Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing
-
Upload
hanifah-fasiyani -
Category
Documents
-
view
569 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
DYNAMIC ROUTING
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah Jaringan Komputer
Pada Prodi Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Negeri Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nika Resti Utami 11520241061
Wahyu Susilo Prabowo 11520244004
Yosafat Yudha Krisananda 11520244005
Hanifah Fasiyani 11520244007
Pendidikan Teknik Elektronika
Prodi Pendidikan Teknik Informatika /F2.2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu membangun jaringan dengan Dynamic Routing
2. Mampu memahami konsep Routing dan table Routing
3. Mampu membuat table Routing
B. SKENARIO PRAKTIKUM
C. Gambar 1. Gambar Desain Jaringan UNY Group
Dalam perusahaan UNY Group terdapat tiga divisi, masing-masing di dalamnya terdapat
komputer yang berbeda network dan dihubungkan menggunakan beberapa router. Seorang
administrator dalam perusahaan tersebut harus membuat komputer-komputer dari ketiga
divisi tersebut dapat saling berkomunikasi.
Dari kebutuhan pada skenario di atas, network administrator membuat simulasi pada
packet tracer dengan dynamic routing menggunakan protokol RIPv2, OSPF dan EIGRP.
D. DASAR TEORI
Router adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau internet menuju tujuannya, yang dikenal dengan istilah routing. Routing
terjadi pada lapis tiga yaitu lapisan jaringan seperti Internet Protocol dari OSI layer.
Router berfungi sebagai penghubung dua jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
satu jaringan ke jaringan yang lain. Router digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP yang disebut IP Router.
Router juga berfungsi untuk mengkoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media atau arsitektur jaringan yang berbeda seperti dari Ethernet ke Token
Ring. Fungsi router yang lain adalah:
Untuk menghubungkan LAN ke koneksi telekomunikasi seperti telekomunikasi leased
line atau Digital Subscriber Line (DSL)
Untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1 atau T3 (access
server)
Untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL yang disebut DSL
router
Prinsip kerja router:
Menyamakan alamat host
Menyamakan alamat jaringan
Mencari default entri (default entri normal dalam routing label dengan network ID
0)
Routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan berada di
jaringan yang sama atau terhubung langsung maka IP datagram akan langsung dikirim ke
tujuan. Jika tidak, IP datagram akan dikirim ke default router. Router ini akan mengatur
pengiriman IP selanjutnya hingga sampai ke tujuannya yaitu:
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuan. Jika ditemukan
maka paket data akan dikirim ke next hop router (gateway) atau interface yang
terhubung langsung dengannya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network
tujuan. Jika ditemukan maka paket data akan dikirim ke next hop router tersebut.
3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default. Jika ditemukan maka paket
data akan dikirim ke router tersebut.
Mekanisme routing adalah ketika router mencari routing tabel dan memutuskan
interface yang akan dikirim ke router tersebut.
Dalam suatu table routing terdapat IP address tujuan, IP address next hop router
(gateway), Flag (menyatakan jenis routing) dan interface tempat data dilewatkan. Ada 5
tipe flag dalam routing yaitu:
o U untuk route up

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
o G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung.
Flag ini membedakan antara indirect dan direct route (flag G tidak diset untuk direct
route).
o H untuk route sebagai host, destination complete alamat host. Jika flag ini tidak diset
route, jaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah network
address sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID
o D route untuk dibuat dengan direct
o M route di modifikasi dengan direct
Berdasarkan bentuknya router dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Router Aplikasi merupakan sebuah aplikasi yang bisa diinstal pada sistem operasi
komputer sehingga sistem operasi komputer tersebut dapat bekerja sebagai router.
Contohnya aplikasi WinGate, WinProxy, Winroute, SpyGate dan lain sebagainya.
b. Router Hardware adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti router
sehingga dapat membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Router ini
digunakan untuk membagi jaringan internet pada suatu tempat. Contohnya router
buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
c. Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi untuk digunakan sebagai
router. Komputer tersebut harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router
seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 Server, Windows 2003
Sever dan MikroTik (berbasis Linux).
Secara umum ada dua jenis router yaitu:
a. Static router (router statis) yaitu sebuah router yang mempunyai tabel routing statis
dan disetting secara manual oleh administrator jaringannya. Static router memiliki
kelemahan yaitu tidak mempunyai pilihan jika terjadi perubahan topologi rangkaian
contohnya apabila router tiba-tiba gagal berfungsi.b. Dynamic router (router dinamis) yaitu sebuah router yang mempunyai tabel routing
dinamis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berhubungan dengan
router lain.
DYNAMIC ROUTING
Dynamic routing digunakan untuk menangani kelemahan static routing yang tidak
dapat mencari jalur alternatif ketika jalur pengiriman putus sehingga data tidak dapat
terkirim. Secara umum dynamic routing dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
a. Distance Vector
Distance vector adalah proses routing yang berdasarkan arah dan jarak, dalam
penetapan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop (hop count)
untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuannya.
Routing ini tidak dapat menganalisis bandwidth. Distance vector mendapatkan
informasi dari router yang berhubungan langsung dengan jaringan router tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, kemudian akan mengolah tabel routing. Yang
tergolong Distance vector adalah RIPv1, RIPv2 dan IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol).
Cara kerja Distance Vector adalah sebuah router awalnya hanya memiliki
informasi tentang jaringan yang terhubung secara langsung dengannya. Kemudian
router yang lain akan saling mengirimkan data jaringan yang ia punya. Setiap router
akan melakukan pengecekan terhadap data-data yang didapat dan dibandingkan
dengan tabel routing masing-masing router. Jika belum ada maka akan dimasukkan,
jika sudah dibandingkan jumlah hop.
b. Link State
Link state merupakan routing protocol yang lebih modern dari Distance
Vector. Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya
sendiri. Link State akan melakukan penyelidikan terhadap semua koneksi yang ada
dalam jaringan. Dalam Link State hop count, kapasitas bandwidth jaringan serta
parameter-parameter lainnya ikut menentukan jalur terbaik (the best path) melalui
router tetangganya. Untuk mencari router tetangga tersebut digunakan “hello
packet”. Contoh Link State adalah Open Shortest Path First (OSPF).
Fitur-fitur protokol routing Link State:a. Link State Advertisements, adalah paket kecil dari informasi routing yang
dikirim antar router.
b. Topologi database, adalah kumpulan informasi dari LSA-LSA yang telah
terkumpul.
c. Algorithma SPF (Shortest Path First), adalah hasil perhitungan pada database
sebagai hasil dari SPF tree.
d. SPF Tree

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
SPF tree dibuat dari algorithma SPF dan database dengan router sebagai root.
Algorithma SPF akan membentuk percabanagn yang akan membantu router
dalam menentukan jalur terbaiknya.
e. Menentukan routing table
Routing table berupa daftar rute dan interface. Saat terjadi perubahan jaringan
maka routing table juga akan berubah. Dari table inilah sebuah router
mempelajari router tetangganya beserta router yang ada dalam jaringan.
Cara kerja Link State adalah sebuah router akan mengirimkan hello packet
secara periodik, dari proses ini akan tercipta LSA. Setiap router akan mempelajari
sebuah router tetangganya dari database LSA. Setelah LSA terupdate, maka SPF
algorithma akan mempelajari dan menghitung jumlah metric yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuannya. Informasi ini yang akan digunakan untuk mengupdate routing
table. Routing table akan berubah jika ada router yang mati. Karena Link State
menggunakan triggered update maka tidak perlu menunggu selama waktu tertentu
untuk mengupdate table routing. Jadi ketika jaringan mengalami perubahan, Link
State akan langsung mengupdate table routingnya. Setiap routing akan menghitung
jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First (SPF) dan membentuk
tree. Untuk mencapai router yang sama, setiap router mempunyai tree yang berbeda.
Keunggulan Link State adalah cepat sekali dalam penyatuan jaringan jika
dibandingkan dengan Distance Vector. Selain itu Link State mendukung adanya
VLSA dan CIDR sehingga sangat membantu untuk membuat jaringan yang lebih
kompleks. Akan tetapi, Link State membutuhkan banyak memori dan processor.
Protocol Dynamic Routing
1.
Routing Information Protocol (RIP)RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance
Vector. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara
terbaik ke sebuah network remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh
paket-paket untuk mencapai alamat tujuannya. Hop count RIP hanya dibatasi
sampai 15 hop, selebihnya router akan memberikan pesan error destination is
unreachable. Broadcast pada routing protocol ini diupdate setiap 30 detik untuk
semua RIP counter guna menjaga integritas. RIP bekerja dengan baik pada

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
jaringan kecil akan tetapi dalam jaringan besar dengna link WAN atau jaringan
yang menggunakan banyak router, RIP tidak efisien.
Routing Information Protocol (RIP) dibagi menjadi 2, yaitu:
a. RIP versi 1
RIPv1 merupakan bagian dari Distance Vector yang mencari hop terpendek
atau router terbaik dengan menggunakan classfull routing yang berarti
semua alat di jaringan harus menggunakan subnet mask yang sama, karena
RIPv1 tidak mengirimkan update informasi subnet mask di dalamnya.
b. RIP versi 2
RIPv2 merupakan bagian dari Distance Vector yang mencari hop terpendek
atau router terbaik dan merupakan classless routing. RIPv2 menyediakan
sesuatu yang disebut prefix routing dan dapat mengirimkan informasi subnet
mask bersama dengan update-update dari routing.
Keterbatasan yang dimiliki RIP antara lain:
Metric: Hop count RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count,
padahal belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN
yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
RIP hanya dapat mengatur hop count 15, selebihnya paket akan dibuang.
Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing (/8, /16, /24).
RIP tidak dapat mengatur classless routing.
Untuk menerapkan RIP ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:
Router(config)#router rip
Untuk menerapkan router RIP ke suatu network address digunakan perintah
sebagai berikut:
Router(config-router)#network <network_address>
RIP mempunyai default update setiap 30 detik, selain itu RIP juga
mempunyai beberapa jenis timer antara lain:
Invalid timer adalah waktu dalam detik yang menyatakan suatu route
tidak berfungsi (invalid).

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Holddown timer adalah interval tertentu dalam detik yang berlaku
untuk semua interface router yang menyatakan bahwa suatu route tidak
dapat dicapai.
Flash timer adalah waktu dalam detik dimana suatu route akan dihapus
dari table routing.
Timer tersebut dapat dirubah nilainya dengan menggunakan perintah:
Router(config)#timers basic <update invalid holddown flash>
Untuk memeriksa konfigurasi routing protocol dapat digunakan perintah
sebagai berikut:
show ip protocol, digunakan untuk menampilkan protokol yang digunakan
show ip route, digunakan untuk menampilkan daftar isi suatu tabel route
show ip interface, digunakan untuk menampilkan status konfigurasi RIP di
router dan konfigurasi parameter setiap interface
debug ip rip, digunakan untuk melacak kesalahan
2. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
EIGRP merupakan routing protocol yang termasuk Cisco proprietarty
yang berarti hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP( Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol) adalah pengembangan dari IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol). EIGRP sering disebut sebagai hybrid-distance-
vector routing protocol karena EIGRP menggunakan dua tipe routing protocol
yaitu Distance Vector dan Link State. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah
protocol Distance Vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak
mengetahui topologi network secara menyeluruh seperti Link State.
Karakteristik EIGRP:
Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
Menggunakan algortima kombinasi antara Distance Vector dan Link State
Untuk perhitungan dalam menentukan jalur yang tercepat/terpendek
EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing-Update Algorithm).
EIGRP mempunyai 3 tabel dalam menyimpan informasi networknya, yaitu:

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
a. Neighbor table, berisi data address router tetangga dan interface yang
terhubung ke tetangga.
b. Topology table, berisi semua entri route untuk setiap network destination
yang didapatkan dari setiap neighbor.
c. Routing table, berisi jalur/route terbaik untuk mencapai setiap destination.
Kelebihan EIGRP:
a. Protokol yang menggunakan fitur route backup. EIGRP menyimpan
backup terbaik setiap route-nya sehinga jika terjadi kegagalan di jalur
utama maka EIGRP akan menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu
waktu convergence.
b. Mudah dikonfigurasi seperti RIP.
c. Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
d. EIGRP merupakan satu-satunya protocol yang dapat melakukan unequal
load balancing.
e. Kombinasi terbaik dari protocol Distance Vector dan Link State.
f. Mendukung multiple protocol network (IP, IPX dan lain-lain).
Untuk menerapkan EIGRP ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:
Router(config)#router eigrp <AS_number>
AS_number diganti angka bebas dengan range 1-255.
Untuk menerapkan router EIGRP ke suatu network address digunakan perintah
sebagai berikut:
Router(config-router)#network <network_address>
3. Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF merupakan sebuah protocol standar terbuka yang telahdiimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan
algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree)
akan dibangun, kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang
dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
OSPF merupakan routing protocol berjenis IGP (Interior Gateway
Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu
organisasi atau perusahaan. OSPF digunakan dalam Internet Protocol (IP)
jaringan. Ini adalah link state routing protocol dan juga sebagai kelompok interior

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
gateway protocol yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Didefinisikan
sebagai OSPF versi 2 dalam RFC 2328 (1998) untuk IPv4 sedangkan IPv6
ditetapkan sebagai OSPF versi 3 dalam RFC 5340 (2008).
Karakteristik OSPF:
a. Merupakan routing protocol standar terbuka
b. Mendukung VLSM dan CIDR
c. Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
d. Tidak mempunyai batasan hop
e. Metric ditentukan berdasarkan bandwidht (defaulrnya= /bandwidth)
f. Terdapat tabel-tabel: neighbors table, topology table dan routing table
g. Jika terjadi perubahan pada internetwork hanya akan dikirim partial update.
Full update akan dikirim pada interval waktu 30 menit(defaultnya)
h. Terdapat 3 macam tipe network pada interface OSPF yaitu broadcast multi
access, non-broadcast multi access dan point-to-point.
Kelebihan OSPF adalah waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih
cepat dan cocok digunakan dalam jaringan besar. Sedangkan kekurangannya
adalah membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit.
Untuk menerapkan OSPF ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:
Router(config)#router ospf <process_ID>
Untuk menerapkan router OSPF ke suatu network address digunakan perintah
sebagai berikut:
Router(config-router)#network <address> <wildcard_mask> area<area>
Keterangan:
Process-id digunakan untuk menentukan nomer dari OSPF yang
digunakan, yaitu antara nomer 1-65535 yang ditentukan oleh system
administrator. Dalam satu topologi jaringan digunakan process-id yang
sama agar memudahkan dalam konfigurasi.
Wildcard mask adalah kebalikan dari netmask. Contohnya netmask
255.255.0.0 maka wildcard-nya 0.0.255.255
Area-id merupakan nilai antara 0 - 4294967295 yang ditentukan oleh
system administrator. Arena-id digunakan sebagai identitas untuk setiap
router dengan area-id yang sama untuk berbagi tentang informasi link-state.

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Jenis-jenis area dalam OSPF:
a. Backbone Area, atau disebut dengan Area 0 karena sering ditandai
dengan angka 0. Backbone area merupakan area dimana seluruh area-area
lain dalam jaringan OSPF bertemu.
b. Standar Area, adalah area selain area 0 tanpa disertai konfigurasi apapun.
Semua router dalam area ini akan mengetahui informasi yang sama dan
memiliki topology database yang sama akan tetapi routing table-nya bisa
saja berbeda.
c. Stub Area, adalah area yang terletak paling ujung dan tidak memiliki
cabang apapun. Jadi, arena ini tidak mempunyai jalan lain lagi untuk
dapat menuju ke jaringan dengan segmen lain. Dalam Stub Area, router
hanya menerima informasi dari router-router lain yang ada di satu area,
tidak ada informasi routing baru di router. Untuk menerima dan
memasukkan semua informasi yang ingin keluar dari area ini digunakan
default route.
d. Totally Stub Area, merupakan area yang tidak akan pernah menerima
informasi routing apapun dari jaringan di luar jaringannya. Area ini juga
menggunakan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.
e. Not So Stubby Area (NSSA) merupakan stub yang memiliki kemampuan
untuk mendapatkan informasi routing namun tidak semuanya. Informasi
yang didapat hanya dari external route yang diterimanya bukan dari
backbone route.
4. Redistributed Routing Protocol
Redistribute digunakan untuk mendapatkan informasi routing yang telahada dalam satu routing dan mendistribusikannya ke protokol routing yang
berbeda, sehingga memungkinkan redistribusi protokol pertama ke jaringan
protokol routing kedua. Redistribute dipengaruhi oleh karakteristik protokol
routing, seperti metric, administrasi jarak, classful dan classless capability.
Prinsip redistribute adalah router yang menjadi penghubung antara
network dengan routing protocol yang berbeda akan menggunakan routing
protocol yang sesuai dengan routing protocol yang digunakan oleh kedua
network tersebut. Sebagai contoh, interface Fa0/0 pada router menggunakan RIP

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
maka router tersebut harus menggunakan RIP dan pada Fa0/1 menggunakan
OSPF maka router tersebut juga harus menggunakan OSPF sesuai dengan
network interface yang terhubung. Agar routing table yang dibentuk RIP bisa
diteruskan ke OSPF maka digunakan redistribute RIP dan untuk OSPF ke RIP
digunakan redistribute OSPF .
E. ALAT DAN BAHAN
1. Software Packet Tracert
2. PC/Laptop
F. LANGKAH KERJA
1. Simulasi penggunaan protokol RIPv2
Tabel routing dari gambar desain diatas :
Router A
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Router B
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth0 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth1 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 * Eth2 Direct Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router C
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
LANGKAH KERJA (Simple configuration) :
a. Konfigurasi Router A
1) Double klik Router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switch
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.1.254
255.255.255.0Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Tambahakan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)#router rip

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router#show ip route
b. Konfigurasi Router B
1) Double klik Router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.253
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch
Router(config)#interface ethernet0/0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.4.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
5) Tambahkan informasi pada table routing pada router B
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 192.168.4.0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
6) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router#show ip route

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
c. Konfigurasi Router C
1) Double klik Router C kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.5.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Tambahkan informasi pada table routing pada router C
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 192.168.5.0Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router#show ip route
d. Cek hasil pada computer client
Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan
konfirgurasi dengan dynamic routing dengan RIPv2 sudah berhasil. Selain kita cek
dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address target”
2. Simulasi Menggunakan Protokol OSPF

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Tabel Routing dari Gambar Desain Diatas :
Router A
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router B
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth0 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth1 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 * Eth2 Direct Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router C
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
LANGKAH KERJA :
a. Konfigurasi Router A
1) Double klik Router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switchRouter(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.1.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Tambahakan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router#show ip route
b. Konfigurasi Router B
1) Double klik Router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.253
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch
Router(config)#interface ethernet0/0/0Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.4.254
255.255.255.0
Router(config-if)#exit
5) Tambahkan informasi pada table routing pada router B
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
6) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router#show ip route
c.
Konfigurasi Router C1) Double klik Router C kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253
255.255.255.0
Router(config-if)#exit

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
3) Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.5.254255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Tambahkan informasi pada table routing pada router C
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255
area 0
Router(config-router)#exitRouter(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router c
Router#show ip route
d. Cek hasil pada computer client
Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan
konfirgurasi dengan dynamic routing dengan OSPF sudah berhasil. Selain kita cek
dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address target”.
Keterangan command diatas :
1. Router ospf 1
Angka 1 adalah Process-id merupakan nomor antara 1-65535 yang
ditentukan oleh sistem administrator. Proccess-id digunakan untuk
menentukan nomor dari OSPF yang digunakan. Biasanya dalam suatu
topologi jaringan digunakan process-id yang sama agar memudahkan dalam
konfigurasi.
2. Network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Angka 0.0.0.255 adalah wildcard-mask. Wildacard-mask merupakan
kebalikan dari subner mask. Jika subnet mask adalah 255.255.255.0, maka
wildcard-masknya adalah 0.0.0.255. Angka binary 0 pada subnet mask
diubah menjadi angka binary 1 pada wildcard mask.
Area 0 adalah area id. Area id pada OSPF merupakan nilai antara 0-
4294967295 yang ditentukan oleh sistem administrator. Area id menjadi
identitas untuk setiap router dengan area id untuk berbagi infirmasi link-state.
Router dengan area id yang sama pasti memiliki informasi link-state yang

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
sama di database link-statenya, Area id dapat di setting menjadi single area
(area 0 saja) atau multi area yang menjadi core network. Area 0 digunakan
sebagai backbone area atau area yang menjadi core network. Sedangkan area
lain menjadi support area, biasanay area dengan jaringan kecil.
3. Simulasi Menggunakan Protokol EIGRP
Tabel Routing dari Gambar Desain Diatas :
Router A
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 * Eth0 Direct Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 Indirect Connection5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router B
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 * Eth0 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth1 Direct Connection

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
4 192.168.4.0 /24 * Eth2 Direct Connection
5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 Indirect Connection
Router C
No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan
1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 Indirect Connection
2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Direct Connection
3 192.168.3.0 /24 * Eth0 Direct Connection
4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 Indirect Connection
5 192.168.5.0 /24 * Eth1 Direct Connection
LANGKAH KERJA :
a. Konfigurasi Router A
1) Double klik Router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switch
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Tambahakan informasi pada table routing pada Router A
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router#show ip route
b. Konfigurasi Router B
1) Double klik Router B kemudian pilih CLI

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A
Router(config)#interface fa0/0Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.2.253 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
4) Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch
Router(config)#interface ethernet0/0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.4.254 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
5) Tambahkan informasi pada table routing pada router B
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 192.168.4.0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
6) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router#show ip route
c. Konfigurasi Router C
1) Double klik Router C kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2) Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ip address 192.168.3.253 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
3) Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.254 255.255.255.0

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Router(config-if)#exit
4) Tambahkan informasi pada table routing pada router C
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network 192.168.3.0Router(config-router)#network 192.168.5.0
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
5) Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router c
Router#show ip route
d. Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan
konfirgurasi dengan dynamic routing dengan EIGRP sudah berhasil. Selain kita
cek dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip addresstarget”
G. PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING
Permasalahan :
Bagaimana caranya menghubungan beberapa network yang berbeda protokol routing
melalui beberapa router?
Troubleshooting :
Redistribute adalah cara untuk meredistribusikan kembali routing tabel yang dibentuk
oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain. Dengan redistribute
kita bisa membentuk routing tabel yang lengkap dari suatu topologi walaupun
menggunakan routing protocol yang berbeda. Pada prinsipnya router yang menjadi
penghubung antara network dengan routing protocol yang berbeda akan menggunakan
routing protocol sesuai dengan routing protocol yang dipergunakan oleh kedua network
tersebut.
Pada topologi yang menggunakan lebih dari satu protokol routing, router di titik
redistribusi bertugas melakukan fungsi route redistribution, yaitu mengadvertise
informasi route yang ada di routing table.

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R6 sebagai titik redistribusi memiliki informasi route dari OSPF dan EIGRP. Tugas R6
adalah melakukan redistribusi route OSPF ke domain EIGRP dan sebaliknya sehingga R7
memiliki informasi route 10.2.1.0/24 dan R8 memiliki informasi route
10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24 dan 10.1.3.0/24, redistribusi ini disebut Mutual Redistribution.
Pada mutual redistribution dapat terjadi masalah, yaitu jika informasi route suatu domain
diadvertise kembali masuk ke domain tersebut tanpa difilter. Masalah ini disebut Route
Feedback .
Jika R6 melakukan route summarization terhadap informasi route 10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24
dan 10.1.3.0/24. R6 akan mengadvertise route summary ini ke R8, yang kemudian akan
diadvertise kembali ke R7 sebagai E xternal Route.
Tanpa filtering, R7 akan menerima informasi routing dari domain EIGRP sebagai
External Route (E1 atau E2), disinilah route feedback terjadi. R7 memiliki informasi route
tambahan pada routing table menuju 10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24 dan 10.1.3.0/24, yaitu route
summary hasil advertise dari R8. Masalah akan terjadi jika ada link menuju 10.1.1.0/24
mati, R7 akan melihat pada routing table terdapat summary route menuju 10.1.1.0/24 ,
kemudian paket dikirim melalui domain EIGRP dan kembali ke OSPF sebelum
dinyatakan unreachable.
H. BAHAN DISKUSI

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
1. Apakah ke semua protocol dynamic routing RIPv2, OSPF, dan EIGRP dapat
dihubungkan dengan static routing seperti pada gambar diatas?
Jawab :
Semua protocol dynamic routing RIPv2, OSPF, dan EIGRP dapat dihubungkan
dengan static routing dengan menggunakan perintah REDISTRIBUTE. Apa itu
redistribute? Redistribute adalah perintah untuk menyebarkan network antar routing
protocol yang berbeda. Pada topologi seperti gambar diatas dapat dihubungkan
dengan konfigurasi seperti berikut :
Konfigurasi R1 :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface Ethernet0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface FastEthernet0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface FastEthernet0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.0
R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.2.0
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.3.0
R1(config-router)#redistribute connected
Konfigurasi R2 :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R2
R2(config)#interface Ethernet0/0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.3.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
R2(config)#interface FastEthernet0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.8.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface FastEthernet0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface FastEthernet1/0
R2(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdow
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface FastEthernet1/1
R2(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#network 192.168.4.0
R2(config-router)#network 192.168.5.0
R2(config-router)#redistribute ospf 1 metric 1
R2(config-router)#redistribute eigrp 1 metric 1
R2(config-router)#exit
R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#redistribute rip
% Only classful networks will be redistributed
R2(config-router)#redistribute eigrp 1
% Only classful networks will be redistributed
R2(config-router)#exit
R2(config)#router eigrp 1
R2(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.255

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R2(config-router)#redistribute rip metric 10000 100 255 1 1500
(menggunakan Default metrik)
R2(config-router)#redistribute ospf 1 metric 10000 100 255 1
1500 (menggunakan Default metrik)
Konfigurasi R3:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R3
R3(config)#interface FastEthernet0/1
R3(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface FastEthernet0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#network 192.168.4.0
R3(config-router)#network 192.168.6.0
Konfigurasi R4:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R4
R4(config)#interface FastEthernet0/1
R4(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R4(config-if)#no shutdown
R4(config-if)#exit
R4(config)#interface FastEthernet0/0
R4(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no shutdown
R4(config-if)#exit
R4(config)#router rip
R4(config-router)#version 2
R4(config-router)#network 192.168.5.0
R4(config-router)#network 192.168.7.0
R4(config-router)#
Konfigurasi R5:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R5
R5(config)#interface FastEthernet0/0
R5(config-if)#ip address 192.168.8.2 255.255.255.0
R5(config-if)#no shutdown
R5(config-if)#exit
R5(config)#interface FastEthernet0/1
R5(config-if)#ip address 192.168.9.1 255.255.255.0
R5(config-if)#no shutdown
R5(config-if)#exit
R5(config)#router osp
R5(config)#router ospf 1

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R5(config-router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 0
R5(config-router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 0
Konfigurasi R6:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R6
R6(config)#interface FastEthernet0/1
R6(config-if)#ip address 192.168.9.2 255.255.255.0
R6(config-if)#no shutdown
R6(config-if)#exit
R6(config)#interface FastEthernet0/0
R6(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R6(config-if)#no shutdown
R6(config-if)#exit
R6(config)#router ospf 1
R6(config-router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 0
R6(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
R6(config-router)#
Konfigurasi R7:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R7
R7(config)#interface FastEthernet0/1
R7(config-if)#ip address 192.168.11.2 255.255.255.0
R7(config-if)#no shutdown

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
R7(config-if)#exit
R7(config)#interface FastEthernet0/0
R7(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0
R7(config-if)#no shutdown
R7(config-if)#exit
R7(config)#router eigrp 1
R7(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.255
R7(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.255
R7(config-router)#redistribute ospf 1
R7(config-router)#redistribute rip
Konfigurasi R8:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R8
R8(config)#interface FastEthernet0/0
R8(config-if)#ip address 192.168.12.2 255.255.255.0
R8(config-if)#no shutdown
R8(config-if)#exit
R8(config)#interface FastEthernet0/1
R8(config-if)#ip address 192.168.13.1 255.255.255.0
R8(config-if)#no shutdown
R8(config-if)#exit
R8(config)#router eigrp 1
R8(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.255
R8(config-router)#network 192.168.13.0 0.0.0.255

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
I. KESIMPULAN
Router adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau internet menuju tujuannya, yang dikenal dengan istilah routing
RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance Vector. RIP
menggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara terbaik ke sebuah
network remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk
mencapai alamat tujuannya.
EIGRP merupakan routing protocol yang termasuk Cisco proprietarty yang berarti
hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP( Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol) adalah pengembangan dari IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol).
OSPF merupakan sebuah protocol standar terbuka yang telah diimplementasikan oleh
sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan algoritma Dijkstra.
Redistribute mempunyai untuk menyebarkan network antar routing protocol yang
berbeda .
Redistribute Rip : Merupakan proses ketika Routing sebuah router mengambil
informasi yang telah ditemukan dalam suatu routing protocol dan mendistribusikan
keprotocol routing yang berbeda dalam local dan wide area network dengan
menggunakan routing vector.
Redistribute Ospf 1 : suatu proses ketika routing sebuah router mengmbil informasi dan
mendistribusikan ke protocol yang lain dimana jalur yang terbaik adalah jalur yang
mempunyai cumulative cost yang paling rendah.
Redistribute Eigrp 1 : proses ketika routing sebuah router mengambil informasi dan
mendistribusikannya ke protokol yang berbeda dengn menggunakan dua tipe routing
protocol yang berbeda yaitu distance vector dan link state.
J. DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. “Fungsi dan Jenis Router.” http://www.anneahira.com/router -17908.htm
(diakses tanggal 11 April 2012 jam 16.44 WIB)
Anonim. “Routing Protokol Link State dan Distance Vector”
http://raytkj.blogspot.com/2012/04/konsep-routing-protokol-link-state-dan.html
(diakses tanggal 11 April 2012 jam 16.54 WIB)

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing
Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com
Deje. “Modul Sistem Jaringan Komputer.”
http://deje.files.wordpress.com/2007/12/sisjarkom-modul-6.pdf (diakses tanggal 11
April 2012 jam 17.30 WIB)
Rezye. “Makalah Routing Dynamic.” http://www.slideshare.net/Rezye/makalah-routing-
dynamic (diakses tanggal 11 April 2012 jam 17.12 WIB)
Ramadhan, Fauzi. 2012. Route Redistribution : Route Feedback , (Online),
(http://ctrlaltnix.net/2012/01/route-redistribution-route-feedback/, diakses Rabu, 11
April 2012, pukul 22.10 WIB).
Setiawan, Candra. 2010. Prinsip Redistribute Routing Protocol, (Online),
(http://candra.unsri.ac.id/?p=251, diakses Rabu, 11 April 2012, pukul 21.00 WIB).