Dr. Finny Managemen Asma Anak Di Layanan Primer
-
Upload
sisca-lioe -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
Transcript of Dr. Finny Managemen Asma Anak Di Layanan Primer
-
Manajemen Asma Anak di Layanan Primer
Dr.Finny Fitry Yani,Sp.A(K)
Sub Bagian Respirologi Anak
RS M. Djamil-FK Unand
-
Objektif
Mengetahui definisi dan klasifikasi serangan asma
Mengetahui tatalaksana dan pemeriksaan penunjang pada serangan asma
Mengetahui tanda perburukan dan kapan dikonsultasikan
Mengetahui edukasi saat dirawat maupun saat pulang dan kapan dipulangkan
Komplikasi yang terjadi dan penanganannya
-
Asma : penyakit saluran nafas kronik yang dapat muncul berupa serangan akut
(two in one disease)
Asthma Acute Asthma
Chronic Asma
Asma, ada 2 aspek
-
Klasifikasi Asma
Derajat Asma : kronik
1. Asma episodik jarang
2. Asma episodik sering
3. Asma persisten
Serangan akut asma
1. Asma serangan ringan 2. Asma serangan sedang
3. Asma serangan berat
Tatalaksana
jangka panjang :
obat kontrol
Tatalaksana
saat serangan :
reliver
-
Kasus 1 Anak laki-laki, 9 tahun, BB 25 kg, 130 cm
Keluhan:
Sesak sejak pagi hari
RPS
Usia 6 tahun didiagnosis asma oleh Dokter
Sering kambuh tiap 2 bulan
Saat ini sedang dengan controller
Sulit mengungkapkan cerita, terputus-putus
-
Kasus 1...
Pemeriksaan Fisis
Sadar, gelisah, sesak (+), sianosis (-)
FN=FJ: 120 x/menit; FP 48 x/menit, afebris
Retraksi substernal, interkostal
THT, Jantung, abdomen, ekstremitas: Normal
Paru: expiratory effort (+), wheezing (+)
-
Diagnosis
Asma serangan berat pada asma episodik sering
-
Kapan kita curiga Asma pada seorang anak
Batuk (krok-krok, krek-krek)
Nafas cepat
Napas bunyi: ngiikngiik (mengi)
Gejala memburuk pada malam/dini hari
Sesak napas, sakit dada, gelisah dapat disertai kebiruan di mulut & sekitarnya
-
Kapan kita curiga Asma pada seorang anak
Faktor pencetus
golongan hirupan: debu rumah dengan tungaunya, asap (rokok, obat nyamuk ), kapuk, bulu binatang, kecoa (kotoran & serpihannya)
golongan makanan: coklat, kacang tanah, es, makanan dg MSG, tomat dsb
infeksi saluran napas (flu)
perubahan cuaca, dll
Riwayat Atopi pada pasien dan keluarga
-
Apa yang harus dilakukan saat serangan asma?
Langkah tindakan:
Pastikan serangan asma atau tidak
Nilai derajat serangan asma
Terapi inhalasi (Nebulisasi/MDI)Beta2 agonis. Dapat dikombinasi dengan ipatropium bromide
(antikolinergik) untuk menambah efek bronkodilatasi : Salbutamol (Ventolin), dan Salbutamol plus Ipatropium Bromida (Combivent UDV).
-
Mengucapkan kalimat
Retraksi ringan
Tidak sianosis
PaO2 Normal
Serangan
Ringan
Mengucapkan anak kalimat
Retraksi sedang
Tidak sianosis
PaO2 >60 mmHg
Serangan
Sedang
Mengucapkan kata
Retraksi berat
Sianosis (+)
PaO2
-
Penilaian Derajat Serangan Asma
Cara 1 : Nilai secara Klinis
Cara 2 : Melalui respon terhadap nebulisasi beta agonis
Jika secara Klinis adalah asma serangan berat boleh langsung diberikan
kombinasi beta agonis dan ipatropium bromida
12
-
Derajat serangan asma Parameter klinik,fungsi
paru,laboratorium
Ringan Sedang Berat Ancaman henti
nafas
Sesak (breathless) Berjalan,Bayi
menangis keras
Berbicara,bayi tangis
pendek dan lemah,
kesulitan
menetek/makan
Istirahat,bayi tak mau
makan/menetek
posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Bicara kalimat Penggal kalimat Kata-kata
kesadaran Mungkin irritable Biasanya irritable Biasanya irritable kebingungan
sianosis Tidak ada Tidak ada ada nyata
Wheezing Sedang,sering hanya
pada akhir ekspirasi
Nyaring,sepanjang
ekspirasi,
+ inspirasi
Sangat nyaring,
terdengar tanpa
stateskop
Sulit/tidak
terdengar
Penggunaan otot bantu
respiratorik
Biasanya tidak Biasanya iya ya Gerakan paradok
torako abdominal
Retraksi Dankal retraksi
intercostal
Sedang, ditambah
retraksi suprasternal
Dalam,ditambah
nafas cuping hidung
Dangkal/hilang
-
Derajat serangan asma
Frekuensi nafas takipnu takipnu takipnu bradipnu
Frekuensi nadi normal takikardi takikardi bradikardi
Pulsu paradoksus
(pemeriksaan tidak
praktis)
Tidak ada 20 mmHg Tidak ada, tanda
kelehan otot
respiratorik
PEFR atau FEV1
-pra bronchodilator
-pasca bronkhodilator
% nilai dugaan
>60%
>80%
Nilai terbaik
40-60%
60-80%
-
Nilai derajat Serangan
Tatalaksana Awal
Nebulisasi Beta Agonis 1-3x,selanf 20 menit,nebulisasi ke 3+antikolinergik
Jika serangan berat, Nebulisasi agonis + antikoloinergik
Serangan Ringan (nebulisasi 1x,respon baik)
-observasi 1 jam
-Jika efek bertahan boleh pulang
-Jika gejala timbul lagi, perlakukan sebagai
serangan sedang
Serangan Sedang (nebulisasi 2x, respon parsial)
-Berikan Oksigen
-Nilai kembali derajat serangan, jika sesuai
dengan serangan sedang observasi diruang
rawat sehari
-Berikan steroid oral
-Pasang Jalur parenteral
Serangan Berat (nebulisasi 3x, respon buruk)
-sejak awal berikan O2 saat/diluar nebulisasi
-Pasang jalur parenteral
-Steroid Intravena
-Nilai Ulang klinisnya, jika sesuai dengan
serangan berat rawat diruang rawat inap
Foto rontgen thorax
Boleh Pulang
-Bekali obat agonis (hirupa/oral)
-Jika sudah ada obat pengendali,teruskan
-Jika infeksi virus sbg pencetus, dapat diberikan
steroid oral (3-5 hari)
-Dalam 24-48 jam control ke Klinik Rawat jalan
untuk reevaluasi
Ruang Rawat Sehari/Observasi -Oksigen diteruskan -streoid oral dilanjutkan -Nebulisasi tiap 2 jam -bila dalam 12 jam perbaikan klinis stabil boleh pulang,tetapi jika klinis tetap belum membaik atau memburuk,alih rawat ke ruang rawat rawat inap
Ruang Rawat Inap
-Oksigen teruskan
-Atasi dehidrasi dan asidosis jika ada
-steroid IV tiap 6-8 jam
-Nebulisasi tiap 1-2 jam
-Aminofillin IV awal lanjutan rumatan
-Jika membaik dalam 4-6x nebulisasi ,interval
jadi 4-6 jam
-Jika dalam 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh
pualng
-Jika dengan steroid dan aminofillin parenteral
tidak membaik, bahkan timbul ancaman henti
nafas,alih rawat ke ruang rawat intensif
Catatan:
-Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi pertama kali langsung dengan agonis+antikolinergik
-Bila terdapat tanda ancaman henti nafas segera ke ruang rawat intensif
-Jika tidak ada alatnya, nebulisasi dapat diganti dengan adrenalin subkutan 0,01ml/KgBB/kali maksimal
0,3ml/kali
-untuk serangan sedang dan terutama berat oksigen 2-4L/menit diberikan
-
Asma dalam Serangan
Nebulisasi 1-3 kali
Respon baik
Pulang
Bronkodilator
Respon parsial
One day care Oxygen Nebulization Oral steroid IVFD
Respon baik Respon buruk
Pulang
Rawat Inap
Oxygen
Nebulization IVFD: rehydration Systemic steroid Aminophylline
I : -Agonist
II dan III : -Agonist +
ipatropium bromida
-
PEMBERIAN CAIRAN dan AMINOFILIN
RUMATAN (setelah bolus)
Kebutuhan cairan/hari: X
ml
CAIRAN (X- 400 ml)
Habiskan dalam 24 jam
Tetesan sesuai jumlah (dibagi rata)
CAIRAN 400 ml
@ 100 ml/6 jam + aminofilin 3-6 mg/kg/6
jam (buret) 16 ml/jam Diulang kembali tiap 6 jam
LINE 2 LINE 1
-
Pemeriksaan penunjang
CXR
Darah tepi: normal
AGD
pH : 7,338
pCO2 : 41,2
pO2 : 67,6
HCO3- : 22,3
BE : -3,4
Sat : 91,9%
-
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CXR AGD-Elektrolit
Komplikasi
Atelektasis Pneumotoraks
Adakah
Anemia ?
pCO2 , pO2 Asid metabolik
Inhalasi/
bronkoskopi
Transfusi Oksigen Koreksi asam-basa
Darah tepi
lengkap
-
Follow up
Hari ke 2: Sesak (-)
Wheezing (-)
Inhalasi agonis + ipratropium bromida, Aminofilin dan steroid oral
Hari ke 3 pulang
-
Asma Serangan Berat Tidak ada respon setelah pemberian
nebulisasi serial.
Oxygen
IV line: dehydration and acidosis
Steroid sistemik: oral or IV
Frequent nebulization
Aminophylline IV drip: initial + maintenance
Chest X ray
-
Monitoring ?
Vital sign: kesadaran, RR, HR, suhu
Sianosis, retraksi, wheezing
Status hidrasi, asam basa dan elektrolit
komplikasi: pneumothorax, atelectasis, encephalopathy
-
Terapi Oxygen
Mengurangi hypoxemia
Sesuai pulse oximetri, 1-2 lt per menit
Perlu dikurangi berdasarkan oximetri
-
Aminofilin Intravena
Initial: 3-6 mg/kgBW IV in 10-20 menit
Dosis Maintenance 0.5 - 1 mg/kgBW/jam
Monitoring: aminophylline serum level
Batas keamanannya sempit
National guidelines for childhood asthma, 2004
-
Obat lain ? Adrenalin: maximal dose !!!, and effects
Salbutamol SC: hati-hati
MgSO4: tidak signifikan dibandingkan salbutamol
Steroid inhalasi :dosis tinggi (1600-2000 mg)
LABA: Nocturnal asthma, EIA
Antibiotics: tidak perlu, kecuali bila terdapat sinusitis
Lenfant C et al, GINA 2002
-
Asma Episodik Jarang Obat pereda: Beta Agonis atau teoffilin (hirupan/oral) bila perlu
4-6 minggu >3x dosis/minggu 3x dosis/mingu
Asma Episodik Sering Tambahkan obat pengendali: steroid hirupan dosis rendah
6-8 minggu,respon :
Asma Persisten Pertimbangkan alternative penambahan salah satu obat:
-Beta agonis kerja panjang (LABA)
-Teofillin lepas lambat
-Antileukotrien
Atau dosis steroid hirupan ditingkatkan (medium)
6-8 minggu,respon :
Steroid dosis medium ditambahkan salah satu obat :
-Beta Agonis kerja panjang
-Teofillin lepas lambat
-Antileukotrien
-Atau dosis steroid hirupan ditingkatkan (tinggi)
6-8 minggu,respon :
Obat steroid Oral
MENGHI
NDARI
PENCETU
S
-
Asma dalam
serangan
Asma stabil
(tidak serangan)
Episodik
jarang
Episodik
sering Persisten
Reliever (+)
Controller (-)
Reliever (+)
Controller (+)
Reliever (+)
Controller (+)
Nilai derajat
serangan asma
Nilai derajat
penyakit asma
Edukasi dan PENCEGAHAN
-
Tidak ada
perba-ikan
Perburu-kan
cepat
Anca-man henti napas
Kesada- ran
menurun
Kapan
Dirujuk?
-
Tujuan tatalaksana yang ingin dicapai
Pasien dapat menjalani aktivitas normalnya
Meminimalkan angka absensi sekolah
Mengurangi timbulnya gejala
Uji fungsi paru senormal mungkin
Meminimalkan kebutuhan obat dan serangan
Efek samping obat dapat dicegah agar tidak mempengaruhi tumbuh kembang
-
Peralatan dan obat di layanan primer
Jet Nebulizer (plus masker)
Salbutamol nebul (Ventolin nebule, Meptin nebule)
Salbutamol + Ipratropium Bromide (Combivent UDV)
Ambroksol (sirup atau tablet)
-
Edukasi untuk penghindaran faktor pencetus
Peran orang tua jauh lebih penting
Upayakan lingkungan hidup sehari-hari seserasi mungkin
Harus selalu sedia obat
Ketahui tanda permulaan atau tanda awal serangan asma
Ketahui kapan harus pergi ke dokter atau ke RS
Olahraga bukan dilarang bahkan dianjurkan tetapi diatur
Bina keluarga yang bahagia dan sejahtera
-
Pencetus Asma !!!!
Infeksi Saluran Nafas (viral, mycoplasma)
Olah raga / aktivitas fisik
Allergens : - inhaled
- ingested (rare)
Irritants (cigarette smoke, air pollution)
Perubahan cuaca
Kimia (tartrazine, sulfites, menosodium glutamate)
Emotional stress
Gastroesophageal reflux
-
Setiap pasien Asma Klasifikasi asma termasuk , berat ringannya serangan, contoh
:
Asma episodik jarang tidak dalam serangan
Asma episodik jarang dengan serangan ringan
Asma episodik sering dengan serangan berat
Asma episodik sering tidak dalam serangan
Asma persisten dengan serangan berat
Beratnya penyakit tidak tergantung pada derajat serangan
-
Kesimpulan
Asma merupakan penyakit atopi pada anak
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat, dapat mencegah berlanjutnya asma
Dokter di layanan primer dapat menanggulangi dan menatalaksana dengan fasilitas sederhana.
Kasus asma anak yang dirujuk, kategori Asma episodik sering dan Asma persisten