CA MAMMAE
-
Upload
rizky-erizka -
Category
Documents
-
view
8 -
download
2
description
Transcript of CA MAMMAE
CA MAMMAE
PENDAHULUAN
Ca mammae pada wanita menduduki peringkat ke2 setelah ca serviks uteri. Kurva insidennya naik terus
sejak usia 30 tahun. Ca ini jarang sekali ditemukan pada usia dibawah 20 tahun. Insiden tertinggi usia 45-
66 tahun. Insiden ca mammae pada laki2 hanya 1%
ANATOMI
Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Batas - batas payudara yang tampak dari luar :
Superior : iga II atau III
Inferior : iga VI atau VII
Medial : pinggir sternum
Lateral : garis aksilaris anterior
2. Batas – batas payudara yang sesungguhnya :
Superior : hampir sampai ke klavikula
Medial : garis tengah
Lateral : m. latissimus dorsi
Payudara terdiri dari berbagai struktur :
- Parenkim epitelial
- Lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening
- Otot dan fascia
Vaskularasi payudara
1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari :
a. Cabang – cabang perforantes a. mammaria interna
Memberi perdarahan tepi medial glandula mamma.
b. Rami pektoralis a. thorako – akromialis
Mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c. A. thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) cabang dari A. axillaris
Mendarahi bagian lateral payudara
d. A. thorako – dorsalis
Mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. Pada tindakan radikal
mastektomi perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol,
sehingga daerah ini dinamakan “the bloody angle”
2. Vena
Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena :
a. Cabang – cabang perforantes v. mammaria interna
Merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara.
b. Cabang – cabang v. aksilaris
c. Vena – vena kecil yang bermuara pada v. interkostalis
Sistem limfatik payudara
1. Pembuluh getah bening
a. Pembuluh getah bening aksila
Mengalirkan getah bening dari daerah – daerah sekitar areola mamma, kwadran
lateral bawah dan kwadran lateral atas payudara. 75% aliran limfe ke daerah ini.
b. Pembuluh getah bening mammaria interna
Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara.
c. Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kwadran medial bawah payudara.
2. Kelenjar – kelenjar getah bening
a. KGB mammaria eksterna
KGB ini dibagi dalam 2 kelompok :
- Kelompok superior : terletak setinggi interkosta II – III
- Kelompok inferior : terletak setinggi interkosta IV – V – VI
b. KGB skapula
c. KGB sentral (central nodes)
Terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak, merupakan KGB yang relatif paling
mudah diraba. KGB ini adalah kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak
jumlahnya.
d. KGB interpektoral (rotter’s nodes)
e. KGB v. aksilaris
f. KGB subklavikula
Merupakan kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya.
g. KGB prepektoral
KGB ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang – kadang terletak di bawah kulit
atau di dalam jaringan payudara kwadran lateral atas disebut prepektoral karena
terletak di atas fasia pektoralis.
h. KGB mammaria interna
FACTOR RESIKO/ETIOLOGI
1. Keluarga
Resiko 2-3x lebih besar pada wanita yang ibu atau saudara kandungnya menderita ca
mammae. Dan lebih besar lagi jika ibu ato saudara kandungnya menderita ca yang
bilateral atau pramenopause
2. Usia
Insiden menurut usia naik sejalan dengan meningkatnya umur
3. Patologi
Dysplasia atau kelainan fibrokistik tertentu dan pernah menderita ca mammae pada sisi
lain.
4. Hormone
Pertumbuhan ca mammae dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan hormone.
Manarke yang cepat dan menopause yang lambat meningkatkan resiko ca mammae.
GAMBARAN KLINIK
Gambaran yang dapat ditemukan antara lain:
1. Benjolan mammae, baik yang nyeri & tidak nyeri
Benjolan ganas yang kecil susuh dibedakan dengan benjolan tumor jinak. Benjolan ganas
melekat pada jaringan sekitarnya, kalau besar perlekatannya lebih jelas. Konsistensinya
keras. Nyeri yang muncul tidak tergantung pada daur menstruasi.
Benjolan pada awal penyakit bias teraba sebagai massa lunak, berbatas tegas, mudah
digerakkan dan bentuknya bulat. Pada keadaan lanjut, teraba massa yang besar, keras,
tidak berbatas tegas, irregular, udem pada kulit diatasnya (peau d`orange)
2. Pengeluaran cairan dari putting susu, baik berwarna hijau ataupun hemoragik
3. Perubahan mammae seperti retraksi, udem setempat, seperti kulit jeruk, bercawak,
atau ulkus.
4. Putting susu yang eritema, mengeras dan asimetris atau retraksi, meninggi dan melipat
5. Vena superficial yang melebar, tanda2 invasi ke kulit ex: ulserasi
6. Benjolan ca mammae di kiri lebih banyak daripada dikanan
7. Lokasi terbanyak berada di kuadran lateral atas ±60%
DIAGNOSIS
Pemeriksaan klinis
Anamnesis
1. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
o Benjolan
o Kecepatan tumbuh
o Nyeri
o Nipple discharge
o Nipple retraksi dan sejak kapan
o Krusta pada areola
o Perubahan warna kulit
o Benjolan ketiak
o Edema lengan
o Kelainan kulit: venektasi, peau d` orange, ulserasi
2. Factor resiko
o Usia pasien
o Usia melahirkan anak pertama
o Punya anak atau tidak
o Riwayat menyusui
o Riwayat menstruasi: menarke pada usia berapa, keteraturan siklus haid, usia
menopause
o Riwayat pemakaian obat hormonal
o Riwayat keluarga yang pernah ca mammae atau ca lain
o Riwayat pernah operasi tumor mammae atau tumor ginekologi
o Riwayat radiasi pada dinding dada
3. Keluhan ditempat lain yang berhubungan dengan metastasis
o Tulang(vertebre, femur) : nyeri tulang, fraktur patologis
o Hepar : rasa penuh diulu hati, ikterus obstruktif
o Paru dan pleura : batuk dan sesak
o Otak : sakit kepala hebat, mual muntah, paresis dan paraplegia
Pemeriksaan fisik
1. Status generalis : cantumkan “performance status/ karnofsky status”
2. Status lokalis
Inspeksi
Duduk tegak dengan tangan disisi tubuh
Dinilai:
1. Ukuran mammae
2. Kesimetrisan
3. Perubahan warna kulit
4. Ulserasi
5. Kulit berlekuk
6. Edema
7. Retraksi mammae
8. Deformitas
Tangan diangkat tegak lurus keatas dan turun ke bawah
Dinilai :
1. Fiksasi kulit atau papilla mammae
2. Axilla, untuk melihat pembengkakan limfonoduli atau infeksi superfisial
Maneuver kontraksi m. pektoralis dengan kedua lengan menekan pinggang dan
penderita duduk
Dinilai :
1. Mammae yang kena ca tampak lebih menonjol daripada yang normal
2. Daerah kulit yang melekuk (dimpling) atau terfixir akan terlihat lebih jelas
Palpasi
Pada palpasi dan inspeksi dapat ditemukan
1. Pemeriksaan pada ke2 payudara, kanan dan kiri
2. Massa tumor : lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan batas tumor,
jumlah tumor, terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m.pektoralis
dan dinding dada
3. Perubahan kulit : kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, ulserasi, peau
d`orange
4. Putting susu : tertarik (retraksi), erosi, krusta, discharge
5. Status KGB : jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir. Dilihat pada KGB axial,
infraklavikula, supraklavikula
6. Daerah2 yang dicurigai terkena metastasis: lokasinya beserta gejala seperti diatas
Pemeriksaan penunjang
1. Diharuskan (recommended)
Mammografi
Foto torak
USG payudara : hanya untuk membedakn massa tersebut padat atau cair
USG hepar : untuk metastasisnya
Indikasi mammografi :
- Evaluasi benjolan yang diragukan atau perubahan samar pada payudara
- Mammae kontralateral, jika (pernah) ada ca payudara
- Mencari ca primer jika ada metastasis tapi sumbernya tidaak diketahui
- Penapisan ca mammae pada resiko tinggi
- Penapisan sebelum ada tindak bedah plastic atau kosmetik
2. Optional (atas indikasi)
- Bone scanning atau bone survey (jika sitologi atau klinis sangat mencurigai pada lesi
>5cm
- CT SCAN
Pemeriksaan histopatologi
Dilakukan dengan potongan beku dan atau paraffin. Bahan pemeriksaan diambil melalui :
1. Core biopsy
2. Biopsy eksisional
3. Biopsy insisional, untuk tumor yang operable dengan ukuran > 3cm sebelum operasi
defenitif dan inoperable
4. Spesimen mastektomi harus diseratai dengan KGB
TATALAKSANA
Sebelum melakukan terapi pada ca mammae, harus ditentukan terlebih dahulu diagnosis klinis,
histopatologi dan tingkat penyebarannya. Diagnosis klinis harus sama dengan diagnosis histopatologi.
Tujuan dari terapi:
1. Mencegah metastase
2. Mencegah residif local
3. Mencegah operasi yang ekstensif (operasi yang sangat luas, padahal tidak dibutuhkan)
Klasifikasi penyebaran menurut TNM
Klasifikasi TNM kanker payudara :
Tx : tumor primer tidak dapat di tentukan
TIS : karsinoma in situ dan penyakit Paget pada papilla tanpa teraba tumor
To : tidak terbukti adanya tumor primer
T1 : tumor < 2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor > 5 cm
T4 : Tumor dengan penyebaran langsung ke dinding torak atau ke kulit dengan tanda udem, tukak, peau
atau d’ orange
Nx : pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
No : tidak teraba pembesaran kelenjar aksilla
N1 : teraba pembesaran kelenjar aksilla homolateral yang tidak melekat
N2 : teraba pembesaran kelenjar aksilla homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada
jaringan sekitarnya.
N3 : terdapat pembesaran kelenjar mammaria interna homolateral
Mx : metastasis jauh tidak dapat ditentukan
Mo : tidak ada metastasis jauh
M1 : terdapat metastasi jauh, termasuk ke kelenjar supraklavikula
Stadium kanker payudara
Stadium I : tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot
pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksilla
Stadium II : tumor dengan diameter < 2 cm, dengan metastasis aksilla.
Atau tumor dengan ukuran diameter 2-5 cm, dengan /tanpa metastasis aksilla
Stadium IIIa : tumor dengan diameter > 5 cm, tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan/tanpa
metastasis aksilla yang masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis aksilla yang
melekat
Stadium IIIb : tumor dengan metastasis infra atau supra klavikula atau tumor yang telah menginfiltrasi
kulit atau dinding torak
Stadium IV : tumor dengan metastasis jauh
Macam-macam terapi yang dapat diberikan:
1. Operasi
BCS (breast conserving surgery)
Simple mastektomi
Radikal mastektomi modifikasi
Radikal mastektomi
2. Radiasi
Primer
Adjuvant
Paliatif
3. Hormonal
Ablative: bilateral ovarektomi
Additive: tamoxifen
Optional: aromatase inhibitor dan GnRH
4. Kemoterapi
- Harus dikombinasi
Terapi ca mammae stadium 0
- Yang dilakukan : BCS dan mastektomi radikal
- Terapi defenitif tergantung pada : pemeriksaan histopatologi dan lokasi melalui
pemeriksaan imaging
- Indikasi BCS : ukuran tumor 3cm, pasien ingin mempertahankan payudaranya
Terapi ca mammae stadium dini/operabel
- Dilakukan : BCS, mastektomi radikal, mastektomi modifikasi
- Ditambah dengan terapi adjuvant, dapat berupa : radiasi, kemoterapi, terapi hormonal
- Pemberian terapi adjuvant, tergantung pada ada atau tidak kelenjar limfa yang terkena dan
usia pre menopause atau post menopause
Terapi ca mammae local lanjut (locally advanced)
- Dapat dilakukan
a. Operable locally advanced : simple mastektomi + radiasi kuratif + kemoterapi
adjuvant + terapi hormonal
b. Inoperable locally advanced :
Radiasi kuratif + kemoterapi +hormonal terapi
Radiasi + operatif + kemoterapi + terapi hormonal
Kemoterapi neo adjuvant + operasi + kemoterapi + radiasi + terapi hormonal
Terapi ca mammae lanjut metastase jauh
- Terapi paliatif
- Terapi primernya : kemoterapi + terapi hormonal
- Terapi lokoregional (radiasi atau bedah) jika diperlukan
Follow up setelah operasi
- Thn 1 dan 2 : kontrol tiap 2 bln
- Thn 3-5 : kontrol tiap 3 bln
- Setelah 5 thn : kontrol tiap 6 bln
- Pem. Fisik : tiap kali control
- Foto thorak : tiap 6 bln
- Lab, marker : tiap 2-3 bln
- Mammografi kontralateral : tiap thn atau ada indikasi
- USG abdomen/hepar : tiap 6 bln atau ada indikasi
- Bone scanning : tiap 2 thn atau ada indikasi
Daftar pustaka
Buku ajar ilmu bedah de jong
Protocol peraboi 2003
Kumpulan catatan kuliah ilmu bedah
Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang terdapat di payudara. Benjolan berasal dari
jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini
disebut sebagai tumor campur (mix tumor). Tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur
kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri tapi terkadang dirasakan nyeri bila ditekan. Fibroadenoma
ini dapat digerakkan dengan mudah karena tumor ini berkapsul, sering disebut sebagai “breast mouse”.
Etiologi dan Epidemiologi
Penyebab pasti FAM masih belum dapat diungkapkan sampai sekarang, namun diketahui
bahwa peranan hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan FAM. Ukuran FAM dapat
berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Pertumbuhannya bisa cepat sekali selama
kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. Pada masa
adolesens, FAM bisa terdapat dalam ukuran yang besar.
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar 20
tahun. Berdasarkan laporan NSW Breast Cancer Institute, FAM umumnya terjadi pada wanita dengan
usia 21-25 tahun, kurang dari 5 % terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9 %
populasi wanita terkena fibroadenoma. Kejadian FAM dapat pula terjadi pada wanita dengan usia yang
lebih tua atau bahkan setelah menopause tetapi dengan jumlah kejadian yang lebih kecil.
Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan
mammography atau ultra sound, dan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH). Pada pemeriksaan fisik dokter
akan memeriksa benjolan yang ada dengan mempalpasi pada daerah tersebut, dari palpasi dapat
diketahui apakah mobil atau tidak, konsistensi yang kenyal, dll. Mammography digunakan untuk
membantu diagnosis, sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70
tahun. Wanita usia muda digunakan ultrasound karena FAM pada wanita muda tebal, sehingga tidak
terlihat dengan baik bila menggunakan mammography
Terapi
Terapi untuk FAM tergantung dari beberapa hal sebagai berikut : ukuran, terdapat rasa nyeri
atau tidak, usia pasien, hasil biopsi. Fibrodenoma mammae dapat diterapi dengan operasi pengangkatan
tumor (ekstirpasi) terutama kalau besarnya lebih dari 2 cm, biasanya dilakukan general anastesi. Tumor
ini dapat semakin besar oleh karena itu harus diangkat. Operasi ini tidak akan merubah bentuk
payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.