Anatomi Fisiologi dan Patologi Respirasi.pptx

download Anatomi Fisiologi dan Patologi Respirasi.pptx

of 47

Transcript of Anatomi Fisiologi dan Patologi Respirasi.pptx

Anatomi Fisiologi Respirasi

DOA BELAJARKami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman

1

KP 2

Anatomi Fisiologi dan Petologi pada Kardiopulmonal

Dika Rizki Imania, M.Fis

Modul Kardiopulmonal20152

Mhs mampu menjelaskan anatomi pada kardiopulmonalMhs mampu menjelaskan fisiologi pada kardiopulmonalMhs mampu menjelaskan patologi kasus pada kardiopulmonal

TUJUAN PEMBELAJARAN3

Pengertian Respirasi Pertukaran gas O2 di butuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan CO2 yang dihasilkan dari metabolismetersebut di keluarkan dari tubuh melalui paru.

4

ANATOMI5

Anatomi Saluran PernapasanBagian Konduksi :HidungFaringLaringTrakeaBronkhiBronkhioli

Bagian Respirasi :Bronkhiolus respiratorius,Duktus alveolaris Alveoli

6

Anatomi Saluran Pernafasan1. HIDUNGHidung bentuk piramid yang tersusun dari tulang, kartilago hialin dan jaringan fibroaerolar. Hidung dibagi dua ruang oleh septum nasal. Pada rongga nasal vestibulum (saluran yg bermuara kedalam) epitel bersilia dan sel goblet (penghasil lendir menyaring, melekatkan kotoran pada rambut hidung)

7

2. FARINGpipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid berukuran 12,5 cm. Terdiri dari :Nasofaring terdapat tuba eustachius menghubungkan dengan telinga tengah. Orofaring pertemuan rongga mulut dengan faring di pangkal lidahLaringofaring terjadi persilangan antara aliran udara dengan aliran makanan.

8

3. LARINGterletak didepan bagian terendah faring yang memisahkannya dari kolumna vertebra. Berjalan dari faring sampai ketinggian vertebrae servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. epiglotis katup kartilago yang melekat pada tepi anterior kartilago tiroid menutup laring sewaktu menelan.Pita Suara terletak disebelah dalam laring, dari tulang rawan tiroid di sebelah depan sampai dikedua tulang rawan aritenoid.

9

4.TracheaAdalah tabung fleksibel dengan panjang 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai di VTh 5 dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 - 20 cincin kartilago berbentuk C yang diikat bersama jaringan fibrosa yang melengkapi lingkaran di belakang. 10

5. BronkusBronkus merupakan struktur dalam mediastinum, yang merupakan percabangan dari trakea bronkus principallis dextra dan sinistra.Tempat yg memisahkan trakea menjadi percabangan bronkus CarinaSetiap broncus primer bercabang membentuk bronkus sekunder dan tersier dengan diameter yang semakin mengecil dan menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago. Bronkus kanan kemudian akan bercabang menjadi lobus superior, lobus medius dan lobus inferior. Bronkus kiri terdiri dari lobus superior dan inferior.11

12

6. BronkiolusBronkiolus berkisar diameter dari beberapa milimeter sampai kurang dari setengah milimeter. Ujung dari setiap bronkioli, disebut terminal bronkioli, berakhir pada sekelompok alveoli.

13

7. Alveolus kantung udara yang ukurannya sangat kecil dan merupakan akhir dari bronkiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Alveolus terdiri dari membran alveolar dan ruang intesrstisial.Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.

14

8. Pulmo (paru)Alat pernapasan utama yang merupakan organ berbentuk kerucut dengan apex di atas dan sedikit lebih tinggi dari clavikula di dalam dasar leher Paru organ berbentuk piramid seperti spons dan berisi udara yang terletak di rongga toraks. Paru merupakan jalinan atau susunan bronkus, bonkiolus, alveoli, respirasi paru, saraf dan sistem limfatik. 15

Paru dibagi menjadi beberapa lobus oleh fisura. Paru kanan terbagi menjadi 3 lobus oleh 2 fisura superior,medius dan inferior Paru kiri terbagi menjadi 2 lobus oleh 1 fisura superior & inferiorParu dilapisi oleh pleura pleura viseral yang melekat pada paru dan tidak dapat dipisahkanpleura parietal yang melapisi dinding rongga bagian dalam strenum, diafragma Diantara kedua pleura rongga pleura yang berisi cairan pleura -> paru dapat berkembang dan berkontraksi tanpa gesekan

16

Lobus pada paru17

Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari :costae sternum vertebra torakal18

OTOT PERNAFASANinterkostalis eksterrnus (antar iga luar) mengangkat masing-masing iga.interkostalis internus (antar iga dalam) menurunkan iga-iga. sternokleidomastoid mengangkat sternum (tulang dada). skalenus mengangkat 2 iga teratas. Rektus abdomeinis otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas. otot dalam diafragma dapat menurunkan diafragma.

19

20

FISIOLOGI21

Mekanisme PernafasanParu-paru dan dinding dada elastis cairan pleuraSelama pernapasan tenang maupun dalam, Inspirasi merupakan proses aktif kontraksi otot-otot menaikkan volume intratoraks.otot utama diafragma dan muskulus interkostalis eksternus Otot inspirasi tambahan muskulus sternokledomastoideus, muskulus upper trapezius, muskulus skalenus, muskulus serratus anterior, muskulus pektoralis mayor dan minor.22

ekspirasi adalah pasif karena daya elastis jaringan paru tidak memerlukan aktifitas otot-otot respirasiOtot ketika proses ekspirasi dalam atau ekspirasi paksa muskulus interkostalis internus dan otot abdomen23

Posisi diafragma dan costa saat inspirasi dan ekspirasi.

Saat IInspirasi

Saat IEkspirasi

24

JENIS RESPIRASIRESPIRASI EXTERNAL O2 DIBAWA DARI UDARA LUAR SAMPAI KE KAPILER2. RESPIRASI INTERNAL O2 DARI KAPILER SAMPAI KE SEL PADA JARINGAN.25

25

Tahapan proses pernapasan menurut Price & Wilson (2006) :Ventilasi proses keluar masuk udara dari dan ke paru yang membutuhkan koordinasi otot paru dan thorak yang elastis dengan persyarafan yang utuh.-

Fungsi ventilasi paru tergantung pada: bersihnya jalan nafas adanya sumbatan/obstruksi jalan napas; sistem saraf pusat dan pusat pernapasan Pons & medula oblungatakemampuan pengembangan dan pengempisan (compliance) parukemampuan otot-otot pernapasan 26

2. Perfusi paru adalah proses pergerakan darah melewati sistem sirkulasi paru untuk dioksigenasi, selanjutnya mengalir dalam arteri pulmonalis dan akan memperfusi paru serta berperan dalam proses pertukaran gas O2 dan CO2 di kapiler paru dan alveoli.

3. Difusi adalah pergerakan gas O2 dan CO2 dari area dengan bertekanan tinggi ke tekanan rendah antara alveolus dengan membran kapiler.Kekuatan pendorong untuk perpindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.

27

Proses Difusi

28

Regulasi pernafasanDua mekanisme saraf terpisah meregulasi pernafasan. Satu bertanggungjawab terhadap kendali volunter dan yang lainnya terhadap kendali otomatis. Sistem volunter terletak di dalam kortek serebri dan mengirim impuls ke neuron motorik pernafasan melalui traktus kortikospinalis. Sedangkan sistem otomatis terletak didalam pons dan medula oblongata, 29

Selanjutnya .

30

PATOLOGI KARDIOPULMONAL31

Kasus kasus Kardiopulmonal PPOK Empisema dan Bronkhitis KronikPneumoniaEfusi Pleura

32

1. Emfisemaadalah suatu pelebaran alveoli di paru-paru, yang disertai dengan kerusakan pada dindingnya sehingga terjadi gangguan pertukaran udara dalam paru.Normalnya sekumpulan alveoli yang berhubungan ke saluran bronkioli membentuk struktur yang kuat dan menjaga saluran pernafasan tetap terbuka. Pada emfisema dinding alveoli mengalami kerusakan, sehingga bronkioli kehilangan struktur penyangganya. Dengan demikian, pada saat udara dikeluarkan, bronkioli akan mengkerut. Struktur saluran udara menyempit dan sifatnya menetap.33

34

Patofisiologi EmfisemaMekanismenya dibedakan menjadi 2 yaitu emfisema pan acinar dan emfisema sentri acinar. Pada jenis pan-acinar kerusakan acinar relatif difus dan dihubungkan dengan proses menua serta pengurangan permukaan alveolar. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya elastic recoil paru sehingga timbul obstruksi saluran napas.Pada jenis sentri acinar kelainan terjadi pada bronkiolus dan daerah perifer acinar, kelainan ini sangat erat hubungannya dengan asap rokok dan penyakit saluran napas perifer.35

2. Bronchitis kronis peradangan pada dinding saluran napas sehingga menghasilkan terlalu banyak lendir Akibatnya saluran napas menyempit sehingga pertukaran udara di paru terganggu. Klinis :Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dinginBatuk yang sering dan menghasilkan lenderPatologi :Asap rokok &radikal bebas hipertropi kel lendir di trakea/bronkus per+ sel gobelt di bronkioli hipersekresi (tebal & kental) yg mngiritasi bronkus tjd obstruksi partial silia tdk mampu singkirkan sekresi shg tjd infeksi kronik & berulang.

36

Dasar Kelainan : Hipersekresi mucus bronkus dan penyumbatan jalan napas.Etilogi: Inhalasi asap rokok dan Polusi udara37

3. PneumoniaPneumonia adalah penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana Alveoli menjadi radang dan dengan penimbunan cairan.Penyebab infeksi paling sering karena bakteri dan virus sedangkan jamur atau parasit jarang menyebabkan infeksiVirus influensa, virus syccytial respiratory (RSV), adenovirus dan metapneumovirus.Bakteri Streptococcus pneumoniaegejala awal influenza, yaitu demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan. Dalam 12 hingga 36 jam penderita menjadi sesak, batuk lebih parah, dan berlendir sedikit. Terdapat panas tinggi disertai membirunya bibir.

38

PAtofisiologiVirus dan bakteri mematikan sel ketidakmampuan sistem imun kerusakan pada paru sel darah putih mengaktifkan sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke alveoli Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah.Bakteri dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada (cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.39

4. EFUSI PLEURAEmpiema merupakan keadaan terdapatnya nanah dalam rongga pleura yang biasanya merupakan kelanjutan proses efuis parapneumonia. Efusi parapneumonia adalah efusi pleura yang menyertai pneumonia bakteri, abses paru dan bronkiektasis.Efusi pleura merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya penumpukan cairan dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penumpukan dan pengeluaran cairan pleura.40

Patofisiologi Efusi PleuraDalam keadaan normal, terjadi filtrasi cairan ke dalam rongga pleura melalui kapiler pada pleura parietalis tetapi cairan itu segera direabsorbsi oleh saluran limfe sehingga terjadi keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi, tiap hari kira-kira diproduksi 16,8 ml (pada orang yang berat badan 70 kg) apabila tidak seimbang antara produksi yang meningkat dan reabsorbsi menurun maka akan timbul Efusi Pleura.Cairan masuk melalui rongga pleura parietal dan keluar melalui membran pleura parietal melalui sistem limfatik dan vaskuler

41

Cairan pleura dibagi menjadi 2 kelompok yaitu transudat dan eksudatTransudat terjadi bila kekuatan mekanik tekanan hidrostatik dan onkotik menyebabkan terjadinya filtrasi cairan melebihi absorbsi.Eksudat terjadi karena peningkatan permeabiliti kapiler misalnya pada penyakit inflamasi yang melibatkan permukaan pleura atau gangguan yang menghambat drainase limfatik.

42

Pada fase eksudatif terjadi peningkatan cairan paru interstisial, perpindahan cairan melalui pleura visceral yang menyebabkan penimbunan cairan steril Cairan ini adalah suatu eksudat dengan leukosit, kadar glukosa dan pH normal Selanjutnya akan menjadi fase fibropurulen yang merupakan ciri khas infeksi cairan pleura Cairan pleura menjadi keruh dan terkontaminasi bakteri berlanjut menjadi fase organisasi atau kronik.Perkembangan efusi pleura dibagi menjadi 3 fase yaitu fase eksudatif, fibropurulen dan organisasi.

43

SEKIANTERIMA KASIH44

Sebutkan percabangan dari bronkus?45

Bagaimana mekanisme pernafasan?46

DOA SESUDAH BELAJAR

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya

47