Refreshing Tenggorok

63
Refreshing Anatomi Tenggorok Dokter Pembimbing RS: dr. H. Denny P. Machmud, Sp.THT

description

ggdf

Transcript of Refreshing Tenggorok

Refreshing Anatomi Tenggorok

RefreshingAnatomi TenggorokDokter Pembimbing RS:dr. H. Denny P. Machmud, Sp.THT

Rongga mulut, faring dan esofagus berasal dari foregut embrionik. Foregut berkembang menjadi rongga hidung, gigi, kelenjar liur, hipofise anterior, tiroid, laring, trakea, bronkus, dan alveoli paru.Mulut terbentuk dari stomodeum primitif yang merupakan gabungan ektodermal dan endodermal, yang membelahBibir bagian atas dibentuk oleh bagian prosesus nasalis medial dan lateral dan prosesus maksilaris.2

Rongga Mulut

Faring, laring trakea dan paru-paru derivate foregut embrional terbentuk 18 hari setelah konsepsialur faring median yang berisi petunjuk pertama system pernapasan dan benih laring.Sulkus atau alur laringotrakea menjadi nyata pada sekitar hari ke -21 kehidupan embrioAlur menjadi lebih dalam dan berbentuk kantung dan kemudian menjadi dua lobus pada hari ke 27 atau ke 28.Bagian yang paling proksimal dari tuba yang membesarakan menjadi laringPembesaran aritenoid dan lamina epithelial dapat dikenali menjelang 33 hari, sedangkan kartilago , otot dan pita suara ( korda vokalis) terbentuk 3 atau 4 minggu berikutnyaFARINGFaring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebra servikalis ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, Ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring, Sedangkan dengan laring dibawah berhubungan melaui aditus laring dan Ke bawah berhubungan dengan esofagus.

6

Panjang dinding posterior faring pada orang dewasa kurang lebih 14 cm; bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang.

8Dinding faring dibentuk oleh (dari dalam keluar):selaput lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.

9Unsur unsur faring meliputi : mukosa, palut lendir (mucous blanket) dan otot.

10Otot

Otot-otot faring tersusun dalam lapisan melingkar (sirkular) dan memanjang (longitudinal).

Otot-otot yang sirkular terdiri dari m.konstriktor faring superior, media dan inferior. Kerja otot konstriktor untuk mengecilkan lumen faring. Otot-otot ini dipersarafi oleh n.vagus (n.X).

11Otot-otot yang longitudial adalah :

m.stilofaring dan m.palatofaring.Letak otot-otot ini sebelah dalam.M.stilofaring melebarkan faring dan menarik laring, sedangkan m.palatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian bawah faring dan laring. Jadi kedua otot ini bekerja sebagai elevator. Kerja kedua otot itu penting pada waktu menelan. M.stilofaring dipersarafi oleh n.IX sedangkan m.palatofaring dipersarafi n. X.

Pendarahan

Perdarahan yang utama berasal dari cabang a.karotis eksterna (cabang faring asendens dan cabang fausial) serta dari cabang a.maksila interna yakni cabang palatina superior.

13Persarafan

Persarafan motorik dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang faring dari n.vagus, cabang dari n.glosofaring dan serabut simpatis. Cabang faring dari n.vagus berisi serabut motorik. Dari pleksus faring yang ekstensif ini keluar cabang-cabang untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi lansung oleh cabang n.glosofaring (n.IX).

14Kelenjar getah bening

Aliran limfa dari dinding faring dapat melaui 3 saluran yakni superior, media dan inferior. Saluran limfa superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofaring dan kelenjar getah bening servikal dalam atas. Saluran limfa media mengalir ke kelenjar getah bening jugulo-digastrik dan kelenjar servikal dalam atas, sedangkan saluran limfa inferior mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah.15

Berdasarkan letak, faring dibagi atas tiga bagian, yaitu :nasofaring, orofaring, dan laringofaring.

17

Nasofaring

Nasofaring terletak disebelah dorsal kavum nasi dan dihubungkan dengan kavum nasi oleh koane. Nasofaring berfungsi dalam proses pernapasan dan ikut menetukan kualitas suara yang dihasilkan oleh laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagi berikut :Atas : Basis kraniiBawah : palatum moleDepan : KoaneBelakang : vertebra servikalis19

Orofaring

Orofaring terdapat disebelah dorsal dari kavum oris.Orofaring bergerak, berfungsi dalam proses pernapasan dan hal-hal yang terkait dengan pernapsan, serta berfungsi pula dalam proses menelan.Atas : palatum mole, Bawah : tepi atas epiglotisDepan : rongga mulut Belakang : vertebra servikal. 20Struktur yang terdapat dirongga orofaring adalah :dinding posterior faring, tonsil palatina, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum

21

Tonsil

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya.Terdapat 3 macam tonsil yaitu :tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina dan tonsil lingual yang ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. 22

Laringofaring (hipofaring)

Laringofaring merupakan bagian paling kaudal dari faring. Laringofaring ini dapat bergerak, berfungsi pada proses pernapasan dan proses menelan.

Laringofaring mempunyai batas-batas :Atas : tepi atas epiglotisBawah: esofagusDepan: laringBelakang : vertebra servikalis

24Batas atas : aditus laringBatas bawah : batas kaudal dari kartilago krikoidLaring tersusun dari satu tulang hioid dan beberapa tulang rawan

LAring

Tulang rawan yang menyusun laring

kartilago epiglotis, kartilago tiroid, kartilago krikoid, kartilago aritenoid, kartilago kornikulata, kartilago kuneiformis.

27Tulang Rawan Laring

Kartilago krikoid Kartilago aritenoidKartilago kornikulata (kiri dan kanan) Kartilago kuneiformisKartilago tritiseaKartilago tiroid Kartilago epiglotis

28

29

30Ligamentum yg membentuk susunan laringligamentum seratokrikoid (anterior, lateral dan posterior), ligamentum krikotiroid medial, ligamentum krikotiroid posterior, ligamentum kornikulofaringal, ligamentum hiotiroid lateral, ligamentum hiotiroid medial, ligamentum hioepiglotika, ligamentum ventrikularis, ligamentum vokale yang menghubungkan kartilago aritenoid dengan kartilago tiroid, dan ligamentum tiroepiglotika.

Pada laring terdapat 2 buah sendi, yaitu artikulasi krikotiroid dan artikulasi krikoaritenoid.Gerakan laring dilaksanakan oleh otot-otot ekstrinsik dan intrinsikOtot-otot laringOtot ekstrinsikSuprahioid : m.digastricus, m.genohioid,m.stilohioid, m.miohioidInfrahioid : m.sternohioid, m.omohioid, m.tirohioidOtot intrinsik : m.aritenoid transversum, m.aritenoid oblik, m.krikotiroid posteriorM,krikotiroid posterior (otot abduktor)Rongga laring

Batas-batas laringAtas rongga laring (cavum laryngis) : aditus laringBawah : bidang yang melalui pinggir bawah kartilago krikoiddepan :permukaan belakang epiglotis, tuberkulum epiglotik, ligamentum tiroepiglotik, sudut antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus kartilago krikoidlateral : membran kuadrangularis, kartilago aritenoid, konus elastikus dan arkus kartilago krikoidbelakang : m.aritenoid transversus dan lamina kartilago krikoid.ligamentum vokale dan ligamentum ventrikulare terbentuk plika vokalis (pita suara asli) dan plika ventrikularis (pita suara palsu).Bidang antara plika vokalis kiri dan kanan, disebut rima glotis, sedangkan antara kedua plika ventrikularis, disebut rima vestibuli.

Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring dalam 3 bagian, yaitu :vestibulum laring, glotik dan subglotik.

39Rima glotis terdiri dari 2 bagian, yaitu :bagian intermembran bagian interkartilago.

Persarafan laring

Laring dipersarafi oleh cabang-cabangnervus vagus, yaitu: n.laringis superior dan n.laringis inferior .

41Pendarahan

Pendarahan untuk laring terdiri dari 2 cabang, yaitu :a.laringis superior dan a.laringis inferior.Arteri laringis superior merupakan cabang dari a.tiroid superior.Arteri laringis inferior merupakan cabang. dari a.tiroid inferior.

42

FaringProses menelanFase oralFase faringeaFase esophageal LaringSuara Proses pernapasanPemeriksaan tenggorokAnamnesis1. nyeri tenggorok2. rasa banyak dahak di tenggorok 3. rasa ada yang menyumbat4. sulit menelan5. nyeri menelan.

1. suara serak2. batuk3. disfagia 4. rasa ada sesuatu di leher.

Pemeriksaan fisikTrakeaDengan ujung-ujung jari temukan os,hyoid,raba cincin trakeaTonsil dan faringmembuka mulut, perhatikan struktur di kavum oris mulai dari gigi geligi, palatum, lidah, bucalLaringInspeksi, palpasi, laringoskopi indirek

TONSILITIS

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina. Penyebaran infeksi melalui :udara ( air borne droplets), tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak. Tonsilitis AkutPenyebabTonsilitis akut ini dapat disebabkan kuman grup A Streptococcus hemolitikus, pneumokokus, Streptococcus viridans, dan Streptococcus pyogenes. Haemophilus influenzae merupakan penyebab tonsilitis akut supuratif. 53Patogenesis

Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. Detritus ini merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas. Secara klinis, detritus ini mengisi kriptus tonsil dan tampak sebagai bercak kuning.Bentuk tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Bila bercak-bercak detritus ini menjadi satu dan membentuk alur-alur maka terjadi tonsilitis lakunaris. Bercak detritus ini dapat melebar sehingga terbentuk membran semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil.

54Gejala dan tanda

Gejala dan tanda yang sering ditemukan adalah :nyeri tenggorok dan nyeri waktu menelan, demam tinggi, rasa lesu, nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan, dan rasa nyeri di telinga (otalgia). Rasa nyeri di telinga ini karena nyeri alih (referred pain) melalui nervus glosofaringius (N. IX).

55Pada pemeriksaan:tampak tonsil yang membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus , lakuna, tertutup oleh membran semu (pseudomembran). Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan.

56Terapi

Antibiotik spektrum luas atau sulfonamid, antipiretik, analgesik dan obat kumur yang mengandung desinfektan.

57Komplikasi Pada anak-anak, sering menimbulkan komplikasi menjadi :otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil, abses parafaring, bronchitis. Akibat hipertrofi tonsil akan meyebabkan pasien bernapas melalui mulut, tidur mendengakur ( ngorok), gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yang dikenal sebagai Obstrctive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).

58FARINGITIS AKUTFaringitis akut adalah suatu keadaan akut pada mukosa faring dan jaringan limfoid pada dinding faring. Penyebabnya adalah :Streptokokus hemolitikus dan virus. Kadang-kadang juga oleh S.pneumonia atau Hemofilus influenza. Penularan terjadi melalui droplet infection atau lewat makanan.

59Diagnosis

Sering didahului oleh rinore atau dapat pula sebaliknya yaitu timbul rasa kering dan panas ditenggorokkan dan selanjutnya diikuti dengan rinore. Keluhan lain adalah nyeri menelan tetapi tidak sehebat nyeri pada tonsillitis akut, subfebris, nyeri kepala dan malaise.60Pada pemeriksaan akan ditemukan:mukosa faring berwarna merah, udem terutama dilateral band, granula tampak lebih besar, sering disertai pembengkakan kelenjar getah bening regional yang sedikit nyeri jika ditekan.

61Komplikasi

Otitis media, rhinitis akut, sinusitis akut, laryngitis, trakheitis, bronchitis, pneumoni.62Terapi

Penyakit ini tergolong penyakit yang dapat sembuh sendiri. Penderita cukup diberi terapi simtomatik berupa:analgetik-antipiretik, obat kumur ( Gargarisma Kan atau air masak yang hangat ditambah garam). Fungsi obat kumur adalah untuk melemaskan otot faring dan mengencerkan lender yang melekat pada faring.

63