenda acara prosesi pelantikan anggota ini hingga se-lesai.

Fuad menyampaikan teri-ma kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Bangkalan, tokoh masyarakat, tokoh agama, segenap Muspida, jajaran eksekutif, dan KPUD Bang-kalan bersama Panwaskabnya dalam pelaksanaan Pileg bebera-pa waktu lalu yang berlangsung aman, damai, dan terkendali.

Bupati Bangkalan RK Mak-mun Ibnu Fuad menyatakan pelantikan dan sumpah janji ini merupakan satu kesatuan dari pemilihan umum legislatif lalu. Oleh karenanya, dirinya mengu-capkan selamat atas dilantiknya anggota legislatif yang terpilih. Dengan disahkannya pemilihan itu, pihaknya berharap agar bisa bersinergis dengan pemkab guna kepentingan rakyat ke depan.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraPELANTIKAN. Pengambilan sumpah jabatan DPRD Bangkalan yang baru. INSERT. Prosesi penyematan PIN Anggota DPRD Bangkalan yang baru yang dilakukan oleh Bupati Bangkalan, RK Makmun Ibnu Fuad.

H. FatkhurrahmanKetua DPC PDIP Bangkalan

Page 30: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III N Bangkalan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan me-masuki sejarah baru untuk lima tahun ke depan. Sebanyak 50 ang-gota legislatif yang baru telah di-lantik untuk mengemban amanat yang diberikan oleh rakyat. Apal-agi yang didaulat menjadi ketua DPRD merupakan mantan Bupati setempat. Berbagai macam per-soalan harus segera diselesaikan, terutama tingkat kedisiplinan anggota yang selama ini menjadi sorotan publik.

"Ya, nanti kami akan buat Peraturan Daerah (Perda) inisi-atif tentang kedisiplinan ang-gota dewan. Kami ingin mem-berikan contoh yang baik bagi masyarakat," janji Ketua semen-

tara DPRD Bangkalan, R. KH Fuad Amin Imron.

Menurut mantan Bupati se-tempat ini, rencana pembuatan perda tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan tingkat kedisipli-nan dalam menjalankan tugas dan amanat sebagai perwakilan rakyat yang telah dipercaya un-tuk memperjuangkan aspirasi masyarakat selama lima tahun kedepan. Namun, hal itu semua tetap harus melalu mekanisme si-dang paripurna anggota legislatif.

"Saya pribadi sangat meng-inginkan adanya perda ini. Akan tetapi harus dibuat melalui proses sidang paripurna, apakah aturan ini disetujui atau tidak," tuturnya.

Sebagai anggota, lanjut ketua partai Gerindra ini, harus mem-biasakan diri hidup disipilin. Jika perlu, setiap hari Senin melaku-kan apel pagi seperti yang telah menjadi rutinitas di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jadi setiap anggota diwajibkan datang ke kantor tepat pada jam 08.00 WIB. Peraturan tersebut berlaku bagi semua anggota tan-pa ada pengecualian.

"Berlaku untuk semua, ter-masuk saya sebagai ketua. Saya kan suka disipilin, pelantikan saja saya datang lebih awal," can-danya.

Sementara itu, 50 anggota DPRD Bangkalan periode 2014-2019 dinominasi oleh wajah baru yang berjumlah 35 orang, sedan-gkan 15 orang merupakan wajah lama yang kembali terpilih pada saat pemilu legislatif (Pileg) 9 April lalu. Partai Gerindra menja-di peraih suara terbanyak dengan 10 kursi di dewan, kemudian disu-sul PDPI sebanyak 7 kursi.

=DONI HERIYANTO/RAH

Anak Jadi Bupati, Ayah Pimpin DPRD Fuad Janjikan Perda Disiplin AnggotaBANGKALAN - Bila di Pamekasan ada kakak menjadi Bu-pati, adiknya menjadi ketua DPRD, di Bangkalan ada anak yang menjadi Bupati, sedang ayahnya menjadi Ketua DPRD. Ini menjadi sejarah baru dalam kepemimpinan legislatif dan eksekutif di Indonesia, setidak-tidaknya pernah terjadi di wilayah Madura.

BANGKALAN – Razia besar-besaran terhadap pen-yalahgunaan narkoba di Desa Parseh Kecamatan Socah kem-bali dilakukan Polres Bangkalan, Minggu, (24/8) sekitar 15.00 sore hari. Tak tanggung-tanggung satu peleton Brimob Polda Jawa Timur juga dikerahkan dalam operasi di kampung norkoba tersebut. Hasilnya, sejumlah ba-rang bukti berhasil ditemukan. Sebanyak 9 tersangka berhasil diamankan.

Selama ini, di lokasi peng-gerebekan itu memang terkenal sebagai "surga" untuk menikma-ti barang haram. Sekalipun ber-ulang kali telah dilakukan ope-rasi besar-besaran, namun tak membuat para penikmat sabu menjadi jera. Justru, peredaran dan penyalahgunaan narkoba semakin marak belakangan ini.

"Kami melibatkan satu ple-ton personel dari Brimob, satu pleton anggota Polres Bangka-lan yang terdiri dari anggota Reskrim, Narkoba, Interlkam,

dan Sabhara. Sebab, daerah sasaran sangat rawan. Kami ber-hasil mengamankan tersangka saat sedang menikmati sabu-sabu di bilik yang memang dise-diakan oleh warga setempat," jelas Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono.

Razia yang dipimpin lang-sung oleh Kapolres Bang-kalan itu, berawal dari in-formasi masyarakat terkait banyaknya pembeli dan bandar di Desa Parseh. Kemudian, petu-gas kepolisian menindak lan-juti informasi tersebut dengan mengerahkan puluhan per-sonel. Saat tiba di tempat ke-jadian perkara (TKP), sejumlah terdangka kedapatan sedang asik menikmati barang haram tersebut.

”Saat kami tiba di sana, mereka langsung berhamburan. Sedangkan, yang tertangkap langusng dibawa ke Mapolres,” ungkapnya.

Dari lokasi penggerebekan, kata mantan Kasubdit Gak Kum

Ditpolairud Polda Jatim itu, pihaknya mengamankan barang bukti berupa

4 poket sabu, satu timban-gan, 4 perangkat alat hisap, dan 10 kompor kecil sendok sabu. Kemudian, 4 bendel kantong sabu berisi 100 lembar, 2 be-rangkas isi peralatan sabu leng-kap, dan 2 unit sepeda motor.

"Operasi seperti ini akan terus dilakukan, agar wilayah setempat benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkoba," tandasnya.

Sementara itu, sembilan ter-sangka yang dimankan yanki, 1. Sulaiman, (40), Ismail, (22), Muis, (25), Mustar, (45), Rudi-anto (31) semuanya warga Desa Parseh Kecamatan Socah. Ke-mudian, Samsuri, (35), Yulianto, (28) warga Desa Langkap Ke-camatan Burneh , Sriyanto, (36) warga Desa Lampa kecamatan Kedamaian Kabupaten Gresik dan Bahar, (35 )warga Desa Masaran Kecamatan Tragah.

=DONI HERIYANTO/RAH

KAMPUNG NARKOBA

9 Tersangka Terjaring Razia

DITANGKAP. Tersangka penyalahgunaan narkoba yang diamankan dari Desa Parseh Kecamatan Socah. (Insert) Barang bukti yang berhasil ditemukan.

BANGKALAN - Sebanyak empat tersangka kasus per-judian dadu dan cap jeki ber-hasil diringkus jajaran Reserse Kriminal Polres Bangkalan, Sabtu (23/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Penangkapan tersebut dilakukan di sebuah lahan kosong yang berlokasi di Desa Kombangan, Kecamatan Geger. Dari tangan tersangka ditemukan sejum-lah barang bukti (BB). Saat ini, mereka diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Keempat tersangka berinisial HS (60), AL (35), MH (45), dan SY (35), masing-masing warga desa setempat. Barang bukti yang dia-mankan berupa,papan judi bola (cap jeki), gambar dadu, pengo-cok dadu, dan uang taruhan sebe-sara Rp 800 ribu. Selain itu, polisi juga menyita satu pisau dan dua keris. Disamping mengamankan sajam dan alat judi dari tempat kejadian perkara (TKP), petugas juga menyita sabu-sabu seberat 2,38 gram.

"Dari hasil pemeriksaan, pe-milik sabu-sabu itu adalah MH yang ditemukan dalam bungkus rokok yang dibuang pada saat penggerebekan berlangsung. Tersangka membuang rokok tersebut, namun ditemukan petugas," jelas Kasat Reskrim

Polres Bangkalan, AKP Andi Purnomo, Minggu (24/8).

Menurut Andi, penggerebe-kan arena judi itu, berawal dari informasi masyarakat. Dimana menyebutkan ada permainan judi di TKP. Kemudian tujuh petugas terjun ke lokasi, ru-panya permainan judi tersebut sedang berlangsung. Tidak ingin kehilangan kesempatan, lalu dilakukan penggerebekan. Para pemain judi langsung kabur ketika mengetahui ada petugas. Hanya, empat pejudi dan sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan.

"Sebenarnya, penggerebe-kan judi disana bukan yang pertama, tetapi sudah berkali-kali. Tetapi, selalu bocor. Nah, ketika penggerebekan kali ini ada hasilnya," ujar Andi.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya lanjut Andi, para tersangka bakal dijerat pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman 10 tahun penjara. Kemudian, bagi tersangka yang diketehui memiliki dan menyim-pan narkoba akan dijerat pasal berlapis. Sebab, terlibat dalam dua perkara yakni perjudian dan penyalahgunaan narkotika.

=DONI HERIYANTO/RAH

JUDI DADU

Tiada Ampun bagi Pelaku

Page 31: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Melihat Komunitas Karate IngkaiBela Diri dengan Tangan Kosong

Di Indonesia karate mulai berkembang sekitar tahun 1963, sementara Ingkai berdiri pada tahun 1964, sejumlah komonitas karateka di Indonesia mendiri-kan Porki (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) yang berafiliasi ke JKA (Japan Karate Association) dan beraliran shotokan. Aliran itu dipopulerkan Funakoshi dan diturunkan kepada Nakayama, yang menggelar kejuaraan karate pertama di Jepang pada 1957 atau hanya 12 tahun setelah Jepang lu-luh lantak dibom Sekutu. Namun, kini dari beberapa komonitas ka-rate tersebut menjadi satu wadah bernama Federasi Olahraga Ka-rate Indonesia (Forki)

Menurut Ketua Umum Insti-tut Karate-Do Indonesia (Ingkai)

Pamekasan H.Husni, di Pame-kasan Ingkai memiliki beberapa ranting, yang mayoritas berada di sekolah-sekolah. Dengan pembi-naan yang sama. Dari hasil pem-binaan tersebut, nantinya akan diseleksi dan dimasukkan dalam bursa seleksi atlet yang akan memperkuat kejuaraan baik re-gional maupun nasional.

Pada dasarnya, kata Husni, tugas dan kewajiban Inkai Pame-kasan adalah mengembangkan pembinaan Institut Karate-Do Indonesia di Pamekasan, dengan tujuan melakukan koordinasi pembinan dan mengembang-kan kegiatan-kegiatan Inkai di ranting-ranting di Pamekasan. Peningkatan mutu dan prestasi atlet Inkai Pamekasan, Mengu-

payakan mempererat hubungan anggota Inkai di Pamekasan me-lalui pelatihan yang dilaksanakan sesuai kesepakatan organisasi.

Husni menjelaskan bahwa In-gkai tidak hanya melakukan keg-iatan pembinaan atlet saja, mela-inkan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat kepada seluruh anggota ataupun masyarakat Pamekasan. misalnya kegiatan aksi donor darah ataupun kegia-tan sosial lainnya.

Yang membedakan bela diri lainnya dengan karate, diawali dengan pemberian hormat dan akhiri dengan pemberian hormat pula. Namun, dititikberatkan ter-hadap menjaga atlet secara person, dibandingkan atlet lain. ”Dalam karate saya minta pada atlet, untuk

mengontrol dirimu, sebelum men-gontrol orang lain,” ujar Husni.

Dari hasil pembinaan tersebut, Ingkai Pamekasan bersama Forki mengantarkan atlet berhasil mer-aih 3 medali emas, 5 medali perak, dan 4 medali perunggu dalam Ke-jurnas Kediri Open 2013. Pada ke-jurda antar pelajar se-Jawa Timur atlet Ingkai Pamekasan berhasil meraih 1 medali perak.

Puncaknya atlet Ingkai dari rangting Ronggosokowati Pame-kasan mewakili Indonesia dalam kejuaraan internasional sling nigt open di Malasyia pada bulan Feb-ruari 2014 dan berhasil meraih 1 medali emas.

Ingkai juga pernah mengikuti kejuaraan trisila games yang dis-elengggarakan Kodam Bariwijaya

V, dan berhasil meraih 6 medali emas, 2 medali perak, dan 2 me-dali perunggu.

Termasuk dalam kejuaraan Ingkai tahun 2014, yakni 4 me-dali emas, 2 medali perak, dan 8 medali perunggu. Juga meraih ke-jurda antar pelajar se-Jatim dan meraih 3 medali perunggu.

Saat ini, kata Husni, atletnya kembali dikirimkan dalam Kejuar-aan Nasional Walikota Surabaya Cup ke-8 di Makodam Brawijaya Surabaya, dan mengikuti kegiatan pekan olahraga daerah (Popda) di Gersik. ”Kami mohon dukungan dan doa kepada masyarakat Pame-kasan, agar dalam Kejurnas Wali Kota Surabaya bisa meraih medali sebanyak-banyaknya,” ucapnya.

= FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - Karate adalah salah satu cabang olahraga bela diri, yang tidak menggunakan alat, layaknya bela diri lainnya, seperti pencak silat. Tetapi, karate adalah salah satu bela diri tangan kosong. Sehingga karate memiliki pengertian adalah teknik untuk

membela diri tanpa menggunakan bantuan ataupun senjata bela diri, layaknya digunakan bela diri lainnya.

fakih amyal/koran maduraTANDING. Salah Satu Atlet Karate Pamekasan yang ikut dalam Kegiatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) Empat Madiun.

Page 32: e Paper Koran Madura 25 Agustus 2014

KORAN MADURASENIN 25 AGUSTUS 2014 | No. 0426 | TAHUN III PPROBOLINGGO SENIN 25 AGUSTUS 2014

No. 0426 | TAHUN III PNeter KolenangKORAN MADURA

SILVIA CRISTINA

Terusik Ketimpangan Ekonomi

“Di sekitarku banyak ke-luarga yang kekurangan, dan aku ingin membantu mereka. Aku sering dengar perteng-karan mereka karena kekuran-gan uang belanja,” ujar Cus-tomer Care Executive PT MNC Sky Vision Pamekasan kepada Koran Madura, beberapa wak-tu lalu.

Silvia tak puas dirinya hanya menjadi pekerja.

Suatu saat nanti, ia ingin mempekerjakan orang lain. “Obsesiku pengen punya perusahaan sendiri. Mem-pekerjakan ibu-ibu yang in-gin menambah penghasilan,” ujarnya.

Sambil bekerja, sarjana Universitas Trunojoyo Madura itu sedang menabung untuk dijadikan modal usaha. “Uang yang telah dikumpulkan su-

dah Rp 2 juta. Rencananya nanti merintis bisnis hijab,” tuturnya.

Lulusan SMAN 1 Kalianget tersebut mengakui masih awam dalam bisnis, karena belum pernah terjun ke dunia wirausaha. “Tapi dari tanteku sudah sedikit-sedikit (belajar bisnis),” paparnya. Tantenya berbisnis opak.

= M KAMIL AKHYARI

Silvia Cristina selalu terusik sekalipun telah mendapat pekerjaan dengan gaji yang lumayan tinggi untuk memen-uhi kebutuhan sehari-hari. Hatinya tak tenang melihat ket-impangan ekonomi yang tak jarang berujung pertengkaran

dan konflik.

Jangan anggap perempuan lemah segala-galanya. Namun seorang kaum hawa juga ba-nyak menjadi seorang yang te-nar dan ternama di kalangan masyarakat. Bahkan mereka juga sukses dibidang usaha.

Dara manis yang memiliki nama, Nia Harniati mengaku dirinya tak akan menyerah dengan kekuatan seorang le-laki. Karena perempuan juga bisa berkreasi dalam bidang usaha. Bahkan perempuan juga bisa mencari rejeki dengan halal.“Yang pent-

ing niatan untuk mau merubah nasib, dari ini tetap tertanamkan dalam benak ini,” terangnya.

Nia Harniati juga mengaku, dirinya ingin menjadi perempuan yang mandiri dan sukses dalam bidang usaha. Memang menjalani semua itu membutuhkan sebuah proses dan keinginan yang tinggi untuk mencapainya. “Cita-cita akan berhasil jika kita tetap mel-akukannya dengan jalan yang konsisten,” ucapnya.

Bahkan, bagi dia tidak akan malu menjalankan usaha yang dinilai halal. Menurutnya rejeki yang ingin didapatkan adalah reje-ki yang barokah. Sehingga bisa ber-manfaat bagi keluarganya.“Tidak mungkin setiap usaha baik tidak akan menemukan jalan menuju kesuksesan,” tandas perempuan

yang murah senyum ini.Dikatakan, perempuan massa

kini sudah tidak sama lagi dengan perempuan modern. Mereka sudah banyak yang memiliki ilmu peng-etahuan. Bahkan kecanggihan-nya juga tidak kalah dengan ke-mampuan seorang pria.“Sehingga banyak para perempuan sukses dalam usaha kita jumpai di berba-gai daerah di Indonesia,”tutur Nia Harniati.

Dirinya akan mengembangkan usaha lokal untuk mampu bersa-ing ditingkat nasional.”Bangga dengan produk lokal berarti sudah mengangkat derajat bangsa ini di mata dunia,” pungkasnya.

= MAHFUD HIDAYATULLAH

IDENTITASNama : Silvia Cristina

Tempat, Tanggal Lahir : Sumenep, 11 Maret 1989

Pengalaman Pendidikan :

- SMA Negeri 1 Kalianget

- Universitas Trunojoyo Bangkalan

Pekerjaan : Customer Care Executive

PT MNC Sky Vision

Tak Selamanya Perempuan itu Lemah

NIA HARNIATIPelajar