case cpd
-
Upload
shabrina-ina -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of case cpd
CASE REPORTG1P0A0 Gravida 39-40 Minggu dengan CPD
Oleh:Shabrina1102009262
Pembimbing:Dr.Hj. Helida Abbas, Sp.OG
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSU. dr. Slamet Garut
Identitas PasienNama :Ny. INama :Tn. L
Umur:21 TahunUmur:27 Tahun
Alamat:TarkalPendidikan:SMK
Pendidikan:SMAPekerjaan:Wiraswasta
Pekerjaan:IRT
Medrek:698***
MRS:12-09-14
Jam:11.00
KRS:18-09-14
ANAMNESIS
Dikirim oleh:Sp. OGSifat:Rujukan
Keterangan:CPD
Keluhan Utama:Belum merasakan mules
Anamnesa Khusus:
G1 P0 A0. Ibu merasa hamil 9 bulan , datang dengan membawa surat pengantar dari puskesmas denga keterangan CPD. Pasien tidak merasakan mules-mules, kelar cairan dari jalan lahir disangkal, keluar darah dan darah dari jalan lahir disangkal, gerakan janin dirasakan sejak 5 bulan yang lalu.
RIWAYAT OBSTETRIKehamilan keTempatPenolongCara KehamilanCara PersalinanBB LahirJenis KelaminUsiaKeadaan
1Hamil saat ini
Keterangan TambahanMenikah: Pertama kali 21 tahun, SMA, IRT 27 tahun, SMK, WiraswastaHaid Terakhir tgl : 6-12-2013Siklus haid: TeraturLama haid: 5 hariBanyaknya darah: Biasa Menarche usia: 12 tahunNyeri haid : TidakKontrasepsi terakhir : Tidak pernahPeriksasebelumnya: Bidan dan Puskesmas, Jumlah kunjungan PNC 16X Terakhir PNC 1 hari yang laluKeluhan selama kehamilan : Tidak adaRiwayat penyakit terdahulu: Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
STATUS PRAESENSEKeadaan Umum:CMParu:VBS kanan=kiri ,Wh(-), Rh(-)
Tensi:120/90 mmHg
Nadi:80 x/mntBB:70 KG
Pernafasan:20 x/mntTB:138
Suhu:36,50CEdema:-/-
Konjungtiva:CA -/-Varices:-/-
Sklera:SI -/-Abdomen:Cembung lembut
Tiroid & KGB :Tidak ada kelainanHati & Limpa:Dalam batas normal
JantungBJ I & II murni, reguler, M(-) G(-)
Status ObstetrikPEMERIKSAAN LUARPEMERIKSAAN DALAM
TFU/LP:34 cm / 95 cmV/V:TAK
LA:Kepala, Puka, 5/5Portio:Tebal Lunak
HIS:-Pembukaan:tertutup
DJJ:147x/menit, RegularKetuban:+
TBBA:3410 gramBag. Terendah:Kepala St-1
Pemeriksaan PanggulKonjugata diagonalis:7,8 cmSacrum:Konkaf
Konjugata vera:6,3 cmSpina Ischiadica:Menonjol
Promontorium:Teraba
Linea innomiata:Teraba seluruhnya
Dinding panggul: ConvergentMuller: (+)
Osborn:(+)
Arcus pubis: >90
Kesan: Panggul sempit absolut
Laboratorium14/09/14Nama TestHasilUnitNilai Normal
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin13.2g/dL12.0-16.0
Hematokrit38%35-47
Leukosit8.150/mm33.500-10.600
Trombosit185.000/mm3150.000-440.000
Eritrosit4.15Juta//mm33.6-5.6
Masa Pendarahan/BTMasa Pembekuan/CT28Menitmenit1-35-11
DIAGNOSISG1P0A0 gravida 39-40 minggu dengan CPD
RENCANA PENGELOLAANObservasi KU, TTV, DJJ, HISInfus RL 500 cc 20 gttPeriksa hematologi rutinRencana terminasi kehamilan dengan SCKonsultasi bagian anestesiInformed consent
Laporan OperasiNama : Ny. IUmur : 21 TahunNo. CM : 698xxxRuang : Kalimaya BawahJam Operasi Mulai : 09.50Jam Operasi Selesai : 10.35Lama Operasi : 45 menit
Akut / Terencana : TerencanaTanggal : 15 September 2014
Operator :Asisten I : dr. RatnaPerawat Instrumen: Zr.Eka
dr. H. Rizki, Sp. OGAsisten II : Zr. SuciSirkulasi:
Ahli Anestesi :Asisten Anestesi : Dr. JayaZr. DitaJenis Anestesi : combined
dr. Hj. Hayati, Sp. Andr. Dady Sp.AnObat Anestesi : O2 + N2O+ ISO
Diagnosa Pra-Bedah : G1P0A0 gravida Aterm + CPDIndikasi Operasi :CPD
Diagnosa Pasca bedah : P1A0 Partus Maturus d/ SC ai/ CPDJenis Operasi : SCTP + IUD
Kategori Operasi : Besar
Disinfeksi dengan : Povidone IodineJaringan yang di eksisi : Tidak dikirim PA
Laporan Operasi Lengkap :
Dilakukan tindakan a dan antiseptic di daerah abdomen dan sekitarnya. Dilakukan insisi mediana inferior sepanjang 10 cm. Setelah peritoneum dibuka, tampak dinding uterus. Plika vesikouterina disisihkan ke bawah, disayat melintang. Kandung kemih disisihkan ke bawah dan ditahan dengan retraktor abdomen. SBR disayat konkaf, bagian tengahnya ditembus oleh jari penolong dan diperlebar ke kanan & kiri. Jam 09.55 lahir bayi perempuan dengan meluksir kepala.BB 3060 gram APGAR 1= 5 5= 8PB 49 cm Disuntikkan Oksitosin 10 IU Intramural. Kontraksi baik. Jam 10.40 lahir palsenta dengan tarikan ringan pada tali pusat.B 500 gram Ukuran 25x15x10 cm SBR dijahit lapis demi lapis. Lapisan pertama dijahit secara jelujur interloking Sebelum lapisan pertama dijahit seluruhnya, dipasang IUD CUT 380K Lapisan ke-2 dijahit secara jelujur. Setelah yakin tidak ada perdarahan, dilakukan reperitonealisasi dengan peritoneum kandung kencing hingga menutupi uterus. Perdarahan dirawat. Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah. Fascia dijahit dengan PGA No 1, kulit dijahit secara subkutikular. Perdarahan selama operasi 400 cc Diuresis selama operasi 200 cc
FOLLOW UPTANGALJAMCATATANINSTRUKSI
15-09-14
Instruksi Post Operasi
Pasien Puasa Hinggan BU (+) Cek Hb Post operasi IVFD RL: D5% 2:1 Cefotaxim 2x1 gr IV Metronidazol 3x500 mg IV Kaltropen 2x100 mg Supp
Laboratorium tanggal 15-9-14Nama TestHasilUnitNilai Normal
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin13.6g/dL12.0-16.0
Hematokrit37%35-47
Leukosit11.990/mm33.500-10.600
Trombosit124.000/mm3150.000-440.000
Eritrosit4.41Juta//mm33.6-5.6
TANGALJAMCATATANINSTRUKSI
16-1-14S/nyeri luka operasi, panas badan Cefotaxim 2x1 gr IV Metronidazol 3x500 mg IV Kaltropen 2x10 gr Supp Paracetamol 3X500 mg Mobilisasi Aff Cathehter
O/KUCM
T100/60 mmHg
N100 x/menit
R20 x/menit
S37.9o C
POD IMataCa -/- Si -/-
ASI+/+
AbdomenDatar Lembut
TFU1 jari pusat
Lokhia+
LOTertutup perban, Rembesan (+) minimal
BAB/BAK-/Diuresis 100 cc
Hb post Op13,6 g/dL
A/P1A0 Partus Maturus d/ SC ai/ CPD
TANGALJAMCATATANINSTRUKSI
17-9-14
POD IIS/Ngilu bekas luka operasi Cefadroxyl 2x500 mg p.o Metronidazol 3x500 mg p.o As. Mefenamat 3x500mg GV Aff infus
O/KUCM
T90/60 mmHg
N80x/menit
R22x/menit
S36o C
MataCa -/- Si -/-
ASI+/+
AbdomenDatar Lembut
TFU1 jari pusat
LOKering terawat
Lokhia+
ASI+/+
BAB/BAK-/+
A/P1A0 Partus Maturus d/ SC ai/ CPD
TANGALJAMCATATANINSTRUKSI
18-9-14
POD IIIS/- Cefadroxyl 2x500 mg p.o Metronidazol 3x500 mg p.o As. Mefenamat 3x500mg Boleh pulang
O/KUCM
T110/80 mmHg
N76x/menit
R20x/menit
S36.3o C
MataCa -/- Si -/-
ASI+/+
AbdomenDatar Lembut
TFUSepusat
LOKering terawat
Lokhia+
BAB/BAK-/+
A/P1A0 Partus Maturus d/ SC ai/ CPD
PERMASALAHAN1. Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini?1. Apakah pengelolaan kasus ini sudah tepat?1. Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?
PEMBAHASAN1. Penegakkan diagnosis pada kasus ini.Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.Ukuran Panggul0. Pintu Atas PanggulPintu atas panggul dibentuk oleh promontorium corpus vertebra sacrum, linea innominata, serta pinggir atas simfisis. Konjugata diagonalis adalah jarak dari pinggir bawah simfisis ke promontorium, Secara klinis, konjugata diagonalis dapat diukur dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan menyusur naik ke seluruh permukaan anterior sacrum, promontorium teraba sebagai penonjolan tulang. Dengan jari tetap menempel pada promontorium, tangan di vagina diangkat sampai menyentuh arcus pubis dan ditandai dengan jari telunjuk tangan kiri. Jarak antara ujung jari pada promontorium sampai titik yang ditandai oleh jari telunjuk merupakan panjang konjugata diagonalis. Konjugata vera yaitu jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium yang dihitung dengan mengurangi konjugata diagonalis 1,5 cm, panjangnya lebih kurang 11 cm. Konjugata obstetrika merupakan konjugata yang paling penting yaitu jarak antara bagian tengah dalam simfisis dengan promontorium, Selisih antara konjugata vera dengan konjugata obstetrika sedikit sekali.
Gambar 1 Diameter pada Pintu Atas Panggul0. Panggul Tengah (Pelvic Cavity)Ruang panggul ini memiliki ukuran yang paling luas. Pengukuran klinis panggul tengah tidak dapat diperoleh secara langsung. Terdapat penyempitan setinggi spina isciadika, sehingga bermakna penting pada distosia setelah kepala engagement. Jarak antara kedua spina ini yang biasa disebut distansia interspinarum merupakan jarak panggul terkecil yaitu sebesar 10,5 cm. Diameter anteroposterior setinggi spina isciadica berukuran 11,5 cm. Diameter sagital posterior, jarak antara sacrum dengan garis diameter interspinarum berukuran 4,5 cm.0. Pintu Bawah Panggul Pintu bawah panggul bukanlah suatu bidang datar namun terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama yaitu garis yang menghubungkan tuber isciadikum kiri dan kanan. Pintu bawah panggul yang dapat diperoleh melalui pengukuran klinis adalah jarak antara kedua tuberositas iscii atau distansia tuberum (10,5 cm), jarak dari ujung sacrum ke tengah-tengah distensia tuberum atau diameter sagitalis posterior (7,5 cm), dan jarak antara pinggir bawah simpisis ke ujung sacrum (11,5 cm).
Gambar 2 Pelvis wanita dewasa menunjukkan diameter interspinosus panggul tengah. Terdapat juga diameter anteroposterior dan diameter transversalis.Gambar 3 Pelvic outlet
0. Panggul SempitDistosia adalah persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Distosia dapat disebabkan oleh kelainan pada servik, uterus, janin, tulang panggul ibu atau obstruksi lain di jalan lahir. Kelainan ini oleh ACOG dibagi menjadi tiga yaitu3. Kelainan kekuatan (power) yaitu kontraktilitas uterus dan upaya ekspulsif ibu.0. Kelainan his : inersia uteri / kelemahan his0. Kekuatan mengejan yang kurang misalnya pada hernia atau sesak nafas.3. Kelainan yang melibatkan janin (passenger), misalnya letak lintang, letak dahi, hidrosefalus.3. Kelainan jalan lahir (passage), misalnya panggul sempit, tumor yang mempersempit jalan lahir.
Pola Persalinan Kriteria Diagnostik Penanganan yang dianjurkan Penanganan Khusus
Panggul dengan ukuran normal tidak akan mengalami kesukaran kelahiran pervaginam pada janin dengan berat badan yang normal. Ukuran panggul dapat menjadi lebih kecil karena pengaruh gizi, lingkungan atau hal lain sehingga menimbulkan kesulitan pada persalinan pervaginam. Panggul sempit yang penting pada obstetric bukan sempit secara anatomis namun panggul sempit secara fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Selain panggul sempit dengan ukuran yang kurang dari normal, juga terdapat panggul sempit lainnya. Panggul ini digolongkan menjadi empat, yaitu:1. Kelainan karena gangguan pertumbuhan intrauterine: panggul Naegele, panggul Robert, split pelvis, panggul asimilasi.1. Kelainan karena kelainan tulang dan/ sendi: rakitis, osteomalasia, neoplasma, fraktur, atrofi, nekrosis, penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi sakrokoksigea.1. Kelainan panggul karena kelainan tulang belakang: kifosis, skoliosis, spondilolistesis.1. Kelainan panggul karena kelainan pada kaki: koksitis, luksasio koksa, atrofi atau kelumpuhan satu kaki.Klasifikasi panggul sempit :1. Kesempitan pintu atas panggul1. Kesempitan bidang tengah1. Kesempitan pintu bawah panggul
Kriteria diagnosis :1. Kesempitan pintu atas pangulPanggul sempit relatif: Jika konjugata vera > 8,5-10 cmPanggul sempit absolut : Jika konjugata vera < 8,5 cm1. Kesempitan panggul tengahBidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan spina os ischii dan memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke-4 dan ke-5.Ukuran yang terpenting dari bidang ini ialah:1. Diameter transversa (diameter antara kedua spina) 10,5 cm.1. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-5 11,5 cm.1. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antara kedua spina ke pertemuan sacral ke-4 dan ke-5 5 cm.Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis harus diukur secara rontgenologis. Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika :1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang (10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm).1. Diameter antara spina kurang dari 9 cm .1. Spina ischiadica sangat menonjol.1. Dinding samping panggul konvergen.1. Sacrum lurus atau konveks.1. Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.1. Kesempitan pintu bawah panggulBila arcus pubis