C1-skenario 14

Click here to load reader

download C1-skenario 14

of 23

description

ghghghhg

Transcript of C1-skenario 14

PowerPoint Presentation

Sindrom Steven-Johnson Akibat Alergi Obat dan Cara PenganannyaNama Kelompok C1 :Francisca Noveliani 102013016Agnes 102013068Hendra Susanto 102013188Dewi Suryanti 102013198Stevany Roselim 102013318Kevin Desmon Pratama 102013393Elike Oktorindah Pamilangan 102013412Nurfarahin Binti Mustafa - 102013529Skenario 14Anak laki-laki 13 tahun dirawat di RS dengan keluhan melepuh pada kedua lengan, badan atas, bokong, dan kedua paha setelah minum obat sejak 2 hari yang lalu.

Rumusan MasalahAnak laki-laki 13 tahun melepuh pada kedua lengan, badan atas, bokong, dan kedua paha setelah minum obat sejak 2 hari Mind MapHipotesisAnak laki-laki 13 tahun diduga menderita Sindrom Stevens JohnsonAnamnesisHasil Anamnesis Identitas Pasien : anak laki-laki 13 tahunKeluhan Utama : melepuh (bulae) pada kedua lengan, badan atas, bokong, dan kedua paha setelah minum obat Riwayat Penyakit Sekarang (RPS): Sejak kapan mulai, sifat serta beratnya, lokasi, hubungannya waktu sehabis makan obat, dan faktor lain yang membuat keluhan lebih berat atau lebih ringan.Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): Apakah sebelumnya pernah mengalami kejadian yang sama atau ada tidaknya riwayat alergi obat? Riwayat Keluarga, Riwayat Sosial dan kebiasaan.

Pemeriksaan FisikTerdapat lesi melepuh (bulae) pada kedua lengan, badan atas, bokong, dan kedua paha

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan BiopsyPemeriksaan Lab (leukositosis, eosinofilia)Pemeriksaan Elektrolit adanya gangguan fungsi pd organ yg terkenaKultur Darah menentukan jenis kuman penyebabWorking DiagnosisSindrom Stevens-Johnson (SSJ) Sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium, dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat; kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel/bula, dapat disertai purpura. Sindrom Stevens Johnson

Differential DiagnosisSSJNET Keadaan Umum

Ringan-Berat Berat Kesadaran

Compos mentis MenurunTanda Nikolsky

(-)(+)Epidermolisis

(-)(+)Nekrosis Epidermis

(-) (+) Prognosis

Lebih baikLebih buruk EtiologiPenyebab utama alergi obat, lebih dari 50%Sebagian kecil karena infeksi, vaksinasi, penyakit graft-versus-host, neoplasma, dan radiasi.SSJ yang diduga alergi obat tersering: - Analgetik/antipiretik (45%) - Karbamazepin (20%) - Jamu (13,3%) EpidemiologiInsidens SSJ dan NET diperkirakan 2-3% per juta populasi setiap tahun di Eropa dan Amerika Serikat. Umumnya terdapat pada dewasa. Disebabkan oleh alergi obat. Pada dewasa imunitas telah berkembang dan belum menurun seperti pada usia lanjutPatogenesisReaksi hipersensitivitas tipe II (sitolitik) gejala reaksi tersebut bergantung kepada sel sasaran (target cell) sasaran utamanya ialah pada kulit berupa destruksi keratinosit pada alergi obat akan terjadi aktivitas sel T, termasuk CD4 di dermis dan CD8 di epidermis. IL-5 , juga sitokin-sitokin yang lain. Keratinosit epidermal mengekspresi ICAM-1, ICAM-2, dan MHC II. TNF di epidermis.Gejala KlinisPada SSJ terdapat trias kelainan, yaitu: Kelainan kulit Eritema, vesikel, dan bula. Kelainan selaput lendir di orifisium Mukosa mulut (100%), lubang alat genital (50%), dan lubang hidung (8%) Kelainan mata 80% diantara semua kasus tersering: konjungtivitis kataralis.

Penatalaksanaan1. Kortikosteroid (KS) Deksametason dengan dosis 20-30 mg/hari secara i.v. sampai tidak timbul lesi baruPrednisone 20 mg/hari secara oral, lalu diturunkan secara bertahap dan dihentikan2. Antibiotika (AB)Gentamisin : 2 x 60 mg/hari, secara i.m atau i.v.Sefotaksim : 3 x 1 gr/hari secara i.v (dibagi dalam 3-4 kali pemberian) Penatalaksanaan3. Infus dengan cairan dekstrosa 5%, NaCl 0,9% dan Ringer laktat dengan perbandingan 1:1:1 4. Pasien dimandikan dengan larutan permanganas kalikus 1 : 10.000. Lesi pada bibir dioleskan kanalog in orabase dan betadine gargle.

PenatalaksanaanNon medikamentosa - Diet dengan tinggi protein dan rendah garam- Bila perlu diberikan transfusi darah - Menghindari obat-obat yang menimbulkan alergi obat pada pasien tersebut

Komplikasi Komplikasi yang tersering : bronkopneumiaKehilangan cairan atau darah, gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan syokPada mata dapat terjadi kebutaan karena gangguan lakrimasi dan terjadinya ulkus kornea serta dapat terjadi sepsisTimbulnya jaringan parut dan kerusakan kulit permanen serta dapat terjadi infeksi sekunder

PrognosisKalau bertindak tepat dan cepat, maka prognosis cukup memuaskan. Bila terdapat purpura yang luas dan leukopenia prognosisnya lebih buruk. Pada keadaan umum yang buruk terdapat bronkopneumonia penyakit ini dapat mendatangkan kematian. KesimpulanDari anamnesis, pemeriksaan, dan gejala yang timbul, anak laki-laki 13 tahun menderita Sindrom Stevens Johnson.

Terima Kasih