C. Asfiksia

23
ASFIKSIA Dr. Maryono, Sp.F

Transcript of C. Asfiksia

ASFIKSIA

Dr. Maryono, Sp.F

Asfiksia

Definisi :• Pernafasan berhenti secara efektif sehingga

tubuh kekurangan Oksigen

Anoksia :1. Anoksia anemik2. Anoksia Stagnan3. Anoksia Histotoksik4. Anoksia Anoksik

PENYAKIT

ASFIKSIA MEKANIK

Asfiksia Mekanik1. Strangulasi :

GantungJeratCekik

2. Sufokasi3. Pembekapan4. Penyumpalan5. Tenggelam6. Crush Asfiksia

TekananDesakan

Gejala klinik :

1. Dispneu : Tubuh kekurangan O2 Penumpukan CO2

2. Konvulsi : KlonikTonikEpistotonik

3. Apneu : Tak sadarUrinTinja

4. Stadium Akhir -----------) Paralisa seluruh tubuh

Tanda-tanda umum :1. Sianosis : Darah mjd encer dan gelap

Mukosa biruKuku biruLebam mayat gelap

2. Kongesti vena :Pelebaran pembuluh darah vena pd paruPerdarahan berbintik di membran transparan pd organ ( jantung,paru,sklera )

3. Edema :Kekurangan oksigen, pembuluh darah rusak, permeabilitas naik -------) Paru-paru

Gantung

Definisi :• Tali di leher menjadi erat karena berat

badan sendiri• Cara gantung tdk harus seluruh tubuh

tergantung, kadang kaki masih menyentuh tanah atau sambil duduk.

• Letak simpul :1. Tepat di tengkuk2. Di samping kanan / kiri tengkuk

Jenis tali :• Lunak : Selendang, kain, dll• Keras : Tali, kawat, dll

Luka yg disebabkan lilitan tali di leher disebut : Jejas jerat

Sifat jejas jerat intra vital :1. Melekuk ke dalam2. Warna merah coklat3. Perabaan keras ( kertas perkamen )4. Resapan darah di bawah kulit

Kelainan Post mortem ----- simpul tepat ditengkuk :

• Muka pucat

• Bibir pucat

• Keluar tinja

• Keluar sperma

• Lebam mayat di tungkai bawah dan lengan bawah

• Lidah terjulur + / -

Kelainan post mortem --- simpul di samping tengkuk :

• Muka sembab

• Bibir sianosis

• Bintik perdarahan pd sklera / selaput lendir kelopak mata.

• Keluar sperma

• Keluar tinja

• Lebam mayat di akral

• Lidah terjulur + / -

Sifat jejas jerat post mortem :1. Melekuk ke dalam2. Warna pucat3. Perabaan lunak4. Resapan darah negatif

Tanda-tanda umum :1. Sianosis2. Kongesti vena leher, kepala dan otak3. Bentuk perdarahan,pelebaran pembuluh darah

di palpebra / sklera4. Darah gelap dan encer

Sebab kematian :1. Asfiksia2. Gangguan sirkulasi otak3. Syok vagal reflek4. Dislokasi vertebra servikal I

Cara kematian :• Bunuh diri• Pembunuhan• Kecelakaan

Pemeriksaan TKP :• Lokasi• Posisi korban• Keadaan tali

Teknik otopsi :1. Perhatikan alat-alat leher2. Resapan darah di bawah jejas jerat3. Tulang rawan trakea4. Mukosa esofagus

Penjeratan :

Lilitan tali di leher menjadi erat karena tarikan kedua ujungnya oleh orang lain.

Kelainan Post mortem :

• Jejas jerat tidak begitu jelas

• Arah jejas jerat mendatar

• Sifat-sifat seperti gantung

Sebab Kematian :

• Asfiksia

• Anoksia otak

Cara Kematian :

1. Pembunuhan

2. Kecelakaan

Cekikan :Penekanan saluran napas dilakukan dengan tangan atau lengan bawah

Sebab Kematian :• Asfiksia• Anoksia otak

Kelainan Post mortem1. Tanda asfiksia2. Jejas kuku pada leher

Crush Asfiksia :

Dada dan perut terfiksir oleh karena tekanan, sehingga diafragma tidak dapat bergerak.

Pemeriksaan post mortem :

• Tanda-tanda ASP

• Tanda-tanda trauma tumpul

Sufokasi :

• Di dalam ruangan tanpa ventilasi.

• Kekurangan O2 dan kelebihan CO2.

Pembekapan :

• Terdapat tanda asfiksia

• Memar semilunair pada pipi

• Memar pada selaput lendir di mukosa bibir

Choking :

• Penumpalan rongga mulut

Gaging :

• Penutupan Glotis

• Internal : Muntah / Vomitus

• Eksternal : benda asing

TENGGELAM

Definisi :Hidung dan mulut masuk ke dalam air, sehingga air masuk ke dalam paru-paru.

Mekanisme :• Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dlm air• Di kolam, sungai, laut• Di bak mandi, ember berisi air• Jumlah cairan : 2 liter (dewasa) / 40 cc (anak-anak)

Bentuk tenggelam :

1. Tipe I A ( vagal refleks )Air menyentuh leher shg tjd vagal refleks

Tanda asfiksia ( - ) Paru tidak ada air Meninggal cepat

2. Tipe I B ( Spasme laring )Air masuk laring kmd laring menutup

Tanda asfiksia ( + ) Paru tidak ada air Meninggal tidak cepat

3. Tipe II A ( tenggelam di air tawar )Air masuk alveoliKadar NaCl darah > kadar NaCl air tawarTjd inhibisi air ke dlm darah ----- hemodilusi, kmd eritrosit pecah ----- Ion K keluar ---- hiperkalemi----- atrium fibrilasi (kadar NaCl jantung kanan > jantung kiri)

4. Tipe II B (tenggelam di air laut)Air laut masuk alveoliKadar NaCl air di alveoli > di darahTjd inhibisi air dari darah ke alveoliDarah menjadi hemokonsentrasiTidak ada gangguan elektrolitKadar NaCl Jantung kiri > kanan

Kelainan post mortem :1. Pakaian basah2. Kulit basah3. Kelopak kaki / tangan keriput (washer woman

hands)4. Lebam mayat di kepala, leher, tersebar5. Buih halus6. Cadaveric spasme

Pemeriksaan dalam• Trakea terdapat buih• Paru membesar• Lambung terisi air

Teknik otopsi• Trakea dibuka dengan gunting• Perhatikan mukosa trakea• Bronkus dibuka dg gunting sampai ke cabang yang

paling kecil, cari benda-benda air.• Bila paru diiris : keluar darah campur buih

Sebab kematian :Asfiksia OK paru terisi air

Tes Konfirmasi1. Tes asal air2. Tes kimia darah3. Tes diatome