BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

34
67 Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam penelitian secara ilmiah guna mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya dan data yang akan dianalisis, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk dapat menggambarkan secara jelas tentang masalah-masalah atau kejadian-kejadian yang sedang berlangsung pada saat sekarang. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang menjawab permasalahan penelitian dengan menganalisis dan menggunakan perhitungan statistik. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey dengan analisis korelasi dan regresi. Hal ini sebagaimana dijelaskan Sugiyono (2015, hlm. 14) bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan cara mengukur indikator- indikator variabel sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variabel tersebut. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam metode ini yaitu pengumpulan, penyusunan, penganalisaan, dan penginterpretasian, kemudian dari data yang terkumpul ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat akan berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi objek penelitian berdasarkan sampel yang telah ditentukan.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

67

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat

berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Metode

penelitian merupakan cara yang digunakan dalam penelitian secara ilmiah guna

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan

rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya dan data yang akan

dianalisis, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk dapat

menggambarkan secara jelas tentang masalah-masalah atau kejadian-kejadian

yang sedang berlangsung pada saat sekarang. Pendekatan kuantitatif yaitu

pendekatan yang menjawab permasalahan penelitian dengan menganalisis dan

menggunakan perhitungan statistik. Jenis penelitian yang digunakan adalah

survey dengan analisis korelasi dan regresi. Hal ini sebagaimana dijelaskan

Sugiyono (2015, hlm. 14) bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendekatan kuantitatif digunakan dengan cara mengukur indikator-

indikator variabel sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variabel

tersebut. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam metode ini yaitu

pengumpulan, penyusunan, penganalisaan, dan penginterpretasian, kemudian dari

data yang terkumpul ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat akan

berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi objek penelitian berdasarkan sampel

yang telah ditentukan.

68

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap, menggambarkan, menganalisa,

dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai

dengan prosedur penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Survey menurut Sugiyono

(2015, hlm. 12) “Digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data

misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur, dan

sebagainya.” Jenis penelitian ini memfokuskan hubungan kausal antarvariabel,

yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat

berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan

pengaruh dari suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat. Adapun variabel

sebab akibat tersebut dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial kepala

sekolah (X1), iklim sekolah (X2), dan mutu sekolah (Y).

Pola hubungan antara variabel independent kinerja manajerial kepala

sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) sebagai variabel yang mempengaruhi,

terhadap variabel dependent yaitu mutu sekolah (Y) sebagai variabel yang

dipengaruhi. Hubungan tersebut dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti

pada gambar 3.1. sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan:

X1 = Kinerja manajerial kepala sekolah

X2 = Iklim sekolah

Y = Mutu sekolah

rx1y = Hubungan kinerja manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah

rx1y

Rx1x2y

rx2y

X1

X2

Y

69

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rx2y = Hubungan iklim sekolah terhadap mutu sekolah

Rx1x2y = Hubungan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah

terhadap mutu sekolah

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan angket atau kuesioner yang merupakan sejumlah pernyataan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006 hlm. 151).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A yang

berada di wilayah Sub Rayon 11 Kota Bandung meliputi tiga kecamatan yaitu

Kecamatan Sumur Bandung, Kecamatan Andir, dan Kecamatan Bandung Wetan.

Objek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A yang berjumlah

33 Sekolah Dasar Negeri, dengan subjek data adalah kepala sekolah dan guru.

Adapun Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung

disajikan pada tabel 3.1. sebagai berikut:

Tabel 3.1. Lokasi Penelitian

No. Kecamatan Nama Sekolah Alamat

1. Sumur Bandung SD Negeri Banjarsari 1 Jln. Merdeka No. 22 Kel.

Babakan Ciamis

SD Negeri Banjarsari 2 Jln. Merdeka No. 22 Kel.

Babakan Ciamis

SD Negeri Banjarsari 3 Jln. Merdeka No. 22 Kel.

Babakan Ciamis

SD Negeri Banjarsari 4 Jln. Merdeka No. 22 Kel.

Babakan Ciamis

SD Negeri Merdeka 5-1 Jln. Merdeka No. 9 Kel.

Braga

SD Negeri Merdeka 5-2 Jln. Merdeka No. 9 Kel.

Braga

SD Negeri Merdeka 5-3 Jln. Merdeka No. 9 Kel.

Braga

SD Negeri Merdeka 5-4 Jln. Merdeka No. 9 Kel.

Braga

SD Negeri Merdeka 5-5 Jln. Merdeka No. 9 Kel.

Braga

SD Negeri Merdeka 5-6 Jalan Merdeka No. 9 Kel.

Braga

70

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Kecamatan Nama Sekolah Alamat

1. Sumur Bandung SD Negeri Embong Jln. Embong No. 6 Kel.

Kebon Pisang

SD Negeri Patrakomala Jln. Patrakomala No. 63

Kel. Merdeka

SD Negeri Soka 34-1 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

SD Negeri Soka 34-2 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

SD Negeri Soka 34-3 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

SD Negeri Soka 34-4 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

SD Negeri Soka 34-5 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

SD Negeri Soka 34-6 Jln. Soka No. 34 Kel.

Merdeka

2. Andir SD Negeri Cibeureum 1 Jln. Asrama Kipal No. 56

Kel. Campaka

SD Negeri Cibeureum 2 Jln. Asrama Kipal No. 56

Kel. Campaka

SD Negeri Cibeureum 6 Jln. Asrama Kipal No. 56

Kel. Campaka

SD Negeri Ciroyom Jln. Taruna No. 33/26 A

Kel. Ciroyom

SD Negeri Durman Jln. Durman No. 30 Kel.

Kebon Jeruk

SD Negeri Dadali Jln. Dadali No. 5 Kel.

Garuda

SD Negeri Garuda 1 Jln. Dadali No. 5 Kel.

Garuda

SD Negeri Garuda 2 Jln. Dadali No. 5 Kel.

Garuda

SD Negeri Karang Mulya 1 Jln. Rajawali Sakti No.

266 Kel. Dunguscariang

SD Negeri Karang Mulya 2 Jln. Rajawali Sakti No.

266 Kel. Dunguscariang

3. Bandung Wetan SD Negeri Ciujung 1 Jln. Lapangan Supratman

No. 7 Kel. Cihapit

SD Negeri Ciujung 2 Jln. Lapangan Supratman

No. 7 Kel. Cihapit

SD Negeri Ciujung 3 Jln. Lapangan Supratman

No. 7 Kel. Cihapit

SD Negeri Ciujung 4 Jln. Lapangan Supratman

No. 7 Kel. Cihapit

SDPN Sabang Jln. Sabang No. 2 Kel.

71

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cihapit

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Penelitian selalu berhadapan dengan objek yang akan diteliti, baik itu

berupa manusia, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi. Hal-hal tersebut

merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau

menunjang keberhasilan penelitian. Kumpulan keseluruhan objek penelitian

yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk memperoleh berbagai data atau

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian disebut populasi. Sebagaimana

dikemukakan Sugiyono (2015, hlm. 117) bahwa, “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan penjelasan di atas, maka populasi yang menjadi unit

analisis atau objek dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A yang terdapat di Sub Rayon 11 Kota Bandung. Sesuai dengan

permasalahan dalam penelitian, maka yang menjadi subjek penelitian ini

adalah para kepala sekolah beserta seluruh guru dari 33 Sekolah Dasar Negeri

terakreditasi A tersebut yang dijadikan responden tidak langsung untuk

menggali data terkait objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah

33 kepala sekolah dan 328 guru. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai

populasi penelitian, maka dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini:

Tabel 3.2.

Jumlah Populasi Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Negeri

Terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung

No. Nama Sekolah Jumlah

Total Kepala Sekolah Guru

1. SDN Banjarsari 1 1 9 10

2. SDN Banjarsari 2 1 10 11

3. SDN Banjarsari 3 1 12 13

4. SDN Banjarsari 4 1 8 9

5. SDN Merdeka 5-1 1 10 11

6. SDN Merdeka 5-2 1 7 8

7. SDN Merdeka 5-3 1 8 9

8. SDN Merdeka 5-4 1 7 8

72

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. SDN Merdeka 5-5 1 8 9

10. SDN Merdeka 5-6 1 8 9

No. Nama Sekolah Jumlah

Total Kepala Sekolah Guru

11. SDN Embong 1 17 18

12. SDN Patrakomala 1 15 16

13. SDN Soka 34-1 1 10 11

14 SDN Soka 34-2 1 9 10

15 SDN Soka 34-3 1 9 10

6 SDN Soka 34-4 1 7 8

17. SDN Soka 34-5 1 10 11

18. SDN Soka 34-6 1 10 11

19. SDN Cibeureum 1 1 12 13

20. SDN Cibeureum 2 1 7 8

21. SDN Cibeureum 6 1 9 10

22. SDN Ciroyom 1 9 10

23. SDN Dadali 1 11 12

24. SDN Durman 1 12 13

25. SDN Garuda 1 1 12 13

26. SDN Garuda 2 1 9 10

27. SDN Karang Mulya 1 1 8 9

28. SDN Karang Mulya 2 1 11 12

29. SDN Ciujung 1 1 8 9

30. SDN Ciujung 2 1 11 12

31. SDN Ciujung 3 1 7 8

32. SDN Ciujung 4 1 12 13

33. SDPN Sabang 1 16 17

Jumlah 33 328 361

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016

2. Sampel

Penelitian memerlukan sumber data atau informasi yang representatif,

tetapi tidak seluruh populasi yang dijadikan sebagai sumber data atau

informasi. Oleh karena itu, diperlukan sampel dari populasi yang dijadikan

sumber data atau informasi penelitian. Sampel penelitian merupakan bagian

dari populasi penelitian yang diambil sebagai sumber data atau informasi yang

dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh populasi. Hal

tersebut senada dengan yang dikemukakan Arikunto (2006, hlm. 131) bahwa

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”

Melalui sampel ini sebagian dari jumlah populasi diambil datanya.

Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapat

73

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian digunakan untuk merefleksikan dan menggeneralisasikan keadaan

populasi yang ada.

Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling. Simple

random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik ini

digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang homogen (Sugiyono,

2015 hlm. 120). Sampling dilakukan terhadap guru, hal ini dikarenakan

jumlah guru di atas 100, sedangkan kepala sekolah yang berjumlah kurang

dari 100, di Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A pada Sub Rayon 11 Kota

Bandung seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian ini. Proses penarikan

sampel yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan rumus Isaac dan

Michael (dalam Arikunto, 2006, hlm. 136) sebagai berikut:

s =χ2. N. P (1 − P)

d2 (N − 1) + χ2. P(1 − P)

Keterangan:

s = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

P = Proporsi dalam populasi (0,5)

d = 0,05

χ2 = Harga tabel chi-kuadrat (taraf kesalahan 5 %, dengan dk 1 = 3, 841)

Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

s=χ2. N. P (1−P)

d2 (N−1)+ χ2.P(1−P) =

3,841. 328. 0,5 (1−0,5)

0,052 (328−1)+ 3,841. 0,5(1−0,5)

s = 314,962

1,77775

s = 177,168

s = 177

Dari hasil perhitungan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel 177

responden. Selanjutnya untuk menentukan besaran sampel setiap sekolah, maka

peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

ni =

Ni

N x n

74

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

ni = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum ke-i

Ni = Ukuran stratum ke-i

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel keseluruhan yang dialokasikan

Dari rumus di atas, maka rincian perhitungan sampel setiap sekolah dapat dilihat

seperti pada tabel 3.3. berikut ini:

Tabel 3.3.

Jumlah Sampel Guru Tiap Sekolah Dasar Negeri Terakreditasi A

di Sub Rayon 11 Kota Bandung

No. Sekolah Ni = N x n Sampel

1. SDN Banjarsari 1 9 : 328 x 177 5

2. SDN Banjarsari 2 10 : 328 x 177 5

3. SDN Banjarsari 3 12 : 328 x 177 6

4. SDN Banjarsari 4 8 : 328 x 177 4

5. SDN Merdeka 5-1 10 : 328 x 177 5

6. SDN Merdeka 5-2 7 : 328 x 177 4

7. SDN Merdeka 5-3 8 : 328 x 177 4

8. SDN Merdeka 5-4 7 : 328 x 177 4

9. SDN Merdeka 5-5 8 : 328 x 177 4

10. SDN Merdeka 5-6 8 : 328 x 177 4

11. SDN Embong 17 : 328 x 177 9

12. SDN Patrakomala 15 : 328 x 177 8

13. SDN Soka 34-1 10 : 328 x 177 5

14 SDN Soka 34-2 9 : 328 x 177 5

15 SDN Soka 34-3 9 : 328 x 177 5

6 SDN Soka 34-4 7 : 328 x 177 4

17. SDN Soka 34-5 10 : 328 x 177 5

18. SDN Soka 34-6 10 : 328 x 177 5

19. SDN Cibeureum 1 12 : 328 x 177 6

20. SDN Cibeureum 2 7 : 328 x 177 4

21. SDN Cibeureum 6 9 : 328 x 177 5

22. SDN Ciroyom 9 : 328 x 177 5

23. SDN Dadali 11 : 328 x 177 6

24. SDN Durman 12 : 328 x 177 6

25. SDN Garuda 1 12 : 328 x 177 6

26. SDN Garuda 2 9 : 328 x 177 5

27. SDN Karang Mulya 1 8 : 328 x 177 4

28. SDN Karang Mulya 2 11 : 328 x 177 6

29. SDN Ciujung 1 8 : 328 x 177 4

75

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30. SDN Ciujung 2 11 : 328 x 177 6

31. SDN Ciujung 3 7 : 328 x 177 4

No. Sekolah Ni = N x n Sampel

32. SDN Ciujung 4 12 : 328 x 177 6

33. SDPN Sabang 16 : 328 x 177 8

Jumlah 177

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh jumlah sampel guru

dalam penelitian ini yaitu 177 responden, dan 33 kepala sekolah, sehingga jumlah

keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 210 responden.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang memberikan

penjelasan atas suatu variabel yang dapat diukur. Definisi operasional

dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran terhadap judul dan ruang

lingkup masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang

terkandung dalam judul penelitian ini, sehingga terdapat persamaan pandangan

atau keseragaman landasan berfikir antara penulis dengan pembaca. Dengan

demikian, definisi operasional merupakan hal penting dalam penelitian, karena hal

tersebut memberikan kejelasan makna bagaimana definisi-definisi suatu variabel

digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan kajian pustaka pada bab sebelumnya, definisi operasional

dalam penelitian ini diperoleh dari langkah-langkah penjabaran definisi

konseptual menurut pendapat beberapa ahli yang kemudian disimpulkan oleh

peneliti. Adapun secara ringkas definisi operasional setiap variabel dalam

penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Mutu Sekolah (Y)

Berdasarkan beberapa pengertian mutu sekolah sebagaimana dijelaskan

dalam kajian pustaka, maka yang dimaksud dengan mutu sekolah dalam

penelitian ini adalah standar kualitas seluruh komponen sekolah sebagai suatu

sistem pembelajaran yang merupakan kombinasi dari input, proses, dan output,

serta outcome. Diadaptasi dari: Usman (2010, hlm. 513); Sallis (2012, hlm. 56);

dan Hoy dan Miskel (2014 hlm. 449).

76

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)

Dari beberapa pengertian kinerja manajerial kepala sekolah, maka yang

dimaksud dengan kinerja manajerial kepala sekolah dalam penelitian ini adalah

unjuk kerja yang ditampilkan kepala sekolah yang didasari oleh kompetensi,

motivasi dan komitmen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

manajer di sekolah yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah yang telah ditetapkan

bersama. Diadaptasi dari: Lunenburg (2010, hlm. 1-2); Robbins (dalam Usman,

2010, hlm. 488); dan Wahjosumidjo (2011, hlm. 95).

3. Iklim Sekolah (X2)

Berdasarkan beberapan pendapat tentang pengertian iklim sekolah, maka

yang dimaksud dengan iklim sekolah dalam penelitian ini adalah suasana

keterbukaan, kesehatan, dan kewarganegaraan yang dirasakan oleh seluruh

personel yang ada di sekolah. Diadaptasi dari: Suharsaputra (2010, hlm. 116);

Hoy dan Miskel (2014, hlm. 198).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data

dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu

memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, ketepatan dalam teknik

pengumpulan data sangat menentukan tingkat kepercayaan dari hasil penelitian.

Teknik pengumpulan data sangat tergantung pada variabel-variabel yang

terkait dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pengumpulan data tidak langsung dengan mengadakan

komunikasi dengan subyek penelitian melalui perantara angket atau kuesioner,

dengan menggunakan Skala Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban, yakni

selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP).

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

77

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2015, hlm. 199).

Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis adalah Sekolah Dasar

Negeri terakreditasi A yang berada di Sub Rayon 11 Kota Bandung. Sementara

itu, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru

yang ada di Sekolah Dasar Negeri tersebut. Oleh karena itu, daftar pernyataan

diberikan kepada kepala sekolah yang dijadikan subjek penelitian menyangkut

kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan mutu sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau

kuesioner. Secara rasional dan teoritis, peneliti menggunakan angket sebagai alat

pengumpul data dikarenakan beberapa alasan sejalan dengan pendapat Arikunto

(2006, hlm. 67), bahwa:

1) Indikator pada masing-masing variabel penelitian cukup kompleks, oleh

karena itu angket merupakan instrumen yang tepat.

2) Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat dibuat homogen (standar) bagi

seluruh responden.

3) Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat disusun secara cermat

berdasarkan permasalahan yang diteliti.

4) Angket dapat disebar dan dijawab oleh responden dalam waktu relatif singkat

sehingga penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.

Skala yang digunakan dalam pengukuran angket ini adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2015 hlm.

107). Jawaban setiap item pada angket dengan Skala Likert diberi skor 1-5 seperti

pada tabel 3.4. berikut:

78

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4.

Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Tidak pernah 1

Sumber: Sugiyono (2015, hlm. 135)

Pengembangan instrumen ditempuh melalui dua tahapan, yaitu: (1) Perumusan

instrumen; (2) Melakukan uji coba instrumen. Penjelasan kedua tahap tersebut

dapat dipahami seperti berikut ini.

1. Perumusan Instrumen

Dalam perumusan instrumen, penulis berpedoman pada ruang lingkup

variabel-variabel yang diteliti. Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini

mencangkup angket tentang kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan

mutu sekolah di setiap Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11

Kota Bandung. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perumusan

instrumen adalah sebagai berikut.

a. Menentukan variabel-variabel, dimensi, dan indikator yang tertuang dalam

peta konsep, seperti yang terdapat pada tabel 3.5.

b. Menyusun pernyataan-pernyataan yang dianggap menggambarkan

permasalahan yang diteliti.

c. Menetapkan alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert dalam

bentuk daftar pernyataan dengan lima alternatif jawaban dari sangat mendekati

sampai dengan sangat tidak mendekati kondisi riil yang terjadi yaitu dengan

rentang skor 1-5.

79

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5.

Peta Konsep Variabel Penelitian

Variabel Kajian Konseptual Definisi

Operasional Dimensi Indikator

Mutu

Sekolah

(Y)

Mutu menurut

Usman (2010, hlm.

513)

“Mutu adalah

produk dan atau jasa

yang sesuai dengan

standar mutu yang

telah ditetapkan dan

memuaskan

pelanggan.”

Sallis (2012, hlm.

56)

“Sesuatu yang

memuaskan dan

melampaui

keinginan dan

kebutuhan

pelanggan.”

Hoy dan Miskel

(2014, hlm. 449)

“Sekolah yang

bermutu harus

didahului oleh

efektivitas semua

program yang

dijalankannya ke

dalam sistem yang

terorganisasi dan

terintegrasi.”

Standar

kualitas

seluruh

komponen

sekolah

sebagai suatu

sistem

pembelajaran

yang

merupakan

kombinasi

dari input,

proses, dan

output, serta

outcome.

Hoy dan Miskel

(2014, hlm. 449)

1. Input

a. Profesionalis-

me guru dan

kepala sekolah.

b. Sarana dan

prasarana yang

memadai.

c. Dukungan orang

tua.

2. Proses a. Mengembang-

kan

pembelajaran

yang aktif.

b. Mengembang-

kan

pembelajaran

yang kreatif.

c. Mengembang-

kan

pembelajaran

yang efektif.

d. Mengembang-

kan

pembelajaran

yang

menyenangkan.

e. Mengembang-

kan

pembelajaran

yang bermakna.

3. Output a. Hasil belajar

akademik tinggi.

b. Hasil belajar

non akademik

tinggi.

c. Tingkat

kehadiran.

d. Tingkat drop

out.

4. Outcome a. Lulusannya

80

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melanjutkan ke

jenjang

pendidikan yang

lebih tinggi.

Variabel Kajian Konseptual Definisi

Operasional Dimensi Indikator

b. Lulusannya

memiliki

perilaku yang

baik.

Kinerja

Manajeri-

al Kepala

Sekolah

(X2)

Robbins (2006)

dalam Usman (2010,

hlm. 488) “Kinerja

adalah produk dari

fungsi dari

kemampuan dan

motivasi.”

Lunenburg (2010,

hlm. 1-2) ”Fungsi

kepemimpinan

seorang kepala

sekolah adalah

mengkombinasikan

dan

mengkoordinasikan

empat macam fungsi

yang bersumber dari

empat fungsi

administrasi, yaitu:

perencanaan,

pengorganisasian,

pemimpinan, dan

monitoring.”

Wahjosumidjo

(2011, hlm. 95)

“Seorang kepala

sekolah pada

hakikatnya adalah

seorang perencana,

organisator,

pemimpin, dan

seorang pengendali.”

Unjuk kerja

yang

ditampilkan

kepala

sekolah yang

didasari oleh

kompetensi,

motivasi dan

komitmen

dalam

menjalankan

tugas dan

tanggung

jawabnya

sebagai

manajer di

sekolah yang

meliputi

perencanaan,

pengorganisas

ian,

kepemimpi-

nan, dan

pengendalian

untuk

mencapai

tujuan-tujuan

sekolah yang

telah

ditetapkan

bersama.

Wahjosumidjo

(2011, hlm. 95)

1.Perencaaan

a. Menetapkan

visi dan misi.

b. Menyusun

Rencana Kerja

Jangka

Menengah

(RKJM).

c. Menyusun

Rencana

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja

Sekolah

(RAPBS).

2. Pengorganisa-

sian

a. Merancang

struktur

organisasi.

b. Mengelompok-

kan kegiatan

dan menunjuk

penanggung

jawab.

c. Menjelaskan

hubungan antara

fungsi, jabatan,

dan tugas.

d. Membagi tugas

dan

mendelegasikan

wewenang

untuk

melaksanakan

tugas tersebut.

3. Kepemimpinan a. Kemampuan

mencipta,

menjelaskan,

menawarkan

81

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gagasan-

gagasan yang

menarik.

Variabel Kajian Konseptual Definisi

Operasional Dimensi Indikator

b. Kemampuan

mempengaruhi

pihak lain.

c. Kemampuan

mengendalikan

bentuk-bentuk

interaksi.

4. Pengendalian a. Kemampuan

menyusun

standar

penilaian.

b. Melakukan

penilaian

terhadap

pelaksanaan

program.

c. Melakukan

tindakak

korektif.

Iklim

sekolah

(X2)

Suharsaputra (2010,

hlm. 116) “Iklim

sekolah merupakan

istilah yang

menunjukkan pada

perasaan, atmosfer

dari lingkungan

organisasi sekolah.”

Hoy & Miskel

(2014, hlm. 198)

“Iklim sekolah

adalah kualitas yang

relatif abadi dari

lingkungan sekolah

yang dialami peserta

didik mempengaruhi

perilaku mereka, dan

didasarkan pada

persepsi kolektif

perilaku mereka di

Suasana

keterbukaan,

kesehatan,

dan

kewarganegar

aan yang

dirasakan oleh

seluruh

personel yang

ada di

sekolah.

Hoy dan Miskel

(2014, hlm. 198)

1. Iklim

keterbukaan

a. Perilaku kepala

sekolah yang

suportif.

b. Perilaku guru

yang akrab-

ramah.

c. Perilaku guru

yang semangat,

kuat, dan

menunjukkan

kesenangan.

d. Ekspektasi

tinggi dan saling

menghormati.

e. Perilaku guru

terhadap siswa.

2. Iklim

kesehatan

a. Tingkat

institusional.

b. Tingkat

manajerial.

3. Iklim a. Sikap siswa.

82

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah.” kewarganega-

raan

b. Pemanfaatan

waktu.

2. Uji Coba Instrumen dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Angket penelitian yang digunakan harus mampu mengukur dan

mengungkap data dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, sebelum angket

disebarkan kepada responden, angket tersebut terlebih dahulu diujicobakan

melalui pengujian validitas dan reliabilitas instrumen kepada responden uji coba.

Jumlah responden untuk uji instrumen dalam penelitian ini sebanyak 30

responden yang tersebar di luar daerah penelitian.

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2016, hlm. 211) menyatakan bahwa “Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Oleh

karena itu, untuk mengetahui validitas setiap butir angket, maka penulis

menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson dengan bantuan Program

SPSS versi 20. Adapun rumus Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2006,

hlm. 274) adalah sebagai berikut:

rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)

√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor distribusi X

∑Y = Jumlah skor distribusi Y

∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y

∑X2 = Jumlah skor distribusi X yang dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor distribusi Y yang dikuadratkan

Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%

(0,05). Jika hasil yang didapat menunjukkan harga rxy > rtabel, maka butir

83

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen dinyatakan valid, sebaliknya jika didapatkan harga rxy < rtabel, maka

butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Jika butir instrumen dinyatakan valid, maka dilihat kriteria penafsiran

mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

antara 0,800 – 1, 000 : Sangat tinggi

antara 0,600 – 0,799 : Tinggi

antara 0,400 – 0,599 : Cukup

antara 0,200 – 0, 399 : Rendah

antara 0,000 – 0,199 : Sangat rendah

Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel mutu sekolah (Y)

diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item pernyataan, 29 pernyataan dinyatakan

valid dengan taraf siginifikan α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 30 – 2 = 28,

sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.6.

sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Hasil Uji Validitas Variabel Mutu Sekolah (Y)

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

1 0,285 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan

2 0,492 0,374 Valid Digunakan

3 0,705 0,374 Valid Digunakan

4 0,586 0,374 Valid Digunakan

5 0,567 0,374 Valid Digunakan

6 0,654 0,374 Valid Digunakan

7 0,635 0,374 Valid Digunakan

8 0,682 0,374 Valid Digunakan

9 0,625 0,374 Valid Digunakan

10 0,709 0,374 Valid Digunakan

11 0,737 0,374 Valid Digunakan

12 0,481 0,374 Valid Digunakan

13 0,396 0,374 Valid Digunakan

14 0,553 0,374 Valid Digunakan

84

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 0,692 0,374 Valid Digunakan

16 0,684 0,374 Valid Digunakan

17 0,543 0,374 Valid Digunakan

18 0,401 0,374 Valid Digunakan

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

19 0,550 0,374 Valid Digunakan

20 0,800 0,374 Valid Digunakan

21 0,759 0,374 Valid Digunakan

22 0,655 0,374 Valid Digunakan

23 0,664 0,374 Valid Digunakan

24 0,377 0,374 Valid Digunakan

25 0,555 0,374 Valid Digunakan

26 0,587 0,374 Valid Digunakan

27 0,239 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan

28 0,399 0,374 Valid Digunakan

29 0,196 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan

30 0,569 0,374 Valid Digunakan

31 0,888 0,374 Valid Digunakan

32 0,847 0,374 Valid Digunakan

Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja manajerial

kepala sekolah (X1) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 butir pernyataan,

dinyatakan seluruh butir pernyataan valid dengan taraf signifikan α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = 30-2 = 28, sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks

validitas dapat dilihat pada tabel 3.7. di bawah ini:

Tabel 3.7.

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

1 0,433 0,374 Valid Digunakan

2 0,660 0,374 Valid Digunakan

3 0,901 0,374 Valid Digunakan

85

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 0,813 0,374 Valid Digunakan

5 0,839 0,374 Valid Digunakan

6 0,907 0,374 Valid Digunakan

7 0,884 0,374 Valid Digunakan

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

8 0,918 0,374 Valid Digunakan

9 0,939 0,374 Valid Digunakan

10 0,651 0,374 Valid Digunakan

11 0,728 0,374 Valid Digunakan

12 0,722 0,374 Valid Digunakan

13 0,817 0,374 Valid Digunakan

14 0,851 0,374 Valid Digunakan

15 0,821 0,374 Valid Digunakan

16 0,801 0,374 Valid Digunakan

17 0,678 0,374 Valid Digunakan

18 0,745 0,374 Valid Digunakan

19 0,924 0,374 Valid Digunakan

20 0,571 0,374 Valid Digunakan

21 0,761 0,374 Valid Digunakan

22 0,846 0,374 Valid Digunakan

23 0,873 0,374 Valid Digunakan

24 0,894 0,374 Valid Digunakan

25 0,923 0,374 Valid Digunakan

26 0,793 0,374 Valid Digunakan

27 0,811 0,374 Valid Digunakan

28 0,929 0,374 Valid Digunakan

29 0,872 0,374 Valid Digunakan

30 0,921 0,374 Valid Digunakan

31 0,863 0,374 Valid Digunakan

32 0,932 0,374 Valid Digunakan

86

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel iklim sekolah (X2)

diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 butir pernyataan, 31 pernyataan dinyatakan

valid dengan taraf siginfikan α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 30 – 2 = 28,

sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.8. di

bawah ini:

Tabel 3.8.

Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah (X2)

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

1 0,650 0,374 Valid Digunakan

2 0,602 0,374 Valid Digunakan

3 0,414 0,374 Valid Digunakan

4 0,468 0,374 Valid Digunakan

5 0,648 0,374 Valid Digunakan

6 0,561 0,374 Valid Digunakan

7 0,328 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan

8 0,610 0,374 Valid Digunakan

9 0,784 0,374 Valid Digunakan

10 0,684 0,374 Valid Digunakan

11 0,591 0,374 Valid Digunakan

12 0,620 0,374 Valid Digunakan

13 0,739 0,374 Valid Digunakan

14 0,740 0,374 Valid Digunakan

15 0,692 0,374 Valid Digunakan

16 0,498 0,374 Valid Digunakan

17 0,620 0,374 Valid Digunakan

18 0,616 0,374 Valid Digunakan

19 0,501 0,374 Valid Digunakan

20 0,684 0,374 Valid Digunakan

21 0,514 0,374 Valid Digunakan

22 0,567 0,374 Valid Digunakan

23 0,573 0,374 Valid Digunakan

87

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 0,679 0,374 Valid Digunakan

25 0,698 0,374 Valid Digunakan

26 0,750 0,374 Valid Digunakan

27 0,770 0,374 Valid Digunakan

28 0,786 0,374 Valid Digunakan

No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan

29 0,564 0,374 Valid Digunakan

30 0,829 0,374 Valid Digunakan

31 0,778 0,374 Valid Digunakan

32 0,854 0,374 Valid Digunakan

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen sudah baik (Arikunto, 2006, hlm. 221). Lebih lanjut dijelaskah bahwa

reliabilitias menunjukkan pada suatu penelitian yang reliabel bila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2010, hlm. 121). Pengujian

reliabilitas instrumen penelitian variabel X1, X2, dan Y dalam penelitian ini

menggunakan metode belah dua (Split Half Methode) dari Spearman Brown

dengan cara pembelahan ganjil-genap melalui tahap berikut ini:

Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:

rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)

√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor distribusi X

∑Y = Jumlah skor distribusi Y

∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y

∑X2 = Jumlah skor distribusi X yang dikuadratkan

88

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑Y2 = Jumlah skor distribusi Y yang dikuadratkan

Kemudian masuk pada rumus korelasi Spearman Brown (Arikunto, 2006

hlm. 180) dengan rumus:

ri =2rb

1+rb

Keterangan:

ri = Reliabilitas instrumen

rb = Koefisien korelasi

Penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

versi 20. Data dikatakan reliabel dibuktikan dengan perhitungan. Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas dengan memperhatikan angka pada hasil

perhitungan Spearman Brown yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan

nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut reliabel, sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tidak reliabel.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 20,

diperoleh hasil uji reliabilitas tiap instrumen variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1

Value .799

N of

Items 15

a

Part 2

Value .772

N of

Items 14

b

Total N of Items 29

Correlation Between Forms .577

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .732

Unequal Length .732

Guttman Split-Half Coefficient .717

89

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1

Value .954

N of

Items 16

a

Part 2

Value .961

N of

Items 16

b

Total N of Items 32

Correlation Between Forms .699

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .823

Unequal Length .823

Guttman Split-Half Coefficient .814

Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1

Value .885

N of

Items 16

a

Part 2

Value .887

N of

Items 15

b

Total N of Items 31

Correlation Between Forms .855

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .922

Unequal Length .922

Guttman Split-Half Coefficient .922

Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa dengan N =

30, harga rt(5%) = 0,361. Dari data pada tabel tersebut, diperoleh hasil koefisien

reliabilitas variabel mutu sekolah sebesar rhitung (0,732) > rtabel (0,361), variabel

kinerja manajerial kepala sekolah sebesar rhitung (0,823) > rtabel (0,361), dan

90

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel iklim sekolah sebesar rhitung (0,922) > rtabel (0,361), Dari ketiga hasil

tersebut ditarik kesimpulan bahwa, reliabilitas variabel penelitian memiliki nilai

rhitung > rtabel, sehingga variabel tersebut dinyatakan reliabel dan memenuhi

persyaratan.

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dari ketiga variabel di

atas, disajikan pada tabel 3.12. berikut ini:

Tabel 3.12.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel R Interpretasi Keterangan

Mutu sekolah (Y) 0,732 Sangat tinggi Reliabel

Kinerja manajerial kepala sekolah (X1) 0,823 Sangat tinggi Reliabel

Iklim sekolah (X2) 0,922 Sangat tinggi Reliabel

G. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari

keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis data adalah kegiatan

yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Arikunto (2006,

hlm. 235) memaparkan bahwa “Kegiatan dalam menganalisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel

yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan.”

Analisis data yang bersifat kuantitatif menggunakan statistika inferensial

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Statistika inferensial

sebagai sarana untuk membantu peneliti dalam menganalisis data dengan

menggunakan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti

dan dibangun dari kajian teori (Susetyo, 2012, hlm. 6). Adapun analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif ini dilakukan untuk melihat kecenderungan distribusi

frekuensi variabel dan menentukan tanggapan responden terhadap setiap variabel

91

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diteliti: kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan mutu sekolah.

Dengan analisis deskriptif, data yang didapatkan akan lebih tergambarkan dengan

jelas.

Sugiyono (2015, hlm. 147) mengemukakan bahwa “Analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul.” Untuk mengetahui rata-rata kecenderungan umum jawaban

responden, maka digunakan teknik Weighted Means Score (WMS) dengan rumus

sebagai berikut:

X =∑ Xi

n

Dimana:

X = Rata-rata

∑ Xi = Jumlah seluruh skor X dalam sekumpulan data

n = Jumlah seluruh data

Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata X1, X2, dan Y, maka dapat dilakukan

dengan tabel konsultasi hasil perhitungan Weight Means Score (WMS), sebagai

berikut:

Tabel 3.13.

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria

3,01 – 4,00 Sangat Tinggi

2,01 – 3,00 Tinggi

1,01 – 2,00 Cukup

0,01 – 1,00 Rendah

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan analisis korelasi dan regresi dalam pengujian

hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian persyaratan statistik terhadap

data. Pengujian persyaratan analisis mencakup uji normalitas, uji homogenitas,

dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

92

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui dan menentukan analisis

yang tepat dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik

atau nonparametrik. Sebagaimana Susetyo (2012, hlm. 271) menyatakan bahwa

“Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui bentuk distribusi data

(sampel) yang digunakan dalam penelitian.” Jika data yang dianalisis berdistribusi

normal, maka pengolahan datanya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya,

apabila hasilnya berdistribusi tidak normal, maka pengolahan datanya

menggunakan statistik nonparametrik.

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah ketiga variabel penelitian

memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas data dalam

penelitian ini dilakukan dengan Nilai Skewnees menggunakan Program SPSS

versi 20.

Nilai Skewnees yang baik adalah mendekat angka nol (0) yang

menandakan kemiringan kecenderungan seimbang atau mendekati distribusi

normal, dan nilai ini bersifat mutlak (-/+). Normalitas data dilihat dari Nilai

Skewnees yang merupakan kecondongan/kemiringan suatu kurva.

Selain dengan Nilai Skewnees, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan

histogram display normal curve. Data berdistribusi normal dapat ditentukan

berdasarkan bentuk gambar kurva yang kemiringan cenderung seimbang, antara

sisi kiri dan kanan, dan kurva menyerupai lonceng. Nilai Skewnees yang

mendekati nol (0), gambar kurva semakin memiliki kemiringan yang seimbang.

Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan kurva normal P-Plot,

data dinyatakan berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal jika gambar

distribusi data yang titik-titiknya menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik searah garis diagonal.

b. Uji Linieritas

Salah satu persyaratan untuk analisis korelasi dan regresi dalam pengujian

hipotesis bahwa, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat itu linier.

Untuk menguji linieritas dilakukan dengan analisis regresi sederhana, dapat dilihat

dari nilai signifikansi dan deviation of linierity untuk X1 terhadap Y serta X2

terhadap Y. Apabila nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa

hubungannya bersifat linier.

93

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu data,

dengan menggunakan uji F yang rumusnya adalah:

Freg = R2(N−m−1)

m (1− R2)

Keterangan:

Freg = Harga garis korelasi

N = Cacah kaus

m = Cacah prediktor

R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F pada

tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hasil analisis (Fa) lebih kecil dari

Ftabel (Ft), maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan linier. Jika

F hasil analisis (Fa) lebih besar dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan

prediktor adalah hubungan non linier. Pengujian data pada penelitian ini

menggunakan SPSS versi 20.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui pandangan kelompok

responden terhadap variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini. Pengujian

homogenitas dilakukan dengan mengelompokkan 210 responden untuk dilihat

variasi jawaban dari kelompok tersebut dengan menggunakan uji homogenitas

varians, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:

SX2=√n ∑ X2 − (∑ X)2

n(n − 1)

SY2=√n ∑ Y2 − (∑ Y)2

n(n − 1)

2) Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:

F =Sbesar

Skecil

94

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan:

Pembilang: Sbesar artinya varians dari kelompok dengan varians terbesar (lebih

banyak).

Penyebut: Skecil artinya varians dari kelompok dengan varians terkecil (lebih

sedikit).

Jika varians sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan

penyebut.

3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan:

a) Untuk varians dari kelompok dengan varians terbesar adalah dk pembilang

n-1.

b) Untuk varians dari kelompok dengan varians terkecil adalah dk penyebut n-

1.

c) Jika Fhitung < Ftabel berarti homogen

d) Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen

Pengujian uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Lavene

Statistic yang secara operasional pada SPSS versi 20. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam pengujian homogenitas ini adalah:

H0 = Sig. > 0,05 artinya data homogen

H1 = Sig. < 0,05 artinya data tidak homogen

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Penelitian ini membahas bagaimana kinerja manajerial kepala sekolah dan

iklim sekolah (baik secara parsial maupun secara simultan/bersama-sama)

berpengaruh terhadap mutu sekolah. Untuk itulah diperlukan uji hipotesis untuk

mengetahui hasilnya.

Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah: (1)

Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

sederhana; (2) Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

ganda.

Analisis pengujian hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan apakah

hipotesis penelitian didukung atau tidak didukung oleh fakta empirik. Analisis

pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah uji persyaratan analisis dipenuhi,

95

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yakni data masing-masing variabel berdistribusi normal, dan antarvariabel

mempunyai hubungan yang linier. Uji analisis hipotesis dilakukan dengan analisis

korelasi dan regresi sederhana maupun ganda. Untuk analisis data pengujian

hipotesis dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan Program SPSS versi

20.

a. Analisis Korelasi

1) Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel X dan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi (r) dengan menggunakan

rumus Spearman Brown sebagai berikut:

rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)

√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}

Keterangan:

N = Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

∑X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien

korelasi dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat dengan membandingkan

rhitung dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila rhitung > rtabel dan bernilai

positif, maka terdapat pengaruh yang positif.

2) Analisis Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan

kuatnya hubungan antara dua variabel bebas secara bersama-sama atau lebih

dengan satu variabel terikat. Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga

koefisien korelasi, maka menurut Sugiyono (2015, hlm. 257), sebagai tolok ukur

koefisien korelasi disajikan pada tabel 3.14. sebagai berikut:

96

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.14.

Tolok Ukur Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Kriteria

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 3,99 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2015, hlm. 257)

3) Uji Signifikansi

Uji signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut

signifikan terhadap variabel Y. Uji signifikansi menggunakan tabel distribusi t

yaitu dengan rumus sebagai berikut:

t = 𝑟√𝑛−2

√1−𝑟2

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

4) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi yang dikuadratkan (r2) dinamakan koefisien determinasi

(Susetyo, 2012 hlm. 122). Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien

determinasi (KD) dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang

diberikan variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r2x 100%

97

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari

r2 = Koefisien korelasi

b. Analisis Regresi

1) Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Berikut ini merupakan rumus persamaan umum analisis regresi sederhana

(Susetyo, 2012, hlm. 126):

Y = 𝚊 + bX

Keterangan:

Y = Nilai taksir variabel terikat (Y) dari regresi

a = Konstanta, apabila harga X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y

jika satu unit perubahan yang terjadi pada X

X = Harga variabel

a) Uji t

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak

terhadap variabel terikat. Karena itu, dilakukan analisis regresi linier ganda

dengan melakukan uji t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dan dua sisi. Uji t pada regresi ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

thitung =√n−2

√1−n2

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung

n = Jumlah responden

98

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga

thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu serta dengan dk = n-2.

Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung > ttabel.

b) Uji Signifikansi

Uji Signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut

signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi menggunakan rumus:

𝑟√𝑛−2

√1−𝑟2

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

c) Uji f

Untuk mengetahui atau mencari signifikansi, pada uji f digunakan rumus

fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Kemudian dibuat kesimpulan,

jika fhitung > ftabel maka H0 ditolak, artinya signifikan. Sebaliknya, jika fhitung < ftabel

maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

2) Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda adalah suatu alat untuk meramalkan pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsi kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan

variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan rumus:

Y = 𝚊 + b1X1 + b2X2 + ℰ

Keterangan:

Y = Nilai taksir variabel terikat (Y) dari persamaan regresi

a = Nilai konstanta

b1 = Nilai koefisien regresi X1

b2 = Nilai koefisien regresi X2

X1 = Variabel bebas

X2 = Variabel terikat

ℰ = Epsilon

a) Uji t

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak

99

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap variabel terikat. Karena itu, dilakukan analisis regresi linier ganda

dengan melakukan uji t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dan dua sisi. Uji t pada regresi ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

thitung =√n−2

√1−n2

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung

n = Jumlah responden

Kemudian menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga

thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu serta dengan dk = n-2.

Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung > ttabel.

b) Uji Signifikansi

Uji Signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut

signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi menggunakan rumus:

𝑟√𝑛−2

√1−𝑟2

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

c) Uji f

Untuk mengetahui atau mencari signifikansi, pada uji f digunakan rumus

fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Kemudian dibuat kesimpulan,

jika fhitung > ftabel maka H0 ditolak, artinya signifikan. Sebaliknya, jika fhitung < ftabel

maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

H. Alat Bantu

Pengolahan data secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan

software statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. SPSS

adalah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam

100

Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai

output yang dikehendaki oleh peneliti.