Makalah Gol 4a
-
Upload
benyssaputra -
Category
Documents
-
view
163 -
download
0
description
Transcript of Makalah Gol 4a
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr… Wb…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nyalah kita diberikan kesehatan sampai saat sekarang ini. Dan tak
lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW serta para sahabat-sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir
zaman, dimana telah mengajarkan Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga
dapat menikmati indahnya keimanan dan islam.
Syukur yang tak terhingga dari kelompok kami ucapkan karena dapat
menyelesaikan makalah Kimia Anorganik yang berjudul “Golongan IVA”.
Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang berperan dalam
penyelesaian makalah ini terutama dosen pembimbing mata kuliah Kimia
Anorganik yaitu Bapak Muh. Mintadi, yang telah banyak membantu hingga
makalah ini dapat kami terselesaikan. Dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan, untuk itu kami selaku penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr... Wb…
Jember, 25 November 2013
Kelompok 5
BAB 1
PENDAHULUAN
Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon
yang merupakan basis dari kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi
struktur fisik bagi lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel
sistem periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum
ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si),
germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan keanekaragaman
yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif
pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah :
A. Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk
menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor)
elektronegativitasnya 4.Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang
kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan
pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati cenderung
membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang
rendah.Seperti elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu
terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan
antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk
melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
Gambar 1.1 Grafik enegri ionisasi
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati
energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan
(untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk
membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya
dinyatakan dalam kJ mol-1.
Gambar 1.2 Energi Ionisasi Pertama Unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur
Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan –
meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:
1. Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron
terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang – dan
elektron lebih mudah lepas.
2. Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya
elektron yang lebih dalam.
3. Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan
inti.
Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu
golongan yang sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion
positif,namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa
mereka mungkin membentuk ion positif. Tetnergi ionisasi karbon pada puncak
api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion positif
yang sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
GOLONGAN IVA
A. KARBON ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol
dalam sistem peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin
“carbo” yang berarti “coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan sediment
berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama
memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan nitrogen.Karbon
memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A atau
14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi elektron atom karbon
adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit
atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama
terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat 4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi
yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4
terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air,
darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk
senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organic yang banyak
menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain,
unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan
ikatan tunggal C – C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡
C. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang
kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit .
Susunan molekul intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan
adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai
kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300⁰K adalah 2,9 kj / mol.
Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit
menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada
300⁰K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat
lamban.
1. Sifat-Sifat Karbon
Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk
amorf,grafit,dan intan.
a. Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari
jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara
alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu
bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
b. Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik.
Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga
minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk
grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga
dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat
kemurnian yang berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon
amorf) menurut reaksi berikut :
C (amorf) C (grafit)
c. Intan
Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari
karbon yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat
dibuat dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x
107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr), besi
(Fe), dan platina.
Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan
98,93% dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C
untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat
dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai
0.0000000001%, terdapat sekitar 15 isotop karbon.
2. Senyawa Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon
juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut:
kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah
hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa
dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak
senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar
sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan.
Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah
diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa,
sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan
untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2.
Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida
(CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam
cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
3. Cara Pemerolehan Karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan
coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:
SiO2 + 3C (2500°C) → “SiC” + Si (g) + C(graphite)
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang
lainnya dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak
sempurna.
4. Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini.
Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk
unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah
sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu
bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai
untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin.
Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam bentuk katun,
wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik merupakan sintetik
polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat membentuk
alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai
sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri
ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi
kimia pada suhu yang sangat tiggi.
B. SILIKON ( Si )
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai
simbol Si dan nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah
oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini
ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat,
granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal
sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,
hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak
berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan
dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
1. Karakteristik Silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan
secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan
struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor.
Dalam SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat
pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat
besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai
titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk
silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya
disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat
dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat
umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur
dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat
Si, tetrahedral ini dapat berupa:
a. Unit terpisah
b. Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
c. Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
d. Tersusun dalam lembaran
e. Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-
(aq) + 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)
2. Sifat-Sifat Silikon
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu.
Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat
terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak
memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95%
gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
3. Senyawa Silikon
Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik
(H4.SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon
tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora silana(HSiCl3).
4. Cara Pemerolehan
Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2
dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg
sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah
menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi.
Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
Batangan logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg
bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan
tersebut drpd dlm padatannya yg terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh,
kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas.
Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg
tidak murni kemudian dipotong.
5. Kegunaan Silikon
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam
bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan
bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan
dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-
pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat
dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela,
insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan
sebagai gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan
arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif
dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous
silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk
mengkonversi energi solar ke energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms
dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk
dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang
belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida
digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang
gelombang 4560 A.
C. GERMANIUM ( GE )
Logam ini ditemukan di
a. argyrodite, sulfida germanium dan perak
b. germanite, yang mengandung 8% unsur ini
c. bijih seng
d. batubara
e. mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-
bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi
fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi
germanium dengan kemurnian yang tinggi.
1. Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni,
germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan
semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques)
memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang
sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd keadaan yg normal, &
sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2. Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.
3. Cara Pemerolehan
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu
bara dan batuan seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut
dalam HNO3dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan
semikonduktor.
4. Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor.
Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di
bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus
cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan
barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index
refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang
penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah
untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria,
sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
D. TIMAH ( Sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia
Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan
kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping”
yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan
logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan
bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika
didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-
Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu,
dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium.
Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama
sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang
kita lihat sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan
warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat
resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan
pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana
jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang
paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3
dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit
jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak
ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic
number” dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif
dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya
yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah
dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini
dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang
unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah
klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.
3. Cara Pemerolehan
a. Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih
timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-
1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa
bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji
yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan
zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa
dipisahkan dengan mudah.
b. Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang
berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki
konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
c. Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan
limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material
dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada
didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan
cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih
lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka
dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
d. Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih
timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-
1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa
bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji
yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan
zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa
dipisahkan dengan mudah.
e. Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang
berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki
konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
f. Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan
limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material
dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada
didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan
cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih
lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka
dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating
(16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri
gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
E. TIMBAL ( Pb )
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai
belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini
telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai
bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.
Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia
“Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya
logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb
dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-
abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan
208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah
ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal
dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya
adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor
atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2
dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada
golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada
blok s.
1. Sifat-Sifat Timbal
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini
merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan
Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena
(PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas.
Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak
reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar – 0,13 V. kereaktifan
yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan
juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Sifat Timbal yang lain
Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal
ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara
PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.
2PbO + PbS à 3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan
membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari
timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga
larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen
pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO
bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4
yang dikenal dengan nama minium.
2. Senyawa Timbal
Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2,
Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
3. Cara Pemerolehan
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki
kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk
memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian
dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses
“froth flotation” yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara
memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan
campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam
biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas.
Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang
dinamakan “blast furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida
akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni
dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal
oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam “furnace reverberatory”
dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan
teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada
bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan
bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium.
Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal.
Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan
elektrolit silica flourida.
4. Kegunaan Timbal
Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup
manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal
antara lain:
a. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam
bidang automotif.
b. Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik
terutama untuk warna kuning dan merah.
c. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
d. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada
peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang
tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
e. Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio
musik.
f. Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
g. Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor
yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
h. Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
i. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
j. Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
k. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
l. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak
licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
m. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
n. Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.
o. Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock
pada bahan bakar.
p. Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida,
timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan
dipakai dalam peralatan detektor inframerah.
q. Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang
dilarang karena pertimbangan lingkungan.
r. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon.
2. Dinamakan golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.
3. Unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge),
timah (Sn), dan timbal (Pb).
4. Setiap Unsur memiliki sifat,kesenyawaan,cara pemerolehan,dan kegunaan
yang berbeda-beda.
5. Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion
positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah Elektronegativitas dan energi
ionisasi.
Daftar Pustaka
Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org ( Diakses 18 Maret
2012 )
Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 18
Maret 2012 )
Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com ( Diakses !8 Maret
2012 )
Anonim, D. 2012. Golongan IVA. http://www.artikelkimia.info/ ( 18 Maret 2012 )
Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistri-science29.blogspot.com
( 18 Maret 2012 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.