BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan … fileTingkat kepuasan stakeholders masih rendah...

12
13 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi dan tata nilai sebagai berikut : 1. VISI : Visi BBLK Makassar yaitu: Menjadi Pusat Rujukan dan Uji Kualitas Laboratorium yang Handal di Kawasan Timur Indonesia. Visi tersebut mengandung makna bahwa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan Uji kualitas (Quality Control) terhadap pelayanan laboratorium di wilayah binaannya. 2. MISI : Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tersebut di atas, maka ditetapkan misi, sebagai berikut: a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan kemitraan b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah binaan. c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium kesehatan.

Transcript of BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan … fileTingkat kepuasan stakeholders masih rendah...

13

BAB III

ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai

Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi

dan tata nilai sebagai berikut :

1. VISI :

Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi Pusat Rujukan dan Uji

Kualitas Laboratorium yang Handal di Kawasan Timur

Indonesia”.

Visi tersebut mengandung makna bahwa Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan

dan Uji kualitas (Quality Control) terhadap pelayanan laboratorium di

wilayah binaannya.

2. MISI :

Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar tersebut di atas, maka ditetapkan misi, sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui

jejaring dan kemitraan

b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di

wilayah binaan.

c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya

laboratorium kesehatan.

14

3. TATA NILAI :

Wujud pelayanan yang diharapkan Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan kepada

pelanggan adalah dengan menanamkan budaya “Melayani

sebelum diminta” melalui penerapan nilai nilai:

a. Care, yaitu menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan

pelanggan baik pelanggan eksternal maupun internal.

b. Share , yaitu kesulitan dan kemudahan dalam menghadapi

masalah sehari-hari seyogyanya dapat disampaikan kepada

yang lain.

c. Fair, yaitu selalu terbuka dalam memberi maupun menerima

informasi dan saling menghargai serta menghormati pendapat

orang lain.

B. Aspirasi stakeholders inti

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana

teknis (UPT) vertikal, seyogyanya dapat memenuhi harapan-harapan

pada stakeholders inti. Beberapa stakeholders inti BBLK Makassar

antara lain:

1. Kantor Pusat (Ditjen BUK Kemenkes)

2. Pemerintah Provinsi danKabupaten/Kota

3. Pelanggan Internal BBLK

4. Pelanggan Eksternal BBLK

15

Adapun harapan-harapan dari stakeholders inti BBLK dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Tabel Harapan Stakeholder Inti

Komponen Stakeholder Harapan Kekhawatiran

Kantor Pusat (Ditjen BUK

Kemenkes)

Pemda Provinsi, Kab/Kota

Pelanggan Internal

Pelanggan Eksternal

Adanya Pembinaan wilayah

regional dan uji kualitas

dibidang laboratorium

Kesehatan

Adanya jejaring kerja Dan

kemitraan dalam pelayanan

laboratorium kesehatan

Meningkatnya

kesejahteraan pegawai

Pelayanan yang baik

Kemampuan SDM yang

tersedia

Ketersediaan sarana dan

prasarana

Penerimaan yang tidak

memenuhi target

Pelayanan kurang

berkualitas

C. Tantangan Strategis

Untuk memenuhi harapan-harapan dari stakeholders inti dan untuk

mencapai visi lima tahun kedepan, maka BBLK Makassar dihadapkan

pada beberapa tantangan strategis yang harus dilalui. Adapun tantangan

strategis yang akan dihadapi oleh BBLK lima tahun ke depan antara lain:

1. Kompetensi SDM yang tersedia belum memenuhi standar BBLK.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana serta Peralatan yang belum

optimal

16

3. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan yang belum menjangkau

ke semua instalasi/unit

4. Budaya Kinerja Pegawai belum sesuai harapan

5. Tata Kelola layanan laboratorium yang belum memadai

6. Cakupan layanan jejaring belum optimal

7. Mutu layanan laboratorium yang belum terstandar

8. Sistem rujukan yang belum berjalan secara optimal

9. Peran BBLK sebagai penyelenggara PME Nasional belum optimal

10. Tingkat kepuasan stakeholders masih rendah

D. Benchmarking

Ada 2 Laboratorium yang menjadi rujukan dalam penyusunan Rencana

Strategi Bisnis ini, yaitu :

1. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai laboratorium

yang terakreditasi dan banyak dilibatkan sebagai laboratorium

rujukan nasional.

2. Laboratorium NHCRI sebagai laboratorium yang banyak berorientasi

pada laboratorium biomolekuler dimana saat ini Dinas Kesehatan

membutuhkan laboratoium rujukan yang mampu melaksanakan

pemeriksaan specimen pada kasus-kasus KLB.

17

E. Analisis SWOT

Untuk mendapatkan suatu potret mengenai keadaan organisasi saat ini

dilakukan dengan cara analisa SWOT. Pemetaan dilakukan terhadap

bidang pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan serta

sarana/prasarana.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan peninjauan dan

evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.

Lingkungan Strategis Internal

Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi menerima

sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi. Faktor-

faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam

rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara sinergis dan

efisien.

Berdasarkan kajian Analisis Lingkungan Internal terdapat beberapa hal

yang merupakan unsur kekuatan adalah :

a. Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia

b. Terakreditasi ISO 17025 :2005

c. Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME)

Regional Timur Indonesia

d. Ketersediaan SDM

e. Tata laksana organisasi sesuai dengan tuntutan kinerja

f. Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU)

g. Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium

18

Adapun unsur kelemahan adalah :

a. Produk layanan belum dikenal masyarakat luas

b. Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi

c. Kemampuan SDM

d. Organisasi belum berorentasi bisnis

e. Pendapatan BBLK belum optimal

f. Utilisasi peralatan kurang optimal

g. Penataan gedung belum optimal

Lingkungan Strategis Eksternal

Sedangkan berdasarkan Analisis Lingkungan Eksternal, yang

merupakan unsur peluang adalah :

a. Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan dalam pelayanan

laboratorium kesehatan

b. Permintaan customer yang cukup besar

c. Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan

d. Adanya permintaan formasi SDM dari Kantor Pusat

e. Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli )

f. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan

g. Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium

Yang merupakan unsur ancaman yaitu :

a. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan

b. Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol

19

c. Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer

d. Adanya pengurangan subsidi pemerintah

e. Adanya persaingan tarif

f. Tuntutan fasilitas yang lebih baik

g. Perkembangan teknologi yang sangat cepat

No LINGKUNGAN INTERNAL Bobot Rating Nilai

KEKUATAN Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia Terakreditasi ISO 17025 :2005 Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia Tersedia SDM Tata laksana organisasi seauai dengan tuntutan kinerja Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU) Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium

0,122

0,122

0,105

0,175

0,175

0,200

0,200

4

5

4

3

3

4

4

0,49

0,61

0,42

0,53

0,53

0,8

0,8

Jumlah 4,18

Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal BBLK Makassar

20

No LINGKUNGAN Internal Bobot Rating Nilai

Kelemahan ( W) Produk layanan belum dikenal masyarakat luas Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi Kemampuan SDM Organisasi belum berorentasi bisnis Pendapatan BBLK belum optimal Utilisasi peralatan kurang optimal Penataan gedung belum optimal

0,53

0,48

0,13

0,13

0,2

0,11

0,09

5

5

5

4

5

4

4

2,65

2,4

0,65

0,52

1

0,44

0,36

Jumlah 8,02

21

No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang (O) Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan

dalam pelayanan laboratorium kesehatan

Permintaan customer yang cukup besar

Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai

kebutuhan

Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama

Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup

memadai (daya beli )

Kerjasama dengan pihak ketiga dalam

pemanfaatan peralatan

Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium

0,18

0,18

0,14

0,11

0,2

0,11

0,09

5

5

4

4

4

4

4

0,9

0,9

0,56

0,44

0,8

0,44

0,36

Jumlah 4,40

No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai

ANCAMAN (T) Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer

Adanya pengurangan subsidi pemerintah

Adanya persaingan tarif

Tuntutan fasilitas yang lebih baik

Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol

Perkembangan teknologi yang sangat cepat

0,18

0,18

0,25

0,12

0,08

0,1

0,1

4

4

3

4

3

4

4

0,72

0,72

0,75

0,48

0,24

0,4

0,4

Jumlah 3,71

22

F. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis

Y

PELUANG

4

3

2

BBLK Makassar (-3,84 , 0,69) 1

KELEMAHAN KEKUATAN

X

-4 - 3 - 2 -1 1 2 3 4

-1

- 2

- 3

- 4

ANCAMAN

Rekomendasi strategi :

Posisi Organisasi berada pada Kuadran II, dimana Kelemahan lebih besar

dari Kekuatan (4,18 – 8,02 = -3,84) dan Peluang lebih besar dari Ancaman

(4,40 – 3,71 = 0,69), sehingga strategi yang akan digunakan BBLK Makassar

dalam menjaga kestabilan organisasi adalah dengan cara “Mengatasi

kelemahan untuk meraih peluang”.

Kuadran : I

Growth

Kuadran : II

Stability

Kuadran : III Survival

Kuadran : IV Diversification

23

G. Analisis TOWS

KEKUATAN - Sebagai Rujukan

laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia

- Terakreditasi ISO 17025 :2005

- Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia

- Tersedia SDM - Tata laksana organisasi

seauai dengan tuntutan kinerja

- Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU)

- Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium

KELEMAHAN - Produk layanan belum

dikenal masyarakat luas - Waktu penyelesaian hasil

sangat bervariasi - Kemampuan SDM masih

rendah - Organisasi belum

berorentasi bisnis - Pendapatan BBLK belum

optimal - Utilisasi peralatan kurang

optimal - Penataan gedung belum

optimal

PELUANG - Adanya pengembangan

jejaring dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan

- Permintaan customer yang cukup besar

- Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan

- Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama

- Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli )

- Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan

- Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium

- Memperluas jangkauan pelayanan laboratorium

- Meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium yang berorientasi customer

- Menyediakan pelayanan laboratorium yang berteknologi canggih

- Meningkatkan jumlah dan kapasitas SDM sesuai permintaan pasar.

- Memantapkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam penyediaan layanan laboratorium

- Meningkatkan sumberdaya laboratorium melalui pemanfaatan penerimaan keuangan.

- Peningkatan model pemasaran yang berteknologi canggih

- Meningkatkan sistem rujukan dengan membentuk jejaring pelayanan laboratorium kesehatan

- Meningkatkan peran uji kualitas (PME) pelayanan laboratorium kesehatan

- Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan

- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan laboratorium

- Meningkatkan mutu kelembagaan dan ketatalaksanaan

- Meningkatkan kompetensi SDM dan dukungan manajemen

- Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana serta prasarana

- Mengoptimalkan sistem informasi laboratorium

- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran

ANCAMAN - Tuntutan masyarakat akan

mutu pelayanan - Tuntutan SDM yang

Profesionalisme dari customer

- Adanya pengurangan subsidi pemerintah

- Adanya persaingan tarif - Tuntutan fasilitas yang lebih

baik - Pertumbuhan laboratorium

yang tidak terkontrol - Perkembangan teknologi

yang sangat cepat

- Meningkatkan mutu layanan laboratorium sesuai tuntutan masyarakat

- Melakukan capacity building SDM dengan menggunakan sumberdaya keuangan yang tersedia

- Melakukan efisiensi dan selektif dalam penyediaan logistic

- Penetapan tarif yang kompetitif

- Meningkatkan pengawasan lab2 melalui uji kualitas

- Pengadaan peralatan lab yang efektif dan produktif

- Meningkatkan pemasaran produk layanan dengan pemanfaatan momen

- Melakukan OJT tenaga secara selektif

- Mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sesuai kebutuhan

- Meningkatkan efisiensi anggaran kebutuhan operasional laboratorium

- Meningkatkan pemeliharaan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium

- Optimalisasi janji layanan

24

H. Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC)

Perspektif

Stakeholders

Perspektif

Finansial

Menjadi Pusat Rujukan dan Uji Kualitas Laboratorium yang Handal

di Kawasan Timur Indonesia

Terwujudnya

Kepuasan

Stakeholders

Terwujudnya peran

PME Nasional

yang Prima

Terwujudnya

Cakupan

Layanan Jejaring

Terwujudnya

Tata Kelola

yang memadai

Terwujudnya

Budaya Kinerja

Terwujudnya Mutu

Layanan Lab yang

Terstandar

Terwujudnya

Peningkatan

SILK

Terwujudnya

SDM yang

Kompeten

Terwujudnya

SARPRAS

yang Handal

Terwujudnya

Sistem Rujukan

yang Memadai

Terwujudnya

Revenue

Terwujudnya

Efisiensi

Biaya

Perspektif Proses

Bisnis Internal

Perspektif

Learning and

Growth