BAB II Finish.doc

43
Laporan Aktivitas Magang Research and Development BAB II Bandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang BAB II AKTIVITAS DAN PENUGASAN MAGANG A. Latar Belakang Aktivitas Magang Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi menuntut adanya sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan handal dalam mencapai keunggulan bersaing di dunia perekonomian yang terus berkembang. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut Institut Manajemen Telkom berupaya mengarahkan mahasiswa agar mendapatkan gambaran umum mengenai dunia kerja secara nyata melalui penyelenggaraan mata kuliah magang yang merupakan sebuah praktik nyata di perusahaan maupun instansi yang diharapkan dapat memberikan hal positif terkait kualitas mahasiswa Institut Manajemen Telkom. Hal tersebut bertujuan agar para lulusan Institut Manajemen Telkom tidak hanya menguasai ilmu perkuliahan secara teori tetapi juga dapat mengaplikasikan ilmu perkuliahan untuk mendorong kerangka berpikir konseptual ke arah implementasi atau penerapan teori yang diperoleh selama perkuliahan 5

Transcript of BAB II Finish.doc

Page 1: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

BAB II

AKTIVITAS DAN PENUGASAN MAGANG

A. Latar Belakang Aktivitas Magang

Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi

menuntut adanya sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan handal

dalam mencapai keunggulan bersaing di dunia perekonomian yang terus

berkembang.

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut

Institut Manajemen Telkom berupaya mengarahkan mahasiswa agar

mendapatkan gambaran umum mengenai dunia kerja secara nyata melalui

penyelenggaraan mata kuliah magang yang merupakan sebuah praktik nyata di

perusahaan maupun instansi yang diharapkan dapat memberikan hal positif

terkait kualitas mahasiswa Institut Manajemen Telkom.

Hal tersebut bertujuan agar para lulusan Institut Manajemen Telkom tidak

hanya menguasai ilmu perkuliahan secara teori tetapi juga dapat mengaplikasikan

ilmu perkuliahan untuk mendorong kerangka berpikir konseptual ke arah

implementasi atau penerapan teori yang diperoleh selama perkuliahan sebagai

sarana pemahaman dan pelatihan dalam pengaplikasiannya ke dunia kerja.

Selain itu, kegiatan magang yang diselenggarakan sebagai salah satu mata

kuliah di Institut Manajemen Telkom diharapkan dapat sesuai dengan salah satu

jurusan di Institut Manajemen Telkom yaitu Manajemen Bisnis Telekomunikasi

dan Informatika yang memiliki beberapa mata kuliah berkaitan dengan

komunikasi dan informatika maka penulis memilih Telkom Research and

Development Bandung , Jawa Barat

5

Page 2: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

B. Tujuan Aktifitas Magang

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang antara lain (berdasarkan buku

Pedoman Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2012)

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman

kerja sekaligus mempraktekkan konsep/teori yang diperoleh selama

perkuliahan dalam kegiatan operasional di perusahaan secara nyata.

2. Sebagai wahana orientasi bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan

menumbuhkan minat dalam kaitannya dengan penyusunan tugas akhir/skripsi.

C. Manfaat Aktifitas Magang

Manfaat dilaksanakannya kegiatan magang, antara lain :

1. Manfaat Bagi Penulis

Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan, penulis sebagai

mahasiswi memperoleh banyak manfaat seperti:

a. Kegiatan kuliah magang ini diharapkan dapat menambah kemampuan dan

wawasan praktis mahasiswa, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan

kualitas lulusan yang makin mendekati tuntutan pasar kerja (dikutip dari

Pedoman Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2012).

b. Kegiatan magang sebagai media pembelajaran untuk mengenal lingkup

dunia kerja secara nyata khususnya Bisnis Telekomunikasi

c. Dengan adanya kegiatan magang, penulis mendapatkan pemahaman

dalam implementasi teori melalui praktik nyata di dunia kerja dan

mendapat pengalaman kerja di perusahaan yang bergerak dibidang Bisnis

Telekomunikasi

d. Dengan adanya magang, penulis dapat mengetahui tahapan dalam

membuat suatu proyek diperusahaan.

e. Kegiatan magang memberikan wawasan baru mengenai budaya kerja dan

proses kerja dalam suatu perusahaan atau instansi serta dapat

6

Page 3: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjalani tugas yang

diberikan serta

f. Dengan adanya kegiatan magang dapat menciptakan hubungan yang baik

antara penulis dengan pegawai di instansi tempat magang

2. Manfaat bagi Institut Manajemen Telkom

Manfaat kegiatan magang bagi Institut Manajemen Telkom sebagai institusi

pendidikan, antara lain:

a. Bagi kepentingan pengembangan akademik, hasil kuliah magang para

mahasiswa diharapkan dapat dijadikan umpan balik bagi IM Telkom,

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan wawasan pengetahuan

praktis tenaga pengajar, muatan kurikulum lokal, serta variasi dan

kedalaman materi perkuliahan secara keseluruhan (dikutip dari Pedoman

Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2011).

b. Dengan adanya kegiatan magang menumbuhkan jalinan hubungan positif

antara Institut Manajemen Telkom dengan perusahaan maupun intansi

sehingga terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik antara Institut

Manajemen Telkom dengan instansi tempat magang yaitu Telkom

Research and Development Bandung, Jawa Barat

c. Kegiatan magang menumbuhkan pencitraan positif dari Telkom Research

and Development dan masyarakat pada umumnya terhadap Institut

Manajemen Telkom karena telah berkontribusi langsung melakukan kerja

praktik di lingkungan perusahaan maupun instansi.

D. Lokasi dan Periode Magang

Penulis sebagai mahasiswa program S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi

dan Informatika telah melaksanakan kegiatan magang di salah satu perusahaan

telekomunikasi yaitu Telkom Indonesia, tepatnya dalam divisi Research and

Development yang berlokasi di Jalan Geger Kalong No.47 Bandung, Jawa Barat.

7

Page 4: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Penulis melaksanakan kegiatan magang selama 30 hari kerja terhitung dari

tanggal 30 maret 2012 sampai 29 Juni 2012.

Selama pelaksanaan magang di Research and Development Telkom Indonesia

Bandung, penulis diikut sertakan dalam proyek Smart City.

E. Aktifitas Magang

Selama pelaksanaan magang di Telkom Indonesia, penulis ditempatkan di

bagian Research and Development selama kurang lebih 30 hari kerja dari tanggal

30 maret 2012 sampai 29 Juni 2012.

Penulis dibimbing oleh pembimbing magang dari Research Development

Telkom Indonesia yaitu Bapak Yudi Trijayadi selama kegiatan magang

berlangsung. Adapun uraian aktivitas magang yang penulis lakukan, yaitu :

TABEL 2.1

AKTIVITAS MAGANG

No Tanggal Aktifitas Keterangan

1Jumat, 30

Maret 2012

Bertemu dengan Yudi

Trijayadi dan tim magang

untuk membicarakan

rencana proyek Smart City

Penulis bertemu dengan

Yudi Trijayadi untuk

pengarahan mengenai Smart

City kedepanya agar tim

magang mengetahui

gambaran dan mengerti

pekerjaan apa yang akan

dilakukan kedepannya.

2 Senin , 2

April 2012

Bertemu dengan tim

magang guna membahas

riset yang akan dilakukan

selanjutnya.

Membagi tugas tiap

individu dalam tim magang

guna meningkatkan efisiensi

kerja. Serta menyusun pola

8

Page 5: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

informasi yang akan

didapatkan.

3Rabu, 4 April

2012

Riset Magang tentang Smart

City

Mencari informasi Smart

City di berbagai sumber dan

melakukan analisa SWOT,

STP, implementasi dan

opini publik.

4Kamis, 5

April 2012

Penyusunan Bahan

presentasi Smart City dalam

bentuk Power Point

Menyusun presentasi berupa

power point dari informasi

yang didapatkan.

5Jumat, 6 April

2012

Presentasi Magang tentang

Smart City

Presentasi Magang bagian 1

dihadapan Yudi Trijayadi

selaku pembimbing magang

mengenai analisis Smart

City berdasarkan SWOT,

STP, pengertian,

implementasi dan opini

publik.

6Senin, 9 April

2012

Revisi hasil presentasi

Magang mengenai Smart

City dan pengumpulan

bahan untuk presentasi

selanjutnya

Revisi hasil presentasi yang

dilakukan dihadapan Bapak

Yudi Trijayadi selaku

pembimbing dan pemberian

tugas selanjutnya yang akan

dipresentasikan selanjutnya

7 Kamis, 12

April 2012

Riset Magang ke

Pemerintah Kota Cimahi

dan BITC (Baros

Information Technology and

Melakukan survey ke

Pemerintah Kota Cimahi,

melakukan wawancara

dengan Febri selaku Kepala

9

Page 6: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Creative Center ) serta

mencari video mengenai

perkembangan Smart City

dinegara lain.

Seksi bagian Penanaman

Modal. Berkunjung ke BITC

(Baros Information

Technology and Creativity

Center) untuk mengetahui

perkembangan kota Cimahi

dalam program Smart City.

Melakukan pencarian video

tentang implementasi Smart

City baik yang telah

dilakukan maupaun yang

akan dilakukan seperti

dinegara Belanda, Cina, dan

Singapura

8Jumat, 13

April 2012

Penyusunan Bahan

presentasi bagian II

mengenai hasil riset yang

didapatkan, dalam bentuk

Power Point.

Menyusun presentasi berupa

Power Point dari informasi

yang didapatkan.

9Senin, 16

April 2012

Presentasi Magang bagian II

mengenai hasil riset ke

Pemerintah Kota Cimahi,

dan BITC, serta

menampilkan video Smart

City di negara lain.

Presentasi magang bagian II

mengenai hasil wawancara

dengan Febri, seksi

Penanaman Modal,

mengenai Smart City dikota

Cimahi, dan informasi

mengenai BITC yang telah

dikunjungi.

10 Selasa, 16 Persetujuan hasil presentasi, Bertemu Yudi Trijayadi

10

Page 7: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

April 2012

revisi dan pemberian bahan

kajian bagian III

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi dan menerima

bahan kajian untuk

presentasi selanjutnya.

11Senin , 30

April 2012

Riset Magang bagian III ke

BITC, guna mengetahui

informasi lebih lanjut

berdasarkan riset

sebelumnya.

Kunjungan riset ke BITC

guna mendapatkan

informasi lebih mendalam

mengenai perkembangan

teknologi informasi di

komunitas tersebut, dan

hasil apa saja yang

dihasilkannya.

12Kamis, 3 Mei

2012

Penyusunan Bahan

presentasi bagian III dalam

bentuk Power Point

Menyusun presentasi berupa

power point dari informasi

yang didapatkan.

13Jumat, 4 Mei

2012

Presentasi magang bagian

III mengenai BITC secara

lebih lengkap.

Presentasi mengenai BITC

secara lebih mendalam

tentang apa saja yang

dilakukan komunitas

didalamnya dan produk apa

saja yang sudah dihasilkan.

14 Senin, 7 Mei

2012

Persetujuan hasil presentasi,

revisi dan pemberian bahan

kajian bagian IV yaitu

tentang pencarian informasi

Smart City Manado dan

mempersiapkan wawancara

Bertemu Yudi Trijayadi

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi dan menerima

bahan kajian yaitu pencarian

informasi tentang

11

Page 8: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

dengan narasumber yaitu

penanggung jawab Smart

City di RISTI Tower

Implementasi Smart City

dikota Manado. Serta

membuat pertanya-

pertanyaan yang akan

ditanyakan kepada

narasumber di RISTI

Tower.

15Selasa, 8 Mei

2012

Wawancara dengan Taufik

selaku penanggung jawab

proyek Smart City di

menara RISTI.

Pada awalnya menemui

Wiseto selaku Ketua

Pelaksana Smart City,

kemudian bersama beliau

bertemu dengan Taufik dan

melakukan wawancara.

Pertanyaan wawancara

seputar Smart City, seperti

progress, sekilas roadmap,

dan dasar Smart City.

16Rabu, 9 Mei

2012

Pencarian informasi Smart

City Manado di internet.

Dari hasil wawancara

dengan Taufik, diketahui

proyek Smart City yang

sudah berjalan di Manado.

Maka penulis mencari

informasi lebih dalam

mengenai informasi,

dokumentasi, dan

pemberitaan di internet.

17 Kamis, 10

Mei 2012

Penyusunan informasi ke

dalam presentasi

Menyusun presentasi berupa

Power Point dari informasi

12

Page 9: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

yang didapatkan.

18Jumat, 11 mei

2012

Presentasi Magang bagian

IV mengenai tahapan Smart

City.

Presentasi mengenai dasar

Smart City, tahapannya,

fokus Smart City, dan

pengembangannya.

19Senin, 14 Mei

2012

Persetujuan hasil presentasi,

revisi dan pemberian bahan

kajian bagian V yaitu

implementasi Smart City

disalah satu kota di

Indonesia.

Bertemu Yudi Trijayadi

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi dan menerima

bahan kajian selanjutnya

yaitu membuat

implementasi Smart City

disalah satu kota di

Indonesia yang memiliki

potensi untuk dijadikan

Smart City.

20 Rabu, 16 Mei

2012

Membuat perencanaan

implementasi Smart City.

Membuat perencanaan

implementasi Smart City,

yang mana pemilihan Kota

implementasi di tentukan

oleh penulis dan tim sesuai

dasar-dasar pertimbangan

Smart City, yaitu di

Pekanbaru. Dengan

menjabarkan alasan memilih

kota Pekanbaru, profiling

kota Pekanbaru, apa saja

yang dibutuhkan untuk

13

Page 10: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

melaksanakan proyek,

menentukan kuadran fokus

Pekanbaru, memulai

pembangunan dari sisi mana

terlebih dahulu, hingga

progress Smart City di

Pekanbaru sudah sejauh

mana.

21Kamis, 17

Mei 2012

Menyusun perencanaan

dalam bentuk power point

Menyusun presentasi berupa

power point dari informasi

yang didapatkan.

22Jumat, 18

Mei2012

Presentasi Magang bagian V

yaitu implementasi Smart

City disalah satu kota di

Indonesia

Presentasi di hadapan Yudi

Trijayadi mengenai

perencanaan implementasi

Smart City di Kota

Pekanbaru

23 Senin, 21 Mei

2012

Persetujuan hasil presentasi,

revisi dan pemberian tugas

yaitu melanjutkan

implementasi Smart City

dikota Pekanbaru tetapi

lebih difokuskan agar lebih

jelas.

Bertemu Yudi Trijayadi

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi. Lalu melanjutkan

riset implementasi Smart

City di kota Pekanbaru.

Kegiatan selanjutnya yang

dilakukan oleh penulis dan

tim magang yaitu mencari

informasi mengenai kota

Pekanbaru secara lebih

14

Page 11: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

lengkap.

24Rabu, 20 Juni

2012

Melanjutkan perencanaan

implementasi Smart City di

Kota Pekanbaru secara lebi

spesifik.

Perencanaan selanjutnya

dikaji lebih dalam dengan

isi kajian dana

pembangunan, recruitment,

dan pembagian fokus

pengembangan Pekanbaru

Utara dan Selatan yang

berbeda, sesuai klasifikasi.

25Kamis, 21

Juni 2012

Menyusun perencanaan

dalam bentuk power point

Menyusun presentasi berupa

Power Point dari informasi

yang didapatkan.

26Jumat, 22 Juni

2012

Presentasi Magang bagian

VI mengenai perencanaan

Smart City lebih lanjut.

Presentasi di hadapan Yudi

Trijayadi mengenai

perencanaan implementasi

Smart City di Kota

Pekanbaru yang lebih

spesifik.

27 Senin, 25 Juni

2012

Persetujuan hasil presentasi,

revisi dan pemberian bahan

kajian bagian VII yaitu

pembuatan Platform dan

bagan Smart City.

Bertemu Yudi Trijayadi

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi dan menerima

bahan kajian selanjutnya

yaitu penulis dan tim

diberikan tugas untuk

membuat suatu Platform

dan bagan Smart City.

Penulis harus mampu

15

Page 12: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

membuat Platform dan

Bagan agar dapat mudah

dimengerti oleh pembaca

khususnya.

28Rabu, 27 Juni

2012

Membuat platform dan

bagan Smart City

Berdasarkan informasi yang

didapatkan, diketahui dasar-

dasar pembuatan Smart

City, maka dilakukanlah

pembuatan platform dan

bagan Smart City sebagai

dasar perencanaan Smart

City kedepannya.

29Kamis, 28

Juni 2012

Presentasi platform dan

bagan.

Presentasi di hadapan Yudi

Trijayadi mengenai platform

dan bagan Smart City.

30Jumat, 29 Juni

2012

Persetujuan hasil revisi

platform dan bagan Smart

City

Bertemu Yudi Trijayadi

untuk memberikan hasil

presentasi yang telah

direvisi.

F. Deskripsi Penugasan Magang

1. Riset Bagian I Tentang Pengertian Smart City Secara Umum

Aktifitas magang bagian pertama adalah mengenai pemahaman konsep

Smart City. Meliputi pengertian, analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Threat), 4 Kuadran Smart City, Analisis STP (Segmenting,

Targeting, Positioning), cara marketing dan sosialisasi, strategi bisnis, dan

opini masyarakat mengenai penerapan Smart City tersebut.

16

Page 13: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui apa itu Smart City, ditujukan

untuk siapa, bagaimana cara menerapkannya, mengetahui kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan ancaman pada penerapannya, 4 fokus (kuadran)

Smart City, dan opini masyarakat mengenai proyek Smart City yang akan

diterapkan, apakah negatif atau positif.

Berikut adalah analisis SWOT dan STP yang telah dilakukan penulis dan

tim pada presentasi bagian pertama:

Tabel 2.2

ANALISIS SWOT

a. Analisis Swot

STRENGTH1. Smart City meningkatkan

efisiensi dan efektifitas produktifitas masyarakatnya.

2. Smart City memudahkan masyarakatnya dalam melakukan tiap kegiatan sehari-hari.

WEAKNESS1. Jaringan internet yang belum

merata di Indonesia2. Membuat masyarakat

menjadi individualis karena semua hal sudah terhubung dengan internet.

3. Membuat masyarakat menjadi malas.

OPPORTUNITY1. Perkembangan internet dan

teknologi yang semakin pesat di Indonesia.

2. Kebutuhan akan layanan yang makin mempermudah masyarakat Indonesia dalam berbagai hal.

THREAT1. Masih ada nya penolakan dari

masyarakat yang berpikir Smart City hanya mempersulit.

2. Adanya kompetitor di bidang telekomunikasi seperti Biznet, dan sebagainya.

b. STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Segmenting

17

Page 14: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Infrastruktur pemerintah, Organisasi Pemerintah, seluruh

pelayanan Masyarakat dan masyarakat Indonesia.

TargetingTarget dari proyek Smart City adalah seluruh lapisan

masyarakat Indonesia, yang diharapkan dapat memanfaatkan layanan yang telah disediakan dalam rangkaian proyek Smart City secara maksimal.

Positioning

Proyek Smart City secara langsung berkontribusi dan

menunjang suatu wilayah atau kota menjadi kota yang mandiri

(dalam proyek besarnya, menuju Negara Indonesia secara

keseluruhan), mandiri dengan sumber daya yang ada di

wilayahnya. Menciptakan secara bertahap kondisi wilayah yang

lebih efektif dan efiseien, membantu kinerja masyarakat

didalamnya

Penulis bertanya mengenai Smart City ke bagian marketing PT TELKOM

di Batam guna mencari tahu apa itu Smart City dan sasaran pemasarannya.

Selain itu penulis juga mencari informasi di internet mengenai proyek Smart

City yang sudah berjalan dan dokumentasi yang tersedia di internet.

Penulis juga melakukan wawancara langsung kepada masyarakat bandung

secara acak, yaitu di daerah lembang, ciampelas, geger kalong, dan dayeuh

kolot. Wawancara dilakukan guna mengetahui pendapat dan antusiasme

masyarakat mengenai proyek Smart City.

Kendala yang dialami penulis saat mengerjakan bagian ini adalah

menghubungi marketing di daerah Batam dan menunggu feedback mengenai

informasi yang ingin diketahui. Serta responden wawancara yang tidak

semuanya tahu dan mengerti mengenai penjelasan Smart City yang penulis

jelaskan.

18

Page 15: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Pada penugasan kali ini ditujukan agar penulis dapat mengerti betul apa

itu Smart City, bagaimana proyek dapat berjalan, dan bagaimana cara

mengembangkannya agar dapat diterima oleh berbagai kalangan di

masyarakat.

2. Riset Bagian II Mengenai Hasil Riset ke BITC dan Pemerintah Kota

Cimahi

Pada bagian kedua, penulis ditugaskan untuk melakukan kunjungan ke

Pemerintah Kota Cimahi guna mengetahui perkembangan proyek Smart City

di Cimahi. Penulis bertemu dengan Febri di bagian Penanaman Modal selaku

Assisten Manajer Kepala Pelaksana.

Dari hasil wawancara penulis mengetahui perkembangan proyek Smart

City di kota Cimahi, dan salah satu diantaranya adalah tersedianya wadah

berkumpulnya industri kreatif Cimahi, tepatnya di gedung BITC (Baros

Information Technology and Creative Center).

Selanjutnya penulis melakukan kunjungan ke BITC untuk mencari

informasi mengenai aktifitas yang dilakukan komunitas dalam BITC yang

merupakan Industri Kreatif yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota

Cimahi. Penulis dan tim tidak dapat bertemu dengan koordinator gedung

BITC dikarenakan beliau tidak ada di tempat untuk menghadiri rapat bersama

Pemerintah Kota Cimahi.

Dari hasil kunjungan, penulis mengetahui industri kreatif apa saja yang

berkumpul dan prestasi-prestasi yang dicapai komunitas disana.

Penulis juga ditugaskan untuk mencari informasi mengenai proyek Smart

City yang sudah berjalan di negara lain berupa video dan berita tertulis.

Penulis juga melakukan pencarian informasi di internet mengenai

cimahi cyber city (C3), progress berjalannya proyek smart city, dan video

serta berita mengenai Smart City di negara lain. Hal ini ditujukan agar

19

Page 16: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

menjadi bahan referensi bagi team Smart City PT TELKOM Indonesia untuk

semakin mengembangkan perencanaan Smat City kedepannya.

3. Riset Bagian III Tentang BITC Lebih Lanjut

Pada bagian ketiga, penulis ditugaskan untuk mencari tahu lebih dalam

mengenai kegiatan yang berlangsung di BITC, mencari informasi mengenai

Bandung Digital Valley, dan menuliskan beberapa alternatif cara kontrol

sosial apabila Smart City berhasil diterapkan.

Di kunjungan kedua ke BITC (Baros Informastion Technology and

Creative Center), penulis bertemu dan melakukan wawancara dengan Irfan

selaku koordinator program di gedung BITC. Dari wawancara, penulis

mengetahui bahwa BITC memliki 7 program kerja dan 3 komunitas yang

nantinya akan terus bertambah mengisi penuh gedung BITC. Prestasi yang

dicapai komunitas yang terfasilitasi di gedung BITC juga cukup banyak.

Tetapi seiring dengan prestasi tersebut, komunitas-komunitas ini juga

mendapatkan kendala yang banyak menghambat pula.

Selanjutnya penulis melakukan pencarian di internet mengenai Bandung

Digital Valley dan beberapa cara kontrol sosial yang telah berjalan saat

ini.Pada penugasan bagian ketiga, penulis diharapkan agar dapat mengetahui

perkembangan contoh kecil smart community yang menjadi cerminan Smart

City kedepannya.

4. Riset Bagian IV Tentang Implementasi Nyata Proyek Smart City

Pada presentasi magang bagian keempat, penulis ditugaskan untuk

melakukan wawancara dengan Wiseto di RISTI TOWER untuk mengetahui

roadmap proyek Smart City PT Telkom Indonesia dan dasar-dasar

berjalannya proyek Smart City. Penulis juga mencari tahu proyek Smart City

yang sedang berjalan di kota Manado.

20

Page 17: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Pada wawancara kali ini, penulis berhasil bertemu dengan Wiseto selaku

Ketua Pelaksana proyek Smart City, tetapi kemudian penulis dialihkan

kepada Taufik untuk melakukan wawancara dengan beliau. Dari hasil

wawancara penulis mengetahui bagaimana PT TELKOM Indonesia

menjalankan proyek Smart City, kota-kota yang sedang dalam progress

implementasi, dan siklus berjalannya Smart City.

Pada penugasan kali ini penulis diharapkan dapat semakin mengerti

bagaimana Smart City dapat dijalankan, tahapan-tahapan awal sebuah kota

menjadi Smart City, dan kendala yang dialami dengan kajian yang lebih luas

dan kompleks.

5. Riset Bagian V Tentang Perencanaan Implementasi di Kota Pekanbaru

Pada presentasi magang bagian kelima, penulis ditugaskan untuk

membuat perencanaan implementasi Smart City. Bertujuan agar penulis dapat

mengerti dan menjalankan sebuah proyek dengan sistematis dan

memperhitungkan setiap komponen proyek yang dibutuhkan.

Penulis memulai dengan menentukan kota yang tepat untuk menjadi

sasaran Smart City selanjutnya, dan penulis memilih Kota Pekanbaru karena

faktor geografis, demografis, dan budaya yang mendukung.

Penulis memberikan penjabaran alasan pemilihan Kota Pekanbaru, tahap

awal yang akan dilakukan, dan pembagian Kota Pekanbaru menjadi dua

daerah pengembangan yang memiliki fokus berbeda.

6. Riset Bagian VI Tentang Perencanaan Lanjutan Implementasi Smart

City

Penugasan keenam, penulis diharapkan dapat menjabarkan lebih detail

program pengembangan di Kota Pekanbaru. Presentasi kali ini meliputi

sistem recruitment, sumber dana pembangunan, spesifikasi pengembangan

dua bagian Pekanbaru, dan pengembangannya. Sumber informasi yang

didapatkan penulis berasal dari internet dan ada beberapa sumber informasi

21

Page 18: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

yang langsung didapatkan dari Pekanbaru karena penulis juga memiliki orang

tua yang bekerja disana sehingga dapat pencarian data fakta tidak terdapat

kesulitan sehingga informasi tersebut dapat langsung diolah dan

dipresentasikan dihadapan pembimbing magang.

7. Riset Bagian VII Tentang Pembuatan Platform dan Bagan Smart City

Pada penugasan terakhir, penulis diharapkan dapat membuat sebuah

bagan dan sebuah platform yang berisikan dasar berjalannya proyek Smart

City berdasarkan materi-materi yang telah dikerjakan pada tugas-tugas

sebelumnya. Platform tersebut diharapkan dapat menjelaskan secara umum

ingga khusus mengenai apa itu Smart City dan apa saja yang diperlukan

untuk membangun kota menjadi Smart City sehingga masyarakat yang

membaca platform tersebut dapat mengetahui makna dari gambar yang telah

dibuat oleh penulis. Penulis juga diberikan referensi dalam membuat suatu

platform Smart City sehingga penulis mengerti seperti apa platform yang

akan dibuat.

Berikut adalah platform yang dibuat tim dan penulis mengenai Smart

City.

Gambar 2.1

Platform Smart City

22

Page 19: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

G. Masalah yang muncul didalam magang

Pada proses magang yang dilakukan di PT Telkom R&D Centre terdapat berbagai

macam masalah yang timbul, antara lain

1. Kurangnya pemahaman karyawan PT Telkom R&D Centre dan masyarakat

mengenai apa itu Smart City dan Study kelayakan mengenai implementasi

Smart City dikota Cimahi.

H. Landasan Teori

1. Riset Pemasaran

Menurut American Marketing Association (McDaniel, 2001) riset

pemasaran secara formal didefinisi sebagai fungsi yang menghubungkan

konsumen, pelanggan dan publik dengan pemasar melalui informasi-informasi

digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisi peluang dan masalah

pemasaran;menghasilkan, menyempurnakan dan mengevaluasi upaya

pemasaran; memantau kinerja pemasaran; memperbaiki pengertian pemasaran

sebagai suatu proses.

Riset pemasaran menspesifikasi informasi yang dibutuhkan untuk

menghadapi persoalan-persoalan; mendesain metode pengumpulan informasi;

mengelola danmengimplementasi proses pengumpulan data; menganalisis

hasilnya; danmengkomunikasikan temuan-temuan dan implikasinya. Secara

23

Page 20: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

lebih ringkas, riset pemasaran adalah perencanaan, pengumpulan, dan analisis

data yang relevan dengan pengambilan keputusan pemasaran dan

mengkomunikasikan hasil analisis tersebut kepada manajemen.

2. Riset Survei

Riset survei adalah mengumpulkan data primer dengan mengajukan

pertanyaan kepada masyarakat tentang pengetahuan, perilaku, selera dan

perilaku mereka dalam membeli suatu produk atau jasa (Kotler & Armstrong,

2008:129).

Menurut Kotler & Keller (2009:106), Periset pemasaran terdiri dari tiga

pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer yaitu

kuesioner, pengukuran kualitatif dan peralatan teknologi.

a. Kuesioner : terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada

responden. Pertanyaan tertutup menyediakan pilihan jawaban agar

lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka

memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab

pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih

mengungkapkan cara berpikir respondennya.

b. Pengukuran Kualitatif : biasanya lebih disukai oleh beberapa

pemasar dalam melakukan pengukuran terhadap pendapat konsumen

karena perilaku/sikap konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban

yang mereka pilih terhadap pertanyaan survei. Secara relatif, teknik

riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak

terstuktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan

respons.

c. Peralatan Teknologi : peralatan teknologi terkadang berguna dalam

riset pemasaran. Kini teknologi telah berkembang pesat sehingga

pemasar dapat menggunakan peralatan seperti sensor kulit, pemindai

24

Page 21: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

gelombang otak, dan pemindai bahan penuh untuk mendapatkan

respon konsumen. Teknologi telah menggantikan media tulis dalam

bentuk lembaran kertas yang digunakan peserta dalam survei media

untuk mencatat dan digunakan untuk menangkap reaksi konsume

3. Pendekatan Riset

Menurut Kotler & Keller (2007:128) pengumpulan data primer dapat

dilakukan dengan empat cara : melalui observasi, kelompok fokus, data

perilaku dan eksperimen.

a. Riset Observasi : Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati

para pelaku dan keadaan yang relevan. Para konsumen dapat

diobservasi secara langsung ketika mereka berbelanja atau

mengkonsumsi produk.

b. Riset Kelompok Fokus: Adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh

orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan

demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan lain dan

bersama-sama membahas berbagai topik kepentingan. Para peserta

biasanya dibayar sekadarnya atas kehadiranya.

c. Data Perilaku : Data yang didapatkan diperoleh dari pelanggan yang

meninggalakan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan

ditoko ( in store scanning data ), pembelian melalui katalog, dan basis

data pelanggan.

d. Riset Eksperimen : Adalah riset yang palong sahih secara ilmiah

karena tujuanya untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan

menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.

4. Rencana Pengambilan Sampel

25

Page 22: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Menurut Kotler & Keller (2007:133) rencana pengambilan sampel

merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan periset setelah menentukan

pendekatan dan instrumen riset, periset harus merancang rencana pengambilan

sampel yang memerlukan tigas keputusan sebagai berikut:

a. Unit pengambilan sampel, Siapa yang harus disurvei ? : Periset

pemasaran harus mendefinisikan populasi sasaran yang akan diambil

sampelnya.

b. Ukuran sampel, Berapa orang yang harus disurvei ? :

Pengambilan sampel tidak harus mengambil seluruh atau sebagian

besar populasi sasaran untuk memperoleh hasil yang dapat diandalkan.

c. Prosedur pengambilan sampel, Bagaimana cara memilih

responden ? : Untuk memperoleh sampel yang mampu mewakili

populasi harus dibuat pengambilan sampel populasi yang bersifat

probabilistik. Pengambilan sampel yang bersifat probabilistik

memungkinkan perhitungan batas keyakinan kesalahan pengambilan

sampel

5. Metoe Kontak

Menurut Kotler & Keller (2007:135) metode kontak adalah periset pemasaran

harus memutuskan bagaimana cara menghubungi subjek, apakah melalui

surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.

a. Kuesioner melalui surat : Kuesioner melalui surat merupakan cara

terbaik untuk menjangkau para individu yang tidak bersedia mengikuti

26

Page 23: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

wawancara pribadi atau yang tanggapanya dapat bersifat bias atau

terdistorsi oleh para pewawancara.

b. Wawancara melalui telepon : wawancara melalui telepon merupakan

metode terbaik untuk mengumpulkan informasi dengan cepat.

Pewawancara juga dapat menjelaskan pertanyaan jika responden tidak

memahaminya. Tingkat tanggapan yang diperoleh lebih tinggi

dibandkingkan dengan kuesioner melalui surat.

c. Wawancara temu muka : Wawancara temu muka merupakan metode

yang paling banyak kegunaanya. Pewawancara dapat mengajukan

lebih banyak pertanyaan dan mencatat pengamatan tambahan

mengenai responden, seperti cara berpakaian dan bahasa tubuh

responden.

d. Wawancara online : merupakan wawancara yang dilakukan dengan

media berupa internet. Perusahaan dapat memasukan satu kuesioner

pada situs webnya dan menawarkan satu insentif untuk menjawab

kuesioner atau ia bisa menempatkan satu spanduk pada beberapa situs

yang sering dikunjungi.

I. Relevansi Teori dengan Aktivitas Magang

Selama kegiatan magang berlangsung, penulis diberikan tugas riset Smart

City di Cimahi melalui wawancara dengan narasumber yang bertujuan untuk

memperoleh informasi yang dapat survei bagi pihak PT Telkom R&D Centre

mengenai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang Smart City baik

fungsi dan tujuanya, hal ini dikarenakan tidak adanya tenaga kerja untuk

melakukan survei lapangan.

Selain itu, penulis juga mendatangi gedung RISTI TOWER guna

mendapatkan informasi yang jelas mengenai rencana PT Telkom R&D Centre

27

Page 24: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

dalam menjalankan proyek Smart City tersebut. Informasi yang didapatkan

berasal dari pihak Telkom R&D Centre yang ahli dibidang Smart City.

1. Riset Pemasaran

Dalam riset pemasaran, penulis ditugaskan oleh pembimbing magang

untuk meneliti tentang Smart City. Untuk itu penulis harus mengetahui apa itu

Smart City dan bagaimana cara mengimplementasikanya. Untuk itu perlu

data yang relevan agar pada saat mengimplementasikanya tidak salah. Penulis

membuat suatu rencana dalam mencari data primer. Penulis memilih obyek

kota yang akan dijadikan bahan dalam kegiatan penelitian. Dan dipatkan

kesepakatan bersama dengan tim dan pembimbing yaitu kota Cimahi.

Menurut penulis Cimahi memiliki sumber daya manusia yang bagus dan

pemerintah kotanya mendukung penuh masyarakatnya agar menjadi

masyarakat yang kreatif.

Pencarian data dimulai dari mengunjungi Pemerintah Kota Cimahi., BITC

dan masyarakat sekitar kota Cimahi. Setelah didapatkan informasi lalu penulis

mempresentasikan didepan pembimbing magang untuk dijadikan informasi.

2. Riset Survei.

Dalam riset survey yang dilakukan, penulis mengumpulkan data primer

dengan mengajukan beberapa pertanyaan dalam sesi wawancara yang

dilakukan oleh penulis. Pertanyaan yang dilakukan berkaitan dengan

pengetahuan mengenai Smart City baik fungsi, tujuan dan manfaatnya.

Dalam mencari data primer, penulis menggunakan instrumen

Pengukuran Kualitatif perilaku/sikap konsumen tidak selalu sesuai dengan

jawaban yang mereka pilih terhadap pertanyaan survei. Secara relatif, teknik

riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak terstuktur,

yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons.

28

Page 25: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Riset survey yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui apa saja

yang masyarakat ketahui mengenai smart city. Riset survey pertama dilakukan

di Pemerintah Kota Cimahi. Karyawan dan masyarakat kota Cimahi yang

berada dilingkungan Pemerintah Kota Cimahi merupakan objek dari riset

yang dilakukan penulis. Banyak masyarkat kota cimahi yang tidak

mengetahui smart city tersebut sehingga setiap diberikan pertanyaan

masyarakat tersebut selalu bertanya kepada penulis.

3. Pendekatan Riset

Pendekatan Riset yang diadaptasi dari Kotler & Keller (2007:128) sangat

relevan dengan apa yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan risetnya yaitu

sebagai berikut.

a. Riset Observasi : Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati

para pelaku dan keadaan yang relevan. Dalam kegiatan yang

dilakukan, penulis mengamati kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat Cimahi khususnya di BITC. Baros Information of

Technology Center (BITC) adalah tempat dimana komunitas-

komunitas seni kreativitas baik dalam bidang IT (khususnya) maupun

dibidang lainnya yang tergabung dalam CCA (Cimahi Creative

Assosiation) yang difasilitasi oleh pemerintah

b. Riset Kelompok Fokus : Adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh

orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan

demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan lain dan bersama-

sama membahas berbagai topik kepentingan. Dalam kegiatan riset

penulis memilih satu komunitas yaitu komunitas film yang telah

menghasilkan suatu produk yaitu film menggapai mimpi yang sudah

tayang di

29

Page 26: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

c. Riset Eksperimen : Penulis mengunjungi pemerintah kota Cimahi guna

mendapatkan data yang ilmiah mengenai informasi apa saja mengenai

kesiapan kota Cimahi sebagai kota Smart City serta infrastruktur apa

saja yang telah dimiliki oleh kota Cimahi.

4. Metode Kontak

Pendekatan Riset yang diadaptasi dari Kotler & Keller (2007:135) sangat

relevan dengan apa yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan risetnya yaitu

sebagai berikut

a. Wawancara melalui telepon : Dalam mencari data primer penulis

melakukan kegiatan metode kontak dengan menghubungi narasumber

melalui telepon. Kegiatan ini dianggap efektif karena narasumber

dapat dengan langsung menjawab pertanyaan dari penulis dan tidak

harus ketemu langsung jadi. Tingkat tanggapan dari narasumber pun

cepat dan tinggi karena dapat langsung dijawab dan jika narasumber

tidak mengerti dengan apa yang dipertanyakan, narasumber dapat

langsung bertanya kepada pewawancara agar bisa dijelaskan ulang.

Kegiatan yang dilakukan dengan melalui telepon yaitu menghubungi

Marketing Telkom Batam yang merupakan orang tua salah satu tim

magang dari penulis.

b. Wawancara temu muka : Dalam kegiatan riset yang dilakukan, penulis

menggunakan metode kontak dengan mendatangi tempat narasumber

yaitu di Pemerintah Kota Cimahi, BITC dan RISTI Tower . Metode

ini dianggap paling banyak manfaatnya karena penulis dapat

mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber dan penulis

dapat juga melihat sikap dari narasumber baik dari cara bertanya,

duduk maupun berpakaian sehingga dapat diketahui apakah jawaban

yang diberikan oleh narasumber benar atau tidaknya.

30

Page 27: BAB II Finish.doc

Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang

Metode kontak yang dilakukan oleh penulis hanya menggunakan 2 cara

yaitu dengan wawancara melalui telepon dan temu muka seharusnya penulis

menggunakan 4 cara metode kontak agar lebih efektif dan efisien sehingga

hubungan antara teori dan praktek relevan.

31