Skenario a Blok 25 Fix

92
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan Tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian dari skenario yang diberikan, sekaligus sebagai tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tim Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini. Tak ada gading yang tak retak. Tim Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan penyusun lakukan. Tim Penyusun

description

tutorial

Transcript of Skenario a Blok 25 Fix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan Tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun laporan ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian dari skenario yang diberikan, sekaligus sebagai tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Tim Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini.

Tak ada gading yang tak retak. Tim Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan penyusun lakukan.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1DAFTAR ISI

2I. Skenario A Blok 253II. Klarifikasi Istilah5III. Identifikasi Masalah 6IV. Analisis Masalah 7V. Kerangka Konsep59VI. Kesimpulan 59

DAFTAR PUSTAKA60I. Skenario A Blok 25: Kesehatan Lingkungan

Sebuah desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir yakni desa Mrjt. Komunitas di sini terdiri atas sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang. Mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian dan pertukangan. Pertanian terutama padi sawah dan karet alam.

Rumah penduduk beragam ada yang dari kayu dan ada yang dari semen sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka. Dari kedua jenis itu, ada pula yang lantainya dari tanah. Anak-anak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang telanjang kaki.

Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestic adalah sungai Ogan; juga dari air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa. Sebagian besar KK memiliki sumur sendiri, namun sumur tersebut biasanya kering di musim kemarau.

Sumber energi yang digunakan penduduk untuk lampu/penerangan adalah listrik; untuk masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor minyak tanah. Tapi sejak minyak tanah menjadi langka, penduduk kembali menggunakan kayu bakar, hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG. Ada sebagian masyarakat yang menggunakan briket batubara.

Pada bulan Januari sampai Agustus, kualitas udara di desa baik sekali namun pada bulan September sampai Desember seringkali ada serangan kabut asap yang dapat sampai berminggu-minggu.

Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh Pustu sedangkan Puskes ada di kota kecamatan sekitar 15 km kearah Palembang.

Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa. Tapi jumlah kelahiran yang ditolong dukun masih lebih banyak dari bidan. Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama melayani orang sakit.

Di desa ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga, tidak ada organisasi desa khusus yang bertugas untuk ini. Karena di sekitar desa banyak rawa, maka ini menjadi tempat ideal untuk buang sampah.

Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di desa ini adalah:

ISPA

Gastrointestinal dan diare

Kulit

Malaria

DHF

Tuberkulosis

Asthma

Gigi dan mulut

Hipertensi

Cedera karena kecelakaan lalu lintas

Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang.

Dari pihak kabupaten pernah melakukan pemeriksaan kualitas air minum yang bersumber dari air sumur penduduk dan hasilnya diberikan pada lampiran. Dari pihak propinsi pernah juga melakukan pengukuran kualitas udara tatkala ada serangan asap, hasilnya juga diberikan di lampiran.

Ada hal menarik yang pernah dilakukan mahasiswa Unsri di desa ini di tahun 2009 yaitu Penelitian tentang Kualitas Udara Ruangan (Indoor Air Quality). Menurut studi itu akibat penggunaan bahan bakar kayu dan briket arang sedangkan ventilasi dapur tidak baik, maka kualitas udara di dalam rumah tidak cukup baik, khusunya kadar debu halus (PM10) yang tinggi.

Akhir-akhir ini sejak harga karet alam naik, desa ini kebanjiran motor yang menyebabkan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Menurut penuuturan Kades, selain kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba.

Lampiran:

1. Hasil Pengujian Kualitas Air Minum

Parameter:

Hasil UjiE.Coli

2000/100 cc

Total Coliform

1000/100 cc

Arsen

0,05 mg/L

Flourida

1,4 mg/L

Total Kromium

0,03 mg/L

Kadmium

0,001 mg/L

Nitrit

2 mg/L

Nitrat

25 mg/L

Sianida

0,07 mg/L

Selenium

0,01 mg/L

2. Kualitas Udara RuanganParameter

Hasil UjiEnv Tobacco Smoke

10 micrgr/M3/24 jamVOC

2 ppm/ 8 jamSO2

0,2 ppm/24 jamCO

11.00 ppm/8 jamPM10

100 micrgram/24 jamII. Klarifikasi Istilah

1.Populasi:Seluruh jumlah orang atau penduduk disuatu daerah

2.Ventilasi:Perputaran udara secara bebas dalam ruangan

3.Sumur gali:Tanah yang digali untuk mendapatkan air tawar

4.Briket:Gumpalan atau sebesar kepalan tangan dari barang lunak yang dikeraskan melalui pembakaran

5.Pustu:Puskesmas pembantu yang berada dibawah puskesmas kecamatan dan mencakupi beberapa desa

6.Puskes:Tempat melayani kesehatan masyarakat

7.Bidan desa:Paramedik khusus untuk membantu persalinan, umumnya wanita

8.Mantri:Pegawai yang bekerja sebagai pembantu dokter dalam pelayanan kesehatan

9.DHF:Dengue Hemorragic Fever adalah demam yang disebabkan oleh virus dengue melalui vector nyamuk Aedes aegypti

10.PM10:Particulate matter sub 10 adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara dengan ukuran dibawah 10 mikron

11.Indoor air quality:Kualitas udara di dalam dan sekitar bangunan yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan

III. Identifikasi Masalah1. Kualitas udara ambien Serangan kabut asap pada September-Desember yang lamanya sampai berminggu-minggu

Desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera

Pada bulan Januari-Agustus kualitas udara di desa baik sekali

Penggunaan kayu bakar

2. Kualitas udara dalam ruangan Jendela dapur berukuran kecil dan ventilasi yang tidak cukup Penggunaan kayu bakar dan briket batubara

Kadar debu halus PM10 dan karbon monoksida yang tinggi

Hasil pengujian kualitas udara ruangan3. Kualitas air Sumber air utama masyarakat dari sungai Ogan, air rawa yang tercemar sampah dan sumur gali

Hasil pengujian kualitas air minum dari sumur penduduk

4. Pengelolaan sampah Sampah dikelola sendiri dan dibuang di rawa

Tidak ada organisasi desa yang bertugas untuk pengelolaan sampah

5. Masalah kesehatan masyarakat 10 besar penyakit yang terdeteksi

Mengalami keracunan makanan 2 kali dalam satu tahun

Budaya minuman keras dan narkoba (penjualan alkohol secara bebas)

Tingkat kecelakaan cukup tinggi

6. Masalah pelayanan kesehatan masyarakat Petugas kesehatan yang ada hanya Mantri dan bidan desa

Pelayanan kesehatan oleh Pustu dan Puskes kecamatan yang jauh dari desa

Dukun menjadi pilihan utama masyarakat dalam pelayanan kesehatan

7. Rumah sehat Rumah ada yang dari kayu dan dari semen dan masih ada rumah yang berlantai tanah

Kebiasaan warga yang sebagian besar tidak mengenakan alas kaki

IV. Analisis Masalah1. Kualitas udara ambien a. Bagaiman baku mutu udara ambient?Baku Mutu Udara AmbienNoParameterWaktu PengukuranBaku MutuMetode AnalisisPeralatan

1SO2

(Sulfur Dioksida)1 jam

24 jam

1 tahun900 ug/Nm3

365 ug/Nm3

60 ug/Nm3PararosanilinSpektrofotometer

2CO (Karbon Monoksida)1 jam

24 jam

1 tahun30.000 ug/Nm3

10.000 ug/Nm3NDIRNDIR Analyzer

3NO2 (Nitrogen Dioksida)1 jam

24 jam

1 tahun400 ug/Nm3

150 ug/Nm3

100 ug/Nm3SaltzmanSpektrofotometer

4O3 (Oksidan)1 jam

1 tahun235 ug/Nm3

50 ug/Nm3ChemiluminescentSpektrofotometer

5HC (Hidro Carbon)3 jam160 ug/Nm3Flame IonizationGas Chromatografi

6PM10 (Partikel < 10 um)24 jam150 ug/Nm3GravimetricHI-Vol

PM25*24 jam

1 jam65 ug/Nm3

15 ug/Nm3Gravimetric

GravimetricHi- Vol

Hi- Vol

7TSP (debu)24 jam

1 jam230 ug/Nm3

90 ug/Nm3GravimetricHI- Vol

8

Pb (Timah hitam)24 jam

1 jam2 ug/Nm3

1 ug/Nm3Gravimetric

Ekstratif

PengabuanHi- Vol

AAS

9Dustfall (Debu jatuh)30 hari10 Ton/ Km2/Bulan (Pemukiman)

20 Ton/Km2/Bulan (industri)GravimetricCannister

10Total Fluorides (as F )24 Jam

90 hari3 ug/Nm3

0,5 g / Nm3Spesific Ion ElectrodeImpinger atau

Countinous Analyzer

11Flour Indeks

30 hari40 g / 100 cm2

dari kertas limed

filterColourimetricLimed Filter Paper

12Khlorine &

Khlorine Dioksida

24 Jam150 g / Nm3Spesific Ion

Electrode

Imping atau

Countinous Analyzer

13Sulphat Indeks

30 hari1 mg SO3 / 100 cm3

Dari Lead PeroksidaColourimetricLead

Peroxida Candle

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

b. Bagaimana risiko dari masalah yang terjadi di desa tersebut?Resiko kesehatan yang terjadi akibat kabut asap, antara lain:

1) Iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.

2) Memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dll.

3) Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.

4) Bagi yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakir kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

5) Secara umum maka berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.

6) Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

7) Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

c. Bagaimana nasehat spesifik terhadap risiko tersebut?a. Sumber udara

Masyarakat perlu menghindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi mreka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.

Minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering.

Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi.

Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain. Lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yg cukup dll.

Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah / sekolah / kantor dan ruang tertutup lainnya.

Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik.d. Bagaimana pelatihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan?Secara Umum

Pelatihan klinik sanitasi agar petugas tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi, mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan, mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah

Para pemuka masyarakat diberikan penyuluhan tentang promosi kesehatan agar mereka dapat:

Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS.

Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS.

Berperan sebagai kelompok penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS.

Pemuka/tokoh diundang untuk menyampaikan pesan-pesan. Para pemuka/ tokoh berperan sebagai motivator/kelompok pendorong (pressure group) dan juga panutan dalam mempraktikkan PHBS di Puskesmas.

Pemanfaatan media seperti billboard di halaman,poster di dinding ruangan, pertunjukan filem,pemuatan makalah/berita di majalah dinding, serta penyelenggaraan diskusi, mengundang pakar atau alim-ulama atau figur publik untuk berceramah, pemanfaatan halaman untuk taman obat/taman gizi dan lain-lain.

Musyawarah Desa/Kelurahan diakhiri dengan dibentuknya Forum Desa, yaitu sebuah lembaga kemasyarakatan di mana para pemuka masyarakat desa/kelurahan berkumpul secara rutin untuk membahas perkembangan dan pengembangan kesehatan masyarakat desa/kelurahan. Pelatihan penyuluhan mengenai kesehatan yang ada di desa Mjt Pelatihan pola hidup sehat Pelatihan untuk berperan aktif dalam pengontrolan taraf kebersihan makanan, udara, air, dan limbah di desa Mjte. Apa saja langkah penting yang harus dilakukan oleh pihak puskesmas?Sumber udara

Membuat segera perhitungan RUK dan RPK terkait kondisi daerah sekitar.

Mengadakan promosi atau penyuluhan terkait kebersihan udara atau bahaya polusi udara bagi kesehatan.

Menyebarkan pamflet-pamflet berisi anjuran penggunaan masker saat terjadi kabut asap.

f. Bagaimana nasehat untuk pertimbangan bagi Dinkes dan Pemda setempat?Secara umum

Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat.

Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya. Penambahan tenaga kesehatan lebih banyak dan kompeten

Membuat puskesmas dan pustu yang lebih dekat

Penambahan dana untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Penyuluhan tentang ventilasi dapur yang benar Penyediaan masker gratis bagi masyarakat sekitar Pnenyuluhan tentang kriteria rumah yang sehat dan ideal Penyuluhan budaya beralas kaki Memantau terjadinya kecacingan pada masyarakat Menyediakan alat bantu/alat peraga atau media komunikasi guna memudahkan petugas kesehatan dalam melaksanakan pemberdayaan.

Melakukan kunjungan untuk pemantauan keadaan daerah tersebut.

Menyelenggarakan bina suasana baik secara mandiri atau melalui kemitraan dengan pihak-pihak lain.

Menyelenggarakan advokasi dalam rangka kemitraan bina suasana dan dalam mengupayakan dukungan dari pembuat kebijakan dan pihak-pihak lain (sasaran tersier).

Dinas kesehatan kabupaten/kota harus tersedia tenaga khusus promosi kesehatan. Tenaga ini berupa pegawai negeri sipil dinas kesehatan kabupaten/kota yang ditugasi untuk melaksanakan promosi kesehatan. Petugas ini bertanggung jawab membantu pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas.

Secara Khusus

Membentuk organisasi yang bisa membantu kinerja Pemda dan Dinkes. Memberi penyuluhan agar di setiap rumah harus memiliki ventilasi udara yang cukup dan baik.g. Bagaimana inventarisasi Peraturan Perundangan Terkait dari masalah diatas?Peraturan pemerintah republik Indonesia, Nomor: 41 tahun 1999, Tanggal: 26 mei 1999 tentang Baku mutu udara ambien nasional. (tabel diatas)2. Kualitas udara dalam ruangan

a. Bagaimana interpretasi dari lampiran (baku mutu lingkungan)?

Hasil Pengujian Kualitas Udara

ParameterWaktu PengukuranHasil UjiBaku MutuInterpretasi

Env Tobacco Smoke24 jam10 g/m335 g/ m3Normal

VOC (Volatile organic compounds)8 jam2 ppm