Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
Transcript of Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 1/71
I. Skenario B Blok 14 2014
Nn. SS, 22 tahun, karyawan honorer disebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD sebuah RS
karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu. Dari alloanamnesis, sejak minggu yang lalu
pasien mengalami demam tinggi, batuk pilek, dan sakit tenggorokan. !asien juga sering
mengalami diare, "rekuensi #$4 kali%hari, tanpa disertai darah dan lendir. Dalam beberapa bulan
terakhir pasien sering gugup, keluar keringat banyak, mudah &emas, sulit tidur dan bila
mengerjakan sesuatu selalu terburu$buru.
Pemeriksaan Fisik :
'esadaran ( delirium ) *D ++%+ mm-g, nadi 4+ menit% reguler, RR 24%menit, suhu #/01.
'epala ( exophtalmos (+), mulut ( "aring hiperemis, oral hygiene buruk, leher ( struma di"usa 3,
kaku kuduk $ jantung ( takikardia ) paru ( bunyi na"as normal, 5bdomen ( dinding perut lemas )
hati dan limpa tak teraba, bising usus meningkat. 6kstremitas ) telapak tangan lembab, tremor 3,
re"leks patologis $
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah rutin ( -b( 2g7 ) 891 ( :.+++%mm#
'imia darah ( glukosa darag, test "ungsi ginjal dan hati normal, elektrolit serum normal. *est
"ungsi tiroid ( *S- +,++ m;%<menurun, *4 bebas :,:: ng%d<meningkat
II. Klarifikasi istilah :
5lloanamnesis 5namnesis yang didapat dari in"ormasi orang lain atau tidak
langsung kepada pasien.
6ophtalmus 'ondisi yang mana salah satu atau kedua bola mata menonjol
keluar disebabkan oleh pembengkakan dari jaringan halus
pada kantung mata.
=aring
hiperemis
*erjadi karena pelebaran pembuluh darah pada "aring sebagai
respon in"lamasi lokal.
>ral hygiene 'ebersihan mulut.
Struma di""usa !embesaran tiroid yang menyebar keseluruh tiroid .
*akikardi Denyut jantung yang &epat abnormal.
1
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 2/71
*remor Gemetar atau mengigil yang in?olunter.
Re"leks patologis Respon in?olunter terhadap sebuah stimulus
*S- *iroid Stimulating hormon, yaitu hormon kelenjar hipo"isis
anterior yang mempunyai a"initas untuk dan se&ara spesi"ik
merangsang kelenjar tiroid.
*4 *iroksin, hormon yang mengandung yodium yang disekresi
oleh kelenjar tiroid, terdapat se&ara alami dalam bentuk <$
tiroksin. =ungsi utamanya adalah meningkatkan ke&epatan
metabolisme sel.
III. Identifikasi Masalah
1. Nn. SS, 22 tahun, karyawan honorer disebuah perusahaan swasta, diantar ke IG
sebuah !S karena penurunan kesadaran se"ak # "am yan$ lalu. (%%%%)
2. Dari alloanamnesis, sejak minggu yang lalu pasien mengalami demam tinggi, batuk
pilek, dan sakit tenggorokan. !asien juga sering mengalami diare, "rekuensi #$4
kali%hari, tanpa disertai darah dan lendir ???
#. Dalam beberapa bulan terakhir pasien sering gugup, keluar keringat banyak, mudah
&emas, sulit tidur dan bila mengerjakan sesuatu selalu terburu$buru.??
4. !emeriksaan =isik (
'esadaran ( delirium ) *D ++%+ mm-g, nadi 4+ menit% reguler, RR 24%menit,
suhu #/01. 'epala ( exophtalmos (+), mulut ( "aring hiperemis, oral hygiene buruk,
leher ( struma di"usa 3, kaku kuduk $ jantung ( takikardia ) paru ( bunyi na"as
normal, 5bdomen ( dinding perut lemas ) hati dan limpa tak teraba, bising usus
meningkat. 6kstremitas ) telapak tangan lembab, tremor 3, re"leks patologis $ ?
@. !emeriksaan <aboratorium (
Darah rutin ( -b( 2g7 ) 891 ( :.+++%mm#
'imia darah ( glukosa darag, test "ungsi ginjal dan hati normal, elektrolit serum
normal. *est "ungsi tiroid ( *S- +,++ m;%<menurun, *4 bebas :,::
ng%d<meningkat ?
I. !nalisis masalah
2
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 3/71
. Nn. SS, 22 tahun, karyawan honorer disebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD
sebuah RS karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu.
a. 5pa saja tingkat$tingkat kesadaranA
o &ompos mentis '
Sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lin$kun$an.
asien dapat men"awab pertanyaan pemeriksa d$n baik
o patis '
asien tampak se$an dan a*uh tak a*uh terhadap lin$kun$annya.
o elirium '
enurunan kesadaran disertai keka*auan motorik.
Gaduh $elisah, ka*au, disorientasi, merontaronta.
o Somnolen '
en$antuk y$ masih pulih bila diran$san$.
-idur kembali bila ran$san$an berhenti.
o Sopor (stupor) '
&eadaan men$antuk y$ dalam
apat ban$un d$n ran$san$an y$ kuat
-idak dapat memberi "awaban %erbal yan$ baik
o &oma '
enurunan kesadaran berat
-idak ada $erakan spontan
-idak ada respons terhadap ran$san$an nyeri
b. 5pa yang menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran pada kasusA
yperthiroidisme yan$ dialami Nn.SS menyebabkan ter"adinya hipermetabolisme,
dan "u$a proli/erasi reseptor katekolamin. kibat dari hiperakti%itas dari reseptor
adrener$i* dan "u$a penin$katan hormone thyroid menyebabkan penin$katan
ke*epatan reaksi kimia sehin$$a konsumsi nutrient dan 02 oleh "arin$an tubuh
pun akan menin$kat. pabila tidak di tatalaksana se*ara *epat, stok konsumsi
nutrisi dan oksi$en oleh "arin$an tubuh akan berkuran$, dan dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.
3
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 4/71
*. 9agaimana hubungan usia, dan jenis kelamin terhadap keluhan pada kasusA
enis kelamin wanita dan usia dibawah # tahun merupakan /aktor resiko dari
penyakit pada kasus (ipertiroid).
2. Dari alloanamnesis, sejak minggu yang lalu pasien mengalami demam tinggi, batuk
pilek, dan sakit tenggorokan. !asien juga sering mengalami diare, "rekuensi #$4
kali%hari, tanpa disertai darah dan lendir.
a. 9agaimana hubungan , mekanisme dan penyebab terjadinya diare dengan kasusA
al ini diakibatkan karena hormone thyroid dapat menin$katkan ke*epatan sekresi
$etah pen*ernaan dan per$erakan saluran *erna ( motilitas usus ). Sehin$$a
keadaan hyperthyroid dapat menimbulkan diare. ( /isiolo$i $uyton ). iare pada
kasus ini tidak berdarah dan berlendir karena pada umumnya diare yan$ disertai
den$an lendir adalah akibat dari in/eksi yan$ dapat disebabkan oleh bakteri,
%irus, dan parasite, dan diare berdarah itu disebabkan oleh luka pada saluran
pen*ernaan. ada kasus ini ter"adi diare akibat menin$katnya sekresi maupun
peristalsis usus sehin$$a serin$ timbul polide/ekasi dan diare.
b. 9agaimana hubungan mekanisme dan penyebab demam dengan kasusA
iperthyroid ini menyebabkan metabolism tubuh menin$kat dan menyebabkan
produksi panas yan$ berlebih dan penin$katan suhu tubuh ini menyebabkan suhu
tubuh tin$$i (demam (suhu 34o ))
&. 9agaimana hubungan mekanisme dan penyebab batuk pilek dengan kasusA
ubun$annya den$an kasus bahwa batuk pilek dapat rer"adi karena adanya benda
asin$ atau aler$en yan$ masuk ke dalam tubuh sehin$$a ter"adi in/eksi, dimana
in/eksi merupakan /aktor pen*etus dari krisis tiroid.
d. 9agaimana hubungan mekanisme dan penyebab sakit tenggorokan dengan kasusA
Sakit ten$$orokan
Sepertinya hal ini tidak ada kaitannya den$an hipertiroid Ny. SS. elainkan ini
merupakan $e"ala tersendiri yan$ men$isyartkan bahwa Ny. SS sedan$ dalam
keadaan in/eksi. &eadaan in/eksi ini mun$kin sa"a ini disebabkan oleh oral
hy$iene yan$ buruk dari Ny. SS, sehin$$a mekanisme pertahanan tubuh untuk
melawan bakteri yan$ masuk adalah in/lamasi sehin$$a ter"adi sakit ten$$orokan.4
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 5/71
enurunan daya tahan tubuh se*ara sistemik atau $an$$uan mikrobial lokal,
misalnya kebersihan mulut buruk, maka bakteri dan produknya yan$ merupakan
/aktor %irulen (lipopolisakaraida56S) akan melakukan interaksi den$an selsel
tertentu di ron$$a mulut. ertamatama -onsil yan$ bertindak seba$ai mekanisme
pertahanan tubuh di mulut akan berespons terhadap stimulasi bakteri dan tubuh
melakukan respons imunolo$is den$an men$akti%asi selsel mediator in/lamasi
yan$ dapat menyebabkan $an$$uan metabolism "arin$an ikat seba$ai tanda klinis
awal radan$ pada tonsil.
Intinya' Sakit ten$$orokan biasanya disebabkan adanya in/eksi yan$ menyebabkan
iritasi atau in/lamasi pada ten$$orokan. 7iasanya disebabkan oleh a$en
mikroor$anisme ataupun polutan seperti debu dan seba$ainya. al ini
me$akibatkan respon nyeri pada u"un$ sara/ bebas pada ten$$orokan sehin$$a
terasa sakit.
e. Bengindikasikan apa gejala$gejala diatasA
emam, sakit ten$$orokan dan batuk pilek men$indikasikan bahwa Nn. SS terkena
in/eksi bakteri atau %irus.
". 9agaimana tingkatan$tingkatan diareA
iare rin$an
77 en*er. 8airan hilan$ sebanyak #9 **:k$ 77. &esadaran baik,na/su
makan menurun,*en$en$,haus,$elisah. Suhu a$ak menin$kat
iare sedan$
&esadaran baik, &; lemah, anus le*et, $elisah, rasa haus, urine
berkuran$, kulit kerin$ dan tur$or menurun, mata dan ubun <ubun a$ak
*ekun$, nadi lemah, "umlah *airan yan$ hilan$ = < 4 **: k$ 77
• iare berat
&esadaran men$antuk : apatis < koma, &; san$at lemah, kulit dan selaput
lendir kerin$, urine pekat dan sedikit atau tidak ada, mata dan ubun < ubun
*ekun$, nadi tidak teraba, napas dan$kal dan *epat, kehilan$an *airan
1 11 **: k$ 77
5
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 6/71
#. Dalam beberapa bulan terakhir pasien sering gugup, keluar keringat banyak, mudah
&emas, sulit tidur dan bila mengerjakan sesuatu selalu terburu$buru.
a. 9agaimana mekanisme, hubungan, penyebab (
•
Gugup• keluar keringat
• mudah &emas
• sulit tidur
• selalu terburu$buru
Gu$up, mudah *emas, selalu terburuburu, keluar banyak kerin$at, dan sulit tidur
salin$ berhubun$an satu sama lain karena adanya kesamaan penyebab, yaitu
adanya kondisi hipertiroid di mana sekresi -3 dan -# yan$ berlebih oleh kelen"ar
tiroid. &elebihan hormone tiroid dalam tubuh akan memperkuat e/ek /isiolo$inya
seperti penin$katan la"u metabolisme, penin$katan tonus otot, dan akti%asi sara/
simpatis yan$ memun*ulkan $e"ala klinis yan$ khas pada tirotoksikosis yan$ pada
kasus ini akibat hipersekresi kelen"ar tiroid.
Gugup, mudah cemas, dan selalu terburu-buru
ipertiroid -3 dan -# plasma menin$kat akti%asi reseptorreseptor 7
adrener$ik dan penin$katan sensiti%itas terhadap katekolamin (epine/rin dan
norepine/rin) akti%asi sara/ simpatis ' penin$katan tonus otot $u$up, mudah
*emas, terburuburu
Keluar keringat banyak
ipertiroid -3 dan -# plasma menin$kat basal metaboli* rate menin$kat
hipermetabolisme produksi panas tubuh menin$kat stimulasi termore$ulator
hipotalamus %asodilatasi peri/er dan ekskresi kerin$at berlebih
Sulit tidur
ipertiroid -3 dan -# plasma menin$kat hipermetabolisme, eksitasi sara/
pusat, dan penin$katan tonus otot sulit tidur
4. !emeriksaan =isik (
'esadaran ( delirium ) *D ++%+ mm-g, nadi 4+ menit% reguler, RR 24%menit,suhu #/01. 'epala ( exophtalmos (+), mulut ( "aring hiperemis, oral hygiene buruk,
6
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 7/71
leher ( struma di"usa 3, kaku kuduk $ jantung ( takikardia ) paru ( bunyi na"as
normal, 5bdomen ( dinding perut lemas ) hati dan limpa tak teraba, bising usus
meningkat. 6kstremitas ) telapak tangan lembab, tremor 3, re"leks patologis $.
a. 9agaimana interpretasi dan mekanisme abnormalA
&esadaran' delirium à -idak Normal (Normal ' &ompos entis)
&risis tiroid timbul saat ter"adi dekompensasi selsel tubuh dalam merespon
hormon tiroid yan$ menyebabkan hipermetabolisme berat yan$ melibatkan banyak
sistem or$an dan merupakan bentuk palin$ berat tirotoksikosis. Gambaran klinis
berkaitan den$an pen$aruh hormon tiroid yan$ semakin men$uat seirin$
menin$katnya pelepasan hormon tiroid (den$an:tanpa penin$katan sintesisnya)
atau menin$katnya intake hormon tiroid oleh selsel tubuh. ada dera"at tertentu,
respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu tin$$i sehin$$a menyebabkan
penurunan kesadaran (delirium).
- 1:> mm$ à -idak Normal, ipotensi (Normal ' 12:>mm$)
Nadi 1# x menit:re$uler à -idak Normal, -akikardi (Normal ' =>x:menit)
!! 2#x:menit à Normal (1=2#x:menit)
Suhu 34o8 à -idak normal, ireksia (Normal ' 3=,= o8 3?,2 o8)
i berba$ai "arin$an, hormon tiroid (-3, -#) akan menin$katkan sintesis en@im,
akti%itas Na+:&+ -ase dan pen$$unaan oksi$en sehin$$a menyebabkan
penin$katan metabolisme, penin$katan metabolisme ini menyebabkan metabolisme
panas "u$a menin$kat, ter"adilah penin$katan suhu tubuh. etabolisme basal
hampir mendekati dua kalinya.
&epala' exophthalmos (+) à -idak Normal ( Normal ' () )
8iri lain dari penyakit Gra%es A, exophthalmos adalah ter"adinya pemben$kakan
"arin$an di orbit, memproduksi penon"olan bola mata. al ini ter"adi pada 9B
pasien dan serin$ mendahului perkemban$an hipertiroidisme "elas.Sebuah sub
populasi /ibroblas di orbit pada akhirnya berkemban$ men"adi adipo*ytes, dan
preadiposit /ibroblas ini men$andun$ protein reseptor -S. -eori saat ini tentan$
perkemban$an exophthalmos adalah bahwa ketika diran$san$ oleh -S reseptor
stimulatin$ antibodi dalam sirkulasi, selsel ini melepaskan sitokin yan$
mempromosikan peradan$an dan edema.
7
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 8/71
ulut' /arin$ hiperemis, oral hy$ine buruk à -idak Normal (Normal ' tidak
hiperemis dan oral hy$ine baik)
Nn. SS men$alami in/eksi menyebabkan %askularisasi di area /arin$ tin$$i untuk
memudahkan transpor leukosit untuk melawan in/eksi tersebut.
ekanisme oral hy$iene yan$ buruk ter"adi dikarenakan kondisi hipertermis yan$
men$akibatkan produksi kelen"ar sali%a menurun kondisi ini dapat mempermudah
ter"adinya in/eksi .&ondisi oral hy$iene yan$ buruk ini "u$a dapat diakibatkan
pasien kuran$ men"a$a kebersihan mulut,$i$i,dan $usi.
6eher' struma di//usa (+)à -idak Normal (Normal' ())
enyebab terserin$ di//usa $oiter adalah orbus Gra%es yan$ merupakan suatu
$an$$uan autoimun. ada $an$$uan tersebut terdapat bera$am antibodi dalam
serum. ntibodi ini men*akup antibodi terhadap reseptor -S, perisoksom tiroid
dan tiro$lobulin. ari keti$anya, reseptor -S adalah anti$en terpentin$ yan$
menyebabkan terbentuknya antibodi. C/ek antibodi yan$ terbentuk berbedabeda
ter$antun$ pada epitop reseptor -S mana yan$ men"adi sasarannya. Seba$ai
*ontoh, salah satu antibodi yan$ disebut thyroid $rowthstimulatin$
immuno$lobulin (-SI), men$ikat reseptor -S untuk meran$san$ "alur adenilat
siklase: siklik yan$ menyebabkan penin$katan pembebasan hormon tiroid.
Golon$an antibodi lain yan$ "u$a ditu"ukan pada reseptor -S dilaporkan
menyebabkan proli/erasi epitel /olikel tiroid (thyroid $rowth stimulatin$
immuno$lobulin atau -GI). roli/erasi epitel /olikel tiroid akan menyebabkan
pembesaran kelen"ar tiroid yan$ tersebar merata. &eadaan patolo$is ini "u$a
disebut struma di//usa.
&aku kuduk () à Normal
antun$' takikardi à -idak Normal (Normal ' = < >x:menit, ritmik teratur)
alam keadaan hiperthyroid menyebabkan penin$katan pelepasan katekolamin
sehin$$a kadar katekolamin dalam plasma menin$kat (meran$san$ sara/
simpatis). al ini menyebabkan adanya penin$katan stimulasi reseptor 7eta
adrener$ik yan$ menyebabkan denyut "antun$ menin$kat (takikardi)
aru' bunyi na/as normal à Normal
bdomen' indin$ perut lemas à -idak Normal
8
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 9/71
indin$ perut lemas karena ter"adinya penin$katan *atabolisme protein kesan
dari hiperthyroidisme.
ati dan limpa tak teraba à Normal (-eraba ' embesaran, 8ontoh' in/eksi)
7isin$ usus menin$kat à -idak Normal (Normal ' aran$ terden$ar melalui
stetoskop)
ormon tiroid hipermetabolik penyerapan 80 menin$kat enin$katan
motilitas usus dan diare pada hipertiroidisme . hal ini dapat mempern$aruhi
penurunan berat badan.
C/ek pada saluran *erna, menin$katkan na/su makan dan asupan makanan,
karena hormon tiroid menin$katkan ke*epatan sekresi en@im pen*ernaan dan
$erakan peristaltik saluran *erna.
Ckstermitas' telapak tan$an lembab à -idak Normal
ormon tiroid menin$katkan la"u metabolisme basal keseluruhan tubuh. ormon
ini adalah re$ulator terpentin$ la"u konsumsi 02 dan pen$eluaran ener$i tubuh
pada keadaan istirahat. (Sherwood 211)
ada keadaan hipertiroid yan$ diderita oleh Nn. SS akibat dari in/eksi yan$
dialaminya menyebabkan metabolisme basal menin$kat. 6a"u metabolisme ini
men$hasilkan produksi panas yan$ berlebih dan menyebabkan suhu tubuh
menin$kat. ipothalamus seba$ai termore$ulator menurunkan setpoint suhu pada
tubuh den$an *ara berkerin$at banyak diseluruh tubuh. ekanisme kompensasi ini
dapat dirasakan den$an adanya rasa lembab di ekstremitas (telapak tan$an).
-remor (+) à -idak Normal (Normal ' ())
ormon tiroid D à D elepasan *ate*olamin à &adar *ate*olamin dalam plasma D
(sara/ simpatis) à Sensiti/itas E andrener$ik reseptor D à ilatasi arteri ke otot
skeletal à liran 02 D ke otot à D -onus otot + D kti%itas medulla spinalis
pen$atur tonus otot à -remor
!e/leks patolo$is () à Normal
b. 9agaimana &ara pemeriksaan "isik tremor, struma di"usa, kepalaA
Exophthalmos
7esarnya proptosis dapat diukur den$an alat exophthalmometri ertel. enon"olan
bola mata dikatakan exophthalmos bila perbedaan penon"olan antara kedua mata
adalah lebih dari 3 mm. 7ila penon"olan kearah %eritkal atau hori@ontal dapat diukur
den$an *8oy Fa*ial -ri Suare (ad$ett 3?49)
9
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 10/71
Struma diffusa
emeriksaan Fisik
a. Inspeksi
emeriksa berada di depan penderita. enderita posisi duduk den$an kepala sedikit
/leksi atau leher terbuka sedikit hiperekstensi a$ar m. sternokleidomastoideus
relaksasi sehin$$a tumor tiroid mudah die%aluasi.
pabila terdapat pemben$kakan atau nodul, perlu diperhatikan beberapa komponen
berikut '
• H 6okasi ' lobus kanan, lobus kiri, ismus
• H ;kuran ' besar:ke*il, permukaan rata:noduler
•
H umlah ' uninodusa atau multinodusa
• H 7entuk ' apakah di/us (leher terlihat ben$kak) ataukah berupa noduler lokal
• H Gerakan ' pasien diminta untuk menelan, apakah pemben$kakannya ikut ber$erak
• H ulsasi ' bila nampak adanya pulsasi pada permukaan pemben$kakan
b. alpasi
asien diminta untuk duduk, leher dalam posisi /leksi, pemeriksa berdiri di belakan$
pasien dan meraba tiroid den$an men$$unakan kedua tan$an. 7eberapa hal yan$
perlu dinilai pada pemeriksaan palpasi '
• H erluasan dan tepi
• H Gerakan saat menelan, apakah batas bawah dapat diraba atau tidak dapat diraba
tra*hea dan kelen"arnya.
• H &onsistensi, temperatur, permukaan, dan adanya nyeri tekan
• H ubun$an den$an m. sterno*leidomastoideus (tiroid letaknya lebih dalam daripada
mus*ulus ini.
• H 6im/onodi dan "arin$an sekitar
*. uskultasi
ada auskultasi perlu diperhatikan adanya bisin$ tiroid yan$ menun"ukkan adanya
hipertiroid.
&. 5pa anatomi kelenjar tiroidA
10
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 11/71
&elen"ar tiroid merupakan or$an yan$ bentuknya seperti kupukupu dan terletak pada
leher ba$ian bawah di sebelah anterior trakea. &elen"ar ini merupakan kelen"ar
endokrin yan$ palin$ banyak %askularisasinya, dibun$kus oleh kapsula yan$ berasal
dari lamina pretra*heal /as*ia pro/unda. &apsula ini melekatkan tiroid ke larin$ dan
trakea. &elen"ar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yan$ dihubun$kan oleh suatu
"embatan "arin$an isthmus tiroid yan$ tipis dibawah kartila$o krikoidea di leher, dan
kadan$kadan$ terdapat lobus piramidalis yan$ mun*ul dari isthmus di depan larin$.
&elen"ar tiroid terletak di leher depan setentan$ %ertebra *er%i*alis 9 sampai
thora*alis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yan$ dihubun$kan oleh isthmus. Setiap
lobus berbentuk seperti buah pear, den$an apeks di atas se"auh linea obliue lamina
*artila$e thyroidea, den$an basis di bawah *in*in trakea 9 atau =. &elen"ar tiroid
mempunyai pan"an$ 9 *m, lebar 3 *m, dan dalam keadaan normal kelen"ar tiroid
pada oran$ dewasa beratnya antara 1 sampai 2 $ram. liran darah kedalam tiroid
per $ram "arin$an kelen"ar san$at tin$$i ( 9 ml:menit:$ram tiroid)
d. 9agaimana "isiologi kelenjar hipotalamus pada kasusA
11
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 12/71
ipotalamus merupakan ba$ian ke*il otak yan$ menerima input baik lan$sun$
maupun tidak dari semua ba$ian otak. ipo/isis adalah kelen"ar endokrin ke*il yan$
terletak di ron$$a bertulan$ di dasar otak, di bawah hipotalamus.
ipo/isis dan hipotalamus dihubun$kan oleh sebuah tan$kai ke*il, in/undibulum,
yan$ men$andun$ serat sara/ dan pembuluh darah. ipo/isis memiliki dua lobus
yan$ se*ara anatomis dan /un$sional berbeda, hipo/isis anterior dan hipo/isis
posterior. ipo/isis posterior, se*ara embriolo$is berasal dari pertumbuhan
berlebihan otak, terdiri dari "arin$an sara/ dan disebut "u$a neurohipo/isis.
Sedan$kan hipo/isis anterior terdiri dari "arin$an epitel kelen"ar yan$ se*ara
embriolo$is berasal dari penon"olan dari atap mulut. ipo/isis anterior "u$a disebut
den$an adenohipo/isis.
ada adenohipo/isis beberapa spesies, lobus intermedius (lobus keti$a) "u$a
ditemukan, pada %etebra rendah lobus ini men$eluarkan beberapa melano*yte
stimulatin$ hormones atau S yan$ men$atur warna kulit den$an men$ontrol
penyebaran $ranula berpi$men melanin. Sedan$kan pada manusia S sendiri di
sekresi oleh hipotalamus anterior. Fun$si S ini kalaupun ada, masih belum "elas.
erbedaan antara hipo/isis anterior dan posterior "u$a terdapat pada hormon yan$
mereka hasilkan. ipo/isis anterior mensintesis sendiri hormonnya, sedan$kan
hipo/isis posterior tidak men$hasilkan hormon apaapa, tetapi hanya menyimpan dan
men$eluarkan hormon yan$ telah disintesis oleh hipotalamus, yaitu hormon
antidiuretik () atau %asopresin dan oksitosin yan$ disintesis oleh badan sel
neuron kedalam darah.
Jasopresin ber/un$si untuk menin$katkan retensi 20 oleh $in"al dan untuk kontraksi
otot polos arteriol yan$ berperan dalam sistem kardio%askular. Sedan$kan oksitosin
ber/un$si untuk meran$san$ kontraksi otot polos uterus dan mendoron$ pen$eluaran
susu dari kelen"ar mamaria (payudara).
en$an adanya masukan stimulatorik ke hipotalamus, %asopresin dan oksitosin
dilepaskan ke dalam darah dari hipo/isis posterior lewat proses eksositosis $ranula
sekretorik yan$ bersan$kutan.12
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 13/71
ipo/isis anterior men$eluarkan enam hormon releasin$ dan inhibitin$ ke dalam
darah.
1. ormon pertumbuhan ($rowth hormone, G), hormon utama yan$ bertan$$un$
"awab men$atur pertumbuhan se*ara keseluruhan dan seba$ai metabolisme
perantara.
2. -hyroidstimulatin$ hormone, -S, meran$san$ sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan kelen"ar tiroid.
3. drenokortikotropik, 8-, meran$san$ sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan
menin$katkan pertumbuhan korteks adrenal.
#. Folli*lestimulatin$ hormone, FS, pada wanita hormon ini ber/un$si untuk
menstimulasi /olikel o%arium dan pada pria untuk produksi sperma.
9. 6uteini@in$ hormone, 6, pada wanita hormon ini ber/un$si untuk o%ulasi,
pembentukan korpus luteum, dan pen$aturan sekresi hormon wanita.
=. rolaktin, !6, menin$katkan perkemban$an payudara dan pembentukan susu pada
wanita.
ipotalamus den$an sel kelen"ar hipo/isis dihubun$kan oleh pembuluh darah yan$
berakhir seba$ai kapiler pada kedua u"un$nya, sehin$$a disebut sistem porta
hipotalamushipo/isis. Sistem porta ini merupakan saluran %askular yan$ pentin$
karena seba$ai pen$hubun$ antara otak dan sistem endokrin. ampir semua aliran
darah ke hipo/isis anterior mulamula harus melalui hipotalamus. &arena pertukaran
bahanbahan antara darah dan "arin$an sekitarnya hanya dapat ter"adi pada tin$kat
kapiler, sistem porta hipotalamushipo/isis menyediakan suatu rute tempat hormon
pelepas dan pen$hambat dapat diserap di hipotalamus serta den$an se$era lan$sun$
disampaikan ke hipo/isis anterior dalam konsentrasi yan$ tin$$i.
Sekresi hormon hipo/isis anterior di kontrol oleh hormon pelepas dan pen$hambat
hipotalamus. ormon selain menimbulkan e/ek /isiolo$isnya, "u$a beker"a menekan
sekresinya. enekanan ini yan$ disebut umpan balik ne$ati/ len$kun$ pan"an$ (lon$
13
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 14/71
loop ne$ati%e /eedba*k), dilaksanakan oleh hormon or$an sasaran den$an beker"a
se*ara lan$sun$ pada hipo/isis itu sendiri atau pada pen$eluaran hormon
hipotalamus, yan$ kemudian men$atur /un$si hipo/isis anterior. Seba$ai *ontoh, pada
sistem 8!8-kortisol.
8! hipotalamus meran$san$ hipo/isis anterior untuk men$eluarkan 8-, setelah
itu 8- meran$san$ korteks adrenal untuk men$eluarkan kortisol. ormon akhir
pada sistem ini, kortisol, men$hambat sekresi 8! oleh hipotalamus serta
menurunkan kepekaan selsel pen$hasil 8- terhadap 8! den$an beker"a
lan$sun$ pada hipo/isis anterior. Itu dilakukan untuk menstabilkan konsentrasi dalam
plasma, a$ar kadar hormon or$an susunannya konstan.
Sebaliknya "ika kadar kortisol menurun, e/ek inhibisi pada hipotalamus berkuran$.
-erdapat "u$a umpan balik ne$ati/ len$kun$ pendek, *ontohnya prolaktin, beker"a
lan$sun$ ke hipotalamus untuk men$ontrol sekresi prolaktin. Sedan$kan untuk umpan
balik positi/, *ontohnya estro$en pada sekresi 6, men$akibatkan lon"akan 6 untuk
o%ulasi.
e. 9agaimana "isiologi kelenjar hipo"isis, dalam sektresi *S-A
Sekresi kelen"ar hipo/isis anterior diatur oleh hormonhormon yan$ disebut releasin$
hormone and inhibitory hormone atau hormon (atau /aktor) pelepas hipotalamus dan
hormon (/aktor) pen$hambat yan$ disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan
selan"utnya di"alarkan ke hipo/isis anterior melalui pembuluhpembuluh darah ke*il
yan$ disebut pembuluh darah porta hipotalamushipo/isis. i dalam kelen"ar hipo/isis
anterior, hormon pelepas dan hormon pen$hambat ini beker"a terhadap sel kelen"ar
dan men$atur sekresi kelen"ar tersebut.
". 9agaimana "isiologi kelenjar tiroidA
&elen"ar tiroid men$hasilkan hormone -3 dan -# (tiroksin). Sintesis dari -# dan -3
oleh kelen"ar tiroid melibatkan enam lan$kah utama' (1) transpor akti/ dari I
melintasi membrana basalis ke dalam sel tiroid (trappin$ o/ iodide)K (2) oksidasi dari
iodida dan iodinasi dari residu tirosil dalam tiro$lobulinK (3) pen$$abun$an molekul
iodotirosin dalam toir$lobulin membentuk -3 dan -#K (#) proteolisis dari tiro$lobulin,
den$an pelepasan dari iodotirosin dan iodotironin bebasK (9) deiodinasi dari14
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 15/71
iodotirosin di dalam sel tiroid, den$an konser%asi dan pen$$unaan dari iodida yan$
dibebaskan, dan (=) di bawah lin$kun$an tertentu, deiodinisasi9A dari -# men"adi -3
intratiroidal. Sintesis hormon tiroid melibatkan suatu $likoprotein unik, tiro$lobulin,
dan suatu en@im esensial, peroksidase tiroid (-0).
Efek Fisiologik Hormon Tiroid
C/ek transkripsional dari -3 se*ara karakteristik memperlihatkan suatu la$ time
ber"am"am atau berharihari untuk men*apai e/ek yan$ penuh. ksi $enomik ini
menimbulkan se"umlah e/ek, termasuk e/ek pada pertumbuhan "arin$an, pematan$an
otak, dan penin$katan produksi panas dan konsumsi oksi$en yan$ seba$ian
disebabkan oleh penin$katan akti%itas dari Na+&+ -ase, produksi dari reseptor
betaadrener$ik yan$ menin$kat. Se"umlah aksi dari -3 tidak $enomik, seperti
penurunan dari deiodinase9A tipe 2 hipo/isis dan penin$katan dari transpor $lukosa
dan asam amino. Se"umlah e/ek spesi/ik dari hormon tiroid dirin$kaskan berikut ini.
Efek pada erkembangan !anin
Sistem -S tiroid dan hipo/isis anterior mulai ber/un$si pada "anin manusia sekitar
11 min$$u. Sebelum saat ini, tiroid "anin tidak men$konsentrasikan 12 I. &arena
kandun$an plasenta yan$ tin$$i dari deiodinase9 tipe 3, seba$ian besar -3 dan -#
maternal diinakti%asi dalam plasenta, dan san$at sedikit sekali hormon bebas
men*apai sirkulasi "anin. en$an demikian, "anin seba$ian besar ter$antun$ pada
sekresi tiroidnya sendiri. Lalaupun se"umlah pertumbuhan "anin ter"adi tanpa adanya
sekresi hormon tiroid "anin, perkemban$an otak dan pematan$an skeletal "elas
ter$an$$u, menimbulkan kretinisme (retardasi mental dan dwar/isme:*ebol).
Efek pada Konsumsi "ksigen, roduksi panas, dan embentukan #adikal $ebas
-3 menin$katkan konsumsi 02 dan produksi panas seba$ian melalui stimulasi Na+
&+ -ase dalam semua "arin$an ke*uali otak, lien, dan testis. al ini berperan
pada penin$katan ke*epatan metabolisme basal (keseluruhan konsumsi 02 hewan
saat istirahat) dan penin$katan kepekaan terhadap panas pada hipertiroidisme.
ormon tiroid "u$a menurunkan kadar dismutase superoksida, menimbulkan
penin$katan pembentukan radikal bebas anion superoksida. al ini dapat berperan
pada timbulnya e/ek men$$an$$u dari hipertiroidisme kronik.
15
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 16/71
Efek Kardio%askular
-3 meran$san$ transkripsi dari rantai berat miosin dan men$hambat rantai berat
miosin, memperbaiki kontraktilitas otot "antun$. -3 "u$a menin$katkan transkripsi
dari 8a2+ -ase dalam retikulum sarkoplasmik, menin$katkan kontraksi diastolik
"antun$K men$ubah iso/orm dari $en Na+ &+ -ase $enK dan menin$katkan
reseptor adrener$ikbeta dan konsentrasi protein G. en$an demikian, hormon tiroid
mempunyai e/ek inotropik dan kronotropik yan$ nyata terhadap "antun$. al ini
merupakan penyebab dari keluaran "antun$ dan penin$katan nadi yan$ nyata pada
hipertiroidisme dan kebalikannya pada hipotiroidisme.
Efek Simpatik
Seperti di*atat di atas, hormon tiroid menin$katkan "umlah reseptor adrener$ikbeta
dalam otot "antun$, otot skeletal, "arin$an adiposa, dan lim/osit. ereka "u$a
menurunkan reseptor adrener$ikal/a miokardial. i sampin$ ituK mereka "u$a dapat
memperbesar aksi katekolamin pada tempat pas*areseptor. en$an demikian,
kepekaan terhadap katekolamin menin$kat den$an nyata pada hipertiroidisme, dan
terapi den$an obatobatan penyekat adrener$ikbeta dapat san$at membantu dalam
men$endalikan takikardia dan aritmia.
Efek ulmonar
ormon tiroid mempertahankan doron$an hipoksia dan hiperkapne normal pada
pusat pernapasan. ada hipotiroidisme berat, ter"adi hipo%entilasi, kadan$kadan$
memerlukan %entilasi bantuan.
Efek Hematopoetik
enin$katan kebutuhan selular akan 02 pada hipertiroidisme menyebabkan
penin$katan produksi eritropoietin dan penin$katan eritropoiesis. Namun, %olume
darah biasanya tidak menin$kat karena hemodilusi dan penin$katan pen$$antian
eritrosit. ormon tiroid menin$katkan kandun$an 2,3di/os/o$liserat eritrosit,
memun$kinkan penin$katan disosiasi 02 hemo$lobin dan menin$katkan penyediaan
02 kepada "arin$an. &eadaan yan$ sebaliknya ter"adi pada hipotiroidisme.
Efek Gastrointestinal 16
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 17/71
ormon tiroid meran$san$ motilitas usus, yan$ dapat menimbuklan penin$katan
motilitas dan diare pada hipertiroidisme dan memperlambat transit usus serta
konstipasi pada hipotiroidisme. al ini "u$a menyumban$ pada timbulnya penurunan
berat badan yan$ sedan$ pada hipotiroidisme dan pertambahan berat pada
hipotiroidisme.
Efek Skeletal
ormon tiroid meran$san$ penin$katan pen$$antian tulan$, menin$katkan resorpsi
tulan$, dan hin$$a tin$kat yan$ lebih ke*il, pembentukan tulan$. en$an demikian,
hipertiroidisme dapat menimbulkan osteopenia yan$ bermakna, dan pada kasus berat,
hiperkalsemia sedan$, hiperkalsiuria, dan penin$katan ekskresi hidroksiprolin urin
dan hubun$ansilan$ pyridinium.
Efek &euromuskular
Lalaupun hormon tiroid meran$san$ penin$katan sintesis dari banyak protein
struktural, pada hipertiroidisme terdapat penin$katan pen$$antian protein dan
kehilan$an "arin$an otot atau miopati. al ini dapat berkaitan den$an kreatinuria
sontan. -erdapat "u$a suatu penin$katan ke*epatan kontraksi dan relaksasi otot,
se*ara klinik diamati adanya hipere/leksia atau hipertiroidismeatau sebaliknya pada
hipotiroidisme. ormon tiroid pentin$ untuk perkemban$an dan /un$si normal dari
susunan sara/ pusat, dan hiperakti%itas pada hipertiroidisme serta kelambanan pada
hipotiroidisme dapat men*olok.
Efek pada 'ipid dan (etabolisme Karbohidrat
ipertiroidisme menin$katkan $lukoneo$enesis dan $liko$enolisis hati demikian pula
absorpsi $lukosa usus. en$an demikian, hipertiroidisme akan men$eksaserbasi
diabetes melitus primer. Sintesis dan de$radasi kolesterol keduanya menin$kat oleh
hormon tiroid. C/ek yan$ terakhir ini seba$ian besar disebabkan oleh suatu
penin$katan dari reseptor lowdensity lipoprotein (66) hati, sehin$$a kadar
kolesterol menurun den$an akti%itas tiroid yan$ berlebihan. 6ipolisis "u$a menin$kat,
melepaskan asam lemak dan $liserol. Sebaliknya, kadar kolesterol menin$kat pada
hipotiroidisme.
Efek Endokrin17
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 18/71
ormon tiroid menin$katkan per$antian metabolik dari banyak hormon dan obat
obatan /armakolo$ik. 8ontohnya, waktuparuh dari kortisol adalah sekitar 1 menit
pada oran$ normal, sekitar 9 menit pada pasien hipertiroid, sekitar 19 menit pada
pasien hipotiroid. &e*epatan produksi kortisol akan menin$kat pada pasien
hipertiroidK den$an /un$si adrenal normal sehin$$a mempertahankan suatu kadar
hormon sirkulasi yan$ normal. Namun, pada seoran$ pasien den$an insu/isiensi
adrenal, timbulnya hipertiroidisme atau terapi hormon tiroid dari hipotiroidisme
dapat men$un$kapkan adanya penyakit adrenal.
0%ulasi dapat ter$an$$u pada hipertiroidisme maupun hipotiroidisme, menimbulkan
in/ertilitas, yan$ dapat dikoreksi den$an pemulihan keadaan eutiroid. &adar prolaktin
serum menin$kat sekitar #B pada pasien den$an hipotiroidisme, kemun$kinan suatu
mani/estasi dari penin$katan pelepasan -!K hal ini akan kembali normal den$an
terapi -#. C/ek endokrin lainnya akan dibahas pada ba$ian yan$ sesuai dalam bab
ini.
g. 9agaimana pato"isiologi struma di"usaA
Struma ter"adi akibat kekuran$an yodium yan$ dapat men$hambat pembentukan
hormon tiroid oleh kelen"ar tiroid sehin$$a ter"adi pula pen$hambatan dalam
pembentukan -S oleh hipo/isis anterior. al tersebut memun$kinkan hipo/isis
mensekresikan -S dalam "umlah yan$ berlebihan. -S menyebabkan selsel tiroid
mensekresikan tiro$lobulin dalam "umlah yan$ besar (kolid) ke dalam /olikel, dan
kelen"ar tumbuh makin lama makin bertambah besar. kibat kekuran$an yodium maka
tidak ter"adi penin$katan pembentukan -# dan -3, ukuran /olikel men"adi lebih besar
dan kelen"ar tiroid dapat bertambah berat sekitar 39 $ram.
h. 9agaimana "aktor resiko seseorang terkena struma di"usaA
• Genetik
• !iwayat keluar$a dikatakan 19 kali lebih besar dibandin$kan populasi umum
untuk terkena Gra%es. Gen 6 yan$ berada pada ran$kaian kromosom ke=
(=p21.3) ekspresinya mempen$aruhi perkemban$an penyakit autoimun ini.
olekul 6 terutama klas II yan$ berada pada sel - di timus memodulasi
respons imun sel - terhadap reseptor lim/osit - (- lympho*yte re*eptor:-*!)
selama terdapat anti$en. Interaksi ini meran$san$ akti%asi - helper lim/osit untuk
18
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 19/71
membentuk antibodi. - supresor lim/osit atau /aktor supresi yan$ tidak spesi/ik
(I61 dan -GFE) mempunyai akti/itas yan$ rendah pada penyakit autoimun
kadan$ tidak dapat membedakan mana - helper mana yan$ disupresi sehin$$a -
helper yan$ membentuk antibodi yan$ melawan sel induk akan eksis dan
menin$katkan proses autoimun. 2
• Lanita lebih serin$ terkena penyakit ini karena modulasi respons imun oleh
estro$en. al ini disebabkan karena epitope ekstraseluler -S! homolo$ den$an
/ra$men pada reseptor 6 (?M>9B) dan homolo$ den$an /ra$men pada reseptor
FS (2M>9B)
• Status $i@i dan berat badan lahir rendah serin$ dikaitkan den$an pre%alensi
timbulnya penyakit autoantibodi tiroid.
• Stress "u$a dapat seba$ai /aktor inisiasi untuk timbulnya penyakit lewat "alur
neuroendokrin.
• erokok dan hidup di daerah den$an de/isiensi iodium.
• -oxin, in/eksi bakteri dan %irus. 7akteri ersinia entero*oliti*a yan$ mempunyai
protein anti$en pada membran selnya yan$ sama den$an -S! pada sel /olikuler
kelen"ar tiroid didu$a dapat mempromosi timbulnya penyakit Gra%esO terutama
pada penderita yan$ mempunyai /aktor $enetik. &esamaan anti$en bakteri atau%irus den$an -S! atau perubahan struktur reseptor terutama -S! pada /olikel
kelen"ar tiroid karena mutasi atau biomodi/ikasi oleh obat, @at kimia atau mediator
in/lamasi men"adi penyebab timbulnya autoantibodi terhadap tiroid dan
perkemban$an penyakit ini.
• eriode post partum dapat memi*u timbulnya $e"ala hipertiroid.
• ada sindroma de/isiensi imun (IJ), pen$$unaan terapi anti%irus dosis tin$$i
hi$hly a*ti%e antiretro%iral theraphy (!-) berhubun$an den$an penyakit iniden$an menin$katnya "umlah dan /un$si 8# sel -.
• ultipel sklerosis yan$ mendapat terapi 8ampath1 mono*lonal antibodi se*ara
lan$sun$, mempen$aruhi sel - yan$ serin$ disertai ke"adian hipertiroid.
• -erapi den$an inter/eron P
i. 9agaimana hubungan struma di"usa dan test "ungsi tiroidA
Istilah di//usa dan nodusa lebih men$arah kepada perubahan bentuk anatomi dimana
struma di//usa toksik akan menyebar luas ke "arin$an lain. ika tidak diberikan
19
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 20/71
tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan ben"olan yan$ se*ara klinik
teraba satu atau lebih ben"olan (struma multinoduler toksik).
Struma di/usa "ika tidak ada $e"ala hipertiroid struma di//usa non toxi* biasanya
kekuran$an yodium *ontoh simple hipertiroid, struma d//usa ada $e"ala hipertiroid
struma di//usa toxi* seepeti $ra%e disease..
&aitannya "ika diketahui -Snya rendah tpi -# bebas banyak kemun$kinan autimun
dari -!I terhdap reseptor -S.
j. 9agaimana penyebab oral hygiene buruk pada kasusA
enyebab nya karena kondisi hipertermis yan$ men$akibatkan produksi kelen"ar
sali%a menurun kondisi ini dapat mempermudah ter"adinya in/eksi .&ondisi oral
hy$iene yan$ buruk ini "u$a dapat di akibatkan kuran$ men"a$a kebersihan mulut,
$i$i , dan $usi.
@. !emeriksaan <aboratorium (
Darah rutin ( -b( 2g7 ) 891 ( :.+++%mm#. 'imia darah ( glukosa darag, test "ungsi
ginjal dan hati normal, elektrolit serum normal. *est "ungsi tiroid ( *S- +,++
m;%<menurun, *4 bebas :,:: ng%d<meningkat
a. 9agaimana interpretasi dan mekanisme abnormal A
7 Normal wanita ' 121= $:dl
L78 normal wanita ' 91 enin$kat hal ini karena adanya in/eksi
-S normal ba$i wanita '
b. 9agaimana &ara pemeriksaan test "ungsi tiroidA
Seba$aimana diketahui -# didalam aliran darah terikat pada beberapa protein seperti
yan$ telah disebutkan diatas. Selain itu -# dapat menin$kat pada kehamilan,
pen$obatan den$an estro$en, hepatitis kronik akti/, sirosis bilier atau kelainan
bawaan pada tempat pen$ikatan -#. ada keadaan ini, penin$katan -# seolaholah
menun"ukkan $an$$uan /un$si tiroid yan$ berlebihan, yan$ sebenarnya penin$katan
itu bersi/at palsu. 0leh karena itu, untuk men$etahui /un$si tiroid yan$ baik dapat
20
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 21/71
diperiksa den$an F-I. emeriksaan kadar -3, -#, F-I, Free -3, Free -#, dan -S
dilakukan den$an metoda C6IS.
&. Bengapa terjadi peningkatan *4 namun terjadi penurunan *S-A
ada pemeriksaan laboratorium, didapatkan -S ,1 m;:6 (menurun), -# ?,??
m$:dl (menin$kat). asil pemeriksaan laboratorium ini dapat di"elaskan seba$ai
berikut. danya -SI (-hyroid Stimulatin$ Immuno$lobulin), suatu antibodi
peran$san$ yan$ se*ara sembaran$an di*iptakan oleh tubuh pada keadaan autoimun
Gra%eOs disease, berikatan den$an reseptor -S di kelen"ar tiroid dan se*ara terus
menerus meran$san$ sekresi hormon tiroid (berupa -3 maupun -#) di luar sistem
kontrol umpan balik ne$ati/ normal. al ini menyebabkan kadar hormon tiroid dalam
plasma menin$kat sehin$$a hipo/isis anterior tidak teran$san$ untuk mensekresi -S,
yan$ menyebabkan kadar -S menurun. Seba$ai akibat interaksi -SIreseptor -S,
-SI akan dapat meran$san$ /un$si tiroid tanpa ber$antun$ pada -S hipo/isis.
d. 5pa saja pemeriksaan tambahan yang mungkin dilakukanA
emeriksaan enun)ang
1. 6aboratorium
emeriksaan kadar -S, -3 total, Free -#, dan -# total.
2. !adiolo$i
-horax Q adanya de%iasi trakea, retrosternal struma, *oin lesion (papiler), *loudy
(/olikuler).
6eher lateral Q e%aluasi "alan na/as untuk intubasi pembiusan.
3. ;SG
ilakukan untuk mendeteksi nodul yan$ ke*il atau nodul di posterior yan$ se*ara
klinis belum dapat dipalpasi. i sampin$ itu, dapat dipakai untuk membedakan nodul
yan$ padat atau kistik serta dapat diman/aatkan untuk penuntun dalam tindakan
biopsy aspirasi "arum halus.
#. S*annin$ tiroid (pemeriksaan sidik tiroid)
emakai uptake I 131 yan$ didistribusikan ke tiroid untuk menentukan /un$si tiroid.
Normalnya uptake 19# B dalam 2# "am. 7ila uptake R normal disebut hot area,
sedan$kan "ika uptake normal disebut *old area (pada neoplasma)
9. emeriksaan sitolo$i melalui biopsi aspirasi "arum halus (7)
21
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 22/71
emeriksaan sitolo$i nodul tiroid diperoleh den$an aspirasi "arum halus. 8ara
pemeriksaan ini ber$una untuk menetapkan dia$nosis suspek mali$na ataupun
beni$na.
e. 5pa "ungsi dari *4 dalam tubuhA
7er/un$si embentuk hormon thyroid men$atur metabolisme dalam tubuh
(mempen$aruhi setiap sel, "arin$an dan or$an dalam tubuh).
C. -ipotesis ( hipertiroidisme
a. 5pa diagnosis yang didapatkan dari hasil pemeriksaan "isik dan labA
Gra%e disease le%el *risis hypertiroid
b. 9agaimana prognosisA
ro$nosis penyakitpenyakit yan$ berhubun$an den$an keadaan hipertiroid tidak
sebaik keadaan hipotiroid. &emampuan dan pen$etahuan seoran$ pemeriksa san$at
dibutuhkan untuk menentukan pro$nosis penyakit ini. &e$a$alan terapi memberikan
pro$nosis yan$ buruk terhadap penyakit hipertiroidism.
&. 9agaimana penatalaksaan non$"armakologi dan "armakoterapiA
en$obatan harus se$era diberikan,"an$an tunda pen$obatan "ika di*uri$ai
ter"adinya krisis tiroid. &alau mun$kin dirawat di Intensi% 8are ;nit untuk
mempermudah pemantauan tanda %ital, untuk pemasan$an monitorin$ in%asi%e,
pemberian obatobat inotropik "ika diperlukan. enatalaksanaan krisis tiroid'
• erawatan suporti/
• tasi /aktor pen*etus se$era
• &oreksi $an$$uan *airan dan elektrolit
• &ompres atau pemberian antipiretik, asetamino/en lebih dipilih
• tasi $a$al "antun$ den$an oksi$en, diuretik, dan di$italis.
• en$oreksi hipertiroidisme den$an *epat, den$an *ara'
a. emblok sintesis hormone baru' -; dosis besar (loadin$ dose =1m$) diikuti
dosis 2 m$ -; tiap # "am den$an dosis sehari total 119 m$. atau den$an
metima@ol dosis 2 m$ tiap # "am bisa tanpa atau den$an dosis inisial =1m$.
22
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 23/71
b. emblok keluarnya *ikal bakal hormone den$an solusio lu$ol (1 tetes tiap => "am)
atau SS&I (6arutan Iodida "enuh, 9 tetes setiap = "am), diberikan 2 "am setelah
pemberian -;. pabila ada, berikan endoyodin (NaI) IJ, kalau tidak solusio
lu$ol:SS&I tidak memadai.
*. en$hambat kon%ersi peri/er dari -# men"adi -3 den$an propanolol, ipodat,
pen$hambat beta dan:atau kortikosteroid. propanolol dapat di$unakan, sebab
disampin$ men$uran$i takikardi "u$a men$hambat kon%ersi -# men"adi -3 di peri/er.
emberian propanolol =>m$ tiap = "am per oral atau 13 m$ IJ. emberian
hidrokortison dosis stress (1m$ tiap > "am atau deksametason 2m$ tiap = "am).
!asional pemberiannnya adalah karena de/isiensi steroid relati%e akibat
hipermetabolisme dan men$hambat kon%ersi peri/er -#
• ;ntuk antipiretik di$unakan asetamino/en "an$an aspirin ( aspirin akan melepas
ikatan proteinhormon tiroid, hin$$a /ree hormone menin$kat)
• en$obati /a*tor pen*etus (misalnya in/eksi) den$an pemberian antibioti* bila
diperlukan.
• !espon pasien (klinis dan membaiknya kesadaran) umumnya terlihat dalam 2# "am,
meskipun ada yan$ berlan"ut hin$$a semin$$u.
-u"uan dari terapi medis yan$ diberikan adalah untuk memblokade e/ek peri/er,
inhibisis sintesis hormone, blokade pelepasan hormone, dan pen*e$ahan kon%ersi -#
men"adi -3. emulihan keadaan klinis men"adi eutiroid dapat berlan$sun$ hin$$a >
min$$u. 7eta bloker men$uran$i hiperakti%itas simpatetik dan men$uran$i kon%ersi
peri/er -# men"adi -3.Guanetidin dan !eserpin "u$a dapat di$unakan untuk
memblokade simpatetik "ika adanya kontraindikasi atau toleransi terhadap beta
bloker. Iodide dan lithium beker"a memblokade pelepasan hormone tiroid. -hionamid
men*e$ah sintesis baru hormone tiroid.
d. 9agaimana komplikasiA
ipertiroid yan$ menyebabkan komplikasi terhadap "antun$, termasuk /ibrilasi atrium
dan kelainan %entrikel akan sulit dikontrol. ada oran$ asia dapat ter"adi episode
paralisis yan$ diinduksi oleh ke$iatan /isik atau masukan karbohidrat dan adanya
hipokalemia dapat ter"adi seba$ai komplikasi. iperkalsemia dan ne/rokalsinosis
dapat ter"adi. ria den$an hipertiroid dapat men$alami penurunan libido, impotensi,
berkuran$nya "umlah sperma dan $inekomastia. (&apita Selekta &edokteran)
23
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 24/71
&omplikasi dapat ditimbulkan dari tindakan bedah, yaitu antara lain, kerusakan
ner%us larin$eus rekurens, hipotiroidisme pada tiroidektomi subtotal atau terapi !I,
$an$$uan %isual atai diplopia akibat o/talmopati berat, miksedema pretibial yan$
terlokalisir, $a$al "antun$ den$an *urah "antun$ yan$ tin$$i, pen$uran$an massa otot
dan kelemahan otot proksimal.
e. 5pa kompetensi dokter umum pada kasusA
&ompetensi dokter untuk kasus tirotoksikosis adalah 37, yakni 6ulusan dokter mampu
membuat dia$nosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan $awat
darurat demi menyelamatkan nyawa atau men*e$ah keparahan dan:atau ke*a*atan
pada pasien.
6ulusan dokter mampu menentukan ru"ukan yan$ palin$ tepat ba$i penan$anan
pasien selan"utnya. 6ulusan dokter "u$a mampu menindaklan"uti sesudah kembali
dari ru"ukan.
". 9agaimana mekanisme hipertiroidismeA
ada kebanyakan kasus, tiroksikosis disebabkan hiperakti%itas kelen"ar tiroid atau
hipertiroidisme. &adan$kadan$, tirotoksikosis bisa disebabkan sebabsebab lain
seperti menelan hormon tiroid berlebihan atau sekresi hormon tiroid berlebihan dari
tempattempat ektopik. enyakit Gra%es adalah bentuk tirotoksikosis yan$ palin$
umum dan dapat ter"adi pada se$ala umur, lebih serin$ pada wanita den$an pria.
Sindroma ini terdiri dari satu atau lebih dari halhal ini ' (1) tirotoksikosis (2) $oiter
(3) o/talmopati (ekso/talmos) dan (#) dermopati (miksedema pretibial)
24
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 25/71
ada penyakit
Gra%es, lim/osit -
disensitisasi
terhadap anti$en
dalam kelen"ar
tiroid dan
meran$san$
lim/osit 7 untuk
mensintesis
antibodi terhadap
anti$enanti$en
ini. Satu dari antibodi ini bisa ditun"ukkan terhadap tempat reseptor -S pada
membran sel tiroid dan mempunyai kemampuan untuk meran$san$ sel tiroid dalam
hal penin$katan pertumbuhan dan /un$si (-S! 7 TstimUK . danya antibodi dalam
darah berkorelasi positi/ den$an penyakit akti/ dan kekambuhan penyakit.
g. 9agaimana pengaruh hipertiroidisme terhadap metabolisme tubuhA
i berba$ai "arin$an, hormon tiroid (-3, -#) akan menin$katkan sintesis en@im,
akti%itas Na+:&+ -ase dan pen$$unaan oksi$en sehin$$a menyebabkan
penin$katan metabolisme, penin$katan metabolisme ini menyebabkan metabolisme
panas "u$a menin$kat, ter"adilah penin$katan suhu tubuh. etabolisme basal hampir
mendekati dua kalinya
h. 9agaimana "aktor resiko dari hipertiroidismeA
da predisposisi $enetik yan$ mendasari, namun tidak "elas apa yan$ men*etuskan
episode akut ini. 7eberapa /aktor yan$ mendoron$ respons imun pada penyakit
Gra%es ialah (1) kehamilan, khususnya masa ni/asK (2) kelebihan iodida, khusus di
daerah de/isiensi iodida, di mana kekuran$an iodida dapat menutupi penyakit Gra%es
laten pada saat pemeriksaanK (3) terapi litium, mun$kin melalui perubahan
responsi%itas imunK (#) in/eksi bakterial atau %iralK dan (9) pen$hentian
$lukokortikoid.
idu$a VstressV dapat men*etuskan suatu episode penyakit Gra%es, tapi tidak ada
bukti yan$ mendukun$ hipotesis ini. ato$enesis o/talmopati dapat melibatkan
lim/osit sitotoksik (selsel pembunuh) dan antibodi sitotoksik tersensititasi oleh25
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 26/71
anti$en yan$ umum pada /ibroblas orbita, otot orbita, dan "arin$an tiroid . Sitokin
yan$ berasal dari lim/osit tersensitasi ini dapat menyebabkan peradan$an /ibroblast
orbita dan miositis orbita, berakibat pemben$kakan otototot orbita, protopsi bola
mata, dan diplopia seba$aimana "u$a menimbulkan kemerahan, kon$esti, dan edema
kon"un$ti%a dan periorbita . ato$enesis dermopati tiroid (miksedema pretibial) dan
in/lamasi subperiosteal yan$ "aran$ pada "ari"ari tan$an dan kaki (osteopati tiroid
mun$kin "u$a melibatkan stimulasi sitokin lim/osit dari /ibroblast pada tempattempat
ini.
7anyak $e"ala tiroksikosis men$arah adanya keadaan kelebihan katekolamin,
termasuk takikardi, tremor, berkerin$at, kelopak yan$ kuran$ dan melotot. Namun
kadar epine/rin dalam sirkulasi adalah normalK "adi pada penyakit Gra%es, tubuh
tampak hiperakti/ terhadap katekolamin. al ini mun$kin berhubun$an den$an
ba$ian penin$katan den$an perantaraan hormon tiroid pada reseptor katekolamin
"antun$.
i. 5pa saja penyebab hipertiroidisme A
enyakit Gra%es, penyakit ini disebabkan oleh suatu akti%itas yan$ berlebihan dari
kelen"ar tiroid yan$ disama ratakan, adalah penyebab umum penyakit hipertiroid ini.
7iasanya, dalam situasi yan$ seperti ini, kelen"ar tiroid kehilan$an kemampuannya
untuk merespon pada kontrol yan$ normal oleh kelen"ar pituitari oleh -S. enyakit
$ra%es ini bersi/at $enetis atau diturunkan, dan lebih rentan$ men$enai kaum wanita
dibandin$kan den$an kaum pria. emi*u penyakit $ra%es ini adalah karena ' stress,
merokok, radiasi pada leher, konsumsi obatobatan tertentu, dan seran$an %irus serta
mikroor$anisme yan$ menyebabkan in/eksi. ada awalnya penyakit ini akan
menimbulkan kepekaan terhadap *ahaya dan suatu perasaan dari adanya pasir di
mata.
Fun*tionin$ denoma (ot Nodule) dan -oxi* ultinodular Goiter (-NG)
emasukan yan$ berlebihan dari hormonhormon tiroid.
en$eluaran dari -S yan$ ter"adi se*ara tidak normal, sebuah tumor di dalam
kelen"ar pituitari akan san$at mun$kin men$eluarkan suatu peneluaran -S yan$
tin$$inya tidak normal. al ini menun"ukkan adanya kelebihan kelen"ar tiroid.26
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 27/71
&ondisi ini san$at "aran$ dan dapat dikaitkan den$an kelainankelainan dari kelen"ar
pituitari.
-iroiditis (ter"adinya peradan$an pada kelen"ar tiroid), keadaan ini mun$kin dapat
ter"adi karena adanya %irus (suba*ute thyroiditis), berhubun$an den$an demam dan
sakit ketika menelan. &elen"ar tiroid ini "u$a lunak saat disentuh. eradan$an ini bisa
ter"adi karena adanya akumulasi selsel darah putih yan$ dikenal den$an istilah
lympho*ytes. eradan$an menin$$alkan kelen"ar tiroid V bo*orV sehin$$a "umlah
kelen"ar tiroid yan$ masuk ke dalam darah men"adi menin$kat.
emasukan yodium berlebihan, kelen"ar tiroid men$$unakan yodium untuk membuat
hormonhormon tiroid. enyakit hipertiroid yan$ dipen$aruhi oleh yodium biasanya
terlihat pada pasienpasien yan$ telah memiliki kelen"ar tiroid abnormal yan$
mendasarinya. 0batobatan tertentu seperti amiodarone (8ardarone), yan$
di$unakan dalam perawatan "antun$, men$andun$ "umlah yodium yan$ tin$$i dan
mun$kin memiliki kaitan den$an kelainankelainan /un$si tiroid.
j. 9agaimana pen&egahan dan edukasi hipertiroidismeA
en*e$ahan ' iet tin$$i yodium, memberikan kapsul minyak beryodium,
memberikan suntikan yodium dalam minyak.
Cdukasi ' emberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola
perilaku makan dan memasyarakatkan pemakaian $aram yodium
. "i#otesis
Nn. SS 22 tahun menderita penurunan kesadaran akibat krisis tiroid
27
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 28/71
I. Keterkaitan !ntar Masalah
28
Nn. SS 22 tahun,
karyawan honorer
Gangguan
S!
4
Struma
"i#u$a
%&o'gta(mu$
"emam
Sering
gugu'
)ema$
Su(it ti*ur
+-
e$a*aran
"e(irium
remor
akikar*i
ri$i$ iroi*
Ge/a(a
+atuk 'i(ek
Sakit
tenggoroka
n
*iare
!%--"S
%aktor
n#ek$i
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 29/71
II. Learnin$ Issues
. 'elenjar hipotalamus *R-
-ipotalamus merupakan pusat pengaturan endokrin pada tingkat yang paling tinggi yang
mengintegrasikan akti?itas sistem sara" dengan endokrin melalui # &ara yaitu(
$Bensekresikan hormon pengatur, yaitu hormon khusus yang mengatur sel$sel endokrin di
kelenjar pituitari. -ormon pengatur hipotalamus mengatur akti?itas sekretoris di
adenohipo"isis yang selanjutnya mengatur akti?itas sel$sel kelenjar di kelenjar tiroid,
korteks adrenal dan organ reproduksi. *ermasuk disini adalah hormon( Gonadotropin
Releasing -ormon GnR-, Gonadotropin Inhibiting -ormone GnI-, *hyrotropin
Releasing -ormone *R-, !rola&tin Releasing -ormon !R-, !rola&tin Inhibiting
-ormone !I-, 1orti&otropin Releasing hormone 1R-, Growth hormone Releasing
hormone G-$R-, Growth -ormone Inhibiting -ormone G-$I-.
$-ipotalamus bekerja sebagai organ endokrin dengan mensintesis hormon yang di
transportasikan sepanjang akson di in"undibulum kemudian dilepaskan ke dalam sirkulasi
di neurohipo"isis. *ermasuk disini adalah 5D- dan oksitosin.
$-ipotalamus mengandung pusat otonom yang se&ara langsung mengontrol sara" sel$sel
endokrin di medula adrenalis. 5pabila sara" simpatis diakti"kan maka medulla adrenalis
melepaskan hormon ke sirkulasi darah.
%&" '%irotro#in &eleasin$ "ormone(
*hyrotropin$releasing hormone *R-, juga disebut *hyrotropin$releasing "a&tor *R=,
thyroliberin atau protirelin, adalah tropis , hormon tripeptidal yang merangsang pelepasan
*S- thyroid$stimulating hormone dan prolaktin dari hipo"isis anterior. *R- telah
digunakan se&ara klinis untuk pengobatan degenerasi spino&erebellar dan gangguan
kesadaran pada manusia
-ormon pelepas$tirotropin *R- merupakan suatu tripeptida,piroglutamil$histidil$
prolineamida, disintesis oleh neuron dalam nuklei supraoptik dan supra?entrikuler dari
hipotalamus. -ormon ini disimpan di eminensia mediana dari hipotalamus dan kemudian
diangkut ?ia sistem ?enosa portal hipo"isis ke batang hipo"isis ke kelenjar hipo"isis
anterior, dimana ia mengendalikan sintesis dan pelepasan dari *S-. *R- juga ditemukan
pada bagian lain dari hipotalamus, otak, dan medulla spinalis, dimana ia ber"ungsi sebagai
suatu neurotransmiter. Gen untuk prepro *R- mengandung suatu unit transkripsi #.#$kb29
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 30/71
yang menjadi enam molekul *R-. Gen ini juga menjadi neuropeptida lain yang se&ara
biologik kemungkinan bermakna. !ada kelenjar hipo"isis anterior, *R- berikatan dengan
reseptor membran spesi"ik pada tirotrop dan sel pensekresi$prolaktin, merangsang sintesis
dan pelepasan *S- maupun prolaktin. -ormon tiroid menyebabkan suatu pengosongan
lambat dari reseptor *R- hipo"isis, mengurangi respons *R-. 6strogen meningkatkan
reseptor *R-, meningkatkan kepekaan hipo"isis terhadap*R-.
*R- dihasilkan di hipotalamus men&apai tirotrop di hipo"isis anterior melalui sistem
portal hipotalamus$hipo"isis dan merangsang sintesis dan pelepasan *S-. 9aik
hipotalamus dan hipo"isis, *# terutama menghambat sekresi *R- dan *S-. *4 mengalami
monodeiodinasi menjadi *# di neuraldan hipo"isis sebagaimana di jaringan peri"er.
'eterkaitan -ormon *iroid dengan *irotropin Releasing -ormon
-ormon yang dikeluarkan dari kelenjar tiroid mengandung iodium danlebih dari setengah
jumlah keseluruhan keseluruhan iodium tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid. !engeluaran
hormon tiroid dipengaruhi oleh persediaan iodium dalam tubuh, yang kemudian
dirangsang oleh *irotropin Releasing -ormon *R-. 5pabila terjadi de"isiensi iodium,
ke&epatan pembentukan hormon mula$mula tetap, tetapi persediaan iodium dalam kelenjar
tiroid berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid berusaha mengambil iodium dari
iodide yang terdapat dalam darah. 5pabila de"isit iodium menjadi makin besar, maka
pengeluaran hormone akan berkurang akibat dihambat oleh *R-.
=ungsi *irotropin Releasing -ormon
Respons dari tirotrop hipo"isis terhadap *R- adalah bimodal ( !ertama, merangsang
pelepasan dari hormon yang disimpan) kedua, merangsang akti?itas gen, yang
meningkatkan sintesis hormon. *R- berikatan dengan reseptornya padatirotrop dan
mengakti?asi suatu protein G, yang pada gilirannya mengakti?asi"os"olipase & untuk
menghidrolisa "os"atidilinositol$4,@$bis"os"at !I!2 menjadiinositol$,4,@$tri"os"at I!#.
I!# merangsang pelepasan dari 1a23 intraselular, yang menyebabkan respons letupan
pertamadari pelepasan hormon. Se&ara serentak, terdapat pembangkitan dari ,2$
diasilgliserol ,2$DG, yang mengakti?asi protein kinase 1, walaupun bertanggung
jawab untuk "ase kedua dan bertahan dari sekresi hormon. !eningkatan dalam 1a23
intraselular dan kinase protein 1 dapat melibatkan suatu peningkatan transkripsi. *R- juga
merangsang glikosilasi *S-, yang diperlukan untuk akti?itas biologik penuh dari hormon
ini.
Bekanisme 'erja dan =ungsi *irotropin Realising -ormon
30
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 31/71
*elah dituliskan di atas bahwa mekanisme kerja dari *R- adalah merangsang kelenjar
*iroid untuk merangsang sintesis hormone *iroid atau *iroid Stimulating -ormon dari
hipo"isis anterior, yang kemudian pada gilirannya akan merangsang sekresi hormone dan
kelenjar tiroid. 'emudian deidinase hipo"isisdan peri"er, sekresi *R- diatur oleh kadar
hormon tiroid yangbersirkulasi dalam darah umpan balik negati" dan melalui
lajumetabolik tubuh. ika kadar hormone tiroid meningkat dan laju metabolism tubuh juga
meningkat, *R- akan diinhibisi. Sebaliknya jika kadar hormone tiroid dalam darah atau
selular menurun, maka sekresi *R- akan distimulasi.
Selanjutnya jika pada udara yang sangat dingin dalam waktu lama dapat menjadi "aktor
lingkungan yang menstimulasikan pelepasan *R-. Sehingga dapat meningkatkan produksi
hormone tiroid, sehingga akan memper&epat laju metabolik untuk menghangatkan tubuh.
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid thyroid
stimulating hormone, *S- yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipo"isis. 'elenjar
ini se&ara langsung dipengaruhi dan diatur oleh kadar hormon tiriod dalam sirkulasi, yang
bertindak sebagai umpan balik negati" terhadap lobus anterior hipo"isis, dan terhadap
pelepasan tirotropin thyrotropine releasing hormone, *R- dari hipotalamus.
5. 6"ek 'elebihan atau 'ekurangan *R-
!ada mekanisme kerja *R- telah dikatakan bahwa *R- dapat menghambat *S- *iroid
Stimulating -ormone bila kadarnya meningkat dalam darah atau saluran, dan
meningkatkan jika kadarnya menurun didalam darah atau saluran. Baka jika *R-
mengalami ganguan, yang membuat *R- tidak dapat menghambat *S-, maka kadar *S-
akan meningkat. Baka aka nada ganguan pada metabolism tubuh, pada orang dewasa akan
menyebabkan goiter, sedangkan pada neonates akan menyebabkan kretinisme jika *R-
tidak merangsang stimulasi *S- pada hipo"isis anterior. 'elainan glandula thyroidea dapat
berupa gangguan "ungsi seperti tirotoksikosis atau perubahan susunan kelenjar dan
mor"ologinya, seperti penyakit tiroid noduler.
9erdasarkan patologinya, pembesaran tiroid umumnya disebut struma. 'elenjar tiroid
berkembang dari endoderm pada garis tengah usus depan. *itik dari pembentukan kelenjar
tiroid ini menjadi "oramen sekum di pangkal lidah. 6ndoderm ini menurun di dalam leher
sampai setinggi &in&in trakea kedua dan ketiga yang kemudian membentuk dua lobus.
!enurunan ini terjadi pada garis tengah. Saluran pada struktur ini menetap dan menjadi
duktus tiroglossus atau, lebih sering, menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid.
2. 'elenjar hipo"isis *S-
31
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 32/71
'elenjar hipo"isis merupakan bagian basal dari diense"alon di bawah hipotalamus dan
terletak pada sela tursika tulang baji pada dasar tulang tengkorak. Disebut sebagai master
$land , yang berperan mengatur hormon pertumbuhan dan beberapa hormon penting
lainnya. 'elenjar hipo"isis manusia dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipo/isis
sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau adenohipo/isis yang
berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai hipo"isis. Suatu struktur ?askular, yaitu
sistem portal hipotalamus$hipo"isis, juga menghubungkan hipotalamus dengan bagian
anterior kelenjar hipo"isis. Belalui sistem ?askular ini hormon pelepasan dari hipotalamus
dapat men&apai sel$sel kelenjar hipo"isis untuk mempermudah pelepasan hormon.
Se&ara embriologis, kedua bagian hipo"isis berasal dari dua sumber yang berbeda.
-ipo"isis anterior berasal dari kantun$ !athke, yang merupakan in?aginasi epitel "aring
sewaktu pembentukan embrio, dan hipo"isis posterior berasal dari penonjolan jaringan
sara" hipotalamus. 5sal mula hipo"isis anterior dari epitel "aring ini dapat menjelaskan
si"at$si"at epiteloid sel$selnya, sedangkan asal mula hipo"isis posterior dari jaringan neural
dapat menjelaskan sejumlah besar sel tipe glia dalam kelenjar ini.
9agian anterior kelenjar hipo"isis mempunyai banyak "ungsi dan memiliki kemampuan
dalam mengatur "ungsi$"ungsi dari kelenjar endokrin lain. Sel$sel hipo"isis anterior
merupakan sel$sel yang khusus menyekresikan hormon$hormon tertentu. Dengan
menggunakan metode pulasan khusus yang terikat pada autoantibodi dengan a"initas
tinggi, yang berikatan dengan jenis hormon berbeda, setidaknya ada lima jenis sel yang
dapat dibedakan. 'elima jenis sel ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Sel "ormonBentuk
Kimia
Fun$si
Fisiolo$is
Somatotropik -ormon
pertumbuhan
G-)somatotropin
Rantai
tunggal
/ asamamino
Berangsang
pertumbuhan
tubuh)merangsang
sekresi IG=$)
merangsang
lipolisis)
menghambat
kerja insulin
pada
metabolisme
32
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 33/71
karbohidrat
dan lemak
'ortikotropik
-ormon
adrenokortikotro
pik 51*-)
kortikotropin
Rantai
tunggal #/
asam
amino
Berangsang
produksi
glukokortikoid
dan androgen
oleh korteks
adrenal)
mempertahank
an ukuran
Eona "asikulata
dan Eona
retikularis
pada korteks
*irotropik
-hyroid
stimulatin$
hormone *S-)
tirotropin
Glikoprote
in 2
subunit,
F /
asamamino
2
asam
amino
Berangsang
produksi
hormon tiroid
oleh sel
"olikular tiroid)
mempertahank
an ukuran sel
"olikular
Gonadotropik
Folli*le
stimulatin$
hormone =S-
Glikoprote
in 2
subunit,
F /
asam
amino
2
asam
amino
Berangsang
perkembangan
"olikel
o?arium)
mengatur
spermatogenes
is dalam testis
6uteini@in$
hormone <-
Glikoprote
in 2subunit,
Benyebabkan
o?ulasi dan pembentukan
33
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 34/71
F /
asam
amino
@
asam
amino
korpus luteum
dalam
o?arium)
merangsang
produksi
estrogen dan
progesteron
oleh o?arium)
merangsang
produksi
testosteron
oleh testis
<aktotropi
k
Bamotropi
k
IG=, "aktor
pertumbuh
an seperti
insulin
!rolaktin !R<
Rantai
tunggal
/ asam
amino
Berangsang
produksi dan
sekresi air
susu
<obus posterior kelenjar hipo"isis atau neurohipo"isis terutama ber"ungsi untuk mengatur
keseimbangan &airan. Hasopresin atau hormon antidiureti& 5D- terutama disintesis
dalam nukleus supraoptik dan para?entrikular hipotalamus dan disimpan dalam
neurohipo"isis.
%h)roid*Stimulatin$ "ormone '%S"(
*hyroid$Stimulating -ormone *S- termasuk dalam golongan glikoprotein hipo"isis dan
plasenta yang men&akup =S-, <-, dan gonadotropin korionik manusia h1G. Basing$
masing memilik subunit F umum dan subunit yang se&ara stru&tural tersendiri. Subunit
menentukan akti?itas biologis spesi"ik dimer tersebut.
*S- disintesis di sel tirotropik hipo"isis anterior. Sekresinya diatur terutama oleh
keseimbangan antara e"ek stimulatorik *R- hipotalamus dan pengaruh inhibitorik umpan
34
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 35/71
balik negati" kadar hormon tiroid di atas ambang kritis dalam darah yang membasuh
tirotro" hipo"isis.
Sekresi *S- berlangsung dalam pola sirkadian, yaitu terjadi lonjakan pada sore hari dan
memun&ak sebelum waktu tidur. Selain itu, *S- disekresikan dalam pola pulsati" dengan
inter?al antara pun&ak 2$C jam.
*S- merangsang semua "ase sintesis hormon tiroid oleh kelenjar tiroid termasuk
penyerapan iodida dari plasma, organi"ikasi iodida, penggabungan monoiodotirosin dan
diiodotirosin, endositosis tiroglobulin, dan proteolisis tiroglobulin untuk membebaskan
triiodotrionin *# dan *4. Selain itu, ?askularitas kelenjar tiroid meningkat karena *S-
merangsang hipertro"i dan hiperplasia sel asinus tiroid.
Bekanisme kerja *S- yang predominan diperantarai oleh pengikatan *S- ke reseptor
spesi"ik di membran plasma sel asinus tiroid yang mendorong terjadinya peningkatan
konsentrasi &5B! sitosolik. Namun, bukti terakhir menunjukkan bahwa *S- juga
meningkatkan kadar inositol tri"os"at dan diasilgliserol di dalam sel, sehingga 1a23
sitosolik dalam sel tiroid meningkat.
ipertiroidisme ipo/isis (iinduksi -S)
-ipertiroidisme biasanya bukan merupakan penyakit kelebihan produksi *S-. *etapi ada
dua tipe hipertiroidisme yang dimediasi oleh *S- yaitu(
. *umor hipo"isis. 9iasanya adalah makroadenoma dengan sekresi *S- autonomy, yang
tidak berespons terhadap supresi hormon tiroid atau stimulasi *R-. *anda khas tumor ini
adalah produksi berlebihan subunit F hormon glikoprotein *S- F, dengan rasio molar
serum al"a disbanding *S- intak lebih besar dari (. Subunit F bebas merupakan pertanda
tumor yang penting dan berbeda dengan subunit F asli yang pada salah satu asam
aminonya mengalami penghambatan karbohidrat dan sehingga tidak dapat berkombinasi
dengan subunit . *umor ini menghasilkan hormon hipo"isis lain selain *S-, yang
tersering G-. Sekresi *S- dan subunit F *S- dapat menurun dengan terapi oktreotide.
*erapi ini se&ara umum ditujukan untuk tumor hipo"isis, tetapi kontrol terhadap
hipertiroidisme masih memerlukan lagi yodium radioakti" atau obat antitiroid.
2. Resistensi hipo"isis terhadap hormon tiroid. !ada situasi ini, hormon tiroid gagal
menghambat sekresi *S- tanpa adanya adenoma hipo"isis. 'arena sekresi *S- tidak
dihambat, *S- akan meningkat dan menstimulasi produksi berlebihan hormon tiroid.
aringan peri"er tidak resisten terhadap hormon tiroid dan hipertiroidisme klinis bias
terjadi. Resistensi hipo"isis terhadap hormon tiroid tidak lengkap, karena *S- dapat35
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 36/71
disupresi dengan kadar supra"isiologik hormon tiroid dan distimulasi lebih lanjut dengan
*R-) bromokriptin atau oktreotide dapat menurunkan *S- juga. Resistensi hipo"isis
biasanya didiagnosis setelah ablasi kelenjar tiroid, bila *S- tidak dapat diturunkan ke
tingkat normal dengan dosis terapi hormon tiroid yang biasa. *etapi, bila hipertiroidisme
sudah dirawat, resistensi hipo"isis bukan lagi merupakan konsekuensi klinis, meskipun
pengukuran *S- tidak bisa dipakai untuk memonitor keadekuatan penggantian hormon.
#. 'elenjar tiroid *# dan *4
P+,-!"L!,
!ertumbuhan dan "ungsi dari kelenjar tiroid paling sedikit dikendalikan empat
mekanisme ( yaitu sumbu hipotalamus$hipo"isis$tiroid klasik, di mana hormon pelepas$
tirotropin hipotalamus *R- merangsang sintesis dan pelepasan dari hormon perangsang$
tiroid hipo"isis anterior *S-, yang kemudian pada gilirannya merangsang sekresi
hormon dan pertumbuhan oleh kelenjar tiroid) kemudian deiodininase hipo"isis dan peri"er,
yang memodi"ikasi e"ek dari *4 dan *#) autoregulasi dari sintesis hormon oleh kelenjar
tiroid sendiri dalam hubungannya dengan suplai iodinnya) dan stimulasi atau inhibisi dari
"ungsi tiroid oleh autoantibodi reseptor *S- .
!engelolaan kelainan kelenjar tiroid dilakukan dengan melakukan uji kadar hormon *S-
dan tiroksin bebas, didasari atas pato"isiologi yang terjadi, sehingga akan didapatkan
pengelolaan menyeluruh. Diagnosis dari penyakit tiroid telah banyak disederhanakan
dengan dikembangkannya assay yang peka untuk *S- dan tiroksin bebas. Suatu
peningkatan *S- dan tiroksin bebas yang rendah menetapkan diagnosis dari
hipotiroidisme, dan *S- yang tersupresi dan =*4 yang meningkat menetapkan diagnosis
dari hipertiroidisme.
P+&K+MB!,/!, -!, !,!%MI K+L+,!& %I&I-
'elenjar tiroid mulai terbentuk pada janin berukuran #,4$4 &m yaitu pada akhir bulan
pertama masa kehamilan. 'elenjar tiroid berasal dari lekukan "aring antara bran&hial
pou&h pertama dan kedua. Dari bagian tersebut timbul di?ertikulum yang kemudian
membesar, tumbuh kea rah bawah mengalami migrasi ke bawah yang akhirnya
melepaskan diri dari "aring. Sebelum lepas, ia berbentuk sebagai duktus tiroglosus, yag
berawal dari "oramen sekum basis lidah. !5da umumnya duktus ini akan menghilang pada
dewasa, tapi pada beberapa keadaan masih menetap sehingga dapat terjadi kelenjar di
sepanjang saluran tersebut, yaitu antara kartilago tiroid dengan basis lidah. 'egagalan36
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 37/71
menutupnya duktus akan mengakibatkan terbentuknya kelenjar tiroid yang letaknya
abnormal dan disebut persistensi duktus tiroglosus, yang dapat berupa kista, tiroid lingual,
atau tiroid ser?ikal. Sedangkan desensus yang terlalu jauh akan menghasilkan tiroid
substernal. Sisa ujung kaudal duktus ditemukan pada lobus piramdalis yang menempel di
isthmus tiroid. 9ran&hial pou&h keempat pun ikut membentuk kelenjar tiroid, yang
merupakan asal mula sel$sel para"olikular atau sel 1, yang memproduksi kalsitonin.
'elenjar tiroid terletak di bawah leher, terdiri atas 2 lobus yang dihubungkan oleh ismus
yang menutupi &in&in trakea 2 dan #. 'apsul "ibrosa menggantungkan kelenjar ke "asia
pratrakea sehingga setiap gerakan menelan diikuti dengan gerakan terangkatnya kelenjar
ke &ranial, yang merupakan &irri khas kelenjar tiroid yang banyak digunakan di klinik
untuk menentukan bentukkan di leher yang berhubungan dengan kelenjar tiroid. Setiap
lobus berukuran lonjong dengan panjang 2,@$4 &m, lebar ,@$2 &m, dan tebal $,@ &m.
9erat kelenjar tiroid dipengaruhi oleh berat badan dan masukan iodium, pada orang
dewasa beratnya sekitar +$2+ gr. Haskularisasi tiroid amat baik, 5.tiroidea superior
berasal dari a.&arotis komunis, a.tiroidea in"erior dari a.subkla?ia, dan a.tiroid ima dari
a.brakiose"alik salah satu &abang arkus aorta. *ernyata setiap "likel tiroid diselubungi oleh
jala$jala kapiler dan lim"atik, sedangkan ?enanya berasal dari pleksus peri"olikular yang
menyatu di permukaan membentuk ?ena tiroidea superior, lateral,dan in"erior. 5liran darah
ke kelenjar tiroid diperkirakan @ml%gram kelenjar%menit, dalam keadaan hipertiroidisme,
keadaan ini akan meningkat sehingga terdengar bising aliran darah di bawah kelenjar
dengan stetoskop.
Se&ara anatomis dari dua pasang kelenjar paratiroid, sepasang terletak di lobus superior
dan sepasang lagi di lobus medius kelenjar tiroid, sedangkan ner?us laringeus rekuren
berjalan di sepanjang trakea di bawah tiroid. !embuluh getah bening berhubungan se&ara
bebas dengan pleksus trakealis. Selanjutnya dari pleksus kea rah nodus pralaring yang
teoat brada di atas ismus menuju kelenjar getah bening brakiose"alik dan sebagian
langsung ke duktus torasikus. -ubungan kelenjar getah bening penting untuk menduga
penyebaran keganasan yang berasal dari tiroid.
Dengan mikroskop terlihat kelenjar tiroid terdiri atas "olikel dala berbagai ukuran antara
@+$@++ nm. Dinding "olikel terdiri atas selapis epitel tunggal dengan pun&ak menghadap ke
lumen, sedangkan basisnya menghadap membrane basalis. =olikel ini berkelompok
sebanyak 4+ buah untuk membentuk lobules yang mendapat darah dari artery end. =olikel
mengandung bahan yang diwarnai hematoksilin$eosin berwarna merah yang disebut koloid
37
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 38/71
dikelilingi selpis epitel tiroid. Sel berbentuk kolumnar menghasilkan tiroglobulin jika
dirangsang *S- dan pipih bila tidak dirangsang.
SI,%+SIS -!, S+K&+SI "&M, %I&I-
Sintesis dari *4 dan *# oleh kelenjar tiroid melibatkan enam langkah utama( transpor
akti" dari I melintasi membrana basalis ke dalam sel tiroid (trappin$ o/ iodide)K (2)
oksidasi dari iodida dan iodinasi dari residu tirosil dalam tiroglobulin) # penggabungan
molekul iodotirosin dalam toirglobulin membentuk *# dan *4) 4 proteolisis dari
tiroglobulin, dengan pelepasan dari iodotirosin dan iodotironin bebas) @ deiodinasi dari
iodotirosin di dalam sel tiroid, dengan konser?asi dan penggunaan dari iodida yang
dibebaskan, dan C di bawah lingkungan tertentu, deiodinisasi$@ dari *4 menjadi *#
intratiroidal. Sintesis hormon tiroid melibatkan suatu glikoprotein unik, tiroglobulin, dan
suatu enEim esensial, peroksidase tiroid *!>.
%iro$lobulin
*iroglobulin merupakan suatu molekul glikoprotein besar yang mengandung @4/C asam
amino) dengan suatu berat molekul sekitar CC+.+++ dan koe"isien endapan sebesar /S.
Bengandung sekitar 4+ residu tirosil dan sekitar +7 karbohidrat dalam bentuk manosa,
N$asetilglukosamin, galaktosa, "ukosa, asam sialat, dan sul"at kondroitin. Gen tiroglobulin
manusia h*g terletak pada lengan panjang dari kromosom distal dari onkogen *my*.
*S- merangsang transkripsi dari gen tiroglobulin, dan hipo"isektomi atau terapi *#
menurunkan transkripsinya.
Gen tiroglobulin mengandung sekitar
@++ nukleotida, yang menyandi
monomer pretiroglobulin pre$*g.
Bonomer pretiroglobulin
mengandung suatu peptida sinyal /$
asamamino, diikuti oleh suatu rantai
2:@+$asam$amino yang membentuk
monomer.
Gambar Sintesis hormon tiroid pada
"olikel tiroid. tiroglobulin.
38
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 39/71
mRN5 diterjemahkan dalam retikulum endoplasmik kasar, dan rantai tiroglobulin
diglikosilasi selama tranpor ke aparatus Golgi . Dalam aparatus Golgi, dimer tiroglobulin
dimasukkan ke dalam ?esikel eksositotik yang ber"usi dengan membrana basalis dan
melepaskan tiroglobulin ke dalam lumen "olikular. Di sini, pada batas koloidapikal,
tiroglobulin diiodinisasi dan disimpan dalam koloid 2.
%rans#or lodida *The +odide Trap
I ditranspor melintasi membrana basalis dari sel tiroid oleh suatu proses yang memerlukan
energi akti" yang tergantung pada 5*!ase Na3$'3 . Sistem transpor akti" ini
memungkinkan kelenjar tiroid manusia untuk mempertahankan suatu konsentrasi iodida
bebas #+$4+ kali dibandingkan plasma. ebakan tiroiodida dirangsang jelas oleh *S- dan
oleh antibod I perangsang reseptor *S- *S-$R ab JstimK ditemukan pada penyakit
Gra?es. ebakan ini dapat dijenuhkan dengan sejumlah besar I dan diinhibisi oleh ionion
seperti 1I>4$, S1N, N+#$, dan *&>4$. 9eberapa dari ion ini mempunyai man"aat klinik.
'alium perklorat se&ara klinik telah digunakan dengan 2#I untuk memperlihatkan &a&at
organi"ikasi dalam kelenjar tiroid) Eat ini akan menggeser dan memungkinkan perabasan
(dis*har$e) dari I nonorgani"ikasi dari jebakan iodida . 'alium perklorat dan kalium
tiosianat telah digunakan untuk mengobati hipertiroidisme yang diimt bulkan$iodida)
keduanya melepaskan I dari jebakan dan men&egah ambilan I lebih lanjut. Natrium
pertehnetat *& //m, yang mempunyai suatu paruh hidup C jam dan suatu emisi 4+$keH
gamma, digunakan untuk ?isualisasi &epat dari tiroid untuk melihat ukuran dan "ungsi dari
nodul. 8alaupun I terkonsentrasi pada jaringan kelenjar liur, lambung, dan jaringan
payudara, jaringan ini tidak mengorgani"ikasi atau menyimpan I dan tidak distimulasi oleh
*S-.
;ntuk terjadinya proses ini, struktur dimerik dari tiroglobulin penting. Di dalam molekul
tiroglobulin, dua molekul DI* dapat mengadakan penggabungan membentuk *4, dan suatu
molekul BI* dan DI* dapat mengadakan penggabungan membentuk *#. >bat$obatan
tiokarbamid$terutama propiltio$urasil, metimaEol, dan karbimaEol$merupakan inhibitor
poten dari peroksidase tiroidal dan akan menghambat sintesis hormon tiroid. >bat$obatan
ini se&ara klinik berguna dalam penatalaksanaan hipertiroidisme.
Proteolisis %iro$lobulin Sekresi "ormon %iroid39
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 40/71
6nEim lisosomal disintesis oleh retikulum endoplasmik kasar dan dikemas oleh aparatus
Golgi ke dalam lisosom. Struktur$struktur ini, dikelilingi oleh membran, mempunyai suatu
interior yang bersi"at asam dan diisi dengan enEim proteolitik, termasuk protease,
endopeptidase, hidrolisa glikosida, "os"atase, dan enEim$enEim lain. !ada interaksi sel
koloid, koloid ditelan ke dalam suatu ?esikel koloid oleh suatu proses makropinositosis
atau mikropinositosis dan diabsorbsi ke dalam sel tiroid. 'emudian lisosoma ber"usi
dengan ?esikel koloid) dan terjadi hidrolisis dari tiroglobulin, melepaskan *4, *#, DI*,
BI*, "ragmen peptida, dan asam amino. *# dan *4 dilepaskan ke dalam sirkulasi,
semen"ara DI* dan BI* dideiodinisasi dan I dilestarikan.
*iroglobulin dengan kandungan iodin yang rendah dihidrolisa dengan lebih &epat
ketimbang tiroglobulin dengan kandungan iodin yang tinggi, yang kemungkinan
berman"aat dalam daerah geogra"ik di mana asupan iodin natural rendah. Bekanisme
transpor *# dan *4 melalui sel tiroid tidak diketahui, tetapi dapat melibatkan suatu karier
hormon spesi"ik. Sekresi hormon tiroid distimulasi oleh *S-, yang mengakti?asi adenilil
siklase, dan oleh analog &5B! 9u2&5B!, menunjukkan Eat ini dependen$&5B!.
!roteolisis tiroglobulin diinhibisi oleh kelebihan iodide dan oleh litium, yang, seperti
litium karbonat, digunakan untuk terapi keadaan manik$depresi". Sejumlah ke&il
tiroglobulin yang tak terhidrolisa juga dilepaskan dari sel tiroid) hal ini meningkat dengan
nyata pada situasi tertentu seperti tiroiditis subakut, hipertiroidisme, atau goiter akibat$
*S- . *iroglobulin dapat juga disintesis dan dilepaskan oleh keganasan tiroid tertentu
seperti kanker tiroid papilaris atau "olikular dan dapat berman"aat sebagai suatu marker
untuk penyakit metastatik.
K,%&L F,/SI %I&I-
!ertumbuhan dan "ungsi dari kelenjar tiroid paling sedikit dikendalikan empat
mekanisme ( sumbu hipotalamus$hipo"isis$tiroid klasik, di mana hormon pelepas$
tirotropin hipotalamus *R- merangsang sintesis dan pelepasan dari hormon perangsang$
tiroid hipo"isis anterior *S-, yang pada gilirannya merangsang sekresi hormon dan
pertumbuhan oleh kelenjar tiroid) 2 deiodininase hipo"isis dan peri"er, yang
memodi"ikasi e"ek dari *4 dan *#) # autoregulasi dari sintesis hormon oleh kelenjar
tiroid sendiri dalam hubungannya dengan suplai iodinnya) dan 4 stimulasi atau inhibisi
dari "ungsi tiroid oleh autoantibodi reseptor *S-
40
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 41/71
41
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 42/71
K+&! "&M, %I&I-
1. &ese#tor "ormon %iroid
-ormon tiroid, *# dan *4, beredar
dalam plasma sebagian besar terikat
pada protein tetapi dalam
keseimbangan dengan hormon
bebas. -ormon bebaslah yang
diangkut melalui di"usi pasi"
ataupun karier spesi"ik melalui
membran sel, melalui sitoplasma sel,
untuk berikatan dengan suatu
reseptor pesi"ik pada inti sel. Di
dalam sel, *4 diubah menjadi *# melalui deiodinase$@, menunjukkan bahwa *4
merupakan suatu prohormon dan *# adalah bentuk hormon akti".
Reseptor inti untuk *# telah dimurnikan. Berupakan salah satu dari LkeluargaL reseptor,
kesemuanya sama dengan reseptor untuk retro?irus yang menyebabkan eritroblastosis pada
anak ayam, %erb 5, dan terhadap reseptor inti untuk glukokortikoid, mineralokortikoid,
estrogen, progestin, ?itamin D#, dan asam retinoat . Reseptor hormon tiroid manusia
h*R terdapat dalam paling tidak tiga bentuk ( h*R$ dan 2 dan h*R$. h*R$
mengandung 4+ asam amino, mempunyai berat molekul sekitar 4:.+++, dan gennya
terletak pada kromosom :. h*R$ mengandung 4@C asam amino, dengan berat molekul
sekitar @2.+++, dan gennya terdapat pada kromosom #. Setiap reseptor mengandung tiga
daerah spesi"ik ( suatu daerah amino terminal yang meningkatkan akti?itas reseptor) suatu
daerah pengikat$DN5 sentral dengan dua Ljari$jariL sistein$seng) dan suatu daerah
pengikat hormon terminal karboksil. 5da kemungkinan bahwa h*R$l dan h*R$
merupakan bentuk reseptor yang akti" se&ara biologik) h*R$2 tidak mempunyai
kemampuan mengikat hormon, tetapi berikatan dengan unsur respons hormon tiroid *R6
pada DN5 dan dengan demikian dapat bertindak pada beberapa kasus untuk menghambat
akti?itas dari *# . 5"initas pengikatan dari analog *# terhadap reseptor *# berbanding
langsung dengan akti?itas biologik dari analog. Butasi titik pada gen h*R$, yang
menimbulkan reseptor *# abnormal, merupakan penyebab dari sindroma resistensi
generalisata terhadap hormon tiroid.42
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 43/71
Bodel perantaraan aksi *# oleh reseptor nuklear hormon tiroid. *# juga masuk sel seperti
digambarkan atau diturunkan dari deiodinasi *4 intraselular. Interaksi nuklear antara *#$
bound *R dan elemen responsi" hormon tiroid *R6 berakibat pada peningkatan atau
penurunan akti?itas polimerase II RN5 pol II pada gen responsi?e *#. *R6
diindikasikan karena mengandung due tempat setengah, dan *R dapat terikat sebagai
dimer. 6"ek pada kadar mRN5 diterjemahkan dalam peningkatan atau penurunan
konsentrasi protein selular sehingga mempromosikan di"erensiasi, proses metabolik, dan
e"ek sel spesi"ik lain dari *#. *idak adanya *#, *R terikat *R6 dapat menekan transkripsi
basal. &$erb5a2 La2L, non -3bindin$ spli*e %ariant, dapat menghambat e"ek
pengikatan$*# *Rs oleh mekanisme yang sampai sekarang belum diketahui, mungkin
melibatkan pembentukan heterodimer atau bersaing untuk *R6.
Bekanisme serupa mungkin untuk menjelaskan e"ek domain negati?e dari onkoprotein ?$
erb5 dan *Rs termutasi, seperti pada sindroma resisten generalisata terhadap *#. Reseptor
hormon tiroid berikatan dengan tempat *R6 spesi"ik pada DN5 tanpa adanya *# tidak
seperti kasus dengan reseptor hormon steroid. *R6 terletak dekat, dengan promotor di
mana transkripsi dari gen hormone tiroid spesi"ik yang responsi" diawali. *# yang
berikatan dengan reseptor menimbulkan stimulasi, atau pada beberapa kasus inhibisi, dari
transkripsi gen$gen ini dengan akibat timbulnya perubahan dari tingkat transkripsi mRN5
dari mereka. !erubahan dalam tingkatan mRN5 ini mengubah tingkatan dari produk
protein dari gen ini. !roetin ini kemudian memperantarai respons hormon tiroid. Reseptor
ini sering ber"ungsi sebagai heterodimer dengan "aktor transkripsi lain seperti reseptor
retinoat M dan reseptor asam retinoat.
+fek Fisiolo$ik "ormon %iroid
6"ek transkripsional dari *# se&ara karakteristik memperlihatkan suatu la$ time berjam$
jam atau berhari$hari untuk men&apai e"ek yang penuh. 5ksi genomik ini menimbulkan
sejumlah e"ek, termasuk e"ek pada pertumbuhan jaringan, pematangan otak, dan
peningkatan produksi panas dan konsumsi oksigen yang sebagian disebabkan oleh
peningkatan akti?itas dari Na3$'3 5*!ase, produksi dari reseptor beta$adrenergik yang
meningkat. Sejumlah aksi dari *# tidak genomik, seperti penurunan dari deiodinase$@ tipe
2 hipo"isis dan peningkatan dari transpor glukosa dan asam amino. Sejumlah e"ek spesi"ik
dari hormon tiroid diringkaskan berikut ini.
+fek #ada Perkemban$an anin43
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 44/71
Sistem *S- tiroid dan hipo"isis anterior mulai ber"ungsi pada janin manusia sekitar
minggu. Sebelum saat ini, tiroid janin tidak mengkonsentrasikan 12 I. 'arena kandungan
plasenta yang tinggi dari deiodinase$@ tipe #, sebagian besar *# dan *4 maternal
diinakti?asi dalam plasenta, dan sangat sedikit sekali hormon bebas men&apai sirkulasi
janin. Dengan demikian, janin sebagian besar tergantung pada sekresi tiroidnya sendiri.
8alaupun sejumlah pertumbuhan janin terjadi tanpa adanya sekresi hormon tiroid janin,
perkembangan otak dan pematangan skeletal jelas terganggu, menimbulkan kretinisme
retardasi mental dan dwar"isme%&ebol.
+fek #ada Konsumsi ksi$en3 Produksi #anas3 dan Pembentukan &adikal Bebas
*# meningkatkan konsumsi >2 dan produksi panas sebagian melalui stimulasi Na3$'3
5*!ase dalam semua jaringan ke&uali otak, lien, dan testis. -al ini berperan pada
peningkatan ke&epatan metabolisme basal keseluruhan konsumsi >2 hewan saat istirahat
dan peningkatan kepekaan terhadap panas pada hipertiroidisme. -ormon tiroid juga
menurunkan kadar dismutase superoksida, menimbulkan peningkatan pembentukan
radikal bebas anion superoksida. -al ini dapat berperan pada timbulnya e"ek mengganggu
dari hipertiroidisme kronik.
+fek Kardioaskular
*# merangsang transkripsi dari rantai berat miosin dan menghambat rantai berat
miosin, memperbaiki kontraktilitas otot jantung. *# juga meningkatkan transkripsi dari
1a23 5*!ase dalam retikulum sarkoplasmik, meningkatkan kontraksi diastolik jantung)
mengubah iso"orm dari gen Na3 $'3 5*!ase gen) dan meningkatkan reseptor adrenergik$
beta dan konsentrasi protein G. Dengan demikian, hormon tiroid mempunyai e"ek
inotropik dan kronotropik yang nyata terhadap jantung. -al ini merupakan penyebab dari
keluaran jantung dan peningkatan nadi yang nyata pada hipertiroidisme dan kebalikannya
pada hipotiroidisme.
+fek Sim#atik
Seperti di&atat di atas, hormon tiroid meningkatkan jumlah reseptor adrenergik$beta dalam
otot jantung, otot skeletal, jaringan adiposa, dan lim"osit. Bereka juga menurunkan
reseptor adrenergik$al"a miokardial. Di samping itu) mereka juga dapat memperbesar aksi
katekolamin pada tempat pas&areseptor. Dengan demikian, kepekaan terhadap katekolamin
44
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 45/71
meningkat dengan nyata pada hipertiroidisme, dan terapi dengan obat$obatan penyekat
adrenergik$beta dapat sangat membantu dalam mengendalikan takikardia dan aritmia.
+fek Pulmonar
-ormon tiroid mempertahankan dorongan hipoksia dan hiperkapne normal pada pusat
pernapasan. !ada hipotiroidisme berat, terjadi hipo?entilasi, kadangkadang memerlukan
?entilasi bantuan.
+fek "emato#oetik
!eningkatan kebutuhan selular akan >2 pada hipertiroidisme menyebabkan peningkatan
produksi eritropoietin dan peningkatan eritropoiesis. Namun, ?olume darah biasanya tidak
meningkat karena hemodilusi dan peningkatan penggantian eritrosit. -ormon tiroid
meningkatkan kandungan 2,#$di"os"ogliserat eritrosit, memungkinkan peningkatan
disosiasi >2 hemoglobin dan meningkatkan penyediaan >2 kepada jaringan. 'eadaan
yang sebaliknya terjadi pada hipotiroidisme.
+fek /astrointestinal
-ormon tiroid merangsang motilitas usus, yang dapat menimbuklan peningkatan motilitas
dan diare pada hipertiroidisme dan memperlambat transit usus serta konstipasi pada
hipotiroidisme. -al ini juga menyumbang pada timbulnya penurunan berat badan yang
sedang pada hipotiroidisme dan pertambahan berat pada hipotiroidisme.
+fek Skeletal
-ormon tiroid merangsang peningkatan penggantian tulang, meningkatkan resorpsi tulang,
dan hingga tingkat yang lebih ke&il, pembentukan tulang. Dengan demikian,
hipertiroidisme dapat menimbulkan osteopenia yang bermakna, dan pada kasus berat,
hiperkalsemia sedang, hiperkalsiuria, dan peningkatan ekskresi hidroksiprolin urin dan
hubungan$silang pyridinium.
+fek ,euromuskular
8alaupun hormon tiroid merangsang peningkatan sintesis dari banyak protein struktural,
pada hipertiroidisme terdapat peningkatan penggantian protein dan kehilangan jaringan
otot atau miopati. -al ini dapat berkaitan dengan kreatinuria sontan. *erdapat juga suatu
peningkatan ke&epatan kontraksi dan relaksasi otot, se&ara klinik diamati adanya45
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 46/71
hipere"leksia atau hipertiroidisme$atau sebaliknya pada hipotiroidisme. -ormon tiroid
penting untuk perkembangan dan "ungsi normal dari susunan sara" pusat, dan
hiperakti?itas pada hipertiroidisme serta kelambanan pada hipotiroidisme dapat men&olok.
+fek #ada Li#id dan Metabolisme Karbohidrat
-ipertiroidisme meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenolisis hati demikian pula
absorpsi glukosa usus. Dengan demikian, hipertiroidisme akan mengeksaserbasi diabetes
melitus primer. Sintesis dan degradasi kolesterol keduanya meningkat oleh hormon tiroid.
6"ek yang terakhir ini sebagian besar disebabkan oleh suatu peningkatan dari reseptor low
density lipoprotein <D< hati, sehingga kadar kolesterol menurun dengan akti?itas tiroid
yang berlebihan. <ipolisis juga meningkat, melepaskan asam lemak dan gliserol.
Sebaliknya, kadar kolesterol meningkat pada hipotiroidisme.
+fek +ndokrin
-ormon tiroid meningkatkan pergantian metabolik dari banyak hormon dan obat$obatan
"armakologik. 1ontohnya, waktu$paruh dari kortisol adalah sekitar ++ menit pada orang
normal, sekitar @+ menit pada pasien hipertiroid, sekitar @+ menit pada pasien hipotiroid.
'e&epatan produksi kortisol akan meningkat pada pasien hipertiroid) dengan "ungsi
adrenal normal sehingga mempertahankan suatu kadar hormon sirkulasi yang normal.
Namun, pada seorang pasien dengan insu"isiensi adrenal, timbulnya hipertiroidisme atau
terapi hormon tiroid dari hipotiroidisme dapat mengungkapkan adanya penyakit adrenal.
>?ulasi dapat terganggu pada hipertiroidisme maupun hipotiroidisme, menimbulkan
in"ertilitas, yang dapat dikoreksi dengan pemulihan keadaan eutiroid. 'adar prolaktin
serum meningkat sekitar 4+7 pada pasien dengan hipotiroidisme, kemungkinan suatu
mani"estasi dari peningkatan pelepasan *R-) hal ini akan kembali normal dengan terapi
*4. 6"ek endokrin lainnya akan dibahas pada bagian yang sesuai dalam bab ini.
!%IM,I%!S %I&I-
Bekanisme autoimun terlibat dalam patogenesis dari banyak penyakit tiroid, termasuk
hipertiroidisme, o"talmopati, dan dermatopati yang terkait dengan penyakit Gra?es) goiter
nontoksik dan hipotiroidisme atro"ik yang berkaitan dengan penyakit -ashimoto) penyakit
Gra?es neonatus daan beberapa bentuk hipotiroidisme neonatal) dan hipertiroidisme atau
hipotiroidisme postpartum. Dengan demikian, penting agar kita mengerti bagaimana
sistem imun bekerja dan bagaimana penyakit tiroid timbul.46
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 47/71
!ertahanan imunologik terhadap Eat asing dan sel neoplastik melibatkan makro"ag yang
menelan dan men&erna bahan asing dan memiliki "ragmen peptide pada permukaan sel
berkaitan dengan suatu protein kelas II yang disandi oleh regio -<5$DR dari kompleks
gen B-1. 'ompleks ini dikenali oleh suatu reseptor sel * pada suatu 1D4 sel * LhelperL,
yang merangsang pelepasan sitokin seperti interleukin 2 I<$2. Sitokin ini memperbesar re
spons dengan menimbulkan akti?asi dan pembelahan sel *, induksi dari Lakti?itas sel
pembunuhL dalam sel supresor 1D9, dan stimulasi pembentukan antibody terhadap
antigen asing oleh lim"osit 9. 5khirnya, proses akti?asi dimatikan oleh aksi dari sel
supresor 1D ,4
*erdapat tiga autoantigen tiroidal utama( tiroglobulin *g, peroksidase tiroidal *!>, dan
reseptor *S- *S-$R. Di samping itu, suatuprotein C4$kDa yang diekspresikan pada
membran tiroid dan pada memban sel orbita dapat merupakan penyebab dari keterlibatan
dari isi orbita maupun tiroid pada pasien dengan penyakit Gra?es. 5utoantibodi terhadap
antigen ini berguna sebagai marker adanya penyakit tiroid autoimun. Namun, patogenesis
dari penyakit tiroid mungkin melibatkan sensitisasi lim"osit terhadap antigen ini dan
kemungkinan antigen tiroid lainnya. Sel$sel tiroid mempunyai kemampuan untuk menelan
antigen &ontohnya, tiroglobulin dan, jika dirangsang oleh sitokin seperti inter"eron
gamma, akan mengeluarkan molekul permukaan sel kelas II &ontohnya, DR4 untuk
menyajikan antigen ini pada lim"osit *.
Sementara adanya molekul antigen maupun molekul kelas II kemungkinan diperlukan
untuk timbulnya penyakit tiroid autoimun, "aktor yang tak dikenal lainnya juga kritis.
!enyelidikan yang akti" juga sedang berlangsung untuk mengetahui apakah proses ini
diawali atau ditingkatkan oleh antigen eksternal yang menyebabkan respons antibodi dan
selular melalui reakti?itas silang dengan antigen kelenjar tiroid atau melalui
ketidakseimbangan imunologik primer atau sekunder$atau kedua mekanisme. !etunjuk
kepada patogenesis dapat berasal dari pengertian akan peranan dari "aktor$"aktor genetik
maupun lingkungan yang dewasa ini diketahui berkaitan dengan penyakit tiroid autoimun.
47
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 48/71
K
=aktor genetik memainkan suatu peranan besar dalam proses autoimun. !enentuan tipe
-<5 pada pasien dengan penyakit Gra?es mengungkapkan suatu insidens yang tinggi dari
-<5$9 dan -<5DR# pada orang 'aukasia, -<5$9w4C dan -<59S pada orang 1ina,
dan -<5$9: pada kulit hitam. !ada orang 'aukasia, tiroidis atropik telah dikaitkan
dengan -<5$9 dan goiter tiroiditis -ashimoto dengan -<5$DRS. 'eterkaitan ini
mempunyai nilai diagnostik dan prognostik yang terbatas tetapi menggambarkan
predisposisi genetik terhadap penyakit tiroid autoimun.
=aktor lingkungan dapat juga memainkan peranan dalam patogenesis dari penyakit tiroid
autoimun. Hirus$?irus yang mengin"eksi biakan sel tiroid manusia menirnbulkan ekspresiDR4 ada permukaan sel "olikel, kemungkinan sebagai suatu e"ek dari suatu sitokin seperti
inter"eron al"a. !eningkatan insidens dari penyakit tiroid autoimun pada wanita
pas&apubertas dan premenopause, demikian juga kejadian tiroidistis pas&asalin,
menunjukan adanya suatu peranan dari hormon seks dalam patogenesis dari penyakit tiroid
autoimun. 9asil gram$negati" ersinia entero*oliti*a, yang dapat menyebabkan
enterokolitis kronis pada manusia, memiliki tempat ikatan yang dapat menjadi jenuh untuk
tirotropin mamalia demikian juga antigen yang bereaksi$silang dengan antigen *S-$R
pada membran sel tiroid dan men&etuskan suatu episoda penyakit Gra?es.
Suatu asupan iodin yang tinggi dapat menimbulkan tiroglobulin yang beriodinasi tinggi,
yang lebih imunogenik dan akan menyerupa i perkembangan dari penyakit rtioid
autoimun. Dosis terapeutik dari litium, yang digunakan untuk terapi dari psikosis manik$
depresi", dapat mengganggu "ungsi sel supresor dan men&etuskan penyakit tiroid
autoimun. Dengan demikian, terdapat sejumlah "aktor lingkungan dan genetik yang dapat
menyumbang pada perkembangan dari gangguan ini.
48
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 49/71
SMB "IP%!L!MIK*"IPFISIS*%I&I-
Se&ara klinik tidak layak untuk mengukur *R- dalam sirkulasi peri"er pada manusia.
Namun, metode yang sangat peka unt uk pengukuran *S- telah dikembangkan
menggunakan antibodi monoklonal terhadap *S- manusia. !rinsip umum adalah ( satu
antibodi *S- monoklonal ter"iksasi pada suatu matrik padat untuk mengikat *S- serum,
dan suatu antibodi *S- mono&lonal kedua yang diberi label isotop atau enEim atau tag
"luresen akan berikatan dengan suatu epitop terpisah pada molekul *S-. Dengan demikian
jumlah *S- dalam serum sebanding dengan ujmlah antibodi kedua yang terkiat.
Radioimmunoassay *S- sebelumnya, yang dapat mendeteksi sekitar ; *S-%m<,
&ukup untuk mendiagnosis *S- yang meningkat pada hipotiroidisme tetapi tidak dapat
mendeteksi kadar *S- tersupresi pada hipertiroidisme. LGenerasi keduaL dari assay *S-
yang LpekaL, menggunakan anitbodi monokaonal, dapat mendeteksi sekitar +, ;%m<,
dan Lgenerasi ketigaL dari assay Lpaling pekaL &ukup peka untuk mendeteksi sekitar +,+
;%m<. -al ini telah memungkinkan pengukuran dari *S- di bawah rentang normal
sebesar +,@$@ ;%m< +,@$@ m;%< dan telah memungkinkan para klinisi untuk
mendeteksi kadar *S- serum yang tersupresi parsial dan total Gambar 4$#. *S- serum
di bawah +, ;%m< +, m;%< dan =*4D atau =*4I yang meningkat merupakan
indikasi dari hipertiroidisme. -al ini dapat disebabkan penyakit Gra?es, goiter nodular
toksika, atau terapi tiroksin dosis tinggi. !ada kasus hipotiroidisme yang jarang akibat
suatu tumor hipo"isis yang mensekresi$*S-, =*4I atau =*4D meningkat dan *S- tidak
akan tersupresi tetapi sebenarnya normal atau sedikit meningkat. Suatu peningkatan *S-
+;%m<) + m;%< dan suatu =*4D atau =*4I yang rendah adalah tanda diagnostik
adanya dari hipotiroidisme. !ada pasien dengan hipotiroidisme akibat suatu tumor
hipo"isis atau hipotalamik, =*4I atau =*4D akan rendah dan *S- tidak akan meningkat.
Diagnosis ini dapat dikon"irmasi dengan memperlihatkan kegagalan *S- serum untuk
meningkat setelah suatu suntikan dari *R- . 'ortikosteroid dan dopamine menginhibisi
sekresi *S- , yang akan memodi"ikasi interpretasi dari kadar *S- serum ada pasien yang
menggunakan obat$obatan ini. 'adar *S- serum men&erminkan kelenjar hipo"isis anterior
yang memantau kadar dari =*4 sirkulasi. 'adar =*4 yang tinggi mensupresi *S- dan =*4
yang rendah meningkatkan pelepasan *S-. Dengan demikian, pengukuran ultrasensiti" dar
*S- telah menjadi uji yang paling peka, paling spesi"ik untuk diagnosis dari
hipertiroidisme maupun hipotiroidisme. !ada hakekatnya, suatu *S- yang tersupresi
berkorelasi baik dengan respons hipo"isis yang terganggu terhadap *R- sehingga
49
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 50/71
pengukuran sederhana dari *S- serum telah menggantikan uji *R- dalam diagnos dari
hipertiroidisme.
P+,/K&!, !%!,%IB-I %I&I-
5utoantibodi tiroid termasuk l antibodi tiroglobulin *g 5b) 2 antibody peroksidase
tiroid *!> 5b, semula disebut antibodi mikrosomal) dan # antibodi reseptor *S-,
stimulasi *S-$R 5b JstimK atau blo*kin$ *S-$R 5b JblokK. *g 5b dan *!> 5b telah
diukur dengan hemaglutinasi, immunoassay terkait$enEitn 6<IS5, atau
radioimmunoassay RI5. *eknik hemaglutinasi jauh kurang peka ketimbang 6<IS5 atau
metode RI5. 1ontohnya, dalam penelitian 8hi&kham terhadap suatu populasi normal di
Inggris timur laut, antibody ditemukan *!> ditemukan pada sekitar 7 wanita muda
berumur l$24 dan #,:7 dari wanita yang lebih tua berumur 4@$@4. Dalam suatu
penelitian yang serupa dari donor darah normal dan dengan menggunakan
radioimmunoassay, antibodi *!> ditemukan pada +,C7 wanita yang lebih muda dan
#+,#7 dari wanita yang lebih tua. Insidens dari antibodi *!> positi" pada pria normal
dengan hemaglutinasi adalah rendah$$sekitar 27$$dan tidak bertambah dengan umur.
P+,//,!!, KLI,IS I F,/SI %I&I-
Diagnosis dari penyakit tiroid telah banyak disederhanakan dengan dikembangkannya
assay yang peka untuk *S- dan tiroksin bebas. !erkiraan dari tiroksin bebas, =*4I
ataupun =*4D, dan suatu penentuan *S- yang peka keduanya digunakan untuk diagnosis
dari penyakit tiroid dan untuk menindaklanjuti pasien yang mendapat penggantian *4 atau
terapi obat antitiroid. Suatu peningkatan *S- dan tiroksin bebas yang rendah menetapkan
diagnosis dari hipotiroidisme, dan *S- yang tersupresi dan =*4 yang meningkat
menetapkan diagnosis dari hipertiroidisme ,C
;ji lain yang ada untuk penggunaan khusus. !ada hipotiroidisme, uji *g 5b atau *!> 5b
akan menjelaskan etiologi dari penyakit ini, dan ada hipertiroidisme peningkatan dari *#
bebas, ambilan serta s&an radioiodin yang abnormal, dan uji positi" untuk *S-$R 5b JstimK
dapat berman"aat. !ada pasien dengan nodul atau goiter, biopsi aspirasi jarum$halus akan
menyingkirkan keganasan) s&an radioiodin dapat membantu untuk menentukan "ungsi) dan
ultrasonogra"i atau BRI dapat berguna untuk menindak lanjuti ukuran dan perkembangan
goiter. !asien dengan kanker tiroid yag diketahui ditindaklanjuti dengan penentuan
tiroglobulin serial, dan s&an #I atau BRI dapat berguna untuk deteksi adanya metastasis.
50
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 51/71
K+L!I,!,*K+L!I,!, %I&I-
!asien dengan penyakit tiroid biasanya akan mengeluh pembesaran tiroid, yang mana
bisa di"us atau nodular) 2 gejala$gejala de"isiensi tiroid atau hipotiroidisme) # gejala$
gejala kelebihan hormon tiroid, atau hipertiroidisme atau 4 komplikasi spesi"ik
hipotiroidisme$!enyakit Gra?es$yang mun&ul dengan mata yang sangat menonjol
ekso"almus atau, yang lebih jarang, penebalan kulit tungkai bawah dermatopati tiroid.
"IP%I&I-ISM+
-ipotiroisme adalah suatu sindroma klinis akibat dari de"isiensi hormone tiroid, yang
kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik. -ipotiroidisme pada bayi dan
anak$anak berakibat pertambatan pertumbuhan dan perkembangan jelas dengan akibat
yang menetap yang parah seperti retardasi mental. -ipotiroidisme dengan awitan pada usia
dewasa menyebabkan perlambatan umum organisme dengan deposisi glikoaminoglikan
pada rongga intraselular, terutama pada otot dan kulit, yang menimbulkan gambaran klinis
miksedema. Gejala hipotiroidisme pada orang dewasa kebanyakan re?ersibel dengan
terapi.
+tiolo$i dan Insidens
-ipotiroidisme dapat diklasi"ikasikan sebagai primer kegagalan tiroid, 2 sekunder
terhadap kekurangan *S- hipo"isis, atau # tersier berhubungan dengan de"isiensi *R-
hipotalamus$atau mungkin karena 4 resistensi peri"er terhadap kerja hormon tiroid.
-ipotiroidisme dapat diklasi"ikasikan sebagai goiter dan non$goiter, tapi klasi"ikasi ini
mungkin tidak memuaskan, karena tiroiditis -asimoto dapat menimbulkan hipotiroidisme
dengan atau tanpa goiter. Insidens berbagai penyebab hipotiroidisme akan berbeda$beda
tergantung "aktor$"aktor geogra"is dan lingkungan seperti diet iodida dan asupan bahan$
bahan goitrogenik, &iri$&iri genetika dan populasi dan distribusi umur populasi anak atau
dewasa.
51
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 52/71
*iroiditis -ashimoto mungkin merupakan penyebab hipotiroidisme tersering. !adaO
pasien$pasien lebih muda, lebih sering dihubungkan dengan goiter) pada pasien lebih tua,
kelenjar mungkin dihan&urkan total oleh proses imunologis dan satusatunya sisa penyakit
ini adalah uji antibodi mikrosomal antitiroid yang terusmenerus positi". Seperti juga,
stadium terakhir penyakit Gra?es adalah hipotiroidisme. -al ini makin diper&epat dengan
terapi destrukti" seperti pemberian iodin radioakti" aau tiroidektomi subtotal. 'elenjar
tiroid yang terlibat dalam penyakit autoimun lebih rentan terhadap asupan iodida
berlebihan, seperti iodide*ontainin$ *ou$h preparat atau obat antiaritmia amiodaron
atau pemberian media kontras radiogra"ik yang mengandung iodida. Sejumlah besar iodida
yang besar menghambat sintesis hormon tiroid, menimbulkan hipotiroidisme dengan goiter
pada pasien dengan kelainan kelenjar tiroid) kelenjar normal biasanya LlolosL dari blok
iodida . 8alaupun prosesnya bisa disembuhkan sementara dengan menghentikan iodida,
penyakit dasarnya biasanya akan terus berlangsung dan biasanya akan terjadi
hipotiroidisme.
-ipotiroidisme dapat terjadi selama "ase lanjut tiroiditis subakut) ini biasanya sementara,
akan tetapi dapat menjadi permanen pada kira$kira +7 pasien. De"isiensi iodida adalah
penyebab hipotiroidisme yang jarang ditemukan di 5merika Serikat tapi lebih sering di
negara$negara berkembang. >bat$obat tertentu dapat menghambat sintesis hormon dan
menimbulkan hipotiroidisme dengan goiter) pada saat ini litium karbonas merupakan
penyebab "armakologis tersering dari hipotiroidisme di samping iodida, yang digunakan
dalam terapi keadaan manik$depresi", dan amiodaron.
52
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 53/71
*erapi kronis jangka panjang dengan obat $obat antitiroid propiltiourasil dan metimaEol
akan berakibat sama. 'elainan bawaan sintesis hormon tiroid akan berakibat terjadinya
hipotiroidisme berat. bila hambatan pada sintesis hormon adalah lengkap, atau
hipotiroidisme ringan bila hambatan hanya sebagian. De"isiensi hipo"isis dan hipotalamus
&ukup jarang ditemukan sebagai penyebab hipotiroidisme dan biasanya dihubungkan
dengan gejala$gejala dan tanda$tanda lain. Resistensi peri"er terhadap hormon tiroid akan
dibi&arakan di bawah.
Pato$enesis
De"isiensi hormon tiroid mempengaruhi semua jaringan tubuh, sehingga gejalanya
berma&am$berma&am. 'elainan patologis yang paling khas adalah penumpukan
glikoaminoglikan$$kebanyakan asam hialuronat$$pada jaringan interstisial. !enumpukan
Eat hidro"ilik dan peningkatan permeabilitas kapiler terhadap albumin ini bertanggung
jawab terhadap terjadinya edema interstisial yang paling jelas pada kulit, otot jantung dan
otot bergaris. !enumpukkan ini tidak berhubungan dengan sintesis berlebih tapi
berhubungan dengan penurunan destruksi glikoaminoglikan
/ambaran dan %emuan Klinis
Ba)i baru lahir 'Kretinisme( : Istilah kretinisme mula$mula digunakan untuk bayi$bayi
$$pada daerah$daerah asupan iodin rendah dan goiter endemik$$ dengan retardasi mental,
postur pendek, muka dan tangan tampak sembab dan seringkali tuli mutisma dan tanda$
tanda neurologis yaitu kelainan traktus piramidalis dan ekstrapiramidalis . -ipotiroidisme
neonatus dapat diakibatkan dari kegagalan tiroid untuk desensus selama periode
perkembangan embrionik dari asalnya pada dasar lidah ke tempat seharusnya pada leher
bawah anterior, yang berakibat timbulnya kelenjar Ltiroid ektopikL yang "ungsinya buruk.
*rans"er plasenta *S-$R 5b JblokK dari ibu pasien tiroiditis -ashimoto ke embrio, dapat
menimbulkan agenesis kelenjar tiroid dan Lkretinisme atireotikL. De"ek bawaan pada
biosintesis hormon tiroid menimbulkan hipotiroidisme neonatus termasuk pemberian
iodida, obat antitiroid, atau radioakti" iodin untuk tirotoksikosis saat kehamilan. Gejala$
gejala hipotiroidisme pada bayi baru lahir adalah kesukaran bernapas, sianosis, ikterus,
kesulitan makan, tangisan kasar, hernia umbilikalis dan retardasi berat dan retardasi
pematangan tulang yang nyata. 6pi"isis tibia proksimal dan epi"isis "emur distal terdapat
53
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 54/71
pada semua bayi &ukup bulan dengan berat badan lebih dari 2@++ g. *idak adanya epi"isis
ini merupakan bukti kuat adanya hipotiroidisme.
!engenalan skrining rutin terhadap bayi baru lahir untuk *S- dan *P telah menjadi
keberhasilan besar dalam diagnosis dini hipotiroidisme neonatus. *4 serum di bawah C
g%d< atau *S- serum di atas #+ ;%m< indikati" adanya hipotiroidisme neonatal.
Diagnosis dapat dikon"irmasi dengan bukti radiologis adanya retardasi umur tulang.
!nak : -ipotiroidisme pada anak$anak ditandai adanya retardasi pertumbuhan dan tanda$
tanda retardasi mental. !ada remaja, pubertas prekok dapat terjadi, dan mungkin ada
pembesaran sella tursika di samping postur tubuh pendek. -al ini tidak berhubungan
dengan tumor hipo"isis tapi mungkin berhubungan dengan hipertro"i hipo"isis yang
berhubungan dengan produksi *S- berlebihan.
-e5asa ( !ada orang dewasa, gambaran umum hipotiroidisme termasuk mudah lelah,
kedinginan, penambahan berat badan, konstipasi, menstruasi tidak teratur, dan kram otot.
!emeriksaan "isik termasuk kulit yang dingin, kasar, kulit kering, wajah dan tangan
sembab, suara parau dan kasar, re"leks lambat . Benurunkan kon?ersi karoten menjadi
?itamin 5 dan peningkatan karoten dalam darah sehingga memberikan warna kuning pada
kulit.
1. %anda kardioaskular** -ipotiroidisme ditandai oleh adanya gangguan kontraksi otot,
bradikardi, dan penurunan &urah jantung. 6'G memperlihatkan kompleks QRS tegangan
rendah dan gelombang ! dan *, dengan perbaikan pada respons terhadap terapi.
!embesaran jantung dapat terjadi) pembesaran ini bisa disebabkan oleh edema interstisial,
pembengkakan mio"ibril non$spesi"ik, dan dilatasi ?entrikel kiri tapi sering karena e"usi
perikardial . Derajat e"usi peri&ardial dengan mudah dapat ditentukan dengan
ekokardiogra"i. 8alau &urah jantung berkurang, jarang dijumpai gagal jantung kongesti"
dan edema pulmonum. 5da pertentangan apakah miksedema mendorong terjadinya
penyakit arteri koronaria, tetapi penyakit arteri koronaria lebih umum terjad i pada pasien
dengan hipotiroidisme, khususnya pasien lebih tua. !ada pasien dengan angina pektoris,
hipotiroidisme dapat melindungi jantung dari stres iskemik, dan terapi penggantian dapat
men&etuskan angina.
2. Fun$si #aru** !ada orang dewasa, hipotiroid ditandai dengan pernapasan dangkal dan
lambat dan gangguan respons ?entilasi terhadap hiperkapnia atau hipoksia. 'egagalan
pernapasan adalah masalah utama pada pasien dengan koma miksedema.
54
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 55/71
6. Peristaltik usus jelas menurun, berakibat konstipasi kronis dan kadangkadang ada
sumbatan "eses berat atau ileus.
4. Fun$si $in7al terganggu, dengan penurunan ke&epatan "iltrasi glomerulus dan kegagalan
kemampuan untuk mengekskresikan beban &airan. -al ini disebabkan pasien miksedema
mempunyai predisposisi terhadap intoksikasi &airan jika &airan dalam jumlah berlebihan
diberikan.
8. !nemia** Setidaknya ada empat mekanisme yang turut berperan dalam terjadinya anemia
pada pasien hipotiroidisme( gangguan sintesis hemoglobin sebagai akibat de"isiensi
hormon tiroksin) 2 de"isiensi Eat besi dari peningkatan kehilangan Eat besi akibat
menoragia, demikian juga karena kegagalan usus untuk mengabsorbsi besi) # de"isiensi
asam "olat akibat gangguan absorbsi asam "olat pada usus) dan 4 anemia pernisiosa,
dengan anemia megaloblastik de"isiensi ?itamin 92. 5nemia pernisiosa seringkali
merupakan bagian spektrum penyakit autoimun, termasuk miksedema akibat tiroiditis
kronika berhubungan dengan autoantibodi tiroid, anemia pernisiosa berhubungan dengan
autoantibodi sel parietalis, diabetes melitus berhubungan dengan autoantibodi sel$sel pulau
<angerhans, dan insu"isiensi adrenal berhubungan dengan autoantibodi adrenal .
9. Sistem neuromuskular** 9anyak pasien mengeluh gejala$gejala yang menyangkut sistem
neuromuskular, seperti, kram otot parah, parestesia, dan kelemahan otot.
. /e7ala*$e7ala sistem saraf #usat dapat termasuk kelemahan kronis, letargi, dan tidak
mampu berkonsentrasi. -ipotiroidisme mengakibatkan gangguan kon?ersi metabolisme
peri"er dari prekursor estrogen menjadi estrogen, berakibat perubahan sekresi =S- dan <-
dan siklus ano?ulatoar dan in"ertilitas. -al ini dihubungkan dengan menoragia berat.
!asien$pasien miksedema biasanya &ukup tenang tapi dapat sangat depresi atau bahkan
sangat agitati" Lkegilaan miksedemaL Lmyedema madnessL.
55
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 56/71
-ia$nosis
'ombinasi =*4 atau
=*4I serum yang
rendah dan *S-
serum meningkat
adalah diagnostik
adanya
hipotiroidisme
primer . 'adar *#
ber?ariasi dan dapat
berada dalam batas normal. ;ji positi" terhadap autoantibodi tiroid mengarah tiroiditis
-ashimoto yang mendasari. !ada pasien dengan miksedema hipo"isis, =*4 atau =*4 akan
rendah tapi *S- serum tidak akan meningkat. 'emudian mungkin perlu membedakan
penyakit hipo"isis dari hipotalamus, dan untuk hal ini uji *S- paling membantu . *idak
adanya respons *S- terhadap *R- menunjukkan adanya de"isiensi hipo"isis. Respon
parsial atau LnormalL menunjukkan bahwa "ungsi hipo"isis intak tapi bahwa de"ek ada
pada sekresi *R- hipotalamus. !asien mungkin mendapatkan terapi tiroid le?otiroksin
atau tablet tiroid kering ketika pertama kali kita jumpai.
Diagnosis hipotiroidisme. *iroksin bebas =*4 maupun indeks tiroksin bebas =*4I dapat
bersama *S- untuk penilaian.
4. -ipertiroidisme
*irotoksikosis adalah sindroma klinis yang terjadi bila jaringan terpajan hormon tiroid
beredar dalam kadar tinggi. !ada kebanyakan kasus, tiroksikosis disebabkan hiperakti?itas
kelenjar tiroid atau hipertiroidisme. 'adang$kadang, tirotoksikosis bisa disebabkan sebab$
sebab lain seperti menelan hormon tiroid berlebihan atau sekresi hormon tiroid berlebihan
dari tempat$tempat ektopik.
1. /I%+& %KSIK -IFS! 'Pen)akit /raes(
!enyakit Gra?es adalah bentuk tirotoksikosis yang paling umum dan dapat terjadi pada
segala umur, lebih sering pada wanita dengan pria. Sindroma ini terdiri dari satu atau lebih
dari hal$hal ini ( tirotoksikosis 2 goiter # o"talmopati ekso"talmos dan 4
dermopati miksedema pretibial56
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 57/71
+tiolo$i
!enyakit Gra?es sekarang ini dipandang sebagai penyakit autoimun yang penyebabnya
tidak diketahui. *erdapat predisposisi "amilial kuat pada sekitar @7 pasien Gra?es
mempunyai keluarga dekat dengan kelainan sama dan kira$kira @+7 keluarga pasien
dengan penyakit Gra?es mempunyai autoantibodi tiroid yang beredar di darah. 8anita
terkena kira$kira @ kali lebih banyak daripada pria. !enyakit ini dapat terjadi pada segala
umur, dengan insiden pun&ak pada kelompok umur 2+$4+ tahun.
Pato$enesis
!ada penyakit Gra?es, lim"osit * disensitisasi terhadap antigen dalam kelenjar tiroid dan
merangsang lim"osit 9 untuk mensintesis antibodi terhadap antigen$antigen ini. Satu dari
antibodi ini bisa ditunjukkan terhadap tempat reseptor *S- pada membran sel tiroid dan
mempunyai kemampuan untuk merangsang sel tiroid dalam hal peningkatan pertumbuhan
dan "ungsi *S-$R 59 JstimK) . 5danya antibodi dalam darah berkorelasi positi" dengan
penyakit akti" dan kekambuhan penyakit. 5da predisposisi genetik yang mendasari, namun
tidak jelas apa yang men&etuskan episode akut ini. 9eberapa "aktor yang mendorong
respons imun pada penyakit Gra?es ialah kehamilan, khususnya masa ni"as) 2
kelebihan iodida, khusus di daerah de"isiensi iodida, di mana kekurangan iodida dapatmenutupi penyakit Gra?es laten pada saat pemeriksaan) # terapi litium, mungkin melalui
perubahan responsi?itas imun) 4 in"eksi bakterial atau ?iral) dan @ penghentian
glukokortikoid.
Diduga LstressL dapat men&etuskan suatu episode penyakit Gra?es, tapi tidak ada bukti
yang mendukung hipotesis ini. !atogenesis o"talmopati dapat melibatkan lim"osit
sitotoksik sel$sel pembunuh dan antibodi sitotoksik tersensititasi oleh antigen yang
umum pada "ibroblas orbita, otot orbita, dan jaringan tiroid . Sitokin yang berasal dari
lim"osit tersensitasi ini dapat menyebabkan peradangan "ibroblast orbita dan miositis
57
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 58/71
orbita, berakibat pembengkakan otot$otot orbita, protopsi bola mata, dan diplopia
sebagaimana juga menimbulkan kemerahan, kongesti, dan edema konjungti?a dan
periorbita . !atogenesis dermopati tiroid miksedema pretibial dan in"lamasi subperiosteal
yang jarang pada jari$jari tangan dan kaki osteopati tiroid mungkin juga melibatkan
stimulasi sitokin lim"osit dari "ibroblast pada tempat$tempat ini.
9anyak gejala tiroksikosis mengarah adanya keadaan kelebihan katekolamin, termasuk
takikardi, tremor, berkeringat, kelopak yang kurang dan melotot. Namun kadar epine"rin
dalam sirkulasi adalah normal) jadi pada penyakit Gra?es, tubuh tampak hiperakti"
terhadap katekolamin. -al ini mungkin berhubungan dengan bagian peningkatan dengan
perantaraan hormon tiroid pada reseptor katekolamin jantung.
/ambaran klinis
!. /e7ala dan %anda : !ada indi?idu yang lebih muda mani"estasi yang umum termasuk
palpitasi, kegelisahan, mudah &apai, hiperkinesia dan diare, keringat banyak, tidak tahan
panas, dan senang dingin. Sering terjadi penurunan berat badan jelas, tanpa penurunan
na"su makan. !embesaran tiroid, tanda$tanda tirotoksik pada mata , dan takikardia ringan
umumnya terjadi pada umumnya terjadi. 'elemahan otot dan berkurangnya masa otot
dapat sangat berat sehingga pasien tidak dapat berdiri dari kursi tanpa bantuan. !ada anak$
anak terdapat pertumbuhan &epat dengan pematangan tulang yang lebih &epat. !ada
pasien$pasien di atas C+ tahun, mani"estasi kardio?askuler dan miopati sering lebih
menonjol) keluhan yang paling menonjol adalah palpitasi, dispnea pada latihan, tremor,
ner?ous, dan penurunan berat badan.
*ingkat 2 mewakili terkenanya jaringan lunak dengan edema periorbital) kongesti atau
kemerahan konjungti?a dan pembengkakan konjungti?a kemosis. *ingkat # mewakili
proptosisi sebagaimana diukur dengan ekso"talmometer -ertel. Instrumen ini terdiri dari 2
prisma dengan skala dipasang pada suatu batang. !risma$prisma ini diletakkan pada tepi
orbital lateral dan jarak dari tepi orbital ke kornea anterior diukur dengan skala . *ingkat 4
58
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 59/71
mewakili keterlibatan otot yang paling sering terkena adalah rektus in"erior, yang merusak
lirikan ke atas. >tot yang kedua paling sering terkena adalah rektus medialis dengan
gangguan lirikan ke lateral. *ingkat @ mewakili keterlibatan kornea keratitis, dan tingkat
C hilangnya penglihatan akibat terkenanya ner?us optikus. Seperti disebutkan di atas,
o"talmopatia disebabkan in"iltrasi otot$otot ekstraokular oleh lim"osit dan &airan edema
pada suatu reaksi in"lamasi akut. >rbita berbentuk konus ditutupi oleh tulang) dan
pembengkakan otot$otot ekstraokular karena ruang tertutup ini menyebabkan protopsis
bola mata dan gangguan pergerakan otot, mengakibatkan diplopia.
!embesaran otot okular dapat ditunjukkan dengan baik menggunakan 1* s&an orbital atau
BRI. 9ila pembengkakan otot terjadi ke posterior, menuju apeks dari konus orbitalis,
ner?us optikus tertekan dan bila hal ini terjadi, inilah yang akan mungkin menyebabkan
hilangnya penglihatan. Dermopatia tiroid terdiri dari penebalan kulit, terutama kulit di atas
tibia bagian bawah, yang disebabkan penumpukan glikosaminoglikans . -al ini relati"
jarang terjadi pada kirakira 2$#7 pasien dengan penyakit Gra?es. 9iasanya dihubungkan
dengan o"talmopati dan titer serum *S-$R 5b JstimK yang sangat tinggi. 'ulit sangat
menebal dan tidak dapat di&ubit. 'adang$kadang mengenai seluruh tungkai bawah dan
dapat meluas sampai ke kaki. 'eterlibatan tulang osteopati dengan pembentukan tulang
subperiosteal dan pembengkakan terutama j elas pada tulang$tulang metakarpal. Ini juga
adaalh penemuan yang relati" jarang. !enemuan yang lebih sering pada penyakit Gra?es
adalah pemisahan%separasi kuku dari bantalannya atau onikolisis.
2. B+,%K*B+,%K L!I, %I&%KSIKSIS
!denoma %oksik 'Pen)akit Plummer(
5denoma "ungional yang mensekresi *# dan *4 berlebihan akan menyebabkan
hipertiroidisme. <esi$lesi ini mulai sebagai Lnodul panasL pada s&an tiroid, pelan$pelan
bertambah dalam ukuran dan bertahap mensupresi lobus lain dari kelenjar tiroid. !asien
yang khas adalah indi?idu tua biasanya lebih dari 4+ tahun yang men&atat pertumbuhan
akhir$akhir ini dari nodul tiroid yang telah lama ada. *erlihat gejala$gejala penurunan berat
badan, kelemahan napas sesak, palpitasi, takikardi dan intoleransi terhadap panas. *ingkat
2$4 o"talmopati in"iltrati" tidak pernah dijumpai. !emeriksaan "isik menunjukkan adanya
nodul berbatas jelas pada satu sisi dengan sangat sedikit jaringan tiroid pada sisi lain.
!emeriksaan laboratorium biasanya memperlihatkan *S- tersupresi dan kadar *# serum
yang sangat meningkat, dengan hanya peningkatan kadar tiroksin yang Lborder$lineL. S&an59
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 60/71
menunjukkan bahwa nodul ini LpanasL. 5denoma$adenoma toksik hampir selalu adalah
adenoma "olikuler dan hampir tidak pernah ganas. Bereka mudah ditangani dengan
pemberian obat$obat antitiroid seperti propel tiourasil ++ mg tiap C jam atau metimaEol
+ mg tiap C jam diikuti aleh lobektomi unilateral atau dengan iodin radioakti". Natrium
iodida #I dalam dosis 2+$#+ m1i biasanya, dibutuhkan untuk menghan&urkan
neoplasma jinak. Iodin radioakti" lebih dipilih untuk nodul toksik yang lebih ke&il tetapi
yang lebih besar terbaik ditangani dengan operasi.
/oiter %oksik Multinodular
'elainan ini terjadi pada pasien$pasien tua dengan goiter multinodular yang lama.
>"talmopati sangatlah jarang. 'linis pasien menunjukkan takikardi, kegagalan jantung
atau aritmia dan kadang$kadang penurunan berat badan, ner?ous, tremor dan berkeringat.
!emeriksaan "isik memperlihatkan goiter multinodular yang dapat ke&il atau &ukup besar
dan bahkan membesar sampai substernal. !emeriksaan laboratorium menunjukkan *S-
tersupresi dan kadar *# serum yang sangat meningkat, dengan peningkatan kadar *4
serum yang tidak terlalu menyolok. S&an radioiodin menunjukkan nodul "ungsional
multipel pada kelenjar atau kadang$kadang penyebaran iodin radioakti" yang tidak teratur
dan ber&ak$ber&ak.
-ipertiroidisme pada pasien$pasien depgan goiter multinodular sering dapat ditimbulkan
dengan pemberian iodin e"ek LjodbasedowL atau hipertiroidisme yang diinduksi oleh
iodida. 9eberapa adenoma tiroid tidak mengalami e"ek 8ol""$1haiko"" dan tidak dapat
beradaptasi terhadap muatan iodida. adi, e"ek e"ek ini didorong oleh kelebihan produksi
hormon karena kadar iodida sirkulasi yang tinggi. Ini adalah mekanisme untuk
berkembangnya hipertiroidisme setelah pemberian obat antiaritmia amiodaron .
!enanganan goiter nodular toksika &ukup sukar. !enanganan keadaan hipertiroid dengan
hipertiroid dengan obat$obat antitiroid diikuti dengan tiroidektomi subtotal tampaknya
akan menjadi terapi pilihan, namun sering pasien$pasien ini sudah tua dan memiliki
penyakit lain sehingga pasien$pasien ini seringkali merupakan pasien dengan risiko operasi
yang buruk. Nodul toksik dapat dihan&urkan dengan #I, tapi goiter multinodular akan
tetap ada, dan nodulnodul lain dapat menjadi toksik, sehingga dibutuhkan dosis ulangan
#I.
%iroiditis Subakut atau Kronis60
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 61/71
'eadaan ini akan dibi&a&akan pada bagian tersendiri, tetapi harus disebutkan di sini bahwa
tiroiditis, baik subakut atau kronis dapat berupa perlepasan akut *4 dan *# menimbulkan
gejala$gejala tirotoksikosis dari ringan sampai berat. !enyakit$penyakit ini dapat
dibedakan dari bentuk tirotoksikosis lain di mana ambilan radioiodin jelas tersupresi, dan
biasanya gejala$gejala menghilang spontan dalam waktu berminggu$minggu atau
berbulan$bulan.
%irotoksikosis Fa;titia
Ini adalah gangguan psikoneurotik di mana tiroksin atau hormon tiroid dimakan dalam
jumlah berlebihan, biasanya untuk tujuan mengendalikan berat badan. Indi?idu biasanya
adalah seseorang yang berhubungan dengan obat$obatan sehingga mudah mendapatkan
obat$obatan tiroid. Gambaran tirotoksikosis termasuk penurunan berat badan, ner?ous,
palpitasi, takikardi dan tremor bisa didapatkan, tetapi tidak ada tanda$tanda atau goiter.
'arakteristik adalah *S- disupresi, kadar *4 dan *# serum yang meningkat dan tidak
adanya arnbilan iodine radioakti". !enanganan membutuhkan diskusi yang berhati$hati
tentang bahaya terapi tiroid jangka panjang, terutama kerusakan kardio?askuler dan
hilangnya otot, dan osteoporosis. !sikoterapi "ormal mungkin diperlukan.
6. B+,%K*B+,%K !&!,/ -!&I %I&%KSIKSIS
!. Struma ari : !ada sindroma ini, teratoma o?arium mengandung jaringan tiroid yang
menjadi hiperakti". *erjadi gambaran tirotoksikosis ringan, seperti penurunan berat badan,
takikardi, tetapi tidak didapatkan goiter atau tandatanda mata. =*4 dan *# serum sedikit
naik, *S- serum tersupresi dan ambilan radioiodin di leher akan tidak ada sama sekali.
S&an tubuh menunjukkan ambilan radioiodin pada pel?is. !enyakit ini dapat disembuhkan
dengan pengangkatan teratoma.
B. Karsinoma %iroid : 'arsinoma tiroid, terutama karsinoma "olikular dapat
mengkonsentrasikan iodin radioakti", tetapi hanya jarang, jarang karsinoma ini
mempertahankan kemampuannya untuk mengkon?ersi iodida ini menjadi hormon akti".
*erdapat beberapa kasus kanker tiroid metastatik yang disertai hipertiroidisme. Gambaran
klinis terdiri dari kelemahan, penurunan berat badan, dan palpitasi, nodul tiroid tapi tidak
ada o"talmopati. S&an tubuh dengan #I menunjukkan daerah$daerah dengan ambilan
61
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 62/71
yang biasanya jauh dari tiroid, &ontoh ( tulang atau paru. *erapi dengan dosis besar iodin
radioakti" dapat menghan&urkan deposit metastasik.
<. Mola "idatidosa : Bola hidati"orm menghasilkan gonadotropin korionik, yang
mempunyai akti?itas seperti *S- yang intrinsi k. Ini bisa menginduksi hiperplasia tiroid,
turno%er iodin yang meningkat, *S- tersupresi dan peningkatan ringan kadar *4 dan *#
serum. Ini jarang dikaitkan dengan tirotoksikosis ringan kadar *4 dan *# serum. Ini jarang
dikaitkan dengan tirotoksikosis yang jelas dan dapat disembuhkan total dengan
pengangkatan mola.
-. =%irotoksikosis "ambur$er= : Suatu tirotoksikosis epidemik di ;S5 barat tengah
yang ditelusuri pada pembuatan hamburger dari Lotot leherL, otot dari pengantung leher
pada ternak yang mengandung jaringan tiroid sapi. Departemen !ertanian 5merika Serikat
sekarang telah melarang penggunaan bahan ini.
+. Sindroma Sekresi %S" )an$ %idak Sesuai : Sekelompok pasien akhirakhir ini
dilaporkan mempunyai *S- imunoreakti" serum yang meningkat bersamaan dengan nilai
tiroksin bebas serum yang meningkat. Ini disebut LSindroma sekresi *S- yang tidak
sesuaiL. *erdapat 2 jenis masalah ( 5denoma hipo"isis yang mensekresi *S-) dan 2
-ipersekresi *S- hipo"isis
non$neoplastik. !asien dengan adenoma hipo"isi s yang mensekresi *S- biasanya
mempunyai tirotoksikosis ringan dan goiter, sering dengan bukti adanya > e"isiensi
hormon gonadotropin seperti amenorea atau impoten. *idak ada tandatanda mata penyakit
Gra?es. !emeriksaan menunjukkan peningkatan *4 dan *# serum total dan bebas. *S-
serum biasanya tidak terdeteksi pada penyakit Gra?es, biasanya dalam batas normal atau
bahkan meningkat. Sekresi *S- subunit dari tumor ini jelas meningkat rasio molar
subunit ( *S- lebih besar dari biasanya diagnostik akan adanya adenoma hipo"isis
yang merlsekresi *S-. Di samping itu, tidak ada respons hormonal terhadap *R-, dan
peningkatan ambilan iodine radioakti" tidak dapat disupresi hormon tiroid. !emeriksaan
lapangan penglihatan dapat mengungkapkan adanya de"ek lapang pandang temporal, dan
1* s&an atau BRI sella menunjukkan adanya utmor hipo"isis.
!enanganan biasanya menyangkut pengendalian tirotoksikosis dengan obat$obatan
antitiroid dan pengangkatan tumor hipo"isis dengan hipo"isektomi transs"enoidal. *umor
ini seringkali &ukup agresi" dan dapat membesar sampai ke luar dari sella. 9ila tumor tidak 62
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 63/71
dapat diangkat menyeluruh mungkin perlu mengobati tumor sisa dengan terapi radiasi dan
untuk mengendalikan tirotoksikosis dengan iodin radioakti". Stomatostatin jangka panjang
oktreotida akan menekan sekresi *S- pada banyak pasien$pasien ini dan dapat
menghambat pertumbuhan tumor pada beberapa pasien. -ipersekresi *S- hipo"isis non$
neoplastik pada dasarnya adalah suatu bentuk resistensi hipo"isis terhadap *# dan *4.
!enatalaksanaan -ipertiroidisme
!engobatan ;mum
Istirahat.
-al ini diperlukan agar hipermetabolisme pada penderitatidak makin meningkat. !enderita
dianjurkan tidak melakukan pekerjaan yang melelahkan%mengganggu pikiran balk di
rmahatau di tempat bekerja. Dalam keadaan berat dianjurkan bed resttotal di Rumah Sakit.
2 Diet
Diet harus tinggi kalori, protein, multi?itamin serta mineral. -al ini antara lain karena (
terjadinya peningkatan metabolisme, keseimbangan nitrogen yang negati" dan
keseimbangan kalsium yang negati".
# >bat penenang.
Bengingat pada !G sering terjadi kegelisahan, maka obat penenang dapat diberikan. Di
samping itu perlu juga pemberian psikoterapi.
!engobatan 'husus.
>bat antitiroid.
>bat$obat yang termasuk golongan ini adalah thionamide, yodium, lithium, per&hlorat dan
thio&yanat.
>bat yang sering dipakai dari golongan thionamide adalah propylthioura&yl !*;, $
methyl $ 2 mer&aptoimidaEole methimaEole, tapaEole, BBI, &arbimaEole. >bat ini
menghambat sintesis hormon tetapi tidak menghambat sekresinya, yaitu dengan
menghambat terbentuknya monoiodotyrosine BI* dan diiodotyrosine DI*, serta
menghambat &oupling diiodotyrosine sehingga menjadi hormon yang akti". !*; juga
menghambat perubahan *4 menjadi *# di jaringan tepi, serta harganya lebih murah
sehingga pada saat ini !*; dianggap sebagai obat pilihan.
>bat antitiroid diakumulasi dan dimetabolisme di kelenjar gondok sehingga pengaruh
pengobatan lebih tergantung pada konsentrasi obat dalam kelenjar dari pada di plasma.
BBI dan &arbimaEole sepuluh kali lebih kuat daripada !*; sehingga dosis yang
diperlukan hanya satu persepuluhnya.63
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 64/71
Dosis obat antitiroid dimulai dengan #++ $ C++ mg perhari untuk !*; atau #+ $ C+ mg per
hari untuk BBI%&arbimaEole, terbagi setiap atau 2 jam atau sebagai dosis tunggal setiap
24 jam. Dalam satu penelitian dilaporkan bahwa pemberian !*; atau &arbimaEole dosis
tinggi akan memberi remisi yang lebihbesar.
Se&ara "armakologi terdapat perbedaan antara !*; denganBBI%19, antara lain adalah (
. BBI mempunyai waktu paruh dan akumulasi obat yang lebih lama dibanding !*; di
&lalam kelenjar tiroid. 8aktu paruh BBI T C jam sedangkan !*; 3 %2 jam.#
2. !enelitian lain menunjukkan BBI lebih e"ekti" dan kurangtoksik dibanding !*;
#. BBI tidak terikat albumin serum sedangkan !*; hampir +7 terikat pada albumin
serum, sehingga BBI lebih bebas menembus barier plasenta dan air susu,# sehingga
untuk ibu hamil dan menyusui !*; lebih dianjurkan.
angka waktu pemberian tergantung masing$masing penderita C $ 24 bulan dan dikatakan
sepertiga sampai setengahnya @+ $ :+7 akan mengalami perbaikan yang bertahan &ukup
lama. 5pabila dalam waktu # bulan tidak atau hanya sedikit memberikan perbaikan, maka
harus dipikirkan beberapa kemungkinan yang dapat menggagalkan pengobatan tidak
teratur minum obat, struma yang besar, pernah mendapat pengobatan yodium sebelumnya
atau dosis kurang
. 6"ek samping ringan berupa kelainan kulit misalnya gatal$gatal, skin rash dapat
ditanggulangi dengan pemberian anti histamin tanpa perlu penghentian pengobatan.
Dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan hilangnya indera penge&ap,
&holestati& jaundi&e dan kadang$kadang agranulositosis +,2 $ +,:7, kemungkinan
ini lebih besar pada penderita umur di atas 4+ tahun yang menggunakan dosis
besar. 6"ek samping lain yang jarang terjadi. a.l. berupa ( arthralgia, demam
rhinitis, &onjun&ti?itis, alope&ia, sakit kepala, edema, lim"adenopati,
hipoprotombinemia, trombositopenia, gangguan gastrointestinal.. Diagnosis %
'riteria Diagnosis
Sebagian besar pasien memberikan gejala klinis yang jelas, tetapi pemeriksaan
laboratorium tetap perlu untuk menguatkan diagnosis. !ada kasus $ kasus subklinis
dan pasien lanjut usia perlu pemeriksaan laboratorium yang &ermat untuk
membantu menetapkan diagnosis hipertiroidisme. Diagnosis pada wanita hamil
agak sulit karena perubahan "isiologis pada kehamilan seperti pembesaran tiroid
serta mani"estasi hipermetabolik, sama seperti tirotoksikosis.menurut 9ayer B=,
pada pasien hipertiroidisme akan didapatkan *hyroid Stimulating -ormone
sensiti?e *S-s tak terukur atau jelas subnormal dan "ree *4 =*4 meningkat.64
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 65/71
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini (
!emeriksaan darah yang mengukur kadar -* *# dan *4, *S-, dan *R- akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan sara"
pusat
atau kelenjar tiroid.
. *S- *iroid Stimulating -ormone
2. 9ebas *4 tiroksin
#. 9ebas *# triiodotironin
4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid
@. *iroid s&an untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
C. -ipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak
serum
:. !enurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
;ntuk mendiagnosis penyakit ini harus dilakukan beberapa pemeriksaan seperti
pemeriksaan "isik dan tes darah laboratorium untuk melihat kadar hormon *#, *4 dan
*-S. ika kadar hormon tiroid tinggi dan kadar hormon *-S rendah, hal ini
mengindikasikan kelenjar tiroid terlalu akti" yang disebabkan oleh adanya suatu
penyakit. 9isa juga dideteksi dengan menggunakan s&an tiroid yang menggunakan
sinar M$ray untuk melihat kelenjar tiroid setelah menggunakan iodin radioakti" melalui
mulut 9ararah, 2++/.
;ntuk mendiagnosis hipertiroid bisa menggunakan Indeks 8ayne seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.
*abel . Indeks 8ayne
,o. /e7ala >an$ Baru %imbul -an !tau Bertambah
Berat
,ilai
. Sesak saat kerja 3
2. 9erdebar 32
#. 'elelahan 3#
4. Suka udara panas $@
@. Suka udara dingin 3@
C. 'eringat berlebihan 3#
:. Gugup 32. Na"su makan naik 3#
65
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 66/71
/. Na"su makan turun $#
+. 9erat badan naik $#
. 9erat badan turun 3#
,o %anda !da %idak . *yroid *eraba 3# $#
2. 9ising *yroid 32 $2
#. 6optalmus 32 $
4. 'elopak Bata *ertinggal Gerak 9ola Bata 3 $
@. -iperkinetik 34 $2
C. *remor ari 3 $
:. *angan !anas 32 $2
. *angan 9asah 3 $
/ =ibrilasi 5trial 34 $
+. Nadi *eratur U+ %menit
+$/+ %menit
/+ %menit
$
$
3#
$#
$
$
-ipertiroid ( V 2+
6utiroid( $
-ipotiroid( U
a !emeriksaan =isik
Bor"ologi
$ 9esar, bentuk, batasnya
$ 'onsistensi, hubungan dengan struktur disekitarnya
$ ;SG, "oto rontgen
=ungsi
$ ;ji metabolisme
$ ;ji "ungsi tiroid, kadar hormon
$ 5ntibodi tiroid
<okasi dan "ungsi
$ Sidik radioakti"%tes yodium radioakti"
Diagnosis !atologik
$ =ungsi jarum halus untuk pemeriksaan sitologi
$ 9iopsi insisi%eksisi untuk pemeriksaan histologi
66
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 67/71
*eknik ultrasonogra"i digunakan untuk menentukan apakah nodul tiroid yam teraba
pada palpasi adalah nodul tunggal atau multiple, dan berkonsistensi padat atau kistik.
!emeriksaan ultrasonogra"i ini terbatas nilainya dalam menyingkirkan kemungkinan
keganasan dan hanya dapat mengenal kelainan diatas penampang setangah sentimeter.
!emeriksaan Sitologi
!emeriksaan sitologi nodul tiroid diperoleh dengan aspirasi jarum halus. 1ara
pemeriksaan ini berguna untuk menetapkan diagnosis karsinoma tiroid, tiroiditis atau
lim"oma. 1ara ini &ara terbaik untuk menduga kemungkinan keganasan dalam nodul
tiroid, dan mulai menggeser kegunaan pemeriksaan radioakti" atau ultrasonogra"i
sebagai pemeriksaan penunjang diagnosis.
b !emeriksaan <aboratorium -istopatologi
!emeriksaan minimal yang harus dikerjakan bila ada ke&urigaan hipertiroid adalah =*4
dan *S-s. 5pabila didapatkan peningkatan =*4 dan penurunan *S-s, maka diagnosis
hipertiroid dapat ditegakkan.
5pabila =*4 dan *S-s keduanya meningkat, maka harus di&urigai adanya tumor pituitary
yang memproduksi *S-.
5pabila =*4 normal sedangkan *S-s rendah, maka =*# harus diperiksa, diagnosis
Gra?es0 disease stadium awal dan *#$se&reting toi& nodules dapat ditegakkan apabila =*#
meningkat. 5pabila =*# rendah didapat pada euthyroid si&k syndrome atau pada penderita
yang mendapatkan terapi dopamine atau kortikosteroid.
-ipertiroid dengan atau tanpa goiter apabila tidak disertai dengan eopthalmus harus
dilakukan radioiodine uptake. 9ila didapatkan peningkatan uptake, maka diagnosis
Gra?es0 disease dan toi& nodular goiter dapat ditegakkan. Radioiodine uptake yang
rendah didapatkan pada hipertiroidism yang baik, tiroiditis subakut, tiroiditis -ashimoto
"ase akut, pengobatan dengan le?otyroin, yang jarang yaitu struma o?arii.
Dokter juga dapat mempertimbangkan tes Imunoglobulin thyroid$stimulating, karena
antibodi tiroid harus diukur hampir semua pasien dengan hipertiroidisme Gra?es memiliki
terdeteksi *S-R$5b atau *es 5ntibodi *S- . !engukuran thyroid$stimulating
imunoglobulin *SI adalah yang paling akurat ukuran antibodi tiroid. Bereka akan
menjadi positi" dalam C+ sampai /+7 anak dengan penyakit Gra?es. ika *SI tidak tinggi,
maka penyerapan yodium radioakti" harus dilakukan) hasil yang tinggi dengan pola
menyebar khas dari penyakit Gra?es.
67
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 68/71
-asil tes "ungsi hati harus diperoleh untuk memantau toksisitas hati yang disebabkan oleh
thioamides obat antitiroid.
!enyakit Gra?es dapat berhubungan dengan anemia normositik, rendah$normal untuk
sedikit tertekan jumlah 891 total dengan lim"ositosis relati" dan mono&ytosis, rendah
normal untuk jumlah trombosit sedikit tertekan. *hionamides jarang dapat menyebabkan
e"ek samping hematologi yang parah, tapi rutin skrining untuk peristiwa langka tidak
hemat biaya.
In?estigasi ginekomastia yang terkait dengan penyakit Gra?es dapat mengungkapkan seks
meningkat pengikat hormon tingkat globulin dan penurunan tingkat testosteron bebas.
!enyakit Gra?es dapat memperburuk kontrol diabetes dan dapat ter&ermin oleh
peningkatan hemoglobin 51 pada pasien diabetes. Sebuah pro"il lipid puasa mungkin
menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan penurunan tingkat trigliserida.
-istopatologi
9iopsi untuk mendapatkan pengujian histologis biasanya tidak diperlukan, tetapi dapat
diperoleh jika dilakukan tiroidektomi.
68
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 69/71
III. Keran$ka Konse#
I?. Kesim#ulan
69
Nn. SS 22
Negatie#ee*ak S!
turun
Grae
*i$ea$e
-SS
+atuk 'i(ek
aring hi'eremi$
Sakit tenggorokan
aktor 'enetu$
ra( hygiene
"iare
etao(i$
me
!i'ertemia
ro*uk$i
keringat
Su(it ti*ur
ro*uk$i
'ana$ naik
)ema$ *an
teruru
akikar*i
Aktia$i remor
Sen$iti:ta$
re$e'to'r
a*renergi
eri$ta(ti
k
!i'erre;ek$
neuromu$ku(
ar /untion
ro(i#era$i
#o(ike( tiroi*
Struma
%&o'hta(mu
-etrak$i
G(iko$aminog(ikan naik
e(e'a$an
n:(tra$i
enum'ukan
re$e'tor S!*iu(u$
Sekre$i 3 *an 4
Aktia$i 'ro*uk$i hormon
enem'atan re$e'tor S! *i
ro*uk$i S
!i'ermetao(i$m
e *an aktia$i
$im'ati$
enurunan
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 70/71
Nn. SS 22 tahun menderita krisis tiroid yang merupakan komplikasi dari gra?e disease
hipertiroidism dengan "aktor pen&etus in"eksi.
70
7/25/2019 Skenario B Blok 14 2014 FIX !!!!!!!!!
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-b-blok-14-2014-fix- 71/71
?. -aftar Pustaka
5nwar, Ruswana. 2++@. Fun$si an &elainan &elen"ar -iroid . 9andung ( Subbagian =ertilitas
Dan 6ndokrinologi Reproduksi 9agian >bstetri Dan Ginekologi =akultas 'edokteran ;npad
diunduh dari pustaka.unpad.a&.id
Sudoyo, 5ru.8 dkk. 2++C. 7uku "ar Ilmu enyakit alam ilid III Cdisi IJ . akarta ( !usat
!enerbitan I!D =';I.
9arrett, 6.. -he thyroid $land. In 9oron 8=, 9oulpaep 6<. Bedi&al physiology.5 &ellular and
mole&ular approa&h. Ist 6dition. Saunders. !hiladelphia. 2++# ( +#@$ +4.
Guyton, 5rthur 1. dan ohn 6. -all. 2++C. 7uku "ar Fisiolo$i &edokteran, Cdisi 11. akarta(
6G1
-ermawan, Guntur 5. //+. !engelolaan dan !engobatan -ipertiroidi. >nline. *ersedia(
Isselba&her, 'urt . et al . //@. arrison rinsiprinsip Ilmu enyakit alam, Cdisi 13, Jolume
9. akarta( 6G1
Bagner 5 ( -hyroid stimulatin$ hormone' biosynthesis, *ell biolo$y and bioa*ti%ity . 6ndo&r Re?
//+) (#@4
Barks, Dawn 9 et al . //C. 7iokimia &edokteran asar' Sebuah endekatan &linis. akarta(
6G1
!ri&e, Syl?ia 5. dan <orraine B. 8ilson. 2++#. ato/isiolo$i' &onsep &linis rosesroses
enyakit, Cdisi =, Jolume 2. akarta( 6G1
8all R. utoimmune thyroid disease. 6ndo&rinol Betab 1lin North 5m /:)22/(
http(%%si.uns.a&.id%pro"il%uploadpublikasi%urnal%agW+4.pd" diakses pada : Desember 2+4
https(%%www.a&ademia.edu%42C@+@%-ipo"isisW5nterior diakses pada : Desember 2+4