BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. · 2018. 8. 20. · kelas dan ruang...

15
28 BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat pada penelitian ini akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian dimana ini akan dilakukan, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali. 3.1.1 Setting Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Candigatak 1 Boyolali. Alamat sekolah adalah di desa Candigatak kelurahan Penggung kecamatan Booyolali kabupaten Boyolali. Secara geografis SDN Candigatak 1 Boyolali terletak di antara lapangan sepak bola Candigatak dan desa Candigatak. Di dalam sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 ruang UKS, 1 mushola, 1 tempat parkir, dan 3 toilet untuk siswa,1 toilet untuk guru dan 1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa pajangan seperti peta, gambar pahlawan yang dugunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa. Halaman sekolah digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman antara guru dan siswa sebagai kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah digunakan sebagai tempat upacara bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan untuk olahraga. Lingkungan sekolah bersih dengan tempat sampah di setiap sudut kelas dan ruang guru. 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017, antara bulan Januari 2017 sampai bulan Juli 2017. 3.1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali semester II tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Rata-rata umur mereka berkisar antara 7-8

Transcript of BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. · 2018. 8. 20. · kelas dan ruang...

  • 28

    BAB III

    MODEL PENELITIAN

    3.1 Setting dan Subjek Penelitian.

    Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat,

    setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat pada penelitian ini akan

    membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu

    membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian dimana ini akan

    dilakukan, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas 2 SDN

    Candigatak 1 Boyolali.

    3.1.1 Setting Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di SDN Candigatak 1 Boyolali. Alamat sekolah adalah di

    desa Candigatak kelurahan Penggung kecamatan Booyolali kabupaten Boyolali.

    Secara geografis SDN Candigatak 1 Boyolali terletak di antara lapangan sepak bola

    Candigatak dan desa Candigatak. Di dalam sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1

    ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 ruang

    UKS, 1 mushola, 1 tempat parkir, dan 3 toilet untuk siswa,1 toilet untuk guru dan

    1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa pajangan seperti peta, gambar pahlawan

    yang dugunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru

    dan siswa. Halaman sekolah digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman

    antara guru dan siswa sebagai kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah

    digunakan sebagai tempat upacara bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan

    untuk olahraga. Lingkungan sekolah bersih dengan tempat sampah di setiap sudut

    kelas dan ruang guru.

    3.1.2 Setting Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017, antara bulan

    Januari 2017 sampai bulan Juli 2017.

    3.1.3 Subjek Penelitian

    Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali

    semester II tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 11

    siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Rata-rata umur mereka berkisar antara 7-8

  • 29

    tahun. Tingkat kecerdasan peserta didik kelas 2 cukup merata, artinya tidak ada

    yang cerdas dan tak tidak ada yang sangat kurang. Sebagian besar orang tua siswa

    bekerja sebagai petani. Namun juga ada yang berprofesi sebagai guru/PNS,

    pedagang, dan swasta. Saat kegiatan belajar berlangsung, banyak siswa yang

    masih asik bermain sendiri, berbincang-bincang dengan temanya tanpa

    memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa juga masih kurang

    aktif saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa juga masih kurang

    percaya diri saat mengemukakan pendapat didepan kelas saat pembelajaran

    tematik yang fokus pada salah satu mapel yaitu Matematika. Sehingga hal tersebut

    mengakibatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik yang fokus pada

    salah satu mapel yaitu Matematika kurang atau rendah.

    3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    3.2.1 Variabel Penelitian

    Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan 3 variabel yaitu

    2 variabel independen atau bebas dan 1 variabel dependen atau terikat.

    1. Variabel Independen

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan Discovery learning

    berbantu model pembelajaran Talking Stick.

    2. Variabel Dependen

    Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar tematik yang

    berfokus pada satu mapel Matematika.

    3.2.2 Definisi Operasional

    Berikut adalah klasifikasi variabel yang akan diteliti meliputi:

    1. Variabel independen (X) adalah model Discovery learning berbantu

    model pembelajaran Talking Stick. Model Discovery Learning adalah

    sebuah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung

    untuk aktif dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk

    menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep yang di

    ajarkan. Berbantuan dengan model Talking Stick dimana siswa

    dituntut untuk berani mengemukakan pendapat. Sehingga akan

    melatih siswa untuk dapat menemukan dan memecahkan masalah

  • 30

    serta berani mengemukakan pendapat di depan orang lain.

    2. Variabel dependen (Y) adalah hasil belajar tematik yang berfokus pada

    satu mapel Matematika. Variabel dependen dalam penelitian ini

    adalah aktivitas belajar matematika siswa dalam pembelajaran tematik

    yang berfokus pada satu mapel Matematika. Aktivitas belajar

    merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran berupa pola

    tingkahlaku, kemampuan intelektual, dan keterampilan kognitif.

    Sedangkan untuk variabel independennya adalah model Discovery

    Learning dan Talking Stick.

    3.3 Prosedur Penelitian

    Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Saur Tampubolon (2014: 19),

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi

    dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu

    melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang). Desain penelitian

    tindakan kelas berbentuk 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 3 tahapan yaitu

    perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting) dan observasi

    (observasing), serta refleksi (reflecting).

    Desain PTK menurut Kemmis dan MC Taggart secara rinci digambarkan

    dalam bentuk spiral di bawah ini:

    Gambar 3.1

    Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart

  • 31

    Keterangan

    1) Planning (Perencanaan Tindakan)

    Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang

    akan diteliti, termasuk hasil penelitian. Kemudian merencanakan

    tindakan yang akan dilakukan, termasuk menyusun perangkat

    pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.

    2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (action and observe)

    Setelah perencanaan tersusun maka perencanaan tersebut

    diimplementasikan. Dilakukan tindakan berupa pelaksanaan Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar

    observasi dan hasil tes. Tahap ini adalah tahap dimana guru melakukan

    proses belajar mengajar sesuai dengan perencanan yang telah disusun.

    Dalam tindakan yang dilakukan pengajar, perlu adanya pengamatan,

    dalam hal ini peneliti mengamati mengenai kesesuaian antara

    perencanaan dengan pelaksanaan

    3) Reflecting (Refleksi)

    Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama

    kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan

    yang dilakukan demi menccapai keberhasilan penelitian dari seluruh

    aspek/indikator yang ditentukan.

    3.3.1. Rencana Tindakan

    Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus

    I dan siklus II. Berikut prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

    desain spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart:

    Siklus I

    Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I dalam penelitian tindakan

    kelas ini terdiri dari 4 tahapan yang dimulai dari tahap awal yaitu perencanaan

    tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

  • 32

    1. Perencanaan Tindakan

    Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan

    adalah:

    a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator.

    b. Melalui diskusi dan saran yang diberikan oleh guru kolaborator

    peneliti menganalisis kompetensi matematika yaitu Kompetensi Inti,

    Kompetensi Dasar dan Indikator dari tema/pokok bahasan yang

    dipilih.

    c. Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan KI, KD dan

    indikator yang telah ditentukan.

    d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

    siklus I pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel

    Matematika sesuai dengan KI, KD dan indikator yang telah

    ditentukan dengan tema 6 Air, Bumi, Matahari, dan Alam Sekitar

    Kita subtema 4 Alam Sekitar Kita dengan menerapkan model

    pembelajaran Discovery Learning berbantu model Talking Stick

    e. Mempersiapkan sumber, alat dan media Talking Stick yang

    dipergunakan untuk pembelajaran.

    f. Menyusun lembar observasi model pembelajaran Discovery Learnig

    berbantu model Talking Stick untuk mengetahui aktivitas guru dan

    aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

    g. Menyusun alat evaluasi dalam pelajaran tematik yang berfokus pada

    satu mapel Matematika.

    h. Menyampaikan RPP kepada guru kolaborator SDN Candiatak 1

    2. Pelaksanaan Tindakan

    Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

    mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

    mata pelajaran Matematika tematik yang telah dipersiapkan dalam

    pembelajaran kelas 2.

    3. Observasi I

  • 33

    Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

    perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

    proses pembelajaran berlangsung pada pembelajaran Matematika

    tematik di kelas 2 SDN Candiatak 1 diberikan tindakan yang berupa

    model pembelajaran Discovery Learning berbantuan model Talking

    Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer.

    Pengamat/observer melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru

    dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

    menggunakan lembar observasi. Pengamatan yang dilakukan meliputi

    kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati, menanya, mengumpulkan

    informasi, menalar, menyajikan hasil, mencipta), dan kegiatan akhir.

    Aktivitas guru diamati melalui lembar instrumen pengamatan

    keterampilan guru. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan

    guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan

    pembelajaran pada siklus pertama berlangsung. Aktivitas siswa diamati

    dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai

    dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran

    tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika. Kegiatan observasi

    dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan

    pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan untuk

    mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan

    penelitian tercapai.

    4. Refleksi I

    Kegiatan refleksi 1 yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,

    mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus 1mengidentifikasi

    hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan

    siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil kegiatan

    refleksi ini dapat menentukan tindakan di siklus ke II, apabila ada

    kekurangan akan diperbaiki sedangkan apabila ada kelebihan

    dipertahankan di siklus II. Sehingga dapat terjadi peningkatan hasil

    belajar secara maksimal.

  • 34

    Siklus II

    Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan

    tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi

    yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus

    II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan

    kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I

    1. Perencanaan Tindakan

    Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau

    penyeuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada

    siklus I.

    2. Pelaksanaan Tindakan

    Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada

    tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik

    yang berfokus pada satu mapel Matematika yang telah dipersiapkan dalam

    pembelajaran kelas 2.

    3. Observasi II

    Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

    perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

    proses pembelajaran berlangsung pada pembelajaran tematik yang

    berfokus pada satu mapel Matematika di kelas 2 SDN Candiatak 1

    diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Discovery Learning

    berbantuan model Talking Stick. Observasi pelaksanaan pembelajaran

    dilakukan oleh observer. Pengamat/observer melakukan pengamatan

    terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan

    pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

    Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti

    (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan

    hasil), dan kegiatan akhir. Aspek yang dinilai observasi ini adalah

  • 35

    keterampilan guru dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru

    selama kegiatan pembelajaran pada siklus kedua berlangsung. Aktivitas

    siswa diamati dengan lembar instrumen pangamatan aktivitas siswa. Aspek

    yang dinilai dalam observasi ini adalah hasil belajar siswa dalam

    pembelajaran tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika.

    Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara penyusunan

    tindakan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Observasi dilakukan

    untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar

    tujuan penelitian tercapai.

    4. Refleksi II

    Kegiatan refleksi II yang dilakukan yaitu peneliti menelaah,

    mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus II, mengidentifikasi

    hambatan – hambatan yang dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan

    siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika hasil penelitian

    yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan

    dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum

    sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

    3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan teknik tes dan non tes. Penilaian dilaksanakan pada akhir program

    belajar mengajar untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar.

    Penilaian digunakan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan

    modelpembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Slameto

    (2015:233) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes sebagai

    berikut:

    1. Teknik Nontes

    Tekik nontes adalah cara pengumpulan data dengan tidak

    menggunakan alat-alat baku, dengan demikian tidak bersifat mengukur

    dan tidak diperoleh angka-angka sebagai hasil pengukuran. Teknik non

  • 36

    tes terdiri dari: observasi, wawancara, studi dokumentasi, catatan

    lapangan.

    2. Teknik Tes

    Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

    digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

    kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran

    tematik yang berfokus pada satu mapel Matematika dengan model Discovery

    Learning berbantuan model Talking Stick. Pada penelitian ini instrumen

    pengumpulan data menggunakan instrumen soal tes dan instrumen lembar

    observasi. Adapun kisi-kisi instrumen soal tes secara rinci disajikan dalam tabel

    berikut ini:

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I

    KI KD Indikator Butir Soal

    1. Menerima dan

    menjalankan

    ajaran agama

    yang dianutnya

    2. Memiliki

    perilaku jujur,

    disiplin,

    tanggung

    jawab, santun,

    peduli, dan

    percaya diri

    dalam

    berinteraksi

    dengan

    keluarga,

    teman, dan

    guru.

    3.1 Mengenal

    bilangan asli

    sampai 500

    dengan

    menggunakan

    blok dienes

    (kubus satuan).

    3.1.1

    Membilang

    sampai 500

    dengan

    menggunakan

    blok dienes

    (kubus satuan).

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

    3.1.2

    Menyebutkan

    banyak benda

    dengan

    menggunakan

    kubus satuan

    blok dienes

    (kubus satuan)..

    8, 9, 10, 11, 12,

    13, 14, 15

  • 37

    3. Memahami

    pengetahuan

    faktual dengan

    cara mengamati

    [mendengar,

    melihat,

    membaca] dan

    menanya

    berdasarkan

    rasa ingin tahu

    tentang dirinya,

    makhluk

    ciptaan Tuhan

    dan

    kegiatannya,

    dan benda-

    benda yang

    dijumpainya di

    rumah dan di

    sekolah

    4. Menyajikan

    pengetahuan

    faktual dalam

    bahasa yang

    jelas dan logis,

    dalam karya

    yang estetis,

    dalam gerakan

    yang

    mencerminkan

    anak sehat, dan

    dalam tindakan

    yang

    mencerminkan

    perilaku anak

    beriman dan

    berakhlak

    mulia.

  • 38

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Instrummen Soal Siklus II

    KI KD Indikator Butir Soal

    1. Menerima dan

    menjalankan ajaran

    agama yang

    dianutnya

    2. Memiliki perilaku

    jujur, disiplin,

    tanggung jawab,

    santun, peduli, dan

    percaya diri dalam

    berinteraksi dengan

    keluarga, teman, dan

    guru.

    3. Memahami

    pengetahuan faktual

    dengan cara

    mengamati

    [mendengar,

    melihat, membaca]

    dan menanya

    berdasarkan rasa

    ingin tahu tentang

    dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan

    benda-benda yang

    dijumpainya di

    rumah dan di sekolah

    4. Menyajikan

    pengetahuan faktual

    dalam bahasa yang

    jelas dan logis,

    dalam karya yang

    estetis, dalam

    gerakan yang

    mencerminkan anak

    sehat, dan dalam

    4.1 Memprediksi

    pola-pola

    bilangan

    sederhana

    menggunakan

    bilanganbilangan

    yang kurang dari

    100

    4.1.1

    Menentukan

    pola-pola

    bilangan

    sederhana

    menggunakan

    bilangan

    kurang dari

    100.

    16, 17, 18,

    19, 20, 21,

    22

    4.1.2

    Membuat

    pola-pola

    bilangan

    sederhana

    dengan

    menggunakan

    bilangan

    kurang 100

    23, 24, 25,

    26, 27, 28,

    29, 30

  • 39

    tindakan yang

    mencerminkan

    perilaku anak

    beriman dan

    berakhlak mulia.

    Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat

    aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

    Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang

    kegiatan guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran tematik yang

    berfokus pada satu mapel Matematika dengan menggunakan model Discovery

    Learning berbantuan model Talking Stick.

    3.5 Validitas dan Reliabilitas

    3.5. 1 Uji Validitas

    Menurut Salameto (2015: 440) validitas ialah patokan sampai sejauh mana

    suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui

    tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum

    diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk

    mengetahui butir soal yang valid. Pedoman untuk menentukan rentang indeks

    validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut menurut Wardani (2012: 344)

    dalam melakukan uji validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki

    koefisen validitas positif dan mendekati angka 1,00.

    Tabel 3.5

    Rentang Indeks Validitas

    No. Indeks Interpretasi

    1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

    2. 0,61 – 0,80 Tinggi

    3. 0,41 – 0,60 Cukup

    4. 0,21 – 0,40 Rendah

    5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

  • 40

    Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas yang ditentukan oleh

    Wardani (2012: 344) bahwa jika tabel N = 20 dan taraf signifikan 5% dari r product

    moment adalah 0,444. Uji validitas dilakukan 1 kali dengan indikator yang berbeda

    pada siklus 1 dan siklus 2 di kelas 3 SD Kanisius Lodoyong Ambarawa Kabupaten

    Semarang. Kemudian hasil pengujian diinput dan dianalisis dengan menggunakan

    program SPSS sehingga diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat

    digunakn sebagai alat evaluasi pada akhir setiap siklus. Hasil uji validitas siklus I

    dan Siklus II dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1

    Jumlah

    Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

    15 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 15 8, 11, 14

    Jumlah 12 3

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

    Jumlah

    Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

    15 15, 16, 17, 18, 21, 23, 24, 26, 27,

    28, 30

    19, 20, 22, 25, 29

    Jumlah 10 5

  • 41

    3.5.2 Uji Reliabilitas

    Menurut (Slameto,2015:432) reliabilitas adalah keadaan dimana suatu

    pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur.

    Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .725 .850 30

    Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics

    diperoleh angka 0,832. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan Rentang

    Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,725 menunjukan

    bahwa soal yang akan digunakan sangat reliabel.

    3.5.3 Taraf Kesukaran Soal

    Menganalisis kesukaran soal dilakukan untuk mengkaji soal-soal tes dari

    segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang mana termasuk mudah,

    sedang dan sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardanie (2011:338-339)

    adalah dengan rumus sebagai berikut:

    𝐏 = 𝐁

    𝐍

    Keterangan: P = tingkat kesukaran soal

    B = jumlah soal yang benar

    N = jumlah seluruh siswa

    Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat menggunakan tabel tingkat

    kesukaran berikut ini:

  • 42

    Tabel 3.8

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

    Rentang nilai Tingkat kesukaran

    0,00-0,25 Sukar

    0,26-0,75 Sedang

    0,76-1,00 Mudah

    Sumber: Slameto, dkk (2012:399)

    Menurut rumus tingkat kesukaran yang di kemukakan oleh Wardani maka

    ditemukan tingkat kesukaran untuk siklus 1 sebesar 0,65 dengan katagori sedang.

    Untuk siklus 2 ditemukan tingkat kesukaran sebesar 0,5 dengan katagori sedang.

    3.1 Indikator Kerja

    Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan

    presentase hasil belajar tematik yang berfokus pada salah satu mapel yaitu

    matematika berdasarkan ketuntasan siswa KKM 70 yang dicapai oleh 80% siswa.

    3.2 Analisis Data

    Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

    menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif

    kuantitatif berbentuk angka – angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif

    kualitatif berupa kata – kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi.

    Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan

    nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, kemudian menyimpulkan berdasarkan

    deskripsi data.