Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

69
DEFISIENSI MINERAL DAN VITAMIN Dr. Fredia Heppy, Sp.PD 1

description

Defisiensi mineral salah satu penyakit yang harus bisa ditangani oleh dokter umum. penyakit ini berada pada level kompetensi 4A

Transcript of Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

Page 1: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

1

DEFISIENSI MINERAL DAN VITAMIN

Dr. Fredia Heppy, Sp.PD

Page 2: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

2

Defisiensi Mineral

SKDI, Level 4A

Page 3: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

3

Mineral

Mineral zat anorganik yang merupakan unsur esensial untuk pemeliharaan fungsi tubuh seperti:

Page 4: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

4

Mineral tubuh

Makro mineral Mikro mineral

Terdapat dalam jumlah besar dalam tubuh:-natrium-klor-kalsium-fosfor-magnesium-belerang.

Terdapat dalam jumlah kecil dalam tubuh:Besi-iodium-mangan-tembaga-zink-cobalt-fluor

Page 5: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

5

Defisiensi natrium

Defisiensi natrium kurangnya kadar natrium yang bisa menyebabkan keadaan hiponatremia

Hiponatremia: menurunnya kadar natrium plasma < 130 mEq/dl

Page 6: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

6

Peran natrium dalam tubuh

Menjaga tekanan osmotik vaskuler dan sel

Menjaga status asam basa

Untuk metabolisme sel

Page 7: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

7

Etiologi defisiensi Natrium

Intake kurang

Kehilangan lewat ginjal salt wasting nephropaty

Kehilangan lewat kulit, GIT

Page 8: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

8

Etiologi hiponatremia

Defisiensi Natrium

Intake cairan berlebihan

Peningkatan reabsorbsi cairan

Penurunan eksresi Na di ginjal SIADH

Page 9: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

9

Gejala klinis hiponatremiaTergantung penyakit dasar dan onset hiponatremia, jika <48 jam hiponatremia akut edem serebri dg gejala muncul jika:

Natrium < 120 mmol/L

Gejala hebat mematikan jk< 100

mmol/L

Gejala berupa pusing, sakit kepala

perburukan kesadaran hingga

koma

Terdapat kausa defisiensi natrium: hipovolemia dan

takikardi

Page 10: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

10

Diagnosis

Nilai kadar natrim plasma

Nilai status volume cairan tubuh

Nilai osmolalitas serum dan urin

Page 11: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

11

Penatalaksanaan defisiensi Natrium

Memberi intake garam

Koreksi Natrium 3% (hipertonus) dosis 1ml/kg BB/jam

Jk BB 50 Koreksi 50ml/jam=500ml/10 jam 10jam/kolf

35ml NaCl 3% meningkatkan Na+ 0,5 mmol/jam

Page 12: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

12

Perhitungan kebutuhan natrium

Defisit natrium=0,6 x

BB (kg) X (140– Na serum)

Koreksi diberikan jika hiponatremia akut atau kadar Na< 125 mmol/L

Page 13: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

13

Defisiensi kalsium

Defisiensi kalsium adalah tidak cukupnya asupan kalsium yang menyebabkan gangguan otot, masa tulang dan osteoporosis

Page 14: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

14

Peran kalsium pada tubuh

Membantu membentuk tulang dan gigi

Mengatur transmisi impuls sel otot dan

syaraf

Mengatur kontraktilitas otot termasuk otot pembuluh darah

Page 15: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

15

Defisiensi kalsium Defisiensi kalsium kekurangan asupan kalsium yang tak sebanding dengan pengeluaran klasium di ginjal

Defisiensi kalsium jika intake kalsium <300 mg/hari

Page 16: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

16

Etiologi defisiensi kalsium pada usia dewasa:

Gangguan absorbsi lemak: gangguan pankreas, obstruksi saluran empedu, penyakit Coeliac, penyakit crohn dan kolitis ulseratif

Post tiroidektomi atau paratiroidektomi Peningkatan kebutuhan kalsium tubuh

seperti wanita hamil, laktasi dan usia tua/post menopause

Page 17: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

17

Gejala defisiensi kalsium

Umumnya defisiensi kalsium bersifat kronik

Gejala berupa manifestasi osteoporosis dan gejala hipokalsemiGejala osteoporosis: nyeri tulang panggul dan fraktur patologisGejala hipokalsemi: tetani, gangguan neuropsikogenik jika akut

Page 18: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

18

Penatalaksanaan Hipokalsemia

Tergantung berat ringannya hipokalsemi.

Hipokalsemi ringan (7,5-8,5 mg%)

kalsium oral 500-1000 mg tiap 6 jam

Jika kalsium serum < 7,5 mg% diberikan larutan garam kalsium intravena ( Ca

glukonas 90 mg/10 cc) larutkan dalam dekstrosa 5% dalam 5-

10 menit

Page 19: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

19

Pencegahan defisiensi kalsium

Usia Milli gram / hari

Toleransi tubuh

Remaja (9-18) 1300 3000

Pria Dewasa (19-51) 1000 2000

Wanita dewasa (19-51)

1200 2000

Usia>70 tahun 1200 2000

Hamil dan menyusui

14-18 tahun 1300 3000

19 -50 tahun 1000 2500

Page 20: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

20

Makanan tinggi kalsium

Page 21: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

21

Defisiensi iodium

Defisiensi iodiumIodine deficiency dysorder (IDD)/ gangguan akibat Iodium

(GAKI)

GAKI penyebab utama gondok endemik

Nilai mutlak defisiensi (-) disepakati kebutuhan dewasa 100-200mg/hari

Page 22: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

22

Kebutuhan Iodium perhari anjuran WHO

90 mg anak pra sekolah (0-59 bulan)

120 mg anak SD (6-12 tahun)

150 mg dewasa> 12 tahun

200 mg wanita hamil dan menyusui

Page 23: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

23

Manifestasi GAKI pada remaja dan dewasa

•Hipotiroid juvenil•Retardasi mental dan fisik•Gondok dengan segala akibatnya

Remaja

•Hipotiroid•Gangguan fungsi mental•Kepekaan terhadap radiasi nuklir ↑

Dewasa

Page 24: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

24

Berat ringannya defisiensi Iodium

Page 25: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

25

Pengobatan dan pencegahan

Pengobatan: Pemberian KI 10 gram/hari ~ iodium 237

mg/hari dan hormon tiroid jangka lama megecilkan tiroid

Operatif Jika gondok sangat besar Pencegahan:

Garam beriodium Kapsul beriodium diberikan 1x/tahun

Komplikasi pengobatan: Iodine induce hypertiroidism

Page 26: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

26

Defisiensi Vitamin

SKDI, Level 4A

Page 27: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

27

Vitamin

• vitamin B dan C• prekursor vitamin:

cholin, inositol, PABA

Larut air(hidrofili

k)

•vitamin A, D, E, K•larut lemak diabsorbsi lemak sampai darah melalui sistem limfe

Larut lemak

(lipofilik)

Page 28: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

28

Vitamin A

Berasal dari karoten (provitamin A)

Alami terdapat pada produk hewani dan sayuran berwarna (provitamin A)beberapa bentuk vit A:retinol (vitamin A1) , 3-dehidroretinol (vitamin A2), asam retinoat (tretinoin, isotretinoin)

Page 29: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

29

Peran vitamin AVitamin A diperlukan untuk regenerasi pigmen retina matadalam proses adaptasi gelap.

Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alatreproduksi dan perkembangan embrio.

Page 30: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

30

Defisiensi vitamin A

Etiologi defisiensi vitamin A:

Gangguan penyimpanan

vitamin A (sirosis hati)

defisiensi protein

(transport)Asupan kurang

Gangguan absorbsi

Page 31: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

31

Kebutuhan vitamin A

wanita 700 μg ~2100 IU

pria 900 μg ~2700 IU

Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis

vitamin A.

Page 32: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

32

Gejala klinis defisiensi vitamin A

Buta senja

xeroftalmia

Bercak bitot

keratomalasia

kebutaan

Page 33: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

33

Pengobatan dan pencegahan

•Kapsul Vit A dosis 100.000IU/hari (3 hari) 50.000 IU/hari (2 minggu) 10.000-20.000IU/hr (2 bulan)

Ringan

•Injeksi vit A 50.000-100.000 IU/hari (3 hari)50.000 IU/hari (2 minggu)

Berat

Page 34: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

34

Vitamin B

Vitamin B terdiri dari:

Vitamin B1

(tiamin)

Vitamin B2(ribo-flavin)

Vitamin B6(piri-

doksin)

Vitamin B7

(biotin)

Vitamin B11(asam folat)

Vitamin B 12(SianoKobal-amin)

Page 35: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

35

Vitamin B1 (tiamin)Terdapat dalam kulit luar gandum, daging hewani

Berperan sebagai ko-enzim pada metabolisme karbohidrat & Asam amin0

Menstimulir pembentukan eritrosit, regulasi ritme jantung & fungsi susunan saraf

Page 36: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

36

Defisiensi Vitamin B 1

Etiologi defisiensi vitamin B1

Penderita neuritis alkoholik

Wanita hamilHiperemesis gravidarum

Page 37: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

37

Manifestasi klinis defisiensi Vitamin B1

Bentuk klasik dikenal dengan beriberi

Anoreksia, penurunan BB, kelelahan otot

Iritabilitas, konfusi,apati, gangguan SKV

Page 38: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

38

Kebutuhan harian vitamin B1

Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal

AKG di Indonesia 1 mg/hari untuk orang dewasa

1,2 mg/hari untuk wanitahamil

Page 39: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

39

Pengobatan dan pencegahan

• Tiamin HCl (vitamin B1, aneurin HCl):

• Tablet 5-500 mg• Larutan steril 100-200 mg

Obat •Diberikan pada defisiensi tiamin dengan dosis 5-500 mg/hari

PENGOBATAN

•Diberikan tiamin HCL5-10 mg

Pencegahan

Page 40: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

40

VITAMIN B2 (Riboflavin)

Kebutuhan sehariMinimum 0,3 mg/1000 kcal.

Gejala defisiensi: stomatitis angularis, keilosis, glossitis, lidah berwarna

merah dan licin

Page 41: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

41

Pengobatan dan pencegahan

Defisiensi sering bersama defisiensi vit. B

kompleks lainnya,Riboflavin diberikan bersama

vitamin lainnya

Dosis untuk pengobatan adalah 5-10

mg/hari

Page 42: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

42

Vitamin B3 (nikotinamid/niasinamid)

Terdapat pada: produk hewani, gandum, kacang2-an, kopi

Fungsi: berperan dalam proses reduksi-oksidasi, rx pembentukan neurotransmitter serotonin

Page 43: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

43

Defisiensi vitamin B3

pellagra Gangguan afektif,mood

Gangguan kulit dan saluran

cerna

Defisiensi vitamin B3asupan < 13 mg/ hari dengan gejala:

Page 44: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

44

Pengobatan

Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkan: Niasin dosis oral 50 mg diberikan sampai 10

kali sehari, atau Niasin 25 mg 2-3 kali sehari secara intravena

Sediaan: Tablet niasin mengandung 25-750 mg. Sediaan injeksi mengandung 50 atau 100 mg

niasin/ml. Tablet niasinamid 50-1000 mg. Larutan untuk injeksi niasinamid 100 mg/ml.

Page 45: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

45

Vitamin B5 (asam pantetonat) Terdapat pada berbagai makanan & ada

di jaringan tubuh (dapat di sintesa o/ flora usus)

ASI mengandung ± 0,26mg/100ml Berkhasiat mempercepat penyembuhan

luka Dosis: 5-10mg/hari, dalam salep 2-5% Kebutuhan manusia5-10 mg/hari Sediaan Ca-pantotenat 10 atau 30 mg larutan steril injeksi 50

mg/ml

Page 46: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

46

Vitamin B6 (piridoksin)

Terdapat dalam produk hewani, gandum whole grain & wheat germ, kacang kedelai

Peran sintesis neurotransmitter, sebagai ko-enzim pada metabolisme protein, asam amino, lipid & karbohidrat

Penggunaandepresi post-natal & depresi pil antihamil, menurunkan kadar homosistein (faktor resiko PJP)

Kebutuhan per hari: 2 mg/100 mg protein.

Page 47: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

47

Defisiensi vitamin B6Sering bersamaan dengan defisiensi vitamin Bkompleks lain

Defisiensi terjadi pada akibat intake kurang, hamil atau menyusui

Gejala klinis khas neuropati perifer, dermatitis, anemia, konvulsi

Page 48: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

48

Pengobatan dan pencegahanPengobatan: ringan tablet piridoksin HCl 10-100 mg atau vit B kompleksBerat Injeksi larutan steril piridoksin HCl 100 mg

Pencegahan: diet makanan sereal

Page 49: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

49

Vitamin B7 (Biotin)

Terdapat dalam banyak

makanan

Disintesis oleh flora

usus

Berperan sebagai ko-enzim dalam

reaksi transkarboksilasi

penting u/ metabolisme

protein, karbohidrat & lemak

Page 50: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

50

Defisiensi Vitamin B7

Jarang terjadi

Konsumsi telur

mentah↑

Gejala: otot lemah dan

rambut rontok

Page 51: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

51

Pengobatan dan pencegahan

Biotin dosis 5-10 mg/hari

• Pengobatan

Biotin 150-300 μg/ hari

• Pencegahan

Page 52: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

52

Vitamin B11 (asam folat)

Terdapat dalam gandum whole grain, sayuran hijauan

Berkhasiat mencegah spina bifida, meringankan resiko stroke, mencegah infark

jantung, anemia megaloblastik

Bersifat protektif terhadap kanker Colon

Page 53: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

53

Kebutuhan asam folat

Remaja dan dewasa membutuhkan vitamin asam folat 400 mcg

setiap hari Ibu hamil membutuhkan asam folat 600 mcg

setiap hari Ibu menyusui membutuhkan asam folat 500 mcg setiap hari

Page 54: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

54

Vitamin B12 (sianokobalamin)

Terdapat dalam semua produk hewan

Penggunaan: mencegah anemia megaloblaster (kondisi malabsorpsi)Defisiensi pada lansia: kemunduran fungsi otak, demensia , ggn neurologis & anemia

Page 55: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

55

Pengobatan dan pencegahan

Pencegahan defisiensi

sianokobalamin 2,4μg/hari

Jk terjadi anemia: B12 oral 2 mg /

hari( 1 – 2 mg), 1 mg/hari.

B12 parenteral 1 mg/hari

(1mg)1x/mg B12 oral/hari

Page 56: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

56

Vitamin C

Terdapat di semua sayur, buah, pada jaringan, termasuk darah & leukosit

Berkhasiat sebagai anti oksidan

Dosis >> menarik air, diare, batu ginjal oksalat & urat

Page 57: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

57

Defisiensi vitamin C

AKG dewasa ~60 mg/hari, kebutuhan meningkat 300-500% pada keadaan:

Infeksi, TBC, tukak peptik, neoplasma, pasca bedah/ trauma, hipertiroid,

Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25 mg/hari

Page 58: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

58

Gejala klinis defisiensi vitamin C

Klasik: gangguan

jaringan ikat

Gangguan penyembuh

an luka

Gangguan perdarahan

Scurvy/scorbut

Mudah inflamasi

Page 59: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

59

Pengobatan dan pencegahan

Defisiensi ringan: tablet vitamin C 50-1500 mg

Defisiensi dg perdarahan: vitamin C 100-500 mg, iv

Pencegahan: wanita 75 mg/hari, pria 90 mg/hari

Perokok: wanita 110 mg/hari, pria 125 mg/hari

Page 60: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

60

VITAMIN D

Vitamin D penting dalam metabolisme kalsium dan fosfat

Banyak terdapat dalam ikan berlemak & minyak ikan Cod

Kebutuhan harian: 400 IU/hari

Page 61: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

61

Defisiens vitamin DDefisiensi terjadi jika asupan kurang,aktivitas kurang dan cahaya matahari kurang

Gejala klinis osteomalasia atau osteoporosis, hipoparatiroid, tetani

Page 62: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

62

Pengobatan dan pencegahan

Pemberian vitamin D dosis: 200 IU < 50 Tahun 400 IU 51 -70 tahun 600 IU 70 Tahun

Sinar UV Exercise

Page 63: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

63

Vitamin E

Berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi peroksidasi lipid

Vitamin E banyak terdapat pada makanan

Page 64: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

64

Defisiensi vitamin EJarang terjadi, jika terjadi penyebabnya adalah:

Gangguan absorbsi makanan: steatore, obstruksi bilier dan penyakit pankreas

Gejala klinis: neuropati perifer, gangguan kulit

Page 65: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

65

Pencegahan dan pengobatan

Pengobatan: Defisiensi ringan: tablet/kapsul Vit E

30- 1.000 IU/hari Defisiensi berat: Injeksi vit E100-200

IU/mlPencegahanvit E 10-30 mg vitamin ESediaan: d atau campuran d dan I isomer dari

tokoferol, a-tokoferol asetat, a-tokoferol suksinat

Page 66: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

66

Vitamin K

ko-enzim esensial pada sintesa faktor pembekuan darah

Terdapat pada sayuran hijau

Page 67: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

67

Defisiensi vitamin K

Penyebab: malabsorpsi usus, gangguan eksresi empedu, intake ↓

Gejala klinis: gangguan perdarahan

Kebutuhan dewas a sehat sudah terpenuhi oleh sintesis bakteri usus

Page 68: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

68

Pengobatan dan pencegahan

Ringan: tablet vit K 5 mg, berat injeksi vit K 10 mg

• Pengobatan

Wanita 90μg/hari, pria 12090μg/hari

• Pencegahan

Page 69: Defisiensi Mineral (level kompetensi 4A)

69

Sekian Dan

terima kasih