MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

34
MAKALAH TUTORIAL KELOMPOK 6 BLOK KOMUNITAS I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Transcript of MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Page 1: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

MAKALAH TUTORIAL

KELOMPOK 6

BLOK KOMUNITAS I

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERIODE 2013/2014

Page 2: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Kelompok 6

Fasilitator : Lilis Setyowati S.Kep

1. NADHILA KUSUMA WARDANI 201110420311001

2. TYAS DAMAYANTI 201110420311004

3. ADITYA NUGRAHA 201110420311014 / KETUA

4. SERILDA KHANSA TEJOKUSUMO 201110420311016

5. TIZA BELLA MARZIA 201110420311019

6. MUHAMMAD YUAN BAKHTIAR 201110420311020

7. HARIS SUHAMDANI 201110420311022

8. SANDY COURNIAWAN A. 201110420311033

9. DEVI BAYU PUSPITASARI 201110420311034

10. HERMAN NOER 201110420311041

11. ANINDITA DWI HAPSARI 201110420311042 / SEKRETARIS

12. RIPA FITRI S. 201110420311044

13. NOVIATUL MUAZZAHRO 201110420311045

14. PRILLIYANA DAMAYANTI 201110420311002

15. RIADA OHOIRENAN 201110420311017

16. FAYIRUS BAHALWAN 201110420311032

Page 3: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

LEMBAR PENGESAHAN

Fasilitator

Bu Lilis Setyowati S.Kep

Ketua, Sekretaris,

ADITYA NUGRAHA ANINDITA DWI HAPSARI

Page 4: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

LEMBAR KONSULTASI

Tanggal Konsultasi TTD Fasilitator

Page 5: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah TUTORIAL mata kuliah Komunitas I ini

dengan baik sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama Mahasiswa yang

dalam proses pembelajaran BLOK KOMUNITAS I

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala

kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan

untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa

mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan

kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Malang, 03 April 2013

Penyusun

Page 6: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

BAB I

PENDAHULUAN

a. Penulisan Kasus

My Family

Saat kunjungan rumah ditemukan keluarga extended family, keluarga mandiri

tingakat II, anak pertama keluarga ini usia 20 tahun. Perawat keluarga dengan

pendekatan family as contex mendapatkan kepala keluarga, Bapak Haris usia 56

tahun menderita DM. Dari hasil penelusuran genogram ditemukan genetik dari

orang tua Bapah Haris, sedangkan dari ekomap Bapak Haris sering ijin dari

kantor. Perawat juga mengidentifikasi kelurga ini memiliki struktur patrilineal

dan matrilokal. Saat ini perilaku kesehatan yang ditunjukan keluarga pada tahap

health seeking behavior. Perawat juga mendapatkan bahwa tugas keluarga

berada pada posisi ke tiga yaitu ketidakmampuan dalam merawat anggota

keluarga yang sakit DM.

b. Daftar Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?

2. Bagaimana konsep dasar pada keperawatan komunitas ?

3. Bagaimana bentuk, struktur, peran dan tugas dari masing-masing keluarga ?

4. Bagaimana peran perawat dalam mangatasi keluarga yang mengalami

penyakit DM ?

5. Kenapa keluarga bapak haris termasuk dalam keluarga mandiri tingakt II ?

Page 7: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

6. Kenapa pada kasus dikatakan Extended Family ?

7. Bagaimana tahap perkembangan keluarga pada kasus ?

8. Bagaimana cara perawat melakukan pendekatan Family as contex ?

9. Apa saja interaksi sehat-sakit pada kasus ?

10. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan keluarga ?

11. Apa saja macam-macam perilaku kesehatan pada keluarga ?

12. Bagaimana upaya promosi kesehatan pada kasus ?

13. Bagaimana bentuk dari genogram dan ekomap pada kasus ?

Page 8: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

BAB II

PEMBAHASAN

a. Jawaban Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?

a. Defenisi keluarga : Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, atau kelahiran yang bertujuan untuk

menciptakan dan mempertahankan budaya umum, meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari setiap anggota.

(Asuhan keperawatan keluarga, aplikasi dalam praktik. EGC, 2004)

b. keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan

Logan, 1986).

c. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di

suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan (Buku ajar keperawatan pediatrik, 2009). 

2. Bagaiamana konsep dasar pada keperawatan komunitas ?

Konsep dasar keperawatan komunitas:

a. Keluarga merupakan unit suatu sistem.

b. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap

perlindungan dan sosialisasi anggotanya.

c. Dalam keluarga ada komitmen saling melengkapi antar anggota

keluarga.

d. Setiap anggota keluarga dapat atau tidak dapat tinggal dalam satu

atap.

Page 9: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

e. Keluarga bisa memiliki anak atau tidak.

(Asuhan keperwatan keluarga, aplikasi dalam praktik. EGC, 2004)

3. Bagaimana Bentuk, struktur, peran dan tugas dari masing-masing keluarga ?

a. Bentuk

Keluarga Tradisional

a) Nuclear family : keluarga yang terdiri dari suami istri dan

anak(kandung/angkat)

b) Extended family : keluarga yang terdiri dari keliarga inti

ditambah keluarga lain

c) Commuter family : suami istri yang kerjanya di luar kota

dan bisa berkumpul pada hari minggu atau hari libur.

d) Dyadic nuclear : keluarga yang tigak punya anak karena

menikah terlambat atau karena mengejar karir atau

pendidikan.

e) Singel Parent : keluarga yang terdiri dari satu orang tua

dengan anak (kandung/angkat) disebabkan karena

perceraian atau kematian

Keluaga Nontradisional

a) Communal family : lebih dari satu keluaga tanpa ada tali

pertalian darah yang hidip serumah

b) Unmarried Parent and Child : suatu pasangan tanpa ada tali

pernikahan dan sudah mempunyai seorang anak.

c) Step Parent family : keluarga dengan orang tua tiri

d) Cohibing Couple : keluarga yang hidup bersama dan sering

berganti-ganti pasangan

b. Struktur

a) Elemen struktur keluarga menurut Friedman

1) Struktur peran keluarga: Menggambarkan peran masing-

masing anggota keluarga baik didalam keluarganya sendiri

maupun peran dilingkungan masyarakat.

Page 10: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

2) Nilai atau norma keluarga : Menggambarkan nilai dan

norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.

3) Pola komunikasi keluarga : Menggambarkan bagaimana

cara  pola komunikasi diantara orang tua, orang tua dan

anak, diantara anggota keluarga ataupun dalam keluarga.

4) Struktur kekuatan keluarga : Menggamgarkan kemampuan

anggota keluarga untuk mengendalikan atau

mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku ke

arah positif.

b) Ciri-ciri struktur keluarga

1) Terorganisasi

Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-

masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi

masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.

Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan

yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling

ketergantungan dalam mencapai tujuan.

2) Keterbatasan

Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki

peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga

dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena,

tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh

tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.

3) Perbedaan

Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan

masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan

fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah

sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat

anak-anak.

Page 11: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

c) Dominasi struktur keluarga

1) Dominasi jalur hubungan darah

a)    Patrilineal : Keluarga yang dihubungkan atau disusun

melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata

menggunakan struktur keluarga patrilineal.

b)    Matrilineal : Keluarga yang dihubungkan atau disusun

melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang

yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.

2)    Dominasi keberadaan tempat tinggal

a)    Patrilokal : Keberadaan tempat tinggal satu keluarga

yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.

b)    Matrilokal : Keberadaan tempat tinggal satu keluarga

yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

3)    Dominasi pengambilan keputusan

a)    Patriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada

pada pihak suami.

b)    Matriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada

pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008)

c. Peran Keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh

seseorang dalam konteks keluarga. Sehingga Peranan Keluarga

menggambarkan seperangkat perrilaku interpersonal, sifat, kegiatan

yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.

Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola

perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam UU

Kesehatan No.23 Tahun 1992 pasal 5 menyebutkan :”Setiap orang

berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan”. Dari pasal

tersebut jelaslah bahwa keluarga berkewajiban menciptakan dan

Page 12: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

memelihara kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

yang optimal. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-

masing yang antara lain adalah :

a) AYAH : Ayah sebagai pimpinan keluarga mempunyaiperan

sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa

aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai

anggota masyarakat atau kelompok sosial tertentu.

b) IBU : Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan

pendidik anak-anak, pelindung keluarga dan juga sebagai

pencari nafkah tambahan keluarga serta sebagai anggota

masyarakat atau kelompok tertentu.

c) ANAK : Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai

dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual

d. Sesuai dengan Fungsi Keluarga dalam pemeliharaan kesehatan, maka

keluarga juga mempunyai Tugas dalam Bidang Kesehatan yang harus

dilakukan sebagaimana yang dikemukakan oleh Freeman (1981), yang

antara lain adalah :

a) Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga.

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga

secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung

jawab keluarga, oleh karena itu perlu mencatat dan

memperhatikan segala perubahan yang terjadi dalam

keluarga.

b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang

tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga

yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai

dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa

diantara keluarga yang mempunyai kemampuan

memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.

Page 13: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

c) Memberikan perawatan kepada anggota keluaraganya yang

sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri.

Tugas ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga

memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan

pertolongan pertama agar masalah yng lebih parah tidak

terjadi.

d) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota

keluarga.

e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga

dan lembaga kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada.

(Keperawatan kesehatan komunitas, 2009)

4. Bagaimana peran perawat dalam mangatasi keluarga yang mengalami

penyakit DM ?

a) Pendidik

Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga agar

Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri,

Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.

b) Koodinator

Koordinasi diperlakukan pada perawatan agar pelayanan semakin

komprehensive dan dapat di capai. Koordinasi juga diperlukan untuk

mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar

tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.

c) Pelaksana

Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan

keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.

d) Pengawas Kesehatan

Page 14: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang

teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang

kesehatan keluarga.

e) Konsultan

Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat,

hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan

perawat dalam menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi yang

disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.

f) Kolaborasi

Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan

anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang

optimal.

g) Fasilitator

Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial

ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan

kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.

(Perawat sebagai pendidik, 2002)

5. Kenapa keluarga bapak haris termasuk dalam keluarga mandiri tingakt II ?

Keluarga mandiri tingkat II adalah keluarga yang sudah mampu memenuhi

kebutuhan dasarnya,jadi keluarga bpk haris itu sudah mampu memenuhi

kebutuhan dasar keluarganya seperti:

a) Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.

b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana

keperawatan.

c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.

d) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.

(Asuhan keperwatan keluarga, aplikasi dalam praktik. EGC, 2004)

Page 15: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

6. Kenapa pada kasus dikatakan Extended Family ?

Extended family adalah keluarga besar yang terdiri dari beberapa generasi

yang tinggal bersama dalam suatu lingkungan yang disebabkan perceraian

karena umur harapan hidup meningkat dan kehamilan dikalangan remaja

dan setiap anggota keluarga menjalankan peranan dan fungsinya masing –

masing jadi di dalam kasus, bpk haris tidak hanya tinggal sama istri dan

anaknya tetapi bpk haris tinggal bersama keluarga besarnya yangg terdiri

dari ayah dan ibunya bpk haris,saudara – saudaranya bpk haris,saudara bpk

haris yang sudah tinggal sendiri (singgelparent),anak dari saudaranya bpk

haris dan lain – lain. (Keperawatan kesehatan komunitas, 2009)

7. Bagaimana tahap perkembangan keluarga pada kasus ?

DUVALL (1985) Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :

1) Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas

Perkembangan Keluarga pada Tahap idi adalah : Membina hubungan intim

yang memuaskan, Menetapkan tujuan bersama, Membina hubungan

dengan keluarga lain, teman dan kelompok social, Mendiskusikan rencana

memiliki anak (atau KB)., Persiapan menjadi orang tua, Memahami Pre

Natal Care.

2) Keluarga dengan Anak Pertama < 30 bln (Child Bearing)

Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang kemungkinan akan

menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap

ini adalah : Adaptasi perubahan anggota keluarga terhadap peran,

interaksi, seksual dan kegiatan2 lainnya, Mempertahankan hubungan yang

memuaskan dengan pasangan, Membagi peran dan tanggung jawab.

Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

Page 16: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

3) Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : Pemenuhan

kebutuhan anggota keluarga, Membantu anak bersosialisasi, Beradaptasi

dengan kebutuhan anak pra sekolah, Merencanakan kelahiran/kehamilan

berikutnya, Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga,

Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak., Pembagian

tanggung jawab, Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh

kembang anak.

4) Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6-13 th)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : Membantu

sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, maupun

lingkungan yang lebih lua, Mendorong anak untuk mencapai

pengembangan daya intelektualnya, Menyediakan aktivitas untuk anak.

5) Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 th)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : Pengembangan

terhadap remaja dengan memberikan kebebasan yang seimbang dan

bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda yang

mulai memiliki otonomi. Memelihara komunikasi terbuka, Memelihara

hubungan ntim dalam keluarga.

6) Keluarga dengan Anak Dewasa

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : Mempersiapkan

anak untuk hidup mandiri dan merelakan kepergiannya, Memperluas

keluarga inti

7) Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Family)

Page 17: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Tugas perkembangan keluarga pada masa ini adalah : Mempunyai lebih

banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social dan waktu

santai., Memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, Kekakraban

dengan pasangan.

8) Keluarga Lanjut Usia

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah : Penyesuaian tahap

masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, Menefrima kematian

pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian, Mempertahankan

keakraban pasangan dan saling merawat.

8. Bagaimana cara perawat melakukan pendekatan Family as contex ?

Dengan cara perawat berfokus pada pelayanan kesehatan pada tiap individu

pada anggota keluarga, dan keluarga dipandang sebagai area yang penting

dari klien dan oleh karena itu keluarga merupakan dukungan terbesar bagi

klien. Atau dengan kata lain asuhan yang berfokus pada keluarga. Contoh:

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. T (5

thun) dikeluarga Tn. K (56 tahun) dengan gizi buruk. (Duvall dan Logan,

1986).

9. Apa saja interaksi sehat-sakit pada kasus ?

Status sehat/sakit pada anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi

satu dengan yang lainnya. Menurut Gilliss dkk. (1989) keluarga cenderung

menjadi reaktor terhadap masalah kesehatan dan menjadi faktor dalam

menentukan masalah kesehatan anggota keluarga. Menurut Suchulan (1965)

dan Doberty dan Canphell (1988) yang disederhanakan oleh Marilyn M.

Friedman, ada 6 tahap interaksi antara sehat/sakit dan keluarga :

1) Tahap pencegahan sakit dan penurunan resiko

Keluarga dapat memainkan peran vital dalam upaya peningkatan

kesehatan dan penurunan resiko, misalnya mengubah gaya hidup dari

kurang sehat ke arah lebih sehat (berhenti merokok, latihan yang teratur,

Page 18: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

mengatur pola makan yang sehat), perawatan pra dan pasca partum,

iunisasi, dan lain-lain.

2) Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga

Setelah gejala diketahui, diinterpretasikan keparahannya, penyebabnya,

dan urgensinya, beberapa masalah dapat ditentukan. Dalam berbagai

studi Litman (1974) disimpulkan bahwa keputusan tentang kesehatan

keluarga dan tindakan penanggulanangannya banyak ditentukan oleh ibu,

yaitu 67%, sedangkan ayah hanya 15,7%. Tidak sedikit masalah

kesehatan yang ditemukan pada keluarga yang kacau/tertekan

3) Tahap mencari perawatan

Apabila keluarga telah menyatakan anggota keluarganya sakit dan

membutuhkan pertolongan, setiap orang mulai mencari informasi tentang

penyembuhan, kesehatan, dan validasi profesional lainnya. Setelah

informasi terkumpul keluarga melakukan perundingan untuk mencari

penyembuhan/perawatan di klinik, rumah sakit, di rumah, dan lain-lain.

4) Tahap kontak keluarga dengan institusi kesehatan

Setelah ada keputusan untuk mencari perawatan, dilakukan kontak

dengan institusi kesehatan baik profesional atau nonprofesional sesuai

dengan tingkat kemampuan, misalnya kontak langsung dengan

peskesmas, rumah sakit, praktik dokter swasta, paranormal/dukun, dan

lain-lain.

5) Tahap respons sakit terhadap keluarga dan pasien

Setelah pasien menerima perawatan kesehatan dari praktisi, sudah tentu

ia menyerahkan beberapa hak istimewanya dan keputusannya kepada

orang lain dan menerima peran baru sebagai pasien ia harus mengikuti

Page 19: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

aturan atau nasehat dari tenaga profesional yang merawatnya dengan

harapan agar cepat sembuh. Oleh karena itu terjadi respons dari pihak

keluarga dan pasien terhadap perubahan tersebut

6) Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan

Adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada diri seorang anggota

keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem

keluarga, khususnya pada sektor perannya dan pelaksana fungsi keluarga.

Untuk mengatsi hal tersebut, pasien/ keluarga harus mengadakan

penyesuaian atau adaptasi. Besarnya daya adaptasi yang di perlukan

dipengaruhi oleh keseriusan penyakitnya dan sentralitas pasien dalam

unit keluarga (Sursman & Salter 1963). Apabila keadaan serius (sangat

tidak mampu/semakin buruk) atau pasien tersebut orang penting dalam

keluarga, pengaruh kondisinya pada keluarga semakin besar.

10. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga (Dasar-dasar

keperawatan masyarakat, oleh Drs.Asrul Effendi 1998)

a) Lingkungan : Pada saat sekarang ini sudah menjadi perbincangan oleh

para ahli kesehatan masyarakat bahwa unsur yang paling berpengaruh

di dalam perubahan status kesehatan adalah faktor lingkungan akan

tetapi kelompok disiplin ilmu perilaku membantah bahwa faktor utama

yang mempengaruhi status kesehatan adalah prilaku individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat.

b) Prilaku : perbincangan dua kelompok ahli tersebut, ahli prilaku

memberikan contoh bahwa lingkungan akan menjadi rusak akibat

prilaku yang tak terpuji misalkan membuang sampah bukan pada

tempat yang telah disediakan, dimana-mana terdapat sampah baik

Page 20: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

organik maupun non organik dikarenakan ulah manusia bukan ulah

lingkungan itu sendiri. Dari uraian tersebut diatas dapatlah dipahami

bahwa antara lingkungan dengan prilaku merupakan dua unsur

penting di dalam penataan lingkungan sehingga baik prilaku maupun

lingkungan itu sendiri dapat memjadi perhatian kita bersama, apalagi

kesehatan adalah modal bangsa, investasi masa depan yang lebih baik

dan hak azasi yang harus dimiliki oleh setiap orang.

c) Pelayanan kesehatan : Selain faktor lingkungan dan prilaku, status

kesehatan juga sangat ditentukan oleh pelayanan kesehatan. Untuk

meningkatkan peranan pelayanan kesehatan di dalam meningktakan

status kesehatan saat ini telah di bangun di semua tempat di desa dan

kelurahan sebuah gedung yang sering disebut pos kesehatan desa

(Poskesdes), maaf buka pusat kesehatan desa (puskesdes). Upaya

pengadaan tempat tersebut merupakan upaya bersama pemerintah

dan masyarakat bahkan sedapat mungkin menjadi upaya masyarakat

itu sendiri. Dengan adanya tempat tersebut maka pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat akan menjadi dekat. Pelayanan kesehatan yang

dapat dilakukan di Poskesdes adalah upaya promosi kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan penyakit ringan serta pemulihan

setelah sakit. Perlu juga diketahui bahwa yang dimaksud dengan

pengobatan  di Poskesdes itu sangat terbatas, bukan semua penyakit

dapat diberikan pengobatan di tempat tersebut. Petugas yang ada di

Poskesdes juga harus mengerti dan memahami tentang hal tersebut

karena pemahaman masyarakat terhapat tempat tersebut,

menyamakan dengan Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Padahal tujuan

utama pelayanan kesehatan yang ada di Poskesdes adalah promosi

kesehatan dan konsultasi hidup sehat jadi yang menjadi sasaran

pengunjung sebenarnya lebih diarahkan ke orang sehat bukan orang

sakit.  

Page 21: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

d) Keturunan: Telah manjadi aturan bahwa semua calon pengantin harus

memeriksakan diri ke dokter atau memiliki keterangan sehat dari

dokter sebelum melangungkan pernikahan agar terbentuk keluarga

yang berkualitas dan terlahir generasi baru yang juga berkualitas.

Pemeriksaan kesehatan bukan untuk menghalangi berlangsung

pernikahan oleh kedua belah pihak akan tetapi merupakan upaya

deteksi dini terhadap keberlangsungan bangsa dengan pencegahan

lebih dini dan informasi lebih dini tentang kehidupan kesehatan

keluarga akan tercapai. Peran pemangku adat dan agama di wilayah

setempat dapat memberikan kontribusi yang sangat besar di dalam hal

ini.

11. Apa saja macam-macam perilaku kesehatan pada keluarga ?

a) Mengenal masalah kesehatan

Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan keluarga dan adanya

perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan

sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung

menjadi perhatian keluarga atau orang tua.

b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

Sebelum keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai

masalah kesehatan perawat perlu mengaji hal-hal sebagai berikut :

Sejauh mana keuarga mengerti sifat masalah.

Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan.

Apakah keluarga merasa menyerah dengan masalah yang

dialami.

Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit.

Apakah keluarga mempunyi sikap negative terhadap masalah

kesehatan.

Apakah keuarga dapat mengjakau fasilitas kesehatan yang ada

Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.

Page 22: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap

tindak dalam mengatasi masalah.

c) Memberi perawatan pada keluarga yang sakit.

Hal-hal yang harus diperhatikan keluarga saat merawat keuarga yang

sakit:

Keadaan penyakit ( sifat, penyebaran, komplikasi, dan

perawatanya).

Sifat dan perkembangan perawatan yng dibutuhkan.

Sumber-sumber yang ada dalam keluarga.

Sikap keluarga terhadap yang sakit.

d) Modifikasi lingkungan (menciptakan suasana lingkungan yang sehat)

Hal-hal yang harus diketahui saat modifikasi lingkungan:

Sumber-sumber keluarga yang dimiliki.

Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan.

Pentingnya hygiene sanitasi.

Upaya pencengahan penyakit.

Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi.

Kekompakan antar anggota keluarga.

e) Merujuk pada fasilitas kesehatan

Hal-hal yang harus diketahui saat merujuk ketempat kesehatan:

Keberadaan fasilitas keluarga

Keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan

Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas

kesehatan

Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.

Page 23: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

Fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluaraga.

(keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktek dalam

keperawatan, 2009)

12. Bagaimana upaya promosi kesehatan pada kasus ?

Kegiatan peningkatan kesehatan atau lebih dikenal dengan promosi

kesehatan bisa dimulai dalam keluarga, seperti halnya seorang ayah yang

memberikan contoh dengan tidak merokok, minum-minuman keras

tentunya gaya hidup tersebut akan diikuti oleh anak-anaknya, tetapi jika

kondisi sebaliknya maka yang akan terjadi adalah meningkatnya angka

kesakitan saluran pernapasan pada keluarga tersebut karena kebiasaan

merokok. Contoh lain upaya promosi kesehatan dikeluarga adalah

berolahraga teratur, mengutamakan gizi seimbang pada keluarga,

melakukan imunisasi pada anak sesuai dengan umur.

( Asuhan Keperawatan Keluarga , 2009)

13. Bagaimana bentuk dari genogram dan ekomap pada kasus ?

(Jawaban Terlampir)

Page 24: MAKALAH KOMUNITAS FINISH.doc

BAB III

BAGAN/SKEMA/KONSEP SOLUSI

Ecomap :

HERUFAMILY

Family Ekstended

Health Facility( Healty Seeking Behavior )

Nurse( Family as Contex )

Caring for the Family( posisi ke 3 )

WORKDecision

Netral

Bermasalah