Candidiasis

2
G. PENATALAKSANAAN 1. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium: a) pH vagina pada pasien dengan VVC biasanya normal (<4.5). Bila lebih dar 4.7biasanya mengindikasikan bacterial vaginosis, trichomoniasis atau mized infection. b) Kultur kulit, untuk memastikan penyebab infeksi. c) Pemeriksaan mikroskopik dengan goresan kulit menggunakan kalium hidroksida untuk identifikasi hyphae (spora dan filamen jamur) d) Pemeriksaan dengan sinar UV (lampu wood) dapat mengidenifikasi infeksi jamur.Spora memancarkan cahaya biru-hijau dengan penyinaran ini. Anamnesis disertai temuan klinis dan pemeriksaan mikroskopik sudah memedai untuk menegakkan diagnosis kandidiasis pada sebagian besar pasien. Pemeriksaan mikroskopissekret vagina dengan larutan KOH 10% akan emperlihatkan hifa bercabang dan pembentukantunas (budding) khas kandidiasis. Pemeriksaan ini bersifat diagnostik pada 65 % samapai85% perempuan simtomatik (Sobel. 1999). Selama infeksi kandida, vagina mempertahankanpH normal 4.0 sampai 4,5. pada perempuan simtomatik, dan pada semua perempuan dengankandidas rekuren, harus dilakukan biakan vagina apabila hasil 2. Pemeriksaan fisik a. Lesi oral berbentuk flak putih dan rapuh yang melekat di lidah, mukosa pipi, gingivaldan palatum. b. Lesi kulit ditandai dengan terlihatnya pupula eritematosa, pistula dan sisik, sering pada lipat kulit (ketiak, lipat paha, bawah payudara, sudut mulut, dan lipat kuku) disertai dengan gatal. Penderita mengeluhkan kemaluan sangat gatal, kdang- kadang sukar tidur dan terdapat banyak bekas garukan. Sekresi seperti susu kental dan warna putih kekuningan secret tidak berbau. Seringkali terdapat disuri yang khas yaitu suami yang mengeluh preputium atau glanspenisnya gatal sekali pada pemeriksaan hapusan terlihat jamur. Seringkali ditemukan adanya

description

Kulit

Transcript of Candidiasis

Page 1: Candidiasis

G. PENATALAKSANAAN1. Pemeriksaan Diagnostik     Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium:a) pH vagina pada pasien dengan VVC biasanya normal (<4.5). Bila lebih dar 4.7biasanya mengindikasikan bacterial vaginosis, trichomoniasis atau mized infection. b) Kultur kulit, untuk memastikan penyebab infeksi.c) Pemeriksaan mikroskopik dengan goresan kulit menggunakan kalium hidroksida untuk identifikasi hyphae (spora dan filamen jamur)d) Pemeriksaan dengan sinar UV (lampu wood) dapat mengidenifikasi infeksi jamur.Spora memancarkan cahaya biru-hijau dengan penyinaran ini.

           Anamnesis disertai temuan klinis dan pemeriksaan mikroskopik sudah memedai untuk menegakkan diagnosis kandidiasis pada sebagian besar pasien. Pemeriksaan mikroskopissekret vagina dengan larutan KOH 10% akan emperlihatkan hifa bercabang dan pembentukantunas (budding) khas kandidiasis. Pemeriksaan ini bersifat diagnostik pada 65 % samapai85% perempuan simtomatik (Sobel. 1999). Selama infeksi kandida, vagina mempertahankanpH normal 4.0 sampai 4,5. pada perempuan simtomatik, dan pada semua perempuan dengankandidas rekuren, harus dilakukan biakan vagina apabila hasil

2. Pemeriksaan fisik  a. Lesi oral berbentuk flak putih dan rapuh yang melekat di lidah, mukosa pipi, gingivaldan palatum. b. Lesi kulit ditandai dengan terlihatnya pupula eritematosa, pistula dan sisik, sering pada lipat kulit (ketiak, lipat paha, bawah payudara, sudut mulut, dan lipat kuku) disertai dengan gatal.

          Penderita mengeluhkan kemaluan sangat gatal, kdang-kadang sukar tidur dan terdapat banyak bekas garukan. Sekresi seperti susu kental dan warna putih kekuningan secret tidak berbau. Seringkali terdapat disuri yang khas yaitu suami yang mengeluh preputium atau glanspenisnya gatal sekali pada pemeriksaan hapusan terlihat jamur. Seringkali ditemukan adanya faktor predisposisi seperti Diabetes Melitus, pemakaian antibiotika yang lama, defisiensivitamin, pemakaian hormon kortikosterid dan kontrasepsi oral.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG           Dalam menegakkan diagnosis kandidiasis, maka dapat dibantu dengan adanyapemeriksaan penunjang, antara lain :

1. Pemeriksaan langsung

Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 % atau denganpewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

2. Pemeriksaan biakan

Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol ) untuk mencegah pertumbuhan bakteri.Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 C, koloni tumbuh

Page 2: Candidiasis

setelah 24-48jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.