LAPORAN 4A

download LAPORAN 4A

of 33

description

laporan modul 2 blok reproduksi

Transcript of LAPORAN 4A

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyebab, patofisiologi, masalah-masalah BBLR serta penanganannya.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan bagaimana menilai umur kehamilan (masa gestasi) pada bayi baru lahir:a. Menjelaskan apa yang dimaksud bayi cukup bulanb. Menjelaskan apa yang dimaksud bayi kurang bulanc. Menjelaskan apa yang dimaksud bayi lebih bulan2. Menjelaskan apa yang dimaksud BBLR3. Menjelaskan klasifikasi BBLR:a. Menjelaskan klasifikasiberdasarkan berat badan lahirb. Menjelaskan klasifikasi berdasarkan umur kehamilan4. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat terjadi pada BBLR5. Menjelaskan permasalahan yang dapat terjadi pada BBLR:a. Menjelaskan apa yang dimaksud hipotermia, gejala, patomekanisme dan komplikasinyab. Menjelaskan apa yang dimaksud hepoglikemia, gejala, patomekanisme dan komplikasinyac. Menjelaskan gangguan pernapasan yang dapat terjadi pada BBLR, patomekanisme dan gejalanyad. Menjelaskan apa yang dimaksud ikterus neonatorum6. Menjelaskan pencegahan dan penangananan masalah pada BBLR:a. Menjelaskan penanganan gangguan pernapasanb. Menjelaskan pencegahan dan penanganan hipotermia c. Menjelaskan pencegahan dan penanganan hipoglikemiad. Menjelaskan pencegahan dan penanganan ikterus neonatorum7. Menjelaskan masalah bayi baru lahir dan prinsip penanganannya dalam perspektif Islam

Skenario II:Seorang bayi perempuan, dirujuk ke unit gawat darurat RS dengan keterangan bayi tampak kuing pada wajah dan badannya. Dari alloanamnesis diketahui bayi tersebut lahir di bidan praktek swasta 3 hari lalu, dengan berat lahir 1500 gram dengan usia kehamilan 8 bulan saat bayi dilahirkan.

KATA KUNCI1. Bayi perempuan2. Kuning pada wajah dan badan3. Dari alloanamnesis: lahir 3 hari lalu, BBL 1500 gram, usia kehamilan 8 bulanPERTANYAAN1. Defenisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)2. Klasifikasi bayi berat lahir rendah3. Etiologi berat bayi lahir rendah dan epidemiologi 4. Penilaian umur kehamilan pada bayi baru lahir5. Penyebab terjadinya kuning pada bayi baru lahir6. Mekanisme terjadinya kuning pada wajah dan badan7. Permasalahan yang terkait dengan berat bayi lahir rendah8. Pencegahan dan penanganan berat bayi lahir rendah9. Pencegahan dan penanganan kuning pada bayi baru lahir10. Perkembangan maturitas janin dalam kandungan11. Prinsip penanganan bayi baru lahir dalam perspektif islamJAWABAN1. Defenisi Berat Bayi Lahir RendahBBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) adalah semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi atau masa kehamilan.1BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan.22. Klasifikasi Berat Bayi Lahir Rendaha. Menurut masa kehamilan (kongres european perinatal medicine II 1970):1. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu.2. Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu.3. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu.b. Menurut berat badan:1. BBLR adalah bayi dengan berat lahir 1500 gram sampai kurang dari 2500 gram.2. BBLSR adalah bayi dengan berat lahir 1000 gram sampai kurang dari 1500 gram.3. BBLASR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.c. Menurut masa gestasi :1. Prematuritas murni adalah bayi dengan masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai untuk Masa Kehamilan (NKB-SMK).Mempunyai ciri-ciri antara lain: berat badan kurang dari 2500gram, PB 45cm, LK kurang dari 33 cm, LD kurang 30 cm, masa gestasi kurang dari 37 minggu, kulit tipis dan transparan, tampak mengkilat dan licin, kepala lebih besar dari badan, lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun- ubun dan sutura lebar, rambut tipis, halus, tulang rawan dan daun telinga immature, putting susu belum terbentuk dengan baik, pembuluh darah kulit banyak terlihat, Peristaltik usus dapat terlihat, genetalia belum sempurna, Labia minora belum tertutup oleh labia mayora (wanita), testis belum turun (laki-laki), bayi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah, otot masih hipotonik, banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnea, reflek tonikneck lemah, reflek menghisap dan menelan belum sempurna.Penyakit yang berhubungan dengan BBLR: sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membrane hialin), pneumonia aspirasi karena reflek menelan dan batuk belum sempurna, perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan), hiperbilirubinemia karena fungsi hati belum matang, dan hipotermia.3

2. Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).Pada BBLR mempunyai ciri sama dengan prematuritas murni. Pada dismatur mempunyai ciri antara lain: kulit pucat/bernoda, mekonium kering, keriput, tipis, vernix caseosa tipis tidak ada, bayi tampak gesit, aktif dan kuat, tali pusat brwarna kuning kecoklatan. Bayi berat lahir rendah mungkin premature (kurang bulan) mungkin juga dismatur (cukup bulan).3Sedangkan penyakit yang berhubungan dengan dismaturitas antara lain: sindrom aspirasi mekonium, Hipoglikemia, Hiperbilirubinemi, Hipotermi. Oleh karena itu bayi berat lahir rendah merupakan bayi dengan resiko tinggi karena angka kematian dan angka kesakitan BBLR sangat tinggi.3

3. Etiologi Bayi Berat Lahir rendahPenyebab terjadinya bayi BBLR secara umum bersifat multifaktorial, sehingga kadang mengalai kesulitan untuk melakukan tindakan pencegahan. Namun penyebab banyak terjadinya bayi BBLR adalah kelahiran premature. Semakin muda usia kehamilan semakin besar resiko jangka pendek dan jangka panjang dapat terjadi.1. Faktor ibu:a. Penyakit :1. Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia sel berat, perdarahan antepartum, hipertensi, preeklamsia berat, eklamsia, infeksi selama kehamilan (infeksi kandung kemih dan ginjal)Tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan gangguan uteroplasenta dan berkurangnya perpusi plasenta. Sedangkan pada ibu yang merokok diperkirakan penurunan berat lahir pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok selama kehamilan berkaitan dengan hipoksia pada ibu dan janin yang disebabkan oleh kenaikan kadar karboksihemoglobin.Perdarahan antepartum dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.Kasus pre eklamsi plasenta sering nampak infark, hematoma atau gambaran histopatologi sesuai dengan pre eklamsi. Barangkali hasil pengamatan yang lebih mudah dipahami adalah plasenta bayi-bayi yang mengalami keterlambatan pertumbuhan memiliki fili avaskular yang berlebihan dan rerata atau luas permukaan serta jumlah kapiler dipermukaan plasenta berkurang. Masing-masing sifat tersebut dapat mudah dikaitkan dengan berkurangnya fungsi plasenta (pengurangan nutrisi janin). Sedangkan ketuban pecah dini akan menyebabkan uterus tidak dapat mempertahankan janin sehingga mencetus kelahiran prematur.4,52. Menderita penyakit seperti malaria, Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS, malaria, TORCHb. Ibu:1. Kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahunMenurut penelitian Suradi, dkk (2000) usia ibu kurang dari 20 tahun mempunyai peluang 1,27 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan usia ibu 20-35 tahun dan usia ibu lebih dari 35 tahun mempunyai peluang 2,10 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan usia 20-35 tahun. Meningkatnya kelahiran bayi pada ibu dengan umur muda atau kurang dari 20 tahun berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah primipara dan perawatan antenatal sedangkan umur tua berhubungan dengan kurangnya potensial tumbuh janin akibat usia jaringan biologis dan adanya penyakit. Sedangkan menurut penelitian Thaib (1992), diketahui bahwa dari beberapa faktor yang mempengaruhi BBLR meliputi faktor usia ibu, jumlah anak, usia kehamilan, jenis kelamin, dan jarak kehamilan. Namun dari hasil kesimpulan peneliti bahwa faktor usia ibu tidak jelas mempengaruhi berat badan bayi baru lahir. Berat badan bayi kurang 2500 gram sebagian kecil (3%) pada kelompok usia kurang dari 20 tahun, dan (8%) pada usia Ibu lebih dari 30 tahun. Tetapi hampir seluruh (89%) pada kelompok ibu dengan usia ideal 20-30 tahun.4,52. Jarak kehamilan yang terlalu dekat Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun) Penelitian Thaib tahun 1992 yang mengemukakan jarak kehamilan < 2 tahun berpengaruh terhadap berat bayi lahir rendah, karena masa persalinan yang < 2 tahun mempengaruhi kapasitas tropik uterus yang belum pulih benar. Kehamilan kedua atau ketiga terlampau dekat jaraknya memiliki resiko bagi ibu dan janin. Bagi ibu sendiri, secara fisik alat-alat reproduksi belum kembali normal sehingga ada kemungkinan pada kehamilan tersebut ibu mengalami gangguan. Seperti adanya komplikasi diabetes gestasional (gula darah yang muncul saat kehamilan), pre eklamsia (keracunan karena protein yang meningkat), atau anemia.4c. Keadaan social ekonomi:1. Golongan sosial ekonomi rendah2. Mengerjakan aktivitas fisik beberapa jam tanpa istirahatStatus pekerjaan secara langsung akan mempengaruhi ketersedian bahan pangan dalam keluarga. Ibu yang bekerja akan dapat menyediakan makanan terutama yang mengandung sumber zat gizi dalam jumlah yang cukup dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja3. Keadaan gizi yang kurang baikGizi saat hamil yang kurang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.4. Pengawasan antenatal yang kurang1,4d. Sebab lain :1. Ibu perokok2. Ibu peminum alkohol3. Ibu pecandu obat narkotika 2. Faktor janin:a. Kelainan kromosomb. Infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan)c. Disautonomiad. Radiasie. Kehamilan ganda/kembar (gemeli)f. Aplasia pancreas3. Factor lingkungan:a. Bertempat tinggal di dataran tinggib. Terkena radiasic. Terpapar zat beracun4. Faktor plasenta:a. Berat plasenta berkurang atau berongga atau keduanya (hidramnion)b. Luas permukaan berkurangc. Plasentitis (bakteri, virus atau parasit)d. Infarke. Tumor (korioangioma, mola hidatidosa)f. Plasenta yang lepasg. Sindrom ransfusi bayi kembar 1Epidemiologi terjadinya BBLRPada Riskesdas 2010 dikumpulkan data berat badan lahir anak balita 0-59 bulan. Data tersebut diperoleh menurut catatan pada KMS, Buku KIA, Buku Catatan Kesehatan Anak lainnya atau pengakuan ibu balita. Persentase anak balita yang ditimbang ketika baru lahir adalah 84,4 % tertinggi di Yogyakarta (99,6 %) dan terendah di Maluku Utara (34,3 %).Kategori berat badan lahir anak balita dikelompokkan menjadi 3, yaitu :