7/26/2019 Becolerrs Fix
1/54
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan virus polio yang dapat
mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen, penyakit ini dapat menyerang
semua kelompok umur, namun paling rentan pada kelompok umur kurang dari 3
tahun. Penyakit ini pertama terjadi di Eropa Barat pada abad ke 18 dan menyebar ke
Amerika Serikat sekitar tahun 1!" dengan penderita "#.### orang. $emudian
menyebar ke negara maju di belahan bumi utara. Penyakit polio terus meningkat dan
rata%rata orang yang menderita penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian
meningkat akibat penyakit ini. &ua puluh tahun silam, polio melumpuhkan 1.###
anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. 'api pada 188 mun(ul )erakan
Pemberantasan Polio )lobal. *alu pada "##+, hanya 1." kasus polio yang
dilaporkan mun(ul di seluruh dunia. -mumnya kasus tersebut hanya terjadi di enam
egara. $urang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio sudah berakhir.
$asus polio telah menurun lebih dari persen sejak tahun 188. &ari
3!#.### kasus diperkirakan lebih dari 1"! negara endemik. $emudian untuk 13+kasus pada tahun "#1#. Pada tahun "#11 hanya bagian dari empat egara di dunia
tetap endemik. Se(ara keseluruhan sejak )lobal Polio eradi(ation dilun(urkan, jumlah
kasus telah menurun lebih dari persen. Pada tahun "#11 hanya empat egara di
dunia endemik polio. Pada tahun 1+, /ilayah 02 /ilayah Amerika serikat 3
negara4 telah diserti5ikasi bebas polio diikuti oleh 02 /ilayah pasi5ik barat 36
negara dan daerah termasuk 7ina4 pada tahun "### dan 02 /ilayah Eropa !1
negara4 pada bulan uni "##".
Pada tahun "## lebih dari 31 juta anak%anak diimunisasi di +# negara
selama "63 kegiatan imunisasi tambahan SiAs4. $asus polio di 9ndonesia pada tahun
"##! terjadi pertama di 7idahu, Sukabumi, a/a Barat yang dengan (epat menyebar
ke Provinsi Banten, &$9 akarta,a/a 'imur,a/a 'engah dan *ampung. &ata
terakhir melaporkan se(ara total terdapat "! kasus polio 9 tersebar di 1# Provinsi dan
"" $abupaten:$ota di 9ndonesia. $asus polio pertama selama satu dasa /arsa.
Artinya, reputasi sebagai negeri bebas polio yang disandang selama 1# tahun pun
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 1
7/26/2019 Becolerrs Fix
2/54
hilang ketika seorang anak berusia "# bulan di a/a Barat terjangkit penyakit
ini. 0abah polio di 9ndonesia yang baru pertama kali terjadi sejak sepuluh tahun
terakhir memaksa pemerintah untuk memberikan vaksinasi polio kepada ,! juta
anak%anak. Selanjutnya "+ juta anak%anak di seluruh 9ndonesia akan mendapatkan
vaksinasi yang akan dimulai 31 Agustus mendatang.
Berdasarkan Proyeksi penduduk dari Sensur BPS pada tahun "## dan "##6
ini Provinsi 1! tahun artinya
Provinsi
7/26/2019 Becolerrs Fix
3/54
1.2. RUMUSAN MASALAH
Bersadarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah
adakah ubungan pengetahuan,sikap dan perilaku ;asyarakat terhadap Penyakit
Polio di Posyandu Semangka.
1.2.1. Adakah hubungan tingkat Pengetahuan ;asyarakat terhadap Penyakit
Polio di Posyandu Semangka C
1.2.2. Adakah hubungan Sikap ;asyarakat terhadap Penyakit Polio di
Posyandu Semangka C
1.2.3. Adakah hubungan Perilaku ;asyarakat terhadap Penyakit Polio di
Posyandu Semangka C
1.3. TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. TUJUAN UMUM
-ntuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
;asyarakat terhadap Penyakit Polio di Posyandu Semangka
1.3.2. TUJUAN KHUSUS
1.3.2.1. -ntuk mengetahui hubungan Pengetahuan ;asyarakat
terhadap Penyakit Polio di Posyandu Semangka
1.3.2.2. -ntuk mengetahui hubungan Sikap ;asyarakat terhadap
Penyakit Polio di Posyandu Semangka
1.3.2.3. -ntuk mengetahui hubungan Perilaku ;asyarakat terhadap
Penyakit Polio di Posyandu Semangka
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Bagi Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
;erupakan bahan masukan untuk menilai gambaran tingkat
pengetahuan ;asyarakat terhadap pentingnya imunisasi Polio dengan
kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka di /ilayah kerja
-P' Puskesmas 'embilahan $ota sehingga dapat menjadi a(uan dalam hal
meningkatkan program yang ada.
1.4.2. Bagi Mas'a(aka&
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 3
7/26/2019 Becolerrs Fix
4/54
-ntuk memberikan in5ormasi kepada masyarakat mengenai gambaran
tingkat pengetahuan ;asyarakat terhadap pentingnya imunisasi Polio dengan
kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka
1.4.3. Bagi Pe$e"i&i
Sebagai proses dan melatih kemampuan dalam melaksanakan
penelitian di masyarakat memperoleh gambaran%gambaran untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan ;asyarakat tentang pentingnya imunisasi Polio
dengan kepatuhan melaksanakan 9munisasi di Posyandu Semangka
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 4
7/26/2019 Becolerrs Fix
5/54
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 P%"i%
2.1.1 De)e$isi
Penyakit polio adalah penyakit in5eksi paralisis yang disebabkan oleh virus.
Agen pemba/a penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus P?4, masuk ke
tubuh melalui mulut, mengin5eksi saluran usus. ?irus ini dapat memasuki aliran darah
dan mengalir ke sistem sara5 pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang
kelumpuhan DDS(arlet, "##84. 9n5eksi virus polio terjadi di dalam saluran
pen(ernaan yang menyebar ke kelenjar lim5e regional sebagian ke(il menyebar ke
sistem syara5 7hin, "##F +8"4. @u/ono dalam Ari5ah "##84 menambahkan bah/a
syara5 yang diserang adalah syara5 motorik otak dibagian grey matter dan kadang
kadang menimbulkan kelumpuhan.
Penyakit polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok
umur yang paling rentan adalah 1%1! tahun dari semua kasus polio Surya, "##64.
7/26/2019 Becolerrs Fix
6/54
2.1.2 Pe$'e!a! *e$'aki&
Poliovirus genus enterovirus4 tipe 1, " dan 3, semua tipe dapat menyebabkan
kelumpuhan. 'ipe 1 dapat diisolasi dari hampir semua kasus kelumpuhan, tipe 3 lebih
jarang, demikian pula tipe " paling jarang. 'ipe 1 paling sering menyebabkan /abah.
Sebagian besar kasus vaccine associated disebabkan oleh tipe " dan 3. Surya, "##64.
2.1.3 Ge+a"a K"i$is
;enurut 7hin "##F +8"H+8!4, gejala yang bisa mun(ul berupa
asimptomatik,poliomyelitis abortif,poliomyelitis Nonparalitik, dan ataupoliomyelitis
paralitis. ;asa inkubasi penyakit 6H1+ hari, tetapi kadang%kadang terdapat kasus
dengan masa inkubasi !%3! hari.
Persentase polio tanpa gejala asimptomatik4 lebih dari #I dan hanya
dideteksi dengan mengisolasi virus dari feses dan orofaring atau pemeriksaan titer
antibody. Poliomyelitis Abortif merupakan sakit yang terjadi se(ara mendadak
beberapa jam saja. )ejalanya seperti muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,
konstipasi, nyeri abdomen, malaise dan timbul keluhan seperti anoreksia, nausea.
&iagnosisnya dengan mengembangbiakkan jaringan virus 7hin, "##F +8" J +8!4.
Poliomyelitis Nonparalitik gejala klinisnya sama dengan poliomyelitis abortif
tetapi hanya nyeri kepala, nausea, dan muntah yang lebih berat. 7iri penyakit ini
adalah nyeri dan kaku otot belakang leher, dan tungkai hipertonia. Sedangkan
Poliomyelitis Paralitik merupakan kelumpuhan se(ara akut, disertai dengan demam
dan gejala sepertiPoliomyelitis Nonparalitik 7hin, "##F +8" J +8!4. Sebanyak +%8I
penderita dapat mengalami demam tinggi, sakit punggung dan otot yang bisa
berlangsung antara 3%6 hari disertai gejala seperti meningitis aseptik yang akan pulih
"%1# hari 7ono dan *., "##64.
2. 1.4 Rese(,%i(
;anusia satu%satunya reservoir dan sumber penularan biasanya penderita
tanpa gejala inapparent infection4 terutama anak%anak. Belum pernah ditemukan
adanya pemba/a virus liar yang berlangsung lama udar/anto, "##4.
2. 1.- a(a/0a(a *e$u"a(a$
Penularan dapat terjadi se(ara langsung dan tidak langsung. 'ransmisi
langsung melalui droplet serta 5eses penderita yang menyebar melalui jari yang
terkontaminasi pada peralatan makan, makanan, dan minuman. Sedangkan penularan
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 6
7/26/2019 Becolerrs Fix
7/54
tidak langsung melalui sumber air dimana virus berada dalam air buangan masuk ke
sumber J sumber air tersebut akibat sanitasi yang rendah. 0ahyuhono, "##84
Peralatan dan barang%barang yang ter(emar dapat berperan sebagai media
penularan. Belum ada bukti serangga dapat menularkan virus polio, sedangkan air dan
limbah jarang sekali dilaporkan sebagai sumber penularan. $ontaminasi virus melalui
makanan dan air yang dipakai bersama dalam suatu komunitas untuk semua keperluan
sanitasi dan makan%minum, menjadi an(aman untuk terjadinya /abah Surya, "##64.
2.1. Ke(e$&a$a$ a$ keke!a"a$
Semua orang rentan terhadap in5eksi virus polio, namun kelumpuhan terjadi
hanya sekitar 1I dari in5eksi. Sebagian dari penderita ini akan sembuh dan yang
masih tetap lumpuh berkisar antara #,1I sampai 1I. Angka kelumpuhan pada orang%
orang de/asa non imun yang terin5eksi lebih tinggi dibandingkan dengan anak dan
bayi yang non imun 7hin "##, +8"4.
$ekebalan spesi5ik yang terbentuk bertahan seumur hidup, baik sebagai akibat
in5eksi virus polio maupun inapparent. Serangan kedua jarang terjadi dan sebagai
akibat in5eksi virus polio dengan tipe yang berbeda. Bayi yang lahir dari ibu yang
sudah diimunisasi mendapat kekebalan pasi5 yang pendek.
7/26/2019 Becolerrs Fix
8/54
Perbaikan lingkungan diharapkan dapat membebaskan 9ndonesia dari in5eksi
polio. Akan tetapi kenyataannya perbaikan lingkungan masih belum merata, daerah
dengan sanitasi buruk menjadi sumber penularan penyakit. Akses transportasi yang
semakin berkembang memper(epat penyebaran virus dari satu daerah ke daerah
lainnya termasuk import virus dari luar negeri. $eadaan sosial ekonomi tidak
mempengaruhi terjadinya poliomyelitis se(ara langsung, namun dengan sosial
ekonomi yang rendah tingkat pendidikan juga pasti rendah sehingga pengetahuan
mengenai sumber dan (ara penularan penyakit polio sangat kurang. Selain itu dengan
status ekonomi yang rendah juga dapat mempengaruhi terhadap status giKi pada anak
Ari5ah, "##84.
2.1.5 a(a/0a(a *e$a$ggu"a$ga$
Pen(egahan penyakit polio dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat tentang man5aat pemberian imunisasi sedini mungkin semasa
anak%anak sebanyak + kali dengan interval %8 minggu udar/anto, "##4. 9munisasi
dasar juga perlu diberikan kepada orang de/asa yang sebelumnya belum pernah
mendapatkan imunisasi yang meren(anakan untuk bepergian ke negara endemis polio,
selain itu imunisasi juga harus diberikan kepada anggota masyarakat dimana virus
polio masih ada. Para petugas laboratorium yang menangani spesimen yang
mengandung virus polio dan kepada petugas kesehatan yang kemungkinan terpajan
dengan kotoran penderita yang mengandung virus polio liar &itjen PP G P*, "##4.
Berdasarkan in5o penyakit menular &itjen PP G P* tahun "##+, penga/asan
terhadap para penderita polio dilakukan dengan melaporkan setiap ditemukannya
kasus kelumpuhan kepada instansi kesehatan setempat. 02 menyebutnya sebagai
Disease Under Surveillance, $elas 1A. &i negara yang sedang melaksanakan
program eradikasi polo, setiap kasus paralisis akut yang bersi5at layuh Accute
Flaccid Paralysis (AFP, termasuk !uillain"#arre Syndrome$ pada anak%anak
berusia kurang dari 1! tahun harus segera dilaporkan. Selain itu investigasi kepada
kontak dan sumber meskipun in5eksi hanya ditemukan satu kasus paralitik pada suatu
komunitas harus segera dilakukan investigasi. Pelaksanaan disin5eksi se(ara serentak
terhadap disc%arge tenggorokan.
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 8
7/26/2019 Becolerrs Fix
9/54
2.2 AFP 6Acute Flaccid Paralysis7
2.2.1 Ie$&i)ikasi
&e5inisi kasus A=P adalah kelumpuhan flaccid layuh4 tanpa penyebab lain
pada anak kurang dari 1! tahun. Flaccid paralysis terjadi pada kurang dari 1I dari
in5eksipoliovirus dan lebih dari #I in5eksi tanpa gejala atau dengan demam tidak
spesi5ik. ;eningitis aseptik mun(ul pada sekitar 1I dari in5eksi 7ono, and *..,
"##64.
)ejala klinis minor berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah. Apabila
penyakit berlanjut ke gejala mayor, timbul nyeri otot berat, kaku kuduk dan
punggung, serta dapat terjadi flaccid paralysis. $elumpuhan yang terjadi se(ara
akutadalah perkembangan kelumpuhan yang berlangsung (epat rapid progressive4
antara 1%1+ hari sejak terjadinya gejala a/al rasa nyeri, kesemutan, rasa tebal:kebas4
sampai kelumpuhan maksimal. Sedangkan kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan
yang bersi5at lunglai, lemas atau layuh bukan kaku, atau terjadi penurunan tonus otot
7/26/2019 Becolerrs Fix
10/54
presumti5 dibuat dengan adanya peningkatan titer antibodi empat kali lipat atau lebih,
namun neutraliing antibodies spesi5ik mungkin sudah mun(ul begitu kelumpuhan
terjadi.
7/26/2019 Becolerrs Fix
11/54
adi gejala a/alnya biasanya tidak bisa berjalan, atau gangguan berjalan.
Sebaliknya penyembuhannya dia/ali dari bagian atas tubuh ke ba/ah, sehingga bila
ada gejala sisa biasanya gangguan berjalan =rederi(ks et all, dalam 9katan =isioterapi
9ndonesia, "##64.
)BS disebabkan karena adanya in5eksi dari virus. asil penelitian di
$arnataka, 9ndia tahun 164 saat terjdi $*B apanese en(ephalitis ?irus E?4 pada
daerah endemik E? untuk melihat apakah in5eksi dari E? adalah kejadian yang
mendahului sebelum timbulnya )BS, menunjukkan bah/a +I dari 33 pasien
dilaporkan menunjukkan adanya hubungan antara keduanya 02, "##84.
2.2.2.3 M'e"i&is T(a$s,e(s
Pola kelumpuhan simetris dan statis. &emam kadang%kadang terjadi dan
kadangkadang tidak. 'erjadi gangguan sensasi:rasa raba dan re5leks tendon berkurang
atau negati5 dan akan kembali normal dalam /aktu 1 s:d 3 minggu. )ejala khas
penyakit ini adalah gangguan sensoris sesuai tingkat kerusakan, gangguan proses
berkemih dan de5ekasi, sering sakit yang berhubungan dengan pinggang.
0ahyu/ono, "##84.
2.3 Su(,ei"a$s
Berdasarkan 0orld ealth 2rganiKation 024 tahun "##8, surveilans
merupakan mempunyai konsep dasar hampir sama seperti konsep pada manajemen
data didalamnya ada + langkah yang dimulai dari pengumpulan, pengolahan, analisa,
penyajian dan umpan balik.
2.3.1 De)i$isi Kasus
Pada surveilans untuk mende5inisikan suatu kasus diperlukan kriteria standar
gejala klinisnya. $asus yang hanya berdasarkan gejala klinis di masukkan dalam
kriteria kasus suspek:tersangka. Sedangkan kasus suspek yang se(ara epidemiologi
berhubungan dengan kasus yang terbukti se(ara laboratorium dimasukkan dalam
kriteria kasus probable:kemungkinan. &an kasus suspek dengan isolasi virus atau
terdeteksi adanya antigen dimasukkan dalam kriteria kasus confirmed)pasti. &itjen
PP; G P*, "##4.
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 11
7/26/2019 Becolerrs Fix
12/54
2.3.2 Kegu$aa$ Su(,ei"a$s
Surveilans dapat digunakan untuk mengamati ke(enderungan dan
memperkirakan besarnya masalah kesehatan, mendeteksi dan memprediksi adanya
$*B, mengamati kemajuan suatu program pen(egahan dan pemberantasan penyakit
yang diperlukan, dapat memperkirakan dampak program intervensi yang ada,
mengevaluasi suatu program intervensi dan mempermudah peren(anaan program
pemberantasan Bahan Ajar Epidemiologi &asar, "##4.
2.4 Su(,ei"a$s AFP
Surveilans A=P adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus
lumpuh layuh akut A=P4 pada anak usia > 1! tahun yang merupakan kelompok umur
yang rentan terhadap penyakit polio. &alam hal ada keraguan dalam menentukan si5at
kelumpuhan apakah akut dan flaccid, atau ada hubungannya dengan ruda
paksa:ke(elakaan, laporkanlah kasus tersebut sebagai kasus A=P. Semua penderita
berusia > 1! tahun atau lebih yang diduga kuat sebagai kasus poliomielitis oleh
dokter, dilakukan tata laksana seperti kasus A=P 7ono, ad *.,, "##64.
Pada surveilans A=P, pengamatan di5okuskan pada kasus poliomielitis yang
mudah diidenti5ikasikan, yaitu poliomielitis paralitik. &itemukannya kasus
poliomielitis paralitik disuatu /ilayah menunjukkan adanya penyebaran virus%polio
liar di /ilayah tersebut. Penyakit%penyakit yang mempunyai si5at kelumpuhan seperti
poliomielitis disebut kasus Acute Flaccid Paralysis A=P4 dan pengamatannya
disebut sebagai Surveilans A=P SA=P4 7ono, ad *., "##64.
$asus polio pasti confirmed polio case4 adalah kasus A=P yang pada hasil
pemeriksaan tinjanya di laboratorium ditemukan ?irus Polio *iar ?P*4, (?&P?
circulating *accine Derived Polio *irus4, atau %ot case dengan salah satu spesimen
kontak positi5 ?P*. Sedangkan kasus polio kompatibel adalah kasus A=P yang tidak
(ukup bukti untuk diklari5ikasikan sebagai kasus non polio se(ara laboratoris
virologis4 yang dikarenakan antara lain spesimen tidak adekuat dan terdapat paralisis
residual pada kunjungan ulang # hari setelah terjadinya kelumpuhan serta spesimen
tidak adekuat dan kasus meninggal atau hilang sebelum dilakukan kunjungan ulang
# hari. &itjen PP G P*, "##64.
$asus polio kompatibel hanya dapat ditetapkan oleh $elompok $erja Ahli
Surveilans A=P asional berdasarkan kajian data:dokumen se(ara klinis atau
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 12
7/26/2019 Becolerrs Fix
13/54
epidemiologis maupun kunjungan lapangan. Polio kompatibel menunjukkan bah/a
sistem surveilans A=P masih lemah karena spesimen tidak adekuat yang disebabkan
oleh keterlambatan penemuan kasus, keterlambatan pengambilan spesimen, dan atau
pengamanan spesimen yang tidak baik. Berdasarkan rekomendasi 02 tahun 1!
dilakukan kegiatan surveilans A=P yaitu menjaring semua kasus dengan gejala mirip
polio yaitu lumpuh layuh mendadak Acute Flaccid Paralysis4, untuk membuktikan
masih terdapat kasus polio atau tidak dipopulasi. &itjen PP G P*, "##64.
'ujuan pelaksanaan surveilans A=P adalah untuk mengidenti5ikasi daerah
risiko tinggi, untuk mendapatkan in5ormasi tentang adanya transmisi ?P*, ?&P*
?irus &engan Polio *iar4, dan daerah dengan kinerja surveilans A=P yang tidak
memenuhi standar:indikator. 'ujuan khususnyaF menemukan semua kasus A=P yang
ada di suatu /ilayah, mela(ak semua kasus A=P yang ditemukan disuatu /ilayah,
mengumpulkan dua spesimen semua kasus A=P sesegera mungkin setelah
kelumpuhan, memeriksa spesimen tinja semua kasus A=P yang ditemukan di
*aboratorium Polio asional, dan memeriksa spesimen kontak terhadap +ot ,ase
untuk mengetahui adanya sirkulasi ?P* &itjen PP G P*, "##64.
Berdasarkan buku pedoman Surveilans A=P tahun "##, kegiatan surveilans
A=P meliputi penemuan kasus di
7/26/2019 Becolerrs Fix
14/54
$etujuh penyakit tersebut dimasukkan pada program imunisasi yaitu penyakit
tuberkulosis, di5teri, pertusis, tetanus, polio, (ampak dan hepatitis%B Atmosukarto,
"#114.
9munisasi rutin dilakukan dengan memberikan imunisasi 2ral Polio ?a((ine
2P?4 yaitu virus polio yang sudah dilemahkan, pada bayi minimal + kali pemberian
sebanyak " tetes vaksin shabin setiap kali pemberian sesuai dengan jad/al. 7akupan
diharapkan L 8# I bayi berusia satu tahun di setiap desa. 'ujuannya adalah
memberikan perlindungan kekebalan humoral4 pada setiap anak udar/anto, "##4.
Berbeda dengan strategi imunisasi rutin, P9 adalah pemberian imunisasi
polio 2P?4 pada anak usia balita tanpa melihat status imunisasi anak sebelumnya ,
usia ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi. &ilaksanakan se(ara masal dan
serentak pada saat transmisi terendah yaitu pada bulan 2ktober dan ovember,
dilaksanakan " kali putaran dengan interval + minggu udar/anto, "##4.
2. S&a&egi E(aikasi P%"i% e$ga$ Pe(u!a#a$ Je$is 8aksi$ P%"i%
Berdasarkan data statisti(, imunisasi merupakan upaya pen(egahan yang
terbukti sangat (ost e5%5e(tive. Banyak kematian dan ke(a(atan yang disebabkan
olehpenyakit yang dapat di(egah dengan imunisasi, dengan salah satu berupa
imunisasi polio. Eradikasi polio se(ara global akan memberi keuntungan se(ara
5inansial. Berdasarkan studi, biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk men(apai
tujuan eradikasi tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat
dalam jangka panjang, seperti terhindarnya anak%anak yang menjadi (a(at karena
polio.
9ndonesia telah berhasil menerima serti5ikasi bebas polio bersama dengan
negara anggota 02 di South East Asia
7/26/2019 Becolerrs Fix
15/54
masyarakat dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio Polio Endgame
Strategy4.
'arget eradikasi polio dunia sendiri merupakan salah satu komitmen global
yang harus di(apai pada tahun "#18. Salah satu kesepakatan global dalam rangka
men(apai tujuan eradikasi polio, berupa pelaksanaan Strategi Eradikasi Polio Polio
Endgame Strategy4 yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan berikut F
1. Pelaksanaan penguatan herd imunity dan intensi5ikasi rutin imunisasi
dengan s/eeping dan ba(klog 5ighting
". Pelaksanaan Pekan 9munisasi asional P94 Polio pada ;aret "#1
3. Penggantian vaksin polio tetes trivalent toP?4 menjadi vaksin polio tetes
bivalen b2P?4 pada April "#1
+. Sosialisasi pelaksanaan vaksin polio suntik 9P?4 ke dalam imunisasi rutin
bayi pada uli "#1
&alam rangka persiapan untuk penggantian seluruh 2P?, 02 dalam
position papernya bulan januari "#1+ 0eekly Epidemiologi(al
7/26/2019 Becolerrs Fix
16/54
2. Te%(i Fak&%( Pe$e$&u S&a&us Kese#a&a$
Blum "#1"4 mengidenti5ikasi empat 5aktor utama yang berpengaruh terhadap
status kesehatan, yaitu keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku.
$eturunan termasuk dalam 5aktor utama, karena si5at genetik diturunkan oleh orang
tua kepada keturunannya, dan sebagian bertanggung%ja/ab terhadap kapasitas 5isik
dan mental keturunannya. *ingkungan terdiri dari lingkungan 5isik dan sosial, dimana
lingkungan 5isik dapat menjadi kekuatan yang buruk dan merusak kesehatan manusia
Blum, 181F +H!4
&i negara%negara yang sedang berkembang yang paling menentukan derajat
kesehatan adalah 5aktor lingkungan diikuti kemudian berturut%turut oleh 5aktor gaya
hidup, 5aktor genetik dan terakhir oleh 5aktor pelayanan kesehatan. ;enurut Blum
semakin maju dan kaya suatu masyarakat maka 5aktor yang menentukan tingginya
derajat kesehatan bergeser dari 5aktor lingkungan menjadi 5aktor gaya hidup. al ini
terbukti di egara%negara maju di mana lingkungan hidup sudah tertata, gaya hidup
merupakan 5aktor terpenting yang mempengaruhi kesehatan masyarakatnya Blum,
"#1"F +H!4.
;enurut 02 "##84, yang dimaksud dengan perilaku kesehatan %ealt%
be%aviour4 adalah aktivitas apapun yang dilakukan oleh individu tanpa memandang
status kesehatan aktualnya maupun status kesehatan menurut persepsi individu
tersebut% yang bertujuan untuk meningkatkan, melindungi atau mempertahankan
kesehatannya, tanpa mempertimbangkan apakah perilaku tersebut e5ekti5 untuk
men(apai tujuan tersebut. 9stilah ini harus dibedakan dengan perilaku berisiko risk
be%aviour4 yang berarti perilaku yang berhubungan dengan peningkatan kerentanan
terhadap penyakit tertentu.
Sehat adalah tidak hanya sehat dalam arti 5isik, psikologis, dan sosial, tetapi
sehat dalam arti spiritual:agama 02 dalam &ahlan, "##84. Penyakit adalah hasil
dari kekuatan dalam suatu sistem dinamik yang terdiri dari agen, host dan
environment =$; -9, "##4.
2.5 8a"ii&as
?aliditas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan
dan ke(ermatan suatu alat ukur dalam melakukan 5ungsi ukurnya Suatu skala atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 16
7/26/2019 Becolerrs Fix
17/54
instrumen tersebut menjalankan 5ungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang
memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran AK/ar dalam 'niyamani, "##64.
;enurut Sa(kett "#1#4, validitas berdasar kriteria menggambarkan seberapa
jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran lain dengan menggunakan
instrumen yang dianggap standar. ?aliditas berdasar kriteria dinilai dengan
membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standard.
aKir dalam 'niyamani "##64 membagi validitas dalam beberapa kategori,
yaitu a4. concurrent validity adalah validitas hubungan antara skor dengan kinerja, b4.
(onstruct validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis
apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bah/a suatu konstruk
tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran, (4. face validity
adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan
bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur, d4. factorial validity dari sebuah
alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan 5aktor%5aktor yang yang bersamaan
dalam suatu kelompok atau ukuran%ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini
diperoleh dengan menggunakan teknik analisis 5aktor, e4. empirical validity adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria ukuran
yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran4, 54.
intrinsic validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji (oba
untuk memperoleh bukti kuantitati5 dan objekti5 untuk mendukung bah/a suatu alat
ukur benar%benar mengukur apa yang seharusnya diukur, g4.predictive validity adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja
seseorang di masa mendatang, h4. (ontent validity adalah validitas yang berkenaan
dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi, i4. (urricular validity adalah
validitas yang ditentukan dengan (ara menilik isi dari pengukuran dan menilai
seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar%benar mengukur
aspek%aspek sesuai dengan tujuan instruksional.
$oe5isien validitas hanya mempunyai makna apabila memiliki harga yang
positi5. Semakin tinggi mendekati angka 1 berarti suatu tes semakin valid hasiln
ukurnya, namun dalam kenyataanya suatu koe5isien validitas tidak pernah men(apai
angka maksimal atau mendekati angka 1. Suatu koe5isien validitas yang tinggi lebih
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 17
7/26/2019 Becolerrs Fix
18/54
sulit untuk di(apai dari pada koe5isien reliabilitas. 'idak semua pendekatan dan
estimasi terhadap validitas tes akan menghasilkan suatu koe5isien. $oe5isien validitas
diperoleh hanya dari komputasi statistika antara skor tes dengan standar baku yang
besarnya disimbolkan oleh rMy tersebut 'niyamani, "##64.
2.9. Pe$ge&a#ua$:Sika* a$ Pe(i"aku
2.9.1 Pe$ge&a#ua$
2.9.1.1 Pe$ge(&ia$ *e$ge&a#ua$
Pengetahuan menurut ahli, menurut otoatmojo "#1#4 pengetahuan adalah
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu yang mana pengindraan ini terjadi melalui pan(a indra manusia
yakni indra penglihatan, pendengaran, pen(iuman, rasa dan raba yang sebagian
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
2.9.1.2 Ti$gka& Pe$ge&a#ua$
'ingkat pengetahuan menurutp otoatmojo "#1## ada enam tingkat pengetahuan
yang di(apai dalam domain kogniti5 yaituF
1. 'ahu $no/4
'ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang
spesi5ik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.
2leh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paing rendah.
". ;emahami 7omprehension4
;emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan se(ara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut se(ara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat dijelaskan, menyebutkan (ontoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi Appli(ation4
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, aplikasi diartikan dapat
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 18
7/26/2019 Becolerrs Fix
19/54
7/26/2019 Becolerrs Fix
20/54
1. ;empunyai objek kajian
". ;empunyai metode pendekatan
3. &isusun se(ara sistematis
+. Bersi5at universal *egitimated4
2.9.2 Sika*
2.9.2.1 De)e$isi Sika*
Sikap adalah keadaan mental dan tara5 dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman
yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada
semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya
&e5enisi sikap menurut *.9. 'hurstone. Sikap sebagai tindakan ke(endrungan yang
bersi5at positi5 atau negati5 yang berhubungan dengan objek psikologi symbol,kata%
kata,slogan,orang,lembaga,ide dan sebaginya4
2.9.2.2 K%*%$e$ sika*
1.$ogniti5 F berupa pengetahuan,keper(ayaan,5ikiran,yang didasarkan pada
intonasi yang berhubungan dengan objek
".A5ekti5 F menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang
berhubungan dengan objek. 2bjek di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak
menyenangkan
3.Behavior $onati5 F melibatkan salah satu predisposisi untuk bertindak sebagai objek
2.9.2.3 Ka&eg%(i Sika*
;enurut eri Pur/anto Sikap terdiri dari F
1. Sikap positi5 F ke(endrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
menghadapkan,objek tertentu
". Sikap negative F terdapat ke(endrungan untuk menjauhi, menghindari,
memben(i,tidak menyukai objek tertentu
2.9.2.4 Fu$gsi sika*
1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri
". sebagai alat pengatur tingkah laku
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 20
7/26/2019 Becolerrs Fix
21/54
3. Sebagai alat pengatur pengalaman%pengalaman
+. Sebagai pernyataan kepribadian
2.9.3 Pe(i"aku
2.9.3.1 Pe$ge(&ia$ Pe(i"aku
Penegertian perilaku menurut otoatmojo "#1#4 adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh mahluk hidup
2.9.3.2 P(%ses *e!e$&uka$ Pe(i"aku
Proses pemebentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa 5aktor yang berasal
dari dalam diri individu itu sendiri
1. Persepsi FPengalaman yang dihasilkan melalui indra
penglihatan,pendengaran,pen(iuman dan sebagainya
". ;otivasi F ;otivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk
men(apai suatu tujuan tertentu,hasil dari dorongan dan gerakan ini di/ujudkan
dalam bentuk perilaku
3. Emosi FPerilaku juga dapat timbul karena emosi. aspek psikologis
yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan jasmani, sedangakn
keadaan jasmani merupakan hasil keturunan ba/aan4. ;anusia dalam
men(apai kede/asaan seluruh aspek yang berhubungan dengan keturunan dan
emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan. 2leh karena
itu,perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku ba/aan
+. Belajar F Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku
dihasilkan dari praktek%praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson "##84
mengatakan bah/a belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan
dari perilaku terdahulu.
3.1;. Ga!a(a$ Uu UPTD Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
3.1;.1. K%$isi Ge%g(a)is
-P'& Puskesmas 'embilahan $ota adalah Puskesmas yang terletak di
9bukota $abupaten 9ndragiri ilir tepatnya di $e(amatan 'embilahan $ota
alan )unung daek o.#. Puskesmas ini didirikan pada tanggal 1" ovember
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 21
7/26/2019 Becolerrs Fix
22/54
16!, memiliki luas tanah 1#!" m" dan luas /ilayah kerja 13,36 $m".
0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota, meliputi seluruh /ilayah
$e(amatan 'embilahan $ota yang berbatasan dengan F
Sebelah utara berbatasan dengan $e(amatanBatang 'uaka
Sebelah selatan berbatasan dengan $e(amatan Enok
Sebelah barat berbatasan dengan $e(amatan 'embilahan ulu
Sebelah timur berbatasan dengan $e(amatan Batang 'uaka
$e(amatan 'embilahan terletak 1%+ meter diatas permukaan laut dan
terdiri dari 3 $elurahan yaitu F
1. $elurahan 'embilahan $ota
". $elurahan Seberang 'embilahan
3. $elurahan Pekan Arba
$eadaan tanah di /ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota
sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta ra/a%ra/a.
&aerah ini dapat digolongkan kepada daerah beriklim tropis basah dengan
udara yang agak lembab, dengan (urah hujan tertinggi pada bulan april dan
terendah pada bulan agustus. -ntuk men(apai daerah pedesaan, sebagian
harus menyebrangi sungai dengan mempergunakan alat transportasi air.
Ta!"e 1. Ja(ak a$&a(a Ke"u(a#a$ ke I!uk%&a Ke0aa&a$
o $elurahan arak $m"4
1 'embilahan $ota 1,##
" Pekan Arba 3,##
3 Seberang 'embilahan !,##
Sumber : Kantor Camat Tembilahan
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 22
7/26/2019 Becolerrs Fix
23/54
Ta!"e 2. Luas
7/26/2019 Becolerrs Fix
24/54
Sumber : Kantor Camat Tembilahan
3.1;.3 8isi a$ Misi UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
8isi
0ujudkan Puskesmas 'embilahan $ota sebagai Puskesmas B-*& Badan
*ayanan -mum &aerah4 'ahun "#1
Misi
1. ;enyelenggarakan pelayanan yang prima dan berkesinambungan bagi
masyarakat 'embilahan dan sekitarnya.". ;eningkatkan S&; -P'& Puskesmas 'embilahan $ota menjadi insane
yang disiplin dan pro5essional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
3. ;enggerakkan segenap potensi masyarakat dalam pembangunan dibidang
kesehatan di $e(amatan 'embilahan dan sekitarnya.
+. ;enyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berbasis $omputer
3.1;.4 M%&&% UPTD Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
Adapun ;otto -P'& Puskesmas 'embilahan $ota adalah Kerja adalah
ibadah, kedisiplinan dan profesionalisme dijunjun tini!"
3.1;.- Sa(a$a Kese#a&a$
Sarana kesehatan yang ada di $e(amatan 'embilahan adalah 1 buah
7/26/2019 Becolerrs Fix
25/54
'erapan, 18 orang &3 $epera/atan, + orang &3 $ebidanan, 1 orang &3
=armasi, 1 orang &3 =isioterapi, 1 orang &3 $esling, 13 orang &1 $ebidanan,
11 orang SP$, " orang Pera/at )igi, " orang Penilik ygiene, " orang Analis,
1 orang Pera/at )igi, 1 orang Penjenang $esehatan, dan 6 orang 'enaga
Administrasi.
3.1;. Si&uasi =!a& a$ Ba#a$ Ha!is Pakai
2bat%obatan di -P'& Puskesmas 'embilaahn $ota dikelola oleh
seorang Asisten Apoteker dan dibantu 3 orang sta5. Pengadaan obat%obatan
esensial masih disubsidi dari gudang 5armasi $abupaten disamping itu juga
dari B$7$B $abupaten terutama untuk obat%obatan $B, P' Askes dan jugapengadaan sendiri oleh Puskesmas dengan memakai dana Askeskin dan dana
9ntern Puskesmas 'embilahan $ota.$adang kalanya -P'& Puskesmas
'embilahan $ota juga menerima bantuan obat%obatan dari pihak lain, namun
si5atnya tempori.
Sedangkan bahan habis pakai untuk operasional Puskesmas seperti
A'$ siambil dari dana kegiatan Puskesmas pengobatan gratis dan
Askeskin4,yang telah ditetapkan oleh &inas $esehatan $abupaten 9ndragiri
9lir disamping juga dana intern Puskesmas.
3.1;.5 Si&uasi A"a& Kese#a&a$
Alat%alat kesehatan di -P'& Puskesmas 'embilahan $ota keadaannya
sangat ber5ariasi. Se(ara umum masih ber5ungsi dengan baik dengan artian
tidak mengganggu pelayanan Puskesmas, kemudian untuk alat%alat labor
dilakukan pengadaan alat%alat kimia darah untuk meningkatkan mutu
pelayanan labotarorium. Sebagian besar alat%alat kesehatan ini belum
dikalibrasi karena sulitnya tempat untuk kalibrasi alat tersebut.
&isamping itu untuk alat%alat non medis perlu ditambah seperti
mobiler, 3 unit (omputer, 1 unit *aptop dan 1 unit 9n5o(us untuk mendukung
program simpus di Puskesmas 'embilahan $ota.
3.1;.9 T(a$s*%(&asi a$ K%u$ikasi
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 25
7/26/2019 Becolerrs Fix
26/54
-mumnya alat transportasi yang digunakan masyarakat 'embilahan
adalah kendaraan roda dua dan roda empat serta be(ak sebagai sarana
transportasi tradisional yang sejak dulu dipergunakan. -ntuk menjangkau
daerah terpen(il yang merupakan daerah perairan masyarakat 'embilahan
biasanya mempergunakan sarana transportasi air seperti speed boat dan
pompong.
3.1;.1; AKUPAN PR=GRAM KESEHATAN
3.1;.1;.1 P(%g(a Kese#a&a$ Dasa( 6Basi0 Si>7
U*a'a Kese#a&a$ P(%%si
Adapun upaya Promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh
Puskesmas 'embilahan $ota adalah sebagai berikut F penyuluhan kepada
kelompok%kelompok masyarakat, bimbingan teknis kepada kader posyandu,
kegiatan posyandu lengkap dengan ! programnya, pelatihan kader posyandu
dan rapat koordinasi dengan lintas se(tor.
asil yang di(apai adalah F
Penyuluhan melalui kelompok masyarakat adalah #I, jumlah posyandu
lengkap dengan ! program adalah sebanyak ++I dari ++ posyandu yang ada,
kader yang dilatih sebanyak 3#, kader yang akti5 sebanyak I.
U*a'a Kese#a&a$ Li$gku$ga$
-ntuk kesehatan lingkungan, di 0ilayah kerja -P'& Puskesmas
'embilahan $ota memiliki sejumlah sarana sanitasi antara lain sebagai berikut
F sumur gali 8 buah, sumur pompa tangan +1 buah, tempat penampungan
air hujan 3"# buah, P&A; 33+1 buah, jaga sehat "1, jamban (emplung
!886 buah, SPA* 1#1, 'P"; 'empat Pengolahan ;akanan dan ;inuman4
!8 buah dan ''- 'empat%'empat -mum4 ""+ buah. &isamping itu program
kesehatan lingkungan telah melakukan kegiatan%kegiatan selama "##8 yaitu
pengambilan sample air dengan metode "S, penyuluhan tentang kebersihan
''-. &an dapat diketahui penduduk yang menggunakan air bersih sebanyak
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 26
7/26/2019 Becolerrs Fix
27/54
1"!88 $$ "I4, penduduk yang menggunakan jaga sehat sebanyak 63
penduduk I4, SPA* 1#1 "!I4, 'P"; yang diperiksa dan memenuhi
syarat berjumlah I, ''- 8I.
U*a'a Kese#a&a$ I!u a$ A$ak se(&a Ke"ua(ga Be(e$0a$a
$egiatan yang dilaksanakan Program $esehatan 9bu dan Anak serta
$eluarga Beren(ana selama tahun "##8 ini meliputi pemeriksaan ibu hamil
baik di dalam gedung maupun di luar gedung beserta pemeriksaan
laboratorium ibu hamil, pelayanan $B kesehatan manunggal '9 yang
bekerjasama dengan tim kesehatan dari $odim, penyuluhan kesehatan
re5roduksi remaja di sekolah%sekolah S*'P, S*'A dan sederajat sebanyak 8
sekolah, terdiri S*'P + Sekolah, S*'A + sekolah, pemeriksaan &&'$&eteksi &ini 'umbuh $embang Balita4 dilakukan di puskesmas dan
posyandu di 0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota yang terdiri
dari " kegiatan yaitu kunjungan bayi kontak pertama &&'$ sebanyak 1##
orang dan kunjungan anak balita dan anak prasekolah kontak pertama &&'$
sebanyak 188 orang.
Adapun (akupan program kesehatan ibu dan anak serta $B meliputi
sebagai berikut F (akupan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya untuk yang pertama kali $14 adalah 1" orang 11!I4,
(akupan kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak +
kali $+4 adalah 18#" orang 1#+I4, (akupan bumil yang mendapatkan =e 3
# tablet4 sebanyak 1+! orang 8+I4, ibu hamil yang diperiksa gigi dan
mulut sebanyak +6 orang "I4. Persalinan dengan tenaga kesehatan
berjumlah 183 orang 1#"I4, sedangkan jumlah pasangan usia subur di
0ilayah kerja -P'& Puskesmas 'embilahan $ota berjumlah 1#.#6" orang,
jumlah $B baru "8+3 orang, jumlah $B akti5 +"! orang dengan total jumlah
peserta $B se(ara keseluruhan berjumlah 1"."8 orang.
Ta!"e 4. Ju"a# Ku$+u$ga$ Pasie$ i Puskesas Te!i"a$ K%&a Ta#u$
2;;5
o B-*A '2'A* -;-; AS$ES AS$ES$9
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 27
7/26/2019 Becolerrs Fix
28/54
1 anuari +#"! 3#83 +" +8#
". =ebuari +3#+ 331 + +++
3 ;aret 3!8 "6 !++ +38
+ April +8+8 38 +
! ;ei +!#! 3+31 1" +"
uni +8+ 3683 3# +81
6 uli +3 38 !6 38
8 Agustus +!+8 3" !13 363
September 3#" "8 +13 "#
1# 2ktober +"8 33! ++ +
11 ovember +111 313 +" +8
1" &esember "68" "#6+ 3# 318
umlah !#8" 3+ "#1 !13"
Ta!"e -. Ju"a# Ku$+u$ga$ Pasie$ i Puskesas Te!i"a$ K%&a Ta#u$
2;;9
o B-*A '2'A* -;-; AS$ES AS$ES$9
1 anuari "6"8 16! 36 3""
". =ebuari "!6+ 18 +1 ""
3 ;aret "+!6 18#6 36 "83
+ April "3#3 1" 386 ""+
! ;ei 18!3 688 6#1 3+
uni "+61 161# 3 3!
6 uli "+ 16"" +#3 3++
8 Agustus "8"1 "#"" +3+ 3!
September 1833 1"6# "8 "63
1# 2ktober " 1883 36" +1+
11 ovember "1! 1+6# 3" 3
1" &esember ""3 1# 33 3!1
umlah "83 1811 +8"+
Ta!e" . Ju"a# Pe$uuk Pe( ke"u(a#a$ Me$u(u& Je$is Ke"ai$
?i"a'a# ke(+a UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
2 $elurahan *aki%*aki Perempuan umlah
1 'embilahan $ota 13833 13#+ "6636
" Pekan Arba !"3 !1"! 1#388
3 Seberang 'embilahan 111 1"6 3838
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 28
7/26/2019 Becolerrs Fix
29/54
+ Seberang 'embilahan Barat 1"8+ 1"6 "!!1
! Seberang 'embilahan Selatan 1#8! 1#61 "1!
umlah "336 "3"+ +6#
Ta!e" . Se*u"u# Pe$'aki& Te(!esa( UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
Ta#u$ 2;14
2 A;A PE@A$9' Puskesmas 'embilahan $ota
umlah *aki%
laki
Perempuan I
1. 9n5eksi saluran perna5asan
atas
+.+61 ".33+ ".136 3#,3
". Penyakit gigi dan mulut 1.#1 8+6 1.#!+ 1",1
3. ipertensi 1.86# 1.#3+ 83 1",6#
+. )astroenteritis 1.68 8!# +8 1","1
!. 9n5eksi kulit 1.3+8 1! 633 ,1!
. Penyakit ;us(uloskeletal 1.1# !!# 1# 6.86
6. &iabetes ;ellitus 638 3+ 3" !,#1
8. ;igren ! "+ 361 +,!1
. Penyakit ;ata +3 "! 3+8 +,3
1#. iperkolesterol 1"8 !3 6! #,8
umlah 1+.6"" 6."18 6.!#+ 1##
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 29
7/26/2019 Becolerrs Fix
30/54
BAB III
MET=DE MINI PR=JET
3.1 KERANGKA K=NSEP DAN HIP=TESIS
3.1 Ke(a$gka K%$se*
?ariabel bebas ?ariabel terikat
3.1.2 Hi*%&esis 6H17
1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan Penyakit Polio di /ilayah
Posyandu Semangka
". Ada hubungan antara sikap ;asyarakat dengan Penyakit Polio di /ilayah
Posyandu Semangka
3. Ada hubungan antara perilaku ;asyarakat dengan Penyakit Polio di
/ilayah Posyandu Semangka
3.2 . 8ARIABEL PENELITIAN
?ariabel penelitian ini terdiri dari dua bagian yaituF1. ?ariabel bebas independent variable4, meliputiF
Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di /ilayah kerja Posyandu
Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.
". ?ariable terikat dependent variable4, meliputi F
Penyakit Polio, dimana data kejadian Penyakit Polio di peroleh dari hasil
perhitungan kuisioner tentang kejadian Penyakit Polio di /ilayah kerja
Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 30
Penyakit Polio
Pengetahuan
Sikap
Perilaku
7/26/2019 Becolerrs Fix
31/54
3.3 RANANGAN PENELITIAN
;etode penelitian yang dilakukan berupa observasional dengan desain cross
sectional studyyaitu ran(angan study epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara subje(t penelitian dan paparan 5a(tor penelitian4 dengan (ara mengamati
subje(t penelitian dan status paparan pada individu dari populasi tunggal pada
suatu periode.
Status paparan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap dan
perilaku korespondensi serta Penyakit Polio. &an populasi tunggal diperoleh dari
Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.
3.4 ?AKTU DAN L=KASI KEGIATAN
$egiatan ini dilaksanakan pada tanggal "# anuari "#1 di Posyandu Semangka
-P' Puskesmas 'embilahan $ota.
3.- P=PULASI DAN SAMPLE
3.-.1. P%*u"asi
Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti.
Populasi penelitian yaitu ;asyarakat di /ilayah Posyandu Semangka -P'
Puskesmas 'embilahan $ota.
3.- Sa*e"
Sampel adalah sebagian dari populasi, penelitian ini mengadopsi
teknik pengambilan sampling dengan menggunakan purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampling dengan (ara menentukan orang yang akan diteliti
dengan kriteria inklusi sampel yang akan diambil adalahF
Berumur L 16 tahun atau sudah menikah
'idak mengalami gangguan mental dan 5isik
Bersedia menjadi responden
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah menggunakan rumus Slovin, sebagai berikutF
&imana F
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 31
7/26/2019 Becolerrs Fix
32/54
nF jumlah sampel
F jumlah populasi
eF batas toleransi kesalahan error tolerance4
3. INSTRUMEN MINI PR=JET
9nstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah F
$uesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan
penduduk di Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.
&ata pribadi
$ejadian Penyakit Polio pada Posyandu Polio
1" pertanyaan mengenai pengetahuan masyarakat terhadap Polio pada
Balita.
8 pernyataan mengenai sikap masyarakat terhadap Polio pada Balita.
! pernyataan mengenai perilaku masyarakat terhadap Polio pada Balita.
3. TEKNIK PENILAIAN
Pengukuran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan perilaku serta penyakit
polio /ilayah Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota.
Berdasarkan ja/aban pertanyaan yang di berikan pada responden menggunakan
skala pengukuran adi Pratomo dan Sudarti 184 dengan de5inisi sebagai
berikut F
a. Baik, apabila responden dapat menja/ab dengan benar L 8# I dari
keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
b. Sedang, apabila responden dapat menja/ab dengan benar antara L 1%6I
dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
(. $urang, apabila responden dapat menja/ab benar > # I dari nilai
keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
Ku$0i Ja
7/26/2019 Becolerrs Fix
33/54
a. Pengetahuan tentang Penyakit Polio
Apabila responden menja/ab ja/aban bernar diberi nilai 1, apabila
responden menja/ab ja/aban salah diberi nilai #
b. Sikap tentang Penyakit Polio
Apabila responden menja/ab Setuju diberi nilai 1, apabila responden
menja/ab 'idak setuju diberi nilai #.
a. Perilaku tentang Penyakit Polio
Apabila responden menja/ab @a diberi nilai 1, apabila responden
menja/ab 'idak diberi nilai #.
'otal skor pengetahuan, sikap dan perilaku tentang Penyakit Polio adalah "!.
3.5 BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat serta penyakit polio di Posyandu
Semangka 'embilahan $ota $e(amatan 'embilahan, $abupaten 9ndragiri ilir,adalah
sebagai berikutF
a. Pengisian $uisioner
b. Penyuluhan tentang Polio pada Balita
(. ;enyusun laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh.
d. &iskusi dengan pembimbing.
e. ;enyerahkan laporan penelitian.
BAB I8
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasi" A$a"isa Da&a4.1.1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Ti$gka& Pe$iika$
Ta!e" 4.1.1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Ti$gka& Pe$iika$ i P%s'a$u Sea$gka
UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
N= Ti$gka& Pe$iika$ F Ju"a# Ji
7/26/2019 Becolerrs Fix
34/54
" S;P 38 "#,!+
3 S;A +8 "!,+
+ &3 " 1+,#!
! SA
7/26/2019 Becolerrs Fix
35/54
4.1.2 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu(
Ta!e" 4.1.2
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu( i P%s'a$u Sea$gka UPT
Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
N= Uu( 6&a#u$7 F Ju"a# Ji
7/26/2019 Becolerrs Fix
36/54
Diag(a 4.1 2
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Uu( i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$
K%&a
$eterangan F
Berdasarkan tabel dan diagram +.".1 terlihat bah/a dari 18! responden terdapat 6
responden 3,"1I4 berusia "%3! tahun, +3 responden "3,3+I4 berusia 3%!# tahun,
38 responden "#,!+I4 berusia L!# tahun dan 36 responden "#,##I4 berusia 16%"!
tahun.
$esimpulan F
Berdasarkan $eterangan di atas didapatkan bah/a umur responden terbanyak berada
pada rentang usia "%3! tahun.
4.3.1.Da&aSuspectPe$'aki& P%"i% i ?i"a'a# Ke(+a UPT Puskesas Te!i"a#a$
K%&a
N= Ta#u$ A$gka
Ke+aia$
Ju"a# Ji
7/26/2019 Becolerrs Fix
37/54
P%"i%
1 "#11 " orang 1,
" "#1" 1 orang 8,33
3 "#13 " orang 1,
+ "#1+ " orang 1,
! "#1! ! orang +1,Ju"a# Ke+aia$ Sus*e0& 12 %(a$g
Diag(a 4.3.1
A$gka ke+aia$SuspectP%"i% i ?i"a'a# UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
$eterangan F
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 37
7/26/2019 Becolerrs Fix
38/54
Berdasarkan 'abel dan diagram +.3.1 terlihat bah/a angka kejadian polio pada tahun
"#1! sebanyak ! orang +"I4, pada tahun "#1+ sebanyak " orang 1I4, pada tahun
"#13 sebanyak " orang 1I4, pada tahun "#1" sebanyak 1 orang 8I4 dan pada
tahun "#11 sebanyak " orang 1I4.
$esimpulan F
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan angka kejadian suspe(t polio
terbanyak yakni pada tahun "#1! sebanyak ! orang
4.1.4 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ I!u Te$&a$g Pe$'aki&
P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$
K%&a
Ta!e" 4.4.1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ Mas'a(aka& &e$&a$g Pe$'aki&
P%"i% i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji #I !# "6,#"
Ju"a# 18! 1##
Diag(a 4.4.1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe$ge&a#ua$ Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i% i
P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 38
7/26/2019 Becolerrs Fix
39/54
$eterangan F
Berdasarkan table dan diagram +.+.1 terlihat bah/a dari 18! responden, yang
memiliki pengetahuan baik tentang Polio sebanyak 63 orang 3,+!I4, yang
memiliki pengetahuan sedang tentang Polio sebanyak " orang 3+,!I4 dan yang
memiliki pengetahuan kurang tentang Polio sebanyak !# orang "6,#"I4.
$esimpulan F
Berdasarkan $eterangan di atas, dapat disimpulkan bah/a sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit polio.
4.-.1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki&
P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Te!i"a#a$ K%&a
Ta!e" 4.-.1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& &e$&a$g Pe$'aki& P%"i% i
P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji# I !# "#,6"
Ju"a# 18! 1##
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 39
7/26/2019 Becolerrs Fix
40/54
Diag(a 4.- 1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Sika* Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i% i P%s'a$u
Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
$eterangan F
Berdasarkan table dan diagram +.!.1 terlihat bah/a dari 18! responden yang memiliki
Sikap Baik tentang Penyakit Polio sebanyak 81 orang +3,68I4, yang memiliki
Sikap Sedang tentang Penyakit Polio sebanyak !+ orang ",18I4 dan memiliki
Sikap $urang tentang Penyakit Polio sebanyak !# orang "#,6"I4.
$esimpulan F
&ari keterangan di atas dapat disimpulkan bah/a sebagian besar responden memiliki
sikap yang baik tentang penyakit polio
4..1 Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe(i"aku Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki&
P%"i% Paa Ba'i a$ Ba"i&a i P%s'a$u Sea$gka UPT Te!i"a#a$ K%&a
Ta!e" 4..1
Dis&(i!usi Res*%$e$ Be(asa(ka$ Pe(i"aku Mas'a(aka& Te$&a$g Pe$'aki& P%"i%
i P%s'a$u Sea$gka UPT Puskesas Te!i"a#a$ K%&a
N= Ju"a# Ni"ai Be$a( F Ju"a# Ji
7/26/2019 Becolerrs Fix
41/54
3 $urang: > #I +! "+,3"
Ju"a# 18! 1##
Diag(a 4. 1
&istribusi
7/26/2019 Becolerrs Fix
42/54
BAB 8
KESIMPULAN
-.1.1 Kesi*u"a$
Berdasarkan asil Penelitian dan $eterangan pada bab 9?, maka dapat ditarik
beberapa simpulan sebagai berikut F
1. &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara
tingkat pengetahuan masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari
data spss nilai P #,#+" > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan
". &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara
sikap masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari data spss nilai
P #,#"1 > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 42
7/26/2019 Becolerrs Fix
43/54
3. &ari keseluruhan data yang diperoleh disimpulkan bah/a ada hubungan antara
perilaku masyarakat dengan penyakit polio dimana diperoleh dari data spss
nilai P #,#3+ > #,#! yang berarti ada hubungan yang signi5ikan
+. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18! orang yang diambil dari populasi
masyarakat di Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota
!. &ilihat dari usia responden pada umumnya berusia "%3! tahun 3,"1I4.
. &ilihat dari segi pendidikan responden pada umumnya memiliki tingkat
pendidikan terbanyak yakni S;A "!,+I4.
6. &ata Suspect Penyakit Polio yang didapat selama ! tahun yang terbanyak
yakni pada tahun "#1! dimana sekitar ! orang penderita polio +1,I4, tahun
"#11 sebanyak " orang 1,I4, "#1" sebanyak 1 orang 8,33I4, tahun "#13
sebanyak " orang 1,I4 dan tahun "#1+ sebanyak " orang 1,I4
8. &ari data yang diperoleh tidak ditemukan adanya pasien dengan kasus positi5
polio
. Sebagian besar responden memiliki Pengetahuan baik mengenai penyakit
polio yakni 63 orang 3,+!I4 yang artinya sebagian besar responden
mengerti mengenai penyakit polio, penyebab polio, penularan polio,
pen(egahan polio, dan khususnya mengenai vaksinasi polio
1#. Sebagian besar responden memiliki Sikap baik mengenai penyakit polio yakni
81 orang +3,68I4 yang artinya sebagian besar responden setuju untuk
memberikan imunisasi polio kepada anak mereka, menyarankan imunisasi
polio kepada orang tua yang lain, tahu bagaimana prosedur bila menemukan
ke(urigaan terhadap polio dan responden tidak kha/atir terhadap e5ek
samping vaksin yang diberikan
11. Sebagian besar responden memiliki Perilaku baik mengenai penyakit polio
yakni 83 orang ++,8I4 yang artinya sebagian besar anak%anak responden
sudah mendapatkan imunisasi polio, sebagian besar responden sudah
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 43
7/26/2019 Becolerrs Fix
44/54
mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 polio serta dengan
sukarela mengikuti P9
-.1.2 Sa(a$
1. ;eneliti 5aktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit polio di
Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota
". &engan adanya penelitian ini, bagi Puskesmas diharapkan dapat membuat
program yang bersi5at promoti5 dan preventi5 tentang Polio kepada seluruh
masyarakat di Posyandu Semangka -P' Puskesmas 'embilahan $ota
3. ;elakukan pendekatan dan motivasi kepada masyarakat yang belum ikut serta
dalam upaya pen(egahan,sehingga seluruh masyarakat di Posyandu Semangka
-P' Puskesmas 'embilahan $ota dapat ikut serta dalam usaha pen(egahan
angka kesakitan akibat Polio
DAFTAR PUSTAKA
Ari5ah. "##8. 'injaun Plaksanaan Surveilans A=P dan $arakteristik $asus A=P Serta
asil &iagnosis Polio $linis di propinsi a/a Barat "##6. Skripsi4. Program
Sarjana =alkultas $esehatab ;asyarakat -niversitas 9ndonesia, &epok.
Blum, edrik *. "#1". Planning For +ealt% Development and Aplication of Social
,%ange T%eory. +uman science Press.
7hin, ames. "##. ;anual Pemberantasan Penyakit ;enular. 9n5omedika. akarta
7ono and AleMander *.. "##6. Poliomyelitis, *accine Preventable Diseases
Surveilans -anual$ rd &dition$ ,%apter /0. ,D, Publications. Atlanta.
&itjen PP G P*. "##6. Poliomyelitis Akut.
udar/anto, 0idodo. "##. ;ani5estasi $linis dan penyebaran Polio.
Pt. Bio5arma. "##6. ?aksinasi Polio.
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 44
7/26/2019 Becolerrs Fix
45/54
7/26/2019 Becolerrs Fix
46/54
1. ;enurut anda apakah penyakit polio itu C
a. Penyakit tulang
b. Penyakit otot
(. Penyakit sara5
d. Penyakit kutukan
". ;enurut anda, apa penyebab penyakit polio C
a. Bakteri atau kuman
b. Parasit (a(ing, nyamuk, serangga4
(. virus
d. kutukan
3. ;enurut anda penyakit polio menular melalui apa C
a. ludah
b. darah
(. makanan dan minuman
d. kotoran tinja4
e. sentuhan
+. ;enurut anda, siapa saja yang beresiko yang bisa4 terkena polio C
a.Bayi dan balita
b.Anak%anak umur !%11 tahun
(.2rang de/asa
!. ;enurut anda, apakah polio dapat disembuhkan C
a. @a
b. 'idak
(. 'idak tahu
. ;enurut anda, apakah penyakit ini dapat di(egah C
a. @a
b. 'idak
(. 'idak tahu
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 46
7/26/2019 Becolerrs Fix
47/54
6. ;enurut anda bagaimanakah (ara men(egahnya C
a. Berdoa
b. ;enjaga kebersihan
(. ;emasak makanan dan minuman sampai matang
d. 'idak dekat%dekat penderita polio
e. ;elalui imunisasi
8. Apakah anda pernah mendengar mengenai vaksin polio C
a. pernah
b. 'idak
. Apakah kegunaan vaksin polio C
a. ;engobati penyakit polio
b. ;en(egah penyakit polio
(. 'idak tahu
1#. ;enurut anda dimana sajakah kita bisa mendapatkan vaksin polio C
a. Apotik
b. Semua pusat kesehatan
7/26/2019 Becolerrs Fix
48/54
Sika* Res*%$e$
13. Apakah anda setuju dengan diberikannya imunisasi polio C
a. Setuju
b. 'idak setuju
1+. Apakah anda menyarankan imunisasi polio kepada anak%anak yang lain C
a. @a
b. 'idak
1!. 'akutkah anda setelah diberi vaksin polio anak anda menjadi sakit C
a. 'akut
b. 'idak takut
1. Pernahkah anda menemukan anak yang terkena polio : lumpuh layu C
a. Pernah
b. 'idak pernah
16. ika anda menemukan anak yang terkena polio atau lumpuh layu, apa yang akan
anda lakukan C
a. *apor ke petugas kesehatan
b. *apor ke pemimpin agama
(. 'idak berbuat apa%apa
18. ika anda menemukan anak yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio apa
yang akan anda lakukan C
a. *apor kepada petugas kesehatan
b. &iajak ke puskesmas terdekat
(. &ibiarkan saja
1. ;enurut anda, apakah penyuluhan tentang polio yang telah diberikan sudah (ukup
C
a. $urang
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 48
7/26/2019 Becolerrs Fix
49/54
b. 7ukup
"#. ;enurut anda, siapakah yang seharusnya memberi penyuluhan tentang polio C
a. $ader kesehatan
b. Pamong desa
(. Pemimpin agama
d. Petugas kesehatan
Pe(i"aku (es*%$e$
"1.Sudahkah semua anak anda selesai diimunisasi polio C
a. Sudah
b. Belum
"". ika anak anda ada yang NbelumO diimunisasi polio, mengapa C
a. Belum (ukup umur
b. 'idak ada biaya
(. 0aktu akan diimunisasi sedang sakitd. 'akut anak menjadi sakit
"3. Apakah anda mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 C
a. @a
b. 'idak
"+. Bila anda mengetahui tentang P9 Pekan 9munisasi asional4 apakah anak anda
yang berusia > ! tahun diikutsertakan dalam P9 Pekan 9munisasi asional4 C
a. @a
b. 'idak
"!. al apa yang membuat anda mengikuti P9C
a. $einginan sendiri
b. 'erpaksa
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 49
7/26/2019 Becolerrs Fix
50/54
(. &isarankan oleh petugas kesehatan
d. &isarankan oleh pemimpin agama
LAMPIRAN 2
Hubungan Pengetahuan,Sikap dan Perilaku terhadap DataSuspek Polio
Correlations
pengetahuan sikap Perilaku suspekpengetahuan Pearson Correlation 1 ,816(**) ,812(**) ,150(*)
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,02
! 185 185 185 185
Sikap Pearson Correlation ,816(**) 1 ,"#"(**) ,1"0(*)
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,021
! 185 185 185 185
Perilaku Pearson Correlation ,812(**) ,"#"(**) 1 ,156(*)
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,0$
! 185 185 185 185
Suspek Pearson Correlation ,150(*) ,1"0(*) ,156(*) 1
Sig. (2-tailed) ,02 ,021 ,0$! 185 185 185 185
** Correlation is significant at the 0.01 level (!tailed".* Correlation is significant at the 0.0# level (!tailed".
Berdasarkan nilai signi5ikan F
&ari output di atas diketahui antara pengetahuan 14 dengan sikap M"4 nilai signi5ikan #,###
> #,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara pengetahuan M14 dengan perilaku
M34 nilai signi5ikan #,### > #.#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara
pengetahuan M14 dengan suspek @4 nilai signi5ikan #,#+" >#,#! berarti terdapat hubungan
yang signi5ikan.
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 50
7/26/2019 Becolerrs Fix
51/54
&ari output di atas diketahui antara sikap M"4 dengan pengetahuan M14 nilai signi5ikan
#,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara sikap M"4 dengan perilaku M34
nilai signi5ikan #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara sikap M"4
dengan suspek @4 nilai signi5ikan #,#"1>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan
&ari output di atas diketahui antara perilaku M34 dengan pengetahuan M14 nilai signi5ikan
#,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara perilaku M34 dengan sikap M"4
nilai signi5ikan #,###>#,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan. Antara perilaku dengan
suspek @4 nilai signi5ikan #,#3+ > #,#! berarti terdapat hubungan yang signi5ikan
$eliabilit%
Scale& ' )'$'+S
Case Processing Su--ar%
! %
Cases &alid 185 100,0
'luded(a)
0 ,0
otal 185 100,0
a +istise deletion ased on all ariales in the proedure.
$eliabilit% Statistics
Cronah/s
lpha ! o te3s,#26 $
&ari hasil uji reliabilitas F
nilai (ronba(hQs alpha yang diperoleh sebesar #,", artinya kuesioner ini sudah reliabel
karena lebih besar dari nilai #,3#
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 51
7/26/2019 Becolerrs Fix
52/54
LAMPIRAN 3
)ambar 1. Penyerahan bingkisan kepada kader posyandu semangka
;ini Proje(t Puskesmas 'embilahan $ota "#1!% "#1 52
7/26/2019 Becolerrs Fix
53/54
)ambar ". Penyuluhan tentang Polio
)ambar 3. =oto bersama $etua
7/26/2019 Becolerrs Fix
54/54
)ambar +. Pengisian kuesioner dengan metode door to door