Refreshing appendiksitis

20
APPENDISITIS Disusun oleh : Nadia Resha Rahestha (2009730100) Rahmi Nurfitriani Misilu (2010730154) Wahyu Caesar Ramdhani (2010730111) Yasdika Imam Taufik (2010730113) Yuli Tri Retno (2010730118) Pembimbing : Dr. Suhartono. Sp.B

description

Refreshing appendiksitis

Transcript of Refreshing appendiksitis

Page 1: Refreshing appendiksitis

APPENDISITIS

 

Disusun oleh :

Nadia Resha Rahestha (2009730100)

Rahmi Nurfitriani Misilu (2010730154)

Wahyu Caesar Ramdhani (2010730111)

Yasdika Imam Taufik (2010730113)

Yuli Tri Retno (2010730118)

 

 Pembimbing :

Dr. Suhartono. Sp.B

 

Page 2: Refreshing appendiksitis

Anatomi organ berbentuk tabung. sekitar 10 cm, diameter

terluar bervariasi antara 3 sampai 8 mm dan diameter dalam lumennya berukuran antara 1 sampai 3 mm, dan berpangkal pada sekum. Lumen appendiks sempit dibagian proksimal dan melebar di bagian distal.  

terletak di bagian kanan bawah dari abdomen di ileosecum

Merupakan pertemuan ketiga taenia coli. letak pangkal appendix berada pada titik Mc.Burney embriologi minggu ke-8 -> ujung protuberans sekum.

Pada saat antenatal dan postnatal, pertumbuhan dari sekum yang berlebih akan menjadi apendiks, yang akan berpindah dari medial menuju katup ileosekal.

Page 3: Refreshing appendiksitis

suplai darah dari cabang appendikular arteri ileocolica. Arteri ini terletak posterior dari ileum terminalis, masuk ke mesoapendiks dekat dari basis appendiks.

Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X. Oleh karena itu, nyeri visceral pada apendisitis bermula disekitar umbilikus.

Page 4: Refreshing appendiksitis
Page 5: Refreshing appendiksitis

Fisiologi Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per

haridialirkan ke appendix dan secum. Hambatan aliran lendir di muara appendix berperan pada patogenesis appendicitis.

Dinding appendix terdiri dari jaringan lymphe yang merupakan bagian dari sistem imun dalam pembuatan antibodi. Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue) yaitu Ig A. Immunoglobulin ini sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.

Page 6: Refreshing appendiksitis

Histologi Tunika mucosa :

memiliki kriptus tapi tidak memiliki villus.

Tunika submucosa : banyak folikel lymphoid.

Tunika muscularis : stratum sirculare sebelah dalam dan stratum longitudinal ( gabungan tiga tinea coli) sebelah luar.

Tunika serosa :  bila  letaknya  intraperitoneal  asalnya  dari  peritoneum visceral

Page 7: Refreshing appendiksitis

APPENDICITISDefinisi Appendicitis adalah suatu peradangan pada appendix.

Peradangan ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi yang akan menyumbat appendix.

Etiologi Appendicitis pada umumnya disebabkan oleh obstruksi dan

infeksi pada appendix sehingga terjadi kongestivaskular, iskemik dan akibatnya terjadi infeksi. Penyebab obstruksi lainnya:

Fekolit Hiperplasia folikel limfoid Carcinoid atau tumor lainnya Benda asing (biji-bijian) Kadang parasit

Page 8: Refreshing appendiksitis
Page 9: Refreshing appendiksitis
Page 10: Refreshing appendiksitis

Gejala Klinis Pemeriksaan FisikNyeri abdominal. Nyeri akan bersifat tajam dan

lebih jelas letaknya sehingga berupa nyeri somatik setempat. Bila terjadi perangsangan peritoneum biasanya penderita akan mengeluh nyeri di perut pada saat berjalan atau batuk.

Mual-muntah biasanya pada fase awal.

Nafsu makan menurun.

Obstipasi dan diare pada anak-anak.

Demam, terjadi bila sudah ada komplikasi, bila belum ada komplikasi biasanya tubuh belum panas. Suhu biasanya berkisar 37,7-38,3 C.

1. Inspeksi

Kadang sudah terlihat waktu penderita berjalan sambil bungkuk dan memegang perut. Penderita tampak kesakitan. Pada inspeksi perut tidak ditemukan gambaran spesifik.

2. Palpasi

Dengan palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan tanda-tanda peritonitis lokal yaitu:

- Nyeri tekan di Mc. Burney.

- Nyeri lepas.- Defans muscular lokal. - 3. Auskultasi

Peristaltik usus sering normal. Peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendicitis perforata. 

Page 11: Refreshing appendiksitis

Pemeriksaan Colok Dubur Akan didapatkan nyeri kuadran kanan pada jam 9-12. Pada

appendicitis pelvika akan didapatkan nyeri terbatas sewaktu dilakukan colok dubur.

Tanda-Tanda Khusus

1. Psoas Sign

Dilakukan dengan rangsangan m.psoas dengan cara penderita dalam posisi terlentang, tungkai kanan lurus ditahan pemeriksa, penderita disuruh hiperekstensi atau fleksi aktif. Psoas sign (+) bila terasa nyeri di abdomen kanan bawah.

2. Rovsing Sign

Perut kiri bawah ditekan, akan terasa sakit pada perut kanan bawah.

3. Obturator Sign

Dilakukan dengan menyuruh penderita tidur terlentang, lalu dilakukan gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul. Obturator sign (+) bila terasa nyeri di perut kanan bawah.

Page 12: Refreshing appendiksitis

Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan darah : akan didapatkan

leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi. Pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat.

- Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin.

2. Abdominal X-Ray 3. USG 4. Barium enema 5. CT-Scan 6. Laparoscopi

Page 13: Refreshing appendiksitis

Tabel Skor Alvarado Skor

Gejala Klinis

·         Nyeri abdominal pindah ke fossa iliaka kanan

·         Nafsu makan menurun

·         Mual dan atau muntah

 

1

1

1

Tanda Klinis

·         Nyeri lepas

·         Nyeri tekan fossa iliaka kanan

·         Demam (suhu > 37,2⁰ C)

 

1

2

1

Pemeriksaan Laboratoris

·         Leukositosis (leukosit > 10.000/ml)

·         Shift to the left  (neutrofil > 75%)

 

2

1

TOTAL 10Interpretasi:

Skor7-10 = Apendisitis akutSkor 5-6 = Curiga apendisitis akutSkor 1-4 = Bukan apendisitis akut

Page 14: Refreshing appendiksitis

Penatalaksanaan Indikasi OperasiApabila diagnosis apendisitis telah ditegakkan dengan berbagai pemeriksaan yang mendukung, hal tersebut sudah merupakan suatu indikasi operasi (apendektomi), kecuali pada kasus-kasus tertentu seperti halnya pada keadaan dimana masa akut telah dilewati namun muncul komplikasi dengan terbentuknya abses. Pada beberapa kasus dapat digunakan antibiotik sebagai terapi tunggal untuk mengurangi massa abses tersebut. Bila massa abses telah terbentuk di ekitar apendiks maka basis dari sekum akan sulit untuk ditemukan, selain itu tindakan operatif secara aman akan sulit untuk dikerjakan. Persiapan pre-operasi Pertimbangan Operatif Pasca Operasi

Page 15: Refreshing appendiksitis

Prognosis Mortalitas adalah 0,1% jika apendisitis akut tidak pecah dan 15% jika

pecah pada orang tua. Kematian biasanya dari sepsis, emboli paru, atau aspirasi; prognosis membaik dengan diagnosis dini sebelum rupture dan antibiotic yang lebih baik.

Morbiditas meningkat dengan ruptur dan usia tua.

Komplikasi

Page 16: Refreshing appendiksitis

Apendisitis InfiltrateDefinisi Apendisitis infiltrate adalah proses radang apendiks yang

penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa (appendiceal mass).

Patofisiologi merupakan tahap patologi apendisitis yang dimulai

dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang dengan menutup apendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular. Didalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Jika tidak terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya akan mengurai diri secara lambat.

Page 17: Refreshing appendiksitis

Manifestasi klinis didahului oleh keluhan appendisitis akut kemudian disertai adanya massa periapendikular.

Pemeriksaan Fisik adanya penonjolan di perut kanan bawah. Pada palpasi didapatkan nyeri yang terbatas pada

regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri lepas. Defans muskuler menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. Nyeri tekan perut kanan bawah ini merupakan kunci diagnosis.

palpasi akan teraba massa yang fixed dengan nyeri tekan dan tepi atas massa dapat diraba. Jika apendiks intrapelvinal maka massa dapat diraba pada RT(Rectal Touche) sebagai massa yang hangat.

Page 18: Refreshing appendiksitis

DiagnosisMassa apendiks dengan proses radang yang masih aktif ditandai dengan : Keadaan umum pasien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih

tinggi; Pemeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan bawah masih jelas

terdapat tanda-tanda peritonitis; Laboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis

terdapat pergeseran ke kiri.

Massa apendiks dengan proses radang yang telah mereda dengan ditandai dengan : Keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu

tubuh tidak tinggi lagi Pemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak terdapat tanda-tanda

peritonitis dan hanya teraba massa dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan.

Laboratorium hitung lekosit dan hitung jenis normal.

Page 19: Refreshing appendiksitis

Penatalaksanaan Massa apendiks dengan proses radang yang masih

aktif sebaiknya dilakukan tindakan pembedahan segera setelah.

Pada periapendikular infiltrat, dilarang keras membuka perut. Terapi sementara untuk 8-12 minggu adalah konservatif saja:

Total bed rest posisi fawler agar pus terkumpul di cavum douglassi.

Diet lunak bubur saringAntibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik

kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.

Bila ada massa periapendikular yang fixed, ini berarti sudah terjadi abses dan terapi adalah drainase.

Page 20: Refreshing appendiksitis

DAFTAR PUSTAKA

De Jong,.W., Sjamsuhidajat, R., 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 Riwanto. Apendiks. Dalam : De Jong W., Sjamsuhidajat R. Buku

Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, di terbitkan EGC, Jakarta, 2007 ; hal 755-62

Stead. Latha G. et al., First Aid For the Surgery Clerkship. 2003. New York : Mc-Graw Hill

http://generalsurgery-fkui.blogspot.com/2011/05/penatalaksanaan-apendisitis.html ( diakses pada tangggal 10 desemer 2014)

Emergency Diagnostic Radiology, Alvarado Score for Acute Appendicitis, 2009 : http://emergencyradiology.wordpress.com/2009/02/05/alvarado-score-for-acute-appendicitis/

Flum DR, Morris A, Koepsell T,et al: Has misdiagnosis of appendicitis decreased over time? A population-based analysis. JAMA 286:1748,2001

Harken. H Alden, Moore. E,Ernest.,2009. Aberanathy’s Surgical Edisi 6;188