Modul 14 Skenario 3

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan umum, seluruh sistem tubuh wanita hamil akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta, dapat memicu perubahan hormonal yang mengendalikannya sehingga terjadi keseimbangan baru dan adaptasi ibu. Dalam proses kehamilan , mual dan muntah adalah keadaan normal akibat adaptasi maternal tersebut. Lebih dari 70% wanita hamil mengalami keluhan tersebut pada trimester pertama dalam derajat ringan sampai sedang. Keluhan ini umumnya menghilang pada bulan ke empat kehamilan. Keluhan ini sering kali pula dinamakan morning sickness , mengingat bahwa keluhan ini seringkali terjadi di pagi hari . Pada keadaan yang sangat jarang keluhan ini menjadi semakin berat sehingga terjadi keluhan mual dan muntah yang sangat hebat dan menyebabkan dehidra si, dan penurunan berat badan hebat . Keadaan ini dinamakan hiperemesis gravidarum , yang dapat menyebabkan tergan g gunya aktivitas keseharian pasien. Skenario 3 Amenorea – Modul 14 Reproduksi 1

description

Makalah ini membahas fisiologi kehamilan mulai dari fertilisasi dan sekilas embriologi awal fetus. Juga memuat pengelolaan kehamilan normal.

Transcript of Modul 14 Skenario 3

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKehamilan menyebabkan terjadinya perubahan umum, seluruh sistem tubuh wanita hamil akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta, dapat memicu perubahan hormonal yang mengendalikannya sehingga terjadi keseimbangan baru dan adaptasi ibu. Dalam proseskehamilan,mual dan muntahadalah keadaan normal akibat adaptasi maternal tersebut. Lebih dari 70% wanita hamil mengalami keluhan tersebut pada trimester pertamadalam derajat ringan sampai sedang. Keluhan ini umumnya menghilang pada bulan ke empat kehamilan.Keluhan ini sering kali pula dinamakanmorning sickness, mengingat bahwa keluhan ini seringkali terjadi di pagi hari. Pada keadaan yang sangat jarang keluhan ini menjadi semakin berat sehingga terjadi keluhan mual dan muntah yang sangat hebat dan menyebabkan dehidrasi, dan penurunan berat badan hebat. Keadaan ini dinamakanhiperemesis gravidarum, yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas keseharian pasien.

1.2. Tujuan Pembahasan1.2.1. Tujuan UmumAgar Mahasiswa mengetahui dan memahami fisiologi normal kehamilan sehingga dapat memahami gangguan-gangguan yang mungkin terjadi.

1.2.2. Tujuan KhususAgar mahasiswa dapat mengetahui tentang kehamilan dan bahasan lebih mendalam tentang:

1. Fisiologi Kehamilan2. Komplikasi umum pada kehamilan3. Manifestasi klinis 4. Tujuan pengobatan5. Asupan gizi pada kehamilan6. Faktor yang mempengaruhi kelainan pada kehamilan

1.3. Metode dan TeknikDalam penyusunan makalah ini kami mengembangkan suatu metode yang sering digunakan dalam pembahasan-pembahasan makalah sederhana, dimana kami menggunakan metode dan teknik secara deskriptif dimana tim penyusun mencari sumber data dan sumber informasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis sehingga diperoleh informasi tentang masalah yang akan dibahas setelah itu berbagai referensi yang didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulan sesuai dengan pembahasan yang akan dilakukan dan sesuai dengan judul makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah ini.Itulah sekilas tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Skenario 3AMENORE

Seorang perempuan, 24 tahun, dibawa suaminya memeriksakan diri ke rumah sakit. Dari hasil anamnesis diketahui menikah 6 bulan yang laludan sejak 3 bulan yang lalu mengalami amenore (Haid terakhir: 10 Januari 2013). 3 minggu ini dia juga mual dan muntah-muntah, tetapi sejak 3 hari ini muntahnya lebih dari 8 kali/hari sehingga dia pucat dan lemah. 2.2. Learning ObjectiveMengetahui dan memahami tentang kehamilan dan komplikasi pada kehamilan dengan subpokok bahasan:1) Fisiologi kehamilan2) Patofisiologi kehamilan3) Proses atau progresivitas kehamilan4) Manifestasi atau konsekuensi klinis yang disebabkan kehamilan5) Tujuan Pengobatan Kehamilan6) Pengaruh gizi pada kehamilan

2.2.1. Fisiologi Kehamilan dari Konsepsi hingga ImplantasiUntuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (fertilisasi/konsepsi) dan nidasi, implantasi hasil konsepsi.

2.2.1.1. FertilisasiFertilisasi (konsepsi) adalah proses penyatuan gamet pria (spermatozoa) dan wanita (ovum atau oosit sekunder) yang biasanya terjadi di ampula tuba. Sperma akan mencapai oviduktus dalam 2 sampai 7 jam, dan saat ovulasi sperma kembali kesit karena kemoatraktan sel-sel kumulus. Untuk dapat membuahi oosit, spermatozoa harus menjalani dua proses, yaitu kapasitasi dan reaksi akrosom.Kapasitasi adalah periode pengondisian disaluran reproduksi wanita yang berlangsung selama 7 jam terjadi dituba uterina. Selama periode ini selubung glikoprotein dan membran plasma yang menutupi regio akrosom spermatozoa disingkirkan. Reaksi akrosom terjadi setelah pengikatan kezona pelusida dipicu oleh protein-protein zona. Terdiri atas beberapa fase, yaitu: Fase 1 : penetrasi korona radiata Fase 2 : penetrasi zona pelusida. Suatu molekul komplemen khusus dipermukaan kepala spermatozoa mengikat ZP3 glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu akrosom melepaskan enzim yang membantu sperma menembus zona pelusida. Permiabelitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma kontak dengan permukaan oosit, karena enzim lisosom dari granula korteks yang melapisi membran plasma oosit terlepas dan menginaktifkan reseptor. Fase 3: fusi membran sel sperma dan oosit. Setelah sperma masuk oosit sel telur merespon dengan tiga cara: (1) reaksi kortek dan zona untuk mencegah polispermi, (2) melanjutkan pembelahan meiotik kedua, (3) pengaktifan metabolik sel telur. Hasil utama pembuahan adalah pemulihan jumlah diploid kromosom, penentuan jenis kelamin individu baru, dan inisiasi pembelahan. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi pembelahan zigot dimulai. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Tanpa pembuahan, oosit biasanya berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.

2.2.1.2. Cleavage Tahap 1 sel Sel telur manusia diselaputi oleh zona pelusida hingga sel telah dibuahi hingga implantasi. Tahap 2 sel Dihasilkan oleh pembelahan I (mitotik) secara meridional. Blastomer yang terbentuk pada umumnya masih sama besar. Tahap 4 sel Dihasilkan oleh pembelahan II yang arah pembelahannya mungkin tidak seragam untuk hewan-hewan yang berlainan. Tahap 8 sel Arah pembelahan setelah 4 sel tidak begitu mudah untuk diikuti. Pada tahap 8 sel terjadi proses pemampatan (compaction), sehingga tidak ada lagi rongga antar sel.

Tahap morula Tahap ini mulai dicapai sesudah blastomer berjumlah 16 32 sel sekitar 3 hari setelah pembuahan BlastulasiBlastula mamalia disebut blastocyst (blastokista), terdiri atas suatu rongga blastula (blastocoel) yang dikelilingi oleh selapis sel yang disebut trofoblast (trofektoderm) dan inner cell mass (ICM). Trofoblast akan berhubungan dengan endometrium uterus dan setelah terjadi implantasi akan turut dalam pembentukan plasenta. ICM akan menghasilkan bakal embrio. Sejak trofoblas terbentuk, produksi hCG dimulai, suatu hormon yang memastikan endometrium akan reseptif dalam proses implantasi embrio.

2.2.1.3. ImplantasiNidasi atau implantasi adalah proses tertanamnya embrio mamalia tahap blastokista akhir setelah menetas dari zona pelusida, di dalam endometrium. Implantasi diatur oleh suatu proses kompleks antar kemampuan invasi trofoblas dan endometrium yang mengontrolnya dengan menyekresikan faktor aktif setempat, inhibitor cytokines dan protease.Dalam perkembangan diferensiasi trofoblas, sitofobroblas yang belum berdiferensiasi dapat berkembang menjadi (1) sinsitiotrofoblas yang aktif menghasilkan hCG, (2) trofoblas jangkar ekstrafilli yang akan menempel pada endometrium, dan (3) trofoblas yang infasif. Trofoblas yang semakin dekat dengan endometrium menghasilkan kadar hCG yang semakin rendah, sehingga trofoblas berdiferensiasi dalam sel-sel jangkar yang menghasilkan protein perekat plasenta yaitu: trophouteronectin. Trofoblas infasif lain yang lepas dan bermigrasi kedalam endometrium dan miometrium akan menghasilkan protease dan inhibitornya yang memfasilitasi proses infasi kedalam jaringan maternal. Setelah nidasi berhasil, selanjutnya hasil konsepsi akan bertumbuh kembang. Kadang-kadang pada saat nidasi terjadi perdarahan pada luka desidua (tanda Hartman). Proses invasi terjadi saat kontak dengan epitel endometrium sel trofoblastik menghasilkan enzim proteolitik destruksi jaringan ikat dan invasi pembuluh darah. Kontak menyebabkan sekresi PG vaskularisasi oedem penyimpanan zat gizi meningkat. Jaringan endometrium yang termodifikasi (desidua) dicerna oleh lapisan trofoblas untuk menyediakan energi bagi janin.

2.2.2. Tanda-tanda KehamilanDiagnosa kehamilan ditegakkan atas dasar:a) Riwayat amenoreab) Pembesaran uterusc) Tes kehamilan positifKeluhan subyektif lain yang mungkin terjadi selama kehamilan : mual dan muntah serta rasa berat pada payudara. Manifestasi kehamilan dapat dibagi menjadi:a) Dugaan kehamilan (presumptive)b) Kemungkinan kehamilan (probable)c) Diagnosa pasti kehamilan (positive)

TANDA HAMILBENTUK TANDAKETERANGAN

Pasti hamil Detik jantung janin Gerak janin Roentgen Ultrasonografi Setelah hamil 14 minggu Setelah hail 16 minggu, gerak pertama quickening Kerangka janin (ditinggalkan) 2 minggu tampak GS 6 minggu foetal plate dan mungkin jantung janin 12 minggu bentuk janin utuh telah dapat ditetapkan

Tanda Objektif Kehamilan Pemeriksaan uterus

Pembesaran tidak merata

Tanda Biscaseck

Braun V.Fornwald Perubahan konsistensi uterus menjadi lunak Tanda Hegar

Perubahan serviks

Kontraksi Braxton-Hicks

Ballotement

Teraba kerangka janin

Pembesaran abdomen

Perubahan pigmentasi kulit Pengeluaran kolostrum

Tanda Chadwick

Pemeriksaan biologis

Nidasi menyebabkan tumbuh kembang uterus menjadi besar, pembesaran sesuai umur hamil dan dapat diraba di atas simp. Pubis Tempat nidasi lebih cepat tumbuh kembang Asimetris sekitar kornue fundus tidak melebar ke bawah Asimetris karena implantasi plasenta yang meluas ke bawah, melebar setengah uterus hamil Isthamus melunak Serviks melunak, terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron Tampak hiperemis karena vaskularisasi makin berkembang Perubahan perimbangan antara estrogen, progesteron dan oksitosin hipofisis dapat menimbulkan kontraksi otot uterus dan tidak sakit, makin tua kehamilan makin tinggi frekunsinya Janin kecil dibandingkan ruang amnion sehingga menimbulkan benturan pasif Baru teraba pada umur minimal 16 minggu dapat diperiksa USG pada hamil muda Abdomen makin membesar karena uterus mulai keluar pelvis minor sejak umur 12 minggu dst. Chloasma gravidarum, hiperpigmentasi pada: areola mammae, papila mammae, linea alba Kombinasi antara estrogen dan progesteron, prolaktin, oksitosin

Warna kebiruan pada dinding vagina akibat hipervaskularisasi Menggunakan prinsip immunologis

Tanda subjektif Kehamilan Amenore

Morning sickness

Merasa gerak janin

Polakisuria

Mammae tegang/sakit Ditunjang pemeriksaan lain untuk membuktikan kehamilan Mual muntah pagi hari dapat berubah jadi hiperemesis gravidarum Gerak pertama mulai umur hamil 16 minggu (quickening) Tekanan uterus yang mulai membesar menyebabkan kandung urin cepat penuh dan ingin BAK(juga dirasakan saat bayi masuk PAP) Oleh karena terjadi timbunan fat, protein, garam dan air, nyeri karena ujung saraf tertekan

2.2.3. Macam-macam Gangguan KehamilanGangguan kehamilan yang dibahas disini terutama yang berkaitan dengan peningkatan kadar hormon hCG karena manifestasi yang ditimbulkan berupa mual muntah yang hebat. Untuk itu ada beberapa penyakit diantaranya:2.2.3.1. Hipertensi Dalam KehamilanHipertensi dalam Kehamilan adalah penyebab kematian utama ketiga pada ibu hamil setelah perdarahan dan infeksi. Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat memicu atau memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum memperoleh jawaban yang memuaskan. Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan kira-kira 3.7 % seluruh kehamilan.

HG-Hipertensi Gestasional adalah terminologi untuk menggambarkan adanya hipertensi berkaitan dengan kehamilan yang sifatnya new-onset. Klasifikasi berdasarkan National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) tahun 2000. HG-Hipertensi Gestasional (istilah sebelumnya adalah pregnancy induced hypertension yang mencakup pula hipertensi transien) PE-Pre Eklampsia E-Eklampsia Pre Eklampsia super imposed pada Hipertensi Kronis HK-Hipertensi KronisDIAGNOSISHipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah istirahat 140/90 mmHg. Kriteria edema pada PE sudah tidak digunakan lagi oleh karena selain subjektif dan juga tidak mempengaruhi out-come perinatal.a) HG-Hipertensi Gestasional TD-Tekanan darah 140/90 mmHg terjadi pertama kali dalam kehamilan. Tidak terdapat Proteinuria, Tekanan darah kembali normal dalam waktu < 12 minggu pasca persalinan. Diagnosa akhir hanya dapat ditegakkan pasca persalinan. Dapat disertai dengan gejala PE Berat : nyeri epgastrium atau trombositopenia. b) PE-Preeclampsia KRITERIA MINIMUM TD 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dispstick MENINGKAT JADI PRE-EKLAMPSIA BERAT (PE disertai dengan satu atau lebih gejala berikut dibawah ini): TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick) Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal) Trombosit < 100.0000 / mm3 Microangiopathic hemolysis ( increase LDH ) Peningkatan ALT atau AST Nyeri kepala atau gangguan visual persisten Nyeri epigastrium c) Eklampsia Kejang yang tidak diakibatkan oleh sebab lain pada penderita pre eklampsia (ensefalopati Wernick)d) Superimposed Preeklampsia (pada hipertensi kronik)Proteinuria new onset 300 mg / 24 jam pada penderita hipertensi yang tidak menunjukkan adanya proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu atau peningkatan TD atau kadar proteinuria secara tiba tiba atau trombositopenia < 100.000/mm3 pada penderita hipertensi dan proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu.e) Hipertensi Kronis TD 140 / 90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak terkait dengan penyakit trofoblas gestasional HT terdiagnosa pertama kali setelah kehamilan 20 minggu dan menetap sampai > 12 minggu pasca persalinan.

2.2.3.2. Penyakit Trofoblas GestasionalPenyakit trofoblas gestasional diklasifikasikan menjadi:a) Penyakit Trofoblas Benigna (Mola Hidatidosa) Mola Hidatidosa Komplet Mola Hidatidosa Partialis Degenerasi Hidropik Trofoblasb) Penyakit Trofoblas Persisten (Sering Maligna) Mola Invasif (Terbatas Di Uterus) Choriocarcinoma (Menyebar Keluar Uterus) ETIOLOGI MOLA HIDATIDOSAa) Etiologi pasti belum diketahuib) Usia : Usia di atas 45 tahun dan di bawah 20 tahun Paritas tinggi dan malnutrisic) Lingkungan Sosial ekonomi buruk d) Konstitusi genetik tertentu GEJALA a) Perdarahan PERVAGINAM persistenb) Hiperemesis: Kadar hCG tinggi Pucat dan Dispnoe Cemas & Tremor TANDAa) Pembesaran uterusb) Tidak terdengar Detik Jantung Janinc) Tidak teraba bagian janind) Tanda Pre eklampsia (+)e) Anemiaf) Kontraksi uterus disertai pengeluaran gelembung mola (diagnosa pasti)g) Gejala hipertiroid DASAR PENEGAKAN DIAGNOSA a) Nyeri suprapubik, kejang uterus dan atau nyeri punggungb) Perdarahan pervaginamc) Dilatasi servik dan teraba jaringan keluar dari kanalis servikalisd) Gejala dan tanda kehamilan menghilange) Tes kehamilan negatif atau peningkatan kadar hCG yang tak sesuaif) Hasil pemeriksaan ultrasonografi yang tidak normal

2.2.3.3. AbortusAbortus spontan: Berakhirnya peristiwa kehamilan sebelum kehamilan usia 20 minggu (definisi WHO)Keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi dengan atau tanpa disertai janin dengan berat kurang dari 500 gram.Abortus iminen: Perdarahan pervaginam pada kehamilan Abortus kompletus: Keluarnya seluruh produk hasil konsepsi sebelum kehamilan 20 minggu.Abortus inkompletus: Keluarnya sebagian produk hasil konsepsi.Abortus insipiens: Perdarahan pervaginam pada kehamilan FAKTOR PREDISPOSISI15% kehamilan klinis dan 60% kehamilan kimiawi berakhir dengan abortus spontan. 8% abortus spontan terjadi pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Angka kejadian abortus dipengaruhi oleh berbagai faktor:

a) Usia ibub) Faktor yang berkaitan dengan kehamilan: Jumlah kehamilan dengan janin aterm sebelumnya Kejadian abortus sebelumnya Kejadian lahir mati sebelumnya Riwayat hamil dengan janin yang mengalami kelainan kongenital atau defek genetikc) Pengaruh orang tua: Kelainan genetik orang tua Komplikasi medisDIAGNOSA BANDING95% perdarahan uterus pada kehamilan muda disebabkan oleh abortus, namun perlu diingat diagnosa banding dari perdarahan pervaginam pada kehamilan muda yaitu:a) Kehamilan ektopikb) Perdarahan servik akibat epitel servik yang mengalami eversi atau erosi c) Polip endoservikd) Mola hidatidosae) Karsinoma servik uteri (jarang)f) Pedunculated submucous myoma

2.2.4. Adaptasi Maternal terhadap Proses Kehamilan2.2.4.1. Sistem Reproduksi PayudaraMasing-masing payudara terbentuk dari 15 20 lobulus glandular yang terpisah dengan fat. Payudara membesar saat kehamilan akibat proliferasi kelenjar dan duktus dibawah pengaruh estrogen dan progesteron. Sekresi kolustrum terjadi pada trimester pertama dan berlanjut sampai aterm Corpus Uteri Dibawah pengaruh estrogen uterus tumbuh melalui hiperplasia dan hipertrofi dari serabut otot. Berat uterus meningkat dari 50 gram saat sebelum kehamilan menjadi 1000 gram saat kehamilan aterm. Segmen bawah uterus terbentuk dari isthmus , daerah antara cavum uteri dengan epitel endoservik. ServikAkibat peningkatan vaskular serta perubahan pada jaringan ikat dibawah pengaruh estrogen, servik dalam kehamilan menjadi lunak. Terjadi sekresi kelenjar dan lendir servik menjadi kental sehingga dapat berperan sebagai pelindung yang meyumbat ostium uteri. Vagina dan dasar panggul Perubahan yang terjadi : Peningkatan vaskularitas Hipertrofi muskular Pelunakan jaringan konektifSemua perubahan diatas dapat menyebab distensi vagina sehingga memungkinkan terjadinya persalinan per vagina.

Ligamentum pelvisTerdapat pelunakan ligamentum pelvik yang diduga disebabkan oleh hormon estrogen. Akibat dari hal ini adalah mobilitas pelvik yang semakin bertambah dan kapasitasnya meningkat untuk mengadaptasi kehamilan dan persalinan.2.2.4.2. Sistem Gastrointestinal Perubahan nafsu makan Mual muntah dialami pasien sampai minggu ke 14 sampai 16 akibat hormon hCG yang meningkat dan juga hormon estrogen dan progesteron meningkat. Lambung: terlambat digestif dan pengosongan, sfingter esofagus lemah, dan perut terasa penuh.Usus: gerakan peristaltik menurun, feses tertimbun. Hipersalivasi, gingivitis, evulis Liver: spider angioma, eritema palmaris, albumin menurun akibat hemodilusi, ALP meningkat dari plasenta, kolesterol meningkat.2.2.4.3. Sistem Pernafasan Estrogen meningkat : mukosa nasofaring edema dan hiperemesis, hipersekresi, polip dan sinus. Pembesaran uterus: diafragma naik 4 cm, dada melebar 5 sampai 7 cm, sudut kosta melebar. Perubahan fisiologis : vol. Tidal meningkat, hiperventilasi untuk menjaga kestabilan buffer, kapasitas total paru menurun.

2.2.4.4. Sistem KardiovaskularSistem kardiovaskular mengalami perubahan untuk dapat mendukung peningkatan metabolisme sehingga tumbuh kembangnya janin sesuai dengan kebutuhannya. Perubahan pada jantung: mengalami perubahan letak karena diafragma terdesak keatas sehingga jantung sedikit melebar, ventrikel kiri, relatif hipertropi untuk mengimbangi peningkatan curah jantung, puncak kenaikan denyut jantung pada umur 24 sampai 32 minggu. Curah jantung meningkat rata-rata 33- 50% , stroke volume meningkat dari rata-rata 5 sampai 10 ml menjadi 70 sampai 75 ml. Tekanan darah ekstrimitas: penurunan tekanan darah sistolik sebesar 5 sampai 10 mmHg dan diastolik sebesar 10 mmHg umumnya sampai minggu ke- 24 kehamilan, selanjutnya tekanan darah normal.2.2.4.5. Sistem IntegumenPerubahan pada kulit ibu hamil, terjadi karena terdapat hormon khusus. Perubahan kulit dalam bentuk hiperpigmentasi dan hiperemi dibeberapa tempat dapat dijabarkan sebagai berikut: Muka: kloasma gravidarum atau mask of pregnancy disebabkan oleh kombinasi hormon seks dan melanocyte stimulating hormon (MSH) yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior, andeng-andeng dapat bertambah hitam. Abdomen: striae lividae/ nigra Mamae: puting susu dan areola mamae bertambah hitam, kelenjar montgomery makin menonjol. Eritema palmaris: kulit telapak tangan merah dan kadang-kadang mengelupas, peningkatan estrogen menyebabkan jaringan-jaringan ikat merenggang.

2.2.4.6. Sistem UrologiPerubahan ginjal sebagai akibat dari perubahan hemodinamik, hemodilusi darah dan vaskularisasi lokal, dijabarkan sebagai berikut: Ginjal kanan: perubahan yang terjadi yaitu, vaskularisasi, volume intertisial, ginjal kanan lebih besar dari ginjal kiri, sistem pelvokalises kanan bertambah 25 mm, dan sering terjadi stragnasi aliran urin pada ureter. Ginjal kiri: membesar tetapi lebih kecil dari pada ginjal kanan.

2.2.5. Pengobatan KehamilanTrimester I: 1 x / bulan, 7T, tablet asam folat, makan sesuai seleraTrimester II: 1 x / bulan, 7T, tablet asam folat, multivitamin dan jaga makan.Trimester III: 2 x / bulan, 7T, multivitamin, DHA/EPA

7 T adalah:Timbang berat badan-tinggi badanTekanan DarahTinggi Fundus UteriTablet FeTes Tetanus Toksoid I & IITes PMSTemu wicara

2.2.6. Pengaruh Gizi pada KehamilanNutrisi ibu sejak konsepsi adalah faktor penting dalam perkembangan metabolisme janin dan kesehatan janin selanjutnya. Berikut ringkasan kebutuhan nutrisi esensial ibu hamil dan janin:

Janin3000 gramPlasenta 600 gramUterus1000 gramCairan amnion1000 gramCairan ekstraselular5000 gramTimunan lemak + protein1500 gram +TOTAL12.500 gramBertambahnya berat badan ibu hamil sampai akhir kehamilan mencapai 10-14 kg dengan rincian sebagai berikut:

BAB IIIPENUTUP3.1. Pembahasan SkenarioMasalah pada skenario ialah amenore disrtai mual dan muntah-muntah, tetapi sejak 3 hari ini muntahnya lebih dari 8 kali/hari sehingga dia pucat dan lemah. Diketahui bahwa pasien (wanita, 24 tahun) sudah menikah 6 bulan yang lalu dan sejak 3 bulan yang lalu mengalami amenore (Haid terakhir: 10 Januari 2013). Diagnosa sementara penyebab amenore pasien ialah kehamilan dan mual muntahnya merupakan tanda subyektif kehamilan dimana diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penegakan diagnosa pasti.Pada keadaan kehamilan normal mual muntah muncul pada trimester pertama akibat stimulus hormon hCG. Hiperemesis Gravidarum adalah keluhan mual dan muntah menyebabkan berat badan turun > 5% dan terjadinya dehidrasi. HG adalah keadaan ekstrim yang menyebabkan terganggunya aktivitas keseharian pasien dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Mual muntah yang meningkat selama 3 hari terakhir merupakan akibat dari kadar hCG serum yang mencapai puncaknya di hari ke-60 atau minggu ke 10-12.

3.2. SaranTerapi Hyperemesis Gravidarum: Perawatan di Rumah Sakit Singkirkan kemungkinan lain mual antara lain infeksi saluran air seni dan penyakit yang memerlukan pembedahan seperti apendisitis atau ileus obstruktif Pemeriksaan darah Hemoglobin, BUN dan serum creatinine, Elektrolit, Gula darah, Test Fungsi Hepar, Kadar TSH dan tiroksin Batasi asupan makan makan per oral Terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi Pemberian makanan via NGT naso gastric tube Pemberian makanan oral secara gradial Piridoksin 25 mg , 3 dd 1 dan Promatehazine infuse

DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo,Sarwono.2010. Ilmu Kebidanan edisi 4. Bina Aksara: JakartaSadler, Thomas W. 2012. Embriologi Kedokteran Langman. EGC: JakartaManuaba, I.B.G..2007. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: JakartaCunningham FG et al 2005. Hypertensive Disorder In Pregnancy in Williams Obstetrics , 22nd ed, McGraw-Hill

NAMA PENYUSUN

Small group Discussion (SGD) 29TUTOR: dr. Ali Akbar, M. Ked (OG) Sp.OGKETUA: Ananda Agung WaskitoSEKRETARIS: Amatul ShafiANGGOTA: Abdul Razak Atika Harahap Egy Apri Pratama Muhammad Muchsan Siregar Muhammad Syarif Rezky Muhadha Riyanti Sri Bayani Vivi J.N. Siregar