Blighted Ovum

20
LAPORAN KASUS BLIGHTED OVUM Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M.Joelham Binjai Diajukan Kepada : dr.Herizal, Sp.OG Disusun oleh :

description

jurnal

Transcript of Blighted Ovum

Page 1: Blighted Ovum

LAPORAN KASUS

BLIGHTED OVUM

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di

Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M.Joelham Binjai

Diajukan Kepada :

dr.Herizal, Sp.OG

Disusun oleh :

Dede Yenny Eriawati Manik

113307015

Page 2: Blighted Ovum

SMF OBSTETRI GINEKOLOGI

RSUD DR. R.M.Joelham Binjai

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

BLIGHTED OVUM

Disusun oleh :

Dede Yenny Eriawati Manik 113307015

Telah disetujui dan dipresentasikan

Pada tanggal

Pembimbing

dr. H.M. Ani Ashari, Sp.OG(K)

Page 3: Blighted Ovum

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil

tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya

juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual

dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras,

serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test

pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.

Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum

yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak

berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak

membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam

trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang kehamilannya.

Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita

secara alami mengalami keguguran.

B. Etiologi

Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom

dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita

mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha

untuk tidak meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang

menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel

yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk.

Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam

proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan

Page 4: Blighted Ovum

streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak

terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya

antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga

meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau

ovum menjadi turun.

C. Patofisiologi

Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma.

Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak

dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan.

Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta

menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon

ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai

pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon

HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual,

muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes

kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur

kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga

sebagai hormon kehamilan.

D. Gejala dan Tanda

Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala

dan tanda-tanda mungkin termasuk:

periode menstruasi terlambat

kram perut

minor vagina atau bercak perdarahan

tes kehamilan positif pada saat gejala

ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul

keluhan perdarahan

Page 5: Blighted Ovum

hampir sama dengan kehamilan normal

E. Diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat

kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter

kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa

terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung

kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilanan

embriogenikdapat ditegakkan ilapada kantong gestasi yang

berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah

dan kantong kuning telur.

Gambar 1 : Blighted Ovum Gambar 2 : Kehamilan Normal

F. Pencegahan

Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa

pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi

Page 6: Blighted Ovum

keguguran berulang di awal kehamilan. Blighted ovum sering merupakan

kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita.

Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan

beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi

rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan

dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama

bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas

sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan

pola hidup sehat.

G. Penatalaksanaan

Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya

adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan

dianalis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi

penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobatai agar tidak terjadi

kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program

imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum

yang dapat diobati jarang ditemukan, namun masih dapat diupayakan jika

kemungkinan penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, tingkat hormon yang

rendah mungkin jarang menyebabkan kematian dini ovum. Dalam kasus ini,

pil hormon seperti progesteron dapat bekerja. Namun efek samping dari

pemakaian hormon adalah sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain-lain.

Jika terjadi kematian telur di awal kehamilan secara berulang, maka

pembuahan buatan mungkin efektif dalam memproduksi kehamilan. Dalam

hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki anak. Akan tetapi,

pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran

kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah

pilihan lain bagi banyak pasangan.

Page 7: Blighted Ovum

Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah

terjadi dilatasi servik kemudian dilakukan kuretase.

BAB II

Page 8: Blighted Ovum

LAPORAN KASUS

A. Identitas

Nama : Raniardianti

Usia : 22 tahun

Alamat : jl. Gunung Bendahara Gg Bendahara No 6

Pekerjaan :IRT

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Tanggal masuk : 02 Agustus 2015

Nomor RM : 462943

B. Anamnesis

Keluhan utama : Lemas dan keluar darah dari vegina

Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dari IGD dengan keterangan

G1P0A0, pasien mengeluh keluar darah dari jalan

lahir sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit

disertai lendir. Pasien merasa hamil 4 bulan.

Pasien mengatakan sudah melakukan cek urin dan

hasil PP test (+).

Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa

sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga : Riwayat asma(-), DM (-), penyakit jantung (-),

Hipertensi (-)

Riwayat obstetri : G1P0A0

HPMT : 20 April 2015

HPL : 27 Januari 2016

Page 9: Blighted Ovum

UK : 9+6 minggu

Riwayat haid : siklus haid pasien teratur 28 hari, durasi 6 hari,

nyeri perut ringan saat hari pertama menstruasi

Riwayat perkawinan : sudah menikah 1x,

C. Pemeriksaan Fisik

Kondisi Umum : baik, composmentis, tidak tampak anemis

Vital Sign : TD : 130/80 mmHg RR : 20 x/menit

HR : 88 x/menit T : 36,5⁰C

Status Generalisata : Kepala : mesocephal

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera

icteric (-/-)

Hidung : simetris, tidak ada deformitas, sekret

(-/-)

Mulut : bibir tidak tampak sianosis

Leher : pembesaran limfonodi (-)

Thorax : simetris, ketinggalan gerak (-/-),

sonor (+/+) normal, vocal fremitus (+/+) normal,

vesikular (+/+) normal, COR S1-S2 regular

Abdomen :supel, peristaltik (+) normal, nyeri

tekan (-), timpani (+), tidak ada tanda peradangan,

tidak ada sikatrik

Extremitas : akral hangat, nadi cukup, edema (-/-)

Kulit : turgor dan elastisitas kulit baik, ujud

kelainan kulit (-)

Status Ginekologi : Pemeriksaan Luar :

Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding

perut datar, terdapat perdarahan pervaginam

Page 10: Blighted Ovum

Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), TFU belum

dapat diukur

Inspekulo : vulva dan vagina tenang, portio

kenyal, permukaan licin, OUE tertutup, erosi

(-),laserasi (-), massa (-),

Pemeriksaan Dalam : V/U tenang, dinding vagina

licin, servix teraba tebal, tidak ada pembukaan,

sarung tangan lendir darah (-)

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : (Darah Lengkap)

Hb : 12,9

AL : 8,2

AT : 345

HMT : 36,1

Golongan Darah : B

PPT : 12,5

APTT : 35,9

Kontrol PPT : 12,2

Kontrol APPT : 30,1

HbsAg : (-)

USG : GS (+), FP (-), tidak tampak massa intrauterine

E. Diagnosis Kerja

Blighted Ovum

F. Terapi

Dilatasi dengan misoprostol

Kuretase

Page 11: Blighted Ovum

28 Februari 2012

Ax : Pasien mengeluh perdarahan pervaginam (-), nyeri abdomen (-), pusing (+)

cekot – cekot, BAK lancar, BAB lancar, punggung terasa pegal

Px : KU : baik, CM, tak tampak anemis

VS : TD : 110/70 mmHg RR : 18 x/menit

HR : 92 x/menit T : 36,2 ⁰C

Kepala : conjungtiva anemis (-/-)

Thorax : pulmo : vesikular (+/+), COR : S1-S2 regular

Abdomen : nyeri tekan (-), peristaltik (+)

Extremitas : akral hangat, nadi cukup

Dx : Blighted Ovum

Tx : Curretage

18:00 Telah dilakukan curretage a/i Blighted Ovum

Dx : Post Curretage a/i Blighted Ovum

Tx : Amoxicillin 3 x 500 mg

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

SF 1 x 1 tab

LAPORAN KURETASE

- Pasien dalam posisi litotomi, dilakukan toilet vulva dengan iodine, pasang duk

steril

- Spekulum sims anterior posterior dipasang sampai servik dapat ditampilkan

- Tenaculum dipsang pada serviks bagian anterior, spekulum sims anterior

dilepas

- Dilakukan injeksi lidokain 1% 4cc pada paraservikal

- Dilakukan sondase uterus antefleksi 9 cm

- Dilakukan dilatasi secara mekanik dengan busi hegar

- Dilakukan kuretase searah jarum jam mulai arah pukul 12 sampai dengan

kesan bersih

Page 12: Blighted Ovum

- Didapatkan jaringan kurang lebih 15 cc dan darah kurang lebih 5cc

- Tenakulum dilepas, kontrol perdarahan, spekulum sims posterior dilepas

- Kuretase selesai

29 Februari 2012

Ax : Pasien mengeluh perdarahan pervaginam (-), nyeri abdomen (-), pusing

(-), BAK lancar, BAB lancar.

Px : KU : baik, CM, tak tampak anemis

VS : TD : 100/70 mmHg RR : 18 x/menit

HR : 86 x/menit T : 36,1 ⁰C

Kepala : conjungtiva anemis (-/-)

Thorax : pulmo : vesikular (+/+), COR : S1 S2 regular

Abdomen : nyeri tekan (-), peristaltik (+)

Extremitas : akral hangat, nadi cukup

Dx : Post Curretage a/i Blighted Ovum

Tx : Amoxicillin 3 x 500mg

Asam Mefenamat 3 x 500mg

SF 1 x 1 tab

BAB III

PEMBAHASAN

Page 13: Blighted Ovum

Pada kasus ini pasien yang merasa hamil 2 bulan datang ke poli

dengan keluhan keluar darah tanpa disertai lendir melalui jalan lahir. Dari

gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi

perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi

dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada.

Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa

intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted

ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan

plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya

tidak dapat dibedakan gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi abortus

spontan dan telah dilakukan pemeriksaan USG.

Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya

adalah kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan, membersihkan sisa-

sisa jaringan, mencegah infeksi, sehingga rahim siap untuk kehamilan

berikutnya. Selain itu sisa jaringan yang diambil dapat juga digunakan sebagai

sampel laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya blighted ovum.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Blighted Ovum (Kehamilan Kosong). www.dokter sehat.com

Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic Pregnancy.

http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdf

Page 14: Blighted Ovum

Alan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis &

Treatment-Ninth Ed. DeCherney. http://www.marchofdimes.com

Nasrudin AM, Eddy R Moeljono, Putra Rimba. 2006. Efektivitas Misoprostol 400

mcg Pervaginam Untuk Dilatasi Serviks Pada Kasus Blighted Ovum. Bagian Obstetri

dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.

Agoes Oerip Poerwoko, Anantyo Binarso Mochtar, Hary Tjahjanto. 2008. Efek

Misoprostol Sublingual pada Kasus Blighted Ovum dan Missed Abortion. Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro : Media Medika Indonesiana

Juminten Saimin, Eddy R. Moeljono, Retno B. Farid. 2008. Pemakaian Tablet

Misoprostol 100 Mikrogram Per Vaginam Untuk Dilatasi Servix Sebelum Tindakan

Kuretase. Subbagian Fetomaternal Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin