BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1...

17
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang biasanya disingkat menjadi PTK. Terdapat dua jenis penelitian yaitu PTK yang dilaksanakan sendiri dan PTK kolaboratif, dan PTK yang dilakukan oleh pengamat adalah PTK yang dilakukan sendiri. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Dimana peneliti di kelas V menerapkan model kooperatif tipe Team Game Tournament sendiri dangan materi pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Sebelum melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang akan menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan di angkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut di diskusikan dengan guru kelas, dan setelah mendapatkan masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT guna membantu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Watu Agung 01 tahun pelajaran 2016/2017 Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan subyek penelitiannya yaitu peserta didik kelas V sebanyak 15 anak terdiri dari 10 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. 3.1.3 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 antara bulan Januari-April. Penelitian diawali dengan melaksanakan observasi terhadap siswanya sendiri dan wawancara dengan guru kelas V.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis peneliatan yang pengamat lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

yang biasanya disingkat menjadi PTK.

Terdapat dua jenis penelitian yaitu PTK yang dilaksanakan sendiri dan PTK

kolaboratif, dan PTK yang dilakukan oleh pengamat adalah PTK yang dilakukan

sendiri. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Dimana peneliti

di kelas V menerapkan model kooperatif tipe Team Game Tournament sendiri

dangan materi pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Sebelum melakukan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif model Team Game

Tournament, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang

akan menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan di

angkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut di diskusikan dengan guru kelas, dan

setelah mendapatkan masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan untuk

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT guna membantu meningkatkan

minat dan hasil belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti

mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Watu

Agung 01 tahun pelajaran 2016/2017 Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan

subyek penelitiannya yaitu peserta didik kelas V sebanyak 15 anak terdiri dari 10

anak perempuan dan 5 anak laki-laki.

3.1.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017

antara bulan Januari-April. Penelitian diawali dengan melaksanakan observasi

terhadap siswanya sendiri dan wawancara dengan guru kelas V.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

21

Melalui observasi dan wawancara tersebut maka peneliti mendapatkan

pengetahuan tentang sejauh mana kemampuan siswa dalam materi IPA dan

masalah yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran, untuk selanjutnya

merencanakan perbaikan yang dilaksanakan dalam dua siklus.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas yang terdapat dalam penelitian ini adalah Pendekatan

Kontekstual yang memiliki pengertian menurut US Departement of Education the

National School-to-Work yang dikutip dalam (Al-Tabany, 2014) bahwa

Contextual teaching learning merupakan suatu konsepsi yang membantu guru

mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata, dan memotivasi

siswa membuat hubungan antara penegtahuan dan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat berupa hasil dari belajar siswa dalam mata pelajaran IPA,

dari hasil belajar siswa yang diuji secara tertulis dengan melalui tes, dan dilihat

dari proses belajar siswa maka akan terlihat perkembangan siswa dalam

pembelajaran.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian mengacu pada tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas yang

dilaksanakan dua siklus, sedangkan untuk model penelitiannya sendiri menganut

model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku

yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto (2006:92) digambarkan seperti dibawah ini :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

22

Gambar 1

Skema Rangkaian Tahapan Penelitian

Dari rangkaian siklus yang tergambar di atas menurut C.Kemmis dan

Mc.Taggart , dapat ditarik beberapa komponen diantaranya perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian tindakan kelas

memiliki tujuan utama yaitu memperbaiki pembelajaran yang nanti diharapkan

akan berdampak pada peningkatan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap

sub materi tersebut.

Perbaikan harus dilaksanakan secara terus menerus dalam beberapa siklus

yang berdaur dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi

sampai hasil yang diinginkan tercapai.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi :

a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang berasal

dari siswa. Identifikasi masalah disini yaitu melihat keaktifan dan

kesungguhan siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran konvensional. Selain itu, melihat nilai siswa.

Rencana Tindakan dan

Observasi

Refleksi

Rencana yang

direvisi Tindakan dan

Observasi

Refleksi

Rencana yang

direvisi

Tindakan dan

Observasi

Refleksi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

23

b. Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), sesuai dengan

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan cahaya.

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa ters obyektif yang digunakan untuk

mengetahui hasil belajar kognitif siswa.

d. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

e. Melakukan uji cuba dan analisis soal uji coba pokok bahasan IPA.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pengertian dari pelaksanaan tindakan dalam Suharsimi Arikunto

(2006:99) disebutkan bahwa pelaksanaan tindakan merupakan implementasi

atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan

di kelas.

Sedangkan observasi adalah pengamatan yang akan dilaksanakan oleh

peneliti, obeservasi dilakukan agar pengamat dapat melihat bagaimana proses

peserta didik dalam belajar.

3. Refleksi

Kegiatan refleksi disini yaitu mengumpulkan dan menganalisis data yang

telah diperoleh dari siklus I untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan

yang dilakukan. Hasil refleksi ini di menjadi acuan untuk memperbaiki kinerja

guru dan melakukan revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

3.3.1 Siklus Pertama

a. Perencanaan

Berdasarkan studi prasiklus pada pendahuluan observasi pertama,

maka dalam perencanaan ini tersusun ke dalam beberapa tahap,

diantaranya :

1) Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan

penelitian di SD dan melakukan observasi dikelas V.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

24

2) Membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan alat peraga yang mendukung dengan materi ajar dan

disesuaikan dengan pendekatan yang akan dilakukan.

4) Pembuatan lembar kerja soal.

5) Pembuatan lembar observasi.

6) Menyusun instrument-instrumen yang diperlukan dalam siklus.

7) Membuat desain pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual

materi sub pokok perkalian dan pembagian.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan dalam tahap ini adalah implementasi dari

perencanaan yang telah dirancang sebelumnya. Untuk penggunaan

strategi atau metode pembelajaran harus mengacu pada pendekatan

kontekstual untuk membantu pemahaman siswa dalam sub pokok

materi cahaya dengan menghubungkan dengan situasi dan kondisi yang

konkret.

Proses pelaksanaan /Tindakan di kelas

Pertemuan 1

1) Guru mengatur tempat duduk siswa dan melakukan persensi.

2) Siswa diberi motivasi oleh guru.

3) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran.

4) Siswa mendengarkan penjelasan materi pembelajan yang

disampaikan guru mengenai arti cahaya serta sifat-sifatnya yang

bersangkutan dengan pengakaman sehari-hari atau benda nyata.

5) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yaitu tiap kelompok

terdiri 3 orang.

6) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas

yang akan dikerjakan dalam kelompok.

7) Siswa mendengarkan petanyaan yang dibacakan oleh guru.

8) Siswa diminta menjawab setiap pertanyaan yang dibacakan guru,

dengan cara adu cepat.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

25

9) Setelah semua pertanyaan habis, guru menghitung skor total setiap

kelompok.

10) Kelompok yang memiliki skor total terbanyak dinyatakan menang

dalam turnament yang pertama.

11) Guru memberikan reward.

12) Siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang

telah dilakukan.

Pertemuan 2

1) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arah rambat cahaya,

pemantulan cahaya dan cahaya dapat menembus benda bening.

3) Guru membagi kelas menjadi kelompok.

4) Siswa dibagikan kartu nomor, dan setiap kelompok mengambil

salah satu kartu nomor yang sudah dikocok oleh kelompok

penantang yang lain.

5) Kelompok yang mendapatkan kartu nomor harus menjawab soal

sesuai kartu no yang diambil.

6) Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar

mendapatkan point jika salah menjawab akan diberikan kepada

kelompok lain untuk menjawabnya.

7) Kelompok yang mengumpulkan point terbanyak itulah pemenang

juara pada tournament yang ke 2.

8) Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

9) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

10) Siswa dibatu guru dalam menarik kesimpulan dari pembelajaran

telah dilakukan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

26

Observasi

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta

bantuan kepada guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran.

a) Observer mengamati proses pembelajaran.

b) Observer mencatat semua temuan masalah-masalah pada saat

pembelajaran sedang berlangsung

c. Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I

dan pengamatan atas tindakan pemebelajaran di dalam kelas dan bila

hasilnya belum maksimal maka peneliti akan melakukan siklus II.

3.3.2 Siklus Kedua

a. Perencanaan

Dari serangkaian siklus pertama telah dihasilkan berbagai

informasi maka dari hasil tersebut disusun kembali perencanaan untuk

siklus kedua untuk menyempurnakan siklus I yang sebelumnya telah

dilaksakan.

1) Pembuatan RPP

2) Menyiapkan Media

3) Pembuatan Lembar soal

4) Pembuatan lembar observasi

5) Pembuatan lembar evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pertemuan I

1) Guru memotivasi peserta didik.

2) Siswa mendengarkan tujuan dari pembelajaran yang disampaikan

oleh guru.

3) Siswa mendengarkan materi mengenai pembiasan cahaya.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

27

4) Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 3 orang.

5) Guru melakukan percobaan pembiasan.

6) Siswa dan guru bertanya jawab tentang terjadinya pembiasan

cahaya.

7) Siswa dengan kelompok berlomba-lomba menjawab pertanyaan

yang dibacakan oleh guru.

8) Guru memberikan point pada kelompok yang menjawab terlebih

dahulu dan benar

9) Siswa mendapatkan bimbingan dari guru dalam menyimpulkan

hasil belajar.

10) Guru memberikan reward.

Pertemuan II

1) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.

2) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh

guru.

3) Guru memberi contoh percobaan sifat cahaya dapat dibiaskan dan

diuraikan.

4) Siswa bersama guru membahas percobaan yang telah dikerjakan.

5) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang terdiri 3

orang.

6) Siswa dibagikan kartu nomor, dan setiap kelompok mengambil

salah satu kartu nomor yang sudah dikocok oleh kelompok

penantang yang lain.

7) Kelompok yang mendapatkan kartu nomor harus menjawab soal

sesuai kartu no yang diambil.

8) Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar

mendapatkan point jika salah menjawab akan diberikan kepada

kelompok lain untuk menjawabnya.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

28

9) Kelompok yang mengumpulkan point terbanyak itulah pemenang

juara pada tournament yang ke 2.

10) Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

11) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

12) Siswa dibatu guru dalam menarik kesimpulan dari pembelajaran

telah dilakukan.

13) Guru memberikan reward.

Observasi

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta

bantuan kepada guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran dan

selanjutnya sebgai rekan diskusi untuk membahas kekurangan saat

pembelajaran.

a) Observer mengamati proses pembelajaran.

b) Observer mencatat semua temuan masalah-masalah pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

Kegiatan observasi dilakukan selama proses belajar mengajar

berlangsung tahap ini yang diperlukan adalah memperhatikan

kesesuaian model pembelajaran dengan karateristik peserta didik.

Kegiatan ini meliputi pengamatan sebelum, selama dan setelah proses

kegiatan belajar mengajar peneliti sebagai guru dan obsever 1 dan guru

sebagai observer 2.

c. Refleksi

Refleksi kembali dilakukan, dari data yang diperoleh saat

pelaksanaan siklus I kemudian dibandingkan dengan hasil data dari

siklus II untuk melihat apakah ada peningkatan dalam hal kemampuan

dan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa dalam sub pokok materi

perkalian dan pembagian.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

29

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberap

cara, yaitu:

a. Observasi

Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung yang berarti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah kegiatan

siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TGT.

b. Tes tertulis

Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis yang diberikan pada setiap

akhir siklus dan tesnya berbentuk soal obyektif.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan

data-data tertulis, seperti daftar nama siswa, daftar nilai, foto selama proses

penelitian berlangsung dan faktor-faktor lainnya yang akan digunakan untuk

kepentingan penelitian selanjutnya.

3.4.2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang disediakan diantaranya :

a. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja berisikan tugas-tugas tentang sub pokok sifat-sifat cahaya

untuk membantu peneliti dalam melengkapi data saat melakukan observasi.

b. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar

Lembar observasi ini merupakan catatan penting untuk mengobservasi

pencampaian guru dalam pembelajaran dikelas. Sehingga pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan kondisi dan proses pembelajaran yang

diharapkan untuk melakukan observasi maka dibuatlah instrument observasi.

Berikut adalah lembar observasi yang akan digunakan selama

pembelajaran berlangsung :

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

30

Tabel 3.1

Lembar Observasi

Lembar Observasi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas /Semester : V /II

Hari/Tanggal :

No Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Kesiapan ruang, alat peraga, dan siswa

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran

3 Melakukan kegiatan apersepsi

4 Menyampaikan materi secara hirarki belajar

5 Menguasai kelas

6 Melaksanakan pembelajaran sesuai model Teams Game Tournament

7 Menumbuhkan antusiasme peserta didik dalam pembelajaran

8 Memberikan waktu yang cukup untuk berdiskusi

9 Memberiakan kesimpulan

10 Melaksanakan tindak lanjut

Keterangan :

1. Kurang

2. Cukup

3. Baik

4. Sangat baik

c. Tes formatif

berbentuk tes tertulis yang berisikan soal-soal yang sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

3.5 Indikator Kinerja

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menerapkan pendekatan

kontekstual pada siswa kelas V di SD Negeri Watu Agung 01 Tuntang Kabupaten

Semarang berindikator sebagai berikut :

a. Pembelajaran kontekstual yang diterapkan pada kelas tersebut meningkat

dengan cukup baik.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

31

b. Adanya pencapaian prosentase nilai siswa diatas KKM yaitu minimal berkisar

75% .

c. Prosentase dari siklus I ke siklus II meningkat menjadi 90%.

3.6 Analisis Data

Analisis data adalah menelaah hasil pengamatan yang dilakukan untuk

menguji rancangan program, monitoring penelitian pada setiap refleksi penelitian

tindakan kelas, dan masing-masing analisis akan dipaparkan melalui tabel sebagai

laporan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis diskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan

nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II.

Sedangkan untuk data kualitatif di analisis menggunakan analisis diskriptif

komparatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis

data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (tes

formatif/tes evaluasi) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung

peningkatan ketuntasan belajar peserta didik secara individual jika peserta didik

tersebut mampu mencapai skor minimal 67 dan ketuntasan klasikal, jika peserta

didik yang memperoleh nilai 67 ini jumlahnya sekitar 90% dari jumlah seluruh

peserta didik dan masing-masing dihitung jumlahnya sekitar 90% dari jumlah

seluruh peserta didik.

Untuk mengetahui hasilbelajar IPA dapat kita analisis dengan rumus

ketuntasan belajar sebagai berikut :

3.7 Uji Prasyarat Instrument Penilaian

3.7.1 Uji Validitas Tes

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan sesuai instrumen. Sebuah instrument dinyatakan valid apabila mampu

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

32

mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2006:168).

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang dinilai (Nana Sudjana, 2010).

Uji coba soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal Maret

2017 di SD Negeri Wonokerso 01 Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung.

Instrumens soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2 berjumlah 30 butir dan jumlah

peserta didik 24. Dari hasil test uji coba instrument soal evaluasi siklus 1 dan

siklus 2 yang dialaksanakan di kelas V SD Negeri Wonokerso 01 tersebut maka

dapat diukur ke validitasnya menggunakan SPSS 16 for windows dengan

menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korlasi antar

skor item dengan total skor item. Untuk menguji item intrument soal evaluasi

siklus 1 dan siklus 2 diambil berdasarkan keputusan variable menggunakan r

Product Moment. Taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah jumlah siswa

(responden) (Sugiyono 2011:373). Semakin banyak jumlah peserta didik maka

semakin rendah tarah signifikannya. Uji soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2

terhadap 24 peserta didik maka taraf signifikannya >0.4044 maka instrument

dikatakan valid, sedangkan <0.4044 maka instrument dikatakan tidak valid. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

33

a. Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1

Tabel 3.2

Validitas Hasil Soal Evaluasi Siklus 1

No Soal Corrected Item-Total Correlation Keputusan

1 .569 Valid

2 .513 Valid

3 .580 Valid

4 .395 Tidak valid

5 .736 Valid

6 .364 Tidak valid

7 .205 Tidak valid

8 .773 Valid

9 .612 Valid

10 .143 Tidak valid

11 .399 Tidak valid

12 .441 Valid

13 .161 Tidak valid

14 .623 Valid

15 .498 Valid

16 .441 Valid

17 .428 Valid

18 .470 Valid

19 .692 Valid

20 .067 Tidak valid

21 .262 Tidak valid

22 .117 Tidak valid

23 .313 Tidak valid

24 .121 Tidak valid

25 .325 Tidak valid

26 .657 Valid

27 -.234 Tidak valid

28 .325 Tidak valid

29 .615 Valid

30 .569 Valid

Dari tabel diatas setelah dianalis dengan menggunakan progam SPSS

versi.16 dan dilihat dari hasil signifikannya, diketahui soal yang valid adalah 16

butir soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 14 butir, hanya 15 butir soal yang

valid dijadikan soal evaluasi siklus 1.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

34

b. Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2

Tabel 3.3

Validitas Hasil Soal Evaluasi Siklus 2

No Soal Corrected Item-Total Correlation Keputusan

1 .610 Valid

2 .608 Valid

3 .486 Valid

4 .780 Valid

5 .500 Valid

6 .745 Valid

7 .330 Tidak valid

8 .330 Tidak valid

9 .780 Valid

10 .528 Valid

11 .143 Tidak valid

12 .367 Tidak valid

13 .236 Tidak valid

14 .180 Tidak valid

15 .660 Valid

16 .580 Valid

17 .523 Valid

18 .514 Valid

19 .473 Valid

20 .726 Valid

21 .066 Tidak valid

22 .247 Tidak valid

23 .136 Tidak valid

24 .497 Valid

25 .161 Tidak valid

26 .367 Tidak valid

27 .664 Valid

28 -.222 Tidak valid

29 .288 Tidak valid

30 .649 Valid

Dari tabel diatas setelah dianalis dengan menggunakan progam SPSS

versi.16 dan dilihat dari hasil signifikannya, diketahui soal yang valid adalah 17

butir soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 13 butir, hanya 15 butir soal yang

valid dijadikan soal evaluasi siklus 2.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

35

3.7.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari instrumen

penelitian (Fraenkel 1993:146) sedangkan menurut Sugiyono (2007:364)

realibiltas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.

Pengujian realibilitas menggunakan progam SPSS 16 for windows.

Reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang menunjukkan derajat

relabilitas instrument sebagai berikut :

Tabel 3.4

Indeks Reliabilitas

Indeks Interpretasi

r ≤ 0.2 reliabilitas sangat rendah

0.2 < r ≤ 0.40 reliabilitas rendah

0.40 < r ≤ 0.60 reliabilitas sedang

0.60 < r ≤ 0.80 reliabilitas tinggi

0.80 < r ≤ 1.00 reliabilitas sangat tinggi

(J.P Guilford dalam Suherman 1993:156)

Menurut Naniek, dkk (2012: 346) “semakin tinggi koefisien reliabilitas

suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya”. Berdasarkan

uraian diatas, suatu instrumen dikatakan reliable memiliki rentang indeks > 0,60.

Hasil uji reliabilitas instrument siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat di tabel 3.5 dan

tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1

Siklus 1 Gutman Split-Half Coefficien Keterangan

.886 Reliabilitas sangat tinggi

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis peneliatan yang pengamat

36

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2

Siklus 2 Gutman Split-Half Coefficien Keterangan

.887 Reliabilitas sangat tinggi

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas siklus 1 dan hasil uji reliabilitas siklus

2 bahwa hasil uji reliabilita besarnya Gutman Split Half Coefficien untuk siklus 1

adalah .886 dan siklus 2 .887. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas

siklus 1 maupun siklus 2 adalah tinggi sehingga dapat digunakan pada penelitian

selanjutnya.