Bedah Saraf

60
PEMBIMBING : Dr. Budi Suanto Sp.B Penyusun : Verly Hosea Ade Yusuf PENANGANAN CEDERA KEPALA

Transcript of Bedah Saraf

Page 1: Bedah Saraf

PEMBIMBING :Dr. Budi Suanto Sp.B

Penyusun : Verly Hosea Ade Yusuf

PENANGANANCEDERAKEPALA

Page 2: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

A. PENDAHULUAN Kejadian kecelakaan kepala semakin

meningkat Penyebab terbanyak adalah kecelakaan

lalu lintas Kendala pertolonganya adalah biaya yang

mahal yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh semua korban.

Page 3: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

B.DASAR PERTIMBANGANPertolongan kita adalah usaha agar tercapai: Struktur anatomi dikembalikan

sedekat munngkin ke normal Mencegah cacat neurologis yang

berlanjut. Faal ssp sdedekat mungkin ke normal. Sequele sekecil mungkin.

Page 4: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

C. TUJUAN OPERASIa. Yang berhubungan dengan anatomi SSP Memperbaiki struktur anatomi:

Memutuskan hubungan dengan dunia luas. Menutup bocoran liquor. Memperbaiki scalp,lubang,selaout

otak,jaringan otak.

Page 5: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

C. TUJUAN OPERASIa. Yang berhubungan dengan anatomi SSP Menghilangkan keadaan yang dapat

menyebabkan perubahan struktur bagian otak.

Mengeluarkan benda asing

Page 6: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

C. TUJUAN OPERASIb. Yang berhubungan dengan faal SSP: Menyelamaykan fungsi hidup Mencegah perburukan cacat neurologik Mengusahakan sistem pembuluh darah.

Page 7: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

D. INDIKASI OPERASI Trauma tertutup

Fraktur impresi Perdarahan epidural Perdarahan intra cerebral Operasi dekompresi

Page 8: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

D. INDIKASI OPERASI Trauma terbuka

Perlukaan kranio cerebral Liquorhoea Pneumoencephali Corpur alineum Luka tembak.

Page 9: Bedah Saraf

LATAR BELAKANG

E. FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN Kecepatan pemberian pertolongan. Pengadaan alat alat yang diperlukan. Rehabilitasi pasca bedah.

Page 10: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGA. Jaringan lunaka. Jangat (kulit luar) kepala Tebal kulit kepala 3-7 mm, terdiri dari:

Jaringan subkutis(pembuluh darah,serabut saraf,jaringan retinakulum)

Lapisan aponeurotik (galea aponeuretika): Merupakan salah satu sumber untuk donor duraplastik.

Page 11: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGb. Lapisan subaponeurotik Danger space of the SCALP cairan

atau infeksi mudah meluas.c. Perikranium/periosteum externa

Page 12: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGd. Pembuluh darah Kelompok anterior:

A.SUPRA ORBITALIS,cabang a.ophtalmica A.SUPRA TROCHLEARIS,cabang terminal

a.ophtalmica

Page 13: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGd. Pembuluh darah Kelompok posterior:

A.OCCIPITALIS,cabang a.carotis externa. Kelompok lateral:

A.TEMPORALIS SUPERFICIALIS A.AURIKULARIS POSTERIOR.

Page 14: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGe. Persarafan Kulit kepala dipersarafi oleh:

Cabang saraf spinal yang merupakan derivat dari plexus servikal maupun rami posterior servikal atas.

Cabang cabang saraf kranial.

Page 15: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGf. Perlukaan Kulit Abratio dan Kontutio:

Abratio : terkelupasnya permukaan luar kulit,perdarahan.

Kontutio : memar jaringan lunak disertai perdarahan pada sub kutis.

Page 16: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG Laserasi:

Kulit sobek tidak merata Perdarahan cukup banyak Bisa disertai dengan fraktur kranium

Page 17: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG Avulsi :

Arah tarikan searah sumbu badan rambut akan tercabut,tarikan ke atas merobek kulit di daerah telinga sampai seluruh kulit terkelupas.

Arah tarikan posterior supra orbital Arah tarikan anterior linea nuchea.

Page 18: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG Luka bakar dan radiasi

Kelainan ringan sampai berat Batas tidak jelas Nekrosis seluruh tebal kulit.

Page 19: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGB. KRANIUMa. Struktur lapisan

Tabula external lapisan yang paling keras

Diploe cabang arteri & vena diploika. Tabula interna : serupa dengan tabula externa

tapi lebih tipis, bisa terjadi fraktur menekan pada tabula interna dengan tabula externa tetap intak

Page 20: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGb. Perlukaan Fraktur linier:

Indikasi trauma yang cukup keras Mungkin merusak struktur jaringan otak Dapat terjadi pada kubah kranium dan basis

kranii

Page 21: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG Fraktur Penetrasi:

Durameteg selalu tertembus Frakmen tulang masuk ke dalam jaringan

otak. Fraktur Impresif:

Tabula externa fragmen tulang yang masuk lebih dalam atau satu level dari tabula interna tulang sekitarnya.

Durameter dan jaringan otak potensial robek.

Page 22: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGC. MENINGEN Membran jaringan ikat yang

membungkus otak & medulla spinalis, terdiri dari :

a) Duramater (Pachymeninx) Lapisan paling luar, terdiri dari jaringan

fibrosa, liat & kuat.

Page 23: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG Membagi ruang antara kranium & otak :

Ruang Epidural : antara tulang & duramater Ruang Subdural : antara duramater & otak

Terdiri dari 2 lapis : Lapisan luar : Periosteum interna Lapisan dalam : sampai ke duramater spinal

Page 24: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNG 4 bangunan lipatan duramater, yaitu:1. Falx cerebri :

Membagi kedua hemisfer diatas corpus callosum.

2. Tentorium cerebelli. 3. Diafragma sella 4. Falx cerebelli :

Membatasi serebellum menjadi bagian kanan dan kiri

Page 25: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGb) Arakhnoid

• Membran jaringan ikat, tipis, transparan, avaskuler

• Membentuk ruang subaraknoid yang berisi cairan otak

Page 26: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGc) Piamater Lapisan meningen yang paling dalam Fungsi pelindung masuknya bahan

toksik / mikroorganisme Melekat pada parenkim otak

Page 27: Bedah Saraf

PELINDUNG OTAK

STRUKTUR LAPISAN PELINDUNGd) Perlukaan Trauma langsung merobek

meningen Trauma berat merusak parenkim otak

& piamater penimbunan darah di bawah arakhnoid khas pada contusio cerebri

Page 28: Bedah Saraf

FISIOLOGI

A. Metabolisme Otak Berat otak ± 2% dari BB tubuh, menrima

15% dari output jantung, dan mempergunakan 20% O₂ , disebabkan karena :

Sel otak membutuhkan energi yang banyak Otak mengalami mekanisme tramsport

substrat yang spesifik Kecepatan metabolisme tinggi Kemampuan memproduksi transmitter

Page 29: Bedah Saraf

FISIOLOGI

B. Pelindung Fisiologi Sistem sirkulasi otak :

Sawar darah otak Reaksi intrinsik pembuluh darah otak

Sistem cairan cerebrospinal : Sawar darah – liquor Sawar otak – liquor

Page 30: Bedah Saraf

FISIOLOGI

C. Pembuluh Darah Otaka) Sawar darah – otak Pembatas antara parenkim otak dengan

isi pembuluh darah, terdiri dari : Sel endortel pembuluh darah, dimana

tersusun rapat Tight Junction Membrana basalis Lapisan perivaskuler

Page 31: Bedah Saraf

FISIOLOGI

Fungsi : Mencegah masuknya metabolit & toksik ke dalam

parenkim otak Melindungi otak dari perubahan kimia darah Pada bayi prematur fungsi tersebut

b) Autoregulasi Kemampuan pembuoluh darah cerebral

menyesuaikan lumennya pada ruang lingkup sedemikian rupa sehingga aliran darah ke otak tidak banyak berunbah walaupun tekanan darah arteri sistemik mengalami fluktuasi

Page 32: Bedah Saraf

FISIOLOGI

D. Cairan Cerebrospinala) Fungsi :

Menopang dan bantalan bagi otak, batang otak, medulla spinalis

Menjadi bantalan pada trauma yang menimbulkan gaya aselerasi / deselerasi

Mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme sel saraf

Mengangkut bahan – bahan toksik yang kemungkinan lolos dari sawar darah otak dan masuk ke otak

Mengekskresikan bahan – bahan sisa ke pembuluh darah

Page 33: Bedah Saraf

FISIOLOGI

b) Karakteristik : Jernih, tidak berwarna pH alkalis Vol total 75 – 150 cc Kimia :

Protein : 15 – 45 mg% Glukosa : 50 – 75 mg% Chlorida : 0,72 – 0,75 mg%

BD 1,003 – 1,008 Tidak mengandung sel darah merah

Page 34: Bedah Saraf

FISIOLOGI

c) Produksi Diproduksi oleh pleksus khoroideus pada

Ventrikel lateral, III, IV Proses aktif : terkait dengan transportasi

ion Proses pasif : difusi cairan antara likuor

dengan plasma darah

Page 35: Bedah Saraf

FISIOLOGI

d) SirkulasiLikuor dari Ventrikel Lat Ventrikel

III

a.cerebri

Rg. SA Ventrikel IV

SSS

Pembuluh darah

For.Monroe

For magendi &

Luscha

Page 36: Bedah Saraf

FISIOLOGI

E. Tekanan Intrakranial Ruang Intrakranial merupakan ruang tertutup

yang dibatasi oleh kranium Volume ±1500 cc, terdiri dari :

Volume parenkim otak 1100-1200 , 84% Volume likuor 150 cc ,12% Volume darah 4%

TIK normal 100 mmH₂O Pada proses perdarahan yang akut,

kemampuan penyesuaian dari kompartmen lain berkurang menyebabkan timbulnya gejala TIK yang meningkat

Page 37: Bedah Saraf

TATA LAKSANA

1. PRIMARY SURVEY Prioritas pengobatan:

- Jenis perlukaan- Stabilitas tanda-tanda vital- Mekanisme trauma

Page 38: Bedah Saraf

Anamnesa: Riw trauma, biomekanik trauma, ada

tidaknya gangguan kesadaran baik sebelum, saat, atau sesudah trauma.

Riw: Alergi, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, penyakit lampau, makan terakhir.

Page 39: Bedah Saraf

Pemeriksaan awal & resusitasi, menyangkut:

Airway : membebaskan jalan nafas tanpa

melupakan keamanan vertebra servikal.

Breathing : pernafasan & ventilasi dinilai.

Circulation : sirkulasi & perdarahan dikontrol.

Disability : pemeriksaan status neurologi

(GCS) Exposure : baju penderita dibuka namun

tetap dijaga agar tidak hipotermi.

Page 40: Bedah Saraf

2. SECONDARY SURVEYDilakukan secara rinci mulai dari ujung kepala sampai ujung jari kaki, baik terhadap tanda-tanda vital, bagian perbagian anggota tubuh maupun pemeriksaan neurologi.

Apabila problem klinis berupa:o Trauma bukan dikepala/trauma mengenai

> 1 organ/sistem …………………… Rujuk ke bidang terkait

o Trauma kepala (SSP) …………… Pasien sadar/ tidak sadar

Page 41: Bedah Saraf

3. RUJUK KE BIDANG TERKAIT/ TEAM WORK Problem klinis ditangani oleh bidang-bidang terkait dengan pola penanganan secara terpadu, termasuk apabila ada cedera kepala.

4. CEDERA KEPALA“ Apakah pasien sadar? ”

Apabila :- Ya ………………………… jejas +/-- Tidak ……………………… Neuroradiologi

Page 42: Bedah Saraf

5. JEJAS DI KEPALA - Ekskoriasi sampai dengan luka terbuka( disebabkan oleh benda tumpul, benda tajam, ataupun luka tembak)

Apabila jejas : o Positif ……………………………………… X-rayo Negatif …………………………… gejala gangguan

neurologi

5. a luka tembako Tidak ………………… gejala gangguan neurologio Ya ……………………………… Indikasi emergency

Page 43: Bedah Saraf

6. GEJALA NEUROLOGI- Tanda-tanda TIK meninggi, tanda-tanda lateralisasi, kejang, lumpuh, disorientasi tempat & waktu.- Tanda-tanda gangguan penciuman pada pasien dengan brill hematoma/rhinore.- Tanda-tanda kelainan saraf mengikuti Carotis- Cavernosis Fistula (CCF).

Apabila :o Ya …………… Neuroradiologi (+) -> Bedah Sarafo Tidak …………………………………… Pulang

Page 44: Bedah Saraf

7. X-RAY KEPALA- Manfaat : * Untuk melihat struktur tulang masih cukup

akurat, baik kranium normal maupun pada

impresif fraktur. * Foto polos : ada tidaknya metal atau benda

keras radio-opak dalam rongga intra kranial. (artefak + pada gambaran

CT-scan) * Tomografi : mendeteksi defek tulang.

Page 45: Bedah Saraf

GLASGOW COMA SCALE* GCS =/< 8, penderita harus langsung diperiksa dengan CT scan tanpa foto polos kepala.* GCS 9-12, penderita segera diperiksa dengan CT scan, bila terindikasi foto polos dapat dilakukan.

Page 46: Bedah Saraf

Setiap cedera kepala harus selalu disertai pemeriksaan foto polos cervical mulai dari C.1 sampai Th.1.

Apabila hasil foto polos kranium :o Positip (luka tembak) ………… Bedah

Sarafo Negatif

* Gejala neurologi + ………… Neuroradiologi* Gejala neurologi - ………… Observasi

Page 47: Bedah Saraf

7a. X-ray pada luka tembak* Untuk melihat apakah peluru masih ada atau tidak. Bila masih ada, apakah peluru dari jenis kecepatan rendah (senapan angin) atau kecepatan tinggi (organik). * Dari gambaran X-ray ditambah penemuan klinis sudah dapat ditentukan :

- perlu operasi ……………………….. 11

- observasi …………………………….. 12

Page 48: Bedah Saraf

8. NEURORADIOLOGI (CT-SCAN)*Indikasi : - Gejala neurologi +, walau hanya 1. - Brill hematoma/ hematoma dibelakang daun telinga +. * Pada kasus trauma akut/ lucid interval + (± 1

jam) sudah harus ada hasil pemeriksaan.

Page 49: Bedah Saraf

* Tindakan operasi tanpa dilakukan CT-scan terlebih dahulu masih dapat dibenarkan bila : - Dilakukan terhadap kasus Impresif Fraktur

Terbuka, khususnya bila disertai laserasi serebri. - Lucid interval jelas, keadaan pasien cepat memburuk; dapat segera dilakukan burr hole.

Apabila hasil CT-scan : @ positif (SOL, midline shift) ……… Bedah saraf@ negatif …………………………… Observasi

Page 50: Bedah Saraf

9. KASUS BEDAH SARAF • Gambaran CT-scan +• Ditentukan berdasarkan hasil

pemeriksaan CT-scan maupun pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan dugaan kasus.

Apabila kasus bedah saraf :* Ya ……………………… Indikasi Emergensi* Tidak …………………………Dirujuk

Page 51: Bedah Saraf

10. INDIKASI EMERGENSI :• Termasuk cedera kepala yang perlu

tindakan bedah saraf:* Impresif fraktur (terbuka/tertutup)* Laserasi serebri * EDH, SDH non kontusio* Peluru & benda asing lainnya* Likworhoe

Page 52: Bedah Saraf

• Kriteria emergensi :* Menyelamatkan jiwa * Mencegah timbulnya cacat neurologi menetap* Memutuskan hubungan antara rongga kepala dengan dunia luar.

Kasus termasuk emergensi : Ya …………………………………………

Operasi Tidak ……………………………… Observasi

Page 53: Bedah Saraf

11. OPERASI kasus yang terindikasi untuk

tindakan bedah saraf akan dinilai lebih lanjut terhadap toleransi, saat operasi serta jenis/ tipe operasi.

o Pasca bedah …………………………… Observasi

Page 54: Bedah Saraf

12. OBSERVASI (di IGD/ruang perawatan) Penilaian GCS maupun keluhan serta tanda- tanda peninggian TIK & gejala neurologi lainnya.

Apabila : Memburuk (nilai GCS turun,

keluhan/gejala TIK meninggi, timbul gejala neurologi baru/yang ada menjadi berat… Neuroradiologi

Page 55: Bedah Saraf

Dalam keadaan indikasi operasi sudah jelas, namun masih perlu melihat perjalanan klinisnya, maka hasil observasi yang tidak menunjukkan perbaikkan dapat diikuti langsung tindakkan operasi tanpa perlu proses pemeriksaan penunjang.sebagai contoh : likworhoe pasca trauma, apabila terapi konservatif tidak menurunkan jumlah cairan yang keluar, dapat langsung operasi……

Membaik ……………… Gejala neurologi lain

Page 56: Bedah Saraf

13. STATUS NEUROLOGI Adakah keluhan neurologis lain (keluhan penglihatan, pendengaran dsb)

Apabila keluhan neurologi lain : Positif ………………………… Fisioterapi Negatif…………………………Pulang

Page 57: Bedah Saraf

14. Keluhan dapat berupa gangguan motoris/keluhan neurologi lain.

Apabila sekuele motorik : Tidak ada (tetapi ada keluhan neulogi lain)

… Pem. Neurologi lain Ada ……………………………………Rehabilitasi

15. PEMERIKSAAN NEUROLOGI LANJUTANPemeriksaan Neuro-optalmologi, EEG,

dsb.16. RUJUKAN

Pasien dirujuk ke bagian lain yang sesuai temuan klinis.

Page 58: Bedah Saraf

17. PROGRAM FISIOTERAPI/REHABILITASIDapat dimulai sejak masih dalam

perawatan/ setelah dipulangkan.

18. PULANGPasien pasca truma, klinis tidak ada tanda-tanda

mencurigakan dan akan dipulangkan, maka perlu diperhatikan :* Dari tempat kediaman mudah untuk kembali ke RS terdekat.* Untuk obat yang akan dibawa pulang :

- jangan diberi obat tenang/ obat tidur.- untuk mengatasi nyeri hanya diberi analgetika murni tanpa mangandung campuran hipnotik, sedatif/ antihistamim.

Page 59: Bedah Saraf

* Agar dalam 6 jam pertama ada orang yang mengawasi & membangunkan/ mengajak bicara setiap 1-2 jam sekali.- Apabila kondisi tetap baik, frekuensi observasi setelah 6 jam pertama dapat lebih jarang.- Apabila ada tanda-tanda mencurigakan segera bawa kembali ke RS.

Tanda-tanda mencurigakan : - pasien susah dibangunkan - mengorok - sakit kepala memberat - muntah hebat- gangguan penglihatan - kejang - timbul kelumpuhan

Page 60: Bedah Saraf

TERIMA KASIH