DM

27
DIABETES MELITUS Presented by Haris Taqwa (20100310176)

description

diabetes melitus

Transcript of DM

Page 1: DM

DIABETES MELITUS

Presented by

Haris Taqwa (20100310176)

Page 2: DM

Nama : Ny T Umur : 52 tahun Jenis Kelamin : perempuan Tanggal masuk : 28 juni 2015 (18.40)

Identitas Pasien

Page 3: DM

Keluhan Utama : lemas Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan lemas dan

badan terasa menggigil sejak pagi jam 11.00. riwayat DM terkontrol sejak 10 tahun, namun 2 minggu terahir ini tidak mengkonsumsi obat diabetes, pasien gelisah dan tidak bisa tidur

Anamnesis

Page 4: DM

Riwayat Penyakit Dahulu :DM (+), hipertensi(-), asma (-), gagal jantung disangkal, penyakit serupa disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :DM (-), hipertensi(-), asma (-), gagal jantung disangkal, penyakit serupa disangkal

Page 5: DM

C. Pemeriksaan FisikKU : CM CukupTD : 120/80 mmHgHR : 98 x / menitRR : 22 x / menitSuhu : 37,5 C

Mata : Conjuntiva pucat (+), SI (-) Hidung: simetris, cuping hidung(-), sekret(-),

epistaksis(-), defek kongenital(-). Telinga : simetris, tanda- tanda infeksi (-), nyeri tekan

tragus (-), sekret (-)Mulut : kandidiasis (-), hiperemis (-)Leher : pembesaran kelenjar thyroid (-)

KEPALA

Page 6: DM

I : simetris (+), ketinggalan gerak (-), retraksi (-), massa (-), iktus cordis (+) SIC 5 linea mid axilaris P : sonor (+) P : massa (-), fokal fremitus (-) A: vesikuler (+), suara jantung S1 S2 reguler.

I : simetris, distensi (+), sikatrik ( -), massa (-), flat A: bising usus dbn P: timpani pada keempat kuadran, pekak hepar (+)P: supel, nyeri tekan (-), massa intraabdominal (-), hepar

tidak teraba.

Akral hangat, CRT <2 detik, sianosis (-), edema kaki (+/+), telapak kaki kiri tampak terbalut

THORAX

ABDOMEN

EXTREMITAS

Page 7: DM

Hasil laboratorium : Tanggal 29-6-2015AL 12,67 GDS :437 AE 3,16 ureum : 54Hb 8,6 creatinin : 1,03 Ht 24,5 SGOT : 8 At 251 SGPT : 12 elektrolitNa : 133,2 135-148K : 3,27 3,5-5,3Cl : 92,9 98-106

Page 8: DM

Diagnosis : Diabetes Melitus tipe 2

Terapi :

Infus asering 20 tetes /menit makro

Inj ranitidine 50mg /12 jam

Alprazolam 1x0,5mg

Metformin 3X500mg

Glimepirid 3x4mg

Diit DM rendah gula

Page 9: DM

Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- duanya.

DEFINISI

Page 10: DM

KLASIFIKASI DM

Page 11: DM

TABEL 2. PERBANDINGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE 1 DAN TIPE 2

  Tipe 1 Tipe 2

Klinis Anak > dewasaBerat normalPenurunan insulin darahAntibodi antisel isletSering ketoasidosis

Dewasa > anakKegemukan Insulin darah normal atau meningkatTidak ada antibodi antisel isletJarang ketoasidosis

Genetika Concordance pada kembar 40%Terkait HLA-D

Concordance pada kembar 60-80%Tidak terdapat keterkaitan pada HLA-D

Patogenesis

Autoimunitas, mekanisme imunopatologikDefisiensi berat insulin

Resistensi insulin Defisiensi relatif insulin

Sel islet Insulitis diniAtrofi dan fibrosis mencolokDeplesi berat sel beta

Tidak ada insulitisAtrofi fokal dan endapan amiloidDeplesi ringan sel beta

Page 12: DM

Patogenesis Diabetes Tipe 1

Page 13: DM

Defek sel beta primer

lingkungan

Resistensi Insulin jaringan Perifer

Predisposisi Genetik

Page 14: DM

Patofisiologi DM type 2

Page 15: DM

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Page 16: DM

LANGKAH- LANGKAH DIAGNOSTIK DM DAN GANGGUAN TOLERANSI GLUKOSA

Page 17: DM

PENATALAKSANAAN

Edukasi Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang: Perjalanan penyakit DMMakna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DMPenyulit dan risikonya DMIntervensi farmakologis dan non farmakologis serta perawatanCara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosaa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia).Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemia. Pentingnya perawatan diri

Page 18: DM

Terapi gizi medisKomposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari :Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energy.Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energy.Asupan natrium tidak lebih dari 3000mg atau sama dengan 1 sendok teh garam dapur. Anjuran konsumsi serat adalah ± 25g/ hari, diutamakan serat larut.Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman

Page 19: DM

Kebutuhan KaloriAda beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan diabetes. Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sbb:BBI = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kgBagi pria dengan TB < 160 cm dan wanita <150cm, rumus modifikasi menjadi:BBI = (TB dalam cm- 100) x 1 kgBB Normal : BB ideal ± 10%

Kurus : < BBI – 10%Gemuk : > BBI + 10%

Page 20: DM

Latihan JasmaniLatihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan BB dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobic seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Untuk mereka yang relative sehat, intensitas latihan jasmani bias ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau malas- malasan.

Page 21: DM

INTERVENSI FARMAKOLOGIS

Obat hipoglikemik oral (OHO)Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 4 golongan:Pemicu sekresi insulin ( insulin secretagogue) : sulfonylurea dan glinidPenambah sensitivitas terhadap insulin : metformin, tiazolidindionPenghambat glukoneogenesis, metforminPenghambat absorbsi glukosa : penghambat glukosidase alfa (acarbose).

Page 22: DM
Page 23: DM

Golongan Generik Nama dagang Mg/tab Dosis harian Lama kerja Frekuensi/ hari

Biguanid Metformin Glucophage Glumin

500-850500

250-3000500-3000

6-86-8

1-32-3

  Metformin XR Glucophage xrGlumin xr

500-750500

500-2000 24 1

Tiazolidindion Rosiglitazon Avandia 4 4-8 24 1

  Pioglitazon Actos Deculin

15, 3015, 30

15-3015-45

2424

11

Sulfonilurea Klorpropamid Diabense 100-250 100-500 24-36 1

  Glibenklamid Daonil Euglukon

2,5-5 2,5-15 12-24 1-2

  Glipizid Minidiab Glucotrol xl

5-105-10

5-205-20

10-1612-16

1-21

  Glikazid DiamicronDiamicron MR

8030

80-24030-120

10-20 1-2

  Glimepirid AmarylGluvasAmadiabMetrix

1,2,3,4 0,5-61-61-61-6

24242424

1111

Glinid RepaglinidNateglinid

NovonomStarlix

0,5, 1,2120

1,5-6360

--

33

Penghambat glukosidase alfa Acarbose Glucobay 50-100 100-300   3  

Obat kombinasi tetap a.Metfromin + glibenklamid b.Metformin + rosiglitazon

Glucovance    Avandamet

       

Page 24: DM

InsulinInsulin diperlukan pada keadaan :Penurunan BB yang cepatHiperglikemia berat yang disertai ketosisKetoasidosis diabeticHiperglikemia hiperosmolar non ketotikHiperglikemia dengan asidosis laktatGagal dengan kombinasi OHO dosis optimalStress berat ( infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke )Kehamilan dengan DM/ diabetes mellitus gestational yang tidak terkendali dengan perencanaan makanan.Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Page 25: DM

Terapi KombinasiPemberian OHO maupun insulin selalu dimulai

dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah. Bersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau kombinasi OHO sejak dini. Untuk kombinasi OHO dan insulin yang banyak dipergunakan adalah kombinasi OHO dan insulin basal ( insulin kerja sedang/panjang) yang diberikan pada malam hari menjelang tidur. Dengan pendekatan terapi tersebut pada umumnya dapat diperoleh kendali glukosa darah yang baik dengan dosis insulin yang cukup kecil. Dosis awal insulin kerja menengah/ panjang adalah 10 unit yang diberikan sekitar jam 22.00, kemudian dilakukan evaluasi dosis tersebut dengan menilai kadar glukosa darah puasa keesokan harinya. Bila dengan cara seperti di atas kadar glukosa darah sepanjang hari tidak terkendali, maka OHO dihentikan dan diberikan insulin saja.

Page 26: DM

KOMPLIKASI

Page 27: DM

Arora, P. (2008). Diabetes Melitus. Medscape's Continually Updated Clinical Reference. Diakses tanggal 23 November 2010, dari http://emedicine.medscape.com/article/238798-overview#a0101

Brown, C. T. (2006). Penyakit Aterosklerotik Koroner. Dalam S. A.Price & L.M.Wilson (Eds.), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. EGC: Jakarta.

Guyton & Hall. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Irawati, D.Rahmadani, F.Indriani, dkk., penerjemah). Edisi 11. EGC: Jakarta.

O’Callaghan, C. (2009). At a Glance Sistem Ginjal (E. Yasmine, penerjemah). Edisi 2. Jakarta: Erlangga. (Buku asli diterbitkan 2006).

Roesli, R., 2008. Hipertensi, diabetes, dan gagal ginjal di Indonesia. Dalam: Lubis, H.R., et al (eds). 2008. Hipertensi dan Ginjal. USU Press, Medan: 95-108.

Suhardjono, Lydia, A., Kapojos, E.J., Sidabutar, R.P. (2001). Diabetes Melitus. Dalam A. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al (Eds.), Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA