Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Referat
-
Upload
reski-maharanii-ashari -
Category
Documents
-
view
28 -
download
9
description
Transcript of Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Referat
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN REFERAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Gangguan kebiasaan dan impuls (f.63)
OLEH:
RESKIYANI ASHAR
1054 20 189 10
PEMBIMBING:
DR.IFA TUNISJA,Sp.KJ
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Reskiyani ashar
NIM : 10542 0189 10
Judul Referat : Gangguan kebiasaan dan impuls (f.63)
Telah menyelesaikan tugas Referat dalam rangka Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 6 agustus 2015
Pembimbing Mahasiswa
d r . Ifa Tunisja , Sp.KJ Reskiyani Ashar, S.Ked
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
LEMBAR PENGESAHA............................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
I. Definisi ...................................................................... 5
II. Etiologi ...................................................................... 5
III. Bentuk Gang.kebiasaan ...................................................................... 6
IV. Penatalaksanaan ...................................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Beberapa gangguan telah diidentifikasi sebagai gangguan kebiasaan dan impuls.
Contohnya adalah judi patologis, bakar patologis atau piromania, kleptomania yakni curi
patologis, dan trikotilomania.6
Prevalensi kleptomania tidak diketahui, tetapi DSM-IV-TR melaporkan bahwa itu
terjadi dalam waktu kurang dari 5 persen dari pengutil diidentifikasi. Rasio laki-ke-
perempuan 1:3 dalam sampel klinis.5
Bagi kasus piromania pula, tidak ada informasi yang tersedia tentang prevalensi,
tetapi hanya sebagian kecil orang dewasa yang melakukan pembakaran dapat
diklasifikasikan sebagai memiliki pyromania. Kelainan ini ditemukan jauh lebih sering
pada pria dibandingkan pada wanita.5
Prevalensi sebenar kasus trikotilomania masih belum diketahui. Hal ini karena tidak
ada data yang sistematis yang tersedia pada prevalensi trikotilomania. Meskipun
trikotilomania dahulu diangggap suatu kejadian luar biasa, sekarang ia diyakini terjadi
lebih sering.2
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Gangguan kebiasaan dan impuls adalah gangguan yang ditandai oleh tindakan
berulang yang tidak mempunyai motivasi rasional yang jelas,serta umumnya merugikan
kepentingan penderita sendiri dan orang lain atau maladaptif.penderita melaporkan bahwa
perilakunya berkaitan dengan impuls untuk bertindak yang tidak dapat dikendalikan.
Terdapat periode prodromal berupa ketegangan dengan rasa lega pada saat terjadinya
tindakan tersebut.6
Sebelum melakukan hal tersebut, individu biasanya merasakan satu keinginan yang
kuat untuk melakukannya. Kadang-kadang, tidak konsisten dan masih sadar karena hal
tersebut dianggap suatu kesenangan. Setelah melakukannya, individu tersebut akan merasa
lega. Sesudah itu, baru individu tersebut akan mengalami penyesalan. Perasaan ini bisa
berasal dari konflik bawah sadar yang tidak jelas dengan kesadaran individu atas dampak
perbuatan itu pada orang lain.5
II. ETIOLOGI
Faktor psikodinamik, psikososial, dan biologis semua memainkan peran penting dalam
gangguan ini. Namun, faktor penyebab utama masih belum diketahui sampai sekarang.
Terdapat beberapa dari gangguan ini yang mungkin memiliki penyebab neurobiologis yang
mendasari mekanisme umum. Kelelahan, stimulasi terus-menerus, dan trauma psikis dapat
menurunkan resistensi seseorang untuk mengontrol impuls.5
Faktor psikodinamik
Impuls adalah suatu disposisi untuk bertindak mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh penumpukan kemauan, atau karena pertahanan ego berkurang
5
terhadap ketegangan yang dirasakan. Gangguan impuls ini memiliki kesamaan
upaya untuk mempengaruhi individu, dengan bertindak pada lingkungan.5
Faktor psikososial
Faktor psikososial dalam gangguan ini berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
kehidupan individu. Anak yang tumbuh tersebut mungkin memiliki model yang
tidak tepat untuk identifikasi, seperti orang tua yang kesulitan mengendalikan
impuls. Faktor psikososial lainnya yang terkait dengan gangguan mencakup
kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan alkohol, pergaulan bebas, dan
perilaku antisosial.5
Faktor biologis
Banyak bukti kajian yang menunjukkan bahwa sistem neurotransmitter serotonin
berpengaruh dalam gejala gangguan ini. Selain itu, sistem dopaminergik dan
noradrenergik juga dikatakan turut terlibat. Hormon tertentu, terutama testosteron,
juga telah dikaitkan dengan perilaku kekerasan dan agresif.5
III. BENTUK-BENTUK GANGGUAN KEBIASAAN
Menurut PPDGJ 111, gangguan kebiasaan dan impuls dibedakan atau
diklasifikasikan atas beberapa pergolongan yaitu :6
F63.0 Judi Patologis
F63.1 Bakar Patologis ( Piromania )
F63.2 Curi Patologis ( Kleptomania )
F63.3 Trikotilomania
F63.8 Gangguan Kebiasaan dan Impuls Lainnya
F63.9 Gangguan Kebiasaan dan Impuls YTT
A.F63.0 Judi Patologis
6
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah berjudi secara berulang yang
menetap (persistently repeated gambling), yang berlanjut dan seringkali meningkat
meskipun ada konsekuensi sosial yang merugikan seperti menjadi miskin, hubungan dalam
keluarga terganggu, dan kekacauan kehidupan pribadi.6
Etiologi
Etiologi perjudian patologis masih tidak diketahui. Walau bagaimanapun, faktor biokimia,
perilaku, psikodinamik, dan kecanduan dikatakan berperan kepada terjadinya perjudian
patologis ini.4
Komorbiditi
Komorbiditas yang signifikan terjadi antara judi patologis dan gangguan mood (terutama,
depresi berat dan bipolaritas) dan gangguan penyalahgunaan zat (terutama, alkohol dan
penyalahgunaan kokain dan ketergantungan kafein dan nikotin). Komorbiditas juga ada
dengan ADHD (terutama di masa kanak-kanak), gangguan kepribadian berbagai (terutama,
narsis, antisosial, dan gangguan kepribadian borderline), dan gangguan impuls lain.
Meskipun penjudi patologis banyak memiliki ciri kepribadian obsesif, jarang ditemukan
yang bergejala obsesif-kompulsif.5
Perjalanan penyakit
Judi patologis biasanya dimulai pada masa remaja dalam laki-laki dan sedikit lambat pada
wanita. Onset biasanya tersembunyi dan tiba-tiba, mungkin dimulai dengan rasa
"terpancing" oleh taruhan pertama. Ia mungkin bermula dengan episode perjudian sosial
bertahun lamanya, boleh juga tiada riwayat sama sekali, diikuti dengan onset tiba-tiba
perjudian patologis yang dapat diendapkan oleh paparan yang lebih besar untuk judi, atau
dengan stressor psikososial. Pola perjudian mungkin biasa atau episodik, dan tentu saja dari
gangguan, cenderung menjadi kronis. Seiring waktu, biasanya ada peningkatan dalam
frekuensi perjudian, jumlah taruhan, dan keasyikan dengan perjudian untuk memperoleh
uang berjudi. Dorongan untuk berjudi dan aktivitas perjudian umumnya meningkat selama
periode stres atau depresi, sebagai suatu mekanisme pemulihan.1
B. F63.1 Bakar Patologis ( Piromania )
7
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
1. Berulang-ulang melakukan pembakaran tanpa motif yang jelas, misalnya motif
untuk mendapatkan uang, balas dendam, atau alasan politis;
2. Sangat tertarik menonton peristiwa kebakaran; dan
3. Perasaan tegang meningkat sebelum melakukan, dan sangat terangsang (intense
excitement) segera setelah berhasil dilaksanakan. 6
Individu dengan piromania biasanya sangat berminat dengan segala aspek tentang
kebakaran. Mereka akan berminat dengan bagaimana kebakaran bermula, apa kesannya,
dan bagaimana kebakaran terhenti. Mereka juga mungkin berminat dengan Pemadam
Kebakaran, sehingga akan muncul di setiap kawasan kejadian kebakaran untuk melihat
kebakaran tersebut dipadamkan.7
Epidemiologi
Hanya sebagian kecil orang dewasa yang melakukan pembakaran dapat
diklasifikasikan sebagai memiliki pyromania. Kelainan ini ditemukan jauh lebih sering
pada lelaki, dibandingkan pada wanita, dengan rasio lelaki : wanita sekitar 8 : 1.5
Komorbiditi
Piromania sangat terkait dengan gangguan penyalahgunaan zat (terutamanya
alkohol), gangguan afektif, depresi atau bipolar, gangguan kebiasaan lain seperti
kleptomania, dan pelbagai gangguan kepribadian. Gangguan belajar dan kesulitan
konsentrasi dikaitkan dengan piromania pada anak-anak, dan gejala ini berlanjutan hingga
dewasa. Piromania pada anak dan dewasa juga sering dikaitkan dengan ADHD dan
gangguan penyesuaian.5
C. F63.2 Curi Patologis ( Kleptomania )
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :6
8
1. Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas selama dan segera
sesudahnya, melakukan tindakan pencurian;
2. Meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya dilakukan, tetapi tidak setiap
kesempatan yang ada digunakan;
3. Pencurian biasanya dilakukan sendiri (solitary act) , tidak bersama-sama dengan
pembantunya;
4. Individu mungkin tampak cemas, murung dan rasa bersalah pada waktu di antara
episode pencurian, tetapi hal ini tidak mencegahnya mengulangi perbuatan tersebut.
Individu kleptomania biasanya mencuri barang-barang yang tidak membawa
kepentingan kewangan maupun pribadi kepada dirinya. Kebanyakan kecurian yang
dilakukan kleptomaniak adalah tidak dirancang, dan barang yang dicuri kadangkala
disimpan tanpa digunakan. Barang yang dicuri juga mungkin diberi kepada orang lain,
dibuang, dan mungkin juga dikembalikan. Individu kleptomania, kebanyakannya mencuri
apabila mereka cemas atau frustrasi dengan sesuatu.7
Etiologi
Etiologi sebenarnya masih belum diketahui. Kleptomania merupakan suatu gejala,
dan bukan gangguan.4
Epidemiologi
Kajian menunjukkan bahwa, dalam sampel klinis, sekitar dua pertiga individu
kleptomania adalah perempuan. Populasi individu dengan kleptomania adalah kurang dari
5% dari golongan pencuri. Walaubagaimanapun, prevalensi dalam populasi umum masih
belum diketahui.5
Komorbiditi
Pasien dengan kleptomania dikatakan memiliki komorbiditas seumur hidup tinggi
untuk penyakit afektif (biasanya, depresi), dan berbagai gangguan kecemasan. Kondisi
9
yang terkait lainnya juga termasuk gangguan kebiasaan dan impuls lain (terutama, judi
patologis dan belanja kompulsif), gangguan makan, dan gangguan penyalahgunaan zat dan
alkoholisme.5
Pencengahan
Karena penyebab kleptomania tidak jelas, karena belum diketahui penyebabnya dengan
pasti maka hanya dapat mencengah kleptomania menjadi lebih buruk dan mencengah
beberapa konsekuensi negatif. 7
Prognosis
cukup memberikan gambaran yang baik dengan terapeutik dan motivasi kuat untuk mengubah perilaku. 3
D. F63.3 Trikotilomania
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :6
1. Kerontokan rambut kepala yang tampak jelas (noticeable) disebabkan oleh
berulangkali gagal menahan diri terhadap impuls untuk mencabut rambut;
2. Pencabutan rambut biasanya didahului oleh ketegangan yang meningkat dan
setelahnya diikuti dengan rasa lega atau puas.
Banyak individu dengan trikotilomania mencabut rambut dari kepala mereka, bulu
mata, alis, kaki, lengan, wajah, dan region kemaluan. Mereka menarik helai rambut dengan
jumlah yang yang cukup banyak, menjadikan kerontokan rambut menjadi terlihat. Hal ini
menyebabkan ketidaknyamanan banyak, terutama dalam situasi sosial, di mana mereka
akan dapat diamati. Akibatnya, individu dengan masalah ini berusaha keras untuk
menyembunyikan kehilangan rambut ini dengan memakai topi, wig, kemeja lengan
panjang, atau dengan menutup area kebotakan dengan make up. Individu trikotilomania
bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka menarik rambut mereka dan
kebanyakannya mengatakan bahwa mereka merasa bosan atau gugup sebelum mencabut
rambut mereka, tapi setelah menariknya keluar, mereka merasa bersalah, sedih, atau marah.
10
Ada juga melaporkan bahwa mereka mencabut rambut mereka ketika sedang menonton
televisi, membaca, berbicara di telepon, atau memandu kendaraan.7
Individu dengan trikotilomania mempunyai risiko tinggi untuk mengalami gangguan
mood (gangguan depresi mayor, gangguan dysthymic) dan gejala kecemasan. Frekuensi
gangguan anxietas spesifik (seperti gangguan anxietas menyeluruh dan gangguan panik
serta OCD) juga turut meningkat.1
Perjalanan penyakit
Periode transien menarik rambut pada anak usia dini dapat
dianggap suatu "kebiasaan" ringan dengan jangka waktu terbatas.
Individu yang hadir dengan trikotilomania kronis di masa dewasa sering
melaporkan onset masa remaja awal. Beberapa individu memiliki gejala
terus menerus selama beberapa dekade. Bagi yang lain, gangguan
tersebut dapat datang dan pergi untuk minggu, bulan, tahunan. Tempat-
tempat menarik rambut dapat bervariasi dari waktu ke waktu.2
E. F63.8 Gangguan Kebiasaan dan Impuls Lainnya
Yang termasuk di pembahagian ini adalah gangguan eksplosif intermiten.6
F. F63.9 Gangguan Kebiasaan dan Impuls YTT.6
IV. PENATALAKSANAAN
11
Penelitian tentang pengobatan untuk gangguan kebiasaan dan impuls sebagian besar
berfokus pada penggunaan terapi perilaku kognitif dan obat-obatan. Terapi perilaku
kognitif (CBT) menggabungkan unsur-unsur dari kedua terapi kognitif dan terapi perilaku.
Terapi kognitif meneliti cara pikiran orang tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan
dunia mempengaruhi kesehatan mental mereka. Terapi perilaku menyelidiki cara tindakan
masyarakat mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan interaksi mereka dengan orang
lain. Dengan menggabungkan kedua, CBT meneliti cara orang dapat mengubah pikiran
mereka dan perilaku dalam rangka meningkatkan kehidupan mereka. Terapi perilaku
kognitif dapat membantu seseorang belajar untuk rileks, mengatasi stres, memerangi
pikiran negatif, dan mencegah perilaku merusak. Dalam penelitian kecil, jenis pengobatan
ini telah terbukti efektif untuk kleptomania, judi patologis, trikotilomania, dan isu-isu
seksualitas kompulsif.7
Antidepresan, seperti fluoxetine (Prozac), fluvoxamine (Luvox), sertraline (Zoloft),
dan venlafaxine (Effexor), sering digunakan untuk mengobati trikotilomania, kleptomania,
dan judi patologis. Obat antipsikotik olanzapine, (Zyprexa) juga telah menunjukkan
efektivitas dalam mengobati trikotilomania.7
V. KESIMPULAN
12
Gangguan kebiasaan dan impuls bisa didefinisikan sebagai sebuah gangguan
psikologis yang ditandai oleh pengulangan ketidakmampuan untuk menahan diri dari
melakukan suatu tindakan tertentu yang diketahui berbahaya, baik untuk diri sendiri atau
orang lain.
Secara keseluruhannya, gangguan kebiasaan dan impuls bukanlah suatu penyakit
yang umum ditemukan dalam masyarakat. Mayoritas dari penderita kasus gangguan
kebiasaan dan impuls ini adalah lelaki.
Ada beberapa gangguan yang termasuk dalam klasifikasi gangguan kebiasaan dan
impuls, antara lain adalah Judi Patologis, Bakar Patologis (Piromania), Curi Patologis
(Kleptomania), dan juga Trikotilomania. ya
Penatalaksanaan untuk gangguan ini tergantung pada penggalian pada diagnosisnya.
Hal ini karena setiap gangguan ini harus dibedakan dahulu dengan perlakuan yang normal.
Contohnya, judi patologis harus dibedakan dari judi dan taruhan yang dilakukan untuk
kesenangan atau sebagai upaya mendapatkan uang, yang mana orang ini akan dapat
menahan diri apabila kalah banyak atau ada efek lain yang merugikan. Penatalaksaan
utama pada gangguan ini adalah mengeradikasi perilaku tersebut. Pada umumnya, kedua-
dua psikoterapi dan psikofarmakologi digunakan sebagai penatalaksanaan gangguan ini.
Bagi aspek psikoterapi, dikatakan bahwa terapi perilaku kognitif adalah terapi paling sesuai
untuk individu dengan gangguan ini. Obat-obat anti depresi, terutama dari golongan SSRI
pula terbanyak digunakan untuk pengobatan psikofarmakologinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. First, Michael B. . Tasman, Allan. Clinical Guide To The Diagnosis And Treatment
of Mental Disorders. John Wiley & Sons, Inc.
2. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, Text Revision (DSM IV-
TR) Fourth Edition.
3. http://allpsych.com/disorders/impulse_control/kleptomania/#.VcNReF-qqk
4. Ebert, H. Michael. Loosen, T. Peter. Nurcombe, Barry. Current Diagnosis &
Treatment in Psychology. Lange Medical Books / McGraw-Hill.
5. Sadock, James Benjamin, Sadock, Alcott Virgina. Kaplan & Sadock’s Synopsis Of
Pcyshiatry Behavioral Science/Clinical Psychiatry. Tenth edition. Lippincott
Williams & Wilkins.
6. Maslim, Rusdi Dr. Pedoman Diagnostik dari PPDGJ III. Buku Saku Diagnosis
Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. 2003. Jakarta : PT. Nuh Jaya
7. http;// www.drugs .com/mcd/kleptomania.
Mayo foundation for medical education and research(MFMER),1998-2015.
14