Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
BAB II
AKTIVITAS DAN PENUGASAN MAGANG
A. Latar Belakang Aktivitas Magang
Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi
menuntut adanya sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan handal
dalam mencapai keunggulan bersaing di dunia perekonomian yang terus
berkembang.
Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut
Institut Manajemen Telkom berupaya mengarahkan mahasiswa agar
mendapatkan gambaran umum mengenai dunia kerja secara nyata melalui
penyelenggaraan mata kuliah magang yang merupakan sebuah praktik nyata di
perusahaan maupun instansi yang diharapkan dapat memberikan hal positif
terkait kualitas mahasiswa Institut Manajemen Telkom.
Hal tersebut bertujuan agar para lulusan Institut Manajemen Telkom tidak
hanya menguasai ilmu perkuliahan secara teori tetapi juga dapat mengaplikasikan
ilmu perkuliahan untuk mendorong kerangka berpikir konseptual ke arah
implementasi atau penerapan teori yang diperoleh selama perkuliahan sebagai
sarana pemahaman dan pelatihan dalam pengaplikasiannya ke dunia kerja.
Selain itu, kegiatan magang yang diselenggarakan sebagai salah satu mata
kuliah di Institut Manajemen Telkom diharapkan dapat sesuai dengan salah satu
jurusan di Institut Manajemen Telkom yaitu Manajemen Bisnis Telekomunikasi
dan Informatika yang memiliki beberapa mata kuliah berkaitan dengan
komunikasi dan informatika maka penulis memilih Telkom Research and
Development Bandung , Jawa Barat
5
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
B. Tujuan Aktifitas Magang
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang antara lain (berdasarkan buku
Pedoman Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2012)
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
kerja sekaligus mempraktekkan konsep/teori yang diperoleh selama
perkuliahan dalam kegiatan operasional di perusahaan secara nyata.
2. Sebagai wahana orientasi bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan
menumbuhkan minat dalam kaitannya dengan penyusunan tugas akhir/skripsi.
C. Manfaat Aktifitas Magang
Manfaat dilaksanakannya kegiatan magang, antara lain :
1. Manfaat Bagi Penulis
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan, penulis sebagai
mahasiswi memperoleh banyak manfaat seperti:
a. Kegiatan kuliah magang ini diharapkan dapat menambah kemampuan dan
wawasan praktis mahasiswa, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan
kualitas lulusan yang makin mendekati tuntutan pasar kerja (dikutip dari
Pedoman Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2012).
b. Kegiatan magang sebagai media pembelajaran untuk mengenal lingkup
dunia kerja secara nyata khususnya Bisnis Telekomunikasi
c. Dengan adanya kegiatan magang, penulis mendapatkan pemahaman
dalam implementasi teori melalui praktik nyata di dunia kerja dan
mendapat pengalaman kerja di perusahaan yang bergerak dibidang Bisnis
Telekomunikasi
d. Dengan adanya magang, penulis dapat mengetahui tahapan dalam
membuat suatu proyek diperusahaan.
e. Kegiatan magang memberikan wawasan baru mengenai budaya kerja dan
proses kerja dalam suatu perusahaan atau instansi serta dapat
6
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjalani tugas yang
diberikan serta
f. Dengan adanya kegiatan magang dapat menciptakan hubungan yang baik
antara penulis dengan pegawai di instansi tempat magang
2. Manfaat bagi Institut Manajemen Telkom
Manfaat kegiatan magang bagi Institut Manajemen Telkom sebagai institusi
pendidikan, antara lain:
a. Bagi kepentingan pengembangan akademik, hasil kuliah magang para
mahasiswa diharapkan dapat dijadikan umpan balik bagi IM Telkom,
khususnya yang berkaitan dengan peningkatan wawasan pengetahuan
praktis tenaga pengajar, muatan kurikulum lokal, serta variasi dan
kedalaman materi perkuliahan secara keseluruhan (dikutip dari Pedoman
Kuliah Magang/Kerja Praktek IM Telkom 2011).
b. Dengan adanya kegiatan magang menumbuhkan jalinan hubungan positif
antara Institut Manajemen Telkom dengan perusahaan maupun intansi
sehingga terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik antara Institut
Manajemen Telkom dengan instansi tempat magang yaitu Telkom
Research and Development Bandung, Jawa Barat
c. Kegiatan magang menumbuhkan pencitraan positif dari Telkom Research
and Development dan masyarakat pada umumnya terhadap Institut
Manajemen Telkom karena telah berkontribusi langsung melakukan kerja
praktik di lingkungan perusahaan maupun instansi.
D. Lokasi dan Periode Magang
Penulis sebagai mahasiswa program S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi
dan Informatika telah melaksanakan kegiatan magang di salah satu perusahaan
telekomunikasi yaitu Telkom Indonesia, tepatnya dalam divisi Research and
Development yang berlokasi di Jalan Geger Kalong No.47 Bandung, Jawa Barat.
7
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Penulis melaksanakan kegiatan magang selama 30 hari kerja terhitung dari
tanggal 30 maret 2012 sampai 29 Juni 2012.
Selama pelaksanaan magang di Research and Development Telkom Indonesia
Bandung, penulis diikut sertakan dalam proyek Smart City.
E. Aktifitas Magang
Selama pelaksanaan magang di Telkom Indonesia, penulis ditempatkan di
bagian Research and Development selama kurang lebih 30 hari kerja dari tanggal
30 maret 2012 sampai 29 Juni 2012.
Penulis dibimbing oleh pembimbing magang dari Research Development
Telkom Indonesia yaitu Bapak Yudi Trijayadi selama kegiatan magang
berlangsung. Adapun uraian aktivitas magang yang penulis lakukan, yaitu :
TABEL 2.1
AKTIVITAS MAGANG
No Tanggal Aktifitas Keterangan
1Jumat, 30
Maret 2012
Bertemu dengan Yudi
Trijayadi dan tim magang
untuk membicarakan
rencana proyek Smart City
Penulis bertemu dengan
Yudi Trijayadi untuk
pengarahan mengenai Smart
City kedepanya agar tim
magang mengetahui
gambaran dan mengerti
pekerjaan apa yang akan
dilakukan kedepannya.
2 Senin , 2
April 2012
Bertemu dengan tim
magang guna membahas
riset yang akan dilakukan
selanjutnya.
Membagi tugas tiap
individu dalam tim magang
guna meningkatkan efisiensi
kerja. Serta menyusun pola
8
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
informasi yang akan
didapatkan.
3Rabu, 4 April
2012
Riset Magang tentang Smart
City
Mencari informasi Smart
City di berbagai sumber dan
melakukan analisa SWOT,
STP, implementasi dan
opini publik.
4Kamis, 5
April 2012
Penyusunan Bahan
presentasi Smart City dalam
bentuk Power Point
Menyusun presentasi berupa
power point dari informasi
yang didapatkan.
5Jumat, 6 April
2012
Presentasi Magang tentang
Smart City
Presentasi Magang bagian 1
dihadapan Yudi Trijayadi
selaku pembimbing magang
mengenai analisis Smart
City berdasarkan SWOT,
STP, pengertian,
implementasi dan opini
publik.
6Senin, 9 April
2012
Revisi hasil presentasi
Magang mengenai Smart
City dan pengumpulan
bahan untuk presentasi
selanjutnya
Revisi hasil presentasi yang
dilakukan dihadapan Bapak
Yudi Trijayadi selaku
pembimbing dan pemberian
tugas selanjutnya yang akan
dipresentasikan selanjutnya
7 Kamis, 12
April 2012
Riset Magang ke
Pemerintah Kota Cimahi
dan BITC (Baros
Information Technology and
Melakukan survey ke
Pemerintah Kota Cimahi,
melakukan wawancara
dengan Febri selaku Kepala
9
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Creative Center ) serta
mencari video mengenai
perkembangan Smart City
dinegara lain.
Seksi bagian Penanaman
Modal. Berkunjung ke BITC
(Baros Information
Technology and Creativity
Center) untuk mengetahui
perkembangan kota Cimahi
dalam program Smart City.
Melakukan pencarian video
tentang implementasi Smart
City baik yang telah
dilakukan maupaun yang
akan dilakukan seperti
dinegara Belanda, Cina, dan
Singapura
8Jumat, 13
April 2012
Penyusunan Bahan
presentasi bagian II
mengenai hasil riset yang
didapatkan, dalam bentuk
Power Point.
Menyusun presentasi berupa
Power Point dari informasi
yang didapatkan.
9Senin, 16
April 2012
Presentasi Magang bagian II
mengenai hasil riset ke
Pemerintah Kota Cimahi,
dan BITC, serta
menampilkan video Smart
City di negara lain.
Presentasi magang bagian II
mengenai hasil wawancara
dengan Febri, seksi
Penanaman Modal,
mengenai Smart City dikota
Cimahi, dan informasi
mengenai BITC yang telah
dikunjungi.
10 Selasa, 16 Persetujuan hasil presentasi, Bertemu Yudi Trijayadi
10
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
April 2012
revisi dan pemberian bahan
kajian bagian III
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi dan menerima
bahan kajian untuk
presentasi selanjutnya.
11Senin , 30
April 2012
Riset Magang bagian III ke
BITC, guna mengetahui
informasi lebih lanjut
berdasarkan riset
sebelumnya.
Kunjungan riset ke BITC
guna mendapatkan
informasi lebih mendalam
mengenai perkembangan
teknologi informasi di
komunitas tersebut, dan
hasil apa saja yang
dihasilkannya.
12Kamis, 3 Mei
2012
Penyusunan Bahan
presentasi bagian III dalam
bentuk Power Point
Menyusun presentasi berupa
power point dari informasi
yang didapatkan.
13Jumat, 4 Mei
2012
Presentasi magang bagian
III mengenai BITC secara
lebih lengkap.
Presentasi mengenai BITC
secara lebih mendalam
tentang apa saja yang
dilakukan komunitas
didalamnya dan produk apa
saja yang sudah dihasilkan.
14 Senin, 7 Mei
2012
Persetujuan hasil presentasi,
revisi dan pemberian bahan
kajian bagian IV yaitu
tentang pencarian informasi
Smart City Manado dan
mempersiapkan wawancara
Bertemu Yudi Trijayadi
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi dan menerima
bahan kajian yaitu pencarian
informasi tentang
11
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
dengan narasumber yaitu
penanggung jawab Smart
City di RISTI Tower
Implementasi Smart City
dikota Manado. Serta
membuat pertanya-
pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada
narasumber di RISTI
Tower.
15Selasa, 8 Mei
2012
Wawancara dengan Taufik
selaku penanggung jawab
proyek Smart City di
menara RISTI.
Pada awalnya menemui
Wiseto selaku Ketua
Pelaksana Smart City,
kemudian bersama beliau
bertemu dengan Taufik dan
melakukan wawancara.
Pertanyaan wawancara
seputar Smart City, seperti
progress, sekilas roadmap,
dan dasar Smart City.
16Rabu, 9 Mei
2012
Pencarian informasi Smart
City Manado di internet.
Dari hasil wawancara
dengan Taufik, diketahui
proyek Smart City yang
sudah berjalan di Manado.
Maka penulis mencari
informasi lebih dalam
mengenai informasi,
dokumentasi, dan
pemberitaan di internet.
17 Kamis, 10
Mei 2012
Penyusunan informasi ke
dalam presentasi
Menyusun presentasi berupa
Power Point dari informasi
12
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
yang didapatkan.
18Jumat, 11 mei
2012
Presentasi Magang bagian
IV mengenai tahapan Smart
City.
Presentasi mengenai dasar
Smart City, tahapannya,
fokus Smart City, dan
pengembangannya.
19Senin, 14 Mei
2012
Persetujuan hasil presentasi,
revisi dan pemberian bahan
kajian bagian V yaitu
implementasi Smart City
disalah satu kota di
Indonesia.
Bertemu Yudi Trijayadi
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi dan menerima
bahan kajian selanjutnya
yaitu membuat
implementasi Smart City
disalah satu kota di
Indonesia yang memiliki
potensi untuk dijadikan
Smart City.
20 Rabu, 16 Mei
2012
Membuat perencanaan
implementasi Smart City.
Membuat perencanaan
implementasi Smart City,
yang mana pemilihan Kota
implementasi di tentukan
oleh penulis dan tim sesuai
dasar-dasar pertimbangan
Smart City, yaitu di
Pekanbaru. Dengan
menjabarkan alasan memilih
kota Pekanbaru, profiling
kota Pekanbaru, apa saja
yang dibutuhkan untuk
13
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
melaksanakan proyek,
menentukan kuadran fokus
Pekanbaru, memulai
pembangunan dari sisi mana
terlebih dahulu, hingga
progress Smart City di
Pekanbaru sudah sejauh
mana.
21Kamis, 17
Mei 2012
Menyusun perencanaan
dalam bentuk power point
Menyusun presentasi berupa
power point dari informasi
yang didapatkan.
22Jumat, 18
Mei2012
Presentasi Magang bagian V
yaitu implementasi Smart
City disalah satu kota di
Indonesia
Presentasi di hadapan Yudi
Trijayadi mengenai
perencanaan implementasi
Smart City di Kota
Pekanbaru
23 Senin, 21 Mei
2012
Persetujuan hasil presentasi,
revisi dan pemberian tugas
yaitu melanjutkan
implementasi Smart City
dikota Pekanbaru tetapi
lebih difokuskan agar lebih
jelas.
Bertemu Yudi Trijayadi
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi. Lalu melanjutkan
riset implementasi Smart
City di kota Pekanbaru.
Kegiatan selanjutnya yang
dilakukan oleh penulis dan
tim magang yaitu mencari
informasi mengenai kota
Pekanbaru secara lebih
14
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
lengkap.
24Rabu, 20 Juni
2012
Melanjutkan perencanaan
implementasi Smart City di
Kota Pekanbaru secara lebi
spesifik.
Perencanaan selanjutnya
dikaji lebih dalam dengan
isi kajian dana
pembangunan, recruitment,
dan pembagian fokus
pengembangan Pekanbaru
Utara dan Selatan yang
berbeda, sesuai klasifikasi.
25Kamis, 21
Juni 2012
Menyusun perencanaan
dalam bentuk power point
Menyusun presentasi berupa
Power Point dari informasi
yang didapatkan.
26Jumat, 22 Juni
2012
Presentasi Magang bagian
VI mengenai perencanaan
Smart City lebih lanjut.
Presentasi di hadapan Yudi
Trijayadi mengenai
perencanaan implementasi
Smart City di Kota
Pekanbaru yang lebih
spesifik.
27 Senin, 25 Juni
2012
Persetujuan hasil presentasi,
revisi dan pemberian bahan
kajian bagian VII yaitu
pembuatan Platform dan
bagan Smart City.
Bertemu Yudi Trijayadi
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi dan menerima
bahan kajian selanjutnya
yaitu penulis dan tim
diberikan tugas untuk
membuat suatu Platform
dan bagan Smart City.
Penulis harus mampu
15
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
membuat Platform dan
Bagan agar dapat mudah
dimengerti oleh pembaca
khususnya.
28Rabu, 27 Juni
2012
Membuat platform dan
bagan Smart City
Berdasarkan informasi yang
didapatkan, diketahui dasar-
dasar pembuatan Smart
City, maka dilakukanlah
pembuatan platform dan
bagan Smart City sebagai
dasar perencanaan Smart
City kedepannya.
29Kamis, 28
Juni 2012
Presentasi platform dan
bagan.
Presentasi di hadapan Yudi
Trijayadi mengenai platform
dan bagan Smart City.
30Jumat, 29 Juni
2012
Persetujuan hasil revisi
platform dan bagan Smart
City
Bertemu Yudi Trijayadi
untuk memberikan hasil
presentasi yang telah
direvisi.
F. Deskripsi Penugasan Magang
1. Riset Bagian I Tentang Pengertian Smart City Secara Umum
Aktifitas magang bagian pertama adalah mengenai pemahaman konsep
Smart City. Meliputi pengertian, analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat), 4 Kuadran Smart City, Analisis STP (Segmenting,
Targeting, Positioning), cara marketing dan sosialisasi, strategi bisnis, dan
opini masyarakat mengenai penerapan Smart City tersebut.
16
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui apa itu Smart City, ditujukan
untuk siapa, bagaimana cara menerapkannya, mengetahui kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman pada penerapannya, 4 fokus (kuadran)
Smart City, dan opini masyarakat mengenai proyek Smart City yang akan
diterapkan, apakah negatif atau positif.
Berikut adalah analisis SWOT dan STP yang telah dilakukan penulis dan
tim pada presentasi bagian pertama:
Tabel 2.2
ANALISIS SWOT
a. Analisis Swot
STRENGTH1. Smart City meningkatkan
efisiensi dan efektifitas produktifitas masyarakatnya.
2. Smart City memudahkan masyarakatnya dalam melakukan tiap kegiatan sehari-hari.
WEAKNESS1. Jaringan internet yang belum
merata di Indonesia2. Membuat masyarakat
menjadi individualis karena semua hal sudah terhubung dengan internet.
3. Membuat masyarakat menjadi malas.
OPPORTUNITY1. Perkembangan internet dan
teknologi yang semakin pesat di Indonesia.
2. Kebutuhan akan layanan yang makin mempermudah masyarakat Indonesia dalam berbagai hal.
THREAT1. Masih ada nya penolakan dari
masyarakat yang berpikir Smart City hanya mempersulit.
2. Adanya kompetitor di bidang telekomunikasi seperti Biznet, dan sebagainya.
b. STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Segmenting
17
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Infrastruktur pemerintah, Organisasi Pemerintah, seluruh
pelayanan Masyarakat dan masyarakat Indonesia.
TargetingTarget dari proyek Smart City adalah seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, yang diharapkan dapat memanfaatkan layanan yang telah disediakan dalam rangkaian proyek Smart City secara maksimal.
Positioning
Proyek Smart City secara langsung berkontribusi dan
menunjang suatu wilayah atau kota menjadi kota yang mandiri
(dalam proyek besarnya, menuju Negara Indonesia secara
keseluruhan), mandiri dengan sumber daya yang ada di
wilayahnya. Menciptakan secara bertahap kondisi wilayah yang
lebih efektif dan efiseien, membantu kinerja masyarakat
didalamnya
Penulis bertanya mengenai Smart City ke bagian marketing PT TELKOM
di Batam guna mencari tahu apa itu Smart City dan sasaran pemasarannya.
Selain itu penulis juga mencari informasi di internet mengenai proyek Smart
City yang sudah berjalan dan dokumentasi yang tersedia di internet.
Penulis juga melakukan wawancara langsung kepada masyarakat bandung
secara acak, yaitu di daerah lembang, ciampelas, geger kalong, dan dayeuh
kolot. Wawancara dilakukan guna mengetahui pendapat dan antusiasme
masyarakat mengenai proyek Smart City.
Kendala yang dialami penulis saat mengerjakan bagian ini adalah
menghubungi marketing di daerah Batam dan menunggu feedback mengenai
informasi yang ingin diketahui. Serta responden wawancara yang tidak
semuanya tahu dan mengerti mengenai penjelasan Smart City yang penulis
jelaskan.
18
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Pada penugasan kali ini ditujukan agar penulis dapat mengerti betul apa
itu Smart City, bagaimana proyek dapat berjalan, dan bagaimana cara
mengembangkannya agar dapat diterima oleh berbagai kalangan di
masyarakat.
2. Riset Bagian II Mengenai Hasil Riset ke BITC dan Pemerintah Kota
Cimahi
Pada bagian kedua, penulis ditugaskan untuk melakukan kunjungan ke
Pemerintah Kota Cimahi guna mengetahui perkembangan proyek Smart City
di Cimahi. Penulis bertemu dengan Febri di bagian Penanaman Modal selaku
Assisten Manajer Kepala Pelaksana.
Dari hasil wawancara penulis mengetahui perkembangan proyek Smart
City di kota Cimahi, dan salah satu diantaranya adalah tersedianya wadah
berkumpulnya industri kreatif Cimahi, tepatnya di gedung BITC (Baros
Information Technology and Creative Center).
Selanjutnya penulis melakukan kunjungan ke BITC untuk mencari
informasi mengenai aktifitas yang dilakukan komunitas dalam BITC yang
merupakan Industri Kreatif yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota
Cimahi. Penulis dan tim tidak dapat bertemu dengan koordinator gedung
BITC dikarenakan beliau tidak ada di tempat untuk menghadiri rapat bersama
Pemerintah Kota Cimahi.
Dari hasil kunjungan, penulis mengetahui industri kreatif apa saja yang
berkumpul dan prestasi-prestasi yang dicapai komunitas disana.
Penulis juga ditugaskan untuk mencari informasi mengenai proyek Smart
City yang sudah berjalan di negara lain berupa video dan berita tertulis.
Penulis juga melakukan pencarian informasi di internet mengenai
cimahi cyber city (C3), progress berjalannya proyek smart city, dan video
serta berita mengenai Smart City di negara lain. Hal ini ditujukan agar
19
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
menjadi bahan referensi bagi team Smart City PT TELKOM Indonesia untuk
semakin mengembangkan perencanaan Smat City kedepannya.
3. Riset Bagian III Tentang BITC Lebih Lanjut
Pada bagian ketiga, penulis ditugaskan untuk mencari tahu lebih dalam
mengenai kegiatan yang berlangsung di BITC, mencari informasi mengenai
Bandung Digital Valley, dan menuliskan beberapa alternatif cara kontrol
sosial apabila Smart City berhasil diterapkan.
Di kunjungan kedua ke BITC (Baros Informastion Technology and
Creative Center), penulis bertemu dan melakukan wawancara dengan Irfan
selaku koordinator program di gedung BITC. Dari wawancara, penulis
mengetahui bahwa BITC memliki 7 program kerja dan 3 komunitas yang
nantinya akan terus bertambah mengisi penuh gedung BITC. Prestasi yang
dicapai komunitas yang terfasilitasi di gedung BITC juga cukup banyak.
Tetapi seiring dengan prestasi tersebut, komunitas-komunitas ini juga
mendapatkan kendala yang banyak menghambat pula.
Selanjutnya penulis melakukan pencarian di internet mengenai Bandung
Digital Valley dan beberapa cara kontrol sosial yang telah berjalan saat
ini.Pada penugasan bagian ketiga, penulis diharapkan agar dapat mengetahui
perkembangan contoh kecil smart community yang menjadi cerminan Smart
City kedepannya.
4. Riset Bagian IV Tentang Implementasi Nyata Proyek Smart City
Pada presentasi magang bagian keempat, penulis ditugaskan untuk
melakukan wawancara dengan Wiseto di RISTI TOWER untuk mengetahui
roadmap proyek Smart City PT Telkom Indonesia dan dasar-dasar
berjalannya proyek Smart City. Penulis juga mencari tahu proyek Smart City
yang sedang berjalan di kota Manado.
20
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Pada wawancara kali ini, penulis berhasil bertemu dengan Wiseto selaku
Ketua Pelaksana proyek Smart City, tetapi kemudian penulis dialihkan
kepada Taufik untuk melakukan wawancara dengan beliau. Dari hasil
wawancara penulis mengetahui bagaimana PT TELKOM Indonesia
menjalankan proyek Smart City, kota-kota yang sedang dalam progress
implementasi, dan siklus berjalannya Smart City.
Pada penugasan kali ini penulis diharapkan dapat semakin mengerti
bagaimana Smart City dapat dijalankan, tahapan-tahapan awal sebuah kota
menjadi Smart City, dan kendala yang dialami dengan kajian yang lebih luas
dan kompleks.
5. Riset Bagian V Tentang Perencanaan Implementasi di Kota Pekanbaru
Pada presentasi magang bagian kelima, penulis ditugaskan untuk
membuat perencanaan implementasi Smart City. Bertujuan agar penulis dapat
mengerti dan menjalankan sebuah proyek dengan sistematis dan
memperhitungkan setiap komponen proyek yang dibutuhkan.
Penulis memulai dengan menentukan kota yang tepat untuk menjadi
sasaran Smart City selanjutnya, dan penulis memilih Kota Pekanbaru karena
faktor geografis, demografis, dan budaya yang mendukung.
Penulis memberikan penjabaran alasan pemilihan Kota Pekanbaru, tahap
awal yang akan dilakukan, dan pembagian Kota Pekanbaru menjadi dua
daerah pengembangan yang memiliki fokus berbeda.
6. Riset Bagian VI Tentang Perencanaan Lanjutan Implementasi Smart
City
Penugasan keenam, penulis diharapkan dapat menjabarkan lebih detail
program pengembangan di Kota Pekanbaru. Presentasi kali ini meliputi
sistem recruitment, sumber dana pembangunan, spesifikasi pengembangan
dua bagian Pekanbaru, dan pengembangannya. Sumber informasi yang
didapatkan penulis berasal dari internet dan ada beberapa sumber informasi
21
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
yang langsung didapatkan dari Pekanbaru karena penulis juga memiliki orang
tua yang bekerja disana sehingga dapat pencarian data fakta tidak terdapat
kesulitan sehingga informasi tersebut dapat langsung diolah dan
dipresentasikan dihadapan pembimbing magang.
7. Riset Bagian VII Tentang Pembuatan Platform dan Bagan Smart City
Pada penugasan terakhir, penulis diharapkan dapat membuat sebuah
bagan dan sebuah platform yang berisikan dasar berjalannya proyek Smart
City berdasarkan materi-materi yang telah dikerjakan pada tugas-tugas
sebelumnya. Platform tersebut diharapkan dapat menjelaskan secara umum
ingga khusus mengenai apa itu Smart City dan apa saja yang diperlukan
untuk membangun kota menjadi Smart City sehingga masyarakat yang
membaca platform tersebut dapat mengetahui makna dari gambar yang telah
dibuat oleh penulis. Penulis juga diberikan referensi dalam membuat suatu
platform Smart City sehingga penulis mengerti seperti apa platform yang
akan dibuat.
Berikut adalah platform yang dibuat tim dan penulis mengenai Smart
City.
Gambar 2.1
Platform Smart City
22
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
G. Masalah yang muncul didalam magang
Pada proses magang yang dilakukan di PT Telkom R&D Centre terdapat berbagai
macam masalah yang timbul, antara lain
1. Kurangnya pemahaman karyawan PT Telkom R&D Centre dan masyarakat
mengenai apa itu Smart City dan Study kelayakan mengenai implementasi
Smart City dikota Cimahi.
H. Landasan Teori
1. Riset Pemasaran
Menurut American Marketing Association (McDaniel, 2001) riset
pemasaran secara formal didefinisi sebagai fungsi yang menghubungkan
konsumen, pelanggan dan publik dengan pemasar melalui informasi-informasi
digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisi peluang dan masalah
pemasaran;menghasilkan, menyempurnakan dan mengevaluasi upaya
pemasaran; memantau kinerja pemasaran; memperbaiki pengertian pemasaran
sebagai suatu proses.
Riset pemasaran menspesifikasi informasi yang dibutuhkan untuk
menghadapi persoalan-persoalan; mendesain metode pengumpulan informasi;
mengelola danmengimplementasi proses pengumpulan data; menganalisis
hasilnya; danmengkomunikasikan temuan-temuan dan implikasinya. Secara
23
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
lebih ringkas, riset pemasaran adalah perencanaan, pengumpulan, dan analisis
data yang relevan dengan pengambilan keputusan pemasaran dan
mengkomunikasikan hasil analisis tersebut kepada manajemen.
2. Riset Survei
Riset survei adalah mengumpulkan data primer dengan mengajukan
pertanyaan kepada masyarakat tentang pengetahuan, perilaku, selera dan
perilaku mereka dalam membeli suatu produk atau jasa (Kotler & Armstrong,
2008:129).
Menurut Kotler & Keller (2009:106), Periset pemasaran terdiri dari tiga
pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer yaitu
kuesioner, pengukuran kualitatif dan peralatan teknologi.
a. Kuesioner : terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada
responden. Pertanyaan tertutup menyediakan pilihan jawaban agar
lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka
memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab
pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih
mengungkapkan cara berpikir respondennya.
b. Pengukuran Kualitatif : biasanya lebih disukai oleh beberapa
pemasar dalam melakukan pengukuran terhadap pendapat konsumen
karena perilaku/sikap konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban
yang mereka pilih terhadap pertanyaan survei. Secara relatif, teknik
riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak
terstuktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan
respons.
c. Peralatan Teknologi : peralatan teknologi terkadang berguna dalam
riset pemasaran. Kini teknologi telah berkembang pesat sehingga
pemasar dapat menggunakan peralatan seperti sensor kulit, pemindai
24
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
gelombang otak, dan pemindai bahan penuh untuk mendapatkan
respon konsumen. Teknologi telah menggantikan media tulis dalam
bentuk lembaran kertas yang digunakan peserta dalam survei media
untuk mencatat dan digunakan untuk menangkap reaksi konsume
3. Pendekatan Riset
Menurut Kotler & Keller (2007:128) pengumpulan data primer dapat
dilakukan dengan empat cara : melalui observasi, kelompok fokus, data
perilaku dan eksperimen.
a. Riset Observasi : Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati
para pelaku dan keadaan yang relevan. Para konsumen dapat
diobservasi secara langsung ketika mereka berbelanja atau
mengkonsumsi produk.
b. Riset Kelompok Fokus: Adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh
orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan
demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan lain dan
bersama-sama membahas berbagai topik kepentingan. Para peserta
biasanya dibayar sekadarnya atas kehadiranya.
c. Data Perilaku : Data yang didapatkan diperoleh dari pelanggan yang
meninggalakan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan
ditoko ( in store scanning data ), pembelian melalui katalog, dan basis
data pelanggan.
d. Riset Eksperimen : Adalah riset yang palong sahih secara ilmiah
karena tujuanya untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
4. Rencana Pengambilan Sampel
25
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Menurut Kotler & Keller (2007:133) rencana pengambilan sampel
merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan periset setelah menentukan
pendekatan dan instrumen riset, periset harus merancang rencana pengambilan
sampel yang memerlukan tigas keputusan sebagai berikut:
a. Unit pengambilan sampel, Siapa yang harus disurvei ? : Periset
pemasaran harus mendefinisikan populasi sasaran yang akan diambil
sampelnya.
b. Ukuran sampel, Berapa orang yang harus disurvei ? :
Pengambilan sampel tidak harus mengambil seluruh atau sebagian
besar populasi sasaran untuk memperoleh hasil yang dapat diandalkan.
c. Prosedur pengambilan sampel, Bagaimana cara memilih
responden ? : Untuk memperoleh sampel yang mampu mewakili
populasi harus dibuat pengambilan sampel populasi yang bersifat
probabilistik. Pengambilan sampel yang bersifat probabilistik
memungkinkan perhitungan batas keyakinan kesalahan pengambilan
sampel
5. Metoe Kontak
Menurut Kotler & Keller (2007:135) metode kontak adalah periset pemasaran
harus memutuskan bagaimana cara menghubungi subjek, apakah melalui
surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.
a. Kuesioner melalui surat : Kuesioner melalui surat merupakan cara
terbaik untuk menjangkau para individu yang tidak bersedia mengikuti
26
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
wawancara pribadi atau yang tanggapanya dapat bersifat bias atau
terdistorsi oleh para pewawancara.
b. Wawancara melalui telepon : wawancara melalui telepon merupakan
metode terbaik untuk mengumpulkan informasi dengan cepat.
Pewawancara juga dapat menjelaskan pertanyaan jika responden tidak
memahaminya. Tingkat tanggapan yang diperoleh lebih tinggi
dibandkingkan dengan kuesioner melalui surat.
c. Wawancara temu muka : Wawancara temu muka merupakan metode
yang paling banyak kegunaanya. Pewawancara dapat mengajukan
lebih banyak pertanyaan dan mencatat pengamatan tambahan
mengenai responden, seperti cara berpakaian dan bahasa tubuh
responden.
d. Wawancara online : merupakan wawancara yang dilakukan dengan
media berupa internet. Perusahaan dapat memasukan satu kuesioner
pada situs webnya dan menawarkan satu insentif untuk menjawab
kuesioner atau ia bisa menempatkan satu spanduk pada beberapa situs
yang sering dikunjungi.
I. Relevansi Teori dengan Aktivitas Magang
Selama kegiatan magang berlangsung, penulis diberikan tugas riset Smart
City di Cimahi melalui wawancara dengan narasumber yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dapat survei bagi pihak PT Telkom R&D Centre
mengenai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang Smart City baik
fungsi dan tujuanya, hal ini dikarenakan tidak adanya tenaga kerja untuk
melakukan survei lapangan.
Selain itu, penulis juga mendatangi gedung RISTI TOWER guna
mendapatkan informasi yang jelas mengenai rencana PT Telkom R&D Centre
27
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
dalam menjalankan proyek Smart City tersebut. Informasi yang didapatkan
berasal dari pihak Telkom R&D Centre yang ahli dibidang Smart City.
1. Riset Pemasaran
Dalam riset pemasaran, penulis ditugaskan oleh pembimbing magang
untuk meneliti tentang Smart City. Untuk itu penulis harus mengetahui apa itu
Smart City dan bagaimana cara mengimplementasikanya. Untuk itu perlu
data yang relevan agar pada saat mengimplementasikanya tidak salah. Penulis
membuat suatu rencana dalam mencari data primer. Penulis memilih obyek
kota yang akan dijadikan bahan dalam kegiatan penelitian. Dan dipatkan
kesepakatan bersama dengan tim dan pembimbing yaitu kota Cimahi.
Menurut penulis Cimahi memiliki sumber daya manusia yang bagus dan
pemerintah kotanya mendukung penuh masyarakatnya agar menjadi
masyarakat yang kreatif.
Pencarian data dimulai dari mengunjungi Pemerintah Kota Cimahi., BITC
dan masyarakat sekitar kota Cimahi. Setelah didapatkan informasi lalu penulis
mempresentasikan didepan pembimbing magang untuk dijadikan informasi.
2. Riset Survei.
Dalam riset survey yang dilakukan, penulis mengumpulkan data primer
dengan mengajukan beberapa pertanyaan dalam sesi wawancara yang
dilakukan oleh penulis. Pertanyaan yang dilakukan berkaitan dengan
pengetahuan mengenai Smart City baik fungsi, tujuan dan manfaatnya.
Dalam mencari data primer, penulis menggunakan instrumen
Pengukuran Kualitatif perilaku/sikap konsumen tidak selalu sesuai dengan
jawaban yang mereka pilih terhadap pertanyaan survei. Secara relatif, teknik
riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak terstuktur,
yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons.
28
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Riset survey yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui apa saja
yang masyarakat ketahui mengenai smart city. Riset survey pertama dilakukan
di Pemerintah Kota Cimahi. Karyawan dan masyarakat kota Cimahi yang
berada dilingkungan Pemerintah Kota Cimahi merupakan objek dari riset
yang dilakukan penulis. Banyak masyarkat kota cimahi yang tidak
mengetahui smart city tersebut sehingga setiap diberikan pertanyaan
masyarakat tersebut selalu bertanya kepada penulis.
3. Pendekatan Riset
Pendekatan Riset yang diadaptasi dari Kotler & Keller (2007:128) sangat
relevan dengan apa yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan risetnya yaitu
sebagai berikut.
a. Riset Observasi : Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati
para pelaku dan keadaan yang relevan. Dalam kegiatan yang
dilakukan, penulis mengamati kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat Cimahi khususnya di BITC. Baros Information of
Technology Center (BITC) adalah tempat dimana komunitas-
komunitas seni kreativitas baik dalam bidang IT (khususnya) maupun
dibidang lainnya yang tergabung dalam CCA (Cimahi Creative
Assosiation) yang difasilitasi oleh pemerintah
b. Riset Kelompok Fokus : Adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh
orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan
demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan lain dan bersama-
sama membahas berbagai topik kepentingan. Dalam kegiatan riset
penulis memilih satu komunitas yaitu komunitas film yang telah
menghasilkan suatu produk yaitu film menggapai mimpi yang sudah
tayang di
29
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
c. Riset Eksperimen : Penulis mengunjungi pemerintah kota Cimahi guna
mendapatkan data yang ilmiah mengenai informasi apa saja mengenai
kesiapan kota Cimahi sebagai kota Smart City serta infrastruktur apa
saja yang telah dimiliki oleh kota Cimahi.
4. Metode Kontak
Pendekatan Riset yang diadaptasi dari Kotler & Keller (2007:135) sangat
relevan dengan apa yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan risetnya yaitu
sebagai berikut
a. Wawancara melalui telepon : Dalam mencari data primer penulis
melakukan kegiatan metode kontak dengan menghubungi narasumber
melalui telepon. Kegiatan ini dianggap efektif karena narasumber
dapat dengan langsung menjawab pertanyaan dari penulis dan tidak
harus ketemu langsung jadi. Tingkat tanggapan dari narasumber pun
cepat dan tinggi karena dapat langsung dijawab dan jika narasumber
tidak mengerti dengan apa yang dipertanyakan, narasumber dapat
langsung bertanya kepada pewawancara agar bisa dijelaskan ulang.
Kegiatan yang dilakukan dengan melalui telepon yaitu menghubungi
Marketing Telkom Batam yang merupakan orang tua salah satu tim
magang dari penulis.
b. Wawancara temu muka : Dalam kegiatan riset yang dilakukan, penulis
menggunakan metode kontak dengan mendatangi tempat narasumber
yaitu di Pemerintah Kota Cimahi, BITC dan RISTI Tower . Metode
ini dianggap paling banyak manfaatnya karena penulis dapat
mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber dan penulis
dapat juga melihat sikap dari narasumber baik dari cara bertanya,
duduk maupun berpakaian sehingga dapat diketahui apakah jawaban
yang diberikan oleh narasumber benar atau tidaknya.
30
Laporan Aktivitas MagangResearch and Development BAB IIBandung, Jawa barat Aktifitas dan Penugasan Magang
Metode kontak yang dilakukan oleh penulis hanya menggunakan 2 cara
yaitu dengan wawancara melalui telepon dan temu muka seharusnya penulis
menggunakan 4 cara metode kontak agar lebih efektif dan efisien sehingga
hubungan antara teori dan praktek relevan.
31
Top Related