Ppt Blok Kardiovaskular

24
ANGINA PEKTORIS MANDA MALIA UBRA 10 – 2009 – 047 D1 BLOK KARDIOVASKULAR

description

kardiovaskuler

Transcript of Ppt Blok Kardiovaskular

ANGINA PEKTORIS

MANDA MALIA UBRA

10 – 2009 – 047D1

BLOK KARDIOVASKULAR

Seorang laki-laki 56th dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 5 jam yang lalu. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dengan onset ± 5menit, terutama timbul saat bekerja dan disertai keringat dingin. Pasien tersebut juga mengeluh perutnya terasa mual dan muntah 1x. Riwayat penyakit sebelumnya pasien memiliki riwayat darah tinggi dan seorang perokok sejak 20th terakhir sebanyak ± 1 bungkus sehari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : TD : 180/90 mmHg, FN :82x/menit, Suhu : afebris, FP : 20x/menit.

SKENARIO

Afebris

IDENTIFIKASI ISTILAH

Laki-laki 56th nyeri dada kiri seperti tertusuk-tusuk selama ± 5 menit sejak 5 jam yang lalu, timbul saat kerja dan keringat dingin.

RUMUSAN MASALAH

MIND MAPP

Laki-laki 65th nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk selama ±5menit sejak 5

jam yang lalu timbul saat kerja dankeringat dingin + riwayat rokok dan darah

tinggi

Anamnesis

Pemeriksaan

Diagosis

Prognosis

Pencegahan

Komplikasi

Penatalaksanaan

Patofisiologi

Gejala Klinis

Etiologi

Epidemiologi

PF PP

MedikamentosaNon

Medikamentosa

DD

WD

Laki-laki 56th nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk selama ± 5 menit sejak 5 jam yang lalu, timbul saat bekerja dan keringat dingin menderita angina pektoris

HIPOTESIS

ANAMNESIS- Identitas- Keluhan Utama- Keluhan Tambahan- RPS- RPD

SASARAN PEMBELAJARAN

PEMERIKSAAN FISIK

Dapat ditemukan adanya aritmia, gallop bahkan mur-mur, split S2 paradoksal, ronkhi basah dibagian basal paru, yang menghilang pada waktu nyeri sudah berhenti

PEMERIKSAAN PENUNJANGEKGFOTO RONTGEN DADAPEMERIKSAAN LAB

MIOKARD INFARK adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.

Manifestasi Klinik - Nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas,

ditekan, ditusuk-tusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dada dapat menjalar ke dada kiri atau kanan, ke rahang, bahu kiri dan kanan, atau kedua lengan. Rasa sakit biasanya berlangsung lebih dari 30 menit. Nyeri tidak hilang dengan istirahat atau pemberian nitrat. Nyeri juga tidak berhubungan dengan aktifitas.

- Nafas pendek - Pucat dan berkeringat dingin - Pusing dan kepala ringan - Mual serta muntah

DIAGNOSIS BANDING

Angina Stabil Angina Tidak Stabil Angina Prinsmetal

1) Berkaitan dengan latihan atau aktifitas berat

2) Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas

3) Durasi nyeri 3 – 15 menit

1) Durasi serangan dapat timbul lebih lama

2) Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat

3) Sesak napas, mual, muntah

4) Kadang disertai keringat dingin

5) Kurang responsif terhadap nitrat

6) Lebih sering ditemukan depresi segmen ST

7) Gelombang T terbalik

1) Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari

2) Dapat terjadi aritmia

3) EKG menunjukkan elevasi segmen ST

4) Cenderung berkembang menjadi infark miokard akut

DIAGNOSIS BANDING

Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau lengan kiri.

Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).

Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.

Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.

Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin.

Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.

Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

GEJALA KLINIK

ATHEROSKLEROSIS

SPASME ARTERI KORONER

ETIOLOGI

YANG TIDAK DAPAT DIUBAHUsia Jenis kelaminRiwayat keluargaRas

Yang dapat diubahPeningkatan lipid serumHipertensiMerokokGangguan toleransi glukosaDiet tinggi lemak jenuh,kolesterol dan kaloriGaya hidup yang kurang bergerakStress psikologikTipe kepribadian

FAKTOR RESIKO

Beban kerja ↑ → kebutuhan O²↑ → a. koroner mengalami kekakuan → maka terjadi iskemik miokardium

Berkurangnya O² memaksa miokardium mengubah metabolisme yang bersifat aerobik menjadi metabolisme anaerobik.

Metabolisme anaerobik lewat lintasan glikolitik jauh lebih tidak efisien apabila dibandingkan dengan metabolisme aerobik melalui fosforilasi oksidatif dan siklus Krebs.

Pembentukan fosfat berenergi tinggi menurun cukup besar.

Hasil akhir metabolisme anaerob, yaitu asam laktat, akan tertimbun sehingga menurunkan pH sel dan menimbulkan nyeri

PATOFISIOLOGI

Gabungan efek hipoksia, berkurangnya energi yang tersedia, serta asidosis dengan cepat mengganggu fungsi ventrikel kiri.

Kekuatan kontraksi daerah miokardium yang terserang berkurang; serabut-serabutnya memendek, dan daya serta kecepatannya berkurang. Selain itu, gerakan dinding segmen yang mengalami iskemia menjadi abnormal; bagian tersebut akan menonjol keluar setiap kali ventrikel berkontraksi.

Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerakan jantung mengubah hemodinamika

PATOFISIOLOGI

Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah jantung dengan berkurangnya curah sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut).

Berkurangnya pengosongan ventrikel saat sistol akan memperbesar volume ventrikel.

Akibatnya, tekanan jantung kiri akan meningkat; tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dalam kapiler paru-paru akan meningkat.

Peningkatan tekanan diperbesar oleh perubahan daya kembang dinding jantung akibat iskemia.

PATOFISIOLOGI

Peningkatan tekanan diperbesar oleh perubahan daya kembang dinding jantung akibat iskemia.

Dinding yang kurang lentur semakin memperberat peningkatan tekanan pada volume ventrikel tertentu.

Pada iskemia, manifestasi hemodinamika yang sering terjadi adalah peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri.

PATOFISIOLOGI

Jelas bahwa, pola ini merupakan respon kompensasi simpatis terhadap berkurangnya fungsi miokardium.

Dengan timbulnya nyeri sering terjadi perangsangan lebih lanjut oleh katekolamin. Penurunan tekanan darah merupakan tanda bahwa miokardium yang terserang iskemia cukup luas atau merupakan suatu respon vagus.

PATOFISIOLOGI

Nitrat Organik

β-Bloker

Calsium Antagonis

MEDIKAMENTOSA

Untuk pasien dengan gejala angina yang tidak dapat lagi diatasi dengan terapi obat, pasien dengan angina tidak stabil, dan pasien dengan post-infark miokard dengan lanjutan angina atau iskemik lebih parah, dapat dilakukan revaskularisasi, yang dilakukan dengan prosedur yang disebut coronary artery bypass grafting( CABG) dan percutaneous transluminal coronary angioplasty (PT CA)

NON MEDIKAMENTOSA

MIOKARD INFARKARITMIA KARDIAK

KOMPLIKASI

Kurangi hal- hal yang dapat menjadi faktor resiko

Makan makanan yang bergizi seperti, makan sayur-sayuran, biji-bijian

Menghindari produk-produk makanan yang berserat tinggi

Berhenti merokokDiet jika mengalami obesitas atau kelebihan

berat badanSering- sering menggerakkan badan atau

berolahraga

PENCEGAHAN

Makin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya, maka prognosisnya makin jelek

PROGNOSIS

SEKIAN