cemas

download cemas

of 10

description

cemas

Transcript of cemas

PengertianCemasCemas merupakan respon emosi yang berupa kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya.KecemasanKecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik. Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.EtiologiHingga saat ini ada 3 pemikiran yang bisa menjelaskan penyebab dari serangan kecemasan yang dialami seseorang, yaitu: 1. BiologisSemua manusia memiliki kode ketakutan di dalam gennya, jadi setiap orang sebenarnya memiliki potensi untuk mengalami kecemasan. Tapi kondisi ini bisa sangat mempengaruhi seseorang tapi tidak dengan orang lain. Hal ini kemungkinan turut dipengaruhi oleh ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam otak yang membuat kecemasan atau ketakutan menjadi abnormal.2. Perilaku Pola-pola perilaku tertentu mengajarkan seseorang bertindak dengan cara berbeda. Misalnya jika sejak kecil seringkali diterapkan perilaku main sendiri atau tidak terlalu bersosialisasi, maka kondisi ini bisa terbawa hingga dewasa yang membuatnya menjadi takut atau cemas untuk berhadapan dengan orang lain. 3. Psikodinamik Teori psikodinamik berpendapat bahwa beberapa ketakuran berakar dari trauma atau kekerasan di masa kecil seperti pernah diejek atau dipermalukan. Ketakutan ini bisa dilupakan tapi dapat muncul kembali di kemudian hari.Tanda-tanda dan gejalaa. Tanda-tanda cemas Perubahan tingkah laku Bicara cepat Meremas-remas tangan Berulang-ulang bertanya Tidak mampu berkonsentrasi atau tidak memahami penjelasan Tidak mampu menyimpan informasi yang diberikan Gelisah Keluhan badan Kedinginan dan telapak tangan lembabb. Gejala-gejala kecemasan ditandai pada tiga aspek :1. Aspek biologis/fisiologis, seperti peningkatan denyut nadi dan tekanan darah, tarikan nafas menjadi pendek dan cepat, berkeringat dingin, termasuk di telapak tangan, nafsu makan hilang, mual/muntah, sering buang air kecil, nyeri kepala, tak bisa tidur, mengeluh, pembesaran pupil dan gangguan pencernaan.2. Aspek intelektual/kognitif; seperti ketidakmampuan berkonsentrasi, penurunan perhatian dan keinginan, tidak bereaksi terhadap rangsangan lingkungan, penurunan produktivitas, pelupa, orientasi lebih ke masa lampau daripada masa kini/masa depan.3. Aspek emosional dan perilaku; seperti penarikan diri, depresi, mudah tersinggung, mudah menangis, mudah marah dan apatisme.

Pencegahan

Ketika mengalami ansietas,individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya,dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara kontruktif merupakan penyebab utama terjadinya prilaku patologis,yang mengancam ego. Dimana individu menggunakan energi yang lebih besar untuk mengatasi ancaman tersebut.Ada dua mekanisme koping yang dikategorikan untuk mengatasi ansietas:1. Reaksi yang berorientasi pada tugas(task oriented reaction)Pemecahan masalah secara sadar digunakan untuk menanggulangi ancaman stressor yang ada secara realistis,yaitua. Perilaku menyerang(agresif) :Biasanya digunakan individu untuk mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan.b. Perilaku menarik diriDigunakan untuk menghilangkan sumber ancaman baik secara fisik maupun secara psikologisc. Perilaku kompromiDigunakan untuk mengubah tujuan-tujuan yang akan dilakukan atau mmengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan.2. Mekanisme pertahanan ego (ego oriented reaction)Mekanisme pertahanan Ego membantu mengatasi ansietas ringan maupun sedang yang digunakan untuk melindungi diri dan dilakukan secara tidak sadar untuk mempertahankan ketidakseimbangan.Adapun mekanisme pertahanan Ego adalah :

a. KompensasiAdalah proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimilikinya.b. Penyangkalan (denial)Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitif.c. Pemindahan(displacemen)Pengalihan emosi yag semula ditujukan pada seseorang/benda tertentu yang biasanya netral atau kurang mengancam terhadap dirinya.d. DisosiasiPemisahan dari setiap proses mental atau prilaku dari kesadaran atau identitasnya.e. Identifikasi(identification)Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang ia kagumi dengan mengambil/menirukan pikiran-pikiran,prilaku dan selera orang tersebut.f. Intelektualisasi(intelektualization)Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk memghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.g. Introjeksi(intrijection)Mengikuti norma-norma dari luar sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar(pembentukan superego)h. FiksasiBerhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu(emosi atau tingkah laku atau pikiran)sehingga perkembangan selanjutnya terhalang.i. ProyeksiPengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan. Perasaan emosional dan motivasi tidak dapat ditoleransij. RasionalisasiMemberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional,sehingga tidak menjatuhkan harga diri.k. Reaksi foemasiBertingkah laku yang berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan,perasaan yang sebenarnya.l. RegressiKembali ketingkat perkembangan terdahulu(tingkah laku yang primitif),contoh; bila keinginan terhambat menjadi marah,merusak,melempar barang,meraung,dst.m. RepresiSecara tidak sadar mengesampingkan pikiran,impuls,atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan,merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme ego yang lainnya.n. Acting outLangsung mencetuskan perasaan bila keinginannya terhalango. SublimasiPenerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya secara normal.p. Supresi.Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari;pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang;kadang-kadang dapat mengarah pada represif berikutnya.q. UndoingTindakan/prilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari tindakan/prilaku atau komunikasi sebelumnya merupakan mekanisme pertahanan primitif.

PenatalaksanaanMenurut Hawari (2008) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahaan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkpanya seperti pada uraian berikut :1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :a. Makan makanan yang berigizi dan seimbangb. Tidur yang cukupc. Olahraga yang teraturd. Tidak merokok dan tidak minum minuman keras2. Terapi psikofarmakaTerapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic), yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan alprazolam.3. Terapi somatikGejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang bekerpanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.4. PsikoterapiPsikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain :a. Psikoterapi suportifb. Psikoterapi re-edukatifc. Psikoterapi re-konstruktifd. Psikoterapi kognitife. Psikoterapi psikodinamikf. Psikoterapi keluarga5. Terapi psikoreligiusUntuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stressor psikososial.

Pengkajiana. Faktor predisposisi ( penyebab cemas menurut beberapa teori) :Menurut teori psikoanalisa Kecemasan disebabkan oleh karena ego tidak dapat menengahi 2 elemen ( id - Superego ) yang bertentangan, tibulnya konflik dikarenakan 2 elemen kepribadian antara id dan superego bertentangan.Teori Interpersonal Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan. Cemas berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti perpisahan, kelemahan fisik.Teori Perilaku Kecemasan sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari /mengurangi kepedihan. Teori eksistensial Kecemasan adalah respon seseorang terhadap kehampaan eksistensi dan arti. Konsep inti teori eksistensi adalah bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol didalam dirinya.Teori Biologi Dalam tubuh manusia ada zat kimiawi yang disebut neurotransmiter yang fungsinya sebagai reseptor seperti: (katekolamin, sirotonin, Asetilkolin, Gamma Amino Buteric Acid). Pada orang cemas terjadi peningkatan dopamin, nor-adrenalin serta sirotonin.b. Faktor presipitasi ( stresor pencetus 1). Ancaman terhadap integritas ( ketidakamampuan fisiologi).2). Ancaman terhadap sistem diri seseorang yang membahayakan identitas seperti fungsi sosial, harga diric. PerilakuCemas dapat diekspresikan secara langsung seperti perubahan fisiologis tubuh dan perilaku itu sendiri, atau dalam kondisi tak langsung seperti mekanisme koping.d. Mekanisme KopingKetidakmampuan mengatasi stres secara konstruksi menyebabkan terjadinya perilaku patologis. Pola yang cenderung digunakan seseorang untuk mengatasi cemas apabila cemas itu sudah berat / menghebat. Cemas ringan sering di atasi tanpa pemikira. Dua jenis mekanisme koping : Orientasi tugas dan orientasi egoIntervensi Tujuan umum : Klien akan mengurangi ansietasnya dari tingkat ringan hingga panik. Tujuan khusus :Klien mampu untuk ; Membina hubungan saling percaya. Melakukan aktifitas sehari-hari. Mengekspresikan dan mengidentifikasi tentang kecemasannya. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan ansietas. Meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraannya. Klien terlindung dari bahaya.1. Ansietas Ringan.DeskripsiBatasan KarakterIntervensi

Ansietas ringan adalah ansietas normal dimana motivasi individu pada keseharian dalam batas kemampuan untuk melakukan dan memecahkan masalah meningkat.a) Tidak nyaman.b) Gelisah.c) Insomnia ringan.d) Perubahan nafsu makan ringan.e) Peka.f) Pengulangan pertanyaan.g) Perilaku mencari perhatian.h) Peningkatan kewaspadaan.i) Peningkatan persepsi pemecahan masalah.j) Mudah marah.a) Gerakan tidak tenang.b) Perhatikan tanda peningkatan ansietas.c) Bantu klien menyalurkan energi secara konstruktif.d) Gunakan obat bila perlu.e) Dorong pemecahan masalah.f) Berikan informasi akurat dan fuktual.g) Sadari penggunaan mekanisme pertahanan.h) Bantu dalam mengidentifikasi keterampilan koping yang berhasil.i) Pertahankan cara yang tenang dan tidak terburu.j) Ajarkan latihan dan tehnik relaksasi.

2. Ansietas Sedang.DeskripsiBatasan KarakterIntervensi

Ansietas sedang adalah cemas yang mempengaruhi pengetahuan baru dengan penyempitan lapangan persepsi sehngga individu kehilangan pegangan tetapi dapat mengikuti pengarahan orang lain.a) Perkembangan dari ansietas ringan.b) Perhatian terpilih dari lingkungan.c) Konsentrasi hanya pada tugas-tugas individu.d) Suara bergetar.e) Ketidaknyamanan jumlah waktu yang digunakan.f) Takipnea.g) Takikardia.h) Perubahan dalam nada suara.i) Gemetaran.j) Peningkatan ketegangan otot.k) Menggigit kuku, memukul-mukulkan jari, menggoyangkan kaki dan mengetukkan jari kaki.a) Pertahankan sikap tidak tergesa-gesa, tenang bila berurusan dengan pasien.b) Bicara dengan sikap tenang, tegas meyakinkan.c) Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana.d) Hindari menjadi cemas, marah, dan melawan.e) Dengarkan pasien.f) Berikan kontak fisik dengan menyentuh lengan dan tangan pasien.g) Anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi.h) Ajak pasien untuk mengungkapkan perasaannya.i) Bantu pasien mengenali dan menamai ansietasnya

3. Ansietas Berat.DeskripsiBatasan KarakterIntervensi

Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderung memikirkan hal yang sangat kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan, untuk dapat memusatkan pada daerah lain.

a) Perasaan terancam.b) Ketegangan otot yang berlebihan.c) Diaforesis.d) Perubahan pernapasan.e) Napas panjang.f) Hiperventilasi.g) Dispnea.h) Pusing.i) Perubahan gastrointestinalis.j) Mual muntah.k) Rasa terbakar pada ulu hati.l) Sendawa.m) Anoreksia.n) Diare atau konstipasi.o) Perubahan kardivaskuler.p) Takikardia.q) Palpitasi.r) Rasa tidak nyaman pada prekokardia.s) Berkurangnya jarak persepsi secara berat.t) Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.u) Rasa terbakar.v) Kesulitan dan ketidaktepatan pengungkapan.w) Aktivitas yang tidak berguna.x) Bermusuhan.a) Isolasi pasien dalam lingkungan yang aman dan tenang.b) Biarkan perawatan dan kontak sering sampai konstan.c) Berikan obat-obatan pasien melakukan hal untuk dirinya sendiri.d) Observasi adanya tanda-tanda peningkatan agitasi.e) Jangan mennyentuh pasien tanpa permisi.f) Yakinkan pasien bahwa dia aman.g) Kaji keamanan dalam lingkungan sekitarnya.

4. Panik.DeskripsiBatasan KarakterIntervensi

Adalah tingkat dimana individu berada pada bahaya terhadap diri sendiri dan orang lain serta dapat menjadi diam atau menyerang dengan cara kacau.a) Hiperaktif / imobilitasi berat.b) Rasa terisolasi yang ekstrim.c) Kehilangan desintegrasi kepribadian.d) Sangat goncang dan otot-otot tegang.e) Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan kalimat yang lengkap.f) Distori persepsi dan penilaian yang tidak realistis terhadap lingkungan dan ancaman.g) Perilaku kacau dalam usaha melarikan diri.h) Menyerang.a) Tetap bersama pasien ; minta bantuan.b) Jika mungkin hilangkan beberapa stressor fisik dan psikologisdari lingkungan.c) Bicara dengan tenang, sikap meyakinkan, menggunakan nada suara yang rendah.d) Katakan pada pasien bahwa anda (staf) tidak akan membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.e) Isolasikan pasien pada daerah yang aman dan nyaman.f) Lanjut dengan perawatan ansietas berat.

Evaluasi1. Evaluasi Subyektifa) Klien merasa nyaman dalam menjalani perawatanb) Klien secara bertahap dapat menerima dirinya 2. Evaluasi Objektifa). Klien berubah perilakunya , tidak tampak ada gejala marah atau agresifb). Klien dapat memulai percakapan