Bahan Persentasi Agama
-
Upload
uswah-hasanah -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
Transcript of Bahan Persentasi Agama
1
BAB I
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikuum warahmatullahi wabarokaatuh. Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menyusun
makalah ini hingga selesai. Tak lupa juga shalawat serta salam kepada Nabi Besar
kita Muhammad SAW.
Adapun makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas fenomena
jejaring sosial yang terjadi saat ini, dampak-dampak negatip dan positifnya serta
pandangan ISLAM terhadap IPTEK khususnya jejaring sosial.
Kami berharap informasi dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Kami selaku penyusun makalah ini hanyalah manusia biasa yang jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik saran dari para pembaca sangat kami boutuhkan
untuk menambah wawasan kami serta penyempurnaan makalah ini.
Maka, dengan mengucap basmallah, izinkanlah kami untuk memulai
pembahasan makalah ini. Bismillahirrahmaanirrahiim.
2
BAB II
LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang sangat cepat dan pesat di segala bidang, terutama di
bidang IPTEK. Hampir setiap hari penemuan-penemuan baru di bidang IPTEK
terjadi di setiap belahan dunia.
Produk-produk dari penemuan dan pengembangan IPTEK ini telah mejadi
suatu kebutuhan dalam hidup kita, karena hampir setiap detik yang kita lewati selalu
berdampingan dengan tekhnologi. Hidup kita benar-benar tak lepas dari teknologi.
Mulai dari dapur, rumah, kendaraan, kantor dan berbagai aktivitas lainnya selalu
membutuhkan teknologi
Produk-produk tekhnologi tersebut mulai dari barang mewah sampai kebutuhan
dasar sekalipun. Harus menggunakan ilmu dan tekhnologi dalam memproduksinya.
Dalam pemanfaatan teknologi ini, bisa menimbulkan dampak positif ataupun
negatif, semua itu tergantung dari maksud dan tujuan sang user dan bagaimana sang
user menyikapinya.
Dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi yang menyentuh
berbagai aspek termasuk moral, aqidah, akhlak, dan lainnya. Hal-hal inilah yang
membuat kami memandang perlu untuk membahas permasalahan IPTEK terutama
jejaring sosial yang menjadi studi kasus makalah kami.
3
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iptek
IPTEK terdiri dari dua bahasa, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan adalah ilmu yang didapat melalui suatu proses metode ilmiah yang
dengan ilmu pengetahuan tersebut manusia dapat menciptakan dan
mengembangkan sesuatu. Teknologi adalah hasil penerapan dari ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat diartikan
IPTEK adalah perkembangan dan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menghasilkan suatu produk yang berguna dan dapat membantu
pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pandangan Islam Terhadap Iptek
(dalam www.repulika.co.id) Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed
El-Naggar, mengatakan “Semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),
semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Alquran. Alquran bukan buku ilmu
pengetahuan. Tapi ayat-ayatnya mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti
dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam
ceramahnya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta, Kamis.
Islam bersandar pada Al-qur’an dan hadits yang merupakan pedoman
hidup di dunia ini, salah satu dari semua aspek kehidupan yang dibahas adalah
tentang iptek. Kata ilmu dalam berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-
Qur’an. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek
pengetahuan. (sumber: http://buntetpesantren.org)
Iptek adalah ilmu yang tertulis dan dijelaskan secara implisit di dalam al-
Qur’an. Pernyataan secara implisit ini menunjukkan bahwa manusia dituntut
mencarinya dengan usaha, yaitu dengan belajar, meneliti dan mengobservasi.
Maka, bisa kita simpulkan bahwa islam mempunyai peranan yang sangat besar
terhadap iptek.
Hal ini dapat kita lihat pada QS. Al-anbiya(21) : 80
80. dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur
(kepada Allah).
4
Dari ayat tersebut jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk dapat
membuat sesuatu dengan sarana teknologi sesuai dengan prinsip dan dasar
ilmunya.
Dan disebutkan pula ganjaran para penuntut ilmu, seperti dalam al-Qur’an
dalam QS. Mujadillah [58] : 11 yang menyebutkan bahwa setiap manusia yang
menuntut ilmu akan ditinggikan beberapa derajat.
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berikut juga dapat kita lihat fenomena-fenomena ilmu pengetahuan yang
baru ditemukan sesungguhnya telah terdapat di dalam Al-Qur’an :
Di saat Thomas Alfa Edison menemukan bola lampu pertama kali pada
tahun 1879, Al-qur’an sudah menyebutkan dalam QS.An-Nur(24) : 35
“Allah ( pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya-Nya seperti sebuah lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan
bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di
barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk
kepada cahaya-Nya bagi orang yang dia kehendaki, dan Allah membuat
5
perumpamaan-perumapamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.”
Jika kita cermati penjelasan dari ayat tersebut, sangat berhubungan dengan
bagaimana ciri dari lampu yang saat ini kita gunakan untuk penerangan.
Qur-an menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga
menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-
batas yang tidak ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-
apa yang mereka tidak ketahui.” (QS. 36:36)
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan
perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain
dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan
bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang
fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa
materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat
yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-
materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan
dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan
hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan
pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan
dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan
kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas
bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an
diturunkan.
Sumber: http://ainuamri.wordpress.com dikutip dari
(http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of
Empty Space, s. 205)
3. Peran Islam dalam Iptek
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
6
syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana
pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah pemanfaatnya sesuai
syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah
pemanfaatannya yang melanggar syariah Islam. Jadi halal haramya Iptek ialah
pemanfaatannya itu sendiri.
Bab IV
STUDI KASUS
1. Studi Kasus Iptek (Jejaring Sosial)
Internet sebagai bagian dari Iptek, dalam perkembangannya yang sangat
cepat memilki jejaring sosial yang menjadi bagiannya. yang pertumbuhan dan
perkembangannya sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan internet yang
sangat cepat dan pesat. Hal ini membuat kami memandang perlu menjadikan
jejaring sosial sebagai studi kasus dalam makalah kami. Mengapa jejaring
7
sosial? Karena jejaring sosial telah menjadi fenomena yang luar biasa, jejaring
sosial telah merubah banyak kondisi yaitu kondisi cara berpikir dan perilaku
dalam berbagai aspek baik itu perubahan yang positip maupun negatif bagi
masyarakat pengguna jejaring sosial. Dimana masyarakat pengguna jejaring
sosial ini terdirii dari seluruh kalangan ,generasi, dan golongan masyarakat tidak
perduli ia muda atau tua kaya atau miskin, terpelajar atau tidak semuanya telah
menggunakan jejaring sosial. Anak SD saja telah menggunakan jejaring sosial
begitu pula dengan orang2 tua.
2. Pengertian Jejaring Sosial
Pengertian Jejaring Sosial Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-
elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan
karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan
keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya
adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti
nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Sejarah Jejaring Sosial
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet banyak
upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring
sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar
mantan teman sekolah.
Perkembangan jejaring sosial
Tahun 2011 , enam belas tahun setelah jejaring sosial pertama kali di buat .
telah tercipta berbagai jenis jejaring sosial yang telah telah digunakan oleh ratusan juta
anak adam. Dan digunakan oleh anak-anak hingga orang tua. Pengaksesannyapun semakin
mudah tak perlu menggunakan alat yang mahal, cukup dengan hape yg seharga dua ratus
ribuan sudah memiliki fitur untuk browsing hal tersebut sangat mendukung berkembangan
jejaring sosial. Yang penting ada sinyal jejaring sosial pun dapat diakses.
3. Pandangan islam terhadap jejaring sosial
Islam, sebagai agama yang tidak memiliki batas retorial, memang tidak
pernah membatasi seseorang untuk mengetahui sebuah komunitas yang lain
seperti yang ditegaskan dalam al-Quran : al-hujurat (49 :13)
8
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
Jelas dalam ayat tersebut, saling mengenal justru sebagai keniscayaan dari sebuah konsep sosial. hanya saja, pada redaksi "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu", ini mengindikasikan, bahwa dalam interkasi sosial itu, manusia harus dibekali dengan keimanan dan etika, sehingga tidak mengandung unsur yang dilarang oleh syariat guna tetap mendapat gelar "taqwa".
4. Dampak Positif Dan Negatif Jejaring Sosial
Fenemonena yang luar biasa ini memberikan banyak dampak dalam
kehidupan kita. Disadari atau tidak kehidupan kita telah banyak terpengaruh
oleh jejaring sosial mulai dari perilaku kita hingga pola pikir kita , berikut ini
adalah dampak-dampak dari jejaring sosial yang akan kami jabaran.
a. Dampak Positip
Bidang ekonomi
semakin luas para rekan bisnis berkomunikasi,Jejaring sosial memperluas
sarana promosi dan sarana transaksi. Mempermudah promosi
Bidang sosial dan budaya
Mempermudah dan mempererat silahturahmi, kita dapat dengan mudah
mendapat teman dari belahan dunia manapun serta dapat berkomunikasi
dengan mereka dengan cara lebih mudah dan biaya yang lebih mursah
tentunya.
Bidang seni dan budaya
budayawan dan seniman mulai dari kelas teeri hingga kakap dapat dengan
mudah memamerkan hasil karya mereka hingga karya mereka dapat
dilihat oleh ratusan juta pasang mata didunia
Agama
Menambah sarana syi’ar. Berbagi dan bertukra pikiran mengenai
pembahasan agama tiidak lagi memerlukan waktu dan tempat yang
khusus. Selagi ada sinyal dan internet siapapun dapat berdakwah siapapin
dapat ya belajar mengenai agama melalui jejaring sosial
b. Dampak Negatip
Bidang ekonomi
9
Dikarenakan masyarakat semakin mudah berbelanja online melalui
jejaring sosial membuat animo masyarakat untuk belanja ke pusat
perbelanjaan sedikit berkurang.
Konsumen dengan mudah dapat terhubung ke produsen sehingga sedikit
mengurangi peran distributor didaerah setempat.
Maraknya penipuan di toko online yang ada di jejaring sosial
menyebabkan masyarakat menjadi korban penipuan.
Bidang sosial
Kebanyakan para user jejaring sosial menjadi asosial atau tidak perduli
dengan yang ada disekitarnya mereka lebih perduli dengan orang yang
tidak mereka ketahui keberadaan sebenarnya.
Orang menjadi malas keluar rumah untuk berinteraksi lasung dengan
masyarakat mereka memilih berinteraksi didunia maya
Bidang seni dan budaya
-Kebebasan berekspresi didunia maya yang sangat sulit dibatasi, siapapun
dapat mengupload,melihat,mendengar bahakan mendownload apapun
yang mereka suka dan mereka anggap seni.
Bidang agama
-Rusaknya moralitas dan akhlak gernerasi muda.
-Para pecandu jejaring sosial lebih mementigkan dunia maya dari pada
beribadah.
-Menjadi ladang dosa yang tak pernah putus.
-sarana perselingkuhan.
Bidang hukum
-Prostitusi / traficking, penipuan, peredaran narkoba, pornografi dan
pornoaksi serta perjudian.
Tentunya dampak negatif diatas saling berkaitan sperti mata rantai yang selalu terhubung satu dengan lainnya.. dan mata ranrai itu lah yang akan membawa kita ke merosotan moralitas, akhlak dan akidah. Sehingga menyebabkan kita jatuh kejurang nereka terdalam.
5. Teknik Menyikapi Dampak Negatif
Penyelesaian masalah dampak-dampak negatip tersebut diatas tidak dapat kita
bebankan kepada satu pihak saja karena ini telah menjadi tanggung jawab kita
bersama.
Darimana kita dapat memulai penyelesaian masalah ini? tentunya sebelum kita
membenahi orang lain terlebih dahulu membenahi diri kita sendiri.
10
Lalu bagaimana upaya kita? Memblokir situs porno atau lainnya yang tak layak
untuk dikonsumsi. Itu saja jauh dari cukup karena masih banyak permasalahn
yang lain yang telah kami jabarkan diatas.
Maka kami merumuskan upaya pennyelamatan generasi muda dari dampk-
dampak negatif social network dengan 3P yang harus kita lakukan adalah
1. Pembinaan dan pembentukan mindset positif sejak usia dini.
2. Pembekalan akhak dan akidah.
3. Pengawasan dari orang tua atau yang dituakan.
6. Etika Seorang Muslim Ber-jejaring sosial
Menggunakan Jejaring sosial. Itu berarti kita hidup dalam kawasan pertemanan
dan pergaulan. Maka etika-etika bergaul harus diperhatikan. Ada beberapa etika
yang perlu kami sampaikan kepada para pengguna jejaring sosial sebagai nasihat
bagi kita semuanya:
1. Jadikan sebagai ladang pahala
Hendaknya seorang yang masuk pada situs ini meluruskan niatnya terlebih dahulu, dia benar-benar ingin menjadikan jejaring sosial untuk sesuatu yang bermanfaat sebagai ajang silaturrahmi, berdakwah, menimba ilmu, dan sebagainya.Ingatlah hadist berikut
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka. (HR.-Muslim)
2. Mengatur waktu
Hendaknya pengguna jejaring sosial memahami akan mahalnya waktu. Janganlah dia terjebak dalam kesia-siaan atau terlena keenakan chatting sehingga lalai dari sholatnya, kewajiban, dan tugasnya di rumah atau tempat kerja.
3. Waspadailah zina mata dan hati
Dalam jejaring sosial akan di-posting foto-foto pengguna Facebook lainnya yang terkadang mereka adalah foto-foto lawan jenis. Tidak menutup kemungkinan muncul nafsu berahi dengan melihatnya. Maka hendaknya kita takut kepada Allh dan menyadari bahwa semua itu adalah ujian akan keimanan kita kepada-Nya.
11
4. Jagalah kata-kata
Janganlah kita merasa bebas menulis status atau komentar dan kata-kata di jejaring sosial. Pilihlah kata-kata yang baik dan menyenangkan. Jangan menulis kata-kata yang kotor, fitnah, provokasi, gosip, ghibah (gunjingan), dan sebagainya. Seorang muslim harus menjaga anggota tubuhnya dari hal-hal yang dapat menodai keimanannya.
12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan jejaring sosial sebagai bagian dari perkembangan Iptek bak
pisau bermata dua yang dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi user.
Dampak negatif yang menyentuh segala bidang ini lah yang menjadi
permasalahan. Permasalahan yang di akibatkan oleh jejaring sosial ini tidak dapat
kita pandang sebelah mata. Kita selaku salah satu umat manusia berkewajiban
untuk membenahi permasalah tersebut diatas. Sebagaimana kita tahu
permasalahan itu sendiri bermuara pada sang user sendiri. Sehingga
penyelesaiannya juga ada pada sang user itu sendiri. Maka dari itu memalui
makalah ini kami mengajak untuk memerangi dampak negatif dari jejaring sosial.
Dan marilah kita mulai dari diri kita sendiri. Mulai tanamkan etika berjejaring
sosial dan laksanakan 3P (tersebut diatas)
13
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an
Kamus terjemahan Bahasa Inggris-Indonseia
Analisis dan perancangan aplikasi jejaring sosial penjualan berbasis web, (muhammad ridwan
nawawi, muhammad irfani sahnur, dino dwiyaksa) 2008