BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 5 2. Metropolitan Area Network (MAN) Menurut...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 5 2. Metropolitan Area Network (MAN) Menurut...
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Andang (2014:2) “Jaringan komputer merupakan sebuah interkoneksi
antara dua atau lebih perangkat komputer”. Jaringan komputer adalah salah satu
bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya seperti yang dilakukan oleh
manusia dengan manusia. Walaupun namanya jaringan komputer, namun
pembuatan jaringan komputer tidak hanya melibatkan komputer saja, akan
tetapi juga mampu menggabungkan piranti lain seperti, hub, modem, printer,
dan sebagainya.
Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok bahasan dalam
bidang telekomunikasi, ilmu komputer, teknologi informasi, dan teknik
komputer. Adapun sebagai sarana penghubung dalam sebuah jaringan komputer
dapat menggunakan berbagai media seperti kabel twisted pair, kabel UTP,
kabel coaxial, kabel optik, dan berbagai macam teknologi wireless.
2.1.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut Sudarma (2010:03) ada banyak tipe jaringan komputer,
itu bisa dibedakan berdasarkan beberapa parameter yang berbeda. Salah
satunya adalah berdasarkan ruang lingkup, ada beberapa tipe jaringan
komputer berdasarkan ruang lingkupnya yaitu:
1. Local Area Network(LAN)
Menurut Sudarma LAN adalah sebuah Jaringan komputer yang cakupan
areanya kecil, seperti sebuah rumah, kantor, atau sekolah. Karakteristik
khusus dari LAN yang membedakan dengan jenis jaringan yang lain
adalah transfer data yang lebih besar, namun cakupan area yang lebih
sempit. Teknologi yang dipakai untuk membuat LAN ada beberapa
macam, ada ARCNET dan Token Ring, namun yang lazim di gunakan
sekarang adalah Ethernet dan kabel UTP.
5
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Sudarma MAN adalah jaringan komputer yang cakupan luasnya
mencapai satu kota atau lebih. Sebuah MAN biasanya menghubungkan
antara beberapa LAN lokal dengan menggunakan teknologi backbone,
seperti fiber optik, dan beberapa penyedia layanan internet yang sering di
sebut ISP (Internet Service Provider)
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Sudarma WAN adalah jaringan komputer yang cakupannya
cukup luas, seperti antar regional atau antar negara. Salah satu contoh
koneksi dalam jaringan WAN adalah Leased Line, merupakan koneksi
point-to-point antara 2 komputer atau Local Area Network (LAN) dengan
area yang cukup jauh (antar negara).
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Nugroho (2016:11) Topologi jaringan adalah “topologi fisik yang akan
berkaitan dengan koneksi antar perangkat komputer”. Istilah dari topologi fisik
itu sendiri mengacu pada bagaimana bentuk jaringan jika di lihat secara fisik
(tampak kelihatan bentuk fisik jaringan). Terdapat beberapa istilah yang dapat
menggambarkan topologi fisik jaringan.
1. Topologi Star
Menurut Nugroho (2016:11) Topologi Star adalah “setiap perangkat di
hubungkan pada suatu perangkat penghubung (sentral) ke perangkat-
perangkat yang lain”. Topologi Star ini merupakan salah satu topologi
yang sering kita jumpai dalam sebuah jaringan komputer, apabila kita
mempunyai tiga atau lebih komputer dan sebuah perangkat penghubung,
entah menggunakan hub, switch, atau router, maka ketiga komputer bisa
saling terkoneksi, tindakan otomatis yang kita lakukan adalah
menyambungkan setiap komputer dengan perangkat penghubung
tersebut.
6
Sumber: Nugroho (2016:11)
Gambar II.1. Topologi Star
2. Topologi Mesh
Menurut Nugroho (2016:12) Topologi Mesh adalah “topologi yang
menghubungkan setiap perangkat secara dedicated (point-to-point)
dengan perangkat yang lain”. Istilah dedicated adalah bahwa traffic data
yang mengalir pada sebuah jalur hanya berasal dari dua perangkat yang
dihubungkan saja.
Sumber: Nugroho (2011:12)
Gambar II.2. Topologi Mesh
7
3. Topologi Ring
Menurut Andang (2014:21) “Topologi Ring merupakan topologi jaringan
di mana setiap node akan terhubung ke dua node lainnya sehingga
membentuk lingkaran yang berfungsi sebagai line untuk transfer data”.
Data akan di jalankan dari node ke node yang konsekuansinya setiap node
akan menangani tiap paket data. Karena topologi ring hanya menyadiakan
satu jalan antara dua node, maka jaringan yang menggunakan topologi ini
bisa tergaggu dengan terganggunya sebuah link.
Sumber: Andang (2014:22)
Gambar II.3. Topologi Ring
4. Topologi Bus
Menurut Andang (2014:19) “Topologi Bus adalah jaringan di mana
beberapa client di hubungkan dengan menggunakan line komunikasi yang
terbagi yang disebut bus”. Jaringan bus merupakan jaringan yang paling
mudah dibuat untuk menghubungkan client yang ada. Namun
kekurangannya adalah apabila dua client mentransmisikan data pada saat
yang sama di bus yang sama, maka akan ada collision atau tabrakan data.
8
Sumber: Andang (2014:19)
Gambar II.4. Topologi Bus
5. Topologi Tree
Topologi Tree atau topologi pohon bisa dikatakan sebagai
kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus, topologi ini
terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi
bus sebagai backbone.
Sumber: I Putu Agus Eka Pratama- Hand Book Jaringan Komputer
Gambar II.6. Topologi Tree
9
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Sudarma (2010:8) Perangkat keras jaringan komputer merupakan
komponen pertama yang penting disiapkan untuk membuat jaringan. Perangkat
keras atau dalam bahas inggris disebut hardware adalah bagian fisik komputer,
adapun bagian non fisik disebut perangkat lunak. Perangkat keras digunakan
untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dalam jaringan komputer agar
setiap komputer yang terhubung dapat saling berbagi data, file dan sumber daya
lainnya.
Seperti halnya komputer, sebuah jaringan komputer bisa beroperasi
dengan didukung oleh software dan hardware. Macam–macam perangkat keras
jaringan komputer yang dapat di temui dalam arsitektur jaringan komputer
pada umumnya terdiri dari:
1. Komputer Server
Menurut Nimas (2016) Komputer Server adalah “unit komputer yang
berfungsi, dan untuk mengelola suatu perintah ke jaringan komputer”.
Komputer server akan melayani seluruh perintah dari komputer client
atau workstation yang terhubung ke jaringannya. Karena fungsinya
tersebut, komputer server disebut juga dengan komputer induk. Terdapat
beberapa macam komputer server yang biasa di gunakan antara lain
adalah:
a. Server Web
Menurut Nimas (2016) Server Web adalah “perangkat lunak
yang melayani permintaan file-file dari browser Web”. Server web
biasanya disebut juga sebagai HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
server.
b. Server Aplikasi
Menurut Nimas (2016) Server Aplikasi adalah “perangkat lunak
yang berfungsi menerjemahkan kode-kode dinamis menjadi kode-kode
statis HTML (Hypertext Markup Language)”.
10
c. Server Database
Menurut Nimas (2016) Server Database adalah “perangkat lunak yang
berfungsi mengolah data yang diminta oleh server aplikasi”. Untuk
membuat aplikasi web berbasiskan database, komputer atau system
jaringan harus memiliki paling tidak satu buah system database. Jenis
database yang sering di gunakan antara lain misalnya: Ms Access, SQL
Server, Oracle atau MySQL.
2. Komputer Client
Menurut Nimas (2016) Komputer Client adalah “komputer yang meminta
satu layanan tertentu kepada komputer server”. Komputer client harus
dilengkapi dengan aplikasi client khusus untuk menjalankannya, sehingga
dapat menggunakan dan menerima layanan dari komputer server. Contoh
fungsi komputer client antara lain mengambil file dari file server dan
program pada komputer client harus memformat sebuah request lalu
mengirimkannya kepada program yang sedang berjalan di server.
Selanjutnya, server akan mengirimkan file yang di minta sesuai dengan
permintaan program client.
3. NIC ( Network Interface Card)
Menurut Sudarma (2010:09) NIC ( Network Interface Card ) adalah
“sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah
jaringan komputer”. Perangkat keras jaringan komputer yang satu ini
dikenal dengan istilah Ethernet Card atau lebih populer dengan istilah
LAN Card. Umumnya NIC ini sudah terintegrasi dengan motherborad
komputer dan laptop. Namun ada juga berupa kartu yang ditancapkan ke
motherboard. Bahkan seiring dengan perkembangan, ada juga yang
berupa USB.
http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat-keras-jaringan-
komputer
Gambar II.6. N I C
11
4. Kabel Jaringan
Menurut Sudarma (2010:19) “Kabel jaringan merupakan peralatan
yang cukup penting, kabel di jaringan di gunakan untuk menghubungkan
satu piranti ke piranti lainnya sehingga komputer bisa mengakses printer,
scanner, dan lain sebagainya yang ada di komputer lain”.
Adapun jenis–jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer
seperti kabel coaxial, UTP, twisted pair, fiber optick, Foiled Twisted Pair
(FTP) dan lainsebagainya. Kabel-kabel ini digunakan tergantung topologi
jaringan, protokol dan ukuran jaringan. Adapun perangkat keras
pendukung kinerja dari kabel jaringan adalah conektor yang berfungsi
menghubungkan kabel dengan komputer, jenis konektor yang akan di
gunakan menyesuaikan jenis kabel pada jarigan yang telah di tentukan.
Walaupun dimasa kini ataupun masa depan akan lebih banyak trend ke
arah wireless, tetapi jaringan komputer berkabel tetap akan ada, karena
memiliki kelebihan yang tidak didapatkan pada jaringan wireless.
http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/jenis-jenis-kabel-jaringan
Gambar II.7. Kabel Jaringan
5. Conektor
Menurut Sudarma (2010:20) Conektor adalah “perangkat keras
yang menghubungkan kabel dengan komputer. Dalam dunia jaringan
12
komputer, tiap–tiap jenis kabel memiliki conektor yang berbeda–beda
pula”.
http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat-keras-jaringan-
komputer
Gambar II.8. RJ – 45
Cara pemasangan kabel UTP berdasarkan koneksi adalah tipe
Straight Through (disebut Straight saja) dan Crossover (disebut cross
saja) berikut penjelasannya.
5.1. Tipe Straight
Urutan kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara perangkat
PC dengan menggunakan switch/hub atau router dengan switch /hub.
13
Sumber: Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
Gambar II.9. Straight
5.2. Tipe Crossover
Urutan kabel ini digunakan untuk menghubungkan antara perangkat
switch/hub dengan switch/hub, PC dengan PC, router dengan router, dan
PC dengan router.
Sumber: Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
Gambar II.10. Crossover
14
6. HUB
Menurut Sudarma (2010:15) “Hub adalah piranti yang menghubungkan
berbagai kabel untuk membentuk jaringan komputer”. Hub lah yang
menyatukan perangkat keras jaringan komputer menjadi terkait dalam
satu jaringan komputer. Komponen ini memiliki port-port yang
digunakan untuk menyatukan kabel–kabel jaringan dari tiap workstation,
server atau perangkat jaringan lainnya.
Jumlah port yang terdapat pada Hub biasanya beragam ada yang 8,
16, 24 atau 32 port. Hub juga merupakan perangkat keras jaringan yang
populer dipakai untuk membangun topologi bintang, dimana Twisted Pair
yang berasal dari sebuah work station masuk ke dalam Hub.
http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat-keras-jaringan-
komputer
Gambar II.11. HUB
7. Switch
Menurut Sudarma (2010:16) “Switch merupakan komponen yang
cukup kecil dan fungsinya sama seperti hub, yaitu menghubungkan
perangkat keras jaringan komputer untuk menjadi satu jaringan besar”.
Secara teknis, switch bekerja di lapisan kedua dari model OSI, yaitu di
lapisan data link.
15
Tidak seperti hub, switch lebih bisa menilai paket data yang masuk
kedalamnya. Switch bisa melihat sumber dan tujuan data, kemudian
memforward data tersebut dengan benar. Dengan mengirimkan pesan ke
perangkat yang di maksud, switch akan mengurangi tabrakan data, dan
akhirnya kecepatan transfer data bisa lebih besar dibandingkan jika
menggunakan hub.
http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat-keras-jaringan-
komputer
Gambar II.12. Switch
8. Repeater
Menurut Andang (2014:06) “Repeater merupakan piranti elektronik yang
bertugas menerima sinyal, kemudian meneruskan pada lavel yang lebih
tinggi, atau dengan daya yang lebih besar”. Repeater juga dapat
meneruskan kesisi lain sebuah penghalang sehingga sinyal disalurkan ke
tempat yang jauh tanpa adanya degradasi.
Karena repeater bekerja dengan sinyal fisik dan tidak berusaha
melakukan interpretasi data, repeater akan beroperasi pada layer physical
yang merupakan layer paling atas di model OSI.
http://www.tentangkomputer.com/jaringan/membangun-perangkat-jaringan-komputer
Gambar II.13. Repeater
16
9. Bridge
Menurut Sudarma (2010:14) “Bridge adalah komponen hardware
jaringan yang fungsinya menyambungkan 2 segmen jaringan di layer data
link (layer ke-2) di model OSI”. Tapi tidak semua jaringan memerlukan
bridge. Secara fisik bridge mirip dengan repeater dan hub, yaitu piranti-
piranti jaringan yang menghubungkan segmen jaringan di lapisan fisik.
http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat-keras-jaringan-
komputer
Gambar II.14. Bridge
10. Router
Menurut Sofana (2010:15) “Router adalah piranti elektronik yang
fungsinya memforward data antara jaringan komputer”. Router
merupakan tempat dimana software dan hardware disetting untuk
melakukan routing dan mem-forward informasi. Router akan
menghubungkan dua atau lebih subnet, dan router bekerja di level 3 dan
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
http://www.bukusekolah.org/2016/10/pengertian-router-dan-fungsinya-jenis.
Gambar II.15. Router
17
2.4. Perangkat Lunak Jaringan Komputer
Menurut Sudarma (2013:287) “Perangkat Lunak jaringan Komputer adalah
perangkat yang berupa software yang di install pada komputer”. Perangkat ini
merupakan perangkat yang membantu kinerja perangkat keras, perangkat keras
baru dapat difungsikan jika didukung oleh system operasi jaringan dan
perangkat lunak jaringan lainnya. Jika tidak ada perangkat lunak maka
perangkat keras dalam komputer hanyalah sebuah nama yang tidak bisa
difungsikan.
Untuk membangung sebuah jaringan komputer dibutuhkan minimal 3
macam Perangkat Lunak Jaringan Komputer sebagai syarat mutlak agar bisa
berjalan secara optimal dan aman, yaitu:
2.4.1. Perangkat Lunak Utama ( System Operasi Computer )
Menurut Sudarma “system Operasi merupakan perangkat lunak
yang bertugas mengontrol dan mengatur management perangkat keras
serta operasi-operasi dasar system”. Di antara fungsi sistem operasi
adalah menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah
data dan browser.
System operasi yang di gunakan komputer secara umum terbagi
menjadi 3(Tiga) kelompok besar:
1. Microsoft Windows
adalah sistem operasi yang paling banyak penggunanya, dan sudah
mempunyai versi yang cukup banyak, dari mulai Windows Desktop
Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98,
dan Windows ME), dan Windows NT, Windows NT 3.x, Windows NT 4.0,
Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003 dan masih banyak
lagi tipe yang lainnya.
18
2. Varian Unix
yang menggunakan antarmuka system operasi POSIX, seperti SCO
UNIX, keluarga BSD (Barkeley Software Disribution), GNU/Linux, dan
jenis system operasi UNIX yang lainnya.
3. Mac OS
Sistem operasi untuk keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau
Macintos. System operasi yang terbaru adalah Mac OS X.
2.4.2. Perangkat Lunak Tambahan
Selan sistem operasi, ada juga perangkat lunak yang lain yang perlu
ditambahkan untuk membangun jaringan komputer, seperti untuk
melakukan monitoring sistem dan memperkuat faktor security di
komputer yang terhubung ke jaringan.
Adapun perangkat lunak yang biasa di gunakan adalah:
1. Network Monitoring
Perangkat ini berguna memonitor komputer di jaringan untuk mengetahui
apabila ada ketidak berasan pada jaringan. Beberapa software network
monitoring juga punya fitur pelaporan otomatis via email yang bisa
memperingatkan admin jaringan jika ada yang tidak beres pada
jaringannya.
2.5.TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP/IP
Menurut Sofana TCP/IP adalah “sekumpulan protokol yang di desaint
untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data”. Pada dasarnya
komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari satu komputer
ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer
harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface
(interface jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-
macam,bergatung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer
data tersebut.
19
1. Format penulisan IP Address
Menurut Sofana (2012:23) “IP Address terdiri dari bilangan biner
32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik di setiap 8 bit nya”. Tiap 8 bit
disebut sebagai Oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jangkauan alamat (Range Address) yang bisa digunakan adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000
atau
0.0.0.0 Sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111
atau
255.255.255.255
Dengan demikian, secara teori ada sebanyak 232 kombinasi IP Address
yang bisa dipakai di seluruh dunia. Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit
address mampu menampung sebanyak lebih dari 4 milyard host. Pada
kenyataanya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan
khusus.
2. Kelas IP Address
Menurut Sofana (2012:24) “untuk memudahkan pengaturan IP Address
seluruh komputer pengguna jaringan Internet, dibentuklah suatu badan
yang mengatur pembagian IP Address”. Badan tersebut bernama
InterNIC (Internet Network Information Centre). InterNIC membagi–bagi
IP Address menjadi beberapa kelas. Kelas–kelas tersebut meliputi:
20
a. Kelas A
Tabel II.01
Kelas A
Network Bit Host Bit
0
Sumber : Iwan Sofana – CISCO CCNP dan Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2012:26) “Jika bit pertama dari IP address
adalah 0 maka IP Address termasuk dalam network kelas A”. Bit ini
dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit–bit network
(Network Bit) dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan
0), sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit Host.
Dengan demikian, hanya ada 128 network di kelas A, yakni dari
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx. Setiap network dapat
menampung lebih dari 16 juta host (xxx adalah variabel, nilainya dari
0 s/d 255).
b. Kelas B
Tabel II.02
Kelas B
Network Bit Host Bit
1 0
Sumber : Iwan Sofana – CISCO CCNP dan Jaringan Komputer
21
Menurut Sofana (2012:27) “Jika 2 bit pertama dari IP Address
adalah 10, maka IP Address termasuk dalam network Kelas B”. Dua
bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network
dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0), sedangkan
16 bit terakhir merupakan bit host.
Jika bentuk biner dikonversikan ke bentuk desimal maka akan
terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B, yakni dari network
128.xxx.xxx hingga 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu
menampung lebih dari 65.000 host.
c. Kelas C
Tabel II.03
Kelas C
Network Bit Host Bit
1 1 0
Sumber : Iwan Sofana – CISCO CCNP dan Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2012:27) “Jika 3 bit pertama dari IP Address
adalah 110, maka IP address termasuk dalam network kelas C”. Tiga
bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network
dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi 1 dan 0), sedangkan 8 bit
terakhir merupakan bit host.
Jika bentuk biner dikonversikan ke bentuk desimal maka akan
terdapat lebih dari 2 juta network kelas C, yakni dari nomor
22
192.0.0.xxx hingga 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya
mampu menampung sekitar 256 host.
d. Kelas D
Tabel II. 04
Kelas D
Panjang bit IP address (32 bit)
Sumber : Iwan Sofana – CISCO CCNP dan Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2012:28) “Jika 4 bit pertama adalah 1110, maka IP
address termasuk dalam kelad D”. IP address kelas D digunakan
untuk multicast Address, yakni sejumlah komputer yang memakai
bersama suatu aplikasi. Salah satu penggunaan multicast address yang
sedang berkembang saat ini di internet adalah aplikasi real-time video
conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint),
menggunakan Multicast Backbone (Mbone).
e. Kelas E
Tabel II.05
Kelas E
Panjang bit IP address (32 bit)
Sumber : Iwan Sofana – CISCO CCNP dan Jaringan Komputer
1 1 1 0 Multicast
1 1 1 1 Research
23
Menurut Sofana (2012:29) “Kelas yang terakhir adalah kelas E.
IP address kelas E masih bersifat percobaan”. Jika 4 bit pertama
adalah 1111 (atau sisa dari seluruh kelas) maka IP Address termasuk
dalam kategori kelas E. Pemakaian IP Address kelas E dicadangkan
untuk kegiatan eksperimental.
Pembagian octet alamat IP memiliki 2 fungsi yaitu sebagai
alamat jaringan (Network ID).
Tabel II.06
Pembagian IP
Octet 1 Octet 2 Octet 3 Octet 4
Class A Network Host Host Host
Class B Network Network Host Host
Class C Network Network Network Host
Class D Multicast
Class E Research
Sumber : Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
Dan rincian tentang rentang IP Address adalah:
Tabel II.07
Rentang IP
Kelas Rentang Penulisan Penulisan
A 1 – 126 1.0.0.0 – 126.255.255.255
B 128 – 191 128.0.0.0 – 191.255.255.255
24
C 192 – 239 192.0.0.0 – 223.255.255.255
D 224 – 239 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E 240 - 254 240.0.0.0 -254.255.255.255
Sumber : Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
Dan berdasarkan rentang IP seperti tabel diatas maka didapatlah
jumlah network dan host masing–masing IP tersebut.
Tabel II.08
Jumlah Network dan Host
Kelas Network ID Host ID
A 27 – 2 = 126 2
24 – 2 = 16.277.214
B 214
= 16.384 216
– 2 = 65.534
C 221
= 2.097.152 28 – 2 = 254
Sumber : Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
3. Network Address
Menurut Niko (2014) “Network Address adalah sebuah alamat IP address
yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam
sebuah jaringan”. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar
dapat di bedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut,
network address juga dipakai untuk mengirimkan paket data dari LAN ke
LAN atau jaringan ke satu jaringan lain.
Network Address juga dapat menyederhanakan proses routing
Internet. Router cukup melihat network Address untuk menentukan ke
router mana suatu datagram harus dikirmkan. Selanjutnya diagram akan
diteruskan oleh router jaringan lokal ke host tujuan.
25
Network Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host
menjadi 0. Pada IP address kelas B panjang bit network dan bit host
masing–masing adalah 16 bit. Misalkan untuk host dengan IP address
kelas B, contoh 167.205.9.35, maka network address dari host ini adalah
167.205.0.0.
4. Broadcast Address
Menurut Niko (2014) “Broadcast Address adalah alamat yang
digunakan sebuah IP address untuk mengirimkan paket data ke semua
host yang ada pada sebuah jaringan/LAN”. Berbeda dengan network
address, broadcast address tidak diperuntukan untuk mengirim paket
data ke jaringan lain.
Seluruh host pada suatu network harus memiliki Broadcast Address
yang sama pula. Dengan demikian, Broadcast Address tidak boleh
digunakan sebagai IP address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap
host memiliki 2 Address untuk menerima data, yaitu:
- IP address yang bersifat unik
- Broadcast Address yang selalu sama untuk setiap host satu network.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit–bit host menjadi
satu sebagai contoh, untuk host dengan IP Address 167.205.9.35,
broadcast Address-nya adalah 167.205.255.255
5. Unicast Address
Menurut Niko (2014) “Unicast Address adalah IP address yang hanya
memiliki satu host tujuan”. IP Address kelas A,B dan C adalah IP address
yang digunakan untuk komunikasi antar host. IP address ini hanya
26
digunakan oleh sebuah host. Manakala datagram dikirm ke host yang
menggunakan IP address kelas A, B, dan C maka datagram tersebut tidak
akan diduplikasi.
6. Multicast Address
Menurut Niko (2014) “Multicast Address adalah alamat IP yang
dimanfaatkan apabila host–host berada pada network yang berbeda–beda
maka Broadcast address tidak dapat digunakan”. Host–host yang berbeda
network dapat bergabung menjadi sebuah group dengan menggunakan
multicast address yang sama. Apabila sebuah data dikirm ke multicast
address maka semua komputer dalam satu group akan menerima data
tersebut sedangkan host lain tidak akan terpengaruh.
Sejumlah IP address telah dialokasikan sebagai multicast address.
Struktur IP address untuk multicast address mengikuti bentuk
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (244.0.0.0 sampai
239.255.255.255). alokasi multicast address ini ditujukan untuk group,
bukan untuk host seperti pada kelas A, B, C.
7. Netmask Address
Menurut Niko (2014) “Netmask Address adalah IP address khusus yang
digunakan untuk menetukan pembagian panjang bit network dengan bit
host. Netmask juga digunakan untuk mencari network address”. Netmask
dibentuk dengan cara mengganti semua bit network dengan 1 dan
mengganti semua bit host dengan 0. Sebagai contoh, IP address
167.205.9.35 akan menghasilkan netmask address 255.255.0.0.
Dalam prakteknya akan jarang berurusan dengan multicast address,
network address, bit network, dan bit host. Jika menggunakan Windows.
Hanya perlu mengetahui IP address dan netmask. Pada windows, netmask
disebut Subnet Mask. Pada Linux diketahui broadcast address.
27
Tabel II.09
Subnet Mask
Kelas Subnet Mask Biner
A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Sumber : Irawan – Jaringan Komputer untuk orang awam
2.5.2. Subnetting
Menurut Sofana (2013:117) “subnetting/subnet proses membagi
atau memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil
(subnet). Sementara subnetmask digunakan untuk menentukan batas
network ID dalam suatu subnet”.
Subnetting akan mengakibatkan beberapa perubahan sebagai berikut:
1. Panjang Bit network bertambah dan bit host berkurang
2. Network Address berubah
3. Netmask address berubah
4. Broadcast address berubah
5. Jumlah network (subnet) bertambah
6. Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang
Contoh kasus diperlukannya Subnetting:
28
Jika suatu perusahaan telah mendapatkan IP jaringan 10.0.0.0. sehingga
bisa dibangun suatu jaringan dengan jumlah host yang sangat besar yaitu 224
–2 =
16777214 host. Sedangkan jumlah komputer yang ada hanya 100 unit. Agar IP
network tersebut bisa bermanfaat, maka diperlukan pembagian subnet. Dari IP
jaringan tersebut bisa kita subnetnya dengan cara:
Jumlah komputer yang tersedia sebanyak 100 unit, sehingga biner subnet
masknya adalah 11111111.11111111.11111111.10000000 atau 255.255.255.128,
sehingga subnetnya adalah 217
–2 = 131070 dan jumlah host persubnetnya adalah
126. Sehingga masih memungkinkan untuk menambah komputer sebanyak 26
unit. Dari rumus diatas sehingga bisa dibuat tabel subnetting kelas a seperti
berikut:
Tabel II.10
Subnetting Kelas A
Jumlah Subnet Subnet Mask Jumlah Host/Subnet
2 255.192.0.0 4194302
6 255.224.0.0 20971150
14 255.244.0.0 1048574
30 255.248.0.0 524286
62 255.252.0.0 262142
126 255.254.0.0 131070
254 255.255.0.0 65534
510 255.255.128.0 32766
29
1022 255.255.192.0 16382
2046 255.255.224.0 8190
4094 255.255.240.0 4094
8190 255.255.248.0 2046
16382 255.255.252.0 1022
32766 255.255.254.0 510
65534 255.255.255.0 254
131070 255.255.255.128 126
262142 255.255.255.192 62
524286 255.255.255.224 30
Sumber: Kustanto dan Daniel T. Saputro – belajar jaringan komputer berbasis
MikroTik OS
Tabel II.10
Subnetting Kelas C
1048574 255.255.255.240 14
2097150 255.255.255.248 6
4194302 255.255.255.252 2
Sumber: Kustanto dan Daniel T. Saputro – belajar jaringan komputer berbasis
MikroTik OS
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
2.6.1. Keamanan Jaringan
Menurut Sofana (2012:309) “Keamanan Jaringan Komputer adalah
proses untuk mencegah dan mengidentifikasi pengguna yang tidak sah
30
dari jaringan komputer”. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi resiko
ancaman baik berupa ancaman fisik maupun logik, secara langsung atau
tidak langsung mengganggu aktifitas yang sedang berlangsung di dalam
jaringan komputer tersebut.
Keamanan jaringan melingkupi empat aspek, yaitu:
1. Privacy / Confidentiaity
Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak
mengakses. Privacy lebih ke arah data-data yang sifatnya privat
sedangkan confidentiality berhubungan dengan data yang diberikan pihak
lain untuk keperluan tertentu.
2. Integrity
Aspek ini menekankan informasi tidak boleh diubah tanpa seijin
pemilik informasi.
3. Authentication
Aspek ini ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan
bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan
informasi adalah benar-benar orang yang dimaksud, atau server yang kita
hubungi adalah betul-betul yang asli.
4. Availability
Aspek availability (ketersediaan) ini berhubungan dengan
ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Sisitem informasi yang
diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses ke
informasi.
31
2.6.2. Firewall
Menurut Ariansa (2016) Firewall adalah “sebuah sistem yang
menyediakan keamanan jaringan oleh filter kunjungan jaringan yang
masuk dan keluar berdasarkan satu set keterbatasan yang di tetapkan
pengguna”. Secara umum, satu-satunya tujuan dari firewall adalah
mengurangi atau menghilangkan terjadinya jaringan data yang tidak di
inginkan sedangkan yang memungkinkan semua komunikasi yang sah
mengalir dengan bebas.
Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijasanaan (policy)
dari organisasi yang bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Prohibited
Prohibited adalah segala hal yang tidak diperbolehkan secara
eksplisit dianggap tidak diperbolehkan.
2. Permitted
Permitted adalah segala hal yang tidak dilarang secara eksplisit
dianggap diperbolehkan.
2.6.3 MikroTik
1. Pengertian MikroTik
Menururt Saputro (2015:55) “Pengertian MikroTik adalah sebuah sistem
operasi termasuk didalamnya perangkat lunak yang dipasang pada suatu
komputer sehingga komputer tersebut dapat berperan sebagai jantung
Network, pengendali atau pengatur lalu lintas data antar jaringan,
komputer jenis ini dikenal dengan nama Router”. Jadi intinya MikroTik
adalah salah satu sistem operasi khusus untuk Router. MikroTik dikenal
sabagai salah satu router OS yang handal dan memiliki banyak sekali
fitur untuk mendukung kelancaran Network.
2. Fungsi MikroTik dan kelebihan MikroTik
32
Router MikroTik bisa digunakan pada jaringan komputer berskala kecil
atau besar. Hal ini tentunya disesuaikan pada Resource daripada
komputer itu sendiri. Jika MikroTik digunakan untuk mengatur Network
kecil maka penggunaan perangkat komputernya bisa yang biasa saja.
Namun jika yang ditanganinya adalah jaringan berskala besar seperti
kelas ISP maka penggunaan perangkat komputernya pun harus benar–
benar handal yang memiliki spesifikasi tinggi.
Kelebihan Router MikroTik adalah mudah dalam pengoperasian.
Kemudahan Router berbasis MikroTik OS salah satunya adalah berkat
tersedianya fitur GUI. Jadi kita bisa setup router tidak hanya melalui
tampilan text yang biasa digunakan OS router lain, tapi juga bisa
dilakukan melalui sebuah aplikasi remote berbasis GUI bernama Winbox.
Kelebihan MikroTik Router OS adalah banyaknya fitur yang didukung.
Fitur–fitur network yang terdapat pada MikroTIk OS tersebut adalah:
a. Routing–Static Routing
b. Hotspot
c. Simple Tunnels
d. Web Proxy
e. DHCP
f. VRRP
g. NTP
h. SNMP
i. MNDP
j. Firewall and NAT
k. Data Rate Management
l. Point to Point Tunneling Protocols
m. Ipsec
n. Caching DNS Client
o. Universal Client
33
p. UpnP
q. Monitoring / Accounting
r. M3P
s. Tools
Dan masih banyak lainnya, termasuk Support Scripting Programming.
2.6.3. Proxy Server
1. Pengertian Proxy Server
Menurut Riadi (2013) “Proxy Server adalah server yang di letakkan
antara suatu aplikasi client dan aplikasi server yang dihubungi. Aplikasi
client dapat berupa browser web, client FTP dan sebagainya”. Proxy
server yang di letakkan antara aplikasi client dan aplikasi server tersebut,
dapat di gunakan untuk mengendalikan maupun memonitor lalu-lintas
paket data yang melewatinya.
2. Manfaat Proxy Server
Menurut Riadi (2013) secara umum manfaat proxy server ada dua
macam, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan Kinerja Jaringan
Dengan kemampuan server proxy untuk menyimpan data permintaan
dari aplikasi client, permintaan yang sama dengan permintaan
sebelumnya hanya akan di ambilkan dari simpanan server proxy.
Dengan cara demikian, koneksi langsung pada server sumbernya
dapat dikurangi. Dengan demikian, penggunaan bandwidth internet
untuk koneksi langsung menjadi berkurang.
b. Filter Permintaan
Server Proxy juga dapat digunakan sebagai filter terhadap permintaan
data dari suatu situs. Dalam hal ini, server proxy mejadi filter
terhadap situs yang boleh atau tidak boleh di kunjungi. Selain itu,
server proxy juga dapat sebagi filter terhadap aplikasi client yang
dapat menggunakan akses terhadap internet. Dalam hal ini server
proxy berlaku sebagai filter terhadap gangguan internet.
34
3. Fungsi Proxy Server
Menurut Riadi (2013) “proxy server merupakan pihak ketiga yang
menjadi perantara antara kedua pihak yang slaing berhubungan, dalam hal
ini adalah jaringan lokal dan jaringan internet”. Secara prinsip pihak
pertama dan pihak ke dua tidak langsung berhubungan, akan tetapi
masing-masing berhubungan dengan pihak ketiga yaitu proxy.
Tiga fungsi utama proxy server adalah:
a. Connection Sharing
Bertindak sebagai gateway yang menjadi batas antara jaringan
lokal dan jaringan luar. Gateway juga bertindak sebagai titik dimana
sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung kepadanya dan
koneksi jaringan kuar juga terhubung kepadanya.
b. Filtering
Bekerja pada layar aplikasi sehingga berfungsi sebagai firewall
paket filtering yang di gunakan untuk melindungi jaringan lokal
terhadap gangguan atau serangan dari jaringan luar. Dapat
dikonfigurasi untuk menolak situs web tertentu pada waktu tertentu.
c. Caching
Proxy Server memiliki mekanisme penyimpanan obyek-obyek
yang sudah diminta dari server-server di internet. Mekanisme caching
akan menyimpan obyek-obyek yang merupakan permintaan dari para
pengguna yang di dapat dari internet.
4. Keuntungan Proxy Server
Menurut Riadi keuntungan proxy server dalam suatu jaringan
TCP/IP adalah:
35
a. Keamanan jaringan lebih terjaga, karena adanya proxy sebagai
pembatas antara jaringan lokal dan jaringan luar (internet).
b. Pengaksesan kembali terhadap situs-situs yang telah di akses
sebelumnya menjadi lebih cepat, karena pengaksessan tidak perlu ke
jaringan luar melaikan ada pada direktori cache proxy.
c. Terdapat fasilitas filtering, baik filtering pengguna, content dan waktu
akses.
5. Kekurangan Proxy Server
Menurut Riadi (2013) kekurangan proxy server dalam suatu
jaringan TCP/IP adalah:
d. Pengaksesan terhadap situs yang belum pernah dibuka sebelumnya
akan menjadi lebih lambat, karena client harus meminta terlebih
dahulu ke pada proxy, setelah itu baru proxy yang akan meminta
request dari client tersebut ke pada peyedia layanan internet.
e. Bila proxy server terlambat melakukan update cache, maka client akan
mendapatkan content yang belum update ketika melakukan request
content tersebut.
2.6.4. Squid
Menurut Amikom (2012:02) “squid adalah sebuah daemon yang di
ginakan sebagai proxy server dan web cache”. Squid memiliki banyak
jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan
caching permintaan yang berurang-ulang, caching DNS, caching situs
web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk
sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang
sama, sehingga membantu keamanan dengan cara melakukan
penyaringan (filtering) lalu lintas data.
36
Squid juga menyediakan fasilitas yang dapat digunakan untuk membatasi
bandwidth yaitu dengan menggunakan delay pool. Pada dasarnya delay
pool dapat di ibaratkan seperti ember bocor bandwidth yang akan
mengering seiring penggunaan bandwith oleh client dan ember tersebut di
isi dengan kecepatan bandwidth tertentu.