Becolerrs Fix

download Becolerrs Fix

of 54

Transcript of Becolerrs Fix

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    1/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan virus polio yang dapat

    mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen, penyakit ini dapat menyerang

    semua kelompok umur, namun paling rentan pada kelompok umur kurang dari 3

    tahun. Penyakit ini pertama terjadi di Eropa Barat pada abad ke 18 dan menyebar ke

    Amerika Serikat sekitar tahun 1!" dengan penderita "#.### orang. $emudian

    menyebar ke negara maju di belahan bumi utara. Penyakit polio terus meningkat dan

    rata%rata orang yang menderita penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian

    meningkat akibat penyakit ini. &ua puluh tahun silam, polio melumpuhkan 1.###

    anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. 'api pada 188 mun(ul )erakan

    Pemberantasan Polio )lobal. *alu pada "##+, hanya 1." kasus polio yang

    dilaporkan mun(ul di seluruh dunia. -mumnya kasus tersebut hanya terjadi di enam

    egara. $urang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio sudah berakhir.

    $asus polio telah menurun lebih dari persen sejak tahun 188. &ari

    3!#.### kasus diperkirakan lebih dari 1"! negara endemik. $emudian untuk 13+kasus pada tahun "#1#. Pada tahun "#11 hanya bagian dari empat egara di dunia

    tetap endemik. Se(ara keseluruhan sejak )lobal Polio eradi(ation dilun(urkan, jumlah

    kasus telah menurun lebih dari persen. Pada tahun "#11 hanya empat egara di

    dunia endemik polio. Pada tahun 1+, /ilayah 02 /ilayah Amerika serikat 3

    negara4 telah diserti5ikasi bebas polio diikuti oleh 02 /ilayah pasi5ik barat 36

    negara dan daerah termasuk 7ina4 pada tahun "### dan 02 /ilayah Eropa !1

    negara4 pada bulan uni "##".

    Pada tahun "## lebih dari 31 juta anak%anak diimunisasi di +# negara

    selama "63 kegiatan imunisasi tambahan SiAs4. $asus polio di 9ndonesia pada tahun

    "##! terjadi pertama di 7idahu, Sukabumi, a/a Barat yang dengan (epat menyebar

    ke Provinsi Banten, &$9 akarta,a/a 'imur,a/a 'engah dan *ampung. &ata

    terakhir melaporkan se(ara total terdapat "! kasus polio 9 tersebar di 1# Provinsi dan

    "" $abupaten:$ota di 9ndonesia. $asus polio pertama selama satu dasa /arsa.

    Artinya, reputasi sebagai negeri bebas polio yang disandang selama 1# tahun pun

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 1

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    2/54

    hilang ketika seorang anak berusia "# bulan di a/a Barat terjangkit penyakit

    ini. 0abah polio di 9ndonesia yang baru pertama kali terjadi sejak sepuluh tahun

    terakhir memaksa pemerintah untuk memberikan vaksinasi polio kepada ,! juta

    anak%anak. Selanjutnya "+ juta anak%anak di seluruh 9ndonesia akan mendapatkan

    vaksinasi yang akan dimulai 31 Agustus mendatang.

    Berdasarkan Proyeksi penduduk dari Sensur BPS pada tahun "## dan "##6

    ini Provinsi 1! tahun artinya

    Provinsi

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    3/54

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    Bersadarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah

    adakah ubungan pengetahuan,sikap dan perilaku ;asyarakat terhadap Penyakit

    Polio di Posyandu Semangka.

    1.2.1. Adakah hubungan tingkat Pengetahuan ;asyarakat terhadap Penyakit

    Polio di Posyandu Semangka C

    1.2.2. Adakah hubungan Sikap ;asyarakat terhadap Penyakit Polio di

    Posyandu Semangka C

    1.2.3. Adakah hubungan Perilaku ;asyarakat terhadap Penyakit Polio di

    Posyandu Semangka C

    1.3. TUJUAN PENELITIAN

    1.3.1. TUJUAN UMUM

    -ntuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

    ;asyarakat terhadap Penyakit Polio di Posyandu Semangka

    1.3.2. TUJUAN KHUSUS

    1.3.2.1. -ntuk mengetahui hubungan Pengetahuan ;asyarakat

    terhadap Penyakit Polio di Posyandu Semangka

    1.3.2.2. -ntuk mengetahui hubungan Sikap ;asyarakat terhadap

    Penyakit Polio di Posyandu Semangka

    1.3.2.3. -ntuk mengetahui hubungan Perilaku ;asyarakat terhadap

    Penyakit Polio di Posyandu Semangka

    1.4. MANFAAT PENELITIAN

    1.4.1. Bagi Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    ;erupakan bahan masukan untuk menilai gambaran tingkat

    pengetahuan ;asyarakat terhadap pentingnya imunisasi Polio dengan

    kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka di /ilayah kerja

    -P' Puskesmas 'embilahan $ota sehingga dapat menjadi a(uan dalam hal

    meningkatkan program yang ada.

    1.4.2. Bagi Mas'a(aka&

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 3

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    4/54

    -ntuk memberikan in5ormasi kepada masyarakat mengenai gambaran

    tingkat pengetahuan ;asyarakat terhadap pentingnya imunisasi Polio dengan

    kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka

    1.4.3. Bagi Pe$e"i&i

    Sebagai proses dan melatih kemampuan dalam melaksanakan

    penelitian di masyarakat memperoleh gambaran%gambaran untuk mengetahui

    hubungan tingkat pengetahuan ;asyarakat tentang pentingnya imunisasi Polio

    dengan kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 4

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    5/54

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 P%"i%

    2.1.1 De)e$isi

    Penyakit polio adalah penyakit in5eksi paralisis yang disebabkan oleh virus.

    Agen pemba/a penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus P?4, masuk ke

    tubuh melalui mulut, mengin5eksi saluran usus. ?irus ini dapat memasuki aliran darah

    dan mengalir ke sistem sara5 pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang

    kelumpuhan DDS(arlet, "##84. 9n5eksi virus polio terjadi di dalam saluran

    pen(ernaan yang menyebar ke kelenjar lim5e regional sebagian ke(il menyebar ke

    sistem syara5 7hin, "##F +8"4. @u/ono dalam Ari5ah "##84 menambahkan bah/a

    syara5 yang diserang adalah syara5 motorik otak dibagian grey matter dan kadang

    kadang menimbulkan kelumpuhan.

    Penyakit polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok

    umur yang paling rentan adalah 1%1! tahun dari semua kasus polio Surya, "##64.

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    6/54

    2.1.2 Pe$'e!a! *e$'aki&

    Poliovirus genus enterovirus4 tipe 1, " dan 3, semua tipe dapat menyebabkan

    kelumpuhan. 'ipe 1 dapat diisolasi dari hampir semua kasus kelumpuhan, tipe 3 lebih

    jarang, demikian pula tipe " paling jarang. 'ipe 1 paling sering menyebabkan /abah.

    Sebagian besar kasus vaccine associated disebabkan oleh tipe " dan 3. Surya, "##64.

    2.1.3 Ge+a"a K"i$is

    ;enurut 7hin "##F +8"H+8!4, gejala yang bisa mun(ul berupa

    asimptomatik,poliomyelitis abortif,poliomyelitis Nonparalitik, dan ataupoliomyelitis

    paralitis. ;asa inkubasi penyakit 6H1+ hari, tetapi kadang%kadang terdapat kasus

    dengan masa inkubasi !%3! hari.

    Persentase polio tanpa gejala asimptomatik4 lebih dari #I dan hanya

    dideteksi dengan mengisolasi virus dari feses dan orofaring atau pemeriksaan titer

    antibody. Poliomyelitis Abortif merupakan sakit yang terjadi se(ara mendadak

    beberapa jam saja. )ejalanya seperti muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,

    konstipasi, nyeri abdomen, malaise dan timbul keluhan seperti anoreksia, nausea.

    &iagnosisnya dengan mengembangbiakkan jaringan virus 7hin, "##F +8" J +8!4.

    Poliomyelitis Nonparalitik gejala klinisnya sama dengan poliomyelitis abortif

    tetapi hanya nyeri kepala, nausea, dan muntah yang lebih berat. 7iri penyakit ini

    adalah nyeri dan kaku otot belakang leher, dan tungkai hipertonia. Sedangkan

    Poliomyelitis Paralitik merupakan kelumpuhan se(ara akut, disertai dengan demam

    dan gejala sepertiPoliomyelitis Nonparalitik 7hin, "##F +8" J +8!4. Sebanyak +%8I

    penderita dapat mengalami demam tinggi, sakit punggung dan otot yang bisa

    berlangsung antara 3%6 hari disertai gejala seperti meningitis aseptik yang akan pulih

    "%1# hari 7ono dan *., "##64.

    2. 1.4 Rese(,%i(

    ;anusia satu%satunya reservoir dan sumber penularan biasanya penderita

    tanpa gejala inapparent infection4 terutama anak%anak. Belum pernah ditemukan

    adanya pemba/a virus liar yang berlangsung lama udar/anto, "##4.

    2. 1.- a(a/0a(a *e$u"a(a$

    Penularan dapat terjadi se(ara langsung dan tidak langsung. 'ransmisi

    langsung melalui droplet serta 5eses penderita yang menyebar melalui jari yang

    terkontaminasi pada peralatan makan, makanan, dan minuman. Sedangkan penularan

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 6

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    7/54

    tidak langsung melalui sumber air dimana virus berada dalam air buangan masuk ke

    sumber J sumber air tersebut akibat sanitasi yang rendah. 0ahyuhono, "##84

    Peralatan dan barang%barang yang ter(emar dapat berperan sebagai media

    penularan. Belum ada bukti serangga dapat menularkan virus polio, sedangkan air dan

    limbah jarang sekali dilaporkan sebagai sumber penularan. $ontaminasi virus melalui

    makanan dan air yang dipakai bersama dalam suatu komunitas untuk semua keperluan

    sanitasi dan makan%minum, menjadi an(aman untuk terjadinya /abah Surya, "##64.

    2.1. Ke(e$&a$a$ a$ keke!a"a$

    Semua orang rentan terhadap in5eksi virus polio, namun kelumpuhan terjadi

    hanya sekitar 1I dari in5eksi. Sebagian dari penderita ini akan sembuh dan yang

    masih tetap lumpuh berkisar antara #,1I sampai 1I. Angka kelumpuhan pada orang%

    orang de/asa non imun yang terin5eksi lebih tinggi dibandingkan dengan anak dan

    bayi yang non imun 7hin "##, +8"4.

    $ekebalan spesi5ik yang terbentuk bertahan seumur hidup, baik sebagai akibat

    in5eksi virus polio maupun inapparent. Serangan kedua jarang terjadi dan sebagai

    akibat in5eksi virus polio dengan tipe yang berbeda. Bayi yang lahir dari ibu yang

    sudah diimunisasi mendapat kekebalan pasi5 yang pendek.

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    8/54

    Perbaikan lingkungan diharapkan dapat membebaskan 9ndonesia dari in5eksi

    polio. Akan tetapi kenyataannya perbaikan lingkungan masih belum merata, daerah

    dengan sanitasi buruk menjadi sumber penularan penyakit. Akses transportasi yang

    semakin berkembang memper(epat penyebaran virus dari satu daerah ke daerah

    lainnya termasuk import virus dari luar negeri. $eadaan sosial ekonomi tidak

    mempengaruhi terjadinya poliomyelitis se(ara langsung, namun dengan sosial

    ekonomi yang rendah tingkat pendidikan juga pasti rendah sehingga pengetahuan

    mengenai sumber dan (ara penularan penyakit polio sangat kurang. Selain itu dengan

    status ekonomi yang rendah juga dapat mempengaruhi terhadap status giKi pada anak

    Ari5ah, "##84.

    2.1.5 a(a/0a(a *e$a$ggu"a$ga$

    Pen(egahan penyakit polio dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan

    kepada masyarakat tentang man5aat pemberian imunisasi sedini mungkin semasa

    anak%anak sebanyak + kali dengan interval %8 minggu udar/anto, "##4. 9munisasi

    dasar juga perlu diberikan kepada orang de/asa yang sebelumnya belum pernah

    mendapatkan imunisasi yang meren(anakan untuk bepergian ke negara endemis polio,

    selain itu imunisasi juga harus diberikan kepada anggota masyarakat dimana virus

    polio masih ada. Para petugas laboratorium yang menangani spesimen yang

    mengandung virus polio dan kepada petugas kesehatan yang kemungkinan terpajan

    dengan kotoran penderita yang mengandung virus polio liar &itjen PP G P*, "##4.

    Berdasarkan in5o penyakit menular &itjen PP G P* tahun "##+, penga/asan

    terhadap para penderita polio dilakukan dengan melaporkan setiap ditemukannya

    kasus kelumpuhan kepada instansi kesehatan setempat. 02 menyebutnya sebagai

    Disease Under Surveillance, $elas 1A. &i negara yang sedang melaksanakan

    program eradikasi polo, setiap kasus paralisis akut yang bersi5at layuh Accute

    Flaccid Paralysis (AFP, termasuk !uillain"#arre Syndrome$ pada anak%anak

    berusia kurang dari 1! tahun harus segera dilaporkan. Selain itu investigasi kepada

    kontak dan sumber meskipun in5eksi hanya ditemukan satu kasus paralitik pada suatu

    komunitas harus segera dilakukan investigasi. Pelaksanaan disin5eksi se(ara serentak

    terhadap disc%arge tenggorokan.

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 8

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    9/54

    2.2 AFP 6Acute Flaccid Paralysis7

    2.2.1 Ie$&i)ikasi

    &e5inisi kasus A=P adalah kelumpuhan flaccid layuh4 tanpa penyebab lain

    pada anak kurang dari 1! tahun. Flaccid paralysis terjadi pada kurang dari 1I dari

    in5eksipoliovirus dan lebih dari #I in5eksi tanpa gejala atau dengan demam tidak

    spesi5ik. ;eningitis aseptik mun(ul pada sekitar 1I dari in5eksi 7ono, and *..,

    "##64.

    )ejala klinis minor berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah. Apabila

    penyakit berlanjut ke gejala mayor, timbul nyeri otot berat, kaku kuduk dan

    punggung, serta dapat terjadi flaccid paralysis. $elumpuhan yang terjadi se(ara

    akutadalah perkembangan kelumpuhan yang berlangsung (epat rapid progressive4

    antara 1%1+ hari sejak terjadinya gejala a/al rasa nyeri, kesemutan, rasa tebal:kebas4

    sampai kelumpuhan maksimal. Sedangkan kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan

    yang bersi5at lunglai, lemas atau layuh bukan kaku, atau terjadi penurunan tonus otot

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    10/54

    presumti5 dibuat dengan adanya peningkatan titer antibodi empat kali lipat atau lebih,

    namun neutraliing antibodies spesi5ik mungkin sudah mun(ul begitu kelumpuhan

    terjadi.

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    11/54

    adi gejala a/alnya biasanya tidak bisa berjalan, atau gangguan berjalan.

    Sebaliknya penyembuhannya dia/ali dari bagian atas tubuh ke ba/ah, sehingga bila

    ada gejala sisa biasanya gangguan berjalan =rederi(ks et all, dalam 9katan =isioterapi

    9ndonesia, "##64.

    )BS disebabkan karena adanya in5eksi dari virus. asil penelitian di

    $arnataka, 9ndia tahun 164 saat terjdi $*B apanese en(ephalitis ?irus E?4 pada

    daerah endemik E? untuk melihat apakah in5eksi dari E? adalah kejadian yang

    mendahului sebelum timbulnya )BS, menunjukkan bah/a +I dari 33 pasien

    dilaporkan menunjukkan adanya hubungan antara keduanya 02, "##84.

    2.2.2.3 M'e"i&is T(a$s,e(s

    Pola kelumpuhan simetris dan statis. &emam kadang%kadang terjadi dan

    kadangkadang tidak. 'erjadi gangguan sensasi:rasa raba dan re5leks tendon berkurang

    atau negati5 dan akan kembali normal dalam /aktu 1 s:d 3 minggu. )ejala khas

    penyakit ini adalah gangguan sensoris sesuai tingkat kerusakan, gangguan proses

    berkemih dan de5ekasi, sering sakit yang berhubungan dengan pinggang.

    0ahyu/ono, "##84.

    2.3 Su(,ei"a$s

    Berdasarkan 0orld ealth 2rganiKation 024 tahun "##8, surveilans

    merupakan mempunyai konsep dasar hampir sama seperti konsep pada manajemen

    data didalamnya ada + langkah yang dimulai dari pengumpulan, pengolahan, analisa,

    penyajian dan umpan balik.

    2.3.1 De)i$isi Kasus

    Pada surveilans untuk mende5inisikan suatu kasus diperlukan kriteria standar

    gejala klinisnya. $asus yang hanya berdasarkan gejala klinis di masukkan dalam

    kriteria kasus suspek:tersangka. Sedangkan kasus suspek yang se(ara epidemiologi

    berhubungan dengan kasus yang terbukti se(ara laboratorium dimasukkan dalam

    kriteria kasus probable:kemungkinan. &an kasus suspek dengan isolasi virus atau

    terdeteksi adanya antigen dimasukkan dalam kriteria kasus confirmed)pasti. &itjen

    PP; G P*, "##4.

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 11

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    12/54

    2.3.2 Kegu$aa$ Su(,ei"a$s

    Surveilans dapat digunakan untuk mengamati ke(enderungan dan

    memperkirakan besarnya masalah kesehatan, mendeteksi dan memprediksi adanya

    $*B, mengamati kemajuan suatu program pen(egahan dan pemberantasan penyakit

    yang diperlukan, dapat memperkirakan dampak program intervensi yang ada,

    mengevaluasi suatu program intervensi dan mempermudah peren(anaan program

    pemberantasan Bahan Ajar Epidemiologi &asar, "##4.

    2.4 Su(,ei"a$s AFP

    Surveilans A=P adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus

    lumpuh layuh akut A=P4 pada anak usia > 1! tahun yang merupakan kelompok umur

    yang rentan terhadap penyakit polio. &alam hal ada keraguan dalam menentukan si5at

    kelumpuhan apakah akut dan flaccid, atau ada hubungannya dengan ruda

    paksa:ke(elakaan, laporkanlah kasus tersebut sebagai kasus A=P. Semua penderita

    berusia > 1! tahun atau lebih yang diduga kuat sebagai kasus poliomielitis oleh

    dokter, dilakukan tata laksana seperti kasus A=P 7ono, ad *.,, "##64.

    Pada surveilans A=P, pengamatan di5okuskan pada kasus poliomielitis yang

    mudah diidenti5ikasikan, yaitu poliomielitis paralitik. &itemukannya kasus

    poliomielitis paralitik disuatu /ilayah menunjukkan adanya penyebaran virus%polio

    liar di /ilayah tersebut. Penyakit%penyakit yang mempunyai si5at kelumpuhan seperti

    poliomielitis disebut kasus Acute Flaccid Paralysis A=P4 dan pengamatannya

    disebut sebagai Surveilans A=P SA=P4 7ono, ad *., "##64.

    $asus polio pasti confirmed polio case4 adalah kasus A=P yang pada hasil

    pemeriksaan tinjanya di laboratorium ditemukan ?irus Polio *iar ?P*4, (?&P?

    circulating *accine Derived Polio *irus4, atau %ot case dengan salah satu spesimen

    kontak positi5 ?P*. Sedangkan kasus polio kompatibel adalah kasus A=P yang tidak

    (ukup bukti untuk diklari5ikasikan sebagai kasus non polio se(ara laboratoris

    virologis4 yang dikarenakan antara lain spesimen tidak adekuat dan terdapat paralisis

    residual pada kunjungan ulang # hari setelah terjadinya kelumpuhan serta spesimen

    tidak adekuat dan kasus meninggal atau hilang sebelum dilakukan kunjungan ulang

    # hari. &itjen PP G P*, "##64.

    $asus polio kompatibel hanya dapat ditetapkan oleh $elompok $erja Ahli

    Surveilans A=P asional berdasarkan kajian data:dokumen se(ara klinis atau

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 12

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    13/54

    epidemiologis maupun kunjungan lapangan. Polio kompatibel menunjukkan bah/a

    sistem surveilans A=P masih lemah karena spesimen tidak adekuat yang disebabkan

    oleh keterlambatan penemuan kasus, keterlambatan pengambilan spesimen, dan atau

    pengamanan spesimen yang tidak baik. Berdasarkan rekomendasi 02 tahun 1!

    dilakukan kegiatan surveilans A=P yaitu menjaring semua kasus dengan gejala mirip

    polio yaitu lumpuh layuh mendadak Acute Flaccid Paralysis4, untuk membuktikan

    masih terdapat kasus polio atau tidak dipopulasi. &itjen PP G P*, "##64.

    'ujuan pelaksanaan surveilans A=P adalah untuk mengidenti5ikasi daerah

    risiko tinggi, untuk mendapatkan in5ormasi tentang adanya transmisi ?P*, ?&P*

    ?irus &engan Polio *iar4, dan daerah dengan kinerja surveilans A=P yang tidak

    memenuhi standar:indikator. 'ujuan khususnyaF menemukan semua kasus A=P yang

    ada di suatu /ilayah, mela(ak semua kasus A=P yang ditemukan disuatu /ilayah,

    mengumpulkan dua spesimen semua kasus A=P sesegera mungkin setelah

    kelumpuhan, memeriksa spesimen tinja semua kasus A=P yang ditemukan di

    *aboratorium Polio asional, dan memeriksa spesimen kontak terhadap +ot ,ase

    untuk mengetahui adanya sirkulasi ?P* &itjen PP G P*, "##64.

    Berdasarkan buku pedoman Surveilans A=P tahun "##, kegiatan surveilans

    A=P meliputi penemuan kasus di

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    14/54

    $etujuh penyakit tersebut dimasukkan pada program imunisasi yaitu penyakit

    tuberkulosis, di5teri, pertusis, tetanus, polio, (ampak dan hepatitis%B Atmosukarto,

    "#114.

    9munisasi rutin dilakukan dengan memberikan imunisasi 2ral Polio ?a((ine

    2P?4 yaitu virus polio yang sudah dilemahkan, pada bayi minimal + kali pemberian

    sebanyak " tetes vaksin shabin setiap kali pemberian sesuai dengan jad/al. 7akupan

    diharapkan L 8# I bayi berusia satu tahun di setiap desa. 'ujuannya adalah

    memberikan perlindungan kekebalan humoral4 pada setiap anak udar/anto, "##4.

    Berbeda dengan strategi imunisasi rutin, P9 adalah pemberian imunisasi

    polio 2P?4 pada anak usia balita tanpa melihat status imunisasi anak sebelumnya ,

    usia ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi. &ilaksanakan se(ara masal dan

    serentak pada saat transmisi terendah yaitu pada bulan 2ktober dan ovember,

    dilaksanakan " kali putaran dengan interval + minggu udar/anto, "##4.

    2. S&a&egi E(aikasi P%"i% e$ga$ Pe(u!a#a$ Je$is 8aksi$ P%"i%

    Berdasarkan data statisti(, imunisasi merupakan upaya pen(egahan yang

    terbukti sangat (ost e5%5e(tive. Banyak kematian dan ke(a(atan yang disebabkan

    olehpenyakit yang dapat di(egah dengan imunisasi, dengan salah satu berupa

    imunisasi polio. Eradikasi polio se(ara global akan memberi keuntungan se(ara

    5inansial. Berdasarkan studi, biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk men(apai

    tujuan eradikasi tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat

    dalam jangka panjang, seperti terhindarnya anak%anak yang menjadi (a(at karena

    polio.

    9ndonesia telah berhasil menerima serti5ikasi bebas polio bersama dengan

    negara anggota 02 di South East Asia

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    15/54

    masyarakat dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio Polio Endgame

    Strategy4.

    'arget eradikasi polio dunia sendiri merupakan salah satu komitmen global

    yang harus di(apai pada tahun "#18. Salah satu kesepakatan global dalam rangka

    men(apai tujuan eradikasi polio, berupa pelaksanaan Strategi Eradikasi Polio Polio

    Endgame Strategy4 yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan berikut F

    1. Pelaksanaan penguatan herd imunity dan intensi5ikasi rutin imunisasi

    dengan s/eeping dan ba(klog 5ighting

    ". Pelaksanaan Pekan 9munisasi asional P94 Polio pada ;aret "#1

    3. Penggantian vaksin polio tetes trivalent toP?4 menjadi vaksin polio tetes

    bivalen b2P?4 pada April "#1

    +. Sosialisasi pelaksanaan vaksin polio suntik 9P?4 ke dalam imunisasi rutin

    bayi pada uli "#1

    &alam rangka persiapan untuk penggantian seluruh 2P?, 02 dalam

    position papernya bulan januari "#1+ 0eekly Epidemiologi(al

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    16/54

    2. Te%(i Fak&%( Pe$e$&u S&a&us Kese#a&a$

    Blum "#1"4 mengidenti5ikasi empat 5aktor utama yang berpengaruh terhadap

    status kesehatan, yaitu keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku.

    $eturunan termasuk dalam 5aktor utama, karena si5at genetik diturunkan oleh orang

    tua kepada keturunannya, dan sebagian bertanggung%ja/ab terhadap kapasitas 5isik

    dan mental keturunannya. *ingkungan terdiri dari lingkungan 5isik dan sosial, dimana

    lingkungan 5isik dapat menjadi kekuatan yang buruk dan merusak kesehatan manusia

    Blum, 181F +H!4

    &i negara%negara yang sedang berkembang yang paling menentukan derajat

    kesehatan adalah 5aktor lingkungan diikuti kemudian berturut%turut oleh 5aktor gaya

    hidup, 5aktor genetik dan terakhir oleh 5aktor pelayanan kesehatan. ;enurut Blum

    semakin maju dan kaya suatu masyarakat maka 5aktor yang menentukan tingginya

    derajat kesehatan bergeser dari 5aktor lingkungan menjadi 5aktor gaya hidup. al ini

    terbukti di egara%negara maju di mana lingkungan hidup sudah tertata, gaya hidup

    merupakan 5aktor terpenting yang mempengaruhi kesehatan masyarakatnya Blum,

    "#1"F +H!4.

    ;enurut 02 "##84, yang dimaksud dengan perilaku kesehatan %ealt%

    be%aviour4 adalah aktivitas apapun yang dilakukan oleh individu tanpa memandang

    status kesehatan aktualnya maupun status kesehatan menurut persepsi individu

    tersebut% yang bertujuan untuk meningkatkan, melindungi atau mempertahankan

    kesehatannya, tanpa mempertimbangkan apakah perilaku tersebut e5ekti5 untuk

    men(apai tujuan tersebut. 9stilah ini harus dibedakan dengan perilaku berisiko risk

    be%aviour4 yang berarti perilaku yang berhubungan dengan peningkatan kerentanan

    terhadap penyakit tertentu.

    Sehat adalah tidak hanya sehat dalam arti 5isik, psikologis, dan sosial, tetapi

    sehat dalam arti spiritual:agama 02 dalam &ahlan, "##84. Penyakit adalah hasil

    dari kekuatan dalam suatu sistem dinamik yang terdiri dari agen, host dan

    environment =$; -9, "##4.

    2.5 8a"ii&as

    ?aliditas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan

    dan ke(ermatan suatu alat ukur dalam melakukan 5ungsi ukurnya Suatu skala atau

    instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 16

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    17/54

    instrumen tersebut menjalankan 5ungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang

    sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang

    memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

    pengukuran AK/ar dalam 'niyamani, "##64.

    ;enurut Sa(kett "#1#4, validitas berdasar kriteria menggambarkan seberapa

    jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran lain dengan menggunakan

    instrumen yang dianggap standar. ?aliditas berdasar kriteria dinilai dengan

    membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standard.

    aKir dalam 'niyamani "##64 membagi validitas dalam beberapa kategori,

    yaitu a4. concurrent validity adalah validitas hubungan antara skor dengan kinerja, b4.

    (onstruct validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis

    apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bah/a suatu konstruk

    tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran, (4. face validity

    adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan

    bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur, d4. factorial validity dari sebuah

    alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan 5aktor%5aktor yang yang bersamaan

    dalam suatu kelompok atau ukuran%ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini

    diperoleh dengan menggunakan teknik analisis 5aktor, e4. empirical validity adalah

    validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria ukuran

    yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran4, 54.

    intrinsic validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji (oba

    untuk memperoleh bukti kuantitati5 dan objekti5 untuk mendukung bah/a suatu alat

    ukur benar%benar mengukur apa yang seharusnya diukur, g4.predictive validity adalah

    validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja

    seseorang di masa mendatang, h4. (ontent validity adalah validitas yang berkenaan

    dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi, i4. (urricular validity adalah

    validitas yang ditentukan dengan (ara menilik isi dari pengukuran dan menilai

    seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar%benar mengukur

    aspek%aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

    $oe5isien validitas hanya mempunyai makna apabila memiliki harga yang

    positi5. Semakin tinggi mendekati angka 1 berarti suatu tes semakin valid hasiln

    ukurnya, namun dalam kenyataanya suatu koe5isien validitas tidak pernah men(apai

    angka maksimal atau mendekati angka 1. Suatu koe5isien validitas yang tinggi lebih

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 17

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    18/54

    sulit untuk di(apai dari pada koe5isien reliabilitas. 'idak semua pendekatan dan

    estimasi terhadap validitas tes akan menghasilkan suatu koe5isien. $oe5isien validitas

    diperoleh hanya dari komputasi statistika antara skor tes dengan standar baku yang

    besarnya disimbolkan oleh rMy tersebut 'niyamani, "##64.

    2.9. Pe$ge&a#ua$:Sika* a$ Pe(i"aku

    2.9.1 Pe$ge&a#ua$

    2.9.1.1 Pe$ge(&ia$ *e$ge&a#ua$

    Pengetahuan menurut ahli, menurut otoatmojo "#1#4 pengetahuan adalah

    merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

    suatu objek tertentu yang mana pengindraan ini terjadi melalui pan(a indra manusia

    yakni indra penglihatan, pendengaran, pen(iuman, rasa dan raba yang sebagian

    pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

    2.9.1.2 Ti$gka& Pe$ge&a#ua$

    'ingkat pengetahuan menurutp otoatmojo "#1## ada enam tingkat pengetahuan

    yang di(apai dalam domain kogniti5 yaituF

    1. 'ahu $no/4

    'ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya, pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang

    spesi5ik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.

    2leh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paing rendah.

    ". ;emahami 7omprehension4

    ;emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan se(ara

    benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

    tersebut se(ara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi

    harus dapat dijelaskan, menyebutkan (ontoh, menyimpulkan, meramalkan dan

    sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

    3. Aplikasi Appli(ation4

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

    dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, aplikasi diartikan dapat

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 18

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    19/54

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    20/54

    1. ;empunyai objek kajian

    ". ;empunyai metode pendekatan

    3. &isusun se(ara sistematis

    +. Bersi5at universal *egitimated4

    2.9.2 Sika*

    2.9.2.1 De)e$isi Sika*

    Sikap adalah keadaan mental dan tara5 dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman

    yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada

    semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya

    &e5enisi sikap menurut *.9. 'hurstone. Sikap sebagai tindakan ke(endrungan yang

    bersi5at positi5 atau negati5 yang berhubungan dengan objek psikologi symbol,kata%

    kata,slogan,orang,lembaga,ide dan sebaginya4

    2.9.2.2 K%*%$e$ sika*

    1.$ogniti5 F berupa pengetahuan,keper(ayaan,5ikiran,yang didasarkan pada

    intonasi yang berhubungan dengan objek

    ".A5ekti5 F menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang

    berhubungan dengan objek. 2bjek di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak

    menyenangkan

    3.Behavior $onati5 F melibatkan salah satu predisposisi untuk bertindak sebagai objek

    2.9.2.3 Ka&eg%(i Sika*

    ;enurut eri Pur/anto Sikap terdiri dari F

    1. Sikap positi5 F ke(endrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

    menghadapkan,objek tertentu

    ". Sikap negative F terdapat ke(endrungan untuk menjauhi, menghindari,

    memben(i,tidak menyukai objek tertentu

    2.9.2.4 Fu$gsi sika*

    1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri

    ". sebagai alat pengatur tingkah laku

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 20

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    21/54

    3. Sebagai alat pengatur pengalaman%pengalaman

    +. Sebagai pernyataan kepribadian

    2.9.3 Pe(i"aku

    2.9.3.1 Pe$ge(&ia$ Pe(i"aku

    Penegertian perilaku menurut otoatmojo "#1#4 adalah segala perbuatan atau

    tindakan yang dilakukan oleh mahluk hidup

    2.9.3.2 P(%ses *e!e$&uka$ Pe(i"aku

    Proses pemebentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa 5aktor yang berasal

    dari dalam diri individu itu sendiri

    1. Persepsi FPengalaman yang dihasilkan melalui indra

    penglihatan,pendengaran,pen(iuman dan sebagainya

    ". ;otivasi F ;otivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk

    men(apai suatu tujuan tertentu,hasil dari dorongan dan gerakan ini di/ujudkan

    dalam bentuk perilaku

    3. Emosi FPerilaku juga dapat timbul karena emosi. aspek psikologis

    yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan jasmani, sedangakn

    keadaan jasmani merupakan hasil keturunan ba/aan4. ;anusia dalam

    men(apai kede/asaan seluruh aspek yang berhubungan dengan keturunan dan

    emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan. 2leh karena

    itu,perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku ba/aan

    +. Belajar F Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku

    dihasilkan dari praktek%praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson "##84

    mengatakan bah/a belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan

    dari perilaku terdahulu.

    3.1;. Ga!a(a$ Uu UPTD Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    3.1;.1. K%$isi Ge%g(a)is

    -P'& Puskesmas 'embilahan $ota adalah Puskesmas yang terletak di

    9bukota $abupaten 9ndragiri ilir tepatnya di $e(amatan 'embilahan $ota

    alan )unung daek o.#. Puskesmas ini didirikan pada tanggal 1" ovember

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 21

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    22/54

    16!, memiliki luas tanah 1#!" m" dan luas /ilayah kerja 13,36 $m".

    0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota, meliputi seluruh /ilayah

    $e(amatan 'embilahan $ota yang berbatasan dengan F

    Sebelah utara berbatasan dengan $e(amatanBatang 'uaka

    Sebelah selatan berbatasan dengan $e(amatan Enok

    Sebelah barat berbatasan dengan $e(amatan 'embilahan ulu

    Sebelah timur berbatasan dengan $e(amatan Batang 'uaka

    $e(amatan 'embilahan terletak 1%+ meter diatas permukaan laut dan

    terdiri dari 3 $elurahan yaitu F

    1. $elurahan 'embilahan $ota

    ". $elurahan Seberang 'embilahan

    3. $elurahan Pekan Arba

    $eadaan tanah di /ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota

    sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta ra/a%ra/a.

    &aerah ini dapat digolongkan kepada daerah beriklim tropis basah dengan

    udara yang agak lembab, dengan (urah hujan tertinggi pada bulan april dan

    terendah pada bulan agustus. -ntuk men(apai daerah pedesaan, sebagian

    harus menyebrangi sungai dengan mempergunakan alat transportasi air.

    Ta!"e 1. Ja(ak a$&a(a Ke"u(a#a$ ke I!uk%&a Ke0aa&a$

    o $elurahan arak $m"4

    1 'embilahan $ota 1,##

    " Pekan Arba 3,##

    3 Seberang 'embilahan !,##

    Sumber : Kantor Camat Tembilahan

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 22

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    23/54

    Ta!"e 2. Luas

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    24/54

    Sumber : Kantor Camat Tembilahan

    3.1;.3 8isi a$ Misi UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    8isi

    0ujudkan Puskesmas 'embilahan $ota sebagai Puskesmas B-*& Badan

    *ayanan -mum &aerah4 'ahun "#1

    Misi

    1. ;enyelenggarakan pelayanan yang prima dan berkesinambungan bagi

    masyarakat 'embilahan dan sekitarnya.". ;eningkatkan S&; -P'& Puskesmas 'embilahan $ota menjadi insane

    yang disiplin dan pro5essional dalam memberikan pelayanan kepada

    masyarakat.

    3. ;enggerakkan segenap potensi masyarakat dalam pembangunan dibidang

    kesehatan di $e(amatan 'embilahan dan sekitarnya.

    +. ;enyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berbasis $omputer

    3.1;.4 M%&&% UPTD Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    Adapun ;otto -P'& Puskesmas 'embilahan $ota adalah Kerja adalah

    ibadah, kedisiplinan dan profesionalisme dijunjun tini!"

    3.1;.- Sa(a$a Kese#a&a$

    Sarana kesehatan yang ada di $e(amatan 'embilahan adalah 1 buah

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    25/54

    'erapan, 18 orang &3 $epera/atan, + orang &3 $ebidanan, 1 orang &3

    =armasi, 1 orang &3 =isioterapi, 1 orang &3 $esling, 13 orang &1 $ebidanan,

    11 orang SP$, " orang Pera/at )igi, " orang Penilik ygiene, " orang Analis,

    1 orang Pera/at )igi, 1 orang Penjenang $esehatan, dan 6 orang 'enaga

    Administrasi.

    3.1;. Si&uasi =!a& a$ Ba#a$ Ha!is Pakai

    2bat%obatan di -P'& Puskesmas 'embilaahn $ota dikelola oleh

    seorang Asisten Apoteker dan dibantu 3 orang sta5. Pengadaan obat%obatan

    esensial masih disubsidi dari gudang 5armasi $abupaten disamping itu juga

    dari B$7$B $abupaten terutama untuk obat%obatan $B, P' Askes dan jugapengadaan sendiri oleh Puskesmas dengan memakai dana Askeskin dan dana

    9ntern Puskesmas 'embilahan $ota.$adang kalanya -P'& Puskesmas

    'embilahan $ota juga menerima bantuan obat%obatan dari pihak lain, namun

    si5atnya tempori.

    Sedangkan bahan habis pakai untuk operasional Puskesmas seperti

    A'$ siambil dari dana kegiatan Puskesmas pengobatan gratis dan

    Askeskin4,yang telah ditetapkan oleh &inas $esehatan $abupaten 9ndragiri

    9lir disamping juga dana intern Puskesmas.

    3.1;.5 Si&uasi A"a& Kese#a&a$

    Alat%alat kesehatan di -P'& Puskesmas 'embilahan $ota keadaannya

    sangat ber5ariasi. Se(ara umum masih ber5ungsi dengan baik dengan artian

    tidak mengganggu pelayanan Puskesmas, kemudian untuk alat%alat labor

    dilakukan pengadaan alat%alat kimia darah untuk meningkatkan mutu

    pelayanan labotarorium. Sebagian besar alat%alat kesehatan ini belum

    dikalibrasi karena sulitnya tempat untuk kalibrasi alat tersebut.

    &isamping itu untuk alat%alat non medis perlu ditambah seperti

    mobiler, 3 unit (omputer, 1 unit *aptop dan 1 unit 9n5o(us untuk mendukung

    program simpus di Puskesmas 'embilahan $ota.

    3.1;.9 T(a$s*%(&asi a$ K%u$ikasi

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 25

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    26/54

    -mumnya alat transportasi yang digunakan masyarakat 'embilahan

    adalah kendaraan roda dua dan roda empat serta be(ak sebagai sarana

    transportasi tradisional yang sejak dulu dipergunakan. -ntuk menjangkau

    daerah terpen(il yang merupakan daerah perairan masyarakat 'embilahan

    biasanya mempergunakan sarana transportasi air seperti speed boat dan

    pompong.

    3.1;.1; AKUPAN PR=GRAM KESEHATAN

    3.1;.1;.1 P(%g(a Kese#a&a$ Dasa( 6Basi0 Si>7

    U*a'a Kese#a&a$ P(%%si

    Adapun upaya Promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh

    Puskesmas 'embilahan $ota adalah sebagai berikut F penyuluhan kepada

    kelompok%kelompok masyarakat, bimbingan teknis kepada kader posyandu,

    kegiatan posyandu lengkap dengan ! programnya, pelatihan kader posyandu

    dan rapat koordinasi dengan lintas se(tor.

    asil yang di(apai adalah F

    Penyuluhan melalui kelompok masyarakat adalah #I, jumlah posyandu

    lengkap dengan ! program adalah sebanyak ++I dari ++ posyandu yang ada,

    kader yang dilatih sebanyak 3#, kader yang akti5 sebanyak I.

    U*a'a Kese#a&a$ Li$gku$ga$

    -ntuk kesehatan lingkungan, di 0ilayah kerja -P'& Puskesmas

    'embilahan $ota memiliki sejumlah sarana sanitasi antara lain sebagai berikut

    F sumur gali 8 buah, sumur pompa tangan +1 buah, tempat penampungan

    air hujan 3"# buah, P&A; 33+1 buah, jaga sehat "1, jamban (emplung

    !886 buah, SPA* 1#1, 'P"; 'empat Pengolahan ;akanan dan ;inuman4

    !8 buah dan ''- 'empat%'empat -mum4 ""+ buah. &isamping itu program

    kesehatan lingkungan telah melakukan kegiatan%kegiatan selama "##8 yaitu

    pengambilan sample air dengan metode "S, penyuluhan tentang kebersihan

    ''-. &an dapat diketahui penduduk yang menggunakan air bersih sebanyak

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 26

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    27/54

    1"!88 $$ "I4, penduduk yang menggunakan jaga sehat sebanyak 63

    penduduk I4, SPA* 1#1 "!I4, 'P"; yang diperiksa dan memenuhi

    syarat berjumlah I, ''- 8I.

    U*a'a Kese#a&a$ I!u a$ A$ak se(&a Ke"ua(ga Be(e$0a$a

    $egiatan yang dilaksanakan Program $esehatan 9bu dan Anak serta

    $eluarga Beren(ana selama tahun "##8 ini meliputi pemeriksaan ibu hamil

    baik di dalam gedung maupun di luar gedung beserta pemeriksaan

    laboratorium ibu hamil, pelayanan $B kesehatan manunggal '9 yang

    bekerjasama dengan tim kesehatan dari $odim, penyuluhan kesehatan

    re5roduksi remaja di sekolah%sekolah S*'P, S*'A dan sederajat sebanyak 8

    sekolah, terdiri S*'P + Sekolah, S*'A + sekolah, pemeriksaan &&'$&eteksi &ini 'umbuh $embang Balita4 dilakukan di puskesmas dan

    posyandu di 0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota yang terdiri

    dari " kegiatan yaitu kunjungan bayi kontak pertama &&'$ sebanyak 1##

    orang dan kunjungan anak balita dan anak prasekolah kontak pertama &&'$

    sebanyak 188 orang.

    Adapun (akupan program kesehatan ibu dan anak serta $B meliputi

    sebagai berikut F (akupan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya untuk yang pertama kali $14 adalah 1" orang 11!I4,

    (akupan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak +

    kali $+4 adalah 18#" orang 1#+I4, (akupan bumil yang mendapatkan =e 3

    # tablet4 sebanyak 1+! orang 8+I4, ibu hamil yang diperiksa gigi dan

    mulut sebanyak +6 orang "I4. Persalinan dengan tenaga kesehatan

    berjumlah 183 orang 1#"I4, sedangkan jumlah pasangan usia subur di

    0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota berjumlah 1#.#6" orang,

    jumlah $B baru "8+3 orang, jumlah $B akti5 +"! orang dengan total jumlah

    peserta $B se(ara keseluruhan berjumlah 1"."8 orang.

    Ta!"e 4. Ju"a# Ku$+u$ga$ Pasie$ i Puskesas Te!i"a$ K%&a Ta#u$

    2;;5

    o B-*A '2'A* -;-; AS$ES AS$ES$9

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 27

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    28/54

    1 anuari +#"! 3#83 +" +8#

    ". =ebuari +3#+ 331 + +++

    3 ;aret 3!8 "6 !++ +38

    + April +8+8 38 +

    ! ;ei +!#! 3+31 1" +"

    uni +8+ 3683 3# +81

    6 uli +3 38 !6 38

    8 Agustus +!+8 3" !13 363

    September 3#" "8 +13 "#

    1# 2ktober +"8 33! ++ +

    11 ovember +111 313 +" +8

    1" &esember "68" "#6+ 3# 318

    umlah !#8" 3+ "#1 !13"

    Ta!"e -. Ju"a# Ku$+u$ga$ Pasie$ i Puskesas Te!i"a$ K%&a Ta#u$

    2;;9

    o B-*A '2'A* -;-; AS$ES AS$ES$9

    1 anuari "6"8 16! 36 3""

    ". =ebuari "!6+ 18 +1 ""

    3 ;aret "+!6 18#6 36 "83

    + April "3#3 1" 386 ""+

    ! ;ei 18!3 688 6#1 3+

    uni "+61 161# 3 3!

    6 uli "+ 16"" +#3 3++

    8 Agustus "8"1 "#"" +3+ 3!

    September 1833 1"6# "8 "63

    1# 2ktober " 1883 36" +1+

    11 ovember "1! 1+6# 3" 3

    1" &esember ""3 1# 33 3!1

    umlah "83 1811 +8"+

    Ta!e" . Ju"a# Pe$uuk Pe( ke"u(a#a$ Me$u(u& Je$is Ke"ai$

    ?i"a'a# ke(+a UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    2 $elurahan *aki%*aki Perempuan umlah

    1 'embilahan $ota 13833 13#+ "6636

    " Pekan Arba !"3 !1"! 1#388

    3 Seberang 'embilahan 111 1"6 3838

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 28

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    29/54

    + Seberang 'embilahan Barat 1"8+ 1"6 "!!1

    ! Seberang 'embilahan Selatan 1#8! 1#61 "1!

    umlah "336 "3"+ +6#

    Ta!e" . Se*u"u# Pe$'aki& Te(!esa( UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    Ta#u$ 2;14

    2 A;A PE@A$9' Puskesmas 'embilahan $ota

    umlah *aki%

    laki

    Perempuan I

    1. 9n5eksi saluran perna5asan

    atas

    +.+61 ".33+ ".136 3#,3

    ". Penyakit gigi dan mulut 1.#1 8+6 1.#!+ 1",1

    3. ipertensi 1.86# 1.#3+ 83 1",6#

    +. )astroenteritis 1.68 8!# +8 1","1

    !. 9n5eksi kulit 1.3+8 1! 633 ,1!

    . Penyakit ;us(uloskeletal 1.1# !!# 1# 6.86

    6. &iabetes ;ellitus 638 3+ 3" !,#1

    8. ;igren ! "+ 361 +,!1

    . Penyakit ;ata +3 "! 3+8 +,3

    1#. iperkolesterol 1"8 !3 6! #,8

    umlah 1+.6"" 6."18 6.!#+ 1##

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 29

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    30/54

    BAB III

    MET=DE MINI PR=JET

    3.1 KERANGKA K=NSEP DAN HIP=TESIS

    3.1 Ke(a$gka K%$se*

    ?ariabel bebas ?ariabel terikat

    3.1.2 Hi*%&esis 6H17

    1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan Penyakit Polio di /ilayah

    Posyandu Semangka

    ". Ada hubungan antara sikap ;asyarakat dengan Penyakit Polio di /ilayah

    Posyandu Semangka

    3. Ada hubungan antara perilaku ;asyarakat dengan Penyakit Polio di

    /ilayah Posyandu Semangka

    3.2 . 8ARIABEL PENELITIAN

    ?ariabel penelitian ini terdiri dari dua bagian yaituF1. ?ariabel bebas independent variable4, meliputiF

    Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di /ilayah kerja Posyandu

    Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.

    ". ?ariable terikat dependent variable4, meliputi F

    Penyakit Polio, dimana data kejadian Penyakit Polio di peroleh dari hasil

    perhitungan kuisioner tentang kejadian Penyakit Polio di /ilayah kerja

    Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 30

    Penyakit Polio

    Pengetahuan

    Sikap

    Perilaku

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    31/54

    3.3 RANANGAN PENELITIAN

    ;etode penelitian yang dilakukan berupa observasional dengan desain cross

    sectional studyyaitu ran(angan study epidemiologi yang mempelajari hubungan

    antara subje(t penelitian dan paparan 5a(tor penelitian4 dengan (ara mengamati

    subje(t penelitian dan status paparan pada individu dari populasi tunggal pada

    suatu periode.

    Status paparan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap dan

    perilaku korespondensi serta Penyakit Polio. &an populasi tunggal diperoleh dari

    Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.

    3.4 ?AKTU DAN L=KASI KEGIATAN

    $egiatan ini dilaksanakan pada tanggal "# anuari "#1 di Posyandu Semangka

    -P' Puskesmas 'embilahan $ota.

    3.- P=PULASI DAN SAMPLE

    3.-.1. P%*u"asi

    Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti.

    Populasi penelitian yaitu ;asyarakat di /ilayah Posyandu Semangka -P'

    Puskesmas 'embilahan $ota.

    3.- Sa*e"

    Sampel adalah sebagian dari populasi, penelitian ini mengadopsi

    teknik pengambilan sampling dengan menggunakan purposive sampling, yaitu

    teknik pengambilan sampling dengan (ara menentukan orang yang akan diteliti

    dengan kriteria inklusi sampel yang akan diambil adalahF

    Berumur L 16 tahun atau sudah menikah

    'idak mengalami gangguan mental dan 5isik

    Bersedia menjadi responden

    Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel

    adalah menggunakan rumus Slovin, sebagai berikutF

    &imana F

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 31

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    32/54

    nF jumlah sampel

    F jumlah populasi

    eF batas toleransi kesalahan error tolerance4

    3. INSTRUMEN MINI PR=JET

    9nstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah F

    $uesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan

    penduduk di Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.

    &ata pribadi

    $ejadian Penyakit Polio pada Posyandu Polio

    1" pertanyaan mengenai pengetahuan masyarakat terhadap Polio pada

    Balita.

    8 pernyataan mengenai sikap masyarakat terhadap Polio pada Balita.

    ! pernyataan mengenai perilaku masyarakat terhadap Polio pada Balita.

    3. TEKNIK PENILAIAN

    Pengukuran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan perilaku serta penyakit

    polio /ilayah Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.

    Berdasarkan ja/aban pertanyaan yang di berikan pada responden menggunakan

    skala pengukuran adi Pratomo dan Sudarti 184 dengan de5inisi sebagai

    berikut F

    a. Baik, apabila responden dapat menja/ab dengan benar L 8# I dari

    keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

    b. Sedang, apabila responden dapat menja/ab dengan benar antara L 1%6I

    dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

    (. $urang, apabila responden dapat menja/ab benar > # I dari nilai

    keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

    Ku$0i Ja

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    33/54

    a. Pengetahuan tentang Penyakit Polio

    Apabila responden menja/ab ja/aban bernar diberi nilai 1, apabila

    responden menja/ab ja/aban salah diberi nilai #

    b. Sikap tentang Penyakit Polio

    Apabila responden menja/ab Setuju diberi nilai 1, apabila responden

    menja/ab 'idak setuju diberi nilai #.

    a. Perilaku tentang Penyakit Polio

    Apabila responden menja/ab @a diberi nilai 1, apabila responden

    menja/ab 'idak diberi nilai #.

    'otal skor pengetahuan, sikap dan perilaku tentang Penyakit Polio adalah "!.

    3.5 BENTUK KEGIATAN

    Bentuk kegiatan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan

    pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat serta penyakit polio di Posyandu

    Semangka 'embilahan $ota $e(amatan 'embilahan, $abupaten 9ndragiri ilir,adalah

    sebagai berikutF

    a. Pengisian $uisioner

    b. Penyuluhan tentang Polio pada Balita

    (. ;enyusun laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh.

    d. &iskusi dengan pembimbing.

    e. ;enyerahkan laporan penelitian.

    BAB I8

    HASIL PENELITIAN

    4.1 Hasi" A$a"isa Da&a4.1.1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Ti$gka& Pe$iika$

    Ta!e" 4.1.1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Ti$gka& Pe$iika$ i P%s'a$u Sea$gka

    UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    N= Ti$gka& Pe$iika$ F Ju"a# Ji

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    34/54

    " S;P 38 "#,!+

    3 S;A +8 "!,+

    + &3 " 1+,#!

    ! SA

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    35/54

    4.1.2 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu(

    Ta!e" 4.1.2

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu( i P%s'a$u Sea$gka UPT

    Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    N= Uu( 6&a#u$7 F Ju"a# Ji

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    36/54

    Diag(a 4.1 2

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu( i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$

    K%&a

    $eterangan F

    Berdasarkan tabel dan diagram +.".1 terlihat bah/a dari 18! responden terdapat 6

    responden 3,"1I4 berusia "%3! tahun, +3 responden "3,3+I4 berusia 3%!# tahun,

    38 responden "#,!+I4 berusia L!# tahun dan 36 responden "#,##I4 berusia 16%"!

    tahun.

    $esimpulan F

    Berdasarkan $eterangan di atas didapatkan bah/a umur responden terbanyak berada

    pada rentang usia "%3! tahun.

    4.3.1.Da&aSuspectPe$'aki& P%"i% i ?i"a'a# Ke(+a UPT Puskesas Te!i"a#a$

    K%&a

    N= Ta#u$ A$gka

    Ke+aia$

    Ju"a# Ji

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    37/54

    P%"i%

    1 "#11 " orang 1,

    " "#1" 1 orang 8,33

    3 "#13 " orang 1,

    + "#1+ " orang 1,

    ! "#1! ! orang +1,Ju"a# Ke+aia$ Sus*e0& 12 %(a$g

    Diag(a 4.3.1

    A$gka ke+aia$SuspectP%"i% i ?i"a'a# UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    $eterangan F

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 37

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    38/54

    Berdasarkan 'abel dan diagram +.3.1 terlihat bah/a angka kejadian polio pada tahun

    "#1! sebanyak ! orang +"I4, pada tahun "#1+ sebanyak " orang 1I4, pada tahun

    "#13 sebanyak " orang 1I4, pada tahun "#1" sebanyak 1 orang 8I4 dan pada

    tahun "#11 sebanyak " orang 1I4.

    $esimpulan F

    Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan angka kejadian suspe(t polio

    terbanyak yakni pada tahun "#1! sebanyak ! orang

    4.1.4 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ I!u Te$&a$g Pe$'aki&

    P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$

    K%&a

    Ta!e" 4.4.1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ Mas'a(aka& &e$&a$g Pe$'aki&

    P%"i% i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji #I !# "6,#"

    Ju"a# 18! 1##

    Diag(a 4.4.1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i% i

    P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 38

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    39/54

    $eterangan F

    Berdasarkan table dan diagram +.+.1 terlihat bah/a dari 18! responden, yang

    memiliki pengetahuan baik tentang Polio sebanyak 63 orang 3,+!I4, yang

    memiliki pengetahuan sedang tentang Polio sebanyak " orang 3+,!I4 dan yang

    memiliki pengetahuan kurang tentang Polio sebanyak !# orang "6,#"I4.

    $esimpulan F

    Berdasarkan $eterangan di atas, dapat disimpulkan bah/a sebagian besar responden

    memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit polio.

    4.-.1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki&

    P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Te!i"a#a$ K%&a

    Ta!e" 4.-.1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& &e$&a$g Pe$'aki& P%"i% i

    P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji# I !# "#,6"

    Ju"a# 18! 1##

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 39

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    40/54

    Diag(a 4.- 1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i% i P%s'a$u

    Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    $eterangan F

    Berdasarkan table dan diagram +.!.1 terlihat bah/a dari 18! responden yang memiliki

    Sikap Baik tentang Penyakit Polio sebanyak 81 orang +3,68I4, yang memiliki

    Sikap Sedang tentang Penyakit Polio sebanyak !+ orang ",18I4 dan memiliki

    Sikap $urang tentang Penyakit Polio sebanyak !# orang "#,6"I4.

    $esimpulan F

    &ari keterangan di atas dapat disimpulkan bah/a sebagian besar responden memiliki

    sikap yang baik tentang penyakit polio

    4..1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe(i"aku Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki&

    P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Te!i"a#a$ K%&a

    Ta!e" 4..1

    Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe(i"aku Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i%

    i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a

    N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    41/54

    3 $urang: > #I +! "+,3"

    Ju"a# 18! 1##

    Diag(a 4. 1

    &istribusi

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    42/54

    BAB 8

    KESIMPULAN

    -.1.1 Kesi*u"a$

    Berdasarkan asil Penelitian dan $eterangan pada bab 9?, maka dapat ditarik

    beberapa simpulan sebagai berikut F

    1. &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara

    tingkat pengetahuan masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari

    data spss nilai P #,#+" > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan

    ". &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara

    sikap masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari data spss nilai

    P #,#"1 > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 42

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    43/54

    3. &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara

    perilaku masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari data spss

    nilai P #,#3+ > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan

    +. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18! orang yang diambil dari populasi

    masyarakat di Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota

    !. &ilihat dari usia responden pada umumnya berusia "%3! tahun 3,"1I4.

    . &ilihat dari segi pendidikan responden pada umumnya memiliki tingkat

    pendidikan terbanyak yakni S;A "!,+I4.

    6. &ata Suspect Penyakit Polio yang didapat selama ! tahun yang terbanyak

    yakni pada tahun "#1! dimana sekitar ! orang penderita polio +1,I4, tahun

    "#11 sebanyak " orang 1,I4, "#1" sebanyak 1 orang 8,33I4, tahun "#13

    sebanyak " orang 1,I4 dan tahun "#1+ sebanyak " orang 1,I4

    8. &ari data yang diperoleh tidak ditemukan adanya pasien dengan kasus positi5

    polio

    . Sebagian besar responden memiliki Pengetahuan baik mengenai penyakit

    polio yakni 63 orang 3,+!I4 yang artinya sebagian besar responden

    mengerti mengenai penyakit polio, penyebab polio, penularan polio,

    pen(egahan polio, dan khususnya mengenai vaksinasi polio

    1#. Sebagian besar responden memiliki Sikap baik mengenai penyakit polio yakni

    81 orang +3,68I4 yang artinya sebagian besar responden setuju untuk

    memberikan imunisasi polio kepada anak mereka, menyarankan imunisasi

    polio kepada orang tua yang lain, tahu bagaimana prosedur bila menemukan

    ke(urigaan terhadap polio dan responden tidak kha/atir terhadap e5ek

    samping vaksin yang diberikan

    11. Sebagian besar responden memiliki Perilaku baik mengenai penyakit polio

    yakni 83 orang ++,8I4 yang artinya sebagian besar anak%anak responden

    sudah mendapatkan imunisasi polio, sebagian besar responden sudah

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 43

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    44/54

    mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 polio serta dengan

    sukarela mengikuti P9

    -.1.2 Sa(a$

    1. ;eneliti 5aktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit polio di

    Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota

    ". &engan adanya penelitian ini, bagi Puskesmas diharapkan dapat membuat

    program yang bersi5at promoti5 dan preventi5 tentang Polio kepada seluruh

    masyarakat di Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota

    3. ;elakukan pendekatan dan motivasi kepada masyarakat yang belum ikut serta

    dalam upaya pen(egahan,sehingga seluruh masyarakat di Posyandu Semangka

    -P' Puskesmas 'embilahan $ota dapat ikut serta dalam usaha pen(egahan

    angka kesakitan akibat Polio

    DAFTAR PUSTAKA

    Ari5ah. "##8. 'injaun Plaksanaan Surveilans A=P dan $arakteristik $asus A=P Serta

    asil &iagnosis Polio $linis di propinsi a/a Barat "##6. Skripsi4. Program

    Sarjana =alkultas $esehatab ;asyarakat -niversitas 9ndonesia, &epok.

    Blum, edrik *. "#1". Planning For +ealt% Development and Aplication of Social

    ,%ange T%eory. +uman science Press.

    7hin, ames. "##. ;anual Pemberantasan Penyakit ;enular. 9n5omedika. akarta

    7ono and AleMander *.. "##6. Poliomyelitis, *accine Preventable Diseases

    Surveilans -anual$ rd &dition$ ,%apter /0. ,D, Publications. Atlanta.

    &itjen PP G P*. "##6. Poliomyelitis Akut.

    udar/anto, 0idodo. "##. ;ani5estasi $linis dan penyebaran Polio.

    Pt. Bio5arma. "##6. ?aksinasi Polio.

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 44

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    45/54

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    46/54

    1. ;enurut anda apakah penyakit polio itu C

    a. Penyakit tulang

    b. Penyakit otot

    (. Penyakit sara5

    d. Penyakit kutukan

    ". ;enurut anda, apa penyebab penyakit polio C

    a. Bakteri atau kuman

    b. Parasit (a(ing, nyamuk, serangga4

    (. virus

    d. kutukan

    3. ;enurut anda penyakit polio menular melalui apa C

    a. ludah

    b. darah

    (. makanan dan minuman

    d. kotoran tinja4

    e. sentuhan

    +. ;enurut anda, siapa saja yang beresiko yang bisa4 terkena polio C

    a.Bayi dan balita

    b.Anak%anak umur !%11 tahun

    (.2rang de/asa

    !. ;enurut anda, apakah polio dapat disembuhkan C

    a. @a

    b. 'idak

    (. 'idak tahu

    . ;enurut anda, apakah penyakit ini dapat di(egah C

    a. @a

    b. 'idak

    (. 'idak tahu

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 46

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    47/54

    6. ;enurut anda bagaimanakah (ara men(egahnya C

    a. Berdoa

    b. ;enjaga kebersihan

    (. ;emasak makanan dan minuman sampai matang

    d. 'idak dekat%dekat penderita polio

    e. ;elalui imunisasi

    8. Apakah anda pernah mendengar mengenai vaksin polio C

    a. pernah

    b. 'idak

    . Apakah kegunaan vaksin polio C

    a. ;engobati penyakit polio

    b. ;en(egah penyakit polio

    (. 'idak tahu

    1#. ;enurut anda dimana sajakah kita bisa mendapatkan vaksin polio C

    a. Apotik

    b. Semua pusat kesehatan

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    48/54

    Sika* Res*%$e$

    13. Apakah anda setuju dengan diberikannya imunisasi polio C

    a. Setuju

    b. 'idak setuju

    1+. Apakah anda menyarankan imunisasi polio kepada anak%anak yang lain C

    a. @a

    b. 'idak

    1!. 'akutkah anda setelah diberi vaksin polio anak anda menjadi sakit C

    a. 'akut

    b. 'idak takut

    1. Pernahkah anda menemukan anak yang terkena polio : lumpuh layu C

    a. Pernah

    b. 'idak pernah

    16. ika anda menemukan anak yang terkena polio atau lumpuh layu, apa yang akan

    anda lakukan C

    a. *apor ke petugas kesehatan

    b. *apor ke pemimpin agama

    (. 'idak berbuat apa%apa

    18. ika anda menemukan anak yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio apa

    yang akan anda lakukan C

    a. *apor kepada petugas kesehatan

    b. &iajak ke puskesmas terdekat

    (. &ibiarkan saja

    1. ;enurut anda, apakah penyuluhan tentang polio yang telah diberikan sudah (ukup

    C

    a. $urang

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 48

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    49/54

    b. 7ukup

    "#. ;enurut anda, siapakah yang seharusnya memberi penyuluhan tentang polio C

    a. $ader kesehatan

    b. Pamong desa

    (. Pemimpin agama

    d. Petugas kesehatan

    Pe(i"aku (es*%$e$

    "1.Sudahkah semua anak anda selesai diimunisasi polio C

    a. Sudah

    b. Belum

    "". ika anak anda ada yang NbelumO diimunisasi polio, mengapa C

    a. Belum (ukup umur

    b. 'idak ada biaya

    (. 0aktu akan diimunisasi sedang sakitd. 'akut anak menjadi sakit

    "3. Apakah anda mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 C

    a. @a

    b. 'idak

    "+. Bila anda mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 apakah anak anda

    yang berusia > ! tahun diikutsertakan dalam P9 Pekan 9munisasi asional4 C

    a. @a

    b. 'idak

    "!. al apa yang membuat anda mengikuti P9C

    a. $einginan sendiri

    b. 'erpaksa

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 49

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    50/54

    (. &isarankan oleh petugas kesehatan

    d. &isarankan oleh pemimpin agama

    LAMPIRAN 2

    Hubungan Pengetahuan,Sikap dan Perilaku terhadap DataSuspek Polio

    Correlations

    pengetahuan sikap Perilaku suspekpengetahuan Pearson Correlation 1 ,816(**) ,812(**) ,150(*)

    Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,02

    ! 185 185 185 185

    Sikap Pearson Correlation ,816(**) 1 ,"#"(**) ,1"0(*)

    Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,021

    ! 185 185 185 185

    Perilaku Pearson Correlation ,812(**) ,"#"(**) 1 ,156(*)

    Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,0$

    ! 185 185 185 185

    Suspek Pearson Correlation ,150(*) ,1"0(*) ,156(*) 1

    Sig. (2-tailed) ,02 ,021 ,0$! 185 185 185 185

    ** Correlation is significant at the 0.01 level (!tailed".* Correlation is significant at the 0.0# level (!tailed".

    Berdasarkan nilai signi5ikan F

    &ari output di atas diketahui antara pengetahuan 14 dengan sikap M"4 nilai signi5ikan #,###

    > #,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara pengetahuan M14 dengan perilaku

    M34 nilai signi5ikan #,### > #.#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara

    pengetahuan M14 dengan suspek @4 nilai signi5ikan #,#+" >#,#! berarti terdapat hubungan

    yang signi5ikan.

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 50

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    51/54

    &ari output di atas diketahui antara sikap M"4 dengan pengetahuan M14 nilai signi5ikan

    #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara sikap M"4 dengan perilaku M34

    nilai signi5ikan #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara sikap M"4

    dengan suspek @4 nilai signi5ikan #,#"1>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan

    &ari output di atas diketahui antara perilaku M34 dengan pengetahuan M14 nilai signi5ikan

    #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara perilaku M34 dengan sikap M"4

    nilai signi5ikan #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara perilaku dengan

    suspek @4 nilai signi5ikan #,#3+ > #,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan

    $eliabilit%

    Scale& ' )'$'+S

    Case Processing Su--ar%

    ! %

    Cases &alid 185 100,0

    'luded(a)

    0 ,0

    otal 185 100,0

    a +istise deletion ased on all ariales in the proedure.

    $eliabilit% Statistics

    Cronah/s

    lpha ! o te3s,#26 $

    &ari hasil uji reliabilitas F

    nilai (ronba(hQs alpha yang diperoleh sebesar #,", artinya kuesioner ini sudah reliabel

    karena lebih besar dari nilai #,3#

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 51

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    52/54

    LAMPIRAN 3

    )ambar 1. Penyerahan bingkisan kepada kader posyandu semangka

    ;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 52

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    53/54

    )ambar ". Penyuluhan tentang Polio

    )ambar 3. =oto bersama $etua

  • 7/26/2019 Becolerrs Fix

    54/54

    )ambar +. Pengisian kuesioner dengan metode door to door