Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

10
BUKU PANDUAN TUTORIAL (UNTUK MAHASISWA) BLOK GANGGUAN KARDIOVASKULAR SEMESTER IV

Transcript of Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

Page 1: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

BUKU PANDUAN TUTORIAL

(UNTUK MAHASISWA)

BLOK GANGGUAN KARDIOVASKULAR

SEMESTER IV

PRODI KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BATAM2014

Page 2: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran.

a. Tutorial.Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2x 24 jam.

b. Skill’s lab.Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

c. PraktikumKegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

d. Diskusi plenoTujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait.

e. Kuliah pakarKuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.

g. Belajar mandiriSebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.

h. Diskusi kelompok tanpa tutorTergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

B. Sumber Pembelajaran.Sumber pembelajaran berupa:a. Buku teks.b. Majalah dan Jurnal.c. Internet (e-library).d. Nara sumber.e. Laboratorium.

Page 3: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

C. Media Instruksional.Media instruksional yang digunakana. Panduan tutorial (Student’s Guide).b. Penuntun Praktikum.c. CD ROM.d. Preparat dan peraga praktikum.e. Panduan Skill’s Lab.

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS)DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalamdiskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsepLangkah 2. Menentukan masalahLangkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledgeLangkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkanpada langkah 3Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaranLangkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dllLangkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

Page 4: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

SEMESTER IV ANGKATAN 2012

TA. 2013-2014PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM

MODUL BLOK GANGGUAN KARDIOVASKULAR

SKENARIO 1 Kelainan Jantung sejak lahir

Kiki, seorang anak liki-laki berusia 4 tahun datang ke Puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan sering terlihat sesak dan mudah capek bila bermain. Menurut ibunya Hal ini sudah dialami Kiki sejak bayi, tapi Kiki tidak pernah terlihat biru. Kiki mudah menderita batuk – pilek berulang dan berkeringat banyak. Pada pemeriksaan fisis yang dilakukan oleh dokter di puskesmas ditemukan : perawakan tubuh Kiki kecil dan kurus. Nadi dan tekanan darah normal. Pemeriksaan fisis toraks : terlihat voussure cardiac (+). Thrill teraba di linea sternalis sinistra SIC IV. Bunyi Jantung 1 & 2 terdengar mengeras. Terdengar bising pansistol derajat 4/6, punctum maximum di linea sternalis sinistra SIC IV menyebar ke linea sternalis dextra, aksiler & suprasternal . Arteri Femoralis teraba normal. Tidak terdapat jari tabuh. Dokter sempat menjelaskan kepada ibu Kiki bahwa kiki menderita kelainan Penyakit Jantung sejak lahir. Dokter puskesmas menyarankan kepada ibu Kiki untuk di rujuk ke spesialis penyakit jantung untuk penanganan lebih lanjut. Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh anak Kiki di atas?

Page 5: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

SKENARIO 2 DADAKU TERASA NYERI

Tn. Guntur, 46 tahun seorang pengemudi Bus di kota Batam datang ke UGD RSUD Kota Batam dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke leher yang diikuti oleh rasa mual dan keringat dingin sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini muncul saat Tn. Guntur sedang bermain futsal dilingkungan dekat rumahnya. Keluhan seperti ini pernah dirasakan 3 tahun yang lalu namun sempat hilang tanpa pengobatan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter ditemukan kesadaran compos mentis, tampat sangat kesakitan dan berkeringat dingin, Tingi Badan 165 cm, BB 85 kg, Tekanan darah 100/60 mmHg, Frekuensi denyut jantung 110 kali/menit, RR 18 kali/menit, Jugular Venous Pressure (JVP) normal.

Hasil pemeriksaan EKG didapatkan tanda-tanda iskemia miokard pada lead II, III dan AVF, tanda infark miokard akut di V5-V6. Dokter langsung memberikan terapi oksigen 6 liter /menit, obat analgetik kuat golongan morphine, obat isosorbitdinitrat sublingual dan aspirin. Setelah 30 menit kemudian nyeri tetap tidak hilang, sehingga dokter konsultasi ke spesialis jantung dan menganjurkan agar Tn. Guntur dirawat di RS untuk penangangan lebih lanjut. Bagaimana anda menjelaskan masalah yang dialami oleh Tn. Guntur ?

Page 6: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

SKENARIO 3

DEMAM DAN JANTUNG

Riko, 20 tahun seorang karyawan swasta di Batam datang ke Poliklinik Umum. menderita demam sejak dua minggu yang lalu. Pada awalnya demam tidak begitu tinggi, kadang – kadang menggigil dan keringat malam disertai nyeri menelan. Sudah dibawa berobat ke dokter umum dan diberi antipiretik, antibiotik dan vitamin untuk satu minggu, tapi demamnya tidak turun malah bertambah tinggi disertai batuk dan sesak nafas. Tahun yang lalu Riko pernah menderita demam sertai nyeri sendi yang berpindah. Selama kuliah Riko tinggal di kost bersama seorang temannya dan sering bergadang sampai larut malam sambil menggunakan suntikan obat intra vena demi ketenangan sesaat.Atas anjuran dokter, Riko dirawat di RS Batam untuk dievaluasi penyebab demam tersebut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 120kali/menit, nafas 20/menit, konjungtiva anemis.Dari pemeriksaan fisik ditemukan bising sistolik di interkostal II, pinggir kanan sternum, dari pemeriksaan abdomen ditemukan splenomegali. Tampak bekas suntikan intra vena pada cubiti kiri dan kanan. Dari laboratorium ditemukan antara lain leukositosis, malaria negatif, Widal 1/80. Dokter ruangan menganjurkan pemeriksaan foto toraks, tes serologi dan konsul ke kardiologis untuk evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara Riko diberi Antibiotik parenteral dan cairan infus. Jelaskan kondisi yang dialami oleh Riko?

Page 7: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

SKENARIO 4 SERING MARAH-MARAH

Tn Gugun, berusia 56 tahun, seorang penjaga keamanan di perusahaan elaktronik dikota Batam berobat ke dokter keluarga di RS Kota dengan keluhan sakit kepala, leher tegang, dan mata terasa kabur sejak 6 bulan yang lalu. Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan TB 156 cm, BB 70 kg, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 90 kali/menit. Dari pemeriksaan fisik jantung ditemukan iktus kordis 2 jari lateral linea mid klavikularis sinistra pada ruang interkostal VI kiri, kuat angkat. Batas jantung kiri 2 jari lateral linea mid klavikularis sinistra. Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan cardiomegali. Dokter menyimpulkan Tn. Gugun menderita kelainan hipertensi. Dokter memberikan nasehat kepada Tn. Gugun untuk rutin melakukan akitivitas fisik yang teratur berupa olahraga dan menghindari konsumsi makanan yang dapat memperberat kelainan hipertensi yang diderita seperti mengurangi konsumsi garam dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi serta mengindari stres pikiran yang berat. Selanjutnya dokter juga memberikan kombinasi beberapa obat-obat golongan antihipertensi dan dokter menyarankan kepada Tn Gugun agar runtin kontrol ke RS untuk pemantauan keadaan penyakitnya. Bagaimana saudara menjelaskan kondisi Tn Gugun?

Page 8: Buku Panduan Tutorial Blok Kardiovaskular

SKENARIO 5 Gagal Jantung

Tn. Jono, 47 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas terutama waktu melakukan aktifitas fisik meski aktivitas yang ringan. Tujuh tahun yang lalu Tn. Jono telah diketahui mengidap bocor katup. Satu tahun terakhir keluhan ini semakin parah, kedua kaki terasa berat bila berjalan dan perut semakin membesar.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan dyspnoe, kesadaran kompos mentis, gelisah dan badan berkeringat dingin, tekanan darah 155/90 mmHg, nadi 120 kali/menit, JVP (Jugular Venous Pressure) meningkat, asites +, bising sistolik pada SIC III parasternal kiri. Pada pemeriksaan Foto Thorak terlihat tanda pembesaran jantung. Dokter menganjurkan agar Tn. Jono dirawat di RS.

Tetapi Tn. Jono tidak segera pergi ke RS, setelah 2 minggu kemudian baru Tn. Jono dibawa ke RS dalam keadaan kesadaran menurun, dyspnoe, tekanan darah tidak terukur, nadi cepat dan halus,JVP meningkat, urine berkurang, bising diastolik grade II-III di SIC III parasternal kiri, Traube’s sign + dan Quincke’s sign +. Pada EKG terdapat gambaran ventrikel takikardi.

Dokter memberikan penjelasan mengenai keadaan pasien, sekaligus meminta persetujuan keluarga untuk melakukan berbagai tindakan segera guna mengatasi keadaan darurat. Setelah melakukan berbagai tindakan pada evaluasi didapatkan kesadaran masih menurun, tekanan darah 60/40 mmHg, pada pemeriksaan EKG tampak tanda-tanda AV blok dan frekuensi jantung 45 kali/menit. Jelaskan masalah yang dialami Tn.Jono?