Bahan Refreshing Kelompok

7
Prinsip Luka dari trauma atau pembedahan yang teliti akan mendapatkan hasil yang baik dan p luka adalah prinsip dasar pada umumnya. Batas luka bersih itu diperoleh dengan memb jaringan yang mati. Tujuan ini dapat dicapai dengan penanganan lembut jaringan dan denga menggunakan alattajam untuk eksisi atau debridement. Infeksi diminimalisir dengan menggunakan tehnik steril dan waktu yang tepat dalam penutupan luka. Perd dihindari agar tidak terjadi penyembuhan luka yang buruk. Untuk penyembuhan luka ya harus tidak terlalu tegang dan pendekatan jaringan harus berlapis dan jahitan yang penutupan kulit. Preoperative Luka terbuka harus dinilai tingkat kontaminasi, tingkat keparahan luka di jaringan keterlibatan kerusakan struktur anatomi yg lebih dalam. Luka yang terkontaminasi harus didebridemen secara menyeluruh. ontaminasi yang minor diperlakukan dengan irigasi menggunakan normosalin dengan ca disemprotkan dengan siring jarum nomer !". ontaminasi yang sedang sampai berat har didebridemen secara lebih spesifik. #danya luka pada jaringan sekitar harus dinilai berdasarkan mekanisme terjadinya lu luka akibat trauma energy yang kuat mungkin dapat menyebabkan kerusakan jaringan ya lebar dan membutuhkan debridemen serial$berulang. Trauma yang disebabkan en ringan biasanya dapat menutup dengan sendirinya. Luka juga dapat terbentuk akibat tindakan operatif seperti eksisi dari tuomor kulit scar$jarinagn parut. &leh karena itu, sangat penting untuk merencanakan tehnik eksi detail. etegangan kulit ditentukan berdasarkan lebar luka dan derajat kelembaban d disekitar luka. #rea luka yang membutuhkan eksisi yang lebar mungkin membutuhkan skin graft$penutupan local. Persiapan pada kulit yang perlu dilakukan diantaranya' melakukan pencucian kulit de yang diikuti penggunaan cairan antiseptic seperti po%idon iodine. Lalu dip disekitar lokasi operasi. (uk steril harus cukup lebar untuk menghindari Pemberian antibiotic intra%ena sebelum operasi dapat dipertimbangkan untuk diberika #. Teknik )enjahit !. Teknik Interrupted sutures

description

bedah minor

Transcript of Bahan Refreshing Kelompok

PrinsipLuka dari trauma atau pembedahan yang teliti akan mendapatkan hasil yang baik dan penutupan luka adalah prinsip dasar pada umumnya. Batas luka bersih itu diperoleh dengan membersihkan jaringan yang mati. Tujuan ini dapat dicapai dengan penanganan lembut jaringan dan dengan menggunakan alat tajam untuk eksisi atau debridement. Infeksi diminimalisir dengan menggunakan tehnik steril dan waktu yang tepat dalam penutupan luka. Perdarahan harus dihindari agar tidak terjadi penyembuhan luka yang buruk. Untuk penyembuhan luka yang baik harus tidak terlalu tegang dan pendekatan jaringan harus berlapis dan jahitan yang baik untuk penutupan kulit.

PreoperativeLuka terbuka harus dinilai tingkat kontaminasi, tingkat keparahan luka di jaringan sekitar dan keterlibatan kerusakan struktur anatomi yg lebih dalam. Luka yang terkontaminasi harus didebridemen secara menyeluruh.Kontaminasi yang minor diperlakukan dengan irigasi menggunakan normosalin dengan cara disemprotkan dengan siring jarum nomer 14. Kontaminasi yang sedang sampai berat harus didebridemen secara lebih spesifik.Adanya luka pada jaringan sekitar harus dinilai berdasarkan mekanisme terjadinya luka tersebut, luka akibat trauma energy yang kuat mungkin dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih lebar dan membutuhkan debridemen serial/berulang. Trauma yang disebabkan energy yang ringan biasanya dapat menutup dengan sendirinya. Luka juga dapat terbentuk akibat tindakan operatif seperti eksisi dari tuomor kulit atau revisi scar/jarinagn parut. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan tehnik eksisi secara detail. Ketegangan kulit ditentukan berdasarkan lebar luka dan derajat kelembaban dari kulit disekitar luka. Area luka yang membutuhkan eksisi yang lebar mungkin membutuhkan skin graft/penutupan local. Persiapan pada kulit yang perlu dilakukan diantaranya: melakukan pencucian kulit dengan baik yang diikuti penggunaan cairan antiseptic seperti povidon iodine. Lalu dipasang duk steril disekitar lokasi operasi. Duk steril harus cukup lebar untuk menghindari terjadinya infeksi. Pemberian antibiotic intravena sebelum operasi dapat dipertimbangkan untuk diberikan.

A. Teknik Menjahit1. Teknik Interrupted suturesTeknik Interrupted Suture atau jahit terputus adalah teknik penjahitan yang paling tepat untuk operasi kecil, sering digunakan karena mudah dan sederhana. Pada teknik ini cocok untuk daerah yang banak bergerak/ektremitas kaena tiap jahita saling menunjang satu sama lain dan tiap jahitan disimpul sendiri. Secara kosmetik benang kasar, tegang atau besar pada saat menyimpulnya akan menimbulkan bekas yang kurang bagus. Pada teknik ini menggunakan benang non absorbable. 2. Teknik Simple Running Suture atau jelujurPada teknik ini simpul hanya pada ujung-ujung jahitan, jadi hanya terdapat dua simpul. Proses menjahit cepat. Bila salah satu simpul terbuka maka jahitan akan terbuka seluruhnya. Jahitan ini jarang dipakai untuk menjahit kulit. Secara kosmetik bekas luka jahitan seperti pada jahitan terputus. Teknik jelujur digunkan untuk ketegangan luka yang minimal. 3. Teknik SubkutikulerPada teknik ini memberikan hasil kosmetik yang paling bagus. Tidak dapat dipakai untuk darah bergerak paling baik untuk wajah. Terdapat berbagai modifikasi jahitan intradermal ini. Diperlukan banyak latihan untuk memahirkan cara penjahitan.Dibutuhkan waktu yang singkat untuk melakukan ini tetapi sulit untuk menyesuaikan ketegangan kulit. Hal ini dilakukan dengan melewatkan benang melalui demis horizontal sepanjang luka, lalu ujung benang keluar melalui kulit. Penggunaan benang sutra dihindari karena akan sulit menghapus/melepas jahitan.

4. Teknik Menjahit Matrass HorizontalTeknik menjahir horizontal berguna untuk tegangan tinggi karena memberikan kekuatan dan eversi luka 5. Teknik Menjahit Matrass VertikalTeknik ini digunakan jika eversi tepi luka tidak bisa dicapai hanya denngan menggunakan jahitan terputus. Indikasi utama penggunaan jahitan vertikal untuk mengangkat permukaan pinggir luka yaitu bila tepi luka tidak sama tinggi, sering digunakan pada bagian tubuh yang memiliki kecendrungan untuk inversi B. Teknik Pembedahan1. Pemilihan sayatan.Sayatan bedah dibuat sedapat mungkin sesuai dengan arah lipatan kulit agar luka sembuh dengan lebih baik tanpa meninggalkan bekas yang mencolok atau menimbulkan koloid. Orientasi pada lipatan kulit. Sayatan bedah harus mempertimbangkan letak saraf. Jika serabut saraf sensorik terpoyong maka dapat terjadi anastesi atau parastesi di daerah distal. Sayatan bedah harus mempertimbangkan segi kosmetik

2. Perlakuan terhadap jaringan Pembedahan harus selalu mengusahakan agar jaringan tubuh tidak mengalami cedera yang terlalu hebat. Untuk menjamin agar terjadi penyembuhan luka yang baik dan tidak terjadi infeksi, sedapat mungkin harus digunakan teknik tanpa singgung dan disseksi (memotong) secara halus.

Jenis Benang yang Dapat Diserap1. Catgut, terbuat dari usus halus kucing atau domba. Catgut merupakan benda asing bagi jaringan tubuh yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Plain catgut memiliki waktu absorbsi sekitar 10 hari. Chromic catgut yang mengandung garam kromium memiliki waktu absorbsi yang lebih lama sampai 20 hari. Chromic catgut biasanya menyebabkan reaksi inflamasi yang lebih besar dibandingkan plain catgut. Tidak terbukti bahwa catgut dapat menyebabkan reaksi alergi. Catgut digunakan untuk mengikat pembuluh darah lapisan subkutaneus dan untuk menutup kulit di skortum dan perineum.2. Benang sintetisa. Multifilamen Asam poliglikolat atau Dexon adalah benang sintetis yang mempunyai kekuatan regangan sangat besar. Diserap habis setelah 60 90 hari. Efek reaksi jaringan yang dihasilkan lebih kecil daripada catgut. Digunakan untuk menjahit fasia otot, kapsul organ, tendon dan penutupan kulit secara subkutikulet Dexon tidak mengandung protein kolagen, antigen, dan zat pirogen sehingga menimbulkan reaksi jaringan yang minimal. Karena bentuknya yang berpilin jangan digunakan untuk menjahit di permukaan kulit karena dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mudah timbul infeksi. Asam poliglaktik atau vicryl adalah benang sintetis berpilin yang sifatnya mirip dengan dexon. Benang ini memiliki kekuatan regangan sedikit di bawah dexon dan dapat diserap habis setelah 60 hari pascaoperasi. Hanya digunakan untuk menjahit daerah-daerah yang tertutup dan merupakan kontraindikasi untuk jahitan permukaan kulit. Vicryl biasanya berwarna ungu. Untuk menghasilkan kekuatan yang memuaskan Vicryl dan dexon disimpul minimal tiga kali. Vicryl dan dexon terutama digunakan untuk meligasi pembuluh darah, menautkan fasia, dan menjahit kulit secara subkutikular.2) MonofilamenPolidioksanone (PDS). Kekuatan regangannya bertahan selama 4 sampai 6 minggu dan diserap seluruhnya setelah 6 bulan. Karena monofilamen, benang ini sangat baik untuk menjahit daerah yang terinfeksi atau terkontaminasi.Jenis Benang yang Tidak Dapat Diserap1. Sutera atau silk adalah serat protein yang dihasilkan larva ulat sutera yang dipilin menjadi benang. Mempunyai kekuatan regangan yang besar, mudah dipegang dan mudah dibuat simpul. Kelemahannya, kekuatan regangan dapat menyusut pada jaringan yang berbeda-beda, umumnya timbul setelah 2 bulan pascapoperasi.2. Poliester (dacron) merupakan serat poliester, berupa benang pilinan yang mempunyai kekutan regangan yang sangat besar. Sangat dianjurkan untuk penutupan fasia. Kerugiannya adalah tidak digunakan pada jaringan yang terinfeksi atau terkontaminasi karena bentuknya yang berpilin. Untuk kekuatan yang maksimal poliester disimpul minimal sebanyak lima kali.3. Polipropilene (prolene) adalah material monofilamen yang sangat halus sehingga tidak banyak menimbulkan kerusakan dan reaksi jaringan. Biasanya berwarna biru. Pada beberapa merek prolene langsung bersambung dengan jarum berukuran diameter sama sehingga tidak menimbulkan trauma yang berlebihan. Merupakan pilihan utama untuk menjahit daerah yang terinfeksi atau terkontaminasi. Ukuran yang sangat kecil sering digunakan untuk bedah mikro. Kelemahannya benang ini sulit disimpul dan sering terlepas sendiri.4. Kawat baja dibuat dari baja yang mengandung karbon rendah merupakan bahan inert (tidak bereaksi dengan jaringan). Menghasilkan kekuatan regangan yang terbesar dan reaksi jaringan yang minimal. Kesulitannya adalah dalam hal menjahit dan harus hati-hati untuk mencegah supaya jaringan tidak terpotong atau terlipat (kinking). Digunakan untuk menyambung ligamen, tendon dan tulang.Ukuran BenangBenang ukuran terbesar yang tersedia adalah nomor 5 yang kira-kira berukuran seperti kawat biasa. Ukuran akan mengecil sampai ke nomor 1, yamg masih dianggap benang yang kasar. Ukuran yang lebih kecil lagi dimulai dari 1.0, kemudian 2.0 , 3.0 dan seterusnya sampai yang terkecil 10.0. Untuk kegunaan biasa ukuran 5.0 sampai 1.0 adalah ukuran baku. Ukuran 6.0 sampai 7.0 digunakan untuk anastomosis pembuluh darah halus, ukuran 8.0 sampai 10.0 untuk operasi mata dan bedah mikro, ukuran 0 1 cocok untuk menjahit fasia sedangkan ukuran 4.0 untuk menjahit tendon.