contok kasus gerontik
-
Upload
anonymous-g6qti4xn -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of contok kasus gerontik
http://wahidnh.blogspot.co.id/2011/08/asuhan-keperawatan-gerontik-pada-ny-t.html
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIKPADA NY. T DENGAN POST STROKE
Nama mahasiswa : Ni Nyoman UdianiTempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004
A. Identitas diri klienNama : Ny. TUmur : 60 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.Status perkawinan : JandaAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : SRPekerjaan : IRTSumber : Klien dan keluarga
B. Struktur Keluarga
No Nama JK Hub dgn Klien UmurPen-didikn
Agama Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ny. T K
Ny. T
Ny S
Tn. P
Sdr. W W
Sdri. E N
Sdri. D F
An. M H
P
P
P
L
L
P
P
P
Ibu
Adik
Anak
Menantu
Keponakan
Keponakan
Keponakan
Cucu
85 th
38 th
29 th
27 th
19 th
18 th
17 th
3 th
TS
SD
SLTA
SMEA
PT
SMU
SMU
BS
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Pijat Bayi
Buruh
IRT
Bengkel
Mahasiswa
Pelajar
Pelajar
Tidak ada
Genogram :
Keterangan :: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien: Tinggal satu rumah
C. Riwayat KeluargaKeluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.
D. Riwayat Penyakit1. Keluhan utama saat ini:
Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah 140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.
2. Apa yang dipikirkan saat ini:Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-pasan.Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.
3. Riwayat penyakit dahulu:Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun 1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003 klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih terbaring kaku di tempat tidur.
E. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa ke dokter atau puskesmas.
2. Pola nutrisiJumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada
sore harinya klien ngemil (kue atau gorengan) tidak tentu jumlahnya.Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.
Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis minuman: air putih3. Pola eliminasi
B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekaliB.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah / berjalan V
Ambulasi / ROM V
Keterangan :0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
5. Pola tidur dan istirahatKlien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.
6. Pola perceptualPenglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam
dan asin.Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
7. Pola persepsi diri
1. Gambaran diriKlien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.
2. Ideal diriKlien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.
3. Harga diriKlien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.
4. Identitas diriKlien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.
5. Peran diriKlien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.
8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.
9. Pola managemen koping stressPerubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien baik medis maupun alternatif.
9. Sistem nilai dan keyakinanKlien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama ini.
F. Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak
8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik
10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.11. Neurologi :
Refleks patologis :
Refleks fisiologis :
Gerakan : Tonus otot :
Kekuatan :
Trofi :2. Pemeriksaan Panca Indera
1. Penglihatan (mata) :o Bola mata : simetris tidak ada kelainano Konjunctiva : tidak anemiso Sklera : tidak ikteriko Reaksi cahaya : +/+o Visus : 5/6
2. Pendengaran (telinga) :o Bentuk telinga simetriso Nyeri tekan tidak adao Liang telinga : nampak kotoro Terjadi penurunan fungsi pendengaran
2. Pengecapan (mulut )o Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)o Lidah bersiho Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)
2. Sensasi (kulit)o Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)o Turgor kulit : baik
2. Penciuman (hidung)o Lubang hidung simetriso Septum nasi : luruso Konka : normalo Tidak ada sekret.
G. Analisa DataDATA PROBLEM ETIOLOGI
Data Subjektif :
o Klien mengatakan seluruh tubuhnya
terasa kaku, tidak bisa miring
kanan/kiri sendiri
o Klien mengatakan lumpuh sejak
tahun 1997
o Klien mengatakan saat ini serangan
stroke ketiga kalinya
o Klien mengatakan semua aktivitas
dibantu keluarga
Data Objektif :
o Klien nampak terbaring kaku di
tempat tidur.
o Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri
kaku dan tidak bisa lurus
o Keterbatasan ROM
o Derajat kekuatan otot : 2 (gerakan
tanpa menahan gaya berat)
o Semua aktivitas dibantu orang lain
o TD : 130 / 80 mmHg
o N : 80 x/m, RR : 20 x/m
Kerusakan mobilitas
fisik
Kerusakan
neuromuskuler,
kekakuan sendi/
kontraktur
Data Subjektif :
o Klien mengatakan sejak April tahun
2003 sudah terbaring di tempat tidur
o Klien mengatakan posisi baring
jarang diubah karena tidak bisa
sendiri dan tidak merasa nyaman
o Keluarga mengatakan melakukan
perawatan kulit hanya sebatas
memandikan klien
Data Objektif :
Risiko kerusakan
integritas kulit
Imobilitas fisik
o Keterbatasan ROM
o Klien nampak terbaring kaku di
tempat tidur
o Pada bagian bokong klien nampak
kemerahan
Data Subjektif :
o Klien mengatakan semua aktivitas
dibantu keluarga
o Klien mengatakan seluruh tubuhnya
terasa kaku
Data Objektif :
o Keterbatasan ROM
o Klien nampak terbaring kaku di
tempat tidur
o Liang telinga kotor
o Gigi karies (+)
Defisit perawatan diri :
mandi/ kebersihan,
berhias, makan,
toileting
Kelemahan,
kerusakan
neuromuskuler
Data Subjektif :
o Klien mengatakan semua aktivitas
dibantu keluarga
o Klien mengatakan makan sesuai
dengan menu keluarga yang
seadanya
Data Objektif :
o Keterbatasan ROM
o Klien nampak terbaring kaku di
tempat tidur
Resiko konstipasi Kurang aktivitas fisik
Data Subjektif :
o Klien merasa tidak berguna lagi,
kadang klien merasa putus asa
o Klien mengatakan penyakitnya
merupakan suatu hukuman dari
Yang Kuasa
o Klien merasa tidak berdaya dan
bertanya kapan penyakitnya bisa
Harga diri rendah
fungsional
Kerusakan/
gangguan fungsi
sembuh
Data Objektif :
o Klien nampak menangis
o Ekspresi wajah nampak sedih
H. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan
neuromuskuler3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOS
A
KEPERA
WATAN
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
(1) (2) (3)
Kerusaka
n
mobilitas
fisik
berhubun
gan
dengan
kerusakan
neuromus
kuler
kekakuan
sendi/
kontraktur
TIU :
Setelah dilakukan perawatan selama 1
minggu klien dapat meningkatkan
kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang
terkena.
TIK :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1 minggu klien dapat :
1. Memahami tentang
pengertian dan tujuan
mobilisasi dini (latihan aktif-
pasif pasca stroke)
2. Mendemonstrasikan garis
besar program mobilisasi dini
3. Melakukan latihan sesuai
jadwal secara teratur
Tanggal : 2/11-2004
1. Kaji kemampuan secara fungsional/
luasnya kerusakan awal dengan
mengklasifikasikan melalui skala 0-4.
2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan
akibatnya pada fungsi
3. Kaji motivasi klien untuk melakukan
latihan aktif-pasif
4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang
pengertian dan tujuan mobilisasi dini
(latihan aktif-pasif pasca stroke)
5. Monitor adanya ketidaknyamanan
selama aktivitas latihan
6. Anjurkan klien menggunakan pakaian
yang longgar
7. Lindungi klien dari trauma selama latihan
8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-
pasif
9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai
dengan jadwal dan secara teratur
10. Ajarkan pada klien atau keluarga
bagaimana melakukan latihan ROM aktif-
pasif
11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila
kelelahan
12. Beri reinforcement positif bila klien dapat
melakukan dengan baik.
Defisit
perawatan
diri :
mandi/
kebersiha
n, berhias,
makan,
toileting
berhubun
gan
dengan
TIU :
Setelah dilakukan perawatan selama 1
minggu klien dapat melakukan
perawatan diri secara optimal
TIK :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:
1. Melakukan perawatan :
mandi, berpakaian dan
berhias secara optimal
2. Melakukan perawatan :
Tanggal : 2/11-2004
1. Kaji kemampuan klien untuk
kemandirian perawatan diri
2. Kaji kebutuhan klien untuk
perlengkapan adaptif
kebersihan personal,
berpakaian/ berhias, toileting
dan makan.
3. Anjurkan keluarga untuk
membantu menyediakan
kebutuhan yang dibutuhkan
kelemaha
n,
kerusakan
neuromus
kuler
makan secara optimal
3. Melakukan perawatan :
toileting secara optimal
klien
4. Anjurkan keluarga
menyediakan bantuan sampai
klien mampu secara penuh
melakukan perawatan diri
5. Bantu klien menerima
kebutuhan ketergantungan
6. Ajarkan keluarga untuk
mendukung kemandirian klien,
mengintervensi hanya pada
saat klien tidak dapat
melakukan
7. Anjurkan keluarga untuk
menetapkan rutinitas aktivitas
perawatan diri
Harga diri
rendah
fungsional
berhubun
gan
dengan
kerusakan
/
gangguan
fungsi
TIU :
Setelah dilakukan perawatan selama 1
minggu klien dapat menerima keadaan
dirinya.
TIK :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1 minggu klien dapat :
1. Mengungkapkan
perasaannya
dengan orang
terdekat tentang
situasi dan
perubahan yang
terfjadi.
2. Mengungkapkan
penerimaan pada
diri sendiri dalam
situasi
Tanggal : 2/11-2004
1. Kaji
pernyataa
n harga
diri klien
2. Tentukan
percaya
diri klien
menurut
pandanga
n klien
2. Dukung klien untuk
mengidentifikasi kekuatan
3. Bantu klien untuk
mengidentifikasi respon positif
dari orang lain
4. Dukung kontak mata pada saat
berkomunikasi dengan klien
5. Tunjukkan kepercayaan
mengenai kemampuan klien
untuk mengatasi situasi
6. Bantu klien untuk
mengidentifikasi kembali
persepsi negative tentang diri
7. Eksplorasi keberhasilan klien
yang sebelumnya dicapai
8. Bantu klien untuk
mengidentifikasi tindakan yang
akan meningkatkan harga diri
9. Libatkan keluarga dalam
perawatan klien
Risiko
kerusakan
integritas
kulit
berhubun
gan
dengan
imobilitas
fisik
TIU :
Setelah dilakukan perawatan selama 1
minggu integritas kulit klien terjaga : kulit
intact/utuh.
TIK :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1 minggu klien/keluarga dapat :
1. Memaha
mi
pentingny
a
perawata
n kulit
bagi klien
2. Menjaga
kebersiha
n kulit
3. Melakuka
n
perawata
n kulit
dan
daerah
penekana
n
Tanggal : 2/11-2004
1. Kaji klien terhadap factor resiko
kerusakan integritas kulit
2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi,
melepuh, atau bengkak
3. Kaji daerah penekanan (bony
prominence)
4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang
perawatan kulit pada usia lanjut pasif.
5. Ajarkan pada keluarga tentang
perawatan kulit yaitu masase kulit dan
lubrikasi dengan lotion jika tidak ada
kemerahan.
6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan
kulit klien dengan baik dan keringkan kulit
secara keseluruhan
7. Anjurkan keluarga untuk merubah posisi
klien dengan sering ( setiap 2 jam)
8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas
tempat tidur setiap hari dan pertahankan
alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak
kusut dan bersih.
Risiko
konstipasi
berhubun
TIU :
Setelah dilakukan perawatan selama 1
minggu klien tidak mengalami konstipasi
Tanggal : 2/11-2004
1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko
untuk konstipasi
gan
dengan
kurang
aktivitas
fisik
TIK :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1 minggu klien dapat :
1. Pola eliminasi BAB normal
(ketepatan jumlah dan
konsistensi)
2. Mengkonsumsi diet tinggi
serat
2. Kaji kebiasaan frekuensi BAB,
konsistensi, volume dan warna feses
3. Monitor bising usus, pergerakan usus
termasuk frekuensinya
4. Identifikasi factor seperti pengobatan,
imobilisasi dan diet yang dapat
menyebabkan konstipasi
5. Anjurkan meningkatkan intake cairan
6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat
7. Anjurkan klien untuk meningkatkan
latihan/ aktivitas
PELAKSANAAN
N
O
D
X
TANG
GAL
IMPLEMENTASI EVALUASI
(1
)
(2) (3) (4)
1. 1/11-
2004
1. Mengkaji
kemampuan klien
secara fungsional/
luasnya kerusakan
awal dengan
mengklasifikasikan
melalui skala 0-4.
2. Mengkaji
keterbatasan
pergerakan sendi
dan akibatnya pada
fungsi
3. Mengukur tanda-
tanda vital klien.
4. Mengkaji motivasi
klien untuk
melakukan latihan
S :
o Ny. T
mengata
kan
badanny
a sudah
lama
kaku jadi
sulit
untuk
digerakkk
an
o Ny T
mengata
kan
selama
ini tidak
aktif-pasif
5. Menjelaskan pada
klien dan keluarga
pentingnya latihan
aktif-pasif pasca
stroke
pernah
latihan
karena
anaknya
sibuk
O :
o Ny. T
tampak
memperh
atikan
penjelasa
n dari
petugas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan inetrvensi
perawatan
1. 3/11-
2004
1. Mengajarkan dan
membantu klien
melakukan latihan
ROM aktif-pasif
pasca stroke
2. Memonitor adanya
ketidaknyamanan
selama aktivitas
latihan dan
melindungi klien
dari trauma selama
latihan
3. Mengajarkan pada
klien dan keluarga
bagaimana
melakukan latihan
ROM dengan benar
4. Menganjurkan klien
untuk beristirahat
bila merasa lelah
5. Mengukur tanda-
tanda vital klien
sebelum dan
S :
o Ny. T
mengata
kan akan
mencoba
latihan
yang
diajarkan
petugas
o Ny T
mengata
kan
seluruh
tubuhnya
sulit
untuk
digerakk
an
kecuali
tangan,
itupun
hanya
perlahan-
sesudah
melakukan latihan
ROM
6. Memberi pujian
atas hasil yang
telah dicapai
7. Memotivasi klien
melakukan latihan
sesuai dengan
jadwal dan secara
teratur
lahan
O :
o Ny. T
tampak
antusias
melakuka
n latihan
ROM
yang di
demonstr
asikan
dan
dibantu
petugas
o Ny. T
mencoba
memprak
tekan
sendiri
latihan
ROM
yang
diajarkan
petugas
terutama
gerakan
tangan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
perawatan
1. 5/11-
2004
1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan
latihan ROM aktif-pasif pasca stroke
2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama
aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma
selama latihan
3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa
lelah
4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai
5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah
S :
o Ny. T
mengata
kan
sudah
bisa
latihan
tangan
sendiri
latihan ROM
6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai
dengan jadwal dan secara teratur
o Ny T
mengata
kan tidak
bisa
latihan
gerakan-
gerakan
tertentu
karena
tidak ada
yang
membant
u
O :
o Ny. T
tampak
antusias
melakuka
n latihan
ROM
yang di
demonstr
asikan
petugas
o Ny. T
mencoba
memprak
tekan
sendiri
latihan
ROM
yang
diajarkan
petugas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Motivasi Ny. T dan
keluarga untuk
melakukan gerakan
ROM yang diajarkan
setiap hari sesuai
dengan kemampuan
klien
2. 2/11-
2004
1. Mengkaji
kemampuan klien
untuk kemandirian
perawatan diri
2. Menganjurkan
keluarga untuk
membantu
menyediakan
kebutuhan sehari-
hari yang
dibutuhkan klien
3. Menganjurkan
keluarga untuk
menyediakan
bantuan sampai
klien mampu
secara penuh
melakukan
perawatan diri
4. Mengajarkan
keluarga untuk
mendukung
kemandirian klien
dengan membantu
hanya pada saat
klien tidak dapat
melakukan sendiri
S :
o Ny. T
mengata
kan bisa
makan
dengan
tangan
sendiri
asalkan
piringnya
didekatka
n di
tempat
tidur
o Ny T
mengata
kan
semua
aktivitas
sehari-
hari
dibantu
oleh
keluarga
nya
kecuali
makan
o Keluarga
mengata
kan Ny T
memang
dibiasaka
n untuk
makan
sendiri,
tapi
untuk
kegiatan
yang lain
belum
mampu
O :
o Ny. T
tampak
kaku di
tempat
tidur
o Makanan
diletakka
n didekat
tempat
tidur
yang bisa
dijangkau
A : Masalah teratasi sebagian
P : Motivasi keluarga untuk
memandirikan Ny T
sesuai
kemampuannya
3. 4/11-
2004
1. Mengkaji pernyataan harga diri klien
2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan
3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon
positif dari orang lain terhadap klien
4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi
dengan klien
5. Menunjukkan kepercayaan mengenai
kemampuan klien untuk mengatasi situasi
6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien
S :
o Ny. T
mengata
kan
merasa
sudah
tidak
berguna
lagi dan
hanya
menjadi
beban
bagi
keluarga
nya
o Ny T
mengata
kan
kasihan
pada ibu
dan
anaknya
yang
selalu
direpotka
n
o Ny T
mengata
kan ibu
dan
anaknya
yang
selalu
membant
u
memenu
hi
kebutuha
nnya
O :
o Ny. S
tampak
menangi
s sambil
bercerita
dengan
petugas
o Ny T
sudah
mau
mengung
kapkan
perasaan
nya pada
petugas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Motivasi keluarga untuk
selalu memberi
support kepada klien
dan selalu
mendengarkan
keluaannya
4. 6/11-
2004
1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan
integritas kulit
2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi,
melepuh atau bengkak
3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)
4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang
perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti
pasca stroke
5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan
kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan
lotion.
6. Menganjurkan keluarga untuk membersihkan kulit
klien dengan baik dan keringkan kulit secara
keseluruhan
7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi
klien dengan sering (setiap 2 jam)
8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat
tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat
tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.
S :
o Ny. T
mengata
kan
punggun
gnya
terasa
panas
dan
dibagian
bokong
terasa
sakit
o Ny T
mengata
kan tidak
bisa
membalik
kan
badan
sendiri
o Keluarga
mengata
kan akan
mengikuti
anjuran
petugas
O :
o Ny. T
tampak
segar
setelah
kulitnya
dirawat
dengan
sabun
dan
lotion
o Tidak
terdapat
tanda-
tanda
kerusaka
n
integritas
kulit pada
klien
A : Masalah kerusakan
integritas kulit masih
beresiko
P : Motivasi keluarga untuk
melakukan perawatan
kulit setiap hari
menjelang tidur
secara teratur
5. 6/11-
2004
1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko
untuk konstipasi
2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB
3. Mendengarkan bising usus klien
4. Menganjurkan klien dan keluarga untuk
meningkatkan masukan cairan seperti air putih
setiap hari
5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti
buah papaya
6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari
secara teratur
S :
o Ny. T
mengata
kan BAB
1 kali tiap
hari
dengan
konsisten
si padat
o Bising
usus
normal
O :
o -
A : Masalah konstipasi masih
beresiko
P : Motivasi Ny. T atau
keluarga untuk
meningkatkan
masukan cairan dan
mengkonsumsi
makanan yang tinggi
serat