Carsinoma Mamae

11
A. Carsinoma Mamae 1. Pengertian Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan mammae yang tidak normal / abnormal yang terbatas yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ke tempat sekitar jaringan mammae yang banyak mengandung banyak pembuluh limfa dan meluas dengan cepat dan segera bermetastase. Penyakit kanker payudara / mammae adalah penyakit keganasan yang berasal dari struktur parnchim payudara. Paling banyak berasal dari epitel duktus laktiferus (70%), epitel lobulus (10%) sisanya sebagian kecil mengenai jaringan oot dan dan kulit payudara. Kanker payudara / mammae tumbuh lokal ditempat semula, lalu selang beberapa waktu menyebar melalui saluran limfe (penyebaran sitemik) ke organ vital lain seperti paru- paru, tulang, hati, otak dan kulit. 2. Etiologi Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu : a. Tinggi melebihi 170 cm Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. b. Masa reproduksi yang relatif panjang (1) Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun. (2) Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)

Transcript of Carsinoma Mamae

Page 1: Carsinoma Mamae

A. Carsinoma Mamae

1. Pengertian

Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan mammae yang tidak normal / abnormal yang terbatas yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ke tempat sekitar jaringan mammae yang banyak mengandung banyak pembuluh limfa dan meluas dengan cepat dan segera bermetastase.

Penyakit kanker payudara / mammae adalah penyakit keganasan yang berasal dari struktur parnchim payudara. Paling banyak berasal dari epitel duktus laktiferus (70%), epitel lobulus (10%) sisanya sebagian kecil mengenai jaringan oot dan dan kulit payudara. Kanker payudara / mammae tumbuh lokal ditempat semula, lalu selang beberapa waktu menyebar melalui saluran limfe (penyebaran sitemik) ke organ vital lain seperti paru-paru, tulang, hati, otak dan kulit.

2. Etiologi

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :

a. Tinggi melebihi 170 cmWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker

payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.

b. Masa reproduksi yang relatif panjang(1) Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.(2) Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)

c. Wanita yang belum mempunyai anakLebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama

dibandingkan wanita yang sudah punya anak.d. Kehamilan dan menyusui

Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui.e. Wanita gemuk

Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.f. Preparat hormon estrogen

Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.g. Faktor genetic

Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara.

Page 2: Carsinoma Mamae

3. Anatomi fisiologia. Anatomi payudara

Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis.

b. Fisiologi payudaraPayudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan

pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.

Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang.

Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.

Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.

4. PatofisiologiKanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung pada

jaringan payudara yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah masa menopause (postmenopause). Respon dan prognosis penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya lainnya.

Beberapa tumor yang dikenal sebagai “estrogen dependent” mengandung reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan pertumbuhannya dirangsang oleh

Page 3: Carsinoma Mamae

estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jarngan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran tumor “Estrogen Receptor Assay (ERA)” pada jaringan lebih tinggi dari kanker-kanker payudara hormone dependent. Kanker-kanker ini memberikan respon terhadap hormone treatment (endocrine chemotherapy, oophorectomy, atau adrenalectomy).

5. Gejala klinikGejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat benjolan di payudara yang

nyeri maupun tidak nyeri, keluar cairan dari puting, ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama, rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting, pembengkakan lokal. Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar payudara.

6. Klasifikasi dan Stadium kanker payudara

a. Klasifikasi kanker payudara1) Tumor primer (T)

a) Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan

b) To : Tidak terbukti adanya tumor primer

c) Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor

d) T1 : Tumor < 2 cm T1a : Tumor < 0,5 cm T1b : Tumor 0,5 – 1 cm T1c : Tumor 1 – 2 cm

e) T3 : Tumor diatas 5 cm

f) T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit.

T4a : Melekat pada dinding dada T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit T4c : T4a dan T4b T4d : Mastitis karsinomatosis

2) Nodus limfe regional (N)

a) Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan

b) N0 : Tidak teraba kelenjar axial

c) N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.

d) N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya.

Page 4: Carsinoma Mamae

e) N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral

3) Metastas jauh (M)

a) Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan

b) M0 : Tidak ada metastase jauh

c) M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

b. Stadium kanker payudara

1) Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.

2) Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN

3) Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN

4) Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh

5) Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.

6) Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

7. Pemeriksaan diagnostika. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari

payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.b. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.c. CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada

organ laind. Sistologi biopsi aspirasi jarum haluse. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor

pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

8. PencegahanPerlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan

di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

Page 5: Carsinoma Mamae

a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.c. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan

sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.

e. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan

9. Penanganana. Pembedahan

Terapi bedah bertujuan kuratif dan poliatifJenis terapi : lokal / loko regionalJenis terapi : terapi utama / terapi tambahanPrinsip terapi kuratif bedahPengangkatan sel kanker secara kuratif dapat dilaksanakan dengan cara :

1) Modifed radikal mastektomi2) Breast conversing treatment (BCT) ± rekonstruksi payudara3) Tumorektomi / Lumpektomi / kuadran tektomi / parsial mastektomi ± diseksi

oxsilaPengobatan bedah kuratif dilakukan pada kanker payudara dini (stadium 0, I, dan II), dan pengobatan paliatif bedah adalah dengan mengangkat kanker payudara secara makroskopis dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopis dan biasanya dilakuakan pada stadium II dan IV dan juga untuk mengurangi keluhan-keluhan penderita baik pendarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus.

Tipe – tipe pembedahan untuk membuang ca mammae :1) Lympectomy :

Pembuangan sederhana benjolan tumor.2) Mastektomi parsial :

Page 6: Carsinoma Mamae

Pembuangan tumor dan 2,5 – 7,5 cm (1 sampai 3 inci) jaringan sekitarnya ubcutaneous.

3) Mastektomy :Pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara. Meninggalkan / membiarkan kulit, aerola dan memasukkan puting (intact).

4) Mastectomy sederhana :Menghilangkan seluruh payudara tapi tidak dengan nodus oxillary.

5) Modifikasi mastectomy radikal :Menghilangkan seluruh payudara ( dengan atau tanpa pectoralis minor) menghilangkan beberapa axilla lympa nodes.

6) Mastectomy radikal :Menghilangkan seluruh payudara, acillary lympa nodes, pectorolis muscle (besar atau kecil), dan lemah dan fasia yang berdekatan dengan pembedahan.

b. Non pembedahan

1) Radio terapiPengobatan radioterapi adalah untuk pengobatan lokal / loko regional yang sifatnya bisa kuratif datau paliatif. Radioterapi dapat merupakan terapi utama. Misalnya pada operasi BCT dan kanker payudara stadium lanjut III. Sebagai terapi tambahan / adjuvan biasanya diberikan bersama dengan terapi bedah dan kemoterapi pada kanker stadium I, II, dan III A. Pengobatan kemoterapi biasanya mono faramasi / mono terapi.

2) Hormon terapi

Pengobatan hormon terapi untuk pengobatan sistemik unuk meningkatkan survival, yaitu dengan pemberian anti esterogen. Pemberian hormon aromatase inhibitas, anti Gn RH, ovorektomi. Pemberian hormon ini sebagai adjuvan stadium I, II, III, IV terutama pada pasien yang reseptor hormon positif, hormon terapi dapat juga digunakan sebagai terapi Pravelensi kanker payudara.

3) Terapi paliatif dan pain

Terapi paliatif untuk dapat dikerjakan sesuai keluahan pasien. Untuk tujuan perbaikan kualitas hidup. Dapat bersifat medika mentosa. Paliatif (pemberian obat-obat paliatif) dan non medika mentosa (radiasi paliatif dan pembedahan paliantif).

4) Immunoterapi dan ioterapi

Sampai saat ini penggunaan immunoterapi seperti pemberian interferon, modified molekuler, biologi agent masih bersifat teratas sebagai terapi adjuvan untuk mendukung keberhasilan pengobatan- pengobatan lainnya.

Page 7: Carsinoma Mamae

Pengobatan bioterapi dengan rekayasa genetika untuk mengoreksi mutasi genetik untuk mengoreksi mutasi masih dalam penelitian.

5) Rehabilitas fisik dan psikis

Penderita kanker payudara sebaiknya setelah mendapatkan pengobatan konvensional seperti pembedahan, Penyinaran, kemoterapi. Sebaiknya dilaksanakan rehabilitasi fisik untuk mencegah timbulnnya komplikasi akibat treatment tersebut. Rehabilitasi psikis juga digunakan untuk mendorong semangat hidup yang lebih baik.

6) Kemoterapi

Pengobatan kemoterapi adalah pengobatan sistemik yang menggunakan obat-obat sitostatika malalui aliran sistemik. Sebagai terapi pada kanker stadium lanjut (stadium III B dan IV) dan sebagai terapi tambahanPada kasus karsinoma mammae dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan pengangkatan mammae (mastektomi). Pengankatan tergantuang sejauh mana pertumbuhan dan penyebarannya dipilih berdasarkan stadiumnya dan chemoterapy.

B. Perioperatif pada Pasien Carsinoma Mamae

C. Asuhan Keperawatan