Dermatitis

42
DERMATITIS – ECZEMA DERMATITIS – ECZEMA

description

dermato Musculosceletal

Transcript of Dermatitis

DERMATITIS – ECZEMADERMATITIS – ECZEMA

DERMATITIS -Eczema

• Inflamasi kulit yang sering terjadi akibat mikroorganisme• Gejala utama gatal

Erythem

Papule

Vesicle

Pustule

“Oozing”

Crust

Squama

Tipe of Dermatitis- eczema

Dermatitis kontak Dermatitis atopik Dermatitis numularis Neurodermatitis Dermatitis statis Dishidrosis Dermatitis asteotik Dermatitis eczematoid infektif

Dermatitis Kontak

Dermatitis yang dicetuskan oleh reaksi kulit yang kontak dengan benda asing / lingkungan, baik iritan maupun alergik

Dicetuskan oleh sinar UV 2 reaksi : fotoalergik & fototoksik

PENDAHULUAN

Dermatitis Kontakdermatitis yg tjd akibat kontak

dgn bahan/ substansi yg berasal dari luar

iritan

sensitizer

Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

akut / kronik

Dermatitis Kontak Alergika

Hanya terjadi pada individu yang memiliki predisposisi Rx hipersensitifitas tipe 4 (lambat) Terjadi sensitisasi sel T stlh kontak dg antigen sitotoksik

kerusakan jaringan Sensitisasi terjadi dalam seminggu setelah kontak dengan alergen ,

tetapi tidak menunjukkan kelainan kulit Kontak kedua, dengan alergen yang sedikit dapat mencetuskan

dermatitis Sensitisasi akan bertahan dalam beberapa bulan, tahun bahkan

seumur hidup.

Patofisiologi DKA

reaksi hipersensitivitas tipe lambat (IV) yg diperantarai oleh limfosit T

Fase sensitisasi :± berlangsung slm 2-3 minggu

Fase elitasi :± berlangsung ant 24-48 jam

DKA kronik ec ikat pinggang

DKA akut ec adhesive tape

Dermatitis Kontak

Dermatitis Kontak Iritan

Terjadi pada individu yang terpapar bahan iritan kimia dalam waktu yang lama

Peradangan terjadi pada bagian tubuh yang terpapar

Tidak ada reaksi alergi, kerusakan akibat reaksi kimia langsung

Bahan Iritan: Iritan kuat radang berat saat pertama kali terpapar Iritan lemah konsentrasi kecil yang berulang (detergen )

SignDermatitis kontak

- Alergi : gatal

- Iritan : perih / panas

- Efloresensi : Dasar kulit eritem, udem, papul, vesikel,bula.

Singel/ multipel, berbagai ukuran.

- akut : papul, vesikel plakat

- Sub akut : plakat eritematosa, skuama

- Kronis : plakat likenifikasi, papul rata, ekskoriasi

Iritan kuat luka bakar, ulkus, nekrosis.

bentuk & lokasi lesi mrpk petunjuk yg penting utk mengetahui alergen

penyebab.

Pemeriksaan penunjang : HistoPA :

- DKA :

1.Akut : inflamasi dg udem interselular intraepidermal (spongiosis), infiltrasi monosit, histiosit pada dermis

2.Kronis : hiperkeratosis, akantosis, elengatio rete ridges, elengatio papil likenifikasi

-DKI : vesikel superfisial dg sebukan lekosit PMN

Tes Patch / tes tempel : GOLD Standar utk DKAsuatu uji yg merangsang reaksi imun lokal thd alergen yg sebelumnya pasien sdh tersensitisasi lewat reaksi hipersensitivitas tipe lambat

Patch Test

Terapi Preventive :

Menghindari kontak TX Akut :

- Sistemik Antihistamin : CTM 3x4 mg, mebhidrolin napadisilat

2x50mg, KS jangka pendek

- Topikal : Balut basah Permanganat 1/10.000 dilanjutkan

kortikosteroid topikal sedang – kuat. TX Sub akut & Kronik :

- Sistemik : Antihistamin dan steroid

- Topikal : steroid topikal potensi sedang, pelembab, hindari

garukan & gesekan

DERMATITIS ATOPIK

A.D 3 stadium

• Infantil ( 2 months – 2 years)

• anak-anak ( 2 years – 10 years)

• Dewasa

Infantile Awal : eritem &gatal pada pipi vesikel

krusta

Lesi dapat menyebar ke badan, dahi, pergelangan tangan, extremitas

Dapat Melibatkan bokong dan area popok

Dapat menyebar dan menjadi eritroderma

Anak-anak AD

Lesi lebih eksudatif

Lokasi yg sering terkena : antekubiti, poplitea, pergelangan tangan, kelopak mata, wajah, leher.

Gatal

Frekuensi meningkat karena sensitisasi oleh telur, susu, gandum . Dapat meningkat oleh karena wool, bulu kucing & anjing, pollen

Remaja & dewasa AD

Predileksi antekubiti, poplitea, dahi, sekitar mata

Resiko dermatitis tangan pada daerah dorsum

Sifat Gatal : paroksismal, nokturnal, dicetuskan oleh stres.

Trigger faktor : iritasi wool & bahan lainnya, makanan, ketegangan

Diagnosis

Hanifin & Rajka , Svenson, SCORAD criterias

Hanifin & Rajka criteria :

Kriteria mayor1. Pruritus2. Lokasi khas ( anak: wajah & ekstensor, dws : fleksor)3. Dermatitis kronik hilang-timbul4. Riwayat keluarga atopi ( dermatitis atopi, asma, rinitis alergika)

Kriteria minor:1. Xerosis / iktiosis/ hiperlinear palms2. Pitiriasis alba3. Keratosis pilaris4. Denny Morgan infraorbital folds/ infraorbital darkening5. Peningkatan serum IgE6. Keratokonus, katarak subskapular7. Dermatitis tangan & kaki8. Infeksi kulit9. White dermograpism10. Tes tusuk (+)11. Dipengaruhi lingkungan

DX/ : 3 mayor + 3 minor

DD/ :

• Dermatitis numularis

• Dermatitis seboroik

• Dermatitis kontak

• Psoriasis

• Skabies

General management

1. Bayi & anak2 Mencegah:

Iritasi eksternal Infeksi lokal

Menghindari : makanan yang dapat mencetuskanTerapi : -antihistamin sistemik-Minyak zaitun, urea 10%-Topikal kortikosteroid potensi lemah

2. Dewasa:

a. Mengontrol stres

b. Mencegah suhu ekstrim

c. Hidrasi kulit kering

d. Antihistamin

e. Topikal steroid

f. Antiobiotik (jika perlu)

DERMATITIS NUMULARIS

Dermatitis kronik, rekuren, gambaran lesi berupa koin, diskret, pada anggota tubuh.

Tersering pada dewasa E ? Pencetus : infeksi staphylococcus, stres, obat2an

(emas, metildopa, isoniazid, isotretinoin), musim dingin, amalgam, wol, sabun, air mandi.

Px penunjang : tdk khas

Nummular or Discoid Dermatitis

• Gambaran klinis : plakat eritematosa, vesikel,udem menimbulkan infeksi bakterial eczema

• Keluhan : Pruritus

• DD/ tinea korporis, DKA, psoriasis• Penatalaksanaan :

- hidrasi kulit : urea 10%, olive oil- topikal steroid + antibiotik- sistemik : antihistamin

antibiotika bila ada infeksi sistemik

Neurodermatitis(liken simplex chronicus)

Dermatitis kronik dengan likenifikasi, tanpa dipicu bahan alergen / iritan

Lesi diakibatkan karena garukan dan gesekan akibat rasa gatal

stress / pengaruh emosi stimulus pruritus garuk siklus gatal-garuk-gatal menstimulasi reaksi hiperplasia, yang ditandai dengan likenifikasi

Gambaran klinis : lesi likenifikasi, batas tegas, plakat meninggi,

Lokasi : leher, lengan atas, kaki

Tx/

Antihistamin, Steroid (ointment/ intra lesion)

Neurodermatitis

Dermatitis popok(Napkin eczema)

• Dermatitis popok merupakan peradangan pada kulit di daerah popok (paha bagian atas, perut bagian bawah dan bokong)

• Paling sering mengenai bayi dan balita

Faktor-faktor yang berperan : -kelembapan kulit,-gesekan -reaksi iritasi (kontak dengan urin dan feses). mempermudah tumbuhnya mikroorganisme (bakteri& kandida).

- dipicu oleh kelembaban yang menetap, oklusi & gaya gesekan yang terjadi di bawah popok merusak integritas kulit.

- Dengan adanya maserasi stratum korneum, fungsi barier kulit menjadi rusak memudahkan terjadinya iritasi sekunder.

- Faktor sekunder : amonia urin, meningkatnya pH urin (disebabkan bakteri pemecah urea), protease dan lipase fekal, Candida albicans, pertumbuhan bakteri yang berlebih, dan pencucian yang berulang, terutama dengan deterjen

Dermatitis popok

Kulit normal

Urin

Feses

campuran feses-urin PH

Kulit dengan lapisan yang rusak

Peningkatan hidrasi stratum

korneum

Aktivitas enzim fekal (protease,

lipase)

Aktivitas enzim fecal meningkat

(protease, lipase)

Dermatitis popok

Iritasi kulit

(mikrobial kimiawi

dan mekanik)

DD/ -Psoriasis popok-Kandidiasis -Dermatitis seboroik-granuloa gluteal infantum

Psoriasis popok

Kandidiasis granuloa gluteal

infantum

Kulit intak

Faktor aktivasi-Hidrasi kulit-Feses bercampur urin

Kulit yang terkena

Induksi

Intervensi penanganan-Sering mengganti popok-Terapi medik

Dermatitis popok

Dermatitis popok-Iritasi, friksi

-Aktivitas enzim -Infeksi mikrobial

Penatalaksanaan :- Non medis :1.Meningkatkan frekuensi penggantian popok2.Membersihkan kulit dengan lembut menggunakan air bersih hangat sembuh spontan 3.Bayi dimandikan 1-2xsehari dengan minyak mandi buatan.

-Medikamentosa : 1.Obat topikal : krim / salep yang mengandung zink oksida, titanium dioksida atau parafin lunak putih / bahan tahan air (dimethikone / silikon yang berfungsi sebagai barier terhadap kulit). 2.Untuk dermatitis popok yang tidak terkontrol: krim pelembab dan anti kandida topikal (seperti nistatin atau imidazol) &kombinasi salep hidrokortison 1%