Diagnosis TB Pada Anak Sulit Sehingga Sering Terjadi Misdiagnosis
Diagnosis Mdr Tb
-
Upload
gasomedic85 -
Category
Documents
-
view
30 -
download
3
description
Transcript of Diagnosis Mdr Tb
DIAGNOSIS
Tuberkulosis paru dengan resistensi ganda dicurigai kuat jika kultur basil tahan asam (BTA) tetap
positif setelah terapi 3 bulan atau kultur kembali positif setelah terjadi konversi negative. Beberapa
gambaran demografik dan riwayat penyakit dahulu dapat memberikan kecurigaan TB paru resisten
obat, yaitu 1) TB aktif yang sebelumnya mendapat terapi, terutama jika terapi yang diberikan tidak
sesuai dengan standar terapi; 2) Kontak dengan kasus TB resisten ganda; 3) Gagal terapi atau
kambuh; 4) Infeksi HIV; 5) Riwayat rawat inap dengan wabah MDR TB.
Diagnosis TB resistensi ganda tergantung pada pengumpulan dan proses kultur specimen yang
adekuat dan harus dilakukan sebelum terapi diberikan. Jika pasien tidak dapat mengeluarkan sputum
dilakukan induksi sputum dan jika tetap tidak bisa, dilakukan bronkoskopi. Tes sensitivitas terhadap
obat lini pertama dan kedua harus dilakukan pada laboratorium rujukan yang memadai.
Beberapa metode yang telah digunakan untuk deteksi resistensi obat pada TB. Deteksi resistensi obat
di masa lalu yang disebut dengan metode konvensional berdasarkan deteksi pertumbuhan M.
tuberculosis. Akibat sulitnya beberapa metode ini membutuhkan waktu yang lama untuk
mendapatkan hasilnya, maka belakangan ini diusukanlah teknologi baru. Yang termasuk metode
terbaru ini adalah metode enotipik dan genotipik. Pada banyak kasus, metode genotipik khususnya
telah mendeteksi resistensi rifampisin, sejak saat itu metode ini dipertimbangkan sebagai pertanda
TB resistensi ganda khususnya pada suasana dengan prevalensi TB resistensi ganda yang tinggi.
Sementara metode fenotipik, di lain sisi, merupakan metode yang lebih sederhana dan lebih mudah
diimplementasikan pada laboratorium mikrobakteriologi klinik secara rutin.
Diagnosis TB – MDR
o Diagnosis TB-MDR dipastikan berdasarkan uji kepekaan
o Semua suspek TB-MDR diperiksa dahaknya untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan biakan dan
uji kepekaan. Jika hasil uji kepekaaan terdapat M. tuberculosis yang resisten minimal terhadap
rifampisin dan INH, maka dapat ditegakkan diagnosis TB-MDR.
Diagnosis dan pengobatan yang cepat dan tepat untuk TB-MDR didukung oleh:
- Pengenalan faktor risiko untuk TB-MDR
- Pengenalan kegagalan obat secara dini
- Uji kepekaan obat di laboratorium yang sudah tersertifikasi
Uji kepekaan OAT lini ke-2 dilakukan bila terdapat riwayat pemakaian OAT lini ke-2 atau pada
pasien MDR yang dalam masa pengobatan tidak terjadi konversi atau perburukan secara klinis.
Pengenalan kegagalan pengobatan secara dini :
- Batuk tidak membaik yang seharusnya membaik dalam waktu 2 minggu pertama setelah
pengobatan
- Tanda kegagalan : sputum tidak konversi , batuk tidak berkurang , demam , berat badan menurun
atau tetap
Hasil uji kepekaan diperlukan :
- Untuk diagnosis resistensi
- Sebagai acuan pengobatan
Bila kecurigaan resistensi sangat kuat kirim sampel sputum ke laboratorium untuk uji resistensi
kemudian rujuk ke pakar.
PROGNOSIS
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertanda untuk mengetahui prognosis pada penderita TB
resisten ganda. Dari beberapa studi yang ada menyebutkan bahwa adanya keterlibatan
ekstrapulmoner, usia tua, malnutrisi, infeksi HIV, riwayat menggunakan OAT dengan jumlah yang
cukup banyak sebelumnya, terapi yang tidak adekuat (< 2 macam obat yang aktif) dapat menjadi
pertanda prognosis buruk pada penderita tersebut. Dengan mengetahui beberapa pertanda di atas
dapat membantu klinisi untuk mengamati penderita lebih seksama dan dapat memperbaiki hal yang
menjadi penyebab seperti malnutrisi.
Pada penderita TB –MDR dapat berlanjut ke prognosa yang lebih buruk lagi untuk resistensi
terhadap obat yaitu TB – XDR (Extensive Drug-Resistance).