contok kasus gerontik

24
http://wahidnh.blogspot.co.id/2011/08/asuhan-keperawatan-gerontik-pada-ny-t.html ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. T DENGAN POST STROKE Nama mahasiswa : Ni Nyoman Udiani Tempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman. Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004 A. Identitas diri klien Nama : Ny. T Umur : 60 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman. Status perkawinan : Janda Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SR Pekerjaan : IRT Sumber : Klien dan keluarga B. Struktur Keluarga No Nama JK Hub dgn Klien Umur Pen- didikn Agama Pekerjaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ny. T K Ny. T Ny S Tn. P Sdr. W W Sdri. E N Sdri. D F An. M H P P P L L P P P Ibu Adik Anak Menantu Keponakan Keponakan Keponakan Cucu 85 th 38 th 29 th 27 th 19 th 18 th 17 th 3 th TS SD SLTA SMEA PT SMU SMU BS Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Pijat Bayi Buruh IRT Bengkel Mahasiswa Pelajar Pelajar Tidak ada

description

hgdfdgt

Transcript of contok kasus gerontik

Page 1: contok kasus gerontik

http://wahidnh.blogspot.co.id/2011/08/asuhan-keperawatan-gerontik-pada-ny-t.html

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIKPADA NY. T DENGAN POST STROKE

Nama mahasiswa : Ni Nyoman UdianiTempat praktek : Dusun Rajek Lor RT 01 Tirtoadi, Mlati Sleman.Tanggal : 1 – 6 Nopember 2004

A. Identitas diri klienNama : Ny. TUmur : 60 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Rajek Lor RT 01 Tirtoadi , Mlati Sleman.Status perkawinan : JandaAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : SRPekerjaan : IRTSumber : Klien dan keluarga

B. Struktur Keluarga

No Nama JK Hub dgn Klien UmurPen-didikn

Agama Pekerjaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Ny. T K

Ny. T

Ny S

Tn. P

Sdr. W W

Sdri. E N

Sdri. D F

An. M H

P

P

P

L

L

P

P

P

Ibu

Adik

Anak

Menantu

Keponakan

Keponakan

Keponakan

Cucu

85 th

38 th

29 th

27 th

19 th

18 th

17 th

3 th

TS

SD

SLTA

SMEA

PT

SMU

SMU

BS

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Islam

Pijat Bayi

Buruh

IRT

Bengkel

Mahasiswa

Pelajar

Pelajar

Tidak ada

Genogram :

Page 2: contok kasus gerontik

Keterangan :: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien: Tinggal satu rumah

C. Riwayat KeluargaKeluarga klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis atau penyakit keturunan yang lain.

D. Riwayat Penyakit1. Keluhan utama saat ini:

Klien mengeluh seluruh tubuhnya terasa kaku. Klien tidak bisa miring kanan/ kiri dan duduk sendiri. Kedua ekstremitas bawah ka/ki kaku dan tidak bisa lurus. Tekanan darah 140 / 80 mmHg. Pada bagian bokong klien nampak kemerahan.

2. Apa yang dipikirkan saat ini:Pasien mengatakan memikirkan penyakitnya mengapa tidak sembuh-sembuh dan bagaimana supaya bisa cepat sembuh. Padahal tingkat ekonomi klien tergolong pas-pasan.Siapa yang paling dipikirkan saat ini: Dirinya sendiri.

3. Riwayat penyakit dahulu:Klien mengatakan menderita Hipertensi sejak ± 13 tahun yang lalu, pada awalnya klien rutin kontol ke dokter dan minum obat secara teratur. Namun karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya dana lagi untuk pengobatan, klien akhirnya tidak control dan minum obat lagi. Pada bulan Juli tahun 1997 klien mengalami stroke yang pertama kalinya. Klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri. Namun klien dapat sembuh kembali dengan minum obat tanpa perawatan di rumah sakit. Pada bulan Desember tahun 1998 klien mengalami stroke kembali untuk kedua kalinya dan dirawat di Rumah Sakit Murangan selama ± 5 hari. Setelah serangan tersebut klien dapat sembuh kembali dengan gejala sisa (klien berjalan dengan kakinya diseret-seret). Dan Pada Bulan April 2003 klien mengalami serangan kembali untuk yang ketiga kalinya, sampai saat ini klen masih terbaring kaku di tempat tidur.

E. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa ke dokter atau puskesmas.

2. Pola nutrisiJumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama 1/2 piring nasi tiap kali makan, 1 potong lauk nabati, , 2 sendok sayur. Pada

sore harinya klien ngemil (kue atau gorengan) tidak tentu jumlahnya.Minum kira-kira 1,5 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis minuman: air putih3. Pola eliminasi

B.a.b : Tidak teratur, 2-3 hari sekaliB.a.k : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Page 3: contok kasus gerontik

Makan / minum V

Mandi V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilitas di tempat tidur V

Berpindah / berjalan V

Ambulasi / ROM V

Keterangan :0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahatKlien terbiasa tidur mulai pukul 19.00 – 05.30 WIB, sering terbangun sendiri. Klien tidur siang mulai pukul 12.30 – 14.00 WIB namun kadang tidak menentu.

6. Pola perceptualPenglihatan : Dapat melihat dengan jelas dalam jarak tertentu, tidak pakai kaca mata.Pendengaran : Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam

dan asin.Sensasi : Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri

1. Gambaran diriKlien tidak merasa terganggu dengan keadaannya/penampilan sekarang ini.

2. Ideal diriKlien merasa puas apa yang didapatkannya selama ini.

3. Harga diriKlien merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi namun klien punya semangat untuk sembuh walaupun kadang klien merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini.

4. Identitas diriKlien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan.

5. Peran diriKlien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak maupun sebagai seorang nenek.

8. Pola peran hubungan

Page 4: contok kasus gerontik

Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Klien tinggal di rumah bersama ibunya dan 1 orang adik dan 1 orang anak dan menantu serta 1 orang cucunya dan 3 orang keponakan.

9. Pola managemen koping stressPerubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Keadaan sakit saat ini hanya dibiarkan tanpa pengobatan apapun dan dirawat di rumah oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan karena klien dan keluarga tidak mempunyai dana lagi untuk pengobatan.klien baik medis maupun alternatif.

9. Sistem nilai dan keyakinanKlien beragama Islam, namun pada saat ini klien tidak menjalankan sholat lagi. Klien tidak dapat lagi mengikuti kegiatan keagamaan. Klien mengatakan penyakit yang dialamimya merupakan suatu hukuman dan cobaan dari Allah atas dosa-dosanya selama ini.

F. Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan fisik

1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis2. TD : 140/80mmHg. Nadi: 88x/menit, Respirasi : 20x/menit dan3. Temperatur : 37°C, BB : Kg dan TB : Cm4. Kepala : Kulit kepala bersih dan rambut nampak berminyak5. Mulut : bibir lembab, mukosa merah muda6. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis

7. Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), tidak ada ketinggalan gerak

8. Paru-paru : vesikuler (+), sonor (+)9. Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-), turgor kulit baik

10. Ekstremitas : Kaku, kuku jari tangan dan kaki panjang.11. Neurologi :

Refleks patologis :

Refleks fisiologis :

Gerakan : Tonus otot :

Kekuatan :

Page 5: contok kasus gerontik

Trofi :2. Pemeriksaan Panca Indera

1. Penglihatan (mata) :o Bola mata : simetris tidak ada kelainano Konjunctiva : tidak anemiso Sklera : tidak ikteriko Reaksi cahaya : +/+o Visus : 5/6

2. Pendengaran (telinga) :o Bentuk telinga simetriso Nyeri tekan tidak adao Liang telinga : nampak kotoro Terjadi penurunan fungsi pendengaran

2. Pengecapan (mulut )o Gigi geligi karies (+), gigi tanggal (+)o Lidah bersiho Sensasi rasa manis, asin dan pahit (+)

2. Sensasi (kulit)o Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)o Turgor kulit : baik

2. Penciuman (hidung)o Lubang hidung simetriso Septum nasi : luruso Konka : normalo Tidak ada sekret.

Page 6: contok kasus gerontik

G. Analisa DataDATA PROBLEM ETIOLOGI

Data Subjektif :

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya

terasa kaku, tidak bisa miring

kanan/kiri sendiri

o Klien mengatakan lumpuh sejak

tahun 1997

o Klien mengatakan saat ini serangan

stroke ketiga kalinya

o Klien mengatakan semua aktivitas

dibantu keluarga

Data Objektif :

o Klien nampak terbaring kaku di

tempat tidur.

o Kedua ekstremitas bawah kanan/kiri

kaku dan tidak bisa lurus

o Keterbatasan ROM

o Derajat kekuatan otot : 2 (gerakan

tanpa menahan gaya berat)

o Semua aktivitas dibantu orang lain

o TD : 130 / 80 mmHg

o N : 80 x/m, RR : 20 x/m

Kerusakan mobilitas

fisik

Kerusakan

neuromuskuler,

kekakuan sendi/

kontraktur

Data Subjektif :

o Klien mengatakan sejak April tahun

2003 sudah terbaring di tempat tidur

o Klien mengatakan posisi baring

jarang diubah karena tidak bisa

sendiri dan tidak merasa nyaman

o Keluarga mengatakan melakukan

perawatan kulit hanya sebatas

memandikan klien

Data Objektif :

Risiko kerusakan

integritas kulit

Imobilitas fisik

Page 7: contok kasus gerontik

o Keterbatasan ROM

o Klien nampak terbaring kaku di

tempat tidur

o Pada bagian bokong klien nampak

kemerahan

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas

dibantu keluarga

o Klien mengatakan seluruh tubuhnya

terasa kaku

Data Objektif :

o Keterbatasan ROM

o Klien nampak terbaring kaku di

tempat tidur

o Liang telinga kotor

o Gigi karies (+)

Defisit perawatan diri :

mandi/ kebersihan,

berhias, makan,

toileting

Kelemahan,

kerusakan

neuromuskuler

Data Subjektif :

o Klien mengatakan semua aktivitas

dibantu keluarga

o Klien mengatakan makan sesuai

dengan menu keluarga yang

seadanya

Data Objektif :

o Keterbatasan ROM

o Klien nampak terbaring kaku di

tempat tidur

Resiko konstipasi Kurang aktivitas fisik

Data Subjektif :

o Klien merasa tidak berguna lagi,

kadang klien merasa putus asa

o Klien mengatakan penyakitnya

merupakan suatu hukuman dari

Yang Kuasa

o Klien merasa tidak berdaya dan

bertanya kapan penyakitnya bisa

Harga diri rendah

fungsional

Kerusakan/

gangguan fungsi

Page 8: contok kasus gerontik

sembuh

Data Objektif :

o Klien nampak menangis

o Ekspresi wajah nampak sedih

H. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, kekakuan sendi/ kontraktur2. Defisit perawatan diri : mandi/ kebersihan, berhias, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan, kerusakan

neuromuskuler3. Harga diri rendah fungsional berhubungan dengan kerusakan/ gangguan fungsi4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik5. Risiko konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOS

A

KEPERA

WATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI

Page 9: contok kasus gerontik

(1) (2) (3)

Kerusaka

n

mobilitas

fisik

berhubun

gan

dengan

kerusakan

neuromus

kuler

kekakuan

sendi/

kontraktur

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1

minggu klien dapat meningkatkan

kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang

terkena.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 1 minggu klien dapat :

1. Memahami tentang

pengertian dan tujuan

mobilisasi dini (latihan aktif-

pasif pasca stroke)

2. Mendemonstrasikan garis

besar program mobilisasi dini

3. Melakukan latihan sesuai

jadwal secara teratur

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan secara fungsional/

luasnya kerusakan awal dengan

mengklasifikasikan melalui skala 0-4.

2. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan

akibatnya pada fungsi

3. Kaji motivasi klien untuk melakukan

latihan aktif-pasif

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang

pengertian dan tujuan mobilisasi dini

(latihan aktif-pasif pasca stroke)

5. Monitor adanya ketidaknyamanan

selama aktivitas latihan

6. Anjurkan klien menggunakan pakaian

yang longgar

7. Lindungi klien dari trauma selama latihan

8. Bantu klien melakukan latihan ROM aktif-

pasif

9. Motivasi klien melakukan latihan sesuai

dengan jadwal dan secara teratur

10. Ajarkan pada klien atau keluarga

bagaimana melakukan latihan ROM aktif-

pasif

11. Anjurkan klien untuk beristirahat bila

kelelahan

12. Beri reinforcement positif bila klien dapat

melakukan dengan baik.

Defisit

perawatan

diri :

mandi/

kebersiha

n, berhias,

makan,

toileting

berhubun

gan

dengan

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1

minggu klien dapat melakukan

perawatan diri secara optimal

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 1 minggu klien/ keluarga dapat:

1. Melakukan perawatan :

mandi, berpakaian dan

berhias secara optimal

2. Melakukan perawatan :

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji kemampuan klien untuk

kemandirian perawatan diri

2. Kaji kebutuhan klien untuk

perlengkapan adaptif

kebersihan personal,

berpakaian/ berhias, toileting

dan makan.

3. Anjurkan keluarga untuk

membantu menyediakan

kebutuhan yang dibutuhkan

Page 10: contok kasus gerontik

kelemaha

n,

kerusakan

neuromus

kuler

makan secara optimal

3. Melakukan perawatan :

toileting secara optimal

klien

4. Anjurkan keluarga

menyediakan bantuan sampai

klien mampu secara penuh

melakukan perawatan diri

5. Bantu klien menerima

kebutuhan ketergantungan

6. Ajarkan keluarga untuk

mendukung kemandirian klien,

mengintervensi hanya pada

saat klien tidak dapat

melakukan

7. Anjurkan keluarga untuk

menetapkan rutinitas aktivitas

perawatan diri

Harga diri

rendah

fungsional

berhubun

gan

dengan

kerusakan

/

gangguan

fungsi

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1

minggu klien dapat menerima keadaan

dirinya.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 1 minggu klien dapat :

1. Mengungkapkan

perasaannya

dengan orang

terdekat tentang

situasi dan

perubahan yang

terfjadi.

2. Mengungkapkan

penerimaan pada

diri sendiri dalam

situasi

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji

pernyataa

n harga

diri klien

2. Tentukan

percaya

diri klien

menurut

pandanga

n klien

2. Dukung klien untuk

mengidentifikasi kekuatan

3. Bantu klien untuk

mengidentifikasi respon positif

dari orang lain

4. Dukung kontak mata pada saat

berkomunikasi dengan klien

5. Tunjukkan kepercayaan

mengenai kemampuan klien

untuk mengatasi situasi

6. Bantu klien untuk

mengidentifikasi kembali

persepsi negative tentang diri

Page 11: contok kasus gerontik

7. Eksplorasi keberhasilan klien

yang sebelumnya dicapai

8. Bantu klien untuk

mengidentifikasi tindakan yang

akan meningkatkan harga diri

9. Libatkan keluarga dalam

perawatan klien

Risiko

kerusakan

integritas

kulit

berhubun

gan

dengan

imobilitas

fisik

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1

minggu integritas kulit klien terjaga : kulit

intact/utuh.

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 1 minggu klien/keluarga dapat :

1. Memaha

mi

pentingny

a

perawata

n kulit

bagi klien

2. Menjaga

kebersiha

n kulit

3. Melakuka

n

perawata

n kulit

dan

daerah

penekana

n

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap factor resiko

kerusakan integritas kulit

2. Kaji kulit akan adanya kemerahan, lesi,

melepuh, atau bengkak

3. Kaji daerah penekanan (bony

prominence)

4. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang

perawatan kulit pada usia lanjut pasif.

5. Ajarkan pada keluarga tentang

perawatan kulit yaitu masase kulit dan

lubrikasi dengan lotion jika tidak ada

kemerahan.

6. Anjurkan keluarga untuk membersihkan

kulit klien dengan baik dan keringkan kulit

secara keseluruhan

7. Anjurkan keluarga untuk merubah posisi

klien dengan sering ( setiap 2 jam)

8. Anjurkan keluarga untuk mengganti alas

tempat tidur setiap hari dan pertahankan

alas tempat tidur tetap rapi, kering, tidak

kusut dan bersih.

Risiko

konstipasi

berhubun

TIU :

Setelah dilakukan perawatan selama 1

minggu klien tidak mengalami konstipasi

Tanggal : 2/11-2004

1. Kaji klien terhadap adanya factor resiko

untuk konstipasi

Page 12: contok kasus gerontik

gan

dengan

kurang

aktivitas

fisik

TIK :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 1 minggu klien dapat :

1. Pola eliminasi BAB normal

(ketepatan jumlah dan

konsistensi)

2. Mengkonsumsi diet tinggi

serat

2. Kaji kebiasaan frekuensi BAB,

konsistensi, volume dan warna feses

3. Monitor bising usus, pergerakan usus

termasuk frekuensinya

4. Identifikasi factor seperti pengobatan,

imobilisasi dan diet yang dapat

menyebabkan konstipasi

5. Anjurkan meningkatkan intake cairan

6. Anjurkan klien/ keluarga mengkonsumsi

makanan yang tinggi serat

7. Anjurkan klien untuk meningkatkan

latihan/ aktivitas

PELAKSANAAN

N

O

D

X

TANG

GAL

IMPLEMENTASI EVALUASI

(1

)

(2) (3) (4)

1. 1/11-

2004

1. Mengkaji

kemampuan klien

secara fungsional/

luasnya kerusakan

awal dengan

mengklasifikasikan

melalui skala 0-4.

2. Mengkaji

keterbatasan

pergerakan sendi

dan akibatnya pada

fungsi

3. Mengukur tanda-

tanda vital klien.

4. Mengkaji motivasi

klien untuk

melakukan latihan

S :

o Ny. T

mengata

kan

badanny

a sudah

lama

kaku jadi

sulit

untuk

digerakkk

an

o Ny T

mengata

kan

selama

ini tidak

Page 13: contok kasus gerontik

aktif-pasif

5. Menjelaskan pada

klien dan keluarga

pentingnya latihan

aktif-pasif pasca

stroke

pernah

latihan

karena

anaknya

sibuk

O :

o Ny. T

tampak

memperh

atikan

penjelasa

n dari

petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inetrvensi

perawatan

1. 3/11-

2004

1. Mengajarkan dan

membantu klien

melakukan latihan

ROM aktif-pasif

pasca stroke

2. Memonitor adanya

ketidaknyamanan

selama aktivitas

latihan dan

melindungi klien

dari trauma selama

latihan

3. Mengajarkan pada

klien dan keluarga

bagaimana

melakukan latihan

ROM dengan benar

4. Menganjurkan klien

untuk beristirahat

bila merasa lelah

5. Mengukur tanda-

tanda vital klien

sebelum dan

S :

o Ny. T

mengata

kan akan

mencoba

latihan

yang

diajarkan

petugas

o Ny T

mengata

kan

seluruh

tubuhnya

sulit

untuk

digerakk

an

kecuali

tangan,

itupun

hanya

perlahan-

Page 14: contok kasus gerontik

sesudah

melakukan latihan

ROM

6. Memberi pujian

atas hasil yang

telah dicapai

7. Memotivasi klien

melakukan latihan

sesuai dengan

jadwal dan secara

teratur

lahan

O :

o Ny. T

tampak

antusias

melakuka

n latihan

ROM

yang di

demonstr

asikan

dan

dibantu

petugas

o Ny. T

mencoba

memprak

tekan

sendiri

latihan

ROM

yang

diajarkan

petugas

terutama

gerakan

tangan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

perawatan

1. 5/11-

2004

1. Mengajarkan dan membantu klien melakukan

latihan ROM aktif-pasif pasca stroke

2. Memonitor adanya ketidaknyamanan selama

aktivitas latihan dan melindungi klien dari trauma

selama latihan

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat bila merasa

lelah

4. Memberi pujian atas hasil yang telah dicapai

5. Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah

S :

o Ny. T

mengata

kan

sudah

bisa

latihan

tangan

sendiri

Page 15: contok kasus gerontik

latihan ROM

6. Memotivasi klien melakukan latihan sesuai

dengan jadwal dan secara teratur

o Ny T

mengata

kan tidak

bisa

latihan

gerakan-

gerakan

tertentu

karena

tidak ada

yang

membant

u

O :

o Ny. T

tampak

antusias

melakuka

n latihan

ROM

yang di

demonstr

asikan

petugas

o Ny. T

mencoba

memprak

tekan

sendiri

latihan

ROM

yang

diajarkan

petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi Ny. T dan

keluarga untuk

melakukan gerakan

ROM yang diajarkan

setiap hari sesuai

Page 16: contok kasus gerontik

dengan kemampuan

klien

2. 2/11-

2004

1. Mengkaji

kemampuan klien

untuk kemandirian

perawatan diri

2. Menganjurkan

keluarga untuk

membantu

menyediakan

kebutuhan sehari-

hari yang

dibutuhkan klien

3. Menganjurkan

keluarga untuk

menyediakan

bantuan sampai

klien mampu

secara penuh

melakukan

perawatan diri

4. Mengajarkan

keluarga untuk

mendukung

kemandirian klien

dengan membantu

hanya pada saat

klien tidak dapat

melakukan sendiri

S :

o Ny. T

mengata

kan bisa

makan

dengan

tangan

sendiri

asalkan

piringnya

didekatka

n di

tempat

tidur

o Ny T

mengata

kan

semua

aktivitas

sehari-

hari

dibantu

oleh

keluarga

nya

kecuali

makan

o Keluarga

mengata

kan Ny T

memang

dibiasaka

n untuk

makan

sendiri,

tapi

untuk

Page 17: contok kasus gerontik

kegiatan

yang lain

belum

mampu

O :

o Ny. T

tampak

kaku di

tempat

tidur

o Makanan

diletakka

n didekat

tempat

tidur

yang bisa

dijangkau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk

memandirikan Ny T

sesuai

kemampuannya

3. 4/11-

2004

1. Mengkaji pernyataan harga diri klien

2. Mendukung klien untuk mengidentifikasi kekuatan

3. Membantu klien untuk mengidentifikasi respon

positif dari orang lain terhadap klien

4. Mendukung kontak mata pada saat berkomunikasi

dengan klien

5. Menunjukkan kepercayaan mengenai

kemampuan klien untuk mengatasi situasi

6. Melibatkan keluarga dalam perawatan klien

S :

o Ny. T

mengata

kan

merasa

sudah

tidak

berguna

lagi dan

hanya

menjadi

beban

bagi

keluarga

nya

o Ny T

mengata

Page 18: contok kasus gerontik

kan

kasihan

pada ibu

dan

anaknya

yang

selalu

direpotka

n

o Ny T

mengata

kan ibu

dan

anaknya

yang

selalu

membant

u

memenu

hi

kebutuha

nnya

O :

o Ny. S

tampak

menangi

s sambil

bercerita

dengan

petugas

o Ny T

sudah

mau

mengung

kapkan

perasaan

nya pada

petugas

A : Masalah teratasi sebagian

P : Motivasi keluarga untuk

Page 19: contok kasus gerontik

selalu memberi

support kepada klien

dan selalu

mendengarkan

keluaannya

4. 6/11-

2004

1. Mengkaji klien terhadap factor resiko kerusakan

integritas kulit

2. Mengkaji kulit akan adanya kemerahan, lesi,

melepuh atau bengkak

3. Mengkaji daerah penekanan (bony prominence)

4. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang

perawatan kulit pada usia lanjut yang pasif seperti

pasca stroke

5. Mengajarkan pada keluarga tentang perawatan

kulit yaitu masase kulit dan lubrikasi dengan

lotion.

6. Menganjurkan keluarga untuk membersihkan kulit

klien dengan baik dan keringkan kulit secara

keseluruhan

7. Menganjurkan keluarga untuk merubah posisi

klien dengan sering (setiap 2 jam)

8. Menganjurkan klien untuk mengganti alas tempat

tidur setiap hari atau pertahankan alas tempat

tidur tetap rapi, kering, tidak kusut dan bersih.

S :

o Ny. T

mengata

kan

punggun

gnya

terasa

panas

dan

dibagian

bokong

terasa

sakit

o Ny T

mengata

kan tidak

bisa

membalik

kan

badan

sendiri

o Keluarga

mengata

kan akan

mengikuti

anjuran

petugas

O :

o Ny. T

tampak

segar

setelah

kulitnya

dirawat

Page 20: contok kasus gerontik

dengan

sabun

dan

lotion

o Tidak

terdapat

tanda-

tanda

kerusaka

n

integritas

kulit pada

klien

A : Masalah kerusakan

integritas kulit masih

beresiko

P : Motivasi keluarga untuk

melakukan perawatan

kulit setiap hari

menjelang tidur

secara teratur

5. 6/11-

2004

1. Mengkaji klien terhadap adanya factor resiko

untuk konstipasi

2. Mengkaji kebiasaan frekuensi BAB

3. Mendengarkan bising usus klien

4. Menganjurkan klien dan keluarga untuk

meningkatkan masukan cairan seperti air putih

setiap hari

5. Menganjurkan klien dan keluarga untuk

mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti

buah papaya

6. Menganjurkan klien untuk tetap latihan tiap hari

secara teratur

S :

o Ny. T

mengata

kan BAB

1 kali tiap

hari

dengan

konsisten

si padat

o Bising

usus

normal

O :

o -

A : Masalah konstipasi masih

beresiko

P : Motivasi Ny. T atau

keluarga untuk

Page 21: contok kasus gerontik

meningkatkan

masukan cairan dan

mengkonsumsi

makanan yang tinggi

serat