Diskusi Kasus Respirasi.pptx

25
Diskusi Kasus Respirasi

Transcript of Diskusi Kasus Respirasi.pptx

Diskusi Kasus Respirasi

* Kelompok 303:

o Eliana S. 115070100111024

o Nadia Ovianti 115070100111025

o Moh. Munif 115070100111026

o Ekta Ahmad 115070100111027

o Dewa Ayu M. 115070100111028

o Kaorie B. 115070100111051

o Wika Pratiwi 115070100111052

o Mariska S. 115070100111053

o Ananda R. 115070100111054

o Ritsya A. 115070100111055

o Larasati R. 115070107111012

o Birgitta S. 115070100111016

o Fahrina Ulfa 115070100111017

o Puspita Widyasari 115070100111018

o Fitria Ummu H. 115070100111019

o Kevin Hartono 115070100111020

o Izzatul Irfani 115070100111021

o Robby F. 115070100111022

o Deddy Samalo 115070100111023

o Nanda A. 115070100111041

o Dyan Ajeng 115070100111042

o Adelia 115070100111043

*Kasus 1.

*Laki-laki usia 55 tahun dengan riwayat penyakit vaskuler perifer, menjalani rawat inap dengan keluhan adanya ulkus pada kaki kiri dan terasa sakit untuk berjalan walaupun jaraknya dekat. Didapatkan stenosis poplitea dan pasien menjalani operasi untuk revaskularisasi. 4 hari setelah dirawat, pada hari ke 3 setelah operasi, pasien mengeluh demam, batuk berdahak dan sesak. Auskultasi dada menunjukkan suara napas bronkial pada area bawah paru kanan. Hitung leukosit meningkat dibanding sebelumnya yaitu 11.000 sel/ml3. Foto toraks AP menunjukkan opasitas pada area bawah paru kanan.

*TUGAS :1. Diskusikan problem skenario di atas!Masalah pada kasus diatas :

*Laki-laki 55 tahun

*Riwayat penyakit vaskular perifer

*MRS karena keluhan ulkus pada kaki kiri dan terasa sakit untuk berjalan

*Terdapat stenosis poplitea dan akan menjalani operasi untuk revaskularisasi

*Demam, batuk berdahak, dan sesak pada hari ke-tiga setelah operasi

*Suara napas bronchial pada area paru kanan bawah

*Leukosit meningkat dari sebeumnya menjadi 11.000sd/ml3

*Pada foto thorax AP menunjukkan opasitas pada area paru kanan bawah

2. Jelaskan permasalahan yang menyebabkan munculnya demam, batuk berdahak dan sesak pada hari ke-3 ?

permasalahan :

*Demam, batuk berdahak, dan sesak pada hari ke 3 terjadi karena infeksi pasca operasi, yaitu penggunaan alat-alat yang kurang steril selama operasi.

*Misalnya : Penggunaan ventilator atau masker oksigen yang kurang steril menyebabkan gangguan/ infeksi pada sistem respirasi, berupa demam, batuk berdahak, dan sesak.

3. Apakah tindakan anda sebagai dokter untuk mencegah terjadinya problem tersebut ?

pencegahan :

*Penggunaan alat-alat yang steril

*Menerapkan prinsip sepsis asepsis

*Breathing exercise pasca operasi secara rutin

*Endotracheal suction material dan bronchial lavage wash

*Pada orang imunodefisiensi : beri antiviral

*Pemberian antibiotik empiris dan kultur sputum

4. Jelaskan prosedur pemasangan infus, kateter urin, oksigenasi yang benar?

*Pemasangan Infus:Persiapan:

1. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan. IV catheter cadangan atau wing needle. Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%, bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.

2. Standar infuse.

3. Pencahayaan yang baik.

4. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi.

5. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien

6. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukkan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga ciaran infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infus

Lakukan pemasangan infuse

1. Tentukan lokasi pemasangan, sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri, kaki kanan/kiri.

2. Siapkan plester.

3. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk dengan menggunakan ligator khusus (tourniquet).

4. Memakai sarung tangan.

5. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.

6. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan kiri, siapkan IV cathter di tangan kanan.

7. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembuluh vena dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.

8. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit. Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.

9. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul. Tahan bagian kanul dengan ibu jari.

10. Hubungkan kanul dengan infusan/transfusion set. Buka saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancer. Perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak, menandakan ekstravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal

11. Bila tetesan lancer, tak ada ekstravasasi, lakukan fiksasi dengan plester/hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk.

12. Letakkan kassa steril yang sudah dioleskan dengan  betadine, lalu tempelkan pada vena yang ditusuk kemudian rekatkan dengan plester.

13. Pasang plster berikutnya untuk mengamankan selang infuse.

14. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat.

15. Cuci tangan.

16. Atur tetesan infuse sesuai instruksi.

*Dokumentasikan, lengkapi berita acara pemberian infuse, catat jumlah cairan masuk dan keluar, catat balance cairan 24 jam setiap harinya, catat dalam perincian harian ruangan

*PEMASANGAN KATETER

*PERSIAPAN ALAT :1. Slang kateter  8. Kasa dalam tempatnya2.  Aqua jelly  9. Betadine3. Sarung tangan  10. Urobag4. Aquadest dalam kom  11. Stik pan / urinal5. Spuit 5 cc  12. Pinset6. Plester  13. Bengkok7.  Gunting  14. perlak

*PENATALAKSANAAN :1.   memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien2.   mendekatkan peralatan disamping penderita3.  memasang perlak dan petugas mencuci tangan4.  memakai sarung tangan5. mengatur posisi pasien

PADA LAKI-LAKI6. mengolesi slang kateter dengan aqua jelly7. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak ± 60 derajat8.   tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan sampai urine keluarPADA WANITA9.   jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia10. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-pelan sampai urine keluar

11. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bak12. kunci kateter dengan larutuan Aqua/NS (20-30cc)13. mengobservasi respon pasien14. menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien15. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas16. klien dirapikan17. alat-alat dibersihkan dan dibereskan18. perawat cuci tangan19. mencatat kegiatan respon pasien

*PEMASANGAN OKSIGEN*INDIKASI

Terapi ini dilakukan pada penderita :- Dengan anoksia atau hipoksia- Dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan- Selama dan sesudah dilakukan narcose umum- Mendapat trauma paru- Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu- Dalam keadaan coma

*PERSIAPAN1. Alat :- Tabung oksigen beserta isinya- Regulator dan flow meter- Botol pelembab- Masker atau nasal prong- Slang penghubung2. Penderita- Penderita diberi penjelasan tentang tindakan yang kan dilakukan- Pendrita ditempatkan pada posisi yang sesuai

*TATA KERJA1. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan3. Hubungkan nasal prong atau masker dengan slang oksigen ke botol pelembab4. Pasang ke penderita 5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan6. Setelah pemberian tidak dibutuhkan lagi lepas nasal prong atau masker dari penderita7. Tabung oksigen ditutup8. Penderita dirapikan kembali9. Peralatan dibereskan

Apakah diagnosis akhir pasien?*HAP (Hospital Acquired Pneumonia)

*Karena terjadi >48 jam setelah masuk rumah sakit

*Kasus 2.

*Wanita usia 88 tahun, penghuni panti jompo, sering mengalami infeksi saluran kemih dan ditangani oleh dokter di panti jompo. Saat ini, wanita tersebut dirawat di rumah sakit dengan keadaan umum sakit berat dan tempat tidurnya hanya bisa dielevasikan setinggi 5○ saja. Dalam waktu 48 jam setelah dirawat, pasien mengeluh demam, batuk berdahak dan sesak. Auskultasi dada menunjukkan penurunan suara napas pada area bawah paru kanan. Hitung leukosit meningkat dibanding sebelumnya yaitu 11.000 sel/ml3. Pada foto toraks tampak opasitas di lobus bawah paru kanan

1. Diskusikan problem skenario di atasProblem*Wanita 88 tahun

*Riwayat ISK berulang

*Riwat sakit sekarang: sakit berat

*Perawatan:1. Elevasi tempat tidur 5o saja

2. 48 jam stelah dirawat terjadi demam, batuk berdahak, dan sesak

3. Pada pemeriksaan fisik ditemukan penurunan suara paru lobus inferior dextra

4. Leukositosis 11.000 sel/m3

5. Pada pencitraan foto polos paru didapatka radio opaque pada lobus inferior dextra

2.Jelaskan permasalahan yang menyebabkan munculnya demam, batuk berdahak dan sesak pada 48 jam setelah opname ?*Pada perawatan pasien ini perawatan dilakukan tidak maksimal, yaitu elevasi tempat tidur hanya 5o saja. Akibat adanya perawatan yang kurang maksimal menyebabkan terjadinya infeksi sekunder pada pasien. Masuknya infeksi pada pasien ini menyebabkan:a) Demam terjadi karena rekasi inflamasi akibat adanya

infeksi akut

b) Batuk berdahak terjadi karenai. Aktivitas imun yang melawan infeksi yang menyebabkan

produksi cairan mukosa meningkat

ii. Agen infeksi apat memproduksi pus

c. Sesak terjadi karena

i. Paru tesumbat infeksi

ii.Ruang alveoli terisi pus atau dahak yang menyebabkan ruang paru menjadi lebih sempit

iii.Edema jalan nafas (di paru) karena adanya respon inflamasi

3. Apakah tindakan anda sebagai dokter untuk mencegah terjadinya problem tersebut ?

a) Memposisikan pasien pada posisi 30o dan 45o untuk mengurangi resiko agar aspirasi dan pneumonia.

b) Menggunakan ventilasi non invasif dengan tekanan udara positif terus menerus untuk mencegah tembusnya pertahanan jalur napas yang terjadi saat intubasi endotrakeal dan menghilangkan kebutuhan untuk intubasi pada pasien yang lain.

c) Memberikan makanan bergizi dan vitamin agar sistem imun tetap baik.

d) Melakukan latihan napas pada pasien untuk cegah aspirasi.

e) Cek pemasangan tabung ventilasi dan volume residu paru untuk mencegah distensi yang bisa menyebabkan aspirasi.

f) Pastikan pasien mendapat antibiotik profilaksis

*4. Jelaskan prosedur pemasangan infus, kateter urin, oksigenasi yang benar?

Sama seperti di atas

5. Apakah diagnosis akhir pasien?*Dx akhir :

*Pneumonia lobaris

TERIMAKASIH