Beranda Spesialis 1 Ilmu Bedah Saraf - DOKUMEN ......Kolegium Bedah Saraf Indonesia. Penyesuaian...
Transcript of Beranda Spesialis 1 Ilmu Bedah Saraf - DOKUMEN ......Kolegium Bedah Saraf Indonesia. Penyesuaian...
1
DOKUMEN KURIKULUM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
ILMU BEDAH SARAF
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surabaya, 2013
2
PENGANTAR
Pendidikan dokter adalah pendidikan akademik dan profesi yang menghasilkan dokter umum sedangkan pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan dokter.Pendidikan dokter spesialis mencakup pula pendidikan dokter spesialis-konsultan yang merupakan jen- jang pendidikan lanjut dari pendidikan dokter spesialis.
Komponen standar pendidikan meliputi isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,serta evaluasi proses pendidikan. Standar dari masing-masing komponen pendidikan tersebut harus selalu ditingkatkan secara berencana dan berkala mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (medical science and technology), perkembangan ilmu dan teknologi pendidikan kedokteran (medical education and technology) dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (health needs and demands).
Beberapa komponen tersebut dituangkan dalam suatu dokumen atau naskah akademik yang merupakan panduan dalam menyelenggarakan pendidikan. Tiap Program studi mempunyai ciri khas tersendiri, begitu pula tiap institusi pendidikan akan mempunyai kekhasan yang merupakan unggulan atau pembeda dari institusi yang lain. Tetapi, komponen minimal dari suatu kurikulum tetap mengacu pada aturan yang sama yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi yaitu Kolegium.
Naskah ini memuat kurikulum Program Studi PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf yang merupakan perpaduan antara standar kurikulum minimal yang ditetapkan Kolegium Bedah Saraf Indonesia, unggulan lokal institusi dalam hal ini Universitas Airlangga, kurikulum Integrated Combine Degree Ilmu Kedokteran Spesialis minat Bedah dan Visi-Misi Universitas Airlangga yang semuanya tidak melenceng dari keseluruhan arah pendidikan secara nasional.
Dengan terusunnya naskah akademik kurikulum Program Studi PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf maka proses pendidikan dan tingkat kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
Surabaya, Maret 2013
Ketua Program Studi Spesialis 1 Bedah Saraf
Dr. Muhammad Arifin Parenrengi, dr., SpBS
3
DAFTAR ISI
Halaman Prakata Daftar isi 2 Daftar Tabel Daftar Gambar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Visi 5 1.2. Misi 5 1.3. Profil Lulusan 6 1.4. Capaian Pembelajaran Dan Sub-Capaian Pembelajaran 6 1.5. Deskripsi Jenjang Kualifikasi Kkni Level 8 (Setara S2) 7 1.6. Analisis Kompetensi 12 1.7. Organisasi Materi 13 BAB 2 STRUKTUR KURIKULUM DAN BEBAN STUDI 2.1. Garis Besar Struktur Kurikulum 14 2.2. Struktur Kurikulum 14 2.3. Persentase Beban Studi (sks) Akademik Dan Profesi 17 2.4. Persentase Beban Studi (sks Pada Jenis Kompetensi 18 2.5. Persentase Beban Studi (sks Pada Kegiatan Pembelajaran 18 2.6. Daftar Modul 19 BAB 3 ISI KURIKULUM (DESKRIPSI MATA AJAR)
` 3.1. Filsafat Ilmu 3.2. Metodologi Penelitian & Statistik 3.3. Biologi Molekuler 3.4. Imunologi Klinik
20 21 22 23
3.5. Farmakologi Klinik 24
3.6. Epidemiologi Klinik 25
3.7 Etik Hukum Kedokteran 26
3.8. Dasar Pertolongan Darurat 27
3.9. Metode Belajar Mengajar 28
3.10. Dasar Trauma dan Perawatan Intensif 29 3.11. Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Infeksi Bedah 31 3.12. Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Neoplasma 33 3.13. Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Penyakit Degeneratif di Bidang Bedah 35 3.14. Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Kelainan Kongenital di Bidang Bedah 37 3.15. Dasar Diagnostik Penunjang Bedah 39 3.16. Proposal Tesis 41 3.17. Ilmu Dasar Trauma dan Perawatan Intensif 42 3.18. Neurotrauma I 43 3.19. Neurologi Dasar 44 3.20. Neuroradiologi 45 3.21. Neurotrauma II 46
4
3.22. Bedah Dasar Terintegrasi I 47 3.23. Bedah Saraf Pediatri I dan Infeksi SSP I 48 3.24. Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I 49 3.25. Bedah Saraf Onkologi I 50 3.26. Bedah Neurovascular I 51 3.27. Bedah Saraf Terintegrasi II 52 3.28. Bedah Saraf Pediatri II dan Infeksi SSP II 53 3.29. Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi II 55 3.30. Bedah Saraf Onkologi II 56 3.31. Bedah Neurovascular II 57 3.32. Bedah Saraf Terintegrasi III 58 3.33. Kegawatdaruratan Bedah Saraf Komprehensif 59 3.34. Karya Tulis/ Laporan Kasus II 60 3.35. Bedah Saraf Fungsional 61 3.36. Penelitian/ Karya Akhir/ Riset dan Tesis 62 3.37. Bedah Saraf Manajerial/ Paripurna (Chief Residen) 63
BAB 4
STRATEGI PEMBELAJARAN
4.1. Metode Pembelajaran 64 4.2. Media Pembelajaran 67 BAB 5 SISTEM EVALUASI 5.1. Organisasi Evaluasi
5.2. Tahap Evaluasi 5.3. Metode dan Materi Evaluasi 5.4. Hasil Penilaian Peserta Didik oleh Program Studi 5.5. Ujian Nasional
68 68 68 68 69
LAMPIRAN Matriks Hubungan Deskripsi General Kkni – Learning Outcome Dan Sub-Learning
Outcome Daftar Dosen
71
77
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab berikut berisi penjabaran tentang visi, misi, profil, dan capaian pembelajaran pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1) Ilmu Bedah Saraf. Visi. Misi, profil, dan
capaian pembelajaran pada PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf merupakan penerjemahan dari visi,
misi, profil, dan capaian pembelajaran sesuai dengan milik Universitas Airlangga dan
Kolegium Bedah Saraf Indonesia. Penyesuaian dilakukan mengikuti kondisi lokal dan
kekhususan yang dimiliki oleh prgram studi PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf di Universitas
Airlangga. Kekhususan tersebut merupakan keunggulan atau kompetensi khusus yang
membedakan lulusan prodi di Unair dan prodi di universitas lain.
1.1. VISI
Visi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Bedah Saraf adalah menjadi
program studi di bidang bedah saraf yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat
nasional dan internasional penelitian dan teknologi terkini dalam menunjang
proses pendidikan, pelayanan dan kepada masyarakat.
1.2. MISI
Misi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Bedah Saraf adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan Spesialisasi Ilmu Bedah Saraf yang berbasis
kompetensi global untuk menghasilkan lulusan yang unggul yang menjunjung
tinggi moral dan etik.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dasar, terapan, dan kebijakan
yang inovatif dan diakui secara nasional dan internasional untuk menunjang
pendidikan, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat.
3. Mendharmabaktikan dan mampu mengembangkan keahlian dalam bidang ilmu
bedah saraf beserta teknologinya berbasis humaniora kepada masyarakat
dengan selalu berwawasan kesehatan nasional dan internasional.
4. Mengembangkan lembaga Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Saraf sebagai
bentuk lembaga yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat
internasional.
6
1.3. PROFIL LULUSAN
Lulusan Program Pendidikan Spesialis I Ilmu Bedah Saraf mempunyai peran
dan penampilan yang dapat diandalkan sebagai1) Medical Expert, 2) Health
Advocate, 3) Scholar, 4) Professional, 5) Communicator, 6) Collaborator, 7)
Collaborator, 8) Manager.
1. Medical Expert
Penampilan sebagai seorang dokter yang mampu mengintegrasikan
pengetahuan medis, ketrampilan klinis, dan sikap professional dalam kerangka
pelayanan pasien.
2. Health Advocate
Mampu menggunakan keahliannya secara bertanggungjawab dalam
memberikan penjelasan atau advokasi di bidang kesehatan baik pada individu,
kelompok, atau populasi yang lebih luas.
3. Scholar
Selalu mengikuti perkembangan keilmuan dalam bentuk mengikuti pendidikan
berkelanjutan, melakukan diseminasi pengetahuan, melakukan penelitian, dan
mengaplikasikan keilmuan terkini.
4. Professional
Profesionalisme doctor tampil sebagai komitmen kepada pasien, keluarganya,
atau lingkungannya serta kepada rekan sejawat atau dalam lingkungan
pekerjaan dengan menunjukkan sikap yang memenuhi etika, tidak melanggar
norma dan undang-undang yang berlaku, dan mempunyai standar perilaku
yang tinggi.
5. Communicator
Kemampuan melakukan suatu komunikasi efektif dalam hubungan pasien-
dokter dan perubahan dinamis yang terjadi selama terjadinya hubungan
professional sebelum, pada saat sedang melakukan pelayanan, dan setelah
kunjungan.
7
6. Collaborator
Penampilan sebagai kolaborator yang secara efektif mampu bekerja dalam
suatu tim yang satu disiplin atau multi disiplin yang bertujuan untuk perawatan
pasien yang optimal.
7. Manager
Peran manajerial tercermin dari keikutsertaan dalam suatu organisasi layanan
kesehatan, kemampuan mengintegrasikan sumber daya, kemampuan
mengelola sumber daya dan mengambil keputusan, serta mempunyai andil
dalam meningkatkan efektivitas sistem pelayanan.
1.4. CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan proses pendidikan di Program Studi Ilmu Bedah Saraf, seorang
peserta didik akan mampu:
1. Mengembangkan teknik operasi bedah saraf yang dapat meningkatkan kualitas
tindakan, keselamatan pasien, dan menurunkan kecacatan serta komplikasi. (Profil
1,3).
1.1 Mampu menerapkan konsep keselamatan pasien pada prosedur tindakan bedah
saraf.
1.2 Mampu melakukan penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu inti dan
penunjang bedah saraf yang mempunyai nilai kebaruan dan menunjang konsep
keselamatan pasien dan kualitas hidup pasien
2. Mengembangkan peralatan sederhana dan canggih yang dapat membantu
memperbaiki tatalaksana pasien dengan keamanan yang teruji.(Profil 1,3).
2.1 Mampu meningkatkan daya guna alat hingga merancang sendiri peralatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan tanpa mengurangi tingkat keamanannya.
3. Melakukan tatalaksanapasien dengan cidera susunan syaraf pusat dan tepi secara
komprehensif sesuai protokol/ guideline yang berlaku. (Profil 1,2,4,5 dan 6).
3.1 Mampu melakukan tatalaksana trauma kranial/ otak beserta komplikasi yang
ditimbulkan secara komprehensif sesuai guideline yang berlaku.
3.2 Mampu melakukan tatalaksana cidera spinal dengan kelainan saraf secara
komprehensif sesuai guideline yang berlaku.
3.3 Mampu melakukan tatalaksana cidera saraf tepi yang sederhana.
8
4. Melakukan tatalaksana kelainan kongenital pada anak dan infeksi susunan saraf
pusat yang tersering sesuai protokol/ guideline yang berlaku.(Profil 1,2,4,5 dan 6).
4.1 Mampu melakukan tatalaksana kelainan kongenital kranial yang sederhana yg
tersering didapati (hidrosefalus. Kista arachnoid, meningoensefalokel anterior
dan posterior, deformitas cranium, Malformasi Dandy Walker) sesuai prosedur
yang baku.
4.2 Mampu melakukan tatalaksana kelainan kongenital spinal (spinal disrafisme,
Malformasi Chiari) yang sederhana yg tersering didapati sesuai prosedur yang
baku.
5. Melakukan tatalaksana kelainan tulang belakang yang sederhana dan instrumentasi
tulang belakang yang sederhana sesuai protokol/ guideline yang berlaku.(Profil
1,2,4,5 dan 6)
5.1 Mampu melakukan tatalaksana kelainan degeneratif spinal sederhana sesuai
prosedur baku.
5.2 Mampu melakukan tatalaksana tumor spinal ekstrameduler yang sederhana
sesuai prosedur baku yang berlaku.
5.3 Mampu melakukan pemasangan instrumentasi spinal lumbal yang sederhana
sesuai indikasi dan prosedur baku yang berlaku.
6. Mampu melakukan tatalaksana tumor otak sederhana yang sering dijumpai sesuai
protokol/ guideline yang berlaku.(Profil 1,2,4,5 dan 6).
6.1 Mampu melakukan tatalaksana tumor supratentorial ekstra dan intradural yang
sederhana (kasus tumor kulit kepala dan tulang calvaria, meningioma
konveksitas, meningioma sphenoid lateral, meningioma parasagittal 1/3
anterior, meningioma olfactory groove, meningioma cavum orbita dan
sektarnya, tumor metastase superfisial dan tumor saraf tepi) sesuai prosedur
baku.
6.2 Mampu melakukan tatalaksana tumor infratentorial yang sederhana sesuai
prosedur baku.
7. Mampu melakukan tatalaksana kelainan neurovascular sederhana yang sering
dijumpai sesuai protokol/ guideline yang berlaku.(Profil 1,2,4,5 dan 6).
7.1 Mampu melakukan tatalaksana kelainan neurovascular sederhana (ICH spontan
dan AVM sederhana) sesuai guideline dan evidence based medicine yang berlaku
9
8. Mampu melakukan tindakan bedah saraf fungsional tingkat dasar yang sederhana
sesuai protokol/ guideline yang berlaku. (Profil 1,2,4,5 dan 6).
8.1 Mampu melakukan tatalaksana kelainan fungsional bedah saraf sederhana
termasuk tindakan intervensi pada nyeri sesuai guideline dan evidence based
medicine yang berlaku.
9. Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat yang sering dijumpai
sesuai protokol/ guideline dan evidence based medicine yang berlaku.(Profil 1,2,4,5
dan 6)
9.1 Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat kranial yang sering
dijumpai yaitu abses otak, empyema subdural, abses epidural, meningitis
dengan komplikasi yang memerlukan tindakan bedah saraf sesuai protokol/
guideline dan evidence based medicine yang berlaku.
9.2 Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat spinal yang sering
dijumpai yaitu abses epidural, spondylitis TB sesuai protokol/ guideline dan
evidence based medicine yang berlaku
10. Mampu melakukan penelitian secara mandiri sesuai kaidah ilmiah yang berlaku.
(Profil 3 dan 6).
10.1 Mampu melakukan penelitian secara mandiri sesuai kaidah ilmiah yang
berlaku.
11. Mampu melakukan publikasi dan diseminasi informasi tentang keilmuan yang
berkaitan dengan bedah saraf baik kepada komunitas ilmiah maupun awam di
forum nasional atau internasional. (Profil 2,3, 6, 7).
11.1 Mampu menulis artikel ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional
maupun internasional
11.2 Mampu menyampaikan presentasi ilmiah dalam seminar atau pertemuan
nasional atau internasional.
11.3 Mampu melakukan penyuluhan, presentasi di kalangan awam baik nasional
ataupun internasional.
10
1.5. DESKRIPSI JENJANG KUALIFIKASI KKNI LEVEL 8 (SETARA S2/Sp1)
Berikut ini adalah Deskripsi jenjang kualifikasi KKNI level 8 yang setara dengan S2 /
Sp1.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam
bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat
dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun
internasional.
Kata Kunci: a) mengembangkan, b) memecahkan permasalahan, c) mengelola
riset, dan d) mendapat pengakuan
11
Tabel 1.1. Hubungan Deskripsi KKNI dan Capaian Pembelajaran
Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI
Capaian Pembelaja
ran (Nomor)
Sub-Capaian
Pembelajaran
(Nomor)
Jenis Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI
U P K MKK MKB
MPK
MPB
MBB
a.Mampumengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
1.
1.1 V V V
1.2 V V
2. 2.1 V V V
b.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner
3 3.1
V
3.2
V
3.3 V
4 4.1 V
V
4.2
V V
5 5.1
V V
5.2
V V
5.3
V V
6 6.1
V V
6.2
V V
7 7.1
V V
8 8.1
V V
9 9.1
V V
9.2
V V
9.3 V V
c.Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
10 10.1 V V
11 11.1
V V
11.2
V V
11.3 V V
12
1.5. ANALISIS KOMPETENSI
Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu dasar yang digunakan dalam pengembangan praktek ilmu bedah antara lain: filsafat ilmu, metode penelitian, biologi molekuler, immunologi klinik, farmakologi klinik, epidemiologi klinik, etik hokum kedokteran, dasar pertolongan darurat, metode belajar mengajar.
Dapat mengaplikasikan dasar ilmu bedah yang digunakan dalam pengembangan praktek ilmu bedah antara lain: dasar trauma dan perawatan intensif, ilmu dasar tatalaksana infeksi bedah, neoplasma, degenerative bedah, kongenital, dan dasar diagnostic penunjang.
Dapat membuat proposal penelitian sesuai kaidah ilmiah dan metodologi penelitian ilmiah yang baku.
Mampu melakukan tatalaksana trauma kranial/ otak beserta komplikasi yang ditimbulkan secara komprehensif sesuai guideline yang berlaku.
Mampu merencanakan pemeriksaan penunjang tambahan yang diperlukan pada bidang bedah saraf dan menginterpretasikan hasil dengan benar.
Melakukan tatalaksanapasien cidera susunan syaraf pusat dan tepi secara komprehensif sesuai protokol/ guideline.
Melakukan tatalaksana kelainan kongenital pada anak dan infeksi susunan saraf pusat tersering sesuai protokol
Melakukan tatalaksana kelainan kongenital pada anak yang tersering sesuai protokol/ guideline
Melakukan tatalaksana kelainan tulang belakang dan instrumentasinya yang sederhana sesuai guideline
Mampu melakukan tatalaksana tumor otak sederhana yang sering dijumpai sesuai protokol/ guideline.
Mampu melakukan tatalaksana kelainan neurovascular sederhana yang sering dijumpai sesuai protokol/ guideline
Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat yang sering dijumpai sesuai protokol/ guideline
Mampu melakukan publikasi dan diseminasi informasi tentang keilmuan yang berkaitan dengan bedah saraf baik kepada komunitas ilmiah maupun awam di forum nasional atau internasional
Mampu melakukan penelitian secara mandiri sesuai kaidah ilmiah yang berlaku.
Spesialis Bedah Saraf
MKDU Semester 1 18 SKS
Bedah Dasar Semester 2-3 23 SKS
Bedah Saraf Dasar Semester 4-5 27 SKS
Bedah Saraf Lanjut Semester 4-5 74 SKS SKS
Bedah Saraf Canggih/ Chief Semester 4-5 15 SKS SKS
Mampu melakukan tindakan bedah saraf fungsional tingkat dasar yang sederhana sesuai protokol/ guideline
13
1.6. Organisasi Materi
Gambar 1. Organisasi materi pada prodi Sp1 Bedah Saraf
SPESIALIS BEDAH SARAF
Se
me
ste
r I
V -
V
Se
me
ste
r I
- I
II
Se
me
ste
r V
I -
IX
Se
me
ste
r X
-XI
BEDAH SARAF FUNGSIONAL PENELITIAN/ KARYA AKHIR
CHIEF RESIDENT
BEDAH SARAF
PEDIATR II
BEDAH SARAF PEDIAT
RI I
SPINE DAN
SARAF
TEPI II
SPINE DAN
SARAF TEPI I
BEDAH SARAF VASCU
LAR II
BEDAH SARAFVASCU
LAR I
BEDAH SARAF
TERINTE
GRASI II
BEDAH SARAF
TERINTEGRASI III
BEDAH SARAF ONKOL
OGI II
BEDAH SARAF ONKOLOGI I K
AR
YA
TU
LIS
/ LA
PO
RA
N K
AS
US
II
US
ULA
N P
EN
ELI
TIA
N
BEDAH DASAR
MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)
NEUROTRAUMA II
NEUROLOGI DASAR
NEURORADIOLOGI
NEUROTRAUMA I
BEDAH SARAF TERINTEGRAS
I
14
BAB 2
STRUKTUR KURIKULUM DAN BEBAN STUDI
Berikut di bawah ini adalah penjabaran struktur kurikulum program Pendidikan
Spesialis 1 – Ilmu Bedah Saraf beserta matriks rekapitulasi jumlah beban studi
berdasarkan kompetensi, hubungan beban akademik dan profesi, dan beban studi
berupa kuliah, tutorial, dan praktikum.
Tabel 2.1.Garis Besar Beban Studi Akademik Profesi Prodi Sp1 Bedah Saraf
SEMESTER & TAHAPAN Beban Studi (sks) Pada Bidang Jumlah
Beban Studi Akademik Profesi Semester 1
MKDU Paket akademik 1
18 sks 0 18 sks
Sub total MKDU 18 sks 0 18 sks
Semester 2 Bedah Dasar
(open semester)
Paket akademik
16 sks
7 23 sks
Semester 3
Sub Total Bedah Dasar 16 sks 7 23 sks
Semester 4 Bedah Saraf Dasar (open
semester) 0
Paket profesi 1
27 sks 27 sks
Semester 5
Sub Total Bedah Saraf Dasar 0 27 sks 27 sks
Semester 6
Bedah SarafLanjut (open semester)
0 Paket Profesi 2
74 sks 74 sks
Semester 7
Semester 8
Semester 9
Sub Total Bedah Senior
Semester10 Bedah Saraf Canggih &
Chief Tesis 6 sks
Paket profesi 3
9 sks 15 sks
Semester11
Sub Total Bedah Saraf Canggih & Chief 6 sks 9 sks 15 sks
Jumlah Keseluruhan 40 sks
Syarat 36-50 sks 117 sks 157 sks
15
Tabel 2.2. Struktur Kurikulum Program Studi Magister Sp 1 Bedah Saraf
No Mata Ajar No
Modul Beban Studi pada Kegiatan Jenis
kompetensi Elemen
kompetensi
Kode Nama Kuliah Tutorial Praktek Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Semester 1 : MKDU
1. PHK601 Filsafat Ilmu - 2 - - 2 Utama MPK
2. PNK695 Metodologi Penelitian & Statistik - 2 - - 2 Utama MKK
3. BIS604 Biologi Molekuler - 2 - - 2 Utama MKK
4. BII604 Imunologi Klinik - 2 - - 2 Utama MKK
5. FAT615 Farmakologi Klinik - 2 - - 2 Pendukung MKK
6. KME633 Epidemiologi Klinik - 2 - - 2 Pendukung MKK
7. ETK601 Etik Hukum Kedokteran - 2 - - 2 Pendukung MPB
8. KDG601 Dasar Pertolongan Darurat - 2 - - 2 Pendukung MKK
9. EDK601 Metode Belajar Mengajar - 2 - - 2 Khusus MKK
Beban Studi Semester I 18 0 0 18
SEMESTER 2 – 3 (BEDAH DASAR)
10 KDB604 Dasar Trauma dan Perawatan Intensif
- 2 1 - 3 Utama MKB
11 KDB605 Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Infeksi Bedah
- 2 1 - 3 Utama MKB
12 KDC604 Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Neoplasma
- 1 1 - 2 Utama MKB
13 KDB606 Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Penyakit Degeneratif di Bidang Bedah
- 1 1 - 2 Utama MKB
14 KDB607 Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Kelainan Kongenital di Bidang Bedah
- 1 1 - 2 Utama MKB
15 KDB608 Dasar Diagnostik Penunjang Bedah
- 2 - - 2 Pendukung MKK
16 PNK698 Proposal Tesis 1 1 - 2 Utama MKK
17 KDB704 Penanganan Trauma dan Perawatan Intensif
- - 2 5 7 Pendukung MKB
Beban Studi Total Semester 2-3 (Bedah Dasar) 10 8 5 23
SEMESTER 4-5 (BEDAH SARAF DASAR)
18 KDN787 Neurotrauma I 2 5 7 Utama MKB
19 KDN785 Neurologi Dasar 2 3 5 Pendukung MPB
20 KDN608 Neuroradiologi 2 2 Pendukung MPB
21 KDN788 Neurotrauma II 3 5 8 Utama MKB
22 KDB748 Bedah Dasar Terintegrasi I 5 5 Utama MKB
Beban Studi Semester 4-5 (Bedah Saraf Dasar) 9 18 27
16
No
Mata Ajar No Modul
Beban Studi pada Kegiatan Jenis kompetensi
Elemen kompeten
si Kode Nama Kuliah Tutorial Praktek Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEMESTER 6-9 (BEDAH SARAF LANJUT)
23 KDN779 Bedah Saraf Pediatri I dan
Infeksi SSP I
3 4 7 Utama MKB
24 KDN781 Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I
3 5 8 Utama MKB
25 KDN777 Bedah Saraf Onkologi I 3 5 8 Utama MKB
26 KDN773 Bedah Neurovascular I 3 5 8 Utama MKB
27 KDB749 Bedah Saraf Terintegrasi II - 2 2 Utama MKB
28 KDN780 Bedah Saraf Pediatri II dan Infeksi SSP II
3 5 8 Utama MKB
29 KDN782 Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi II
3 5 8 Utama MKB
30 KDN778 Bedah Saraf Onkologi II 3 5 8 Utama MKB
31 KDN774 Bedah Neurovascular II 3 5 8 Utama MKB
32 KDB750 Bedah Saraf Terintegrasi III - 2 2 Utama MKB
33 KDN784 Kegawatdaruratan Bedah Saraf Komprehensif
- 5 5 Utama MKB
34 KDN610 Karya Tulis/ Laporan Kasus II - 2 2 Utama MKB
Beban Studi Semester 6-9 (Bedah Saraf Lanjut) 24 50 74
SEMESTER 10-11 (BEDAH SARAF CANGGIH DAN CHIEF)
35 KDN775 Bedah Saraf Fungsional 2 2 4 Utama MKB
36 PNK699 Penelitian/ Karya Akhir/ Riset dan Tesis
6 6 Utama MKB
37 KDN776 Bedah Saraf Manajerial/ Paripurna (Chief Residen)
5 5 Utama MKB
Beban Studi Semester 10-11 2 13 15
Total Beban Studi (Semester 1-11) 28 43 86 157
Keterangan:
: Beban Studi Akademik : Beban Studi Profesi
17
Tabel 2.3. BebanStudi Akademik dan Profesi Program Studi Sp. Bedah Saraf
No Semester BebanStudi
Jumlah Akademik Profesi
1 1 (MKDU) 18 0 18
2 2 dan 3 (Bedah Dasar) 16 7 23
3 4 dan 5 (Bedah Saraf Dasar) - 27 27
4 6 s/d 9 (Bedah Saraf Lanjut) - 74 74
5 10-11 (Bedah Saraf Canggih dan Chief)
6 9 15
Jumlah 40 sks
Syarat : 36-50 sks 117 sks 157 sks
Tabel 2.4. Beban Studi dan Kompetensi Program Studi Sp. Bedah Saraf
No Semester Kompetensi
Jumlah Utama Pendukung Khusus
1 Semester 1 8 8 2 18
2 Semester 2-3 14 9 - 16
3 Semester 4-5 20 7 - 27
4 Semester 6-9 74 - - 74
5 Semester 10-11 15 - - 15
Jumlah 131 sks 24 sks 2 sks 157 sks
(83 %) (16 %) ( 1 %) (100%)
Syarat 40-80 % 20-40% 0-30%
Tabel 2.5. Beban Studi Kuliah, Tutorial dan Praktikum Prodi Sp. BedahSyaraf
No Semester BebanStudi
Jumlah Kuliah Tutorial Praktikum
1 Semester 1 18 - - 18
2 Semester 2-3 10 8 5 23
3 Semester 4-5 - 9 18 27
4 Semester 6-9 - 24 50 74
5 Semester 10-11 - 2 13 15
Jumlah 28 sks 41 sks 86 sks 157 sks
18
Tabel 2.6. Hubungan Elemen Kompetensi dan Capaian Pembelajaran
No Elemen Kompetensi Sub-Capaian
Pembelajaran MA
1 MK Pengembangan Kepribadian (MPK), 1.1 1.2
1
2 MK Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), 1.2; 2.1; 10.1;11.1;11.2;11.3
2-6,8,9, 15,16
3 MK Keahlian Berkarya (MKB), 3.1 – 3.3 4.1; 4.2 5.1- 5.3 6.1; 6.2 7.1 8.1 9.1 – 9.3
10-14,17,18,21,22-37
4 MK Perilaku Berkarya (MPB) 1.1 7,19,20 5 MK Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
Beban Studi (sks) pada Tahap Profesi hanyalah suatu pendekatan kuantifikasi yang dalam prakteknya akan mengalami lebih kurang karena dasar pengajaran profesi berbasis pada kompetensi dan tidak semata-mata pada proses akademik murni.
19
BAB III
ISI KURIKULUM
Tabel 3.1 Deskripsi Mata Ajar Filsafat Ilmu
1. Nama Mata Ajar Filsafat Ilmu
2. Kode Mata Ajar PHK601
3. Beban Studi 2 (dua) sks
4. Semester 1 (satu)
5. Prasyarat Tidak ada
6. Kompetensi
Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan dapat menjelaskan tujuan dan
manfaat pembelajaran filsafat ilmu, proses perkembangan ilmu, proses penalaran ilmiah, proses
metode ilmiah, ilmu sebagai sumber nilai, pengaruh ilmu terhadap kehidupan manusia, karakteristik
bahasa ilmiah, serta sikap dan perilaku ilmiah dalam kehidupan akademik, profesi dan masyarakat
umum
7. Elemen Kompetensi MPK
8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama
9. Silabus Mata Ajar Mata kuliah ini dirancang untuk PPDS dengan menyajikan materi tentang :
1. Tujuan dan manfaat pembelajaran filsafat ilmu
2. Tujuan dan aplikasi pembelajaran filsafat ilmu
3. Perkembangan ilmu
4. Metode ilmiah
5. Pengaruh filsafat ilmu terhadap kehidupan manusia
6. Pengaruh metode ilmiah terhadap perkembangan ilmu
10. Atribut Soft Skill Pola dan perilaku ilmiah, etika penelitian
11. Metode Pembelajaran Kuliah, diskusi, presentasi dan tugas
12. Media Pembelajaran LCD projector
13. Penilaian Diskusi/presentasi (20%); tugas/makalah (25%); soft skill (15%); UAS (40%)
14. Dosen PJMA : Prof. Dr. Soehartono Taat Putra, dr., MS
Anggota : Prof. Dr. Harjanto JM., dr., AIF
15. Referensi Wajib 1. Soeparto P, Putra ST, Harjanto JM. Filsafat Ilmu Kedokteran. Graha Masyarakat Ilmiah (GRAMIK)
2. Suriasumantri JS. Filsafat Ilmu. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar Harapan
3. Bahm AJ. What is “Science?” Reprint. Axiology : The Science of Values. Albuquerque : World Books
20
Tabel 3.2 Deskripsi Mata Ajar Metodologi Penelitian & Statistik
1. Nama Mata Ajar Metodologi Penelitian & Statistik 2. Kode Mata Ajar PNK695 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Harus mengikuti PIT (Personal Improvement Training) 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
dapat mampu merumuskan masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian dalampenyusunan proposal dan membuat laporan penelitian kedokteran
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Pengertian dan kegunaan statistik di bidang kedokteran 2. Data dan jenis data 3. Statistika deskriptif 4. Konsep dasar statistika inferensial (Teori estimasi dan Uji
hipotesis) 5. Uji statistik parametrik (Uji T dan Anova) 6. Analisis korelasi dan regresi 7. Uji statistik non parametrik 8. Pengantar metodologi penelitian, sain dan penelitian
ilmiah (Fungsi dan tujuan) 9. Metode ilmiah (deduksi – induksi) dan jenis penelitian 10. Jenis dan rancangan penelitian observasional (dengan
pendekatan epidemiologi) 11. Penelitian eksperimental 12. Proses penelitian (identifikasi, perumusan masalah,
tujuan, tinjauan pustaka, kerangka konsep, hipotesis) 13. Populasi, sampel dan sampling 14. Instrument (Uji coba instrument, validitas, reabilitas
instrument) dan pengolahan serta cara analisis data 15. Tehnik membuat usulan penelitian dan tehnik menulis
laporan penelitian 16. Seminar
10. Atribut Soft Skill Disiplin, empati 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, diskusi, presentasi dan tugas
12. Media Pembelajaran
LCD projector
13. Penilaian Tugas (20%); UTS (40%); UAS (40%) 14. Dosen PJMA : Dr. Sunaryo, dr., MS., MSc Anggota : Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., Sp.PD.KEMD
Prof. Dr. Sri Kardjati, dr., MSc 15. Referensi 1. Theodore Colton. Statistic in Medicine.
2. Dixon WJ, Massey Jr FJ. Basic and Clinical Biostatistic. Dawson-Saunders.
3. Snedecor GW, Cochran WG, 2004. Statistical Method. The Practice of Sosial Research, 10thed.
4. Kerlinger FN, 1986. Foundational of Behavioral Research,
21
3rded. 5. Hulley SB, Cummings SR, 2001. Designing Clinical
Research, 2nd ed.
22
Tabel 3.3 Deskripsi Mata Ajar Biologi Molekuler
1. Nama Mata Ajar Biologi Molekuler 2. Kode Mata Ajar BIS604 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Tidak ada 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu menggunakan konsep dasar biologi molekuler dalam bidang medis
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Konsep dasar biologi molekuler 2. Gen dan ekspresi gen 3. Replikasi, transkripsi dan translasi 4. Perbaikan DNA 5. Pengendalian ekspresi gen 6. Mutasi 7. Mutagenesis 8. Komunikasi sel 9. Karsinogenesis 10. Apoptosis
10. Atribut Soft Skill Kerjasama dan kreativitas 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Diskusi
12. Media Pembelajaran
LCD projector
13. Penilaian UAS (menggunakan PAP) 14. Dosen PJMA : Prof. Dr. Indri Safitri Mukono, dr., MS Anggota : Prof. Purnomo Suryohudoyo, dr., Sp.BK 15. Referensi 1. Alberts B, Jonson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter
P, 2008. Biology of the Cell. 5thed. New York : Garland Science Taylor and Francis Group
2. Becker WM, Reese JB, Poenie MF, 2006. The World of the Cell. 6th ed. Menlo Park California : The Benyamin / Cummings Publising Company
3. Lodish H, Berk A, Matsudaira P, Kaiser CA, Krieger M, Scott MP, Zipursky SL, Darnell J, 2004. Molecular Cell Biology. 5thed. New York : WH Freeman and company.
4. Murray RM, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2006. Harper’s Illustrated Biochemistry. 27th ed. Stamfort : Prentice-Hall International Inc.
23
Tabel 3.4 Deskripsi Mata Ajar Imunologi
1. Nama Mata Ajar Imunologi 2. Kode Mata Ajar BII604 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Tidak ada 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu menggunakan konsep imunologi dasar dalam bidang medis 7. Elemen Kompetensi MPK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Antibodi 2. Antigen dan imuno 3. Innate immunity 4. Adaptive immunity 5. Komplemen dan cytokine 6. MHC – imunogenetik 7. Hipersensivity 8. Imunologi infeksi 9. Imunodefisiensi 10. Autoimun 11. Imunologi tumor 12. Imunodiagnosis dan imunoterapi
10. Atribut Soft Skill Berpikir kritis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, diskusi dan tugas baca
12. Media Pembelajaran LCD projector 13. Penilaian Tugas/makalah (20%); UTS (40%); UAS (40%) 14 Dosen PJMA : Prof. Dr. Yoes Prijatna, dr., MSc., Sp.Park Anggota : Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., M.Sc., Sp.MK(K)
Agung Dwi Wahyu W, dr., M.Si Dr. S.M.F. Yudhayana, dr., Sp.PK(K) Chaerul Efendi, dr., Sp.PD-KAI Ari Baskoro, dr., Sp.PD-KAI Dr. Joewono Soeraso, dr., Sp.PD-KR Prof. Dr. Suhartono Taat P., dr., MS Gatot Soegiharto, dr., Sp.PD-KAI
15. Referensi 12 Abbas I, 2012. Cellular and Molecular Immunologi.
24
Tabel 3.5 Deskripsi Mata Ajar Farmakologi Klinik
1. Nama Mata Ajar Farmakologi Klinik 2. Kode Mata Ajar FAT615 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Harus mengikuti PIT (Personal Improvement Training) 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu mengaplikasikan konsep dasar farmakologi di klinik (Farmakologi Klinik)
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Konsep farmakologi medik : - Farmakokinetik (ADME) - Farmakodinamik (Konsep reseptor dan transduksi sinyal)
2. Aplikasi konsep farmakologi medik untuk pemakaian klinik (Farmakologi Klinik) : - Farmakokinetik klinik - Farmakologi pediatrik - Farmakologi geriatrik - Interaksi obat - Monitoring efek samping obat - Pharmacolovigilance - Pengobatan rasional - Farmakologi pada ibu hamil dan laktasi - Imunofarmakologi - Farmakologi kardiovaskuler - Farmakologi endokrin - Evaluasi laporan uji klinik
10. Atribut Soft Skill Empati 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Diskusi
12. Media Pembelajaran LCD projector 13. Penilaian UTS (50%); UAS (50%) 14. Dosen PJMA : Prof. Dr. Achmad Basori, MS., Apt Anggota : L. Ramadhani, dr., M.Kes
Sunarni Zakaria, dr., M.Kes Sri Purwaningsih, dr., M.Kes Maftuchah, dr., M.Kes Yuani, dr., M.Kes Dantik, dr., M.Kes
15. Referensi 1. Katzung BG, 2011. Basic and Clinical Pharmacology. 11th ed. McGraw Hill Publication.
2. Brunton, et al, 2008. Goodman and Gillmans Manual of Pharmacology and Therapeutics.
3. Dale and Range. Pharmacology. 1st ed. Churchill Livingstone.
25
Tabel 3.6 Deskripsi Mata Ajar Epidemiologi Klinik
1. Nama Mata Ajar Epidemiologi Klinik 2. Kode Mata Ajar KME633 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Tidak ada 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu melakukan analisis kasus epidemiologi di klinik berbasis bukti.
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Introduksi Evidence Based Medicine (EBM) 2. Basic of Medicine 3. Asking answerable clinical question how to find current best
evidence & have current best evidence find us 4. Screening and diagnosis 5. Therapy and harm 6. Prognosis and meta analysis
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, diskusi, tugas dan presentasi
12. Media Pembelajaran LCD projector 13. Penilaian Diskusi/presentasi kasus + tugas/makalah (50%); UAS (50%) 14. Dosen PJMA : Dr. Joewono Soeroso, dr., MSc., Sp.PD-KR Anggota : Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., Sp.PD-KEMD
J. Eko Wahono, dr., Sp.S., M.Kes Heru Purwanto, dr., Sp.B(K)-Onk Dr. Anang Endaryanto, dr., Sp.A(K) Dr. Cita Rosita Sigit P., dr., Sp.KK(K)
15. Referensi 1. Straus SE, Giasziou P, Richardson WS, Haynes RB, 2010. Evidence Based Medicine : How to Practice and Teach It. 4th ed.
2. Straus SE, Giasziou P, Richardson WS, Haynes RB, 2005. Evidence Based Medicine. 3rded.
3. Heneghan C, Badenoch D, 2006. Evidence-based Medicine Toolkit (Evidence Based Medicine). 2nd ed.
26
Tabel 3.7 Deskripsi Mata Ajar Etik Hukum Kedokteran
1. Nama Mata Ajar Etik Hukum Kedokteran 2. Kode Mata Ajar ETK601 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Harus lulus ujian penerimaan PPDS 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajaran ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu mengaplikasikan Etik Hukum Kedokteran dalam profesinya dengan penuh kedisplinan.
7. Elemen Kompetensi MPB 8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Kuliah dasar etik 2. Etik profesi 3. Etik akademik 4. Etik rumah sakit 5. Etik penelitian 6. Etik keperawatan 7. Hukum kedokteran 8. Aplikasi hukum kedokteran dalam praktek 9. Visum et repertum
10. Atribut Soft Skill Kedisiplinan, komunikasi dan profesionalisme yang baik dan etis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, diskusi dan presentasi
12. Media Pembelajaran LCD projector 13. Penilaian Diskusi/presentasi kasus (50%); tugas/makalah (50%) 14. Dosen PJMA : Prof. Hari Sukanto, dr., Sp.KK(K) Anggota : Prof. Moersintowati B.N., dr., M.Sc., Sp.A(K)
Prof. HM. Sajid Darmadipura, dr., Sp.S., Sp.BS Prof. Hermien H. Kuswadji, SH Prof. Dr. Med. Soekry Erfan Kusuma., Sp.F(K) Tilly Augusta A.R., SH., MS Anna Haroen, SH Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) Arie Sunarno, S.Kep.Ners., MM.Kes
15. Referensi Wajib 1. Etik dan Hukum Kedokteran, 2007 2. Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik di Indonesia, 2004.
BPOM.
27
Tabel 3.8 Deskripsi Mata Ajar Dasar-dasar Pertolongan Darurat
1. Nama Mata Ajar Dasar-dasar Pertolongan Darurat 2. Kode Mata Ajar KDG601 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Harus mengikuti PIT (Personal Improvement Training) 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu mengaplikasikan Dasar Pertolongan Darurat meliputi proses transport oksigen, proses hipoksiam resusitasi pada kasus-kasus tertentu sesuai dengan norma dan etika.
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Pathology of dying 2. Reanimation 3. Oxygen transport 4. Biomolecular process in hypoxia 5. Airway management 6. Artificial ventilation 7. External cardiac compression 8. Brain resuscitation 9. Pathology of cardio respiratory resuscitation 10. Etika pada mati batang otak 11. Etika pada resusitasi 12. Comprehensive life support 13. Rangkuman (Overall) BLS 14. Technique of BLS
10. Atribut Soft Skill Awareness 11. Metode
Pembelajaran Diskusi, presentasi interaktif, tugas
12. Media Pembelajaran LCD projector, jurnal di internet 13. Penilaian Evaluasi 4 tingkat menurut Kirk Patrick 14. Dosen PJMA : Prof. Dr. Eddy Rahardjo, dr., Sp.An.KIC Anggota : Prof. Koeshartono, dr., Sp.An.KIC., Pall.Med (ECU)
Prof. Dr. N. Margarita Rehatta., dr., Sp.An.KIC Tommy Sunartomo, dr., Sp.An.KIC Bambang Wahyuprajitno, dr., Sp.An.KIC Puger Rahardjo, dr., Sp.An.KIC Elizeus Hanindito, dr., Sp.An.KIC
15. Referensi Bahan Pengajaran Dasar-dasar Pertolongan Darurat
28
Tabel 3.9 Deskripsi Mata Ajar Metode Belajar Mengajar
1. Nama Mata Ajar Metode Belajar Mengajar 2. Kode Mata Ajar EDK601 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 1 (satu) 5. Prasyarat Harus mengikuti PIT (Personal Improvement Training) 6. Kompetensi Setelah mempelajari modul ini, peserta PPDS diharapkan akan
mampu menerapkan prinsip dan model pembelajaran serta ketrampilan dasar mengajar yang sesuai dengan prinsip Student Centered Learning (SCL) dan norma yang berlaku.
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi khusus 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Karangan ilmiah 2. Cara penyajian kasus dan surat konsul 3. Sermon of relaxation 4. Analisis instruksional 5. Metode pembelajaran 6. Media pembelajaran 7. Metode role play 8. Metode diskusi kelompok dan bedside teaching 9. Sistem evaluasi mahasiswa FK 10. Responsi sebagai latihan uji 11. Essay dan multiple choice 12. Microteaching
10. Atribut Soft Skill Kedispilinan, komunikasi, keaktifan, inisiatif 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, diskusi, presentasi, tugas
12. Media Pembelajaran LCD projector 13. Penilaian UTS + (2 x UAS) dibagi 3 14. Dosen PJMA : Nurtjahjo, dr., Sp.F., SH Anggota : Prof. Hendy Margono, dr., Sp.KJ(K)
Isnu Pradjoko, dr., Sp.P(K) Soejoto, dr., S.OG(K) Margarita Maria M, dr., Sp.KJ(K)
15. Referensi Buku Panduan Pelaksanaan Akta Mengajar AA Plus. Dirjen Dikti
29
Tabel 3.10 Deskripsi Mata Ajar Dasar Trauma dan Perawatan Intensif
1. Nama Mata Ajar Dasar Trauma dan Perawatan Intensif
2. Kode Mata Ajar KDB604
3. Beban Studi 3 sks
4. Semester 2 (dua)
5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU
6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan mampu menerapkan Dasar Trauma di bidang bedah untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan bedah (Surgery Related Problem)
7. Elemen Kompetensi MKB
8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama
9. Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini membahas tentang :
1. Luka gigitan binatang, tetanus, gas gangrene 2. Trauma masal dan sistem skoring pada trauma 3. Respon imunologik, endokrin dan metabolik pada trauma 4. Dukungan metabolik dan nutrisi pada penderita trauma 5. Gagal organ multiple pada trauma 6. Patofisiologi dan pencegahan ARDS pada penderita trauma 7. Obstruksi jalan nafas bagian atas, bantuan nafas buatan pada pasien trauma, ventilasi mekanik
dan terapi oksigen 8. Penyulit pasca bedah bidang nafas dan sirkulasi 9. Monitoring hemodinamik, resusitasi cairan dan transfusi intrabedah dan pasca bedah 10. Intensif care pada pasien sepsis 11. Manajemen luka umum dan prinsip dasar penutupan luka 12. Patofisiologi dan manajemen parut 13. Prinsip dasar dan macam graft, flap, Z-plasty dan free flap 14. Trauma wajah, maloklusi dan koreksi 15. Manajemen luka bakar akut, subakut dan trauma inhalasi 16. Cedera kepala dan emergensi bedah saraf 17. Trauma bedah saraf pada anak 18. Patofisiologi dan manajemen trauma saraf perifer 19. Cedera dan penyembuhan jaringan lunak (otot, tendon dan ligamentum) 20. Rehabilitasi pada trauma musculoskeletal 21. Biomekanik, penyembuhan dan prinsip umum penanganan fraktur 22. Fraktur pada anak 23. Komplikasi fraktur dan penanganannya 24. Trauma tangan 25. Dasar bedah mikrovaskular dan saraf perifer 26. Biomekanik, patofisiologi dan manajemen trauma vertebra dan cedera corda spinalis 27. Diagnostik and manajemen fraktur vertebra
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis
11. Metode Pembelajaran
Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran
LCD, Demonstrasi
13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS (30%)
14. Dosen PJMA : Dr. Heru Kusbijanto, dr., Sp.B., Sp.BTKV(K)
30
Anggota : Prof. Dr. Eddy Rahardjo, dr., Sp.An K.IC Tommy Sunartomo, dr., Sp.An K.IC Prof. Dr. Paul Tahalele, FCTS, FINACS Dr. Heru Kusbijanto, dr., Sp.B., Sp.BTKV(K) Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B., Sp.BP(K) Prof. Dr. Bambang Prijambodo, dr., Sp.B., Sp.OT(K)
15. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag, 2001
2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991
3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
31
Tabel 3.11 Deskripsi Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Infeksi Bedah
1. Nama Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Infeksi Bedah 2. Kode Mata Ajar KDB605 3. Beban Studi 3 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajaran ini, peserta PPDS diharapkan akan mampu
mengaplikasikan penatalaksanaan infeksi di bidang bedah. 7. Elemen Kompetensi MKB 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Infeksi bedahdan infeksi nosokomial 2. Pencegahan dan penanganan infeksi pasca trauma 3. Nutrisi pada kelainan dan tindakan pemberian makan dini pada
penderita pasca bedah saluran cerna 4. Sistem imunitas mukosa gastrointestinal-enterobacterial 5. Enzymatic-hormonal saluran cerna 6. Kolestasis 7. Gastrointestinal bleeding 8. Akut abdomen 9. Gangguan motilitas traktus digestivus atas 10. Respon endokrin dan metabolic pada pembedahan anak 11. Penanganan cairan dan elektrolit pada pembedahan anak 12. Dukungan nutrisi pada pembedahan anak 13. Pencegahan hipotermi pada pembedahan anak 14. Diagnostik prenatal dan pembedahan anak 15. Konsiderasi hematologik pada pembedahan anak 16. Konsiderasi pernafasan pada penderita perioperatif anak 17. Konsiderasi kardiovaskular pada penderita perioperatif anak 18. Infeksi bayi dan neonates 19. Infeksi bedah saraf 20. Infeksi traktus uropoetika 21. Osteomyelitis akut dan kronis 22. Infeksi vertebra 23. Inflamasi pada sistem musculoskeletal
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran
LCD, Demonstrasi
13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS (30%) 14. Dosen PJMA : Dr. Tarmono, dr., Sp.U(K) Anggota : Prof. Dr. Nancy M. Rehatta, dr., Sp.An K.IC
J. Iswanto, dr., Sp.B-KBD Dr. Tarmono, dr., Sp.U(K) Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr., Sp.B., Sp.U(K) Yoga Wijayahadi, dr., Sp.B(K)KL
15. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag, 2001
2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of
32
Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991 3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock
RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
33
Tabel 3.12 Deskripsi Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Neoplasma
1. Nama Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penalaksanaan Neoplasma 2. Kode Mata Ajar KDC604 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan dapat
menerapkan tentang dasar dan penatalaksanaan neoplasma di bidang bedah.
7. Elemen Kompetensi
MKB
8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Neoplasma : definisi, sifat, tata nama, pathogenesis, metastatis, sindrom paraneoplastik
2. Karsinogenesis kolorektal 3. Jaringan limfe kepala dan leher 4. Faktor penyebab dan patogenesis kanker rongga mulut 5. Hipertiroidisme dan paratiroidisme 6. Kanker kepala dan leher 7. Pencegahan kanker dan deteksi dini kanker 8. Pemilihan modalitas terapi untuk penderita kanker 9. Dukungan nutrisi untuk penderita kanker 10. Terapi paliatif dan penanganan nyeri kanker 11. Prinsip bedah onkologi 12. Penentuan stadium kanker dan skrening kanker 13. Karsinogenesis 14. Onkogenesis dan klasifikasi susunan saraf pusat 15. Emergensi neuro-onkologi 16. Keganasan pada traktus uropoetika 17. Tumor tulang, diagnosis, klasifikasi dan penatalaksanaan 18. Tumor jaringan lunak dan ekstremitas, diagnosis, klasifikasi dan
penatalaksanaan 19. Metastatic bone disease
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran
LCD, Demonstrasi
13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS (30%) 12. Dosen PJMA : Dr. Ferdiansyah, dr., Sp.OT(K) Anggota : Dr. Ferdiansyah, dr., Sp.OT(K)
Dwikora N. Utomo, dr., Sp.OT(K) Dr. Agus Turchan, dr., Sp.BS Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) Desak G. A. Suprabawati, dr., Sp.B(K)Onk Prof. Dr. Sunaryo Hardjowijoto, dr., Sp.B., Sp.U(K)
13. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag, 2001
2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of
34
Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991 3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock
RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
35
Tabel 3.13 Deskripsi Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Penyakit Degeneratif di Bidang Bedah
1. Nama Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Penyakit Degeneratif di Bidang Bedah 2. Kode Mata Ajar KDB606 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan dapat
menerapkan tentang dasar dan penatalaksanaan penyakit degeneratif di bidang bedah sesuai.
7. Elemen Kompetensi
MKB
8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Modul ini membahas tentang :
1. Kelainan pembuluh darah, pembuluh vena dan oklusi pembuluh darah
2. Tekanan intrakranial dan tata laksana serta manajemen stroke hemoragik
3. Manajemen bedah saraf pada perdarahan subaraknoid dan aneurisma cerebral
4. Manajemen bedah saraf pada AVM otak 5. Asesmen neurologi pada vertebra 6. Inkontinensia dan urodinamik 7. Batu uropoetika, patofisiologi dan pencegahan 8. Acute scrotum 9. Obstruksi traktus uropoetika bagian atas dan bagian bawah 10. Penyakit degeneratif pada vertebra 11. Degeneratif pada tulang dan sendi
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran
LCD, Demonstrasi
13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS (30%) 14. Dosen PJMA : Dr. Wahyu Djati S, dr., Sp.U(K) Anggota : Prof. Dr. Djoko Roeshadi, dr., Sp.B., Sp.OT(K)
Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr., Sp.B., Sp.U(K) Prof. Dr. Sunaryo Hardjowijoyo, dr., Sp.B., Sp.U(K) Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., Sp.BS Prof. Dr. Med. Puruhito, dr., Sp.B., Sp.B.TKV(K)
15. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag, 2001
2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991
3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
36
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
37
Tabel 3.14 Deskripsi Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Kelainan Kongenital di Bidang Bedah
1. Nama Mata Ajar Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Kelainan Kongenital di Bidang Bedah 2. Kode Mata Ajar KDB607 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajaran ini, peserta PPDS diharapkan akan dapat
menerapkan tentang dasar dan penatalaksanaan kelainan kongenital di bidang bedah.
7. Elemen Kompetensi
MKB
8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Prinsip penanganan, operasi dan perawatan penderita celah bibir dan celah langit-langit
2. Asesmen pasien bedah saraf anak 3. Hidrosefalus dan defek neural tube 4. Kelainan kongenital traktus uropoetika 5. Dasar diagnosis dan penanganan varikokel dan hidrokel 6. Kelainan kongenital pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah 7. Kelainan kongenital pada vertebra
10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran
LCD, Demonstrasi
13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS (30%) 14. Dosen PJMA : Dr. M. Arifien Parenrengi, dr., Sp.BS Anggota : Prof. Dr. Djoko Roeshadi, dr., Sp.B., Sp.OT(K)
Tri Wahyu Martanto, dr., Sp.OT(K) Dr. M. Arifien Parenrengi, dr., Sp.BS Prof. Dr. Sunaryo Hardjowijoyo, dr., Sp.B., Sp.U(K) Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., Sp.BS
15. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag, 2001
2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991
3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
38
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
39
Tabel 3.15 Deskripsi Mata Ajar Dasar Diagnostik Penunjang Bedah
1. Nama Mata Ajar Dasar Diagnostik Penunjang Bedah 2. Kode Mata Ajar KDB608 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU, PPGD, Pra-Dik 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajar ini, peserta PPDS diharapkan akan
dapat mengaplikasikan tentang dasar diagnostik penunjang di bidang bedah.
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi pendukung 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Mikroba penyebab infeksi akut dan kronis (aerob dan anaerob)
2. Mekanisme resistensi mikroba terhadap antibiotika 3. Maksud dan tujuan, cara pengambilan dan pemeriksaan
PA/FNAB 4. Melihat makroskopis dan mikroskopis sediaan patologi 5. Dasar persiapan pemeriksaan dan pembacaan foto polos
dan foto polos dengan kontras 6. Dasar persiapan pemeriksaan dan pembacaan CT Scan 7. Dasar persiapan pemeriksaan dan pembacaan MRI 8. Dasar persiapan pemeriksaan dan pembacaan USG
abdomen 9. Dasar dan jenis radioterapi, tehnik dan evaluasi hasil radiasi,
proteksi radiasi 10. Pemeriksaan pencitraan pada kelainan bedah digestif 11. Persiapan, pemeriksaan, pembacaan IVP, sistografi dan
uretrografi 12. Fisiologi hormon, homeostasis dan respirasi 13. Fisiologi jantung, EKG dan sirkulasi 14. Fisiologi darah dan ginjal 15. Anatomi & fisiologi sistem saraf dan saraf perifer 16. Penilaian neurologi dan radiologi pada penyakit
neurovaskuler 10. Atribut Soft Skill Kritis, analisis 11. Metode
Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca
12. Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi 13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (10%); tugas baca (15%); soft skill (15%); UAS
(30%) 14. Dosen PJMA : Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) Anggota : Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K)
Prof. Dr. Eddy Bagus W., dr., MS., Sp.MK Prof. Dr. Endang Joewarini, dr., Sp.PA(K) Prof. Dr. Triono K., dr., Sp.Rad(K) Prof. Dr. Harjanto JM, dr., AIFM
15. Referensi 1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF, et al : Surgery-Basic Science and Clinical Evidence, New York, Springer-Verlag,
40
2001 2. Sabiston DC : Textbook Surgery – The Biological Basis of
Modern Surgical Practice, 14th ed., Philadelphia, WB Saunders Co,1991
3. Brunicardi FC, Andersen DK, Billar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE : Schwartz’s Principles of Surgery, 8th ed., New York, The McGraw-Hill Companies, Inc., 2005
4. Bagdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF : Perioperative Care-Anesthesia Medicine & Surgery, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc., 1998
5. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ : Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed., New York, Springer, 2000
6. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Orlando, Saunders College Pusblishing, 1990
7. Nyhus LM, Bake RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Boston, Little-Brown Co., 1992
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D : Essential Surgery, 2nd, New York, Churchill-Livingstone, 1996
9. O’Leary JP, Capote LR : The Physiologic Basis of Surgery, Philadelphia, Lippincott William & Wilkins, 2002
10. Simmon RL, Teed DL : Basic Science Review for Surgeon, Philadelphia, WB Saunders Co., 1992
41
Tabel 3.16 Deskripsi Mata Ajar Proposal Tesis
1. Nama Mata Ajar Proposal Tesis 2. Kode Mata Ajar PNK698 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti MKDU dan Kuliah Bedah Dasar 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajaran ini, peserta PPDS
diharapkan akan mampu membuat dengan benar proposal penelitian sesuai dengan format dan tata penulisan yang telah ditetapkan.
7. Elemen Kompetensi MKK 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Perkembangan penelitian dalan bidang bedah 2. Format proposal penelitian bedah 3. Tehnik penyusunan pendahuluan pada proposal
penelitian 4. Menyusun tinjauan pustaka dan kepustakaan 5. Membuat kerangka konseptual dan hipotesis 6. Metodologi penelitian bidang bedah 7. Penggunaan statistik pada penelitian bedah
10. Atribut Soft Skill Disiplin, kritis, analisis, powerful learner 11. Metode Pembelajaran Kuliah, Tutorial, Diskusi, Tugas Baca 12. Media Pembelajaran LCD, Demostrasi 13. Penilaian Kuliah (30%), diskusi (50%); tugas baca (20%) 12. Dosen PJMA : Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr., Sp.BP(K) Anggota : Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr.,
Sp.BP(K) Dwikora Novembri Utomo, dr., Sp.OT(K) Dr. M. Arifien Parenrengi, dr., Sp.BS Dr. Vicky S. Budipramana, dr., Sp.B-KBD Budiono, M.Kes
13. Referensi Pedoman Penulisan, Usulan Penelitian Tesis Disertasi Program Pasca Sarjana FK Universitas Airlangga Surabaya
42
3.17 Tabel deskripsi mata ajaran Ilmu Dasar Trauma dan Perawatan Intensif
Nama Mata Ajar Ilmu Dasar Trauma dan Perawatan Intensif Kode KDB704 Beban Studi 4 SKS Semester Open semester 2-3 Prasyarat Telah Lulus Tahap MKDU Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu secara mandiri dan sesuai prosedur operasional baku:
1. Melakukan proses triage pada penderita trauma 2. Memberikan bantuan hidup dasar dan lanjut pada pasien
trauma. 3. Membuat kesimpulan pada penderita trauma di ruang gawat
darurat. 4. Menyiapkan pasien trauma yang akan dilakukan tindakan
operatif. 5. Melakukan perawatan intensif penderita trauma di ruang rawat
intensif atau ruang intermediate. Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Kompetensi Pendukung Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang prinsip dasar penanganan pasien
trauma sesuai dengan prinsip pemberian bantuan hidup tingkat lanjut, tatalaksana pasien trauma di ruang gawat darurat, pra-operasi, dan ruang perawatan intensif atau intermediate.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : Prof. Sunarto Reksoprawiro,dr., SpB(K)Onk Anggota : Agung Prasmono,dr., SpB, SpBTKV(K), MARS Prof. P. Sutamto Wibowo, SpB-KBD Purwadi, dr., SpB(K)A Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., SpBP Prof. Dr, Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS Prof. Doddy M. Soebadi, dr., SpB, SpU(K)
Referensi/ Bahan Bacaan
1. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF et al, 2001. Surgery- Basic Science and Clinical Evidence, Springer-Verlag, New York
2. Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE, 2005. Schwartz’s Principles of Surgery, 8thed. The McGraw-Hill Companies Inc., New York
3. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ, 2000. Surgical Anatomy and Technique, 2nd ed. Springer, New York.
43
Tabel 3.18Deskripsi mata ajaran Neurotrauma I
Nama Mata Ajar Neurotrauma I Kode KDN787 Beban Studi 7 SKS Semester Open semester 4 - 5 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan:
1. Penatalaksanaan pasien dengan cidera kepala/otak secara komprehensif di ruang gawat darurat secara mandiri dan sesuai protocol/ guideline yang berlaku
2. Persiapan dan tindakan operasi emergensi untuk cidera kepala/ otak dengan lesi patologis pada tulang dan lapisan ekstradural secara mandiri sesuai indikasi dan protocol/ guideline yang berlaku.
3. Perawatan pasien cidera kepala/ otak ringan dan sedang, baik paska operasi maupun non-operatif di ruang rawat inap secara mandiri sesuai guideline yang berlaku.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang cidera kepala dan otak yang sederhana dengan memperhatikan aspek umum trauma kepala dan otak terutama aspek perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap termasuk diagnostik, tindakan operatif (sesuai tingkat kompetensi), indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis. Yang tercakup dalam mata ajar ini adalah:
1. Konsep Ruang Intrakranial dan Tekanan Intrakranial 2. Tatalaksana operatif pada penderita cidera kepala sederhana dan ekstradura (Fraktur depresi
kalvaria tertutup dan terbuka, Perdarahan Epidural (EDH) sederhana, Ventrikulosotomy untuk Monitor TIK)
3. Tatalaksana di ruang gawat darurat untuk semua kasus cidera kepala/ otak. 4. Tatalaksana perawatan cidera otak di ruang perawatan bedah.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS
Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Neurotrauma ( Narayan ) 3. Pathophysiology and Management of Severe Head Injury ( Peter
Reilly )
44
Tabel 3.19Deskripsi mata ajaran Neurologi Dasar
Nama Mata Ajar Neurologi Dasar Kode KDN785 Beban Studi 5 SKS Semester Open smester 4-5 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu secara mandiri dengan benar: 1. Menjelaskan neuroanatomi korelatif 2. Melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan
menegakkan diagnosis klinis, topis, etiologis, dan diagnosis banding pada pasien dengan kelainan saraf dan bedah saraf.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Pendukung Silabus Mata Ajar Mata ajar ini mempelajari tentang neuroanatomi korelatif dan fisiologi
neurologi, tatacara pemeriksaan klinis neurologis dalam menegakkan diagnosis klinis topis dan etiologis serta diagnosis bandingnya pada pasien dengan kelainan saraf atau bedah saraf.
Atribut Soft Skill Kemampuan berpikir kritis/ logis, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Chusid, Neuroanatomi Korelatif 3. Campbell W (ed). De Jong’s Neurological Examination.
45
Tabel3.20 deskripsi mata ajaran Neuroradiologi
Nama Mata Ajar Neuroradiologi Kode KDN608 Beban Studi 2 SKS Semester Open semester 4-5 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan secara mandiri dan benar: 1. Perencanaan pemeriksaan radiologis sebagai penunjang dalam
penegakan diagnosis pada kelainan saraf dan bedah saraf. 2. Interpretasi hasil pemeriksaan radiologis baik yang normal maupun
yang patologis yang terkait dengan perawatan pasien dan persiapan operasi.
3. Mengidentifikasi struktur-struktur penting yang berkaitan dengan sikap dan perencanaan pembedahan.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Pendukung Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang perencanaan pemeriksaan
neuroradiologis sebagai penunjang dalam penegakan diagnosis, interpretasi hasil pemeriksaan radiologis, dan identifikasi struktur-struktur penting yang tampak pada pencitraan yang berkaitan dengan sikap dan perencanaan pembedahan.
Atribut Soft Skill Kemampuan berpikir kritis/ logis, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Self-Study Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : Sri Andreani, dr., SpRad Anggota :Prof.Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS Dr. Agus Turchan, dr., SpBS Dr. M. Arifin Parenrengi, dr., SpBS Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS Eko Agus Subagio, dr., SpBS Asra Al Fauzi, dr., SpBS Wihasto Suryaningtyas, dr., SpBS Rahadian Indarto Susilo, dr., SpBS Muhammad Faris, dr., SpBS Achmad Fahmi, dr., SpBS Nur Setiawan Suroto dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Osborn AG, Salzmann, Barkovich AJ. Diagnostic Imaging: Brain. Amirsys
46
Tabel3.21 Tabel deskripsi mata ajaran Neurotrauma II
Nama Mata Ajar Neurotrauma II
Kode KDN788
Beban Studi 8 SKS
Semester 4 -5
Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Dasar dan Neurotrauma I
Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan:
1. Penatalaksanaan pasien dengan cidera kepala/otak dengan trauma ganda (multitrauma) secara komprehensif di ruang gawat darurat secara mandiri dan sesuai protocol/ guideline yang berlaku
2. Penegakan diagnosis Brain Death 3. Tatalaksana komplikasi cidera kepala, termasuk CCF traumatik, infeksi paska trauma kepala
tembus, pneumocephalus dan infeksi. 4. Persiapan dan tindakan operasi emergensi untuk cidera kepala/ otak dengan lesi patologis pada
tulang, lapisan ekstradural (EDH), intradura (SDH), dan intraparenkimal (ICH) secara mandiri sesuai indikasi dan protocol/ guideline yang berlaku.
5. Perawatan semua pasien cidera kepala/ otak baik paska operasi maupun non-operatif termasuk proses neurorehabilitasi di ruang rawat inap secara mandiri sesuai guideline yang berlaku.
6. Diskusi Neuroregenerasi dan proses Biomolekular yang berhubungan dengan cidera otak.
Elemen Kompetensi MKB
Jenis Kompetensi Utama
Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang cidera kepala dan otak yang sederhana dengan memperhatikan aspek umum trauma kepala dan otak terutama aspek perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap termasuk diagnostik, tindakan operatif (sesuai tingkat kompetensi), indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis. Yang tercakup dalam mata ajar ini adalah:
1. Neurorhabilitasi, Neuroregenrasi, dan aspek biomolekular cidera otak. 2. Tatalaksana operatif pada cidera kepala/ otak dengan lesi patologis pada tulang, lapisan
ekstradural (EDH), intradura (SDH), dan intraparenkimal (ICH), cidera kepala tembus, cidera otak dengan trauma ganda (multitrauma) dan komplikasi cidera otak.
3. Tatalaksana di ruang gawat darurat untuk semua kasus cidera kepala/ otak dan Brain Death. 4. Tatalaksana perawatan cidera otak di ruang perawatan bedah.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif
Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik
Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien
Penilaian Knowledge: 25% Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS
DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS
Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Neurotrauma ( Narayan ) 3. Pathophysiology and Management of Severe Head Injury ( Peter
Reilly )
47
Tabel3.22 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Dasar Terintegrasi I
Nama Mata Ajar Bedah Dasar Terintegrasi I Kode KDB748 Beban Studi 5 SKS Semester 4-5 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu melakukan: 1. Tatalaksana komprehensif penderita cidera kepala/ otak di ruang
gawat darurat dan ruang operasi secara mandiri (sesuai tingkat kompetensi) sesuai guideline yang berlaku.
2. Tatalaksana kegawatdaruratan penderita cidera kepala/ otak di ruang rawat inap dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam mengatasi masalah kegawatan secara mandiri sesuai protocol/ guideline yang berlaku.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini merupakan pembelajaran dalam bentuk praktek kerja lapangan
bagi peserta didik baik secara mandiri maupun di bawah supervisi di IRD dan Ruang rawat inap RSU Dr. Soetomo, yang difokuskan kepada kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan psikomotor serta kemampuan judgement dalam pengelolaan kasus cidera otak secara komprhensif.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Neurotrauma ( Narayan ) 3. Pathophysiology and Management of Severe Head Injury ( Peter
Reilly )
48
Tabel3.23 Tabel deskripsi mata ajaran Ilmu Bedah Saraf Pediatri I dan Infeksi Susunan Saraf Pusat (SSP) I
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Pediatri I dan Infeksi Susunan Saraf Pusat I Kode KDN779 Beban Studi 7 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Dasar dan Tahap Bedah Saraf Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan secara mandiri dan sesuai standar operasional, tatalaksana:
1. Cidera otak pada anak, baik lesional dan non-lesional. 2. Hidrosefalus kongenital pada anak 3. Kista arachnoid sederhana (fossa media) 4. Ensefalokel anterior dan posterior 5. Hidrosefalus paska meningitis 6. Epidural abses 7. Subdural empyema
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang cidera kepala dan otak yang sederhana yang dapat terjadi pada anak dengan memperhatikan aspek umum trauma kepala dan otak serta aspek khususnya pada anak terutama aspek perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap termasuk diagnostik, tindakan operatif (sesuai tingkat kompetensi), indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis. Yang tercakup dalam mata ajar ini adalah:
1. Cidera Otak termasuk aspek khusus cidera otak pada anak. 2. Hidrosefalus pada anak 3. Kelainan aliran CSF pada anak, termasuk kista arachnoid dan Dandy-Walker Malfromation. 4. Ensefalokel Anterior dan Posterior 5. Kraniosinostosis dan Sindroma kraniofasial 6. Hidrosefalus paska meningitis 7. Epidural abses 8. Subdural empyema
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMK: Dr. Muhammad Arifin Parenrengi, dr., SpBS Anggota: 1. Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS 2. Wihasto Suryaningtyas, dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Albright AL, Pollack IF, Adelson PD (Eds). Principle and Practice of Pediatric Neurosurgery 2nd ed. Thieme Medical Publisher. New York. 2008
2. McLone DG et al. (Eds). Pediatric Neurosurgery: Surgery of Developing Nervous System 4th ed. WB Saunders. Philadephia. 2001
3. Albright AL, Pollack IF, Adelson PD (Eds). Operative Techniques in Pediatric Neurosurgery. Thieme Medical Publisher. New York. 2001
49
Tabel3.24 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I Kode KDN781 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan:
1. Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan serta melakukan interpretasi hasil dan kesimpulan klinis pada pasien dengan kelainan tulang belakang dan diagnosis bandingnya.
2. Mampu mengerjakan secara mandiri tindakan diagnostic invasive sederhana pada penderita kelainan tulang belakang (percutaneous nerve root and facet block, etc)
3. Penatalaksanaan sederhana pada trauma tulang belakang di ruang gawat darurat (occiput, cervical, thoracolumbar, sacrum)
4. Mampu melakukan perawatan pasca operasi dan non-operasi di ruang ICU, intermediate dan ruang perawatan biasa.
5. Mampu melakukan tatalaksana pasien spine yang mengalami komplikasi 6. Mampu mengerjakan secara mandiri tindakan sederhana pada penderita trauma tulang belakang
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat , ICU, ruang intermediate, dan ruang perawatan biasa. Termasuk pemeriksaan, diagnostik, tindakan operatif, tehnik operasi, indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis pada kasus spine sederhana yang umum terjadi di masyarakat dan trauma tulang belakang. Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen Prof.Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS Anggota: Dr. Agus Turchan, dr., SpBS
Dr. M. Arifin Parenrengi, dr., SpBS Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS Eko Agus Subagio, dr., SpBS Asra Al Fauzi, dr., SpBS
Wihasto Suryaningtyas, dr., SpBS Rahadian Indarto Susilo, dr., SpBS Muhammad Faris, dr., SpBS Achmad Fahmi, dr., SpBS Nur Setiawan Suroto, dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Menezes AH, Sonntag VKH. Principles of spinal surgery, Vol. I-II, 1996. Mac GRAW-HILL, New York
3. Herkowitz HN, Garfin SR, Eismont FJ, Bell GR, Balderston RA. Rothman-Simeone The Spine, Vol. I-II, 2006. Saunders Elseviers, Philadelphia Pennsylvania
4. Henry H. Schmidek, M.D., F.A.C.S, William H. Sweet, M.D., D.Sc., Operative Neurosurgical Techniques, Vol. I-II, 2006, Grune & Stratton, INC
50
Tabel3.25 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Onkologi I
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Onkologi I Kode KDN777 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu: 1. Menjelaskan tentang klasifikasi tumor susunan saraf pusat beserta
ciri pembandingnya sesuai klasifikasi yang dianut luas di dunia. 2. Menjelaskan tentang konsep onkogenesis dan ilmu dasar tentang
onkologi SSP. 3. melakukan tatalaksana paripurna secara mandiri sesuai guideline
dan evidence-based medicine pada kasus tumor kulit kepala dan tulang calvaria, meningioma konveksitas, meningioma sphenoid lateral.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang konsep dasar onkologi termasuk
onkogenesis tumor susunan saraf, pembagian histopatologi dan klasifikasi tumor susunan saraf, tatalaksana klinis, laboratoris dan radiologis, menyusun rencana terapi berdasar pada evidence based medicine, persiapan dan tehnik operasi, perawatan paska operasi, pencegahan dan perawatan komplikasi pembedahan pada kasus meningioma dan tumor ekstradura.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Neurosurgery,Robert H.Wilkins.MD 3. Brain Tumor,Andrew H Kaye
51
3.26 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Neurovascular I
Nama Mata Ajar Bedah Neurovascular I Kode KDN773 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Dasar Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu secara mandiri dan sesuai guideline/ standar operasional yang berlaku dalam:
1. Mengidentifikasi pembuluh darah otak yang normal dan abnormal serta area yang disuplai olehnya pada angiografi, CT scan, atau MRI/ MRA.
2. Melakukan pemeriksaan klinis dan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis kelainan pembuluh darah otak.
3. Melakukan tatalaksana stroke ischemia dan memperkirakan penyebabnya.
4. Menentukan indikasi operasi atau non operatif pada penderita stroke perdarahan dan iskemik.
5. Melakukan tindakan external ventricular drainage pada stroke perdarahan dengan perdarahan intraventrikular dan ventrikulomegali.
6. Melakukan perawatan pasien stroke paska operasi di ruang rawat. Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang konsep dan ilmu dasar bedah saraf
vaskular, tatacara pemeriksaan klinis dan penunjang, penegakan diagnosis dan penentuan indikasi operasi, ketrampilan operasi, penatalaksanaan komplikasi dan perawatan pasien bedah saraf vaskular di ruang rawat inap.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : Prof.Dr.Abdul Hafid Bajamal,dr.,SpBS(K) Anggota :dr.Asra Al Fauzi,SpBS, dr.Nur Setiawan Suroto,SpBS.
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA.
3. Osborn, Diagnostic Cerebral Angiography, 1998. Lipincott Williams.
4. Macdonald, Vascular Neurosurgery 2nd edition.2008. Thieme USA.
52
Tabel3.27 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Terintegrasi II
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Terintegrasi II Kode KDB749 Beban Studi 2 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu melakukan pelayanan bedah saraf pada semua kasus bedah saraf secara mandiri sesuai prosedur baku yang berlaku di fasilitas RS jejaring yang ditunjuk.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan kerja praktek untuk melakukan pelayanan bedah saraf pada semua kasus bedah saraf secara mandiri sesuai prosedur baku yang berlaku di fasilitas RS jejaring yang ditunjuk sebagai bekal untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA.
3. Greenberg, Handbook of Neurosurgery, 2006, Thieme New York USA
53
Tabel3.28 Tabel deskripsi mata ajaran Ilmu Bedah Saraf Pediatri II dan Infeksi Susunan Saraf Pusat (SSP) II
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Pediatri II dan Infeksi Susunan Saraf Pusat II Kode KDN780 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Pediatri I dan Infeksi SSP I Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan:
1. penegakan diagnosis dan tatalaksana kegawatan secara mandiri dan sesuai standar operasional, pada kasus:
a) Skull base tumor dan deep seated tumor, termasuk craniopharyngioma, tumor pineal, dan tumor intra ventrikel.
b) Tumor midline intrinsic fossa posterior c) Phacomatosis d) Lipomyelocele e) AVM f) Aneurysm g) Stroke Iskemik pada anak
2. Melakukukan tatalaksana komprehensif secara mandiri sesuai standar operasional pada kasus: a) Tumor otak supratentorial superfisial b) Tumor otak intrinsic infratentorial superfisial c) Meningomyelocele (spina bifida aperta) d) Infeksi shunt pada hidrosefalus e) Malfungsi Shunt pada hidrosefalus f) Abses serebral g) Tuberculoma superfisial h) Spinal extramedular tumor i) Chiari Malformation tipe 1
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang cidera kepala dan otak yang sederhana yang dapat terjadi pada anak dengan memperhatikan aspek umum trauma kepala dan otak serta aspek khususnya pada anak terutama aspek perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap termasuk diagnostik, tindakan operatif (sesuai tingkat kompetensi), indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis. Yang tercakup dalam mata ajar ini adalah:
1. Tumor Otak pada anak 2. Infeksi dengan manifestasi massa intraparenkim pada anak 3. Komplikasi shunt 4. Kelainan Vaskular pada anak 5. Kelainan Spinal dan cranio-vertebral junction pada anak 6. Epilepsi pada anak
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30%
54
Psikomotor: 45% Dosen PJMK: Dr. Muhammad Arifin Parenrengi, dr., SpBS
Anggota: 1. Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS 2. Wihasto Suryaningtyas, dr., SpBS 3. Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS 4. Eko Agus Subagio, dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Albright AL, Pollack IF, Adelson PD (Eds). Principle and Practice of Pediatric Neurosurgery 2nd ed. Thieme Medical Publisher. New York. 2008
3. McLone DG et al. (Eds). Pediatric Neurosurgery: Surgery of Developing Nervous System 4th ed. WB Saunders. Philadephia. 2001
4. Albright AL, Pollack IF, Adelson PD (Eds). Operative Techniques in Pediatric Neurosurgery. Thieme Medical Publisher. New York. 2001
55
Tabel3.29 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi II
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi II Kode KDN782 Beban Studi SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan:
1. Prosedur dekompresi thoracolumbar pada kasus sederhana secara mandiri dengan benar sesuai prinsip biomekanik spinal dan teknik operasi standar.
2. Prosedur dekompresi dan fusion kasus sederhana pada lumbosacral secara mandiri dengan benar sesuai prinsip biomekanik spinal dan teknik operasi standar.
3. Prosedur eksisi tumor spinal ekstrameduler (neurinoma) secara mandiri dengan prinsip dan teknik operasi standar.
4. Mampu melakukan posterior cervical decompression termasuk dekompresi sub-oksipital dan cranio-vertebral junction pada kasus sederhana secara mandiri sesuai teknik operasi standar.
5. Decompresi pada kompresi saraf tepi sederhana secara mandiri sesuai teknik operasi standar. 6. Rekonstruksi trauma saraf tepi sederhana secara mandiri sesuai teknik operasi standar. 7. Asistensi kasus spinal servikal baik instrumentasi dan non instrumentasi dan pendekatan operasi.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang perawatan, tatalaksana di ruang gawat darurat , ICU, ruang intermediate, dan ruang perawatan biasa. Termasuk pemeriksaan, diagnostik, tindakan operatif, tehnik operasi, indikasi, risiko dan komplikasi serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis pada kasus spine yang lebih kompleks yang umum terjadi di masyarakat, tumor spinal, dan kelainan saraf tepi. Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen Prof.Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS Anggota: Dr. Agus Turchan, dr., SpBS
Dr. M. Arifin P, dr., SpBS Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS Eko Agus Subagio, dr., SpBS Asra Al Fauzi, dr., SpBS Wihasto S, dr., SpBS
Rahadian Indarto Susilo, dr., SpBS Muhammad Faris, dr., SpBS Achmad Fahmi, dr., SpBS Nur Setiawan Suroto dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Menezes AH, Sonntag VKH. Principles of spinal surgery, Vol. I-II, 1996. Mac GRAW-HILL, New York
3. Herkowitz HN, Garfin SR, Eismont FJ, Bell GR, Balderston RA. Rothman-Simeone The Spine, Vol. I-II, 2006. Saunders Elseviers, Philadelphia Pennsylvania
4. Henry H. Schmidek, M.D., F.A.C.S, William H. Sweet, M.D., D.Sc., Operative Neurosurgical Techniques, Vol. I-II, 2006, Grune & Stratton, INC
56
Tabel3.30 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Onkologi II
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Onkologi II Kode KDN778 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu melakukan: 1. Menjelaskan tentang klasifikasi tumor susunan saraf pusat beserta
ciri pembandingnya sesuai klasifikasi yang dianut luas di dunia. 2. Menjelaskan tentang konsep onkogenesis dan ilmu dasar tentang
onkologi SSP. 3. penegakan diagnosis dan tatalaksana kegawatan secara mandiri
dan sesuai standar operasional, pada semua kasus tumor otak. 4. Melakukan tatalaksana paripurna secara mandiri sesuai guideline
dan evidence-based medicine pada kasus meningioma parasagittal 1/3 anterior, meningioma olfactory groove, meningioma cavum orbita dan sektarnya, tumor metastase superfisial dan tumor saraf tepi.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang konsep dasar onkologi termasuk
onkogenesis tumor susunan saraf, pembagian histopatologi dan klasifikasi tumor susunan saraf, tatalaksana klinis, laboratoris dan radiologis, menyusun rencana terapi berdasar pada evidence based medicine, persiapan dan tehnik operasi, perawatan paska operasi, pencegahan dan perawatan komplikasi pembedahan pada kasus meningioma, glioma, dan tumor intradura lainnya termasuk metastase.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Neurosurgery,Robert H.Wilkins.MD 3. Brain Tumor,Andrew H Kaye
57
Tabel3.31 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Neurovascular II
Nama Mata Ajar Bedah Neurovascular II Kode KDN774 Beban Studi 8 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Neurovaskular I Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu: 1. Melakukan secara mandiri evakuasi hematom intrakranial
transkortikal pada stroke perdarahan yang terletak di superficial sesuai dengan teknik operasi dan standar operasional yang berlaku.
2. Melakukan tatalaksana awal penderita perdarahan subarachnoid (SAH) di ruang gawat darurat dan perawatan lanjutan di ruang rawat inap.
3. Mengidentifikasi kelainan pembuluh darah berupa Arterio-venous Malformation (AVM), aneurysma, AV dural fistula, cavernous angioma dan penyakit Moya-moya serta area yang mengalami kelainan pada angiografi, CT scan, atau MRI/ MRA.
4. Melakukan pemeriksaan klinis dan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis kelainan pembuluh darah otak.
5. Mempersiapkan secara mandiri pasien yang akan dilakukan tindakan endovascular.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang konsep ilmu bedah saraf vaskular yang
lebih kompleks seperti AVM, aneurysm, cavernous angioma, AV dural fistula, tatacara pemeriksaan klinis dan penunjang, penegakan diagnosis dan penentuan indikasi operasi, ketrampilan operasi, penatalaksanaan komplikasi dan perawatan pasien bedah saraf vaskular di ruang rawat inap.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : Prof.Dr.Abdul Hafid Bajamal,dr.,SpBS(K) Anggota :dr.Asra Al Fauzi,SpBS, dr.Nur Setiawan Suroto,SpBS.
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA.
3. Greenberg, Handbook of Neurosurgery, 2006, Thieme New York USA
4. Osborn, Diagnostic Cerebral Angiography, 1998. Lipincott Williams. 5. Macdonald, Vascular Neurosurgery 2nd edition.2008. Thieme USA.
58
Tabel3.32 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Terintegrasi III
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Terintegrasi III Kode KDB750 Beban Studi 2 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu melakukan pelayanan bedah saraf pada semua kasus bedah saraf secara mandiri sesuai prosedur baku yang berlaku di fasilitas RS jejaring yang ditunjuk.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan kerja praktek untuk melakukan pelayanan bedah saraf pada semua kasus bedah saraf secara mandiri sesuai prosedur baku yang berlaku di fasilitas RS jejaring yang ditunjuk sebagai bekal untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA.
3. Greenberg, Handbook of Neurosurgery, 2006, Thieme New York USA
59
Tabel3.33 Tabel deskripsi mata ajaran Kegawatdaruratan Bedah Saraf Komprehensif
Nama Mata Ajar Kegawatdaruratan Bedah Saraf Komprehensif Kode KDN784 Beban Studi 5 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu melakukan tatalaksana kegawatdaruratan pada semua kasus bedah saraf secara mandiri sesuai prosedur baku yang berlaku.
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajar ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan kerja praktek di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap untuk kasus bedah saraf yang membutuhkan penatalaksanaan emergensi.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA.
3. Greenberg, Handbook of Neurosurgery, 2006, Thieme New York USA
60
Tabel3.34 Tabel deskripsi mata ajaran Karya Tulis/ Laporan Kasus II
Nama Mata Ajar Karya Tulis/ Laporan Kasus II Kode KDN610 Beban Studi 2 SKS Semester 6-9 (Open Cluster) Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1
Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan secara mandiri: 6. Membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan
ilmiah yang baku 7. Menyajikan hasil laporan kasus serial, mini-review, studi
kepustakaan pada pertemuan nasional atau internasional. Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini mempelajari tentang tatacara penulisan karya ilmiah dalam
bentuk laporan kasus serial, mini-review, studi kepustakaan, dan dipublikasikan atau dipresentasikan pada pertemuan nasional atau internasional.
Atribut Soft Skill Berpikir kritis/ logis, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Tutorial, Presentasi Kasus, Self-Study Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. EASE Guidelines for Authors and Translators of Scientific Articles to be Published in English, June 2011. www.ease.org.uk
2. [ICMJE] International Committee of Medical Journal Editors. 2010. Uniform requirements for manuscripts submittedto biomedical journals: writing and editing for biomedical publication. Available from http://www.icmje.org
3. Anglia Ruskin University, 2011. Guide to the Harvard Style of Referencing. Dapat diunduh di http://libweb.anglia.ac.uk/referencing/harvard.htm
61
Tabel3.35 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Fungsional
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Fungsional Kode KDN775 Beban Studi 4 SKS Semester 10 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Lanjut Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang
PPDS-1 Ilmu Bedah Saraf akan mampu melakukan secara mandiri sesuai standar operasional yang berlaku pada tindakan:
a. Translaminar lumbar epidural injection b. Selective nerve block injection c. Release entrapment carpal tunnel syndrome
Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Modul ini mempelajari tentang Bedah Saraf Fungsional, termasuk
etiologi, patofisiologi, diagnostik, indikasi tindakan, teknik operasi, risiko dan komplikasi, serta kemampuan untuk memperkirakan prognosis. Yang tercakup dalam mata ajar ini antara lain:
1. Nyeri 2. Movement and motor disorders 3. Epilepsi 4. Lesi saraf tepi 5. Bedah saraf fungsional untuk kelainan kejiwaan.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif
Metode Pembelajaran Tutorial, Diskusi, Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Penilaian Knowledge: 25% Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 25% Soft skill: 20%
Dosen PJMK: Dr. Agus Turchan, dr., SpBS Anggota: Achmad Fahmi, dr., SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Raj PP, Lou L, Erdine S, Staats PS, Waldman SD, Racz G, et al., (editors) Interventional Pain Management. Second Edition ed.. Philadelphia: Saunders; 2008.
3. Lozano AM, Gildenberg PL, R.tasker R, (editors) Textbook Of Stereotactic And Functional Neurosurgery. Second Ed.. Berlin, Heidelberg: Springer; 2009.
62
Tabel 3.36 Deskripsi Mata Ajar Tesis
1. Nama Mata Ajar Tesis 2. Kode Mata Ajar PNK699 3. Beban Studi 6 sks 4. Semester 10-11 5. Prasyarat Harus sudah mengikuti mata ajar proposal tesis 6. Kompetensi Setelah mempelajari mata ajaran ini, peserta PPDS
diharapkan akan mampu menyusun naskahtesis penelitian akhir dengan benar sesuai dengan format dan aturan yang telah ditetapkan.
7. Elemen Kompetensi MKB 8. Jenis Kompetensi Kompetensi utama 9. Silabus Mata Ajar Mata ajar ini membahas tentang :
1. Perkembangan penelitian dalam bidang bedah 2. Format proposal penelitian bedah 3. Tehnik penyusunan pendahuluan pada proposal
penelitian 4. Menyusun tinjauan pustaka dan kepustakaan 5. Membuat kerangka konseptual dan hipotesis 6. Metodologi penelitian bidang bedah 7. Penggunaan statistik pada penelitian bedah
10. Atribut Soft Skill Disiplin, kritis, analisis, empati 11. Metode Pembelajaran Tutorial, Kerja Praktek 12. Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien 13. Penilaian Presentasi dan penulisan tesis penelitian 14. Dosen PJMA : Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr., Sp.BP(K) Anggota : Dr. Ferdiansyah, dr., Sp.OT
Dr. Tarmono, dr., Sp.U(K) Dr. Heru Koesbianto, dr., Sp.B., Sp.BTKV Dr. M. Arifin Parenrengi, dr., Sp.BS Prof. Dr. Coen Pramono, drg., Sp.BM
15. Referensi Pedoman Penulisan, Usulan Penelitian Tesis Disertasi Program Pasca Sarjana FK Universitas Airlangga Surabaya
63
Tabel 3.37 Tabel deskripsi mata ajaran Bedah Saraf Manajerial/ Paripurna (Chief Residen)
Nama Mata Ajar Bedah Saraf Manajerial/ Paripurna (Chief Residen) Kode 5 Beban Studi SKS Semester 10-11 Prasyarat Telah Lulus Tahap Bedah Saraf Lanjut dan telah menyajikan hasil penelitian Kompetensi Setelah menyelesaikan mata ajar pada tahap ini maka seorang PPDS-1 Ilmu
Bedah Saraf akan mampu: 1. Mengatur rotasi jaga dan pembagian ruangan untuk peserta didik di
bawahnya. 2. Mengatur penjadwalan acara operasi termasuk menentukan prioritas
dan sifat kegawatan dari kasus. 3. Menetapkan morbiditas dan mortalitas serta menyajikannya dalam
laporan mingguan dan membantu dalam penyelesaian masalah. 4. Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kegiatan kamar
operasi, instalasi rawat jalan, dan instalasi rawat darurat. 5. Melakukan proses belajar mengajar untuk adik tahapannya dan
mahasiswa kedokteran. Elemen Kompetensi MKB Jenis Kompetensi Utama Silabus Mata Ajar Mata ajaran ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
dan mempraktekkan kemampuan manajerial dalam penanganan kasus bedah saraf, mengatur jaga, rotasi, penjadwalan operasi, dan proses belajar mengajar untuk tahap di bawahnya serta mahasiswa kedokteran.
Atribut Soft Skill Kemampuan bekerja dalam Tim, Kepemimpinan, Komunikasi efektif Metode Pembelajaran Presentasi Kasus, Self-Study, Kerja Praktik Media Pembelajaran LCD, Demonstrasi, Pasien Penilaian Knowledge: 25%
Attitude (termasuk tanggung jawab): 30% Psikomotor: 45%
Dosen PJMA : DR. M Arifin Parenrengi,dr.,SpBS Anggota : Prof. DR. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS DR. Agus Turchan,dr.,SpBS DR. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS Eko Agus Subagyo,dr.,SpBS Asra Al Fauzi,dr.,SpBS Wihasto Suryaningtyas,dr.,SpBS Rahadian Indarto S,dr.,SpBS Muhammad Faris,dr.,SpBS Achmad Fahmi,dr.,SpBS Nur Setiawan Suroto,dr.,SpBS
Referensi/ Bahan Bacaan 1. Winn HR. Youmans Neurological Surgery 6th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2011
2. Wilkins, Neurosurgery, Vol 1,2,3, The McGraw-Hil Companies, USA. 3. Greenberg, Handbook of Neurosurgery, 2006, Thieme New York USA
64
BAB 4
STRATEGI PEMBELAJARAN
4.1. METODE PEMBELAJARAN
4.1.1. Kuliah
Kuliah adalah metode paling klasik dalam sistem pembelajaran pedagogi yang
sampai sekarang masih dipertahankan. Selain bermanfaat untuk
menyampaikan informasi terbaru yang ada, juga untuk menilai responsivitas
pendengar. Kelemahannya, seringkali hanya terjadi one way traffic dari
pengajar kepada peserta didik. Keuntungannya, informasi yang update dapat
tersampai, dan efisien waktu untuk jumlah massa yang besar.
4.1.2. Tutorial
a. Tutorial Klasik
Tutorial klasik dapat digunakan secara sendiri atau simultan dengan
proses diskusi maupun presentasi kasus. Pada pendidikan dokter spesialis,
karena subyek yang digunakan adalah pasien riil yang sakit, maka
biasanya metode ini digabungkan secara simultan bersama dengan diskusi
dan presentasi kasus. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat
pemahaman peserta didik dan menerapkan konsep keselamatan pasien.
Konsep keselamatan pasien tercakup di sini karena metode ini
menggunakan suatu model/ atau replika terlebih dahulu dan dilakukan di
ruang diskusi sebelum peserta didik yang bersangkutan menerapkan
simulasi tersebut pada pasien yang sesungguhnya, sehingga kesalahan
prosedur dapat diminimalisir. Keuntungan lainnya adalah pasien tidak
merasa dijadikan “alat pembelajaran”.
b. Tutorial dengan Bedside Teaching
Metode ini adalah metode efektif dalam pendidikan profesi.Keuntungan
metode ini, peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan
pasien.Mereka dapat mengaplikasikan ketrampilan yang diketahuinya
sehingga tingkat retensi terhadap suatu materi meningkat.Kelemahannya
belum tentu kasus yang disyaratkan tersebut tersedia untuk bedside
teaching.Apabila kasus tersebut tidak tersedia maka digunakan tutorial
klasik dengan replica atau model.
65
4.1.3. Diskusi
Diskusi kasus hampir serupa dengan kuliah. Diikuti oleh hampir seluruh
peserta didik, kecuali yang bertugas di tempat lain. Ia menggunakan kasus riil,
dan didikusikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Diskusi ini dilaksanakan rutin secara internal di dalam Departemen Bedah
Saraf atau bersama dengan Prodi lain yang terkait seperti Departemen Syaraf,
Anak, Radiologi, Patologi Anatomi. Selain itu dilaksanakan juga diskusi yang
insidentil terutama apabila ada kasus yang memerlukan pendekatan
multidisiplin antara lain tetapi tidak terbatas dengan Departemen Kesehatan
Fisik dan Rehabilitasi, THT-KL, Mata, Obstetri-Ginekologi.
Secara Internal, bentuk diskusi rutin yang diadakan:
1. Laporan Mingguan
2. Diskusi seksi Neurotrauma
3. Diskusi seksi Bedah Saraf Pediatri
4. Diskusi seksi Neuro onkologi
5. Diskusi seksi Neuro-spinal
6. Diskusi seksi Neurovaskular
Diskusi multidisiplin rutin:
1. Diskusi kasus Bedah Saraf – Neurologi – Neuroradiologi
2. Diskusi kasus Patologi Anatomi - Bedah Saraf – Neurologi –
Neuroradiologi
4.1.4. Presentasi
a. Presentasi Tugas
Seperti halnya bentuk presentasi lainnya, presentasi tugas adalah
metode pembelajaran peserta didik untuk melihat kemampuan yang
bersangkutan menyiapkan dan menyajikan suatu presentasi sesuai
kaidah cara presentasi yang baku. Presentasi tugas ini biasanya
berupa presentasi karya ilmiah, tugas baca jurnal, tinjauan
kepustakaan, dan materi lain yang tidak terkait langsung dengan
kasus atau pasien yang sesungguhnya.
66
b. Presentasi Kasus
Presentasi kasus serupa metodenya dengan presentasi tugas tetapi
berbeda isi yang dipresentasikan. Pada presentasi kasus, yang
disajikan adalah berupa kasus riil mulai dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, assesmen, terapi atau tindakan yang
telah dilakukan, rencana terapi yang akan dilakukan, alternatif terapi,
dan prognosis pasien. Presentasi tugas ini juga biasanya dilakukan
secara simultan dengan diskusi atau tutorial.
4.1.5. Self-Study atau Self Assesment
Dapat dilakukan sebelum dan sesudah kuliah, tutorial, diskusi bahkan
sebelum tindakan operasi dimulai.Self-study menaikkan tingkat responsivitas,
tingkat pemahaman, dan retensi memori bila dilakukan sebelum dan sesudah
metode pengajaran apapun diterapkan.Metode ini juga tidak mensyaratkan
waktu tertentu, tempat tertentu ataupun kehadiran seorang
pembimbing.Peserta didik dapat menyesuaikan kecepatan belajarnya sendiri
dengan materi yang tersedia dan sumber yang dapat dicari sendiri. Self-study
ini dapat dilakukan dengan bantuan buku ataupun media lain seperti video
assisted learning. Kelemahannya ia sangat bergantung pada motivasi dan
ketekunan seseorang untuk melakukannya.
4.1.6. Kerja Praktik
Kerja praktik adalah suatu bentuk learning by doing yang menuntut kesiapan
peserta didik untuk menampilkan level tertinggi kompetensi yang dimilikinya
baik secara pengetahuan, sikap maupun ketrampilan atau psikomotor. Kerja
praktik ini berupa tugas jaga, tugas perawatan pasien, dan tindakan operasi.
Supervisi selalu dilakukan oleh supervisor yang telah diberi kewenangan.
Khusus untuk tindakan operasi, mengacu pada ketentuan yang telah
dikeluarkan oleh kolegium dan disesuaikan dengan kondisi di lokal
pendidikan maka ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:
a. Peserta didik harus terlebih dahulu melakukan asistensi operasi (ma-
gang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudian me-
lakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakan lulus
instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.
67
b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisor yang
akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan oleh asisten
terhadap pasien secara mandiri.
c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harus membuat
laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik, selanjutnya
konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporan operasi sesuai
daftar tilik dan memberi nilai berdasarkan kelengkapan yang ditetapkan
dalam daftar tilik.
4.2. MEDIA PEMBELAJARAN
4.2.1 Bahan Cetak dan Digital
Bahan cetak dan digital adalah media yang terbanyak digunakan. Mulai dari
buku teks, jurnal berkala, catatan kuliah, dan materi cetak lainnya. Saat ini
dengan kemajuan era digital, maka peserta didik dapat mengunduh materi
berupa buku atau jurnal elektronik dengan mudah, yang sebenanrnya
adalah bentuk lain dari media cetak.
4.2.2 Media audio-visual
Berkembangnya gadget dan alat audio visual memungkinkan peserta didik
mengunduh video atau animasi dari internet atau menyalin file digital video
dari operasi yang dilakukan oleh supervisor atau peserta didik lain sebelum
yang bersangkutan melakukan tindakan.
4.2.3 Model atau Replika
Model atau replika kepala dan tulang belakang digunakan untuk
menjelaskan mulai dari anatomi hingga pendekatan operasi bedah saraf,
sehingga meningkatkan praktikalitas dari metode tutorial atau diskusi.
4.2.4 Kadaver
Kadavaer adalah replika yang mendekati sempurna karena dia berasal dari
tubuh manusia yang asli. Tidak dapat digunakan secara terus menerus atau
berulang dan memerlukan pembiayaan yang besar.
4.3. Dosen Pengajar
Jajaran dosen pengajar, jenjang pendidikan dan kualifikasi sesuai ketentuan
kolegium ilmu bedah saraf dapat dilihat pada lampiran tentang dosen
pengajar.
68
BAB 5
SISTEM EVALUASI HASIL BELAJAR
5.1. Organisasi Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan di Prodi PPDS-1 Bedah Saraf
2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di Prodi PPDS-1 Bedah Saraf
3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb:
a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada ahir setiap rotasi
b. Kemampuan menegakkan diagnosa
c. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap akan
dilakukan tindakan / operasi.
5.2 Tahap Evaluasi
1. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik menyelesaikan aspek
kognitif di tahap pengayaan.
2. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan sejumlah
tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasi sesuai dengan jenis
penyakit pada submodul
3. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukan se- jumlah
tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuai den- gan jenis
penyakit pada submodul
5.3 Metode dan Materi Evaluasi
1. Ujian Tulis dan Lisan
2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik maupun ruang rawat
3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan
4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh
5.4 Hasil Penilaian Peserta Didik oleh Program Studi
1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan
2. Penilaian disesuaikan dengan kompetensi akhir yang harus dicapai pada setiap
sub modul ( pengayaan, magang, mandiri )
69
3. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama rotasi di
Bagian/Departemen Badah Saraf.
5.5 Ujian Nasional
1. Prasyarat
a. Telah menjalankan proses pendidikan spesialisasi bedah saraf seku- rang-
kurangnya selama 11 semester atau bagi peserta didik yang ketika masuk
pendidikan spesialisasi bedah saraf telah melakukan spesialisasi di bidang bedah
umum atau nerurologi, maka mengikuti aturan sesuai dengan lama pendidikan
yang ditetapkan.
b. Telah menyelesaikan tugas skripsi
c. Telah melakukan tindakan operasi sesuai jumlah dan jenis yang dite- tapkan
dalam kurikulum bedah saraf, tercatat dalam Log Book dan diserahkan pada KBSI
saat mendaftarkan diri untuk ujian nasional
d. Telah dinyatakan lulus ujian ahir lokal dan diusulkan untuk mengikuti ujian akhir
oleh KPS
2. Pelaksanaan Ujian
i. Pelaksanaan ujian dilakukan oleh KBSI dan diselenggarakan di salah satu
institusi Pusat Pendidikan Bedah Saraf.
ii. Semua anggota KBSI dapat menjadi penguji, kecuali yang berstatus staf
pada IPDS dimana peserta ujian dididik.
3. Penilaian dan Nilai Kelulusan a. Ujian nasional diberikan dalam 3 bentuk, yaitu :
i. Ujian Tipe 1 : Ujian MCQ
• Diselenggarakan serentak secara online, setiap peserta ujian
membawa laptop masing-masing.
• Lama ujian 2 jam dengan jumlah soal 120.
• Jumlah jawaban benar dikali 100 /120 adalah merupakan nilai
ujian Tipe 1
• Bobot hasil ujian MCQ adalah 50% dari total nilai ujian akhir
ii. Ujian Tipe 2 : Ujian kasus lisan terstruktur
• Ujian dilakukan seorang demi seorang, dapat diselenggarakan
secara simultan di beberapa ruang sesuai jumlah peserta ujian
akhir
70
• Peserta ujian diberi satu kasus dan diberi pertanyaan oleh pem-
bawa kasus sesuai urutan pertanyaan yang telah dipersiapan
sebelumnya oleh KBSI
• Jawaban peserta ujian dinilai oleh 3-5 orang penguji.
• Hasil rata-rata nilai semua penguji merupakan nilai ujian Tipe 2.
• Bobot hasil ujian Tipe 2 adalah 30% dari total nilai ujian akhir
iii. Ujian Tipe 3 : Ujian Analitik • Ujian dilakukan serentak • Kasus atau
situasi klinik ditayangkan beseta pertanyaannya melalui slide, peserta
ujian menjawab pertanyaan secara tertulis dikertas dengan waktu 2
menit untuk setiap slide. • Jumlah slide berkisar antara 40 - 60 • Hasil
ujian tipe 3 merupakan penjumlahan dari jawaban benar. • Bobot hasil
ujian Tipe 3 adalah 20% dari total nilai ujian akhir.
4. b. Peseta ujian dinyatakan lulus apabila total bobot nilai Ujian Tipe 1 + Ujian Tipe
2 + Ujian Tipe 3 mencapai 60 atau lebih.
5. Ujian ulangan
i. Bagi peserta yang tidak lulus akan diberi kesempatan untuk ujian ulangan
yang waktunya ditentukan kemudian
ii. Bagi peserta yang tidak lulus, masih dimungkinkan untuk mengulang stase
apabila hasil penilaian para penguji memutuskan demikian.
71
LAMPIRAN 1
MATRIKS HUBUNGAN DESKRIPSI GENERAL KKNI – LEARNING OUTCOME DAN SUB-LEARNING OUTCOME
PROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS-1 ILMU BEDAH SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS AIRLANGGA
Deskripsi General
KKNI Capaian Pembelajaran Sub- Capaian Pembelajaran
Jenis
Kompetensi
U P K
Mampu
mengembangkan
pengetahuan,
teknologi, dan atau seni
di dalam bidang
keilmuannya atau
praktek profesionalnya
melalui riset, hingga
menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
1. Mampu mengembangkan teknik operasi
bedah saraf yang dapat meningkatkan
kualitas tindakan, keselamatan pasien,
dan menurunkan kecacatan serta
komplikasi.
2. Mampu mengembangkan peralatan
sederhana dan canggih yang dapat
membantu memperbaiki tatalaksana
pasien dengan keamanan yang teruji.
1.3 Mampu menerapkan konsep
keselamatan pasien pada
prosedur tindakan bedah saraf.
1.4 Mampu melakukan penelitian
yang berkaitan dengan bidang
ilmu inti dan penunjang bedah
saraf yang mempunyai nilai
kebaruan dan menunjang konsep
keselamatan pasien dan kualitas
hidup pasien.
2.1 Mampu meningkatkan daya
guna alat hingga merancang
P
P
72
sendiri peralatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan
tanpa mengurangi tingkat
keamanannya.
Mampu memecahkan
permasalahan sains,
teknologi, dan atau seni
di dalam bidang
keilmuannya melalui
pendekatan inter atau
multidisipliner
1. Mampu melakukan tatalaksanapasien
dengan cidera susunan syaraf pusat dan
tepi secara komprehensif sesuai
protokol/ guideline yang berlaku.
2. Mampu melakukan tatalaksana kelainan
kongenital pada anak dan infeksi
susunan saraf pusat yang tersering
sesuai protokol/ guideline yang berlaku.
3. Mampu melakukan tatalaksana kelainan
tulang belakang yang sederhana dan
instrumentasi tulang belakang yang
sederhana sesuai protokol/ guideline
yang berlaku.
4. Mampu melakukan tatalaksana tumor
otak sederhana yang sering dijumpai
1.1 Mampu melakukan tatalaksana
trauma kranial/ otak beserta
komplikasi yang ditimbulkan
secara komprehensif sesuai
guideline yang berlaku.
1.2 Mampu melakukan tatalaksana
cidera spinal dengan kelainan
saraf secara komprehensif sesuai
guideline yang berlaku.
1.3 Mampu melakukan tatalaksana
cidera saraf tepi yang sederhana.
2.1 Mampu melakukan tatalaksana
kelainan kongenital kranial
yang sederhana yg tersering
didapati ( sesuai prosedur yang
U
U
U
U
73
sesuai protokol/ guideline yang berlaku.
5. Mampu melakukan tatalaksana kelainan
neurovascular sederhana yang sering
dijumpai sesuai protokol/ guideline
yang berlaku.
6. Mampu melakukan tindakan bedah saraf
fungsional tingkat dasar yang sederhana
sesuai protokol/ guideline yang berlaku.
7. Mampu melakukan tatalaksana infeksi
susunan saraf pusat yang sering
dijumpai sesuai protokol/ guideline dan
evidence based medicine yang berlaku.
baku.
2.2 Mampu melakukan tatalaksana
kelainan kongenital spinal yang
sederhana yg tersering didapati
sesuai prosedur yang baku.
3.1 Mampu melakukan tatalaksana
kelainan degeneratif spinal
sederhana sesuai prosedur
baku.
3.2 Mampu melakukan tatalaksana
tumor spinal ekstrameduler
yang sederhana sesuai
prosedur baku yang berlaku.
4.1 Mampu melakukan tatalaksana
tumor supratentorial ekstra
dan intradural yang sederhana
(kasus tumor kulit kepala dan
tulang calvaria, meningioma
konveksitas, meningioma
sphenoid lateral,
U
U
U
U
74
meningiomaparasagittal 1/3
anterior, meningioma olfactory
groove, meningioma cavum
orbita dan sektarnya, tumor
metastase superfisial dan
tumor saraf tepi) sesuai
prosedur baku.
4.2 Mampu melakukan tatalaksana
tumor infratentorial yang
sederhana sesuai prosedur
baku.
5.1 Mampu melakukan tatalaksana
kelainan neurovascular
sederhana (ICH spontan dan
AVM sederhana) sesuai
guideline dan evidence based
medicine yang berlaku.
6.1. Mampu melakukan tatalaksana
kelainan fungsional bedah saraf
sederhana termasuk tindakan
U
U
U
75
intervensi pada nyeri sesuai
guideline dan evidence based
medicine yang berlaku.
7.1 Mampu melakukan tatalaksana
infeksi susunan saraf pusat
kranial yang sering dijumpai
yaitu abses otak, empyema
subdural, abses epidural,
meningitis dengan komplikasi
yang memerlukan tindakan
bedah saraf sesuai protokol/
guideline dan evidence based
medicine yang berlaku.
7.2 Mampu melakukan tatalaksana
infeksi susunan saraf pusat
spinal yang sering dijumpai
yaitu abses epidural,
spondylitis TB sesuai protokol/
guideline dan evidence based
medicine yang berlaku
U
U
76
Mampu mengelola riset
dan pengembangan
yang bermanfaat bagi
masyarakat dan
keilmuan, serta mampu
mendapat pengakuan
nasional maupun
internasional.
1. Mampu melakukan penelitian secara
mandiri sesuai kaidah ilmiah yang
berlaku.
2. Mampu melakukan publikasi dan
diseminasi informasi tentang keilmuan
yang berkaitan dengan bedah saraf baik
kepada komunitas ilmiah maupun awam
di forum nasional atau internasional.
1. Mampu melakukan penelitian
secara mandiri sesuai kaidah
ilmiah yang berlaku.
2. Mampu menulis artikel ilmiah
untuk dipublikasikan di jurnal
ilmiah nasional maupun
internasional
3. Mampu menyampaikan
presentasi ilmiah dalam seminar
atau pertemuan nasional atau
internasional.
4. Mampu melakukan penyuluhan,
presentasi di kalangan awam
baik nasional ataupun
internasional.
U
U
P
P
77
Lampiran 2
Lampiran 2. Daftar Dosen Pengampu Mata Ajar di Prodi Sp1 Bedah Saraf 2013
NO NAMA DOSEN JENJANG
PENDIDIKAN
KUALIFIKASI
Pembimbing Pengajar Penilai
1 Prof. Dr. Abdul Hafid Bajamal,dr., SpBS S3 Ya Ya Ya
2 Dr. Agus Turchan,dr., SpBS S3 Ya Ya Ya
3 Dr. Muhammad Arifin Parenrengi,dr., SpBS S3 Ya Ya Ya
4 Dr. Joni Wahyuhadi,dr., SpBS S3 Ya Ya Ya
5 Eko Agus Subagio, dr., SpBS S2 Ya Ya Ya
6 Asra Al Fauzi,dr., SpBS S2 Ya Ya Ya
7 Wihasto Suryaningtyas,dr., SpBS S2 Ya Ya Ya
8 Rahadian Indarto Susilo,dr., SpBS S2 Ya Ya Tidak
9 Muhammad Fariz,dr., SpBS S2 Ya Tidak Tidak
10 Nur Setiawan Suroto,dr., SpBS S2 Ya Tidak Tidak
11 Ahmad Fahmi,dr., SpBS S2 Ya Tidak Tidak