DSS PENILAIAN LOMBA BAND PADA MOL STUDIO...
Transcript of DSS PENILAIAN LOMBA BAND PADA MOL STUDIO...
i
DSS PENILAIAN LOMBA BAND PADA MOL STUDIO MUSIK KULON PROGO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Doi Prananda
07.12.2139
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
ii
DSS BAND COMPETITION ASSESSMENT
FOR MOL MUSIC STUDIO KULON PROGO
DSS BAND COMPETITION ASSESSMENT
iii
DSS PENILAIAN LOMBA BAND PADA MOL STUDIO MUSIK
KULON PROGO
Doi Prananda Kusrini
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The Judging process of band competition at Moles Studio Music today is still using
manual systems. Participants registration and competition assessment conducted in the piece of paper. Similarly on the events data and criteria that being assessed in the competition. The system is difficult to be managed, takes too long time in the process, and are difficult to maintain (the continuity of data).
Therefore it is necessary to build DSS system that could help the whole process of band competition at MOL music studio. The purposes is to ease the competition results delivery, with a faster time anyway. So that participants can immediately know the band contest result of the band competition.
The results of this research output is a web-based event management and assessmentsystem. With the new system, hopefully, the whole process of the competition, from beginning until the end (the information delivery) could be get quickly and precisely.
Key Words: DSS, Competition, Decision, Web
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penilaian lomba band pada Mol Studio Musik sekarang ini masih menggunakan sistem
manual. Panitia harus menyiapkan kertas yang berisikan data band yaitu nama band, alamat
dan nomer telepon, data ini berguna agar juri bisa mengetahui identitas band peserta audisi.
Sedangkan untuk lembar penilaian, panitia harus menyiapkan terlebih dahulu kolom-kolom
yang dituliskan dikertas yaitu terdiri dari nama band peserta audisi, dan nilai dari kriteria
penilaian juri. Biasanya kriteria terdiri dari lima hal yaitu perfomance, skill, aransemen,
kekompakan dan costum. Namun kriteria itu tidaklah mutlak, jadi kriteria bisa ditambah atau
pun dikurangi sesuai dengan keinginan panitia penyelenggara lomba. Setelah kertas penilaian
itu dibuat, maka tugas jurilah yang selanjutnya mengisi pada kolom nilai yang sudah disediakan
panitia. Setelah seluruh peserta melakukan audisi, barulah nilai-nilai itu dijumlahkan. Namun
tidak hanya dengan menjumlahkan secara langsung dari kriteria yang telah ditentukan leh
panitia tersebut, karena masing-masing kriteria sudah ditentukan oleh panitia prosentasi
nilainya dan diketahui oleh peserta lomba pula. Misalnya perfomance 25%, skill 20%,
aransemen 20%, kekompakan 25% dan costum 10%. Maka jumlahnya akan 100%. Setelah
diketahui total nilainya, selanjutnya tinggal mengurutkan dari nilai yang tertinggi ke nilai yang
terendah. Apabila yang akan diambil misalnya 10 band saja yang lolos, maka 10 urutan teratas
lah itu band yang lolos audisi.
Dengan sistem penilaian lomba band yang seperti dijelaskan pada paragraf diatas
tentulah banyak kelemahannya. Kelemahan itu diantaranya proses perhitungan penilaian pasti
membutuhkan waktu yang lama. Apalagi bila jumlah peserta lomba itu lebih dari 50 peserta.
Proses perhitungan secara manual seperti itu juga butuh konsentrasi yang lebih, sehingga
tingkat keakuratan datanya masih kurang. Hal ini akan semakin menambah waktu, tenaga dan
juga pikiran karena mungkin dengan adanya kebijakan panitia penyelenggara lomba merubah
prosentasi penilaian dari masing-masing kriterianya. Efeknya akan berpengaruh juga terhadap
peserta lomba band, mereka harus sabar menunggu hasil keputusan juri mungkin hingga 1
sampai 2 hari.
Oleh karena itu perlu dibuatnya DSS penilaian lomba band pada MOL studio musik
agar informasi hasil lomba band dapat dengan mudah diketahui, dengan waktu yang lebih
cepat pula. Sehingga peserta lomba band dapat segera mengetahui hasil dari lomba band
tersebut.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung keputusan dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
2
DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan(Indrajit, 2001).
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS (Sprague & Carlson, 1982), yaitu: sistem yang
berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam
rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual
dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen
utama.
2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Turban (1998) mengemukakan bahwa sebuah sistem pendukung keputusan terdiri atas
dibangun dari beberapa subsistem, antara lain :
1. Subsistem manajemen data,
2. Subsistem manajemen model,
3. Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge),
4. Subsistem antarmuka pengguna (user Interface).
2.3. Model Analytical Hierarkhi Process (AHP)
Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi
manusia. Kusrini (Kusrini, 2007). Adapun prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah:
1. Membuat hierarki
2. Penilaian kriteria dan alternatif
3. Synthesis of priority (menentukan prioritas)
4. Logical Consistency (Konsistensi Logis)
2.4. GAP
Gap yang dimaksud di sini adalah perbedaan antara profil lomba yang ditentukan panitia
dengan profil band peserta lomba atau bisa ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut:
Gap = Profil Band – Profil Lomba
2.5. Konsep Arsitektur Sistem
Konteks arsitektur sistem yang dimaksud adalah bagaimana suatu sistem itu akan
dibangun dan digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dari pemakainya
dilihat dari sudut pandang pendistribusian sumber daya sistem, seperti perangkat lunak dan
perangkat keras (Wiwi Widiyani 2009, modul client-server).
1. Konsep Arsitektur Stand-Alone
2. Konsep Arsitektur Client-Server
3
2.6. Konsep Pemodelan Sistem
2.6.1. Flowchart
Flowchart (bagan alir) adalah bagian yang menunjukkan arus pekerjaan dari sistem
secara keseluruhan menjelaskan urutan daei prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem
serta menunjukkan apa yang dikerjakan di dalam sistem. Flowchart digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu yang dapat berupa input, output, proses, storage media,
laporan, dan lain-lain.
2.6.2. DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram termasuk dalam rancangan model logika, yang mempunyai maksud
untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi secara logis akan
berjalan. DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik di mana sistem itu berada.
2.7. Sistem Basis Data
Sistem Basis data merupakan kombinasi antara basis data dan sistem manajemen basis
data (DBMS). Menurut Kusrini (Kusrini, 2007) komponen yang terlibat dalam sistem basis data
meliputi:
1. Perangkat keras (Hardware),
2. Perangkat Lunak (Software), dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sistem operasi
b. Aplikasi
3. Basis data (Database),
4. Pemakai (User),
5. Aplikasi Lain, aplikasi ini berifat opsional.
2.8. Kotak Alat Bantu (ToolBox) Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Pada dasarnya DSS terbentuk dari sekumpulan alat bantu (tools) pendukung keputusan
yang dapat diadaptasikan ke segala situasi. Kombinasi dari alat bantu ini memungkinkan para
manajer dapat memecahkan permasalahan yang spesifik, yakni meliputi:
1. Application development
2. Data management
3. Modeling
4. Statistical Analysis
5. Planning
6. Inquiry
7. Graphics
8. Consolidations
9. Aplication-spesific DSS capabilities
4
2.9. Konversi Sistem
Konversi sistem dilaksanakan apabila sistem baru yang dibuat siap dan layak untuk
digunakan. Tentu saja, sistem sudah dinyatakan baik setelah melalui tahap uji coba. Kusrini
(Kusrini, 2007)memaparkan empat tahap pengkonversian sistem, yaitu:
1. Konversi Langsung (Direct)
2. Konversi Paralel
3. Konversi Percontohan (Pilot-Approach)
4. Konversi Phase-In
3. ANALISIS MASALAH
3.1. Identifikasi Masalah
Mengenal masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis
sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus
dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari system tidak dapat dicapai. Oleh
karena itulah pada tahap analisis system langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis
adalah mengidentifikan terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Mengidentifikasi masalah dimulai dengan mengkaji subyek permasalahan yang ada.
Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas sesuatu pemasalahan yang sering
dihadapi user dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana membantu panitia penyelenggara lomba band dengan aplikasi penilaian lomba
band sehingga mudah dalam menghitung dan memanipulasi datanya.
2. Bagaimana membantu peserta lomba band dengan aplikasi penilaian lomba band sehingga
dapat mengetahui hasil penilain lomba yang diikutinya dengan waktu yang tidak terlalu
lama.
3.2. Analisis Internal dan Eksternal (SWOT)
Analisis yang digunakan untuk menganalis sistem penilaian lomba band untuk
dapat mengenali penyebab masalah menggunakan metode SWOT. Dengan analisis
tersebut dapat diperoleh kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada
system, dan dapat didapatkan kesimpulan Internal dan Eksternal yang ada.
5
Keterangan Matriks :
1. Strategi (SO) : Memanfaat kan seluruh kekuatan (S) untuk merebut dan memanfaatkan
peluang (O) sebesar-besarnya.
2. Strategi (WO) : Memanfaatkan peluang (O) yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan (W) yang ada.
3. Strategi (ST) : Strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan (S) yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman (T).
4. Strategi (WT) : Strategi yang ditetapkan berdasarkan berusaha meminimalkan
kelemahan (W) yang ada serta menghindari ancaman (T).
3.3. Kebutuhan Fungsional
Sistem penjurian lomba dengan menggunakan DSS ini dirancang agar mampu
memenuhi beberapa kebutuhan secara fungsional sistem dari hasil analisis SWOT. Berkaitan
dengan analisis Strength dan Opportunity, berikut adalah rincian kebutuhan fungsionalnya.
1. Menangani Pengelolaan Event (membuat dan mengedit)
a. Data yang berkaitan dengan event.
b. Data kriteria dalam penilaian berikut persentasi dari kriteria.
c. Data sub-kriteria dari setiap kriteria yang dibuat beserta nilai standar dari
masing-masing sub-kriteria.
6
d. Data juri yang menangani event tersebut. Juri yang dilibarkan dalam setiap
event bisa lebih dari satu. Setiap juri memiliki persentase penilaian tersendiri
yang mampu diatur secara fleksibel.
e. Data peserta yang mengikuti event tersebut.
2. Menangani penjurian/penilaian terhadap setiap peserta event.
3. Melakukan review terhadap event maupun penilaian.
4. Menentukan keputusan pemenang setiap event.
Untuk mengatasi Weakness danThreat, dokumentasi penggunaan program akan dapat
didownload oleh pengguna, lalu semua fungsional diatas direncanakan akan diterapkan pada
jaringan wireless lokal yang non permanen. Dengan menerapakan sistem ini pada jaringan
lokal, maka potensi serangan dari luar akan mampu diminimalisir.
3.4. Kebutuhan Non-Fungsional
1. User sistem adalah official dan juri yang memilik hak yang berbeda dalam system
2. Sistem yang dibangun ada dalam platform web dan diakses pada jaringan wireless
lokal non permanen.
3.5. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan akan informasi pada sistem merupakan hal yang sangat penting bagi MOL
Studio. Kebutuhan informasi yang dibutuhkan seharusnya mampu untuk membantu
pengambilan keputusan dalam menentukan total penilaian lomba band pada MOL Studio
sebagai tindak lanjut dalam mencari pemenang lomba yang lolos audisi.
Dari hasil observasi dapat diambil kesimpulan mengenai informasi yang dibutuhkan
adalah informasi data band lengkap yang menyangkut identitas band tersebut seperti nama
band, alamat band, nomer telepon band, selain itu diperlukan juga data kriteria apa saja yang
akan dijadikan penilaian dalam lomba tersebut seperti performance, skill, aransemen,
kekompakan, dan lain sebagainya.
3.6. Kebutuhan Pengguna
Sebuah sistem dibangun/dirancang untuk digunakan, maka perlu adanya kegiatan
pemeliharaan sistem. Maka sumber daya manusia disini berfungsi sebagai teknisi dari sistem
informasi yang diterapkan. Kebutuhan pengguna menguraikan siapa saja yang akan
menggunakan Sistem DSS yang dirancang. Adapun dalam implementasi sistem ini yang akan
banyak mengoperasikan programnya adalah official atau admin.
3.7. Analisa Manajemen Data
Manajemen data dibagi menjadi beberapa sub-bahasan, yaitu Database, Ekstraksi,
Organisasi Data, Sistem Manajemen Database, Fasilitas Query, dan Kamus Data.
7
1. Database.
Sumber Data. Dalam sistem ini, sumber data eksternal tidak dilibatkan.
a. Data Internal, yaitu:
i. Data Official
ii. Data Event
iii. Data Juri
iv. Data Peserta
v. Data Nilai Peserta
vi. Data Keputusan Event
b. Data Privat (variabel yang dilibatkan)
i. Data Kriteria
ii. Data Subkriteria
2. Ekstraksi dan organisasi data
Ekstraksi dilakukan untuk mengekstrak data dari OLTP (data transaksi) ke dalam
bentuk data warehouse. Karena lingkup sistem yang relatif kecil, yaitu mengolah
agregasi dari nilai dan persentase, data warehouse tidak dirancang. Pemanfaatan
model DSS pada sistem ini pun dekat pada level transaksional. Sebagai gantinya,
organisasi data akan dilakukan dengan membuat view yang mensimulasikan data
transaksi ke dalam bentuk seperti data warehouse.
3. Sistem Manajemen Database
Pemilihan MySQL sebagai dbms adalah mempertimbangkan lingkup sistem. MySQL
dipilih Karena lingkup sistemnya belum terlalu luas, MySQL mampu menangani
kebutuhan akan pengelolaan data, dan sistem berjalan pada platform web.
4. Faslitas Query
Fasilitas Query tidak diberikan pada sistem ini karena mempertimbangkan user dan
lingkup permasalahan sistem.
5. Kamus Data
Ada banyak data yang disimpan dalam tabel di database. Berikut ini adalah penjabaran
data tersebut.
a. Data Official, diperoleh dari official event
b. Data Event, diperoleh dari official. Data event akan berhubungan dengan beberapa
data lainnya.
c. Data Juri, diperoleh dari juri dan dimasukkan oleh official. Data juri akan
berhubungan dengan data event
d. Data Peserta, diperoleh dari peserta dan dimasukkan oleh official Data peserta
akan berhubungan dengan data event
e. Data Kriteria, diperoleh dari Official dan memiliki hubungan sebagai child dari data
event.
8
f. Data SubKriteria, diperoleh dari official dan memiliki hubungan sebagai child dari
data kriteria
g. Data Nilai Peserta, diperoleh dari juri, yaitu dengan data jurievent, pesertaevent,
subkriteria, dan nilai sebagai inputnya.
h. Data Keputusan Event, diperoleh dari official dari hasil perhitungan yang dilakukan
oleh sistem. Input dari data keputusan adalah data event, data peserta, dan nilai
akhir hasil perhitungan.
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1. Implementasi
Implementasi sistem penjurian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap
testing dan konversi sistem. Pada tahapan konversi, tahap yang dilakukan adalah persiapan
database, proses persiapan server, persiapan komputer klien, dan persiapan manual sistem.
4.2. Whitebox Testing
Pengujian whitebox testing sudah dilakukan selama proses coding berlangsung. Tujuan
whitebox testing adalah menguji coba kebenaran alur kerja sistem. Pengujian whitebox
dilakukan dengan menguji jalur logika program. Contoh pengujian dengan whitebox ada pada
proses penampilan event yang dapat dilakukan penjurian dan pilihan aksi.
<?php $result = mysql_query("SELECT e.idEvent, e.namaEvent, left (e.Keterangan, 100) as 'deskripsi', e.tglEvent, e.rewrite, e.status, je.idJuri from jurievent je inner join event e using (idEvent) where idJuri='$_SESSION[userjuri]' order by e.idEvent desc;"); while($row = mysql_fetch_array($result)) { ?> <tr> <td valign="top"> <?php echo $row['idEvent'];?> </td> <td valign="top"> <?php echo $row['namaEvent'];?> </td> <td valign="top"> <?php echo $row['deskripsi'];?> </td> <td valign="top"> <?php echo $row['tglEvent'];?> </td> <td valign="top"> <?php echo $row['status'];?> </td> <td valign="top"> <?php if ($row['status']=="Selesai"){ ?> <a href="<?php echo $_SESSION['urlweb'];?>/juri/Event/Hasil/<?php echo $row['idEvent'];?>"> Review Event </a> <?php } else {
9
?> <a href="<?php echo $_SESSION['urlweb'];?>/juri/Event/View/<?php echo $row['idEvent'];?>"> Lakukan Penilaian </a> <?php } ?> </td> </tr> <?php } ?>
Ada dua jalur yang ditempuh pada proses ini, yaitu:
1. 1-2-3-4-6-8-9, jalur ini akan menampilkan link ke halaman review event yang sudah
selesai
2. 1-2-3-5-7-8-9, jalur ini akan menampilkan link untuk ke proses penjurian untuk event
yang sedang berlangsung.
4.3. Blackbox Testing
Tujuan blackbox testing adalah menguji coba sistem secara fungsional. Serangkaian test
casedibuat untuk memastikan sistem berjalan sesuai dengan fungsinya.
1
2
3
4 5
6 7
8
While (idjuri = idjuri pada event) { row
Echo kolom dan isi
IF (Status event)
Selesai Proses Penjurian
Link review event Link Penjurian
Loop
9 End
10
Tabel Manajemen Event
No Test Case Ekspektasi Hasil
1 Create Event Data event terbuat Baik
2 Membatasi persentase penilaian juri dan
kriteria penilaian agar tidak lebih dari
100%
Bila total persentase penilaian juri dan
kriteria penilaian lebih dari 100% untuk tiap
event, sistem akan menolak
Baik
3 Manajemen data event (juri, peserta,
kriteria, subkriteria,)
Data berrelasi dengan event dan dapat
dimanajemen dengan baik
Baik
4 Update Event Data event terupdate Baik
5 Delete Event Data event terdelete
Tabel di atas menjelaskan serangkaian test case yang dilalui untuk proses manajemen event.
Manajemen event memiliki beberapa sub, diantaranya adalah pengelolaan data event (juri,
peserta, kriteria, dan sub-kriteria). Hasil uji coba proses manajemen event dengan blackbox
adalah baik.
Tabel Review Event
No Test Case Ekspektasi Hasil
1 Menampilkan nilai peserta berdasarkan
masing-masing juri
Nilai peserta tersaji sesuai dengan
kombinasi pilihan juri dan peserta
Baik
2 Menampilkan review event secara
keseluruhan, mulai dari juri, kriteria, sub-
kriteria, dan hasil penilaian peserta
berdasarkan kriteria.
Data ringkasan event dan hasil penilaian
peserta tersaji dengan baik
Baik
3 Menampilkan hasil akhir lomba Hasil penilaian peserta sesuai dengan
rumus perhitungan nilai dapat tersaji
dengan benar.
Baik
Tabel di atas menjelaskan serangkaian test case yang dilalui untuk proses review event. Setiap
event akan memiliki review nilai peserta, review (ringkasan) event, dan review hasil akhir
penilaian peserta. Masing-masing fungsi ini sudah berjalan dengan baik.
11
Tabel Pengaturan Website
No Test Case Ekspektasi Hasil
1 Melakukan perubahan setting website Pengaturan website terupdate Baik
2 Proses upload header website Header website berhasil terupload dan
tampilan header dapat terganti
Baik
Tabel di atas menjelaskan serangkaian test case yang dilalui untuk proses pengaturan website.
Pengaturan website berisi serangkaian pengaturan alamat, nama website, nama pemilik, dan
beberapa pengaturan lainnya. Proses upload header website juga disertakan dalam proses
pengaturan ini. Fungsi-fungsi pada proses ini sudah berjalan dengan baik.
Tabel Penjurian
No Test Case Ekspektasi Hasil
1 Menampilkan data event juri yang sedang
login
Data event tersaji sesuai dengan event
yang diampu oleh juri
Baik
2 Menampilkan halaman penilaian peserta
event dan melakukan penilaian secara live
Halaman penilaian peserta event tersaji
dan proses penilaian dapat dilakukan
seacara langsung. Hasil dari penilaian juri
dapat terlihat secara live.
Baik
3 Menampilkan halaman review event Data ringkasan event dan hasil penilaian
peserta tersaji dengan baik
Baik
Tabel di atas menjelaskan serangkaian test case yang dilalui untuk proses pengaturan website.
Pengaturan website berisi serangkaian pengaturan alamat, nama website, nama pemilik, dan
beberapa pengaturan lainnya. Proses upload header website juga disertakan dalam proses
pengaturan ini. Fungsi-fungsi pada proses ini sudah berjalan dengan baik.
Selain proses pada tabel di atas, juri juga mendapat fasilitas pengaturan akun, yang berfungsi
untuk merubah data diri juri. Fasilitas ini juga sudah teruji dengan hasil yang sesuai dengan
ekspektasi.
4.4. Konversi Sistem
Untuk melakukan konversi sistem penjurian yang lama ke sistem penjurian yang baru
tidak membutuhkan waktu lama. Lingkup kerja sistem penjurian dalam Mol Studio
Musikbukanlah lingkup kerja sistem yang luas, karena itu, proses konversinya tidak
membutuhkan waktu yang lama. Metode konversi sistem yang digunakan adalah metode
konversi langsung (direct conversion)
4.5. Pembahasan Program
Bagian ini akan membahas penggunaan sistem untuk kasus penjurian. Sistem ini
memiliki empat alur kerja utama, yaitu alur pembuatan data event, proses penjurian, proses
pengambilan keputusan pe
data event ditunjukkan pada gambar
Proses pembuatan data event digunakan untuk membuat data awal untuk setiap event yang
akan dilaksanakan. Hasil akhir proses ini adalah data
dengannya.
Setelah Official melakukan login, maka official akan dihadapkan pada halaman muka. Tahap
pertama sebelum memb
Pendataan juriInput Data
Event baru
12
Program
Bagian ini akan membahas penggunaan sistem untuk kasus penjurian. Sistem ini
memiliki empat alur kerja utama, yaitu alur pembuatan data event, proses penjurian, proses
pengambilan keputusan pemenang, dan proses publikasi hasil event. Alur proses pembuatan
data event ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Proses pembuatan data event digunakan untuk membuat data awal untuk setiap event yang
akan dilaksanakan. Hasil akhir proses ini adalah data event dan semua hal yang berkaitan
Setelah Official melakukan login, maka official akan dihadapkan pada halaman muka. Tahap
pertama sebelum membuat event adalah pendataan juri, kriteria, sub kriteria dan peserta.
Input Data
Event baru
Input Kriteria
dan
persentase
input
subkriteria dan
nilai standar
input juri dan
persentase
penilaian
Bagian ini akan membahas penggunaan sistem untuk kasus penjurian. Sistem ini
memiliki empat alur kerja utama, yaitu alur pembuatan data event, proses penjurian, proses
menang, dan proses publikasi hasil event. Alur proses pembuatan
Proses pembuatan data event digunakan untuk membuat data awal untuk setiap event yang
event dan semua hal yang berkaitan
Setelah Official melakukan login, maka official akan dihadapkan pada halaman muka. Tahap
, kriteria, sub kriteria dan peserta.
input peserta
event
review data
event
13
14
15
16
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari serangkaian proses dalam penelitian ini, kesimpulan yang berhasil didapatkan adalah:
1. Produk Teknologi Informasi berupa aplikasi penilaian berbasis website dapat dijadikan
alternatif cara yang baik dalam memudahkan panitia penyelenggara lomba banddalam
menghitung dan memanipulasi data. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan metode
perhitungan yang sama dengan sistem penilaian yang lama dan memiliki output penilaian
yang sudah sesuai dengan sistem penilaian yang lama.
2. Dengan membuat sistem penilaian yang secara otomatis menghitung hasil lomba, akan
mempercepat proses penentuan pemenang oleh panitia penyelenggara. Hasil event-pun
dapat diketahui secara langsung oleh pesera karena sistem ini dirancang agar dapat
menampilkan hasil keputusan lomba yang dapat diakses tanpa memerlukan otoritas
tertentu.
5.2. Saran
Pengembangan terhadap penelitian ini masih sangat luas. Ada beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan untuk membuat sistem penjurian ini menjadi lebih baik, seperti:
1. Perluasan sistem hingga lingkup internet.
2. Pengembangan fitur seperti pendaftaran event secara online.
3. Pengembangan proses penentuan pemenang event berdasarkan kategori tertentu,
sehingga membuat sistem menjadi lebih fleksibel dalam proses penentuan pemenang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Indrajit, R. 2001. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. Jakarta: Gramedia. Jogiyanto, H. 1995. Analysis dan Desain Sistem Informasi (Pendekatan Terstruktur).
Yogyakarta: Penerbit Andi offset. Jogiyanto, H. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi
Offset. Ladjamudin, A.-B. b. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Pressman, R. S. 2002. Software Engineering: A Practitioner's Approach. New York:
McGraw-Hill Companies Inc. Saaty, T. 1988. Decision-Making for Leaders, the Analytical Hierarchy Process For
Decision in a Complex World. 1st Edition. Pittsburgh: University of Pittsburgh. Simon, H. 1977. The New Science of Management Decision (3rd revised edition.
Englewood Clifts, N.J.: Prentice-Hall. Sprague, R. H., & Carlson, E. D. (1982). Building effective decision support systems.
Englewood Clifts, N.J.: Prentice-Hall. Stair, R. 1992. Principles of Information Systems: A Managerial Approach. Boston:
Boyd and Fraser Publishing Company.