deteksi dini

31
DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA POSTPARTUM ASTIKA GITA NINGRUM, SST

description

Post Partum

Transcript of deteksi dini

  • DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA POSTPARTUMASTIKA GITA NINGRUM, SST

  • Definisi perdarahan pervaginam 500 ml atau lebih, sesudah anak lahir atau setelah kala III.Perdarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan terutama di dua jam pertama. Kalau terjadi perdarahan, maka tinggi fundus akan bertambah naik, tekanan darah menurun, dan denyut nadi ibu menjadi cepat.

  • Perdarahan Pasca Persalinanprimeryakni perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama, penyebab: atonia uteri, retensio plasenta, dan robekan jalan lahir.Perdarahan Pasca Persalinan Sekunder, yakin perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama, penyebab: robekan jalan lahir dan sisa plasenta atau membran.

  • Lakukan evaluasi pasien dengan cepat apakah dalam keadaan syok dan evaluasi jumlah darah yang hilang Lakukan masase pada uterus untuk mengeluarkan bekuan darah dan untuk meraba apakah ada kontraksi periksa kembali secara berkalaBerikan oksitosin 10 unit IM

  • Lanjutan....Mulai infus IV dengan menggunakan jarum berlobang besar (16-gauge) dan alirkan cairan infus IV dengan cepatPastikan kandung kemih kosong - kateterisasi bila perluPeriksa apakah plasenta telah keluar teliti apakah sudah lengkapPeriksa serviks dan perineum apakah ada robekan

  • Atonia uteriPerlukaan jalan lahirRetensio plasentaSisa plasenta Ruptura uteriInversio uteri

  • ATONIA UTERI

  • INVERSIO UTERI

  • DIAGNOSIS

  • Kesiapan melahirkanPenolong yang terampil pada kelahiranPengobatan anemiaPenatalaksanaan aktif persalinan kala tigaHindari prosedur yang tidak perlu (misalnya, episiotomi)Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga:Oksitosin 10 ui IM dalam waktu 2 menit setelah bayi lahirPenegangan tali pusat terkendaliMasase fundus setelah kelahiran plasenta

  • KeuntunganMemperpendek lamanya kala tigaMengurangi resiko perdarahan pasca persalinan (PPH)KerugianMemerlukan oksitosika dan bahan-bahan yang diperlukan untuk injeksiMemerlukan seorang penolong persalinan yang terampil dalam :Pengamatan/observasiMemberikan injeksiPenegangan tali pusat terkendali

  • Obat-Obat Oksitosika : OksitosinKeuntungannyaMembuat uterus berkontraksiBekerja dalam waktu 2 1/2 menit bila diberikan IMPada umumnya tidak ada efek sampingKerugiannyaLebih mahal dari ergometrinHanya preparat IM atau IV sajaTidak stabil dalam suhu panas

  • Obat-Obat Oksitosika : ErgometrinKeuntungannyaHarga murahEfeknya bertahan hingga 2-4 jam KerugiannyaMemakan waktu 6-7 menit untuk menjadi efektif bila diberikan secara IM; bentuk oral tidak cukup efektifMembuat kontraksi tonik uterusMeningkatkan Resiko hipertensi, muntah, sakit kepala . Kontraindikasi bagi ibu-ibu dengan hipertensi atau sakit jantung. Tidak stabil pada suhu panas

  • Obat-Obat Oksitosika: SyntometrinKeuntungannyaEfek kombinasi antara reaksi cepat dari oksitosin dan reaksi yang berkesinambungan dari ergometrinKerugianMeningkatkan resiko hipertensi, mual dan muntah Tidak stabil dalam suhu panas

  • Oksitosin vs. Ergometrine

    Mulainya respon dari uteriLamanya respon dari uteriOksitosin IVIMSegera3-5 min.12-3Ergometrin/methyl ergometrinIVIMSegera2-5 min.45 min.3

  • DEFINISIInfeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genetalia, terjadi sesudah melahirkan, kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.

  • ETIOLOGIOrganisme pada bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalianan adalah Kuman anaerob : kokusgram positif(peptostreptokok, peptokok, bakteriodes dan clostridium).Kuman aerob : grampositifdan E. Coli

  • FAKTOR PREDISPOSISI1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.2. Partuslamadengan ketuban pecah lama.3. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput dan bekuan darah.4. Teknik aseptik yang tidak baik dan benar5. Pemeriksaan vagina selama persalinan6. Manipulasi intrauterus7.Trauma/luka terbuka8. Hematom dan hemoragi (darah hilang lebih dari 1000 ml)9. Perawatan perinium yang tidak tepat10. Infeksi vagina /servik atau penyakit menular seksual yang tidak ditangani

  • GOLONGAN INFEKSI NIFASDapat dibagi dalam 2 golongan : Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium ; dan (2) Penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena-vena, melalui jalan limfe, dan melalui permukaan endometrium.

  • Infeksi pada perineum, vulva, vagina, seviks, dan endometrium

    Vulvitis Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak ; jahitan ini mudah terlepas dan luka yang terbuka menjadi ulkus dan mangaluarkan pus. Vaginitis Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui perineum. Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus, dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus. Penyebaran dapat terjadi, tetapi pada umumnya infeksi tinggal terbatas.

  • Lanjutan...Servisitis Infeksi sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak menimbulkan banyak gejala. Luka serviks yang dalam dan meluas dan langsung kedasar ligamentum latum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium. Endometritis Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas Insersio plasenta, dan dalam waktu singkat menginfeksi seluruh endometrium.

  • Penyebaran melalui Pembuluh-Pembuluh DarahSeptikemia (suatu keadaan dimana terdapatnya multiplikasi bakteri dalam darah (bakteremia)) dan piemia (infeksi yg diikuti embolus yang masuk keperedaran darah umum dan dibawa oleh aliran darah ketempat-tempat lain)Penyebab : kuman-kuman yang sangat pathogen biasanya Streptococcus haemolyticus golongan ADiagnosa : lab DL

  • Penyebaran melalui Jalan Limfe dan Jalan LainPeritonitisParametritis (sellulitis pelvika)Salpingitis, ooforitis

  • Pencegahan Infeksi NifasMasa kehamilan :mengurangi atau mencegah faktor faktor predisposisi, pemeriksaan dalam jaringan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu, koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan dilakukan hati hati

  • Lanjutan...Selama persalinan :hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama, menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin, perlukaan jalan lahir dijahit sebaik baiknya dan menjaga sterilitas,mecegah terjadinya perdarahan banyak, semua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan mulut dengan masker, yang menderita infeksi pernafasan tidak diperbolehkan masuk kekamar bersalin, alat alat dan kain-kain yang dipakai harus dicuci hama, hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang.

  • Lanjutan...Selama nifas :luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, alat alat dan pakaian serta kain yang digunakan harus steril, penderita dengan infeksi nifas sebaiknya tidak bercampur dengan ibu sehat, pengunjung- pengunjung dari luar hendaknya pada hari hari pertama dibatasi sedapat mungkin.

  • PENGOBATAN INFEKSI NIFASAntibiotika memegang peranan yang sangat penting dalam pengobatan infeksi nifas. Karena pemeriksaan-pemeriksaan ini memerlukan waktu, maka pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Dalam hal ini dapat diberikan penicillin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan spectrum luas, seperti ampicillin dan lain-lain.

  • Lanjutan...Disamping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk mempertinggi daya tahan badan tetap perlu dilakukan. Perawatan baik sangat penting, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan cara yang cocok dengan keadaan penderita, dan bila perlu transfusi darah dilakukan. Pada sellulitis pelvika dan pelvioperitonitis perlu diamat-amati dengan seksama apakah terjadi abses atau tidak. Jika terjadi abses, abses harus dibuka dengan menjaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga peritoneum.

  • *Avoid vaginal bleeding after childbirth by using preventive strategies intrapartum (e.g., active management of third stage).*Vaginal bleeding > 500 cc; hard to quantifySevere anemia is NOT associated with an increased risk of death from obstetrical hemorrhage.*Remember the ABCs: resuscitate if in shock.Next stop the source of bleeding. First check the uterus for atony, massage it and expel clots, and give oxytocin to help the uterus contract.

    *Look for other causes, such as retained placenta or cervical, vaginal or perineal tears.***Active management reduces the duration of the third stage and reduces postpartum hemorrhage.***