Bronkiolitis
-
Upload
dena-paramita-rustandi -
Category
Documents
-
view
8 -
download
2
Transcript of Bronkiolitis
Bronkiolitis11 MARCH 2012 6 COMMENTS
Bronkiolitis adalah infeksi saluran napas yang umum ditemui pada anak-anak, terutama pada bayi berusia di bawah
6-12 bulan. Infeksi ini disebabkan oleh virus di paru-paru yang menyebabkan anak Anda mengalam kesulitan
bernapas. Virus yang paling umum menyebabkan bronkiolitis adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), walaupun
bronkiolitis dapat juga disebabkan oleh virus lain seperti parainfluenza 3 atau adenovirus.
Obat-obatan umumnya tidak menolong bayi yang mengalami bronkiolitis. Yang dibutuhkan adalah istirahat lebih
banyak dan pemberian makan (ASI, formula, atau makanan tambahan sesuai usia bayi) dalam porsi lebih kecil,
namun dengan frekuensi lebih sering. Dengan demikian anak tidak akan terlalu lelah atau mengalami dehidrasi.
Gejala dan TandaBronkiolitis berawal seperti common cold: hidung berair dan tersumbat. Setelah sekitar sehari atau dua hari, bayi
akan mulai batuk, mengalami demam, dan napasnya akan menjadi cepat diiringi bunyi mengi. Napas yang cepat ini
mengakibatkan bayi mengalami kesulitan makan atau minum. Sebagian anak dengan masalah ini perlu dibawa ke
RS. Otot-otot bantu pernapasan seperti otot sekitar hidung, leher, dan dada mungkin perlu digunakan sehingga dada
bayi dapat tampak tertarik setiap mengambil napas.
Gejala paling berat umumnya dialami di hari kedua atau ketiga. Bayi dapat sakit selama 7-10 hari dan batuk dapat
berlanjut hingga 2-4 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya bronkiolitis dapat dikenali dari gejala dan tandanya yang khas sehingga pemeriksaan seperti X-ray dada
atau nasopharyngeal aspiration (pengambilan cairan dari rongga belakang hidung) tidak dilakukan secara rutin.
Penanganan
Penanganan bronkiolitis adalah:
Selalu coba untuk tidak merokok di rumah atau di sekitar bayi Anda, apalagi jika bayi memiliki kelainan saluran
napas atau jantung, sistem kekebalan yang rendah, atau lahir prematur.
Antibiotik tidak dibutuhkan untuk bronkiolitis karena bronkiolitis disebabkan oleh virus.
Bayi membutuhkan istirahat lebih banyak, dan makan lebih sering dalam porsi lebih kecil. Pada bayi yang
masih dalam masa ASI eksklusif, susui bayi lebih sering, namun dalam waktu yang lebih pendek setiap kalinya.
Paracetamol dapat diberikan jika anak merasa tidak nyaman.
Anak Anda perlu segera dibawa ke dokter atau RS jika ia:
Mengalami kesulitan bernapas (sangat cepat atau tidak teratur)
Tidak dapat makan seperti biasanya karena batuk atau mengi
Menunjukkan perubahan warna di wajah saat batuk
Tampak biru atau pucat dan berkeringat
Selain itu, jika anak Anda tidak mengalami tanda-tanda bahaya seperti yang disebutkan di atas, Anda perlu
mengunjungi dokter anak Anda jika anak Anda:
Mengalami batuk yang memburuk
Makan kurang dari setengah jumlah makan normalnya atau menolak makanan/minuman
Tampak sangat lelah atau jauh lebih mengantuk dari biasanya
Anda merasa khawatir
Secara umum, penanganan bronkiolitis dapat dirangkum sebagai berikut:
Keparahan Tanda PenangananRingan Anak sadar, warna kulit
merah muda Dapat makan dengan
baik Saturasi oksigen > 90%.
Saturasi oksigen diketahui dengan alat sederhana di kantor dokter atau RS
Dapat ditangani di rumah dengan istirahat dan makan lebih sering dalam porsi kecil. Dapat dilakukan kunjungan follow-up ke dokter dalam 24 jam.
Sedang Salah satu di antara: Kesulitan makan Lemah Kesulitan bernapas,
digunakannya otot-otot bantu pernapasan
Bawa ke RS, di RS akan dilakukan: Pemberian oksigen Pemberian cairan intravena mungkin
diperlukan Observasi setiap jam
Adanya kelainan jantung atau saluran napas
Saturasi oksigen < 90% Usia kurang dari enam
bulanBerat Seperti kriteria untuk kategori
sedang, namun: mungkin tidak membaik
dengan pemberian oksigen
menunjukkan episode terhentinya napas
menunjukkan tanda kelelahan otot pernapasan atau terkumpulnya terlalu banyak karbon dioksida dalam tubuh.
Monitor jantung dan pernapasan Mungkin membutuhkan perawatan di
ICU Membutuhkan tes darah untuk
mengetahui kadar berbagai zat dalam darah
Sumber Kids Health Information for Parents. Bronchiolitis. Available fromhttp://www.rch.org.au/kidsinfo/factsheets.cfm?
doc_id=3717
Clinical Practice Guideline. Bronchiolitis Guideline. Available fromhttp://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfm?
doc_id=5157
Clinical Guidelines (Hospital). Bronchiolitis – Ongoing Management. Available
fromhttp://www.rch.org.au/rchcpg/index.cfm?doc_id=9512
dr. Nurul Itqiyah H
BRONKHIOLITIS
1. DEFINISI
Bronkhiolitis adalah penyakit obstruktif akut akibat
inflamasi saluran pernapasan (trachea dan
bronkhus),yang terjadi pada anak < 2 tahun.biasanya
terjadi pada musim dingin.
2. ETIOLOGI
· RSV (respiratory syncytial virus)
Termasuk paramyxcovirus yang memiliki 2
glikoprotein permukaan untuk menginveksi sel yaitu
protein G yang mengikat sel dan protein F yang
menghubungkan partikel virus dengan sel target dan
sel tetangganya. RSV mempengaruhi sistem saluran
nafas melalui kolonisasi dan replikasi virus pada
mukosa bronkus dan bronkiolus.
· Parainfluenza virus
3. TANDA DAN GEJALA
· Sesak
· Batuk paroksimal dan pilek
· Anak sulit makan dan minum
· Demam atau hanya sub febris
· Produksi mucus meningkat
· Gelisah
4. KOMPLIKASI
· Atelektasis
Adanya obstruksi pada bronkus menyebabkan udara
yang diinspirasi
terperangkap (hiperinflasi paru). Keadaan ini
menyebabkan paru tidak dapat mengembang dan
mengempis secara sempurna dan menyebabkan
ateletaksis.
· Apneu akut
Adanya obstruksi dapat menurunkan kecepatan aliran
gas yang diinspirasi sehingga dapat membatasi
pengiriman O2 yang diinspirasi ke alveoli. Jika
transport O2 ke alveoli berkurang dapat menyebabkan
apneu.
· Hipoksemia
Adanya edema menyebabkan terjadinya kerusakan
pertukaran gas pada paru sehingga transport O2
dalam darah ke jaringan berkurang.
5. WEB OF CAUTIONPolifersai limfosit dan makrofagProses inflamasiBerkoloni dan bereplikasi pd mukosa bronkus dan bronkiolusRSVETIOLOGIiParainfluenza
BONEBOWELBLOODBRONKIOLITISBREATHINGT’ganggux gerakan mukosilierProd.sputum ↑Edema saluran napasT’jd reaksi Ag & AbProliferasi dr sel darah putihSpasme otot sal.pernapasan
Keringat >>Metabolisme tubuh↑Sesak napasPenumpukan sputumCO2 ↑ O2 ↓Transport O2 ↓ ke alveoliBRONKIOLITIS
Obstruksi lumen bronkiolusPelepasan fibrin dlm lumen bronkiolusEdema sub mukosa dan pelepasan debrisNekrosis sel epitel sili
↑ Terjd penumpukan sputum di bronkiolusNapsu makan↓ DispneauPeningk atan suhu tubuhPenyempitan bronkus
Radius sal napas ↓ saat ekspirasidehidrasi
INTOLERAN AKTIVITASUdara ekspirasi terperangkap
BERSIHAN JALAN NAPAS TDK EFEKTIFObstruksi total udara yg terperangkapAlveoli kolapsGANGGUAN PERTUKARAN GASPOLA NAPAS TDK EFEKTIFHiperventilasiO2 ↓ CO2 ↑HIPERTERMIRESIKO KEKURANGAN VOL.CAIRANNUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBU
6. PENATALAKSANAAN
Pengobatan
Infeksi oleh virus RSV biasanya sembuh sediri (self
limited),
sehingga pengobatan yang ditujukan
biasanyapengobatan
suportif
µ 4. Prinsip pengobatan adalah:
1. Oksigenasi
Oksigenasi sangat penting untuk menjaga jangan
sampaiterjadi hipoksia, sehingga memperberat
penyakitnya.Hipoksia terjadi akibat gangguan
perfusi ventilasi paru-paru. Oksigenasi dengan
kadar oksigen 30--40% sering digunakan untuk
mengoreksi hipoksia2.
2. Cairan
Pemberian cairan sangat penting untuk mencegah
terjadinya dehidrasi akibat keluarnya cairan lewat
evaporasi, karena pernapasan yang cepat dan
kesulitan minum. Jika tidak terjadi dehidrasi
diperlukan pemberian cairan rumatan. Cara pemberian
cairan ini bisa intravena atau nasogastrik. Akan tetapi,
harus hati-hati pemberian cairan lewat lambung
karena dapat terjadi aspirasi dan menambah sesak
napas akibat lambung yang terisi cairan dan menekan
diafragma ke paru-paru.
3.Obat-obatan
a. Antivirus (Ribavirin)
Bronkiolitis paling banyak disebabkan oleh
virus
sehingga untuk mengurangi beratnyapenyakit
dapat diberikan antivirus.
Ribavirin adalah obat antivirus yang bersifat virus
statik.
Cara kerja ribavirin yaitu menghambat aktivitas
virus termasuk RSV. Penggunaan ribavirin
biasanya dengan cara nebulizer aerosol 12--18 jam
perhari atau dosis kecil dengan 2 jam 3 x/hari4.
b. bronkodilator (beta 2 agonis )
berguna pada penyakit dengan penyimpitan
saluran napas
karena menyebabkan efek bronkodilatasi,
mengurangi pelepasan mediator dari sel
mast,menurunkan tonus kolinergik dan
meningkatkan pegerakan silia sehingga efektifitas
dari mukosiliar akan lebih baik.
c. ceftum
termasuk klas cephalosporins
berisi:ceftazidime pentahydrate
indikasi: untuk mengatasi infeksi pada saluran
napas atas.
Dosisnya :dewasa 1-6 mg/hari IV atau IM
Anak-anak > 2 bulan
30-100mg/KgBB/hari dibagi dalam 2-3 dosis
< 2 bulan 25-60mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis.
d. antipiretik
- dapat diberikan paracetamol
dosisnya: 10mg/kgBB
contohnya:
- Proris
Berisi: Ibuprofen
Dosinya: 3x1 untuk semuanya.
sirup 100mg/ml untuk balita, tablet 200mg untuk
anak dan untuk dewasa 400mg
- Tempra
Berisi: acetaminofen.
Dosisnya: anak usia 3-9 bulan 0,8ml yang drop
tetes di mulut untuk bayi, dewasa tablet 500mg
3x1.
· Xylomidon dan delladryl
Penggunaanya dengan di campur dengan
perbandingan 1:1 yaitu, 1ml xylomidion dan 1ml
delladryl.
Xylomidon tiap ml berisi antalgin 250mg,
piramidon 50mg, lidokain HCl 15mg untuk
analgesic antipeuretik.
Delladryl mengandung difenhidramina HCl
10mg/ml untuk anti alergi.
µSecara umum,penanganan bronkiolitis dapat
dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan
· Keparahan ringan.
ü Tanda-tandanya
o Anak sadar,warna kulit merah muda
o Dapat makan dengan baik
o Saturasi oksigen > 90%
ü Penanganan.
o Dapat ditangani di rumah dengan
istirahat dan makan lebih sering
dalam posi kecil.
o Diberikan juga ASI,susu formula atau
makanan tambahan sesuai dengan
usia bayi.
o Dapat dilakukan kunjungan follow-up
ke dokter dalam 24 jam
· Keparahan sedang.
ü Tanda-tandanya
o Kesulitan makan
o Lemah
o Kesulitan bernapas
o Digunakannya oto-otot bantu
pernapasan
o Takikardi
o Saturasi O2<90%
ü Penanganannya
Bayi dibawa ke RS sehingga dapat
dilakukan:
o Pemberian oksigen
o Nebulizer
o Pemberian bronkodilator
o Pantau BGA
· Keparahan berat
ü Tanda-tandanya
Seperti kriteria untuk kategori
sedang,namun
o Mungkin tidak membaik dengan
pemberian oksigen
o Menunjukan episode terhentinya
napas
o Menunjukan tanda kelelahan otot
pernapasan atau banyaknya
karbondioksida dalam tubuh
ü Penangannya
o Monitor jantung dan pernapasan
o Mungkin membutuhkan perawatan di
ICU
o Pantau BGA.
4.4.1. BRONKIOLITIS
Bronkiolitis adalah infeksi saluran respiratorik bawah yang disebabkan virus, yang biasanya lebih berat pada bayi muda, terjadi epidemik setiap tahun dan ditandai dengan obstruksi saluran pernapasan dan wheezing. Penyebab paling sering adalah Respiratory syncytial virus. Infeksi bakteri sekunder bisa terjadi dan biasa terjadi pada keadaan tertentu. Penatalaksanaan bronkiolitis, yang disertai dengan napas cepat atau tanda lain distres pernapasan, sama dengan pneumonia. Episode wheezing bisa terjadi beberapa bulan setelah serangan bronkiolitis, namun akhirnya akan berhenti.
Diagnosis
wheezing, yang tidak membaik dengan tiga dosis bronkodilator kerja cepat ekspirasi memanjang/expiratory effort hiperinflasi dinding dada, dengan hipersonor pada perkusi tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam crackles atau ronki pada auskultasi dada sulit makan, menyusu atau minum.
Tatalaksana
Antibiotik
Apabila terdapat napas cepat saja, pasien dapat rawat jalan dan diberikan kotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari, atau amoksisilin (25 mg/ kgBB/kali), 2 kali sehari, selama 3 hari.
Apabila terdapat tanda distres pernapasan tanpa sianosis tetapi anak masih bisa minum, rawat anak di rumah sakit dan beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/ kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama. Bila anak memberi respons yang baik maka terapi dilanjutkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral (25 mg/kgBB/kali, dua kali sehari) untuk 3 hari berikutnya. Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau terdapat keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat) maka ditambahkan kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam) sampai keadaan membaik, dilanjutkan per oral 4 kali sehari sampai total 10 hari.
Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat (pneumonia berat) segera berikan oksigen dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.
Sebagai alternatif, beri seftriakson (80-100 mg/kgBB/kali IM atau IV sekali sehari).
Oksigen
Beri oksigen pada semua anak dengan wheezing dan distres pernapasan berat. Metode yang direkomendasikan untuk pemberian oksigen adalah dengan nasal prongs atau kateter
nasal. Bisa juga menggunakan kateter nasofaringeal. Pemberian oksigen terbaik untuk bayi muda adalah menggunakan nasal prongs.
Teruskan terapi oksigen sampai tanda hipoksia menghilang.
Perawat harus memeriksa sedikitnya tiap 3 jam bahwa kateter atau prongs berada dalam posisi yang benar dan tidak tersumbat oleh mukus dan semua sambungan terpasang aman.
Perawatan penunjang
Jika anak demam (≥ 39º C) yang tampak menyebabkan distres, berikan parasetamol. Pastikan anak yang dirawat di rumah sakit mendapatkan cairan rumatan harian secara tepat sesuai umur
(lihat Bab 10 bagian 10.2), tetapi hindarkan kelebihan cairan/overhidrasi. Anjurkan pemberian ASI dan cairan oral.
Bujuk anak untuk makan sesegera mungkin setelah anak sudah bisa makan.
Pemantauan
Anak yang dirawat di rumah sakit seharusnya diperiksa oleh seorang perawat sedikitnya setiap 3 jam dan oleh seorang dokter minimal 1x/hari. Pemantauan terapi oksigen seperti yang tertulis di atas. Perhatikan khususnya tanda gagal napas, misalnya: hipoksia yang memberat dan distres pernapasan mengarah pada keletihan.
Komplikasi
Jika anak gagal memberikan respons terhadap terapi oksigen atau keadaan anak memburuk secara tiba-tiba, lakukan pemeriksaan foto dada untuk melihat kemungkinan pneumotoraks.
Tension pneumothorax yang diikuti dengan distres pernapasan dan pergeseran jantung, membutuhkan penanganan segera dengan menempatkan jarum di daerah yang terkena agar udara bisa keluar (perlu diikuti dengan insersi kateter dada dengan katup di bawah air untuk menjamin kelangsungan keluarnya udara sampai kebocoran udara menutup secara spontan dan parumengembang).
‹ 4.4 kondisi yang disertai dengan wheezing