blok 16
-
Upload
margaretha-meytha -
Category
Documents
-
view
236 -
download
5
description
Transcript of blok 16
Gastroesophagus Reflux Disease
Oleh :Margaretha Meytha 102013088
Skenario 5Seorang perempuan 50 th , datang berobat ke
poliklinik umum dengan keluhan bila makan cepat kenyang, begah, dan rasa terbakar di daerah dada (heart burn) kadang disertai kembung bila makan agak banyak. Keluhan seperti ini dirasakan sudah kira-kira 4 bulan. BB=50kg, TB=149cm saat ini BB menjadi 44kg. Pasien memiliki kebiasaan minum soft drink dan jamu setiap 2 hari sekali.
Mind Map
Epidemiologi
Gejala klinis
Deferensial
Diagnosis
Working Diagnosi
s
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Anamnesis
RM
Prognosis
Komplikasi
Patofisiologi
Pencegahan
Penatalaksanaan
Etiologi
Anamnesis Identitas : perempuan 50thKeluhan utama : makan cepat kenyang,
begah, heartburnRiwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat sosial
Pemeriksaan Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Keadaan umumKesadaran TTV
Endoskopi Esogografi dengan
barium Pemantauan pH 24jamTes bernstrein
Endoskopi Pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian
atas merupakan standar baku untuk diagnosis GERD dengan ditemukannya mucosal break di esofagus (esophagitis refluks).
Jika tidak ditemukan mucosal break pada pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas pada pasien dengan gejala khas GERD, keadaan ini disebut sebagai non-erosive reflux disease (NERD).
Esogografi dengan BariumDibandingkan dengan endoskopi
pemeriksaan ini kurang peka dan seringkali tidak menunjukan kelainan, terutama pada kasus esophagitis ringan.
pemeriksaan ini mempunyai nilai lebih dari endoskopi, yaitu pada 1). Stenosis esofagus derajat ringan akibat esophagitis peptic dengan gejala disfagia, 2). Hiatus hernia.
Pemantauan pH 24jamEpisode refluks gastroesofageal menimbulkan
isi difikasi bagian distal esofaus. Episode ini dapat dimonitor dan direkam dengan menempatkan mikroelektroda pH pada bagian distal esofagus.
Pengukuran pH pada esofagus bagian distal dapat memastikan ada tidaknya refluks gastroespfageal.
pH dibawah 4 pada jarak 5cm diatas LES dianggap diagnostic untuk refluks gastroesofageal.
Tes BernsteinTes ini mengukur sensitivitas mukosa dengan
memasang selang transnasal dan melakukan perfusi bagian distal esofagus dengan HCL 0,1 M dalam waktu kurang dari satu jam.
Bila larutan ini menimbulkan rasa nyeri dada seperti yang biasa dialami pasien, sedangkan larutan NaCl tidak menimbulkan rasa nyeri, maka tes ini dianggap positif. Tes Bernstein yang negative tidak menyingkirkan adanya nyeri yang berasal dari esofagus.
Diagnosis Working diagnosis Differensial diagnosis Gastroesophageal Reflux
Disease NERDDispepsia Fungsional
NERD (non-erusive reflux disease)Perbedaan GERD dengan NERD yaitu pada
pemeriksaan endoskopi GERD terdapat kelainan esofagitis erosif yang ditandai dengan mucosal break sedangkan NERD tidak terdapat mucosal break.
Dispepsia Fungsional Gejala : • rasa penuh setelah makan• cepat kenyang • nyeri ulu hati/epigastric • rasa terbakar di epigastrium• terjadi 3 bulan dalam waktu 6 bulan terakhir
sebelum diagnosis ditegakkan
Etiologi Bersifat multifactorialEsophagitis dapat terjadi sebagai akibat dari
refluks gastroesofageal apabila: 1). Terjadi kontak dalam waktu yang cukup
lama antara bahan refluksat dengan mukosa esofagus,
2). Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esofagus, walaupun waktu kontak antara bahan refluksat dengan esofagus tidak cukup lama.
Epidemiologi Prevalensi GERD di Asia, termasuk
Indonesia, relative rendah dibandingkan Negara maju. Di Amerika, hampir 7% populasi mempunyai keluhan heartburn dan 20-40% diantaranya diperkirakan menderita GERD. Prevalensi esophagitis di Negara barat berkisar antara 10-20%,sedangkan di Asia hanya 3-5%, terkecuali Jepang dan Taiwan (13-15%). Tidak ada predileksi gender pada GERD, laki-laki dan perempuan mempunyai resiko yang sama.
Patogenesis
Manifestasi KlinikHeartburn Nyeri bagian epigastrium Disfagia Regurgitasi Rasa pahit di lidah Odinofagia
Penatalaksanaan Non medikamentosa MedikamentosaModifikasi gaya hidup Antasid dosis sehari
4x1 sendok makan Antagonis reseptor H2
(simetidin, ranitidin, famotidin, nizatidin)
Obat-obatan prokinetik (metoklopramid, domperidon, cisapride)
Sukralfat (alumunium hidroksida+sukrosa oktasulfat)
Prognosis Komplikasi
Baik ulserasi, striktur esofagus ataupun esofagus barret yang merupakan keadaan
premaligna
Kesimpulan GERD adalah keadaan patologis sebagai
akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus. Dalam penatalaksaan GERD salah satunya adalah memodifikasi gaya hidup.